RAPAT ANGGOTA II
PPGT JEMAAT KALVARI
BENGALON
1
KATA PENGANTAR
Tim Kerja,
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR .........................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................3
RANCANGAN JADWAL ACARA.......................................4
RANCANGAN TATA TERTIB.............................................7
PENJABARAN TEMA DAN SUB TEMA..........................16
ANGGARAN DASAR DAN ART PPGT.............................19
TATA IBADAH PEMBUKAAN.........................................51
TATA IBADAH PENUTUPAN..........................................53
3
RANCANGAN JADWAL ACARA RAPAT ANGGOTA II
PPGT JEMAAT KALVARI BENGALON
Marlianto
Trianti T. Lamba’
4
20.00-20.30 Makan Malam Pengurus
20.30 – 21.15 SIDANG PLENO 1:
1. Penetapan Rapat Pimpinan Sidang
Anggota Sementara
2. Penetapan Peserta
3. Penetapan Jadwal Acara
4. Penetapan Tata Tertib
5. Penetapan Pimpinan
Sidang
6. Penetapan Penasihat
Rapat Angggota Pimpinan Sidang
5
21.30– 22.00 SIDANG PLENO V:
1. Pemilihan & Penetapan Pimpinan Sidang
KSB
2. Pemilihan & Penetapan
Formatur
22.00 – 22.15 SIDANG PLENO VI:
1. Penutupan Rapat Pimpinan Sidang
Anggota
2. Penyerahan Perangkat Pengurus Terpilih
Persidangan
22.15 – 23.00 PENUTUPAN
1. Ucapan Terima Kasih Marlianto
Ketua Demisioner Ketua Terpilih
2. Sambutan Ketua Terpilih Tim Kerja
3. Ibadah Penutup
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
6
PENGERTIAN DASAR
1. Pengurus jemaat adalah pengurus jemaat yang
merupakan hasil dari keputusan Rapat Anggota
I
2. Rapat Anggota II PPGT Jemaat Marendeng
Sangatta adalah persidangan gerejawi PPGT
Jemaat Marendeng sebagaimana diatur dalam
ART pasal 7, yang selanjutnya disebut Rapat
Anggota
3. Rapat Anggota diselenggarakan dalam bentuk
ibadah , sidang komisi dan Sidang Pleno
4. Sidang Pleno adalah persidangan yang dihadiri
oleh semua peserta
5. Sidang Komisi adalah persidangan dari komisi-
komisi yang dibentuk dalam rangka Rapat
anggota
6. Tata tertib adalah sejumlah ketentuan yang
mengatur pelaksanaan Rapat Anggota secara
tertib, gerejawi, lancar, efektif dan efisien.
7. PMG adalah Pimpinan Majelis Gereja Jemaat
Marendeng Sangatta
8. Majelis Gereja adalah Pendeta, Penatua dan
Diaken
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
PASAL 2
( Pasal 7 Ayat 8 ART )
1. Mengevaluasi perjalanan organisasi selama
periode berlangsung
7
2. Menilai Laporan Pengurus Jemaat dalam
melaksanakan Keputusan Rapat Anggota dan
Keputusan lainnya yang lebih luas
3. Menetapkan Garis-Garis Besar Program
Pengembangan PPGT
4. Membahas aspirasi-aspirasi yang berkembang
dalam Jemaat
5. Mensosialisasikan Keputusan-Keputusan
persidangan yang lebih luas
6. Membahas usul-usul dan rekomendasi ke
persidangan yang lebih luas
7. Menetapkan Pengurus Jemaat
BAB III
PESERTA, UNDANGAN DAN PENASIHAT
PASAL 3
PESERTA
1. Anggota PPGT Jemaat Marendeng
2. Pengurus PPGT JMS periode 2016-2018
3. PMG JMS
4. Pengurus PPGT Klasis Kutai Timur
5. Penasihat
6. Undangan atau badan yang di anggap perlu
PASAL 4
UNDANGAN
1. Undangan PPGT yang ditujukan Kepada
Pengurus PPGT KKT
2. Pengurus OIG Jemaat Marendeng Sangatta
3. Lembaga-lembaga atau perseorangan
8
PASAL 5
PENASIHAT
Penasihat Rapat Anggota terdiri dari :
1. PMG Jemaat Marendeng
2. Pengurus PPGT Klasis Kutai Timur
3. Ketua PPGT Jemaat Marendeng Periode 2016-
2018 setelah demisioner
4. Steering Committee
5. Lembaga atau perseorangan yang diundang
dan hadir dalam rapat anggota serta diangkat
sebagai penasihat atas persetujuan rapat
anggota
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
PASAL 6
HAK PESERTA
1. Semua peserta persidangan mempunyai hak
bicara
2. Anggota biasa PPGT Jemaat Marendeng
mempunyai hak memilih dan dipilih
3. Penasihat mempunyai hak bicara untuk
memberikan nasihat diminta atau tidak diminta
oleh pimpinan siding
4. Undangan memiliki hak bicara jika diminta oleh
pimpinan sidang
5. Penggunaan hak-hak peserta dibawah
pengaturan Pimpinan Sidang
6. Hak bicara digunakan se-efektif mungkin
9
PASAL 7
KEWAJIBAN PESERTA
1. Semua peserta wajin mentaati Tata tertib dan
ketentuan lain yang ditetapkan oleh Pimpinan
sidang
2. Setiap peserta wajib hadir dalam persidangan
tepat pada waktu yang ditentukan
3. Setiap peserta wajib menggunakan pakaian
yang sopan dan rapi
4. Setiap peserta tidak diperkenankan
meninggalkan ruang persidangan tanpa seizin
Pimpinan sidang
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 8
MATERI PERSIDANGAN
Materi Persidangan terdiri dari :
1. Laporan pertanggungjawaban Pengurus PPGT
Jemaat Marendeng Sangata Periode 2016-2018
2. Hasil rumusan Pengurus PPGT Jemaat
Marendeng Sangatta Sangatta Periode 2016-
2018 dan SC Rapat Anggota II JMS
3. Usul-usul dan rekomendasi .
Pasal 9
PIMPINAN SIDANG
1. Pengurus PPGT JMS memimpin sidang sampai
terpilihnya Pimpinan Sidang yang baru
10
2. Pimpinan sidang terdiri dari 3 orang yaitu: 1
orang Ketua, dan 2 orang Wakil Ketua (ART
PPGT pasal 7 ayat 4)
3. Pimpinan sidang dipilih dari dan oleh Anggota
PPGT Jemaat Marendeng yang hadir dalam
persidangan
4. Tugas Pimpinan Sidang :
a. Memimpin Sidang Pleno;
b. Mengawasi Pelaksanaan Tata Tertib;
c. Menandatangani Keputusan Rapat Anggota II
d. Mengambil kebijakan demi kelancaran Persidangan
sesuai dengan AD/ART PPGT dan tatib.
Pasal 10
BENTUK –BENTUK PERSIDANGAN
1. Sidang Pleno
Sidang Pleno adalah sidang tertinggi dalam rapat
anggota PPGT:
1.1 Mengesahkan rapat anggota
1.2 Mengesahkan peserta rapat anggota
1.3 Mengesahkan jadwal acara
1.4 Membahas dan menetapkan tata tertib rapat
anggota PPGT Jemaat Marendeng Sangatta
1.5 Memilih dan menetapkan pimpinan sidang
1.6 Memilih dan menetapkan Penasehat sidang
1.7 Menanggapi dan menetapkan laporan
pertanggungjawaban pengurus PPGT Jemaat
Marendeng Sangatta periode 2016-2018
1.8 Menetapkan usul-usul dan rekomendasi
11
1.9 Membahas dan menetapkan Garis-Garis Besar
Program Pengembangan PPGT Jemaat
Marendeng Sangatta
1.10 Memilih dan menetapkan pengurus PPGT
Jemaat Marendeng Sangatta Periode 2018-2021
1.11 Memilih dan menetapkan Tim Formatur
1.12 Mengesahkan dan menutup Rapat Anggota II
PPGT JMS
2. Sidang Komisi
a. Sidang Komisi terdiri dari :
1. Komisi I yang membahas GBPP
2. Komisi 2 yang membahas usul dan rekomendasi
3. Komisi 3 yang membahas struktur dan nominasi
PASAL 11
KEABSAHAN PERSIDANGAN
1. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri ½
ditambah 1 (satu) dari jumlah peserta Rapat
Anggota PPGT Jemaat Marendeng Sangatta
setelah disahkan.
2. Apabila point 1 tidak terpenuhi maka Sidang
Pleno dinyatakan sah mengambil Keputusan
setelah diberi rentang waktu 2 x 5 menit.
BAB VI
MEKANISME PERSIDANGAN
12
Pasal 12
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS PPGT
JEMAAT MARENDENG SANGATTA SANGATTA
1. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus PPGT
Jemaat Marendeng Sangatta disampaikan
dalam Sidang Pleno
2. Penilaian terhadap Laporan
Pertanggungjawaban disampaikan dalam
bentuk tanggapan dan pandangan umum
3. Pandangan umum disampaikan oleh
perwakilan PPGT Jemaat Marendeng Sangatta
Sangatta
Pasal 13
TATA CARA MENGAJUKAN PENDAPAT
1. Tiap peserta berbicara melalui dan seizin
Pimpinan Sidang
2. Setiap pembicara hendaknya langsung pada
pokok persoalannya dan disampaikan secara
singkat dan jelas
3. Setiap peserta dapat menyampaikan interupsi
setelah mendapat izin dari pimpinan sidang
Pasal 14
USUL - USUL
Penambahan usul-usul yang tidak masuk dalam
rancangan Keputusan hanya dimungkinkan jika
muncul dari khotbah, pandangan umum dan
pembahasan terhadap laporan pertanggungjawaban
pengurus serta sambutan – sambutan .
13
Pasal 15
INTERUPSI
1. Interupsi ialah menyela atau menghentikan
sementara pembicaraan orang lain dalam
waktu persidangan, karena ada sesuatu yang
akan disampaikan. Interupsi ditujukan kepada
pimpinan sidang dengan maksud agar dapat
diizinkan berbicara.
2. Interupsi dilakukan dengan alasan :
a. Memberikan informasi dalam rangka
memperjelas hal yang sedang dibicarakan
(point of information);
b. Menyampaikan sesuatu yang sangat mendasar
berkaitan ketertiban persidangan (point order);
c. Menyampaikan keberatan atas pembicaraan
yang menyinggung masalah pribadi (point of
personal);
d. Menyampaikan keberatan atas materi
pembicaraan atau sikap peserta lainnya (point
of objection).
3. Interupsi dilakukan dengan menyebutkan
point (alasan), baru kemudian dipersilahkan
oleh pimpinan sidang untuk berbicara.
BAB VII
KEPUTUSAN
Pasal 16
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
14
Mekanisme pengambilan Keputusan dilaksanakan
sesuai AD PPGT Pasal 11 tentang pengambilan
Keputusan :
1. Dijiwai semangat persekutuan, maka
Keputusan sedapat-dapatnya diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat;
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
dilaksanakan pemungutan suara dan
Keputusan diambil dengan suara terbanyak
mutlak ½ + 1 suara;
3. Pemungutan suara yang menyangkut orang
dilakukan secara tertutup dan yang tidak
menyangkut orang dilakukan secara terbuka;
4. Jika pemungutan suara sudah dilakukan dua
kali tetapi masih tetap sama, maka pimpinan
sidang mengambil Keputusan setelahmendapat
nasihat dari penasihat persidangan.
5. Pengambilan Keputusan menyangkut
pemilihan pengurus diatur tersendiri
berdasarkan hasil komisi dengan mengacu
pada AD/ART PPGT
PASAL 20
PENUTUP
Hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan
diatur kemudian dengan berpedoman pada AD/ART
PPGT dan Peraturan Organisasi.
15
PENJABARAN TEMA DAN SUB TEMA
A. Penjabaran Tema
Tema adalah gambaran realitas yang dirumuskan
berdasarkan analisa dari konteks pergumulan Gereja
Toraja. Tema juga bisa disebut sebagai abstraksi dari
realitas itu sendiri, yang merupakan seruan profetis
sebagai harapan PPGT terhadap kehidupan social.
Tema ini menggambarkan tentang realitas hidup
16
keseharian yang ada. Realitas keseharian ini
menggambarkan tentang berbagai pergulatan social,
budaya dan teologi. Pergulatan ini, selalu menjadi
fondasi bagi kita untuk memulai sesuatu yang lebih
baik. Karena “Apa yang ada tidak berarti apa yang
seharusnya ada”. Semua realitas pergulatan yang ada
selalu mempunyai kemungkinan untuk mengubah dan
memberinya makna baru dalam terang injil Krsitus.
Tema ini adalah tema SSA XXIV dan sub tema adalah
refleksi dari pergulatan hidup yang terjadi dalam
kehidupan gereja khususnya di kalangan generasi
muda. Tema adalah pilihan yang ditetapkan oleh SSA
XXIV Gereja Toraja dimana PPGT adalah suatu OIG
yang ikut dalam mengemban visi Gereja Toraja.
Sebagai salah satu OIG, maka PPGT mengambil tema
SSA XXIV “Berakar Dalam Kristus dan Berbuah Banyak
Dalam Dunia”. Pemilihan tema ini adalah SSA tentu
selalu diandalkan pada apa yang terjadi dan apa yang
harus dilakukan ke depan. Jawaban terhadap situasi
yang ada kemudian direfleksikan dalam tema, untuk
menjadi gambaran ideal tentang apa yang harus
dikerjakan oleh Gereja Toraja.
17
peringatan kepada guru-guru palsu dan dosa-dosa
yang dilakukan jemaat.
18
pergulatan pemuda. Sub tema ini tidak hanya
memperlihatkan gambaran generasi muda gereja hari
ini, tetapi juga diharapkan menjadi suara profetis
gereja menyikapi perubahan zaman. Konsep
keugaharian yang menjadi penekanan pada sub tema,
adalah sebuah seruan betap hidup kita sehari-hari
penuh hasrat yang tidak terbatas. Hasrat yang tidak
terkendali ini mengakibatkan ketidakseimbangan
hidup. Kita seperti kehilangan hikmat, dan makna injil
menjadi kabur dalam kegidupan keseharian. Injil yang
dimaknai dalam keugaharian, akan membentuk
sebuah karakter pemuda yang yang hidup dalam
keseimbangan hasrat, logika, rasa, dan spirit dalam
injil. Keugaharian merujuk pada higieni jiwa, dimana
orang memiliki disposisi intelektual yang sehat yang
memampukannya membuat penialian dengan baik
sehingga tindakannya terukur. Keugaharian membuat
orang menjadi tahu batas.
19
yang dipanggil dan beriman kepada Yesus Kristus, dan
mengaku bahwa Yesus Kristus Itulah Tuhan dan
Juruslamat, sebagaimana disaksikan dalam Alkitab,
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Persekutuan ini
adalah kudus, am dan rasuli. Kudus karena dipanggil
dan dipilih Tuhan dari dalam dunia. Am karena
merupakan wujud persekutuan keseluruhan umat
Allah sebagai satu tubuh, dan Kristus sebagai
kepalanya. Rasuli karena diutus ke dalam dunia untuk
memberitakan Injil keselamatan kepada semua
ciptaan.
20
merupakan mitra sejajar yang saling menghormati,
saling mengingatkan dan saling membantu.
ANGGARAN DASAR
Pasal 1
NAMA
Nama organisasi ini adalah Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja disingkat PPGT.
21
Pasal 2
WAKTU DAN KEDUDUKAN
1. PPGT didirikan pada tanggal 11 Desember 1962
untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.
Pasal 3
PENGAKUAN
PPGT mengaku bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan
Juruselamat dunia, Kepala Gereja, sumber kebenaran
dan hidup sesuai kesaksian Alkitab Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru, sebagaimana tercantum dalam
Pengakuan Gereja Toraja.
Pasal 4
AZAS
Dalam terang pengakuan seperti tercantum pada
pasal 3, maka dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara PPGT berazaskan Pancasila.
Pasal 5
TUJUAN
22
PPGT bertujuan mewujudkan warga gereja yang sadar
dan bertanggungjawab terhadap tugas dan
panggilannya ditengah-tengah gereja, masyarakat dan
alam semesta.
Pasal 6
MISI
Untuk mewujudkan tujuan PPGT, maka Misi PPGT
adalah bersekutu, bersaksi dan melayani, yang
dijabarkan dalam bentuk-bentuk pelayanan gerejawi.
Pasal 7
STATUS
PPGT adalah salah satu wadah pelayanan kategorial
dalam Gereja Toraja dengan status Organisasi Intra
Gerejawi.
Pasal 8
BENTUK DAN SUSUNAN
1. PPGT mengikuti bentuk dan susunan Gereja Toraja.
Pasal 9
KEANGGOTAAN
1. Anggota PPGT adalah semua pemuda Gereja
Toraja dan terbuka bagi pemuda lainnya yang
23
menerima Pengakuan dan Azas PPGT serta
bersedia menjalankan Tujuan dan Misi PPGT.
a. Anggota Biasa;
Pasal 10
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
1. Dalam menjalankan tugas dan panggilannya,
PPGT menetapkan alat-alat kelengkapan
organisasi berupa:
Pasal 11
24
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Dijiwai semangat persekutuan, maka
keputusan sedapat-dapatnya diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Pasal 12
HARTA MILIK
1. Harta milik PPGT adalah segala anugerah Tuhan
berupa uang, surat berharga, barang bergerak
dan yang tidak bergerak, serta kekayaan
intelektual yang dipergunakan sepenuhnya
untuk kepentingan organisasi dan masyarakat
banyak.
25
a. Iuran anggota
b. Sumbangan anggota
Pasal 13
ATRIBUT ORGANISASI
1. PPGT mempunyai atribut organisasi seperti
lambang, bendera, Hymne, Mars dan atribut
lainnya.
Pasal 14
HUBUNGAN OIKUMENIS DAN
KEMITRAAN
26
1. PPGT memelihara dan mengembangkan
hubungan ekumenis dengan organisasi
pemuda gereja-gereja lain.
Pasal 15
PERUBAHAN
1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga hanya dapat
dilakukan oleh Kongres yang dihadiri oleh 2/3
(dua per tiga) jumlah utusan kongres.
27
kepada Pengurus Pusat diajukan selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum kongres.
Pasal 16
PERATURAN PERALIHAN
1. PPGT hanya dapat dibubarkan oleh Kongres
yang diadakan khusus untuk itu, dan dihadiri
oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat)
jumlah klasis, dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari utusan yang hadir.
Pasal 17
PENUTUP
1. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan selanjutnya Badan Pekerja
Majelis Sinode mengesahkannya dalam Rapat
Kerja Gereja Toraja.
28
29
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 1
Nama dan Wujud
1. PPGT mewujud dalam bentuk Jemaat, Klasis
dan Pusat.
Pasal 2
KEANGGOTAAN
Keanggotaan PPGT berdasarkan pasal 9 Anggaran
Dasar terdiri atas:
1. Anggota Biasa yaitu semua anggota Gereja
Toraja yang berumur 15-35 Tahun.
30
2. Anggota Luar Biasa yaitu mereka yang tidak
termasuk dalam ayat 1, tetapi menunjukkan
kesetiaan dan loyalitas terhadap PPGT.
Pasal 3
ANGGOTA BIASA
1. Semua anggota Gereja Toraja yang berumur 15-
35 tahun secara otomatis menjadi Anggota
Biasa PPGT.
31
d. Melaksanakan, menegakkan dan mempertahankan
konstitusi PPGT.
Pasal 4
ANGGOTA LUAR BIASA
1. Anggota Gereja Toraja yang berumur kurang
dari 15 Tahun atau lebih dari 35 Tahun tetapi
menunjukkan kesetiaan dan loyalitas terhadap
PPGT disebut Anggota Luar Biasa.
32
4. Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban:
Pasal 5
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Keanggotaan berakhir karena :
1. Permintaan sendiri yang disampaikan secara
tertulis.
2. Meninggal dunia
Pasal 6
PENGURUS JEMAAT
1. Pengurus Jemaat berkedudukan di tempat
Badan Pekerja Majelis Jemaat berada.
33
2. Jumlah dan susunan Pengurus Jemaat
ditetapkan oleh Rapat Anggota.
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Sekretaris;
c. Seorang Bendahara;
34
Anggota, dan bertanggung jawab sebagai
pelayanan kelompok kategorial kepada Badan
Pekerja Majelis Jemaat.
Pasal 7
RAPAT ANGGOTA
1. Rapat Anggota adalah wadah pengambilan
keputusan PPGT di lingkup jemaat.
35
7. Dalam keadaan luar biasa, Rapat Anggota
dipimpin oleh Badan Pekerja Majelis Jemaat
bersama Pengurus Klasis
e. Mensosialisasikan keputusan-keputusan
persidangan yang lebih luas.
b. Pengurus Klasis
36
d. Badan Verifikasi Majelis Jemaat
Pasal 8
PENGURUS KLASIS
1. Pengurus Klasis berkedudukan di tempat Badan
Pekerja Majelis Klasis berada.
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
c. Seorang Bendahara
37
7. Pengurus Klasis disahkan dan dilantik oleh
Badan Pekerja Majelis Klasis.
Pasal 9
KONPERENSI
1. Konperensi adalah wadah pengambilan
keputusan terluas PPGT di lingkup Klasis.
38
dalam majelis pimpinan , Bertanggungjawab
dalam perampungan dokumen sidang.
8. Konperensi bertugas:
39
g. Menetapkan Pengurus Klasis.
a. Utusan Jemaat-jemaat
b. Pengurus Pusat
Pasal 10
PENGURUS PUSAT
1. Pengurus Pusat adalah mandataris eksekutif
terluas organisasi PPGT.
40
4. pengurus Pusat dipilih oleh Kongres dengan
sistem pemilihan langsung atau formatur.
41
10.Pengutusan Pengurus Pusat dilaksanakan
dalam Ibadah Jemaat di salah satu jemaat
dalam lingkup Gereja Toraja, atau dalam ibadah
di lingkup sinode.
Pasal 11
RAPAT PIMPINAN PUSAT
1. Rapat Pimpinan pusat, atau disingkat RPP
adalah rapat pimpinan tingkat pusat yang
dihadiri oleh Ketua-ketua Klasis dan Ketua-
ketua Jemaat.
42
melebihi 100 orang, maka RPP dapat
dilanjutkan dan kuorum mengambil keputusan.
a. Pengurus Pusat
d. Menetapkan Keputusan.
43
Pasal 12
KONGRES
1. Kongres PPGT merupakan lembaga terluas
organisasi.
8. Kongres bertugas:
44
a. Mengevaluasi perjalanan organisasi selama satu
periode;
a. Utusan Klasis-klasis;
45
d. Undangan yang jumlah dan jenisnya ditentukan oleh
Pengurus Pusat.
Pasal 13
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
1. Pergantian antar waktu atau disingkat PAW
merupakan kebijakan internal untuk mengganti
personil pengurus yang berhalangan tetap.
46
3. PAW terhadap Pengurus Klasis dilakukan oleh
Rapat Pleno Pengurus Diperluas, Rapat Kerja
atau Rapat Pimpinan Klasis, dan hasilnya
diserahkan kepada Badan Pekerja Majelis Klasis
untuk perubahan SK Pengurus Klasis.
Pasal 14
PERBENDAHARAAN
1. Anggota diwajibkan membayar Iuran Anggota
menurut jumlah yang ditetapkan oleh Rapat
Anggota.
47
lebih lanjut diatur oleh Pengurus Pusat dalam
Peraturan Organisasi.
Pasal 15
TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI
1. Organisasi ini mempunyai tingkat
keputusan dengan urut-urutan dari yang
tertinggi sampai terendah sebagai
berikut :
2) Anggaran Dasar
4) Keputusan Kongres
7) Keputusan Konperensi
48
2. Keputusan yang lebih rendah tidak
boleh bertentangan dengan keputusan
yang lebih tinggi.
Pasal 16
ATRIBUT ORGANISASI
1. Logo PPGT adalah sebagai berikut:
49
c. Rumah Toraja : Aspek historis kelahiran PPGT dari
tengah-tengah orang Toraja. Rumah toraja dan salib
menembus lingkaran dalam mempunyai makna PPGT
yang inklusif (tidak eksklusif), PPGT yang keluar dan
bersesama dengan ciptaan Allah yang lain. Sekalipun
PPGT lahir dari komunitas Toraja tetapi PPGT selalu
siap untuk bersesama tanpa memandang
latarbelakang suku, agama, ras, golongan, kelas
sosial, dll.
50
g. Bintang 8 : Bahwa PPGT harus menjadi Terang
kemanapun dia pergi dan dimanapun dia berada.
51
d. Ukurannya tidak boleh lebih besar jika disandingkan
dengan Bendera Merah Putih.
Pasal 17
ATURAN TAMBAHAN
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ini akan diatur oleh Keputusan Kongres,
Keputusan Rapat Pimpinan Pusat, Keputusan PP,
Keputusan Konperensi Klasis, dan Keputusan Rapat
Anggota, sejauh tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT.
52
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT
selanjutnya disahkan oleh Rapat Kerja Badan Pekerja
Majelis Sinode.
53
S’bab Kau Bapaku, Bapa yang kekal.
4. Pelayanan Firman
Menyanyi :”Aku Datang dan Kubersujud”
Aku datang dan kubersujud dihadapanMu kurasakan
indah hadiratMu
Kan buka mata hatiku dan s’luruh jiwaku untuk
kunikmati firmanMu
FirmanMu yang kuasa tuk mengubah sikap hati
FirmanMu yang tegakkan disaat kuterjatuh
Penuhkanlah bejanaku dengan air sungaiMu
Ku haus akan firmanMu...
- Doa Pembacaan Alkitab
- Khotbah
5. Persembahan
Menyanyi : “Bawa Persembahanmu Dalam Rumah
Tuhan”
1. Bawa persembahanmu dalam rumah
Tuhan
Dengan rela hatimu, janganlah jemu
Bawa persembahanmu, bawa dengan suka
Reff : Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu
Bawa persembahanmu, ucaplah syukur...
2. Rahmat Tuhan padamu tidak
tertandingi
Oleh apa saja pun dalam dunia
Kasih dan karunia sudah kau terima
Reff : .....
6. Doa Syafaat
7. Pengutusan dan Berkat
Menyanyi : “Ku Mau Berjalan Dengan Jurus’lmatku”
54
Ku mau berjalan dengan jurus’lamatku
Dilembah berbunga dab berair sejuk
Ya kemana juga aku mau mengikutNya
Sampai aku tiba di neg’ri baka
Reff : Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus
Ku tetap mendengar dan mengikutNya
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus
Ya kemana juga ku mengikutNya...
8. Berkat...
TATA IBADAH PENUTUP
RAPAT ANGGOTA III
PPGT JIMTELSAT
1. Panggilan Beribadah
Menyanyi : “Satu Hal Yang Kurindu”
Satu hal yang kurindu
Berdiam didalam rumahMu
Satu hal yang kupinta
Menikmati baitMu Tuhan
Reff : Lebih baik satu hari dipelataranMu
Daripada s’ribu hari ditempat lain
memujiMu menyembahMu
Kau Allah yang hidup
Dan menikmati s’mua kemurahanMu
2. Votum
3. Pemberitaan Firman :
Menyanyi : “Mari Masuk”
Mari masuk (2x) masuk hatiku ya Yesus
Datang s’karang dan tinggalah
Dalam hatiku ya Yesus
Doa Pembacaan Alkitab
55
khotbah
4. Persembahan
Menyanyi : “Ucap Syukur Pada Tuhan”
Ucap syukur pada Tuhan
Kar’na kita di s’lamatkan olehNya
Senandungkan lagu baru (2x) bagiNya
Nyanyikanlah dengan riang
Ka’na kasih setia Tuhan nyanyilah
Senandungkan lagu baru (2x) bagiNya
5. Doa Syafaat
Menyanyi : “Tiap Langkahku”
Tiap langkahku di atur oleh Tuhan
Dan tangan kasihNya memimpinku
Ditengah badai dunia menakutkan
Hatiku tetap tenang teduh
Tiap langkahku
Ku tahu yang Tuhan pimpin
Ke tempat tinggi ku dihantarnya
Hingga sekali nanti aku tiba
Dirumah Bapa sorga yang baka.
6. Berkat
56
57
58
59
60