kelurahan Tingkulu. Sasaran intervensi Posyandu adalah semua balita, masyarakat berusia 15 tahun
keatas, lansia baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus
PTM. Kegiatan yang dilakukan berupa :
- Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh
-Pemberian Vitamin A sebagai bagian program dari kemenkes untuk balita diatas 6 bulan
Posyandu PKM Teling Atas dilaksanakan pada tanggal 07-02-2023, Pelaksanaan Layanan Posyandu
dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja, dimana petugas pada meja I dan IV
dilaksanakan oleh petugas medis sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis yaitu:
1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II : Penimbangan dan pengukuran lingkar perut, Pengukuran tekanan darah, Suhu, Nadi,
Pernapasan, Berat badan, Tinggi badan
3. Meja III : Pengukuran kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat
Latar belakang
Pemberdayaan masyarakat terus diupayakan melalui pengembangan Usaha Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang ada di Kota Manado. Kegiatan difokuskan kepada upaya survailans berbasis
masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan.
Survailans berbasis masyarakat adalah pengamatan dan pencatatan penyakit yang diselenggarakan oleh
masyarakat (kader) dibantu oleh tenaga kesehatan, dengan berpedoman kepada petunjuk teknis dari
Kementerian Kesehatan.Kegiatan-kegiatannya berupa:
1. Pengamatan dan pemantauan penyakit serta keadaan kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan,
dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat,
2. Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan untuk respon cepat,
4. Pelaporan kematian.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke
orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis). PTM sering
tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari jika mengidap PTM. Hal tersebut
membuat kesadaran untuk memeriksakan diri / deteksi dini kurang. Sehingga banyak yang periksa ketika
terjadi komplikasi dari PTM. Seperti ditunjukkan dengan data Riskesdas tahun 2013 dan Riskesdas tahun
2018. Pada Riskesdas tahun 2013, kejadian Diabetes Mellitus (DM) 6,9% , Hipertensi (HT) 25,8% dan
perokok adalah 7,2%. Tetapi pada Riskesdas tahun 2018 telah terjadi peningkatan yaitu kejadian DM
8,5% ,HT 34,1% dan perokok adalah 9,1%. Hal tersebut sesuai dengan penyebab kematian yang terjadi di
wilayah kerja Puskesmas Danurejan II yaitu penyakit jantung, stroke, HT, kanker dan DM. Perubahan
perilaku untuk melaksanakan gaya hidup sehat (GERMAS) mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya
PTM. Deteksi dini, pengendalian faktor resiko dan kontrol kesehatan serta minum obat teratur wajib
dilakukan guna mencegah terjadinya PTM sebagai penyebab kematian terbanyak. PTM sendiri terjadi
karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat, minim
aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi
pemicu penyakit tidak menular.