Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIN KERJA LAPANGAN (PKL)

PADA PT Sri Rejeki Isman Tbk

Disusun oleh :

NAMA : Syadila Eka Ayu J.

NIS : 14043

KOMPETENSI KEAHLIAN : TATA BUSANA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 BLORA
Jl. Rajawali No. 11 Tempelan Blora Kode Pos 58211 🕿 (0296) 531303
Faximile :(0296) 531303 Surat Elektronik : smkn2blora@ymail.com website : http://smkn2blora.sch.id

TAHUN 2023
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PADA PT Sri Rejeki Isman Tbk

Nama : Syadila Eka Ayu J.

Kompetensi Keahlian : TATA BUSANA

Laporan PKL ini telah disetujui dan disahkan :


Pada Tanggal : 31 Maret 2023

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU/DI

.................................... ...............................

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 2 Blora Pimpinan PT Sri Rejeki Isman Tbk

Drs. Bagong Sri Hardjono, M.Pd ......................................


NIP. 19631214 198803 1 007

KATA PENGANTAR
Segala puji dan puja kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan dapat menyelesaikan
laporan ini.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini saya susun berdasarkan pegalaman dan data yang saya
peroleh selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT Sri Rejeki Isman Tbk. Saya
menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu saya
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Bagong Sri Hardjono, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 2 Blora

2. Mr Kim Young Tae selaku Manager Departemen Garmen 1 yang telah memberikan izin
kepada saya untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

3. Dewi zulaikhah s.pd selaku Kepala Kompetensi Keahlian Tata Busana SMK Negeri 2 Blora

4. Enny Rahmawati, S.Pd.T selaku Guru Pembimbing SMK Negeri 2 Blora

5. Siti Qomariah selaku Supervisor dari Ina 4 yang telah memberikan bimbingan serta bantuan
selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

7. Semua Karyawan yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama Praktik Kerja
Lapangan

8. Bapak dan Ibu Guru SMK Negeri 2 Blora yang telah memberikan dukungan

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan motivasi baik secra materil maupun
moril

10. Pihak lain yang turut membantu dalam proses penyusunan laporan ini

Laporan ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan agar
dapat mengikuti ujian akhir mata diklat Produktif Tata Busana SMK Negeri 2 Blora

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan karya tugas akhir ini jauh dari sempurna.Oleh
karena itu, Saya mohon maaf apabila banyak terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang
berkenan.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, penyusun para khususnya
pembaca pada umumnya.

Blora, 31 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kegiatan ............................................................................................ 1
1.2. Tujuan Kegiatan ……………….................................................................................. 1
1.3. Tempat………………… ............................................................................................. 2
1.4. Waktu………………………………………………………………………………….3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan ..................................................................................................... 5
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................................... 6
2.3. Kepegawaian ............................................................................................................... 7
2.4. Disiplin Kerja dan Keselamatan Kerja ....................................................................... 8
2.5. Jenis Bidang Usaha ..................................................................................................... 9
2.6. Visi & Misi……………………………………………………………………………10
BAB III URAIAN PELAKSANAAN PKL
3.1. Jenis-jenis Kegiatan 10
3.2. Langkah-langkah Kerja/Proses kerja 13
3.3. Hasil yang diharapkan dari jenis Kegiatan
3.4. Jenis-jenis alat Keselamatan Kerja yang digunakan
3.5. Hambatan - hambatan yang dialami dan cara penyelesaiannya
BAB IV PENUTUP
5.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 28
5.2. Saran ............................................................................................................................ 28

LAMPIRAN ........................................................................................................................
30
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KEGIATAN

Praktik Kerja Industri adalah suatu kegiatan dari sekolah kejuruan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk merasakan pengalaman di lapangan kerja yang
sebenarnya. Kegiatan Praktik Kerja Industri ini memadukan secara sistematik dan sinkron antara
program pendidikan kejuruan di sekolah dan program pengusahaan di tempat praktik. Kegiatan
ini memiliki tujuan untuk memberikan kompetensi keahlian pada peserta kegiatan Praktik Kerja
Industri.
Kompetensi keahlian tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dipelajari dalam kegiatan di sekolah,
akan tetapi hal itu dapat dikuasai melalui proses pengerjaan langsung pada bidang profesi itu
sendiri. Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional di bidangnya.
Melalui pendidikan sistem ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang
profesional. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan dapat menerapkan ilmu yang
didapat selama praktik kerja industri.

1.2 TUJUAN KEGIATAN

1. Memberi bekal ilmu kerja untuk di masa yang akan mendatang untuk siswa SMK Negeri 2 Blora

2. Menambah wawasan dalam dunia kerja bagi siswa SMK Negeri 2 Bloar memiliki wawasan yang luas
dan mengetahui alat-alat yang digunakan di tempat kerja

4. Menambah wawasan di dunia kerja.

5. Melatih diri sesuai dengan kompetensinya pada dunia kerja.3

6. Melatih, menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

7. Melatih siswa mengkomunikasikan pengalaman dalam bentuk laporan dan karya tulis.

8. elatih diri dalam kualitas kedisiplinan baik di rumah, sekolah, dan di dunia kerja

9. Mengasah dan menggali skill.


1.3 TEMPAT & WAKTU

PT Sri Rejeki Isman Tbk , Alamat: Jl. Kh Samanhudi No.88, Ngemplak, Jetis, Kec. Sukoharjo,
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57511, Indonesia

Waktu PKL : 06 Januari 2023 - 31 Maret 2023

BAB ll GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau lebih dikenal dengan Sritex adalah pabrik tekstil dan garmen terbesar di Asia
Tenggara.Berlokasi di Jalan KH. Samanhudi Nomor 88, Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo,
Jawa Tengah.Sritex awalnya adalah kios kecil bernama UD Sri Rejeki di Pasar Klewer, Solo yang didirikan
oleh Almarhum Ie Djie Shien atau H. Muhammad Lukminto pada 1966.Setelah usaha tersebut berkembang, H.
Muhammad Lukminto membangun pabrik cetak kain atau printing di Baturono, Solo pada 1968.Pada 1972,
pabrik tersebut diberi nama Sri Rejeki Isman Tbk dan mulai terdaftar sebagai Perseroan Terbatas (PT) di
Kementerian Perdagangan pada 1978.Pada 1982, Sritex mendirikan pabrik tenun pertama, dilanjutkan dengan
perluasan pabrik pada 1992.Perluasan pabrik berupa penambahan empat lini produksi yaitu pemintalan,
penenunan, sentuhan akhir dan busana yang dijadikan satu atap.Pada 1994, Sritex dipercaya memproduksi
kebutuhan seragam militer di Indonesia dan 35 negara dunia termasuk North Atlantic Treaty Organization
(NATO) dan Tentara Jerman.Pada perkembangannya, Sritex selamat dari Krisis Moneter 1998 dan berhasil
melipatgandakan pertumbuhan hingga delapan kali lipat dari hasil produksi 1992.Karena terus mengalami
peningkatan dan perkembangan kinerja, pada 2013 PT. Sri rejeki Isman Tbk resmi terdaftar di pasar saham
Bursa Efek Indonesia dengan kode ticker SRIL.Setelah itu, Sritex menerima berbagai penghargaan baik
tingkat nasional maupun internasioal.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

-Dewan Direksi Sritex :

Direktur Utama : Iwan Setiawan Lukminto

Wakil Direktur Utama : Iwan Kurniawan Lukminto

Direktur Pemasaran : Arief Halim

Direktur Keuangan : Allan Moran Severino

Direktur Operasional : Eddy Prasetyo Salim

Direktur Produksi : Karunakaran Rama Moorthy

Direktur Independern : Dr. M. Nasir Tamara

-Dewan Komisaris Sritex:

Komisaris Utama : Hj. Susyana

Komisaris : Prof. Ir. Sudjarwadi M.Eng, Ph.D


2.3. Kepegawaian

Pegawai anggota Garmen 1 tidak pasti kadang bisa berubah-ubah

2.4. Disiplin Kerja dan Keselamatan Kerja

Pada Garmen 1 tetap mempertahankan disiplin kerja, Kesehatan dan Keselamatan Kerja menjadi satu budaya
yang wajib diimplementasikan oleh seluruh karyawan. Dalam upaya untuk mewujudkan nol angka kecelakaan
kerja, Perseroan secara rutin mengadakan pelatihan tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang
diselenggarakan oleh P2K3 Sritex. Selain itu, Perseroan juga menyediakan layanan kesehatan gratis berupa
poliklinik 24 jam untuk menangani cidera dan gangguan kesehatan baik karena pekerjaan maupun karenan non
pekerjaan.

2.5. Jenis Bidang Usaha

PT. Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex bergerak dalam bidang pemintalan, tenun, dyeing, percetakan,
finishing kain dan pembuatan pakaian.

2.6 Visi & Misi

Visi Sritex

Menjadi produsen tekstil dan garmen global terbesar, paling terkemuka, dan tepercaya.

Misi Sritex

Untuk memberikan produk paling inovatif sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen

Menjadi perusahaan yang menguntungkan dan berorientasi pada pertumbuhan untuk semua kepentingan
pemangku kepentingan.

Untuk menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan kami.

Memberikan kontribusi dan peningkatan nilai bagi masyarakat sekitar.


BAB III URAIAN PELAKSANAAN PKL

3.1. Jenis-jenis Kegiatan


3.2. Langkah-langkah Kerja/Proses kerja

Proses pembuatan pakaian atau garment dalam sekala besar tentu melibatkan banyak aspek.

1. Perencanaan Produksi

Dalam dunia Garmen,instruksi yang jelas perlu diberikan kepada semua karyawan yang terlibat
untuk memastikan mereka bekerja bersama secara efisien.

2. Sistem Produksi

Untuk membuat suatu produk hingga sukses, diperlukan suatu system mulai dari input hingga
system yang akan menghasilkan output. Misalnya, input dapat berupa jenis kain dan komponen
pendukung, sedangkan untuk prosesnya terdiri dari tahap pembuatan, dan hasilnya adalah
kumpulan produk.

3. Marking

Tahapan marking ini adalah tahapan proses mengkopi pola setelah proses grading, pola disusun
sesuai kebutuhan sehingga dapat ditentukan panjang marker dan lebar markernya sesuai dengan
lebar kain tersebut. Tujuan marker adalah untuk memperlancar proses cutting atau pemotongan
bahan dan hasilnya sesuai dengan pola sample. Marker ini akan disusun atau ditata
menggunakan aplikasi di komputer agar bisa di ketahui berapa size yang masuk dalam marker 1
dan jumlah kain yang diperlukan. Hasil marker yang sudah benar dan aktual akan di print pada
kertas marka untuk proses cutting.

4. Spreading atau Penggelaran Bahan


Spreading adalah proses penggelaran kain lembar demi lembar hingga menjadi tumpukan kain
yang siap di potong (cutting). Tujuan spreading adalah untuk memperlancar proses cutting
dengan komponen- komponen yang telah ditentukan.

5. Cutting atau Pemotongan Bahan

Cutting adalah proses pemotongan kain mengikuti pola yang terdapat pada kertas marka, atau
memotong kain dengan mengikuti pola yang terdapat pada kain sehingga di peroleh potongan
sesuai pola ukuran garmen/pakaian yang direncanakan dan sudah dicek kebenarannya oleh
bagian marker dan pemeriksaan mutu (QC) potong.

6.Bundling

Bundling adalah proses pemberian keterangan atau data pada komponen-komponen pakaian
sesuai dengan bagiannya sesudah dilakukan pemotongan (cutting). Tujuan bundling adalah
untuk mempermudah membedakan bagian-bagian potongan komponen pakaian maupun size.

7.Sub-Assembly

Selama proses pembuatan, seringkali kita dihadapkan pada bagian yang rumit dengan
menggabungkan bagian-bagian terkecil dari sebuah pakaian, dan ilah yang dimaksud dengan
sub-assembly. Proses ini dapat dilakukan di tempat kerja yang berbeda dari tempat pembuatan
utama, misalnya oleh pekerja khusus yang menambahkan manik-manik dengan tangan atau oleh
perusahaan lain yang menggunakan mesin bordir khusus.

Tahapan sub-assembly dilakukan pada tahap akhir setelah bagian-bagian utama dari produk
pakaian telah terbentuk.

8. Pengontrolan Kualitas (QC)

Proses ini penting untuk memantau produksi guna memastikan apakah potongan yang dibuat
memenuhi standar. Ketika pemeriksaan dilakukan dan hasilnya telah memenuhi standart maka
dapat diteruskan ke tahap produksi. Namun, jika standar tidak terpenuhi, tahap pembuatan harus
diulangi hingga benar.

9.Spesifikasi Pabrikan

Jika produk dibuat berulang kali, maka dapat menggunakan spesifikasi pabrikan yang akan
memastikan bahwa setiap produk sama dan dibuat dengan standar yang telah ditetapkan.
10.Tingkat toleransi

Tingkat toleransi diberikan untuk memastikan bahwa ketika produk dibuat dalam jumlah yang
sesuai dengan kisaran varian tertentu yang diperbolehkan pada setiap produk. Level toleransi
dapat diberikan untuk ukuran produk, kelonggaran jahitan atau untuk penempatan motif
dekoratif, saku, kancing, dll.

11.Biaya Produksi

Penentuan biaya produksi dibagi menjadi 2, langsung dan tidak langsung. Biaya langsung
meliputi kain, komponen pendukung, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat produk
tersebut.

12.Poin PemeriksaanKualitas (QC)

Quality Control memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan yang ditetapkan, produk
diproduksi sesuai dengan spesifikasi dan didapatkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditentukan.

Pemeriksaan kontrol kualitas dilakukan di tiga titik kontrol kritis utama (CCP) selama
pembuatan suatu produk.

13.Pengemasan
Untuk menjangkau calon pembeli agar membeli produknya. Untuk meningkatkan keuntungan atau laba.
Untuk melindungi produk dari kotoran, debu, air, dan bahan lainnya yang bisa merusak isi produk. Untuk
menarik minat pembeli.

3.3. Hasil yang diharapkan dari jenis Kegiatan

Hal yang diharapkan, dapat menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, penyabar dan teliti. Selain itu ,
dapat menambah wawasan, meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan suatu karya
desain busana. Dapat menaikkan pendapatan dan berhemat, serta dapat membuat lapangan pekerjaan /
usaha yang bersangkutan .

Selain itu, hasil yang diharapkan, siswa mampu mengembangkan dan menerapkan hal - hal yang telah
dipelajari dari jenis- jenis kegiatan yang telah dipelajari atau dikerjakan di tempat PKL ke kehidupan
sehari - hari / bermasyarakat. Serta, siswa dapat menggunakan / memanfaatkan pengetahuan serta
pengalaman kerja yang didapat untuk dapat membuat peluang kerja/ usaha di masyarakat.
3.4. Jenis-jenis alat Keselamatan Kerja yang digunakan

1. Apron

Apron adalah sebutan lain dari celemek yang merupakan serapan dari bahasa Prancis yaitu neparon yang
berarti kain serbet. Apron bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk melindungi pakaian dan tubuh
dari segala macam noda atau percikan kotoran.

2. Masker

Masker adalah alat untuk menutup mulut dan hidung agar tidak kemasukan debu, sama dengan protokol
kesehatan yang berlaku sekarang ini untuk menggunakan masker.

3.5. Hambatan - hambatan yang dialami dan cara penyelesaiam

1. Jarum patah mengganti dengan jarum yang baru

2. Jahitan yang bawah tidak rapi mengganti atau membenarkan spul

3. jahitan kurang rapi mendedel jahitannya dan di jahit lagi(permak)

BAB IV PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dengan adanya praktik kerja lapang (PKL) penyusun dapat merasakan secara langsung
bagaimana praktik didunia usaha, khususnya industri. Hal ini dapat dijadikan sebagai
gambtentunya yang bias memerdekakan dirinya sendiri, sehingga dapat menghargai apa arti
uang dengan hasil kerja keras. Dari kegiatan PKL tersebut dapat diambil dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari yang meliputi sikap menghargai waktu, melakukan suatu hal haruslah
dalam peraturannya, bekerja dilakukan dengan cepat, raaran atau planning kedepannya tentang
mencari suatu pekerjaan pi, teliti, dan sabar.

5.2. Saran
Untuk siswa/i :

Agar lebih mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar
memudahkan dalam melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan.

Menjaga nama baik sekolah di mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Untuk sekolah :

Sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke perusahaan untuk mengikuti PKL dibekali terlebih
dahulu mengenai pekerjaan yang akan dilakukan dalam perusahaan, sehingga siswa atau siswi merasa
siap baik secara mental maupun fisiknya.

Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang PKL maupun yang baru akan melaksanakan Prakerin agar
lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PKL ini.

Sebaiknya guru pembimbing sering datang untung mengunjungi siswa/i yang sedang melaksanakan PKL
untuk memberi bimbingan serta saran kepada siswa PKL.

Untuk perusahaan :

Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi
peluang kepada siswa/i SMK untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) .

Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinannya dalam bekerja.

Hubungan karyawan dengan siswa/i PKL diharapkan selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta
suasana kerjasama yang baik.

LAMPIRAN

Nama : Syadila Eka Ayu J.

NIS : 14043

Tempat Tanggal Lahir : Blora, 7 Juni 2006

Kelas : XI

Program Keahlian : Tata Busana

Alamat : Ds. Brumbung Dk.Ngrayung RT.20 RW.03

Anda mungkin juga menyukai