Anda di halaman 1dari 16

MATERI RPP

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu


pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6)
penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Setiap guru wajib menyusun RPP untuk mata pelajaran yang diampunya.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran
dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pengembangan
RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di
sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala
sekolah/madrasah.
Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok
antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
1. Prinsip Penyusunan RPP
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual,
minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik. Contoh ketika menerapkan perbedaan tingkat intelektual
peserta didik, guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik yang
kemampuan intelektualnya kurang, lalu yang sedang, baru kemudian kepada peserta
didik yang pandai dengan maksud peserta didik yang kemampuan intelektualnya
kurang memiliki kesempatan untuk berlatih.
b. Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar,
menggunakan pendekatan saintifik atau model pembelajara lain yang sesuai dengan
kurikulum 2013.
c. Berbasis konteks
Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.
Pembelajaran dimulai dari apa yang sudah diketahui oleh peserta didik sesuai dengan
konteksnya dan baru dilanjutkan pada konteks yang lebih luas.

d. Berorientasi kekinian
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan nilai-nilai kehidupan masa kini. Hal ini bukan berarti tidak mempelajari masa lalu
dan masa depan. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai pada masa lalu digunakan
sebagai pijakan untuk pengembangannya di masa kini. Ilmu pengetahuan dan teknologi
di masa kini dimanfaatkan peserta didik untuk mempersiapkan diri menghadapi
berbagai kemungkinan pengembangan ilmu pengetahun, teknologi, dan nilai-nilai
kehidupan di masa depan.
e. Mengembangkan kemandirian belajar
Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
f. Memberi umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi.
g. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun
dengan memperhatian keterpaduan antara KD dari KI-3 dan KD pada KI-4. RPP juga
dapat disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

2. Komponen dan Sistematika RPP


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menentukan
komponen dan sistematika RPP adalah sebagai berikut :
 Komponen RPP
a. Identitas, yang meliputi sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi
waktu yang ditetapkan.
b. Kompetensi Inti (KI).
c. Kompetensi Dasar (KD).
d.Indikator Pencapaian Kompetensi.
e. Materi Pembelajaran.

f. Kegiatan Pembelajaran.
g. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan.
h. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar.
 Sistematika RPP
Komponen-komponen yang sudah disebutkan di atas secara operasional
diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : _________________________________________
Mata pelajaran : _________________________________________
Kelas/Semester : _________________________________________
Alokasi Waktu : _________________________________________

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI - 1
2. Indikator KD pada KI - 2
3. Indikator KD pada KI - 3
4. Indikator KD pada KI - 4

D. Materi Pembelajaran
(Dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber
belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial).
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
 Mengamati
 Menanya

 Mengumpulkan informasi/mencoba
 Menalar/mengasosiasi
 Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)


a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
 Mengamati
 Menanya
 Mengumpulkan informasi/mencoba
 Menalar/mengasosiasi
 Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

3. Langkah-Langkah Penyusunan RPP

a. Mengkaji Silabus, dengan cara memperhatikan isi silabus diantaranya


memperhatikan KI serta pasangan KD3 dan KD4, mencermati materi
pembelajaran untuk mengidentifikasi materi prasarat materi regular dan materi
pengayaan yang mendukung tercapainya kompetensi, megidentifikasi kegiatan
pembelajaran yang akan tertuang dalam RPP, serta mencermati alokasi waktu
yang akan digunakan untuk menyusun RPP.
b. Mencantumkan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi
waktu.
c. Mencantumkan KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 seperti yang tercantum dalam
Permendikbud tentang KI KD Tahun 2016.
d. Mengidentifikasi dan menuliskan serangkaian kompetensi dasar (KD) yang
dapat diambil dari silabus.
e. Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi.
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan memperhatikan
beberapa ketentuan berikut:
1) Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pengetahuan, dan
keterampilan.
2) Setiap KD dari KI- 3 dan KI-4 dikembangkan sekurang-kurangnya dalam dua
indikator pencapaian kompetensi.

3) Rumusan indikator pencapaian kompetensi untuk KD yang diturunkan dari


KI-3 dan KI-4, sekurang-kurangnya mencakup kata kerja operasional (dapat
diamati dan diukur) dan materi pembelajaran.
4) Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi
Dasar (KD-3) yang merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI-3) di setiap
mata pelajaran. Penyusunan instrumen penilaian ditentukan oleh kata kerja
operasional yang ada di dalam KD dan indikator pencapaian kompetensi
yang dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator pencapaian
kompetensi juga dapat digunakan untuk penentuan item tes
(pertanyaan/soal), seperti dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al.,
2011):

Tabel Kata Kerja Operasional


Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa Digunakan

Kemampuan mengingat  menyebutkan


 memberi label
 mencocokkan
 memberi nama
 membuat urutan
 memberi contoh
 menirukan
 memasangkan
Kemampuan memahami  membuat penggolongan
 menggambarkan
 membuat ulasan
 menjelaskan
 mengekspresikan
 mengenali ciri
 menunjukkan
 menemukan
 membuat laporan
 mengemukakan
 membuat tinjauan
 memilih
 menceritakan
Kemampuan menerapkan  menerapkan
pengetahuan (aplikasi)  memilih
 mendemonstrasikan
 memperagakan
 menuliskan penjelasan
 membuat penafsiran
 menuliskan operasi
 mempraktikkan
 menuliskan rancangan persiapan
 membuat jadwal
 membuat sketsa
 membuat pemecahan masalah
 menggunakan

Kemampuan menganalisis  menuliskan penilaian


 membuat suatu perhitungan
 membuat suatu pengelompokan
 menentukan kategori yang dipakai
 membandingkan
 membedakan
 membuat suatu diagram
 membuat inventarisasi
 memeriksa
 melakukan pengujian
Kemampuan mengevaluasi  membuat suatu penilaian
Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa Digunakan

 menuliskan argumentasi atau alasan


 menjelaskan apa alasan memilih
 membuat suatu perbandingan
 menjelaskan alasan pembelaan
 menuliskan prakiraan
 meramalkan apa yang akan terjadi
Kemampuan merancang  mengumpulkan
 menyusun
 membuat disain (rancangan)
 merumuskan
 membuat usulan bagaimana
mengelola
 mengatur
 merencanakan
 membuat suatu persiapan
 membuat suatu usulan
 menulis ulasan

4. Mengidentifikasi dan Mengembangkan Materi Pembelajaran.


Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Materi pembelajaran dapat ditentukan untuk setiap pertemuan.
b. Materi pembelajaran dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran
reguler, remedial, dan pengayaan. Materi remedial merupakan materi yang
diperkirakan sulit dikuasai oleh peserta didik berdasarkan pengalaman guru
dalam membelajarkan satu topik tertentu. Materi pembelajaran pengayaan
berupa perluasan/pendalaman materi pembelajaran reguler.
c. Cakupan materi pembelajaran sesuai dengan yang tercantum dalam silabus.
Guru dapat menambahkan keluasan dan kedalaman materi apabila cakupan
materi tersebut dianggap kurang memadai.
d. Materi pembelajaran dapat berisi materi yang berasal dari buku teks
pelajaran, buku panduan guru, dan sumber belajar lain berupa muatan lokal,
materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar.

e. Materi pembelajaran, memuat jenis pengetahuan yang dipelajari, mencakup


pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural.
Pengetahuan faktual berisi konvensi (kesepakatan) dari elemen-elemen dasar
berupa istilah atau simbol (notasi) dalam rangka memperlancar pembicaraan
dalam suatu bidang disiplin ilmu atau mata pelajaran (Anderson, L. & Krathwohl,
D. 2001). Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah,
pengetahuan khusus dan elemen-elemennya berkenaan dengan pengetahuan
tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan sebagainya.
Sebagai contoh dari pengetahuan faktual adalah sebagai berikut:
1) pengetahuan tentang langit, bumi, dan matahari;
2) pengetahuan tentang fakta-fakta mengenai kebudayaan dan pranata sosial;
3) pengetahuan tentang karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan jurnal;
4) pengetahuan tentang simbol-simbol dalam peta;
5) pengetahuan tentang matahari yang mengeluarkan sinar panas;
6) pengetahuan tentang fakta-fakta yang penting dalam bidang kesehatan;
7) pengetahuan tentang desa dan kota;
8) pengetahuan tentang bola dan bentuk peralatan olahraga lainnya;
9) pengetahuan tentang berbagai tindakan kriminal di masyarakat;
10) lambang-lambang dalam matematika seperti, lambang “5”, “+”, “”, dan “”;
11) pengetahuan tentang berbagai bentuk lukisan yang dipamerkan.
Pengetahuan konseptual memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin ilmu yang
memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau
bukan contoh, juga mengelompokkan (mengkategorikan) berbagai objek.
Pengetahuan konseptual meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus
yang saling berkaitan dan terstruktur dengan baik (Anderson, L. & Krathwohl, D.
2001). Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori,
pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan teori, model, dan struktur. Contoh
pengembangan konsep yang relevan misalnya sebagai berikut:

1) pengetahuan tentang teori evolusi dan rotasi bumi;


2) pengetahuan tentang macam-macam hubungan interaksi dan sistem sosial;
3) pengetahuan tentang struktur kalimat yang benar dan bagian-bagiannya;
4) pengetahuan tentang fungsi peta dalam geografi;
5) pengetahuan tentang hukum-hukum fisika dasar;
6) pengetahuan tentang makanan sehat;
7) pengetahuan tentang prinsip-prinsip pemerintahan desa;

8) pengetahuan tentang prinsip-prinsip pertandingan dan perlombaan dalam


olahraga;
9) pengetahuan tentang dasar-dasar pengembangan karakter mulia;
10) pengetahuan tentang penjumlahan dan pengurangan;
11) pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar melukis.
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana urutan
langkah-langkah dalam melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural meliputi
pengetahuan dari umum ke khusus dan algoritma, pengetahuan metode dan
teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan prosedur
yang tepat (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Contoh pengetahuan prosedural
antara lain sebagai berikut:
1) pengetahuan tentang prosedur pemanfaatan panas matahari sebagai sumber
tenaga;
2) pengetahuan tentang prosedur pendirian organisasi sosial;
3) pengetahuan tentang mengartikan kata yang didasarkan pada analisis struktur
kalimat;
4) pengetahuan tentang langkah-langkah pembuatan gambar peta;
5) pengetahuan tentang langkah-langkah pengukuran tegangan listrik;
6) pengetahuan tentang pola makan yang baik dan sehat;
7) pengetahuan tentang tata cara pemilihan kepala desa;
8) pengetahuan tentang langkah-langkah yang benar dalam start pada nomor lari
dan nomor jalan;
9) pengetahuan tentang langkah-langkah pengembangan karakter mulia bagi
peserta didik di sekolah;
10) pengetahuan tentang langkah-langkah penjumlahan bilangan yang terdiri atas
tiga angka;
11) pengetahuan tentang teknik-teknik penerapan dan pembuatan karya lukis
menggunakan cat air di atas kanvas.

5. Merancang Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian KD. Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario
langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Pengembangan

kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis


keilmuan dan model-model pembelajaran antara lain discovery learning, project-based
learning, problem-based learning, dan inquiry learning. Langkah-langkah pembelajaran
dilakukan melalui tahapan kegiatan: pendahuluan, inti, dan penutup.
Kegiatan pendahuluan minimal mencakup aktivitas pengondisian suasana belajar
yang menyenangkan; mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan; penyampaian kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari; penyampaian garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan; dan penyampaian lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan. Tujuan dari kegiatan pendahuluan agar peserta didik siap menjalani
kegiatan belajar.
Kegiatan inti dapat menggunakan pendekatan saintifik atau lainnya yang
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Dalam kegiatan
dengan pendekatan saintifik guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
proses mengamati (mengidentifikasi hal-hal yang ingin/perlu diketahui), menanya
(merumuskan pertanyaan dan/atau merumuskan hipotesis), mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi (untuk menarik kesimpulan), dan
mengomunikasikan. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan mencipta.
Aktivitas peserta didik untuk masing-masing pengalaman belajar dengan
pendekatan saintifik dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mengamati: peserta didik mengamati fenomena dengan indera (mendengarkan,
melihat, membau, meraba, mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan
masalah). Fenomena tersebut dapat berupa benda,peristiwa atau keadaan yang
sebenarnya, dapat juga yang dikemas dalam bentuk gambar, foto, teks (berita,
iklan, puisi, cerpen), film, video dan sebagainya.
Contoh fenomena:
 IPA: lampu menyala, orbit bulan, benda jatuh, gerak pendulum, pencemaran
sungai.
 IPS: keramaian lalu lintas, transmigrasi, tawuran pelajar, pasar.
 Bahasa Inggris: (teks) memberi dan merespon salam secara lisan.
 Bahasa Indonesia: (teks) laporan hasil pandangan mata.
b. Menanya: peserta didik merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak
diketahui dari fenomena yang diamati (dapat dilengkapi dengan merumuskan
hipotesis). Pada aktivitas ini, guru diharapkan dapat membimbing dan
membantu peserta didik agar dapat merumuskan pertanyaan dengan baik.

Pertanyaan yang dirumuskan sekurang-kurangnya mencakup indikator yang


ditetapkan untuk pembelajaran tersebut.
Contoh:
 Bahasa Inggris: Apa makna kata-kata yang dicetak tebal pada bacaan?
 IPS: Mengapa saat ini banyak begal motor?
 IPA: Bagaimana mengidentifikasi larutan yang bersifat asam atau basa?
 PPKn: Bagaimana mengamandemen UUD?
c. Mengumpulkan informasi/mencoba: peserta didik mengumpulkan
informasi/data dengan (berbagai) teknik yang sesuai, misalnya eksperimen,
pengamatan, wawancara, survei, dan membaca dokumen-dokumen.
d. Menalar/mengasosiasi: peserta didik mengolah informasi/data yang sudah
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan.
e. Mengomunikasikan: peserta didik menyampaikan jawaban atas pertanyaan
(kesimpulan) berdasarkan hasil penalaran/asosiasi informasi/data secara lisan
dan/atau tertulis, dan dapat dilanjutkan dengan mencipta.
f. Mencipta: peserta didik menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan,
produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang telah dibangun atau diperoleh.
Tahap mencipta diperlukan untuk menjadikan peserta didik mengetahui manfaat
pengetahuannya dan memfasilitasi peserta didik memperoleh pengetahuan
berpikir tingkat tinggi (mencipta), salah satu kemampuan kognitif yang hendak
dalam kurikulum 2013.
Pengalaman belajar tersebut tidak harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan
tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, serta langkah-langkah M 5
tidak harus berurutan.
Pada kegiatan penutup, guru melakukan konfirmasi, asesmen (penilaian), refleksi,
dan tindak lanjut.
Berikut adalah contoh langkah-langkah pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa
Inggris dengan pendekatan saintifik.
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan memberi salam,mengajak peserta didik untuk
merapikan kelas dan penampilan mereka, mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdoa, dan memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu “Good Morning” untuk
membangkitkan motivasi belajar Bahasa Inggris.

3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi Bahasa Inggris yang dipelajari atau
telah dikenal sebelumnya.
4. Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai (meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan).
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan sesuai RPP.

Kegiatan Inti (60 menit)


Mengamati
1. Peserta didik menyaksikan video percakapan singkat dan sederhana yang
melibatkan ungkapan menanyakan dan mendeskripsikan benda, orang atau
binatang.
2. Peserta didik menuliskan hal-hal yang belum diketahui berkaitan dengan
kosakata, informasi dan ungkapan yang digunakan dalam tayangan video.
Menanya
Dengan bimbingan guru, secara mandiri, peserta didik merumuskan pertanyaan
dan menuliskannya tentang bagaimana menanyakan dan mendeskripsikan
sesuatu.
Mengumpulkan Informasi/Mencoba
1. Peserta didik membaca/mendengar contoh lain teks deskriptif lisan dan tulis dari
berbagai sumber dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaannya.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menjawab rumusan pertanyaan
dengan tehnik observasi dan interview, minta penjelasan dari guru dan membaca
buku.
Menalar/mengasosiasi
1. Secara berkelompok, dengan bimbingan guru, peserta didik mempelajari teks
untuk dapat menyebutkan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan teks
tersebut.
2. Peserta didik mengelompokkan dan mengidentifikasi hubungan antar data dan
informasi untuk menemukan pola/kaidah untuk menjawab pertanyaan yang telah
diajukan.
Mengomunikasikan
1. Setiap kelompok mempresentasikan pengetahuan tentang teks beserta unsur-
unsurnya yang telah dipelajari.
2. Peserta didik mengungkapkan hal-hal yang sulit dan mudah dipelajari
3. Peserta didik menerima umpan balik dan/atau penguatan (isi, fungsi sosial,
struktur, dan unsur kebahasaan teks) dari guru.

Mencipta
Dalam kelompok siswa membuat teks deskriptif sejenis melalui diskusi.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru dan peserta didik secara bersama-sama membuat ringkasan bahan yang
sudah dipelajari pada pertemuan ini.
2. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk membantu mereka
melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang telah mereka lakukan.
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempraktikkan
mendeskripsikan sesuatu terkait benda, tempat, orang atau binatang di sekitar
mereka.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran yang akan datang.

6. Penjabaran Jenis Penilaian


a. Teknik penilaian
Teknik penilaian dipilih sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Penilaian sikap
dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
teman. Teknik observasi merupakan teknik utama, penilaian diri dan penilaian antar
teman diperlukan sebagai teknik penunjang untuk konfirmasi hasil penilaian
observasi oleh guru. Penilaian pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes
tertulis, penugasan dan portofolio (sebagai bahan guru mendeskripsikan capaian
pengetahuan di akhir semester). Penilaian keterampilan menggunakan teknik
penilaian kinerja, projek, dan portofolio.
b. Instrumen penilaian
Instrumen penilaian adalah alat yang dipakai untuk melakukan penilaian peserta
didik. Instrumen penilaian dirancang untuk aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada setiap pertemuan, sehingga akan tertulis instrumen untuk
pertemuan pertama, pertemuan kedua, pertemuan ketiga, dan seterusnya. Instrumen
penilaian sikap yang utama adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat perilaku
yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan indikator dari sikap
spiritual dan sikap sosial. Instrumen penilaian untuk pengetahuan dan keterampilan
disesuaikan dengan teknik penilaian yang dipilih. Rancangan instrumen penilaian
dapat disajikan dalam lampiran-lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan
dari RPP.
c. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pada bagian ini direncanakan pelaksanaan pembelajaran remedial dan pengayaan.
Pembelajaran remedial pada dasarnya mengubah strategi atau metode pembelajaran

untuk KD yang sama. Bentuknya dapat berupa pembelajaran ulang, bimbingan


perorangan, pemanfaatan tutor sebaya, dan lain-lain. Pembelajaran pengayaan
berupa perluasan dan/atau pendalaman materi dan/atau kompetensi. Strategi
pembelajaran pengayaan dapat dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai
nara sumber. Peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan belajar, diberi
kesempatan mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan
penilaian (bukan di akhir semester) baik secara individual, kelompok, maupun kelas.
Bagi peserta didik yang berhasil mencapai atau melampaui ketuntasan belajar dapat
diberi program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual
maupun kelompok.

7. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


a. Media/alat
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi
pembelajaran. Alat pembelajaran adalah segala macam alat atau perlengkapan
berupa apapun yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu dan
memperlancar proses pembelajaran belajar.
Dalam RPP dapat ditulis spesifikasi semua media pembelajaran (video/film.
Rekaman audio, model, chart, gambar, realia, dan sebagainya)
Contoh cara menuliskan:
 Video/film: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan
tanggal pengunduhan)
 Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap
dengan tanggal pengunduhan)
 Model: Nama model yang dimaksud
 Gambar: Judul gambar yang dimaksud
 Realia: Nama benda yang dimaksud
b. Bahan
Bahan merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Pada bagian ini tulis spesifikasi semua
bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran (misalnya nama, jumlah,
ukuran).

c. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu, dapat berupa orang, objek, lingkungan, atau
peristiwa, baik yang direncanakan maupun yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik
secara terpisah maupun gabungan, untuk kepentingan pencapaian tujuan
pembelajaran.
Sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat
melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat
dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya
perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah,
kolam ikan dan lain sebagainya.
2) Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku
bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.
Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
3) Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik
dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai
sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
4) Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik,
web, dan lain lain yang dapat digunakan untuk belajar.
5) Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta
didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku
teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
6) Peristiwa atau fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa
bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta
sebagai sumber belajar.

Tuliskan spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah,
koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan lain-lain)
Contoh cara menuliskan:
 Buku siswa: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan:
Penerbit (halaman).
 Buku referensi: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan:
Penerbit (halaman).
 Majalah: Penulis artikel. Tahun terbit. Judul artikel. Nama majalah, Volume, Nomor,
Tahun, (halaman).

 Koran: Judul artikel, Nama koran, Edisi (tanggal terbit), Halaman, Kolom
 Situs internet: Penulis. Tahun. Judul artikel. (Tersedia di situs internet lengkap
dengan tanggal pengunduhan).
 Lingkungan sekitar: Nama dan lokasi lingkungan sekitar yang dimaksud.
 Narasumber: Nama narasumber yang dimaksud beserta bidang keahlian
dan/atau profesinya.

CATATAN:
Pada kegiatan inti, pendekatan saintifik bukan satu-satunya pendekatan yang harus
digunakan. Guru dapat menggunakan pendekatan lain sesuai dengan karakteristik
KD yang akan disajikan.
A. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan
Sesi terdiri atas 3 (tiga) tahapan yaitu Pendahuluan, Inti, dan Penutup
1. Pendahuluan (maksimum 5 menit termasuk ice breaker)
Instruktur memberi salam, memimpin doa, menyampaikan tujuan sesi, cakupan
materi, dan aktivitas pelatihan, produk yang diharapkan, dan teknik penilaian
setra ice breaker bila diperlukan.
2. Inti (70 menit)
a. Tugas 1: peserta pelatihan mengerjakan (LK 1) – yang diikuti dengan penguatan
melalui ceramah dan Tanya jawab.
b. Tugas 2: peserta pelatihan mengerjakan (LK 2) – yang diikuti dengan penguatan
melalui ceramah dan Tanya jawab.
Selama sesi berlangsung, instruktur melakukan penilaian proses.
3. Penutup (15 menit)
a. Peserta menyerahkan produk pelatihan kepada instruktur untuk penilaian.
b. Peserta mengerjakan kuis (lisan atau tertulis – exit ticket).
c. Instruktur merekomendasikan kegiatan belajar lanjutan.
d. Instruktur member salam.
B. Penilaian dan Rubrik
Narasumber melakukan penilaian terhadap RPP yang telah disusun oleh
masing-masing kelompok.
C. Sumber-sumber Bahan dan bahan Bacaan
1. Undang-undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005.
2. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
3. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan menengah.
4. KI KD Tahun 2016.
5. Silabus 2016
6. Panduan Penilaian Untuk SMP Kemendikbud Dit.PSMP Dirjen.DiKDas 2015
Lampiran:
1. Ppt. RPP
2. Ppt. Suplemen RPP
3. Ppt. Praktik penyusunan RPP
4. LK.2.2.a.
5. LK.2.2.b.
6. Contoh RPP
7. Lembar Observasi penilaian proses
8. Kuis dan Rubrik penilaian

Anda mungkin juga menyukai