Anda di halaman 1dari 6

8.1.4.

Pendaftaran Ciptaan

Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual menyelenggarakan pendaftaran Ciptaan dan dicatat dalam
daftar umum Ciptaan. Daftar unum ciptaan tersebut dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dipungut
biaya. Adapun bila seseorang ingin memperoleh untuk dirinya sendiri suatu petikan dari daftar umum
ciptaan tersebut, maka ia akan dikenai biaya.

Pendaftaran ciptaan dalam daftar umum ciptaan tidak mengandung arti sebagai pengesahan atas isi, arti
maksud, atau bentuk dari ciptaan yang didaftar. Pendaftaran ciptaan dalam daftar umum Ciptaan
dilakukan atas permohonan yang diajukan oleh Pencipta atau oleh pemegang Hak Cipta atau kuasa
(konsultan yang terdaftar dalam Direktorat Jendral). Permohonan itu diajukan kepada Direktorat Jendral
dengan surat rangkap dua yang ditulis dan disertai contoh Ciptaan atau penggantinya dengan dikenai
biaya. (pasal 37).

Terhadap permohonan tersebut diatas, Direktorat Jendral akan memberikan Keputusan paling lama 9
bulan terhitung sejak tanggel diterimanya permohonan secara lengkap. Kuasa sebagaimana dimaksud
diatas adalah konsultan yang terdaftar pada Direktorat Jendral. Bila permohonan pendaftaran ciptaan
tersebut diajukan oleh lebih dari satu orang atau suatu badan hokum yang secara bersama-sama berhak
atas suatu ciptaan, permohonan tersebut dilampiri salinan resmi akta atau keterangan tertulis yang
membuktikan hak tersebut. (pasal 38), Daftar umum ciptaan memuat antara lain:

-Nama Pencipta atau pemegang Hak Cipta

-Tanggal penerimaan surat permohonan

-Tanggal lengkapnya persyaratan menurut ketentuan pasal 37 dan

-Nomor pendaftaran ciptaan

Pendaftaran ciptaan dianggap telah dilakukan pada saat diterimanya permohonan oleh Direktorat
Jendral dengan lengkap menurut pasal 37, pada saat diterimanya permohonan dengan lengkap menurut
pasal 37 dan pasal 38 jika permohonan diajukan oleh lebih dari seorang atau satu badan hukum
sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ( pasal 40: 1) Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam ayat
satu diumumkan dalam Berita Resmi Ciptaan oleh Direktorat Jendral (pasal 40:2)

Adapun kekuatan hukum suatu pendaftaran ciptaan akan hapus karena:

a. Penghapusan atas permohonan orang atau badan hokum yang namanya tercatatsebagai Pencipta
atau Pemegang Hak Cipta

b. Lampau waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 29, pasal 30 dan pasal 31 dengan mengingat pasal
32.

c. Dinyatakan batal oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

8.1.5. Pelanggaran Terhadap Hak Cipta Sebagai Tindak Pidana Kejahatan

Sedangkan dalam pasal 71 UU No. 19 Tahun 2002 di sebutkan siapa- siapa saja yang dapat melakukan
penyidikan terhadap pelanggaran hak cipta ini, adalah penyidik, pejabat polisi Negara RI dan pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Departemen yang lingkip tugas dan tanggung jawab meliputi
pembinaan Hak Kekayaan Intelektual. Adapun perincian mengenai perbuatan perbuatan apa saja yang
dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak cipta serta ancaman ancaman yang dapat ditimpakan
dinyatakan dalam pasal 72 UU No. 91 Tahun 2002, yaitu:

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pasal 2
ayat (1) atau pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1

8.1.4. Pendaftaran Ciptaan

Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual menyelenggarakan pendaftaran Ciptaan dan dicatat dalam
daftar umum Ciptaan. Daftar unum ciptaan tersebut dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dipungut
biaya. Adapun bila seseorang ingin memperoleh untuk dirinya sendiri suatu petikan dari daftar umum
ciptaan tersebut, maka ia akan dikenai biaya.

Pendaftaran ciptaan dalam daftar umum ciptaan tidak mengandung arti sebagai pengesahan atas isi, arti
maksud, atau bentuk dari ciptaan yang didaftar. Pendaftaran ciptaan dalam daftar umum Ciptaan
dilakukan atas permohonan yang diajukan oleh Pencipta atau oleh pemegang Hak Cipta atau kuasa
(konsultan yang terdaftar dalam Direktorat Jendral). Permohonan itu diajukan kepada Direktorat Jendral
dengan surat rangkap dua yang ditulis dan disertai contoh Ciptaan atau penggantinya dengan dikenai
biaya. (pasal 37).

Terhadap permohonan tersebut diatas, Direktorat Jendral akan memberikan Keputusan paling lama 9
bulan terhitung sejak tanggel diterimanya permohonan secara lengkap. Kuasa sebagaimana dimaksud
diatas adalah konsultan yang terdaftar pada Direktorat Jendral. Bila permohonan pendaftaran ciptaan
tersebut diajukan oleh lebih dari satu orang atau suatu badan hokum yang secara bersama-sama berhak
atas suatu ciptaan, permohonan tersebut dilampiri salinan resmi akta atau keterangan tertulis yang
membuktikan hak tersebut. (pasal 38), Daftar umum ciptaan memuat antara lain:

-Nama Pencipta atau pemegang Hak Cipta

-Tanggal penerimaan surat permohonan

-Tanggal lengkapnya persyaratan menurut ketentuan pasal 37 dan

-Nomor pendaftaran ciptaan

Pendaftaran ciptaan dianggap telah dilakukan pada saat diterimanya permohonan oleh Direktorat
Jendral dengan lengkap menurut pasal 37, pada saat diterimanya permohonan dengan lengkap menurut
pasal 37 dan pasal 38 jika permohonan diajukan oleh lebih dari seorang atau satu badan hukum
sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ( pasal 40: 1) Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam ayat
satu diumumkan dalam Berita Resmi Ciptaan oleh Direktorat Jendral (pasal 40:2)
Adapun kekuatan hukum suatu pendaftaran ciptaan akan hapus karena:

a. Penghapusan atas permohonan orang atau badan hokum yang namanya tercatatsebagai Pencipta
atau Pemegang Hak Cipta

b. Lampau waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 29, pasal 30 dan pasal 31 dengan mengingat pasal
32.

c. Dinyatakan batal oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

8.1.5. Pelanggaran Terhadap Hak Cipta Sebagai Tindak Pidana Kejahatan

Sedangkan dalam pasal 71 UU No. 19 Tahun 2002 di sebutkan siapa- siapa saja yang dapat melakukan
penyidikan terhadap pelanggaran hak cipta ini, adalah penyidik, pejabat polisi Negara RI dan pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Departemen yang lingkip tugas dan tanggung jawab meliputi
pembinaan Hak Kekayaan Intelektual. Adapun perincian mengenai perbuatan perbuatan apa saja yang
dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak cipta serta ancaman ancaman yang dapat ditimpakan
dinyatakan dalam pasal 72 UU No. 91 Tahun 2002, yaitu:

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pasal 2
ayat (1) atau pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1

falan dan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,- atau pidana penjara paling lama 7 tahun dan atau
denda paling banyak Rp. 5miliar

2.Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
3 Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial
suatu program computer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

4. Barangsiapa dengan sengaja melanggar pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyard rupiah).

5 Barangsiapa dengan sengaja melanggar ketentuan pasal 19, pasal 20 atau pasal 49 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2( dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,-
( seratus lima puluh juta rupiah).

6. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar pasal (24) atau pasal (55) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- ( seratus lima puluh
juta rupiah).

7. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar pasal 25 dipidana dengan pidana penjara 5
tahun dan atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)

8. Barangsiapa dengan sengajadan tanpa hak melanggar pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).

9. Barangsiapa dengan sengaja melanggar pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun
dan atau denda paling banyak Rp. 1.500 000 000,- (satu milyard lima ratus juta rupiah)

Catatan:

Pasal 2 ayat (1)

Pasal 17
Pasal 19 ayat (1)

Untuk memperbanyak atau mengumumkan ciptaannya, pemegang hak cipta atas potret seseorang
harus terlebih dahulu mendapatkan ijin dari orang yang dipotret, atau ijin ahli warisnya dalam jangka
waktu 10 tahun setelah orang yang dipotret meninggal dunia.

Ayat (2): Jika suatu potret memuat gambar 2 orang atau lebih

untuk perbanyakan atau pengumuman setiap orang yang dipotret, apabila pengumuman atau
perbanyakan itu memuat juga orang lain dalam potret itu. Pemegang hak cipta harus terlebih dahulu
mendapat ijin setiap orang dalam potret itu atau ijin ahli waris masing masing dalam jangka waktu 10
tahun setelah yang dipotret meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai