Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PPOB (PAYMENT POINT ONLINE BANK)

PADA PT PLN AREA MADIUN


(Studi Pada PT PLN Area Madiun)

Noermayanti, Hermawan, Mohammad Nuh


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: y_noerma@yahoo.co.id

Abstract: PT PLN which had Implemented a new breakthrough, that is was Payment Point
Online Bank (PPOB). Implementation efforts to achieve better public services needed care system
change strategies. One effort that must be done is to improve the systems and procedures of the
service through innovative programs oriented on customer needs and satisfaction. Improvement
systems and procedures is expected to be a means to improve the performance of public services
which so far is still considered the maximum. PT PLN as one of the public sector organizations
have to innovate a system implementation PPOB as a quality service provider. The journal is
intended to describe or explore the effectiveness of the system PPOB. In this study resulted in a
finding that the application of the system in accordance with the strategy PPOB effectiveness
measurement service. This is proven by the benchmarks have been met. In spite of it all there are
still shortcomings in the application sistems. In order to improve the effectiveness of systems
researchers suggest several things including an increase in the role of customer, training of
service providers, improvements to the cellular network system.

Keywords: efektifeness, system payment point online bank

Abstrak: PT PLN Menerapkan Teroboson Baru yakni Penerapan Sistem Payment Point
Online Bank (PPOB). Upaya mewujudkan pelaksanaan pelayanan publik yang lebih baik
dibutuhkan strategi perubahan sistem pelayanan. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah
memperbaiki sistem dan prosedur layanan melalui program-program inovatif yang berorientasi
pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Perbaikan sistem dan prosedur tersebut diharapkan bisa
menjadi sarana untuk memperbaiki kinerja pelayanan publik yang sejauh ini dinilai masih belum
maksimal. PT PLN sebagai salah satu organisasi sektor publik telah melakukan inovasi berupa
penerapan sistem PPOB sebagai penyedia layanan yang berkualitas. Jurnal ini dimaksudkan untuk
mendiskripsikan atau mengeksplorasi efektivitas penerapan sistem PPOB. Dalam kajian ini
menghasilkan sebuah temuan bahwa dalam penerapan sistem PPOB telah sesuai dengan strategi
pengukuran efektivitas pelayanan. Hal ini terbukti dengan adanya tolak ukur yang telah terpenuhi.
Terlepas dari itu semua masih ada kekurangan dalam penerapan sistem. Guna untuk meningkatkan
efektivitas penerapan sistem peneliti menyarankan beberapa hal diantaranya peningkatan peran
pelanggan, pelatihan terhadap pihak penyedia layanan, perbaikan pada sistem jaringan seluler.

Kata kunci: efektivitas, sistem payment point online bank

Pendahuluan lahirnya terobasan atau inovasi baru dalam


Penyediaan pelayanan yang berkua- sistem pelayanan. Globalisasi yang terjadi
litas, dapat memacu potensi sosial ekonomi sekarang ini menyebabkan persaingan yang
masyarakat yang merupakan bagian dari semakin ketat antara institusi penyedia jasa.
demokratisasi ekonomi. Penyediaan pelaya- Persaingan yang ketat ini juga disebabkan
nan publik yang bermutu merupakan salah karena pelanggan pada saat ini cenderung
satu alat untuk mengembalikan kepercayaan bersikap lebih kritis dan dihadapi pada
masyarakat kepada sistem pelayanan banyak pilihan, oleh karena itu tuntutannya
organisasi baik swasta, maupun pemerintah. lebih banyak terhadap kondisi kualitas
Hal tersebut menjadikan pemberian produk, harga, dan pelayanan (Weinstein,
pelayanan publik yang berkualitas kepada 1998).
masyarakat menjadi faktor pendorong

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 972


Saat ini, para pemasar di industri pelanggan PLN secara online melalui jasa
pelayanan juga berusaha memberikan bank. PLN dengan beberapa kali kebijakan
experience pada pelanggan. Sebab jantung telah berupaya memperbaiki sistem pemba-
dari produk layanan adalah pengalaman yaran rekening listrik pelanggannya mulai
yang didapat oleh konsumen yang terjadi dari manual, offline kemudian sekarang
secara real time (bateson, 1995 berman & menuju ke online.
Evans, 2004; Haecel et.Al, 2003). Pencapaian tujuan dari suatu kegiatan
Pengalaman tersebut biasanya merupakan organisasi yang dilaksanakan perlu adanya
proses interaktif yang menghasilkan manfaat efektivitas pelayanan di mana efektivitas
yang diinginkan oleh konsumen. Oleh merupakan alat ukur tingkat keberhasilan
karena itu, mendesain proses layanan suatu organisasi dalam pencapaian hasil.
merupakan kunci untuk setiap desain produk Sehingga bila dikaitkan dengan sistem
yang ditawarkan oleh perusahaan jasa. PPOB maka keberhasilan sistem ini dapat
Dalam mewujudkan hal di atas diukur sesuai dengan tujuan yang ingin
tentunya tidak bisa hanya dengan dicapai atau ditetapkan. Bahwa terdapat dua
mengandai-andai tanpa melakukan suatu faktor terpenting dari pendapat Street yakni
perbuatan konkrit. Harus ada perubahan faktor intern dan ekstern. Faktor intern ini
dalam melaksanakan pelayanan publik, yang erat kaitannya dengan efektivitas dalam
nantinya akan merubah sistem. Salah satu organisasi penyelenggara pelayanan itu
upayanya adalah dengan memperbaiki sendiri, sedangkan faktor ekstern disini
sistem dan prosedur layanan melalui adalah faktor-faktor yang berada diluar
program-program inovatif yang berorientasi organisasi tetapi sangat mempengaruhi
pada kebutuhan dan kepuasan penerima pelaksanaan dan efektivitas kegiatan pela-
pelayanan atau masyarakat. Salah satu yanan itu sendiri yakni faktor lingkungan,
institusi atau organisasi yang termasuk situasi dan kondisi yang melingkupi dan
dalam BUMN dan cukup krusial dalam hal berada disekitar organisasi, yang di
pelayanan kepada masyarakat adalah PT dalamnya terdapat masyarakat atau masya-
PLN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rakat sebagai pihak penerima dalam
merupakan salah satu pelaku kegiatan pelaksanaan proses kegiatan pelayanan.
ekonomi dalam perekonomian nasional guna Pelayanan pembayaran melalui PPOB
mewujudkan kesejahteraan masyarakat, bertujuan untuk memfasilitasi pembayaran
karena itu untuk mengoptimalkan peran tagihan secara online, realtime, sehingga
BUMN, pengurusan dan pengawasannya tidak ada kemungkinan terjadinya Double
harus dilakukan secara professional dan Payment. Memberikan banyak manfaat bagi
memenuhi prinsip-prinsip pelayanan publik. konsumen, misalnya para pelanggan dapat
Banyak organisasi publik yang melakukan membayar listrik dengan cepat di seluruh
berbagai macam inovasi melalui program- loket yang tersedia, transaksi dapat
program andalannya dalam memenuhi dilakukan dengan mudah dengan menun-
kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah jukkan rekening terakhir dan keamanan uang
PT PLN. Di mana telah menerapkan konsumen listrik dari transaksi pembayaran
terobasan baru yakni penerapan sistem rekening dapat terjamin. Tujuan lain dari
Payment Poin Online Bank (PPOB). pelaksanaan sistem PPOB ini yaitu
Keputusan Direksi PLN No.021.K/0599/ terciptanya peluang bisnis jasa pelayanan
DIR/1995 tgl 23 Mei 1995 tentang Pedoman pembayaran online tercipta sinergi antara
dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan, dan penyedia jasa layanan, instansi terkait dan
Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. perbankan, serta akan tercipta transparansi
010.E/012/DIR/2002 tanggal 29 Juni 1984 sebagai cermin dari Good Corporate
tentang penyelenggaraan bank dan PT. Pos Governance. Walaupun kebijakan untuk
Indonesia diberikan kewenangan utuk menerapkan sistem PPOB bertujuan untuk
memeberikan jasa dalam lalu lintas memberikan pelayanan yang lebih baik,
Pembayaran Payment Point Online Bank cepat, baru, murah, dan sederhana, namun
atau disingkat PPOB, yang artinya adalah pelaksanaan sistem ini masih memiliki
layanan pembayaran rekening listrik

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 973


kekurangan atau permasalahan dalam efektivitas pelayanan publik dengan
penerapan sistem PPOB. berbagai tolak ukur sebagaimana yang
Berdasarkan hasil survey, seperti diungkapkan (Richard M. Steers, 1990,
diungkap salah satu “Pejabat PLN Madiun” h.209), yang menyatakan sebagai berikut:
yaitu terletak pada masalah teknis yang “Selain berkaitan dengan aspek intern
kerap terjadi pada sistem PPOB. Di mana organisasi juga berhubungan yaitu
pada waktu pembayaran proses pembayaran kemampuan untuk menyesuaikan dari
mengalami trouble atau offline jaringan tuntutan perubahan keadaan sekeliling.
seluller. Sehingga proses transaksi menga- Selanjutnya baik aspek intern dalam
lami kegagalan maka loket tidak dapat perubahan tersebut haruslah berkaitan
melakukan transaksi. Terlepas dari pro dan dengan hubungan antara personel suatu
kontra yang terjadi dengan adanya PPOB, sistem secara keseluruhan”.
selama semua dapat dikomunikasikan dan Dari pendapat Steers dapat
tidak ada informasi yang ditutup-tutupi, disimpulkan, bahwa terdapat dua faktor
sebagai pelanggan listrik akan menerima. penting dalam mengukur efektivitas
Dari uraian di atas, peneliti ini ingin pelayanan publik yakni faktor intern dan
mengetahui bagaimana efektivitas penerapan ekstern organisasi publik sebagai pihak
sistem PPOB yang dilakukan oleh PT PLN penyelenggara pelayanan publik. Faktor
Area Madiun. Dalam meningkatkan kinerja intern ini erat kaitannya dengan efektivitas
PLN secara nyata serta faktor pendukung dalam organisasi penyelenggara pelayanan
dan penghambat dalam penerapan sistem publik itu sendiri, sedangkan faktor ekstern
PPOB di PT PLN Area Madiun. di sini adalah faktor-faktor yang berada, di
luar organisasi tetapi sangat mempengaruhi
Tinjauan Pustaka pelaksanaan dan efektivitas kegiatan
efektivitas pelayanan publik itu sendiri yakni faktor
Prinsip efektivitas merupakan hal lingkungan, situasi dan kondisi yang
terpenting dalam mencapai tujuan dari suatu melingkupi dan berada di sekitar organisasi.
kegiatan yang dilaksanakan karena yang didalamnya terdapat masyarakat
efektivitas merupakan alat ukur tingkat sebagai pihak penerima dalam pelaksanaan
keberhasilan seseorang atau organisasi proses kegiatan pelayanan publik.
dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (Westra Cs dalam Ensiklopedi Konseptual sistem PPOB (Payment Point
Administrasi, 1989, h.72) memberikan Online Bank).
pengertian efektivitas yakni: “efektivitas PPOB (Payment Point Online Bank)
berasal dari kata efektif, yang berarti terjadi adalah satu kesatuan sistem hardware dan
efek atau akibat yang dikehendaki dalam sistem software aplikasi, jaringan komu-
suatu perbuatan. Setiap pekerjaan yang nikasi data dan rekonsiliasi data sehingga
efisien berarti efektif karena dilihat dari segi dapat berfungsi sebagai media interaksi
hasil tujuan yang hendak dicapai atau yang sistem pembayaran tagihan apapun secara
dikehendaki dengan perbuatan itu telah online dengan pihak bank sebagai
tercapai dan bahkan secara maksimal mutu penyelenggara sekaligus penampung dana
dan jumlah. Sebaliknya dilihat dari hasil pelanggan untuk diteruskan kepada mitra
usaha efek yang diharapkan juga berhasil kerjanya. Payment point adalah tempat atau
dicapai bahkan dengan unsur-unsur secara loket yang menerima pembayaran pelanggan
maksimal. Setiap hasil yang efektif belum yang dikelola oleh perorangan, atau badan
tentu efisien, karena hasilnya mungkin dapat usaha yang telah bermitra kerja dengan
dicapai tetapi dengan pengorbanan materiil collecting agent.
berupa pikiran, tenaga, waktu dan benda.” Adanya payung hukum (peraturan)
Pelayanan sistem PPOB merupakan yang memadai suatu kebijakan dianggap
salah satu bentuk dari pelayanan publik. legal (resmi) apabila memiliki peraturan
Untuk itu tolak ukur dari efektivitas sebagai payung hukum yang jelas. Tanpa
pelayanan sistem PPOB adalah tolak ukur adanya payung hukum yang jelas kebijakan
dari efektivitas pelayanan publik itu sendiri. tidak dapat berjalan dengan baik karena

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 974


tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas. yang menunjukkan tingkat keberhasilan
Dalam pelaksanaan PPOB ini sudah jelas kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
payung hukum yang menaunginya yaitu UU yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam
Nomor 10 Tahun 1998 Jo No7 Tahun 1998 prakteknya, efektivitas merupakan suatu
Tentang Perbankan (pasal 1 butir 2), konsep penting karena mampu memberikan
Keputusan Direksi PLN No.021.K/0599/ gambaran mengenai keberhasilan suatu
DIR/1995 Tanggal 23 Mei 1995 tentang organisasi dalam mencapai sasarannya.
Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelang- Sehingga bila dikaitkan dengan penerapan
gan. Fungsi penagihan: “dalam melaksa- sistem PPOB (Payment Point Online Bank)
nakan pelayanan penerimaan pembayaran yang dilaksanakan oleh PT PLN Area
yang berorientasi pada pelanggan, perlu Madiun dan pihak-pihak yang bekerja sama
dibuat rencana kerjasama dengan pihak lain maka efektivitas penerapan sistem di sini
dalam hal pengurusan penerimaan pemba- dapat mencapai tingkat keberhasilan, sesuai
yaran piutang pelanggan”. Edaran Direksi dengan tujuan. Adapun strategi dalam
PT PLN (Persero) No.010.E/012/DIR/2002 pengukuran efektivitas meliputi:
Tanggal 28 Juni 2002 Tentang Mekanisme 1. Kesesuaian antara prosedur dengan
Arus Dana Receipt: “untuk mewujudkan pelaksanaan sistem. Adanya payung
pening-katan pelayanan pelanggan dan hukum yang memadai suatu kebijakan
sekaligus mempercepat aliran masuknya dianggap legal (resmi) apabila memiliki
dana hasil penagihan, membuka sarana peraturan sebagai payung hukum yang
pembayaran rekening listrik secara online jelas kebijakan tidak dapat berjalan
bekerjasama dengan pihak Bank-Bank Mitra dengan baik karena tidak memiliki arah
Kerja”. dan tujuan yang jelas. Dalam pelak-
sanaan (Payment Point Online Bank)
Metode Penelitian PPOB ini sudah jelas payung hukum
Jenis penelitian yang digunakan yang menaunginya yaitu:
dalam penelitian ini adalah metode a. UU Nomor 10 Tahun 1998 Jo
penelitian kualitatif dengan pendekatan Nomor 7 Tahun 1998 Tentang
deskriptif. Di sini peneliti bermaksud akan Perbankan (pasal 1 butir 2)
menganalisis tentang efektivitas penerapan b. Keputusan Direksi PLN (No.021.K/
sistem PPOB (Payment Point Online Bank) 0599/DIR/1995 Tanggal 23 Mei
di PT PLN Area Madiun. Beserta faktor 1995) tentang Pedoman dan Petun-
penghambat dan pendukung. juk Tata Usaha Pelanggan. Fungsi
penagihan: “dalam melaksanakan
Pembahasan. pelayanan penerimaan pembayaran
Pada penelitian ini, prinsip yang berorientasi pada pelanggan,
efektivitas merupakan hal terpenting perlu dibuat rencana kerja sama
didalam pencapaian tujuan dari suatu dengan pihak lain dalam hal
kegiatan yang dilaksanakan karena pengurusan penerimaan pembayaran
efektivitas merupakan alat ukur tingkat piutang pelanggan”.
keberhasilan organisasi dalam mencapai c. Edaran Direksi PT PLN (Persero)
tujuan yang telah ditetapkan. (westra Cs No.010.E/012/DIR/2002 Tanggal 28
dalam ensiklopedi administrasi, 1989, h.72). Juni 2002 Tentang Mekanisme Arus
Dalam mengkaji fenomena dan permasa- Dana Receipt: “untuk mewujudkan
lahan yang terkait dengan penerapan sistem peningkatan pelayanan pelanggan
payment point online bank, peneliti dan sekaligus mempercepat aliran
menggunakan teori efektivitas pisau análisis masuknya dana hasil penagihan,
terhadap penerapan sistem, fenomena yang membuka sarana pembayaran
terjadi dan permasalahan yang muncul. rekening listrik secara online
efektivitas merupakan alat ukur tingkat bekerja sama dengan pihak Bank-
keberhasilan seseorang atau organisasi Bank Mitra Kerja”.
dalam mencapai tujuan yang telah Dari hasil observasi dan wawancara di
ditetapkan. efektivitas adalah suatu keadaan PT PLN Area Madiun, khususnya bidang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 975


Niaga dalam pelaksanaan sistem Payment Oleh karena itu setiap jual beli yang
Point Online Bank (PPOB) telah dilakukan secara elektronik harus memenuhi
menerapkan sistem pelayanan sesuai dengan syarat-syarat sahnya suatu perjanjian
strategi pengukuran efektivitas. Dari uraian sebagaimana ditentukan dalam pasal 1320
di atas menunjukkan bahwa adanya dasar Burgerlijk Wetboek yaitu: Kesepakatan para
hukum menjadi acuan untuk menyeleng- pihak Artinya bahwa para pihak yang
garakan penerapan sistem PPOB dalam membuat perjanjian jual beli secara
proses layanan pembayaran tagihan rekening elektronik yaitu merchant dan costumer
listrik. telah sepakat atau memiliki persesuaian
Waktu penyelesaian layanan meru- kemauan dan saling menyetujui kehendak
pakan salah satu tolak ukur keberhasilan masing-masing yang dinyatakan secara tegas
dalam memberikan pelayanan dimana ataupun secara diam-diam tanpa ada paksaan
jangka waktu penyelesaian suatu pelayanan kekeliruan ataupun penipuan. Kecakapan
publik mulai dari dilengkapinya atau untuk membuat suatu perikatan Pasal 1329
dipenuhinya persyaratan teknis dan atau Burgerlijk Wetboek menjelaskan bahwa
persyaratan administratif sampai dengan setiap orang cakap untuk membuat
selesainya suatu proses pelayanan. Proses perikatan-perikatan jika oleh undang-undang
penyelesaian layanan yang lama akan tidak dinyatakan tidak cakap. Oleh karena
berdampak langsung pada tingkat kepuasan itu sepanjang para pihak dalam jual beli
mayarakat, sehingga kepuasan atas hasil secara elektronik adalah orang yang cakap
pelayanan yang berorientasi pada waktu menurut undang-undang maka perjanjian
penyelesaian menjadi sangat rendah pula. tersebut berlaku mengikat sebagai undang-
Kepastian dan kurun waktu penye- undang bagi mereka yang membuatnya.
lesaian pelayanan publik harus diinfor- Suatu hal tertentu berhubungan dengan
masikan secara jelas. Dalam Keputusan objek perjanjian atau disebut juga prestasi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Suatu sebab yang halal, bahwa suatu sebab
(Kep MenPAN) Nomor 63 Tahun 2003 dalam perjanjian tidak boleh bertentangan
disebutkan bahwa penyelenggaraan pelaya- dengan undang-undang ketertiban umum
nan harus memenuhi beberapa prinsip, dan kesusilaan.
antara lain kepastian waktu, yaitu pelak- 1.
sanaan pelayanan publik dapat diselesaikan 2. Sarana dan Prasarana
dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Dalam Keputusan Menteri Pendaya-
Permasalahan ini ditandai dengan konsis- gunaan Aparatur Negara (Kep MenPAN)
tensi penyelesaian waktu layanan, sebagai Nomor 63 Tahun 2003 disebutkan bahwa
contoh terjadi pemadaman serta trouble- penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi
shooting. Hal-hal yang menyebabkan terja- beberapa prinsip, antara lain kelengkapan
dinya kemunduran penyelesaian layanan sarana dan prasarana yaitu tersedianya
adalah sebagai berikut Human error dan sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja
kurang ketelitian petugas loket. dan pendukung lainnya yang memadai
termasuk penyediaan sarana teknologi
1. Penerapan sistem PPOB (Payment telekomunikasi dan informatika telematika
Point Online Bank). serta prinsip kenyamanan, yaitu lingkungan
Selanjutnya pada proses transaksi pelayanan harus tertib, teratur, disediakan
secara online pada dasarnya tidak jauh ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi,
berbeda dengan proses transaksi jual beli lingkungan yang indah dan sehat serta
biasa di dunia nyata. Pada transaksi secara dilengkapi dengan fasilitas pendukung
online menggunakan kontrak jual beli yang pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat
disebut kontrak elektronik. Kontrak elek- ibadah dan lain-lain.
tronik merupakan suatu kontrak, yang berisi Sarana dan prasarana merupakan
janji-janji atau kesepakatan dan akibat dari salah satu faktor penting dalam menunjang
pelanggaran atas peraturan-peraturan terse- pelaksanaan layanan kependudukan. Keter-
but. Dengan demikian pada suatu kontrak, sediaan sarana dan prasarana dalam
harus ada beberapa unsur yang terpenuhi. menunjang kelancaran Pelayanan Publik

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 976


sangatlah diperlukan oleh PT PLN Area maupun pegawai teknis organisasi untuk
Madiun. Bangunan loket PPOB (KUD) yang melakukan akses layanan masyarakat.
ditempati untuk proses Pelayanan pemba- Berdasarkan hasil dari penyajian sistem
yaran rekening listrik: payment point online bank mempunyai
a. Ruang loket pembayaran peranan yang sangat penting bagi pimpinan
b. Ruang tunggu atau organisasi dalam hal ini adalah PT PLN
c. Ruang pendukung lainnya (toilet, Area Madiun yaitu dalam mengurangi resiko
parkir) pengelolaan kas pendapatan menjadi
Dalam rangka untuk memberikan mínimum menyederhanakan proses bisnis,
rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat, efisiensi biaya dan opportunity cost sangat
sarana dan prasarana loket pembayaran besar. Selain itu juga karena proses bayar
PPOB telah dilengkapi dengan Ruang listrik mudah, tunggakan sangat potencial
Tunggu yang memadai, tempat parkir akan turun, PLN lebih fokus pada pelayanan
kendaraan roda dua maupun roda empat dan perbaikan kinerja.
yang aman sehingga masyarakat dapat Pencapaian tujuan dari suatu kegiatan
merasa nyaman dan aman pada waktu organisasi yang dilaksanakan perlu adanya
melakukan pembayaran tagihan listrik. Guna efektivitas pelayanan. efektivitas merupakan
untuk memberikan informasi yang lebih alat ukur tingkat keberhasilan suatu
transparan, terpampang papan prosedur organisasi dalam pencapaian hasil. Sehingga
layanan serta waktu penyelesaiannya. jika dikaitkan dengan peran sistem PPOB
Data di lapangan menunjukan bahwa maka keberhasilan sistem ini dapat diukur
loket PPOB (KUD) memiliki sarana 8 unit sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau
komputer. Masing-masing dua unit untuk ditetapkan. Bahwa terdapat dua faktor
verifikasi operator dan cetak. Untuk prasa- terpenting dari pendapat street yakni faktor
rana, di dalam ruang bidang kependudukan intern dan ekstern. Faktor intern ini erat
ada ruang tunggu. Terdapat 15 buah kursi kaitannya dengan efektivitas dalam organi-
yang letaknya tertata didepan loket. Dari sasi penyelenggaraan pelayanan itu sendiri,
hasil observasi di lapangan bisa diketahui sedangkan faktor ekstern disini adalah
prasarana yang ada sudah cukup memadai faktor-faktor yang berada diluar organisasi
hal ini sesuai dengan pendapat sebagian tetapi sangat mempengaruhi pelaksanaan
besar pelanggan yang merasa cukup nyaman dan efektivitas kegiatan pelayanan itu
dalam mengantri layanan pembayaran sendiri yakni faktor lingkungan. Situasi dan
tagihan listrik. kondisi yang melingkupi dan berada di
Untuk menunjang efektivitas penera- sekitar organisasi, yang didalamnya terdapat
pan sistem PPOB sesuai dengan Kep masyarakat, sebagai pihak penerima dalam
MenPan Nomor 63 Tahun 2003 maka data pelaksanaan proses kegiatan pelayanan.
di lapangan menunjukkan bahwa sarana dan Melalui hasil penelitian terhadap
prasarana yang ada diloket PPOB (KUD) kualitas penyelenggaraan pelayanan pemba-
sudah menunjang mengarah pada tolak ukur yaran tagihan rekening listrik di KUD, maka
efektivitas, tetapi akan lebih optimal lagi peran PPOB sangat berarti bagi pencapaian
jika terdapat penambahan sarana, terutama kualitas pelayanan publik. Oleh sebab itu
komputer dan mesin cetak yang jumlahnya peran PPOB untuk meningkatkan kualitas
bisa lebih mengoptimalkan dalam mem- pelayanan pembayaran tagihan rekening
berikan pelayanan pembayaran tagihan listrik dilakukan melalui strategi dan inovasi
listrik. dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Satu alasan mengapa sistem PPOB Melalui strategi dan inovasi yang dilakukan
memainkan peranan yang sangat penting dan melalui pelaksanaan PPOB dan tertuang
berpengaruh didalam organisasi adalah dalam bentuk peraturan perundang-
karena semakin canggihnya kemampuan undangan, menunjukkan adanya upaya PT
teknologi informasi layanan, seamakin PLN Area Madiun untuk melakukan
baiknya kemampuan sumber daya pelaksana perbaikan dalam bidang pelayanan pemba-
maka akan menghasilkan jaringan layanan yaran tagihan listrik. Adapun melalui
sistem PPOB dapat digunakan pimpinan penerapan sistem PPOB, diarahkan untuk

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 977


terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan prasarana merupakan kebutuhan
ketenagalistrikan secara efisien dan efektif pokok dari terlaksananya kualitas
dengan mutu dan kebutuhan untuk mencapai pelayanan yang bermutu. Dengan
target kinerja unit. tersedianya fasilitas yang memadai
maka kinerja pegawai untuk melayani
3. Tanggapan pelanggan mengenai masyarakat menjadi lebih mudah,
penerapan sistem PPOB yang cepat dan efisien. Sarana parasarana
dilaksanakan oleh PT PLN Area pendukung juga berperan penting
Madiun. untuk memper-mudah akses layanan
Untuk kepentingan pelanggan sistem dari masyarakat itu sendiri. Hal ini
PPOB mempunyai tiga peranan yaitu sesuai dengan Kep MenPAN No.63
payment point tumbuh dengan cepat tahun 2003 tentang standart pelayanan
pelanggan mudah membayar listrik bisa publik point ke tujuh (kelengkapan
dimana saja kapan saja cara apa saja, sarana dan prasarana) yang
pelanggan bisa pemanfaatkan PPOB tidak menyebutka bahwa tersedianya sarana
hanya untuk bayar listrik, juga pembayaran dan prasarana kerja, peralatan kerja
lainnya. Penjelasan diatas diperkuat dengan dan pendukung lainnya yang memadai
hasil wawancara dengan Ibu Elly selaku termasuk penyediaan sarana teknologi
pelanggan yang menyatakan; “kalau seka- telekomunikasi dan informatika
rang lebih enak mbak, mau membayar (telema-tika). Diperkuat juga dengan
dimanapun bisa tempatnya juga mudah Lima dimensi kualitas pelayanan
dijangkau dan tidak perlu mengantri, (Zeithalm-Parasuraman-Berry dalam
prosesnya cepat tidak susah, waktu Pasolong 2007) point pertama
penyelesaian bisa lebih cepat dan hemat”. (9 menyangkut kualitas pelayanan
oktober 2012). (tangibles). bahwa kualitas pelayanan
Sistem PPOB sebagai suatu sistem berupa sarana fisik perkan-toran,
diharapakan dapat diselenggarakan sebagai komputerisasi administrasi, dan
bagian dari penyelenggaraan pelayanan tempat informasi.
publik. Dari sisi kepentingan masyarakat, Kesemua fasilitas dan sarana
sistem PPOB memberikan peluang bisnis prasarana seperti yang telah
jasa layanan pembayaran online, sinergi dijabarkan menurut KepMenPAN dan
antara berbagai penyedia jasa dan instansi, Lima dimensi kualitas pelayanan telah
Bank, PLN, Kantor Pos, Kantor Pajak, dimiliki oleh PT PLN dan loket
Instansi pemerintah. Pemanfaatan teknologi pembayaran rekening tagihan listrik
dan infrastruktur telekomunikasi sampai ke khususnya terkait dengan
desa-desa, dan transparansi dan Good permasalahan PPOB. Hal ini
Governance. Payment point tumbuh dengan menunjuk-kan bahwa ketersediaan
sangat cepat, pelanggan mudah membayar fasilitas dan sarana prasarana yang
listrik bisa di mana saja kapan saja dan cara ada telah sesuai dengan standar mutu
apa saja, pelanggan bisa memenfaatkan pelayanan. Sarana fisik perkantoran
PPOB tidak hanya untuk bayar listrik juga berupa gedung yang layak dan
pembayaran lain yaitu PBB, PDAM, nyaman bertingkat tiga, telah
Telkom, cicilan KPR dll. menggunakan sistem komputerisasi
dalam pelayanan pasang baru.
4. Faktor pendukung sistem (Payment Pelayanan perubahan daya,
Point Online Bank): pengaduan gangguan, pengaduan
a. Pendukung niaga (info rekening, keluhan baca
1. Faktor intern di antaranya: kejelasan meter). tempat informasi pun sudah
tujuan yaitu untuk memfasilitasi tersedia dengan fasilitas komputer,
pembayaran tagihan secara online, meja kerja dan layanan internet
realtime, sehingga tidak ada sebagai jaringan penghubung.
kemungkinan terjadinya double 2. Faktor ekstern yaitu dalam penerapan
payment. Fasilitas dan sarana sistem PPOB PT PLN bekerja sama

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 978


antara pihak-pihak terkait yaitu bank proses yang lebih lama dan tidak efektif
dalam penyelenggaraan meliputi juga Memiliki tingkat keterjangkauan yang
tanggung jawab para pihak dalam. tinggi; Memiliki tingkat ketetapan yang
Payment Point Online Bank ini tinggi; Memberikan jaminan kesopanan
melibatkan beberapa pola kerja sama sesuai nilai yang berlaku; Memberikan
antara beberapa pihak terkait, antara kenyamanan kepada pelanggan; Menun-
lain; PT PLN (Persero) dan bank jukkan keprofesionalan yang handal;
penyelenggara (BUKOPPIN, BRI Memiliki kredibilitas kepada pelanggan.
Syariah dll) menandatangani perjan-
jian kerja sama lengkap dengan 5. Upaya sosialisasi Penerapan sistem
standar prosedur pelayanan. PT PLN PPOB yang dilakukan PT PLN Area
(Persero) dan switching provider Madiun.
menandatangani perjanjian kerja sama PT PLN dalam memasyarakatkan
lengkap dengan standar prosedur Sistem Payment Point Online Bank (PPOB)
pelayanan. Bank dan switching menggunakan beberapa cara sosialisasi,
provider juga ada perjanjian kerja yaitu:
sama, namun dalam hal ini PT PLN a. Pemberian brosur yaitu memuat
(persero) tidak masuk. Perjanjian informasi atau penjelasan tentang layanan
kerja sama bank dengan mitra bisnis PPOB serta profil-profil yang tekait
(up line loket). Perjanjian kerjasama dengan program layanan lainnya. Isi dari
bank dengan merchant atau loket brosur secara kongkrit memuat prosedur
pembayaran rekening listrik (down- PPOB, manfaat dari PPOB Pemberian
line bank langsung). brosur dimaksudkan sebagai sarana untuk
mempermudah masyarakat dalam mene-
b. Faktor penghambat sistem (Payment laah dan memahami layanan PPOB
Point Online Bank) melalui media baca. Informasi dalam
1. Faktor intern: permasalahan human brosur PPOB, ditulis dalam bahasa yang
eror kesalahan yang dilakukan ringkas dan mudah dipahami dalam
petugas dalam pengentrian proses waktu singkat ketika masyarakat memba-
transaksi karena kurangnya ketelitian canya. Selain itu, brosur juga berfungsi
dari petugas. Sehingga banyak terjadi untuk membangun citra yang baik
complain dari masyarakat karena terhadap layanan PPOB itu sendiri.
kesalahan memasukkan nomor pe- b. Sosialisasi pelanggan. Sosialisasi pelang-
langgan dan pemberian kembalian. gan yaitu temu pelanggan guna membe-
terjadian gangguan jaringan apabila rikan informasi mengenai program
gangguan pada sistem komputer layanan sistem baru yang diterapkan oleh
(offline), butuh dana besar untuk PT PLN dalam proses pelayanan reke-
deposit apabila transaksi juga besar. ning tagihan listrik.
2. Faktor ekstern: adanya uang palsu dari c. Sosialisasi Pemda. Sosialisasi juga dia-
pelanggan, persaingan antar loket dakan disetiap instansi pemerintah salah
competitor dari bank lain, persaingan satu contoh kantor pemerintahan daerah,
fee dan fasilitas antar penyedia tujuannya untuk memasyarakatkan sistem
layanan. Semakin banyaknya persa- baru pada instansi terkait demi mem-
ingan antara penyedia layanan yang permudah dan tercapainya tujuan dari
satu dengan yang lainnya. Kurangnya sistem tersebut.
sumber daya petugas yang ahli dalam d. Sosialisasi via radio untuk memasya-
mengoperasikan program PPOB rakatkan sistem PPOB PT PLN juga
menyebabkan terhambatnya pembe- memberikan sosialisasi melalui via radio
rian pelayanan. guna memperluas informasi pada seluruh
Dari tiga faktor penghambat di atas pelanggan baik pelanggan perkotaan
merujuk pada beberapa kriteria sebagai maupun pedesaan, sehingga masyarakat
dasar penentuan pelayanan dapat dilakukan dapat mengetahui secara luas dan mudah
dengan cepat, tepat dan akurat menjadi mendapatkan informasi.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 979


e. Website merupakan media informasi Kesimpulan
PPOB yang lebih modern dengan sistem Berdasarkan hasil penelitian dan
jaringan internet. Melalui Website maka pembahasan yang telah dilakukan, berkaitan
informasi tentang layanan PPOB dapat dengan efektivitas penerapan sistem PPOB
diakses lebih mudah oleh semua orang pada PT PLN Area madiun. Bahwa pene-
yang menggunakan jasa internet. rapan sistem PPOB sesuai dengan strategi
Informasi dalam website lebih terperinci pengukuran efektivitas sistem pelayanan, hal
dan lengkap, bukan saja hanya sebatas ini terbukti dengan adanya tolak ukur yang
layanan PPOB tetapi juga profil dan fitur telah terpenuhi, walau masih ada sedikit
program lainnya dari PT PLN. Website kekurangan dalam penerapannya. Peneliti
yang digunakan untuk layanan PLN juga berpendapat bahwa kepuasan pelang-
terdapat di alamat web www.PLN.co.id gan terhadap pelayanan yang diberikan
Dari upaya yang telah dilakukan oleh merupakan hasil dari implementasi prinsip-
PT PLN dan mitra kerja KUD Kota Madiun prinsip efektivitas. Jika seluruh prinsip-
yang telah dijabarkan, sesuai dengan good prinsip tersebut dapat terpenuhi, peneliti
corporate governance. Bahwa penggunaan berpendapat bahwa pelayanan yang
sistem tatakelola teknologi informasi dalam diberikan dapat lebih ditingkatkan lagi
lingkup bisnis dan pelaksanaan pengelolaan sehingga tujuan agar tercipta kualitas
perusahaan, oleh badan-badan pemerintah pelayanan pelanggan yang tinggi dapat
untuk mewujudkan hubungan dengan tercapai dan kualitas pelayanan pembayaran
masyarakat maka PT PLN telah melakukan tagihan listrik dapat meningkat dan efektif,
upaya inovasi dan pemuktakhiran sesuai berbanding lurus dengan kepuasan pelang-
dengan konsep good corporate governance gan. Dengan adanya beberapa aspek-aspek
khususnya tata kelola perusahaan “sistem di menunjukkan bahwa penerapan sistem
mana organisasi diarahkan dan dikontrol”. PPOB sudah sesuai dengan tolak ukur
PT PLN Kota Madiun juga telah pengukuran efektivitas pelayanan. Namun
memenuhi fokus pada perbaikan pelayanan disamping itu dalam pelaksanaannya masih
yang diberikan kepada pelanggan. Melalui ada sedikit kendala yaitu adanya perma-
media sosialisasi maka PT PLN Kota salahan yang disebabkan pada jaringan
Madiun dalam layanan PPOB bisa lebih trouble atau jaringan seluller dan human
dekat kepada pengguna layanan yaitu error (kesalahan dalam pengentrian data).
masyarakat atau pelanggan, lembaga Terlepas dari itu semua selama semua dapat
pemerintahan lainnya maupun lembaga non dikomunikasikan dan tidak ada informasi
Pemerintah yang membutuhkan informasi yang ditutupi sebagai pelanggan listrik akan
tentang layanan PLN. menerima.

Daftar Pustaka
Bovaird, T.& Loffler, E. (ed). (2003) Public Management and Governance. London: Routledge.
Dwiyanto, Agus. (2005) Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.Yogyakarta:
Gajahmada University Press.
Narbuko, Cholid & Acmadi, Abu. (2003) Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Nazir, M. (1988) Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Steers, Richard M. (1985) efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Subagyo, P Joko. (1999) Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta
Suparto, Peni. (2008) Paradigma dan Implementasi pelayanan Publik. Malang: Kanisius
Sugiyono. (2007) Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 972-980 | 980

Anda mungkin juga menyukai