Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH TARI JEPIN LEMBUT DI DESA SEKURA

KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
IDRIS HALIM
NIM. F06112042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI DAN MUSIK


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
SEJARAH TARI JEPIN LEMBUT DI DESA SEKURA KECAMATAN TELUK
KERAMAT KABUPATEN SAMBAS

Idris Halim, Ismunandar, Asfar Muniir


Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP Untan Pontianak
Email: idrishalim45@gmail.com

Abstract
The background of this research is the researcher's interest in Malay dance art especially
the history of Jepin Lembut dance village of Teluk Keramat Sekura Sambas district. The
goal is to find out the history of dance Jepin Lembut by documenting the form of writing
supported by photographs associated with a Jepin Lembut Dance. So the history of Jepin
Lembtu dance can be known by the wider community.The method used is historical method,
with qualitative research form. The approach in this research is interdisciplinary approach
with the history as disciplines of sciences. Sources of data in this study are some of
speakers who know the history of the existence of Jepin Lembt dance and documents the
writing of scientific papers on dance Jepin Lembut. Data collection techniques in this study
are observation, interview and documentation study. Techniques test the validity of data
using source triangulation and extension of observation.The history of Jepin Lembut dance
in the village of Teluk Keramat Sekura Sambas district since 1950s, created by an artist
named Abdullah. This dance arise in Tri Mandayan village. Firstly this dance showed in
the marriage party as a society entertainment. Jepin Lembut dance in the village of Teluk
Keramat Sekura district have a glorious and decrease experience periods in the
development era. Jepin Lembut dance was got a change at the presentation form elements.
Keywords: Developmen, History, Jepin Lembut

PENDAHULUAN
Tari merupakan bentuk kekayaan dipengaruhi oleh empat kebudayaan besar
budaya yang dimiliki masyarakat disuatu yaitu Hindu, Cina, Islam dan Eropa. Seni tari
daerah yang tidak terhingga nilainya. Setiap di Kalimantan Barat dapat dibagi kedalam
daerah memiliki kebudayaan yang sesuai dua kebudayaan besar masyarakat yaitu yang
dengan sejarah perkembangan yang mendiamai daerah pedalaman dan pesisir.
dipengaruhi oleh keadaan sosial, pola hidup Pada masyarakat pesisir Kalimantan Barat
dan letak geografis daerah tersebut. Tari juga khususnya daerah Sambas, tari Jepin
mengalami perjalanan waktu yang panjang merupakan tari yang tumbuh dan
mulai dari tari itu tumbuh, berkembang berkembang di masyarakatnya. Kabupaten
sampai pada masa ini. Dalam perjalanannya, Sambas merupakan daerah pesisir yang
tari mengalami beberapa perubahan dari segi secara tidak langsung sebagai gerbang
makna, tujuan, bentuk maupun fungsi dari masuknya pedagang muslim yang sekaligus
tari tersebut. Perubahan tari tersebut dapat membawa misi untuk menyebarkan agama
dikarenakan oleh pola pikir masyarakat yang Islam kedaerah singgahan mereka. Berbagai
sudah berubah, pengaruh dari kebudayaan macam media yang mereka gunakan untuk
lain yang masuk ke kebudayaan tari tersebut, menyebarkan agama, satu diantarnya melalui
perkembangan zaman maupun akan tari media tari. Tari yang merekan sajikan
tersebut. mengandung makna dan puji-pujian terhadap
Sejarah tari di Indonesia khususnya di Tuhan Yang Maha Esa, sehingga budaya
Kalimantan Barat dalam perjalanannya yang mereka bawa memengaruhi dan
mengalami proses akulturasi yang bercampur dengan budaya masyarakat daerah

1
setempat. Satu diantar tari tersebut adalah tari dengan pada awal kemunculannya. Dalam
Jepin Lembut. penggarapan bentuk penyajian tersebut,
Tari Jepin Lembut berkembang tokoh yang berperan penting pada saat itu
dibeberapa kecamatan di Kabupaten Sambas adalah Bapak Nazamudin yang bertempat
antara lain di kecamatan Tebas, kecamatan tinggal di Desa Pimpinan.
Tekarang, kecamatan Sebawi dan kecamtan Selain tahun 1981, tari Jepin Lembut
Teluk Kramat. Tari Jepin Lembut sangat juga mengalami masa kejayaan pada tahun
berbeda dengan tari Jepin yang ada di daerah 1998 dan setelah tahun tersebut tari Jepin
lain. Satu diantara perbedaan tersebut adalah Lembut tidak ditarikan lagi. Pada tahun 2007,
terdapat pada gerak yang ditarikan. Tari Jepin tari Jepin Lembut ditarikan kembali pada
Lembut memiliki tempo yang lebih lambat acara Majelis Adat Budaya Melyu di
dibandingkan dengan tari Jepin lainnya. Desa Mempawah dengan bentuk penyajian tari
Sekura merupakan pusat perkembangan tari yang berbeda. Setelah bebrapa tahun tidak
Jepin Lembut di kecamatan Teluk Keramat. ditarikan lagi, pada tahun 2011 tari Jepin
Tari Jepin Lembut di Desa Sekura diciptakan Lembut ditarikan di Johor, Malaysia pada
oleh bapak Abdullah sekitar tahun 1950-an. acara Festival Tari Zapin IV dengan bentuk
Gerak-gerak yang terdapat pada tari Jepin penyajian yang berbeda dan ragam gerak
Lembut adalah gerak-gerak yang terinspirasi yang ditarikan hanya 4 ragam gerak saja.
dari gerak kegiatan masyarkat setempat Pada tahun 2013, tari Jepin Lembut kembali
seperti mendayung dan mengayak padi. mengikuti lomba pada acara Festival Seni
Tari Jepin Lembut di Desa Sekura Budaya Melayu IX yang diselenggarakan di
Kecamatan Teluk Keramat memiliki Kabupaten Sambas dengan bentuk penyajian
keunikan, satu diantaranya adalah pada yang berbeda dengan sebelumnya. Musik
bentuk penyajiannya. Bentuk penyajian tari iringan tari Jepin Lembut di Desa Sekura
Jepin Lembut sangat mirip dengan bentuk pada awalnya bukan seperti yang sekarang
penyajian tari Jepin Arab yang berada di kota ini. Pada periode awal kemunculannya tari
Pontianak yang pada setian ragam gerak tari Jepin Lembut, satu musik iringan tari hanya
ditarikan oleh dua orang penari. Dari mengiringi satu ragam gerak tari sedangkan
kesamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ragam gerak tari yang lainnya diiringi dengan
tari Jepin Lembut sangat dipengaruhi oleh musik iringan tari lainnya pula.
budaya islam. Hal ini sangat berkaitan Berdasarkan latar belakang penelitian,
dengan letak geografis kabupaten Sambas rumusan masalah pada penelitian ini ialah
yang sangat erat dengan penyebaran Islam ”Bagaimana Sejarah Tari Jepin Lembut di
sehingga disebut dengan julukan Serambi Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat
Mekah. Awalnya tari Jepin Lembut memiliki Kabupaten Sambas”. Adapun secara khusus
12 ragam gerak, namun seiring rumusan masalah penelitian ini antara lain
perkembangannya hanya 5 ragam yang masih sebagai berikut. 1. Bagaimana sejarah tari
ada sampai sekarang. Dalam Jepin Lembut di Desa Sekura Kecamatan
perkembangannya di Desa Sekura Teluk Keramat Kabupaten Sambas? 2.
Kecamatan Teluk Keramat, tari Jepin Lembut Bagaimana perkembangan tari Jepin Lembut
telah berpartisipasi dalam berbagai acara di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat
maupun festival tari baik tingkat daerah, Kabupaten Sambas? 3. Bagaimana kontribusi
tingkat nasional maupun internasiolanl. dari sejarah tari Jepin Lembut di Desa Sekura
Sekitar tahun 1981 tari Jepin Lembut di Desa Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten
Sekura Kecamatan Teluk Keramat pernah Sambas pada pembelajaran seni budaya?
mengikuti acara Pekan Tari Nasional di Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk
Senayan Jakarta dan mendapatkan 5 mendeskripsikan “Sejarah Tari Jepin Lembut
penampil terbaik. Saat itu Tari Jepin Lembut di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat
ditarikan dengan 4 ragam gerak tari dengan Kabupaten Sambas” ialah sebagai berikut. 1.
bentuk penyajian yang sangat berbeda Mendeskripsikan sejarah tari Jepin Lembut di

2
Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Ruang Lingkup Penelitian
Kabupaten Sambas. 2. Mendeskripsiakan Ruang lingkup dalam penelitian ini
perkembangan tari Jepin Lembut di Desa adalah menjelaskan sejarah tari Jepin Lembut
Sekura Kecamatan Teluk Keramat di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat
Kabupaten Sambas. 3. Mendeskripsikan Kabupaten Sambas. Peneliti memfokuskan
kontribusi dari sejarah tari Jepin Lembut di pada proses terbentuknya dan perkembangan
Desa Sekur Kecamatan Teluk Keramat tari Jepin Lembut tersebut.
Kabupaten Sambas pada pembelajaran seni
budaya. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
Manfaat Teoritis dalam penelitian ini adalah metode historis.
Hasil penelitian ini sebagai dokumen Alasan peneliti menggunakan metode historis
bermanfaat untuk mengembangkan ilmu adalah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
mengenai nilai budaya dan kearifan lokal peneliti ingin memaparkan sejarah dan
daerah setempat yang berkenaan dengan teri perkembangan tari Jepin Lembut di Desa
Jepin Lembut serta dapat dijadikan sebagai Sekura Kecamatan Teluk Keramat
bahan untuk mengembangkan ilmu Kabupaten Sambas secara rinci.
pengetahuan tentang tari tradisional. Menurut Nawawi (1983:84) metode
penelitian historis adalah prosedur
Manfaat Praktis pemecahan masalah dengan menggunakan
Bagi peneliti hasil penelitian ini data masa lalu atau peninggalan-peninggalan,
diharapkan menambah wawasan dan baik untuk memahami kejadian atau suatu
pengetahuan peneliti tentang sejarah tari keadaan yang berlangsung pada masa lalu
Jepin Lembut di Desa Sekura. Bagi Seniman terlepas dari keadaan masa sekarang dalam
hasil penelitian ini dapat mengaktifkan hubunganna dengan kejadian atau keadaan
kembali seniman atau tokoh seni yang ada di masa lalu. Adapun langkah-langkah yang
masyarakat Desa Sekura dan sekitarnya. Bagi digunakan dalam penelitian historis adalah
sekolah penelitian ini dapat mengembangkan meliputi: 1. Heuristik yaitu proses mencari
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan data serta mengumpulkan sumber-sumber
nilai-nilai pendidikan, khususnya dalam ataupun data-data yang diperlukan. 2. Kritik
aspek religi yang terdapat dalam setiap syair merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
atau iringan tari Jepin Lembut. Hasil menyeleksi sumber sejarah yang telah
penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai didapatkan. 3. Interpretasi atau menafsirkan
bahan ajar di sekolah sesuai kurikulum yang data-data yang telah diuji, kemudian
telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. menghubungkan fakta-fakta dalam bentuk
Bagi Pemerintah Kabupaten Sambas dan konsep yang disusun berdasarkan analisis
masyarakat hasil penelitian ini diharapkan terhadap sumber sejarh yang telah diperoleh.
menambah referensi dokumen kebudayaan 4. Historigrafi merupakan proses penyusunan
terutama mengenai sejarah dan bentuk dan penuangan seluruh hasil penelitian ke
penyajian Tari Jepin Lembut di Kabupaten dalam bentuk tulisan ataupun laporan hasil
Sambas dan dapat membantu masyarakat penelitian mengenai tema yang diangkat.
untuk menambah pengetahuan mengenai Bentuk penelitian yang digunakan dalam
perkembangan tari Jepin Lembut. Bagi penelitian ini adalah ialah bentuk kualitatif.
mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Musi Penelitian kualitatif digunakan untuk
FKIP Untan hasil penelitian ini diharapkan memperoleh gambaran yang lebih luas untuk
dapat menambah sumber kepustakaan yang mencapai pemahaman dan fenomena yang
dapat dijadikan bahan kajian dan bacaan bagi ada. Menurut Gunawan (2013:80) penelitian
para mahasiswa Program Studi Pendidikan kualitatif bertujuan mengembangkan konsep
Seni Tari dan Musik. sensitifitas pada masalah yang dihadapai,
menerangkan realitas yang berkaitan dengan

3
penelusuran teori dari bawah dan wawancara. Wawancara berlangsung secara
mengembangkan pemahaman akan satu atau fleksibel namun masih terkendali.
lebih dari fenomena yang dihadapai. Alasan Wawancara dilakukan dengan pendekatan
digunakannya penelitian kualitatif karena secara langsung yaitu percakapan yang
dalam penelitian ini lebih menekankan pada dilakukan peneliti dengan narasumber untuk
kenyataan dari data yang ditemukan di mencari data yang sesuai dengan materi dan
lapangan yaitu mengenai proses terbentuk kejadian dilapangan yang berkaitan dengan
dan perkembangan tari Jepin Lembut. sejarah dan perkembangan tari Jepin Lembut
di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat
Pendekatan Penelitian Kabupaten Sambas. Menurut Sugiyono
Pendekatan penelitian yang digunakan (2014:82) dokumentasi adalah catatan
dalam penelitian ini adalah pendekatan peristiwa yang sudah berlalu yang bisa
sejarah dengan menggunakan sejarah sebagai berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
disiplin ilmu. Kuntowijoyo (dalam Hamid, yang monumental dari seseorang. Dalam
87:2011) memberikan lima pokok pikiran penelitian ini, gambar, foto, video dan arsip
terkait dengan sejarah sebagai ilmu yaitu yang berkaitan dengan sejarah dan
sejarah itu bersifat empiris, sejarah perkembangan tari Jepin Lembut di Desa
mempunyai objek, sejarah mempunyai teori, Sekura Kecamatan Teluk Keramat
sejarah mempunyai generalisasi dan sejarah Kabupaten Sambas dapat memperkuat data
mempunyai metode. yang didapat dari hasil observasi dan
wawancara.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2014:63) teknik HASIL PENELITIAN DAN
pengumpulan data dapat dilakukan dengan PEMBAHASAN
observasi, interview (wawancara), angket, Sejarah Tari Jepin Lembut di Desa
dokumentasi dan gabungan keempatnya. Sekura Kecamatan Teluk Keramat
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan Tari Jepin Lembut di Desa Sekura
data yang digunakan adalah teknik observasi, Kecamatan Teluk Keramat diciptakan oleh
wawancara dan dokumentasi. Abdullah sekitar tahun 1950an. Abdullah
Dalam proses observasi, peneliti terjun atau lebih akarb dipanggil pak Su Ceap lahir
langsung ke lokasi penelitan dan bertatap di Saiyung sekitar tahun 1934. Ayah beliau
muka langsung dengan nara sumber. Pada bernama Buntar dan ibunya bernama Bunun.
tahap ini, peneliti mencari tahu keberadaan Istri beliau bernama Rabaah. Dari pernikahan
tari Jepin Lembut yang memang sudah ada ini, beliau dikaruniai 8 orang anak. Abdullah
dan berkembang di Desa Sekura dan merupakan seniman yang tidak hanya
sekitarnya. Observasi pertama dilaksanakan menggeluti bidang seni tari, namun Abdullah
di kediaman narasumber pertama yaitu bapak juga ahli dalam membuat dan memainkan
Sahril. Kedatangan peneliti kepada alat musik seperti selodang dan rebana.
narasumber adalah untuk mempertanyakan Abdullah pernah menuntut ilmu seni disalah
keberadaan tari Jepin Lembut dan lokasi satu desa dikecamatan Jawai.
dimana saja tempat yang melibatkan tari Tari Jepin Lembut merupakan tari
Jepin Lembut. Teknik wawancara merupakan tradisional yang tumbuh di desa Tri
teknik yang dilakukan secara mendalam Mandayan Kecamatan Teluk Keramat. Desa
dengan mengacu pada panduan wawancara. Tri Mandayan merupakan desa yang
Teknik wawancara digunakan untuk bertetangga langsung dengan desa Sekura.
menjaring data dan informasi dari informan Tari Jepin Lembut merupakan hasil
tentang hal-hal yang erat hubungannya kreatifitas Pak Su Ceap yang berawal dari
dengan masalah penelitian. Disini interviewer melihat dan merasakan keadaan alam yang
membawa daftar pertanyaan sebagai terjadi, menghayati musik iringan, kemudian
pedoman atau guide dalam melakukan menghayalkan dan menjewantahkan ide

4
pikiran dan akhirnya membentuk ide tersebut menarikan ragam gerak pertama oleh dua
dalam sebuah gerak tari sehingga menjadi orang penari masuk, setelah selesai
sebuah tari yang utuh. menarikan ragam gerak pertama, kedua
Sejarah tari Jepin Lembut di Desa penari tersebut keluar dari panggung dan
Sekura Kecamatan Teluk Keramat tidak bisa dilanjutkan dengan masuknya dua orang
dilepaskan penyajian pada tari tersebut penari yang berbeda pula yang akan
seperti gerak, musik dan kostum. Peneliti menarikan ragam gerak tari kedua dan ini
mencoba melihat elemen tersebut dari dilakukan sehingga semua ragam gerak
dokumen dan hasil pengamatan yang telah selesai ditarikan.
dilakukan. Peneliti mencoba untuk Iringan musik tari Jepin Lembut di Desa
memaparkan secara singkat mengenai Sekura Kecamatan Teluk Keramat
elemen-elemen tari tersebut. Adapun elemen Kabupaten Sambas berbeda-beda pada setiap
gerak pada tari Jepin Lembut di Desa Sekura ragamnya. Perbedaan musik iringan tari pada
Kecamatan Teluk Keramat mempunyai 12 tari tersebut disebabkan untuk menghindari
ragam gerak yang masing-masing ragam kemonotonan penyajian tari tersebut karena
diawali dengan gerak pembukaan atau “gerak pada zaman dahulu tari Jepin Lembut
kepala”. Dalam tari Jepin Lembut terdapat 2 ditarikan dengan durasi yang sangat lama
jenis ragam gerak kepala yaitu gerak kepala 1 yaitu 30 menit sampai 1 jam. Lirik-lirik
dan gerak kepala 3. Gerak kepala 1 ditarikan musik iringan yang dinyanyikan adalah lirik
sebelum ragam gerak 1 dan ragam gerak 2, yang mengandung makna pujian kepada
sedangkan gerak kepala 3 ditarikan sebelum Tuhan Yang Maha Esa. Lirik lagu
ragam gerak 3 sampai ragam gerak 12. Pada dinyanyikan dalam bahasa arab. Alat musik
awal kemunculannya, tari Jepin Lembut yang digunakan adalah beruas, rebana,
memiliki 12 ragam gerak. Namun seiring gambus dan gendang panjang. Kostum yang
dengan perkembangan zaman, hanya terdapat digunakan dalam tari Jepin Lembut adalah
4 ragam gerak saja yang masih ditarikan baju telok belanga dan kain benang emas.
sampai saat ini. Ragam gerak tersebut adalah
ragam gerak 1 atau gerak dasar, ragam gerak Perkembangan Tari Jepin Lembut di Desa
2 atau mengayak, ragam gerak 6 atau Sekura Kecamatan Teluk Keramat
kepakan sayap burung dan ragam gerak 9 Kabupaten Sambas
atau gerakan kepala. Ditahun-tahun kemunculan tari Jepin
Dalam penelitian ini, peneliti Lembut tidak banyak orang mengenal tari
menemukan 1 ragam gerak yang sudah lama Jepin Lembut, hanya masyarakat desa Tri
tidak ditarikan. Ragam gerak tersebut disebut Mandayan dan sekitarnya saja yang cukup
ragam gerak kuntau. Penamaan kuntau pada familiar dengan tari ini. Hal ini dikarenakan
ragam gerak tersebut disebabkan oleh ragam tari Jepin Lembut hanya difungsikan sebagai
gerak ini ditarikan oleh 2 orang penari yang hiburan dimalam besar atau malam bemasak
seperti orang berkuntau atau bersilat. Tidak dalam acara pesta perkawinan, khitanan atau
diketahui pasti ragam kuntau ragam keberapa acara tepung tawar untuk bayi yang baru
namun menurut narasumber yang ditemui lahir. Eksistensi tari Jepin Lembut cukup
peneliti, ragam ini ditarikan setelah ragam tinggi pada masa itu sebelum hiburan atau
gerak 6. Ini dapat disimpulkan bahwa ragam musik modern namun hanya pada kalangan
gerak tersebut adalah ragam gerak 7 atau tertentu saja yaitu masyarakat desa dan
ragam gerak 8. Pada awal kemunculannya, sekitarnya. Pada masa tersebut, bentuk
struktur penyajian tari Jepin Lembut di Desa penyajian tari Jepin Lembut sangat
Sekura adalah setiap ragam gerak diawali sederhana. Panggung yang digunakan adalah
dengan gerak tahtim awal atau gerak tarup. Tarup adalah tenda yang digunakan
penghormatan dan ditutup dengan gerak untuk tempat tamu duduk dan menyanpap
tahtim akhir. Setiap ragam ditarikan oleh dua hidangan pada pesta perkawinan. Tari Jepin
orang penari yang berbeda, artinya untuk Lembut mulai ditarikan oleh penari

5
perempuan diperkirakan pada tahun 1970- yang sudah ada sebelumnya menjadi satu
1980. kesatuan dan diakhiri dengan gerak tahtim
Keberadaan penari perempuan akhir atau gerak penutup. Sejak adanya
memberikan perubahan dalam tari Jepin perubahan ini, tari Jepin Lembut tidak pernah
Lembut. Jika penari laki-laki menggunakan lagi ditarikan secara berpasangan dan
baju telok belanga pada saat pertunjukkan, berlanjut sampai saat ini. Meskipun terdapat
lain halnya dengan penari perempuan. Penari banyak perubahan, namun ada beberapa hal
perempuan menggunakan baju kurung yang tetap dipertahankan seperti nilai-nilai
dengan bawahannya menggunakan kain yang terdapat dalam tari tersebut. Kostum
benang emas. Adapun aksesoris yang yang digunakan adalah baju telok belanga
digunakan adalah selendang yang dipakai untuk penari laki-laki dan baju kurung untuk
dengan menyilangkannya pada bahu sampai penari perempuan. Tardapat perubahan yang
ke pinggang. Pada masa ini, kostum yang terdapat pada kostum tersebut yaitu adanya
digunakan untuk setiap pasangan memiliki penambahan detail atau motif pada ujung
warna yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan celana.
untuk menghindari kemonotonan dalam
penyajian tari Jepin Lembut.
Perjalanan tari Jepin Lembut sangat
panjang dan mengalami pasang surut dalam
perkembangannya. Masa kejayaan tari Jepin
Lembut dapat dilihat saat tari Jepin Lembut
ditunjuk sebagai wakil dari provinsi
Kalimantan Barat dalam acara Pekan Tari
Nasional pada tahun 1981 di Jakarta. Mulai
pada tahun ini, tari Jepin Lembut semakin
dikenal oleh masyarakat luar desa bahkan
dikenal pada tingkat nasional. Pada acara ini
juga tari Jepin Lembut mengalami perubahan Gambar 1. Kostum tari Jepin Lembut
pada struktur penyajiannya yang pada pada tahun 1981, Idris Halim 2019
awalnya hanya ditarikan oleh dua orang saja Masa kejayaan tari Jepin Lembut
untuk setiap ragamnya menjadi sebuah tari semakin meningkat dari tahun ke tahun
yang ditarikan secara berkelompok. Pada saat sehingga mencapai tingkat internasional.
itu tari Jepin Lembut yang awalnya berdurasi Dibawah naungan Sanggar Cempaka Harum
sekitar belasan menit bahkan sampai 30 yang berada di desa Tri Mandayan yang
menit diperpendek menjadi menjadi 5-7 dipimpin oleh bapak Hendri, tari Jepin
menit. Hal ini dilakukan untuk mengikuti dari Lembut berhasil dikenalkan ke negara
peraturan acara tersebut. Ragam gerak yang tetangga yaitu Malaysia. Keunikan tari Jepin
ditarikan pun hanya 4 ragam gerak saja yaitu Lembut menarik perhatian salah satu tim
ragam gerak 1, ragam gerak 2, ragam gerak 6 televisi swasta Malaysia untuk menjadikan
dan ragam gerak 9. Tokoh yang berperan tari Jepin Lembut sebagai sebuah tayangan
penting dalam melakukan perubahan tersebut pada tahun 1998. Meskipun tim dari Sanggar
adalah bapak Nazamuddin. Beliau adalah Cempaka Harum tidak langsung berangkat ke
seorang pelaku seni tari melayu di kabupaten Johor, Malaysia namun mereka bersama tim
Sambas dan saat ini sudah diakui sebagai TV3 Malaysia berhasil melakukan
maestro seni tari melayu di kabupaten perekeman tari Jepin Lembut yang dilakukan
Sambas. di balairum kantor walikota Pontianak.
Pada struktur penyajiannya, bapak Jumlah penari yang terlibat saat itu sebanyak
Nazamuddin mengubah beberapa bagian 10 orang yaitu 5 orang penari laki-laki dan 5
seperti gerak awal atau gerak penghormatan, penari perempuan serta 6 orang pemain
dilanjutkan dengan merangkai 4 ragam gerak musik dan 1 orang penyanyi. Struktur

6
penyajian yang digunakan sama dengan hiburan modern tidak bisa dilepaskan dari
struktur penyajian pada tahun 1981 namun semakin meningkatnya perekonomian
durasi yang digunakan lebih pendek yaitu masyarakat desa. Hal ini menunjukkan
sekitar 3 menit dengan tidak melakukan bahwa faktor ekonomi sangat mempengaruhi
pengulangan pada setiap ragam geraknya. perkembangan tari Jepin Lembut di Desa
Sekura Kecamatan Teluk Keramat
Kabupaten Sambas. Terdapat satu faktor lain
yang memengaruhi kemunduran tari Jepin
Lembut. Kemunduran tari Jepin Lembut juga
dapat dilihat dari hilangnya sebagian ragam
gerak. Faktor tersebut berasal dari pelaku
seni itu sendiri. Momen pada saat mengikuti
Pekan Tari Nasional sangat membekas pada
semua orang-orang yang terlibat, apalagi
penampilan tersebut mendapatkan 5
Gambar 2. Dokumentasi Tim Sanggar penampil yang terbaik. Momen tersebut
Cempaka Harum pada Tahun 1998, Idris membuat para penari hanya mengingat 4
Halim 2019 ragam gerak tersebut. selain itu, usia para
Setelah melakukan perekaman, 3 hari penari saat itu juga masih sangat muda yaitu
kemudian hasil rekaman tersebut tayang di berusia 9 sampai belasan tahun saja sehingga
TV3 Malaysia. Kostum yang digunakan pada memiliki keterbatasan ingatan.
saat perekaman adalah baju telok belanga Seiring dengan perjalanan waktu, tari
untuk penari laki-laki dan menggunakan Jepin Lembut kembali dikenal dimasyarakat.
tanjak sedangkan penari perempuan Kembalinya eksistensi tari Jepin Lembut di
menggunakan baju kurung dengan Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat
penambahan aksesoris teratai pada bagian Kabupaten Sambas berawal saat mengikuti
dada. festival Keraton di Mempawah Kabupaten
Dalam perkembangannya, tari Jepin Pontianak (sekarang Kabupaten Mempawah)
Lembut di Desa Sekura Kecamatan Teluk yang bersamaan dengan acara robo-robo
Keramat Kabupaten Sambas juga mengalami pada tahun 2007. Pada tahun 2011 kembali
masa-masa kemunduran. Masa kemunduran mengikuti Festival Zapin Nusantara IV di
tersebut adalah pada tahun 2000-2007. Ini Johor Malaysia. Pada saat itu, penari yang
dapat dilihat dari semakin jarang tari Jepin terlibat sebanyak 8 orang yaitu 6 orang penari
Lembut ditarikan dan tidak pernah lagi perempuan dan 2 orang penari perempuan.
mengikuti beberapa acara maupun festival. Terdapat beberapa perubahan yang dilakukan
Ada beberapa faktor yang memengaruhi terutama pada kostum penari perempuan.
kemunduran eksistensi tari Jepin Lembut Kostum yang digunakan adalah baju kurung,
diantaranya adanya persaingan yang tidak kain benang emas dan menggunakan hijab
sehat yang terjadi di daerah pemerintahan dengan beberapa bunga. Penggunaan hijab
kabupaten Sambas. Dampak dari persaingan dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan
ini membuat Sanggar Cempaka Harum tidak kostum terhadap tari Jepin Lembut yang
lagi menjadikan tari Jepin Lembut sebagai bernuansa islam.
materi ajar. Selain adanya persaingan yang Sejak kemunculan tari Jepin Lembut dan
tidak sehat, masuknya musik modern juga mulai berjaya kembali, tari Jepin Lembut
menggeser eksistensi tari Jepin Lembut di semakin sering mengikuti berbagai macam
masyarakat desa Tri Mandayan. Tari Jepin lomba dan festival tari baik ditingkat
Lembut yang pada awalnya berfungsi sebagai kabupaten maupun tingkat provinsi. Pada
hiburan di malam bemasak pada pesta tahun 2013 tari Jepin Lembut dijadikan
perkawinan semakin hilang dan digantikan sebagai materi dalam seminar dan workshop
oleh musik modern atau lebih dikenal dengan sebagai bentuk pelestarian terhadap
istilah band sebagai hiburan. Masuknya

7
kebudayaan yang ada di Kabupaten Sambas. dan menyajikan dalam ranah konkret (
Melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya menggunakan, mengurai, merangkai,
dan Pariwisata menyelenggarkan workshop memodifikasi dan membuat) dan abstrak
tari Jepin Lembut Sekura bersamaan dengan (menulis, membaca, menghitung dan
kegiatan Festival Seni Budaya Melayu IX mengarang) terkait dengan pengembangan
yang diselenggarakan di aula kantor bupati dan yang dipelajari di sekolah secara mandiri,
kabupaten Sambas. Pada workshop tersebut, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
bapak Sahril ditunjuk sebagai pemateri. Pada mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kegiatan Festival Seni Budaya Melayu IX keilmuan.
pemerintah daerah kabupaten Sambas juga Kompetensi Dasar (KD) 1.1
mengikut lomba pada tangkai Jepin Menunjukkan sikap penghayatan dan
Tradisional dan berhasil meraih juara 1. pengalaman serta rasa bangga terhadap karya
Terdapat perubahan pada kostum yang seni tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap
digunakan yaitu meskipun semua penari anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan sikap
perempuan namun pada bagian bawah kerjasama, bertanggung jawab, toleran dan
menggunakan celana, berbeda dengan disiplin melalui aktivitas berkesenian. 2.2
kostum pada struktur penyajian sebelumnya. Menunjukkan sekap santun, jujur, cinta
Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan damai dalam mengapresiasi seni dan
sebagai bahan ajar atau rujukan pada pembuatnya. 2.3 Menunjukkan sikap
pembelajaran seni budaya dan keterampilan responsif dan proaktif, peduli terhadap
di sekolah jenjang SMA berdasarkan lingkungan dan sesama, menghargai karya
kurikulum 2013. Pada pembelajaran seni pembuatnya.
khususnya pembelajaran berbasis kognitif,
siswa dituntut untuk mengetahui dan SIMPULAN DAN SARAN
memahami teks dari tari tradisional yang Simpulan
dalam hal ini adalah tari Jepin Lembut di Tari Jepin Lembut di Desa Sekura
Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kecamatan Teluk Keramat diciptakan oleh
Kabupaten Sambas. Hasil penelitian ini dapat Abdullah pada tahun 1950an. Gerak tari
diaplikasikan dalam pembelajaran seni Jepin Lembut merupakan gerak-gerak yang
budaya dan keterampilan (seni tari) yang muncul dari fenomena yang terjadi disekitar
terdapat pada kurikulum 2013 dengan seniman penciptanya. Tari ini pada awalnya
Kompetensi Inti (KI) 1) Menghayati dan tumbuh dan berkembang di desa Tri
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mandayan Kecamtan Teluk Keramat
2) menghayati dan mengamalkan perilaku Kabupaten Sambas. Pada awalnya tari Jepin
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli Lembut memiliki 12 ragam gerak namun
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), seiring perkembangan zaman hanya 4 ragam
santun, responsif, pro-aktif dan menunjukkan yang sering ditarikan dan satu ragam yang
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai jarang ditarikan. Perkembangan yang terjadi
masalah dalam berinteraksi secara efektif pada tari Jepin Lembut dideskripsikan
dengan lingkungan sosial dan alam serta dengan periode yaitu masa kejayaan dari
dalam menempatkan diri sebagai cerminan tahun 1950an sampai 2000, masa
bangsa dalam pergaulan dunia. 3) kemunduran dari tahun 2000 sampai 2007
Memahami, menerapkan dan menganalisa dan masa kembali berjayanya tari Jepin
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, Lembut dari tahun 2007 sampai 2016. Tari
dan metakognitif berdasarkan ingin tahunya Jepin Lembut merupakan tari yang pada
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, awalnya berfungsi sebagai hiburan
budaya dan humaniora dengan wawasan masyarakat setempat. Dalam
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan perkembangannya, terdapat beberapa
peradaban terkaitan fenomena dan kejadian perubahan dalam struktur penyajiannya mulai
yang tampak mata. 4) Mengolah, menalar

8
dari kostum, penari dan gerak. Perubahan kepada Comdev & Outreaching Universitas
signifikan yang terjadi pada 1981 dan 2013. Tanjungpura yang telah mendanai penelitian
ini sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
Saran dengan baik.
Peneliti mengharapkan agar pembaca
dapat mengenal genrasi yang berjuang DAFTAR RUJUKAN
mengangkat kembali tari Jepin Lembut untuk Gunawan, Iman. (2013). Metode Penelitiaan
diperkenalkan kepada masyarakat sehingga Kualitatif :Teori dan Pratilik.
nantinya berguna bagi pembaca untuk Jakarta: Bumi Aksara.
mengetahui sejarh dan keberadaan tari-tari Hamid, Abd Rahman & Madjid Muhammad
lainnya yang ada di Kabupaten Sambas. Bagi Saleh. (2011). Pengantar Ilmu
guru seni budaya diharapkan hasil penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak Dua.
ini bisa dijadikan referensi atau rujukan Nawawi, Hadari. (2012). Metode Penelitian
mengajar sesuai dengan Kurikulum 2013 Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
yang digunakan di sekolah supaya generasi Mada University Press.
muda mengetahui kearifan lokal daerah Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian
setempat. Kualitatif. Bandung: Alfabet.
Sumaryono. (2011). Antropologi Tari.
UCAPAN TERIMA KASIH Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Peneliti mengucapkan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai