Anda di halaman 1dari 12

RISET KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN

ANALISIS MINAT INVESTASI PELAKU UMKM DI 4 KECAMATAN DI SUMBA


TIMUR

DISUSUN OLEH :

ADRIYANTI R. J. BIDI HUNGA

1120029

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan investasi di Indonesia selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, hal ini
dibuktikan dengan data perkembangan jumlah investasi seperti Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) yang setiap tahunnya menunjukkan bahwa total PMDN pada tahun 2019
senilai 386498,4 milyar di tahun 2020 senilai 413535,5 milyar dan yang terakhir di tahun
2021 senilai 447063,6 milyar, namun berbeda dengan PMDN di Provinsi NTT. Berdasarkan
data yang di dapat dari BPS dapat kita lihat bahwa perkembangan investasi selama tahun
2019 hingga 2020 mengalami penurunan. Data menunjukkan bahwa total PMDN di tahun
2019 senilai 3752,6 milyar, tahun 2020 3028,5 milyar dan yang terakhir di tahun 2021 senilai
3742,6 milyar, begitu juga dengan perkembangan investasi di Sumba Timur. Berdasarkan
data yang di dapat dari Bursa Efek Indonesia jumlah investor di Sumba Timur dari tahun
2019 hingga 2021 mengalami peningkatan jumlah investor pada tahun 2019 sebanyak 246
investor, lalu di tahun 2020 sebanyak 340 investor dan di tahun 2021 sebanyak 779 investor.
Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa ada peningkatan jumlah investor yang sangat
signifikan pada tahun 2021 namun jumlah investor ini dapat dikatakan sanhat sedikit. Hal ini
menunjukkan bahwa minat investasi pada masyarakat Sumba Timur itu sangat rendah. Minat
investasi adalah keinginan atau hasrat yang kuat dari seseorang untuk mempelajari segala hal
tentang investasi hingga mempraktikkan investasi tersebut. (Chaerul pajar,2019). Rendahnya
tingkat investasi ini dapat disebabkan oleh banyak hal seperti Literasi keuangan, risk
tolerance dan faktor demografi.

UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah suatu bisnis atau usaha yang
dijalankan oleh individu atau perseorangan yang bersifat milik sendiri dan bukan
merupakan cabang atau anak perusahaan dari perusahaan besar. Suatu usaha disebut
UMKM jika usaha tersebut tidak memiliki aset yang banyak dan jumlah karyawan nya
yang sedikit. Menurut UU RI Nomor 8 Tahun 2008 yaitu usaha yang dimiliki oleh
seorang individu baik yang sudah berbentuk badan usaha atau masih perorangan dengan
jumlah aset tidak lebih besar dari 50 Miliar Rupiah dan aset kurang dari 10 miliar rupiah.
Tujuan didirikan UMKM adalah untuk menumbuhkan usaha yang berasal dari masyarakat
dan mengembangkan usaha masyarakat agar dapat membantu membangun perekonomian
nasional dan hal ini sangat didukung oleh pemerintah. UMKM saat ini menjadi salah satu
usaha yang menjadi sorotan pemerintah seperti yang tercantum dalam undang-undang,
UMKM mendapatkan banyak kemudahan yang berasal dari pemerintah seperti
kemudahan untuk mengajukan pinjaman usaha dengan bunga pinjaman yang diberikan
kecil, ijin usaha yang mudah di dapatkan dan masih banyak kemudahan dan bantuan
lainnya yang di berikan oleh pemerintah. Sesuai data yang diperoleh oleh peneliti pada
tahun 2022 rata-rata pengusaha UMKM di 4 kecamatan di sumba timur rata-rata bergerak
dibidang manufaktur, jasa, perdangangan dan campuran. Selain mendapatkan dana dari
pemerintah pemilik UMKM harus mengetahui ada banyak cara untuk mendapatkan dana
atau sumber penghasilan yang lain. salah satunya adalah denngan melakukan investasi.

Gambar 1.1 Jumlah investor di Kabupaten Sumba Timur

Provinsi Kota Tahun


2019 2020 2021
NUSA
TENGGARA KAB. SUMBA
TIMUR TIMUR 246 340 779

Sumber : Bursa Efek indonesia

Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah investor yang ada di
kanupaten Sumba Timur meningkat setiap tahunnya namun jumlahnya tidak banyak.
Hal ini menunjukkan rendahnya minat investasi dari masyarakat kabupaten Sumba
Timur. Hal ini dapat di sebabkan oleh banyak hal. Kurangnya informasi yang di
dapatkan terkait saham, tidak adanya niat atau keinginan utuk mempelajari hal tersebut
dan juga pemilik usaha tidak melihat adanya keuntungan atau kelebihan yang akan di
dapatkan jika melakukan investasi saham. Berdasarkan data di atas, dapat di ambil
kesimpulan ada beberapa hal yang akan mempengaruhi seorang individu untuk
melakukan investasi. Yang pertama adalah literasi keuangan, resiko yang di dapatkan
saat melakukan investasi dan yang terakhir adalah faktor demografi yang meliputi
usia, pendapatan atau gaji, usia usaha, jenis kelamin dan pendidikan terakhir pemilik
usaha.

Literasi keuangan adalah pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemilik usaha
untuk mengelola keuangan bisnis yang dijalankannya. Menurut Anggraeni, (2016)
literasi keuangan menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi kemampuan
seorang pemilik usaha dalam mengatur dan mengelola keuangannya termasuk untuk
melakukan investasi. Pernyataan tersebu sesuai dengan pernyataan Lusardi &
Mitchell, (2011), Musdhalifa (2016), Grohmann, (2018), van Rooij et al., (2011),
Faidah, (2019), Allgood & Walstad, (2016), Rasuma Putri & Rahyuda, (2017), yang
dalam penelitiannya menyatakan bahwa literasi keuangan mempengaruhi keputusan
investasi. Selain itu, risk tolerance juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan investasi. Semua investasi yang dilakukan akan memberikan
resiko yang berbanding lurus atau sama dengan keuntungan yang di dapat. Semakin
banyak keuntungan yang di dapatkan dari investasi yang dilakukan, maka semakin
besar juga resiko kerugian yang akan di dapatkan dari investasi tersebut. Begitu juga
sebaliknya, jika keuntungan yang di dapatkan dari investasi tersebut kecil maka
kerugian yang akan di dapatkannya pun sedikit. Oleh karena itu sebelum melakukan
investasi seorang investor harus mampu memilah investasi seperti apa yang
diinginkannya dan mampu menerima resiko yang akan di dapatkan dari investasi
tersebut.

Faktor demografi meliputi usia pemilik usaha, usia usaha, pendapatan dan
pendidikan terakhir dan jenis kelamin. Rizaldi & Haryono, (2018), Arianti, (2017),
Allgood & Walstad, (2016), Mahdzan (2013), Faidah, (2019), dalam penelitiannya
menyatakan bahwa faktor demografi dapat meningkatkan keputusan investasi
seseorang. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri & Rahyuda,
(2017) yang menyatakan bahwa faktor demografi memiliki pengaruh yang negatif
pada tingkat investasi seseorang. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh juga
Purwidianti & Mudjiyanti, (2016) menyatakan kalau faktor demografi berupa tingkat
pendapatan tidak dapat mempengaruhi keputusan investasi seorang individu dan Finke
et al., (2017) juga menyatakan bahwa usia seseorang tidak memiliki pengaruh terhadap
keputusan investasi seseorang.

Identifikasi Masalah

Di 4 kecamatan (Kecamatan Kota waingapu, Kecamatan Kanatang, Kecamatan


Kambera dan Kecamatan Pandawai) di Kabupaten Sumba Timur, banyak pemilik
usaha UMKM yang belum mengenal apa itu saham dan tidak mampu menentukan
jenis investasi seperti apa yang ingin di pilih saat melakukan investasi. Selain itu ada
juga pemilik usaha yang mengetahui apa itu saham namun tidak mau melakukan
investasi karena takut di tipu. Berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi di
waingapu ada sebuah instansi yang menawarkan masyarakat untuk melakukan
investasi dengan memberikan modal kepada instansi tersebut dan mereka akan
diberikan pengembalian atau return dari investasi yang besar, namun ternyata pemilik
instansi tersebut kabur dan mengambil semua uang masyarakat. Hal ini menjadi salah
satu faktor yang membuat banyak pemilik usaha tidak ingin melakukan investasi,
belum lagi di tambah dengan kasus investasi bodong yang baru-baru ini terjadi di
Indonesia dan merupakan kasus yang sangat terkenal. Hal tersebut menambah
ketakutan pemilik usaha yang mengetahui apa itu saham untuk melakukan investasi.

Pertayaan Penelitian

Faktor apa saja yang mempengaruhi minat investasi pada pelaku atau pemilik
UMKM? Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
minat investasi pada pemilik UMKM Sumba Timur dan menganalisis pengaruh
Literasi Keuangan, Resiko Investasi dan faktor demografi terhadap minat Investasi
pemilik UMKM di Kabupaten Sumba Timur.

Manfaat Penelitian

Untuk mendukung penelitia sebelumnya dan membantu dengan memberikan manfaat


praktis.

Batasan Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini memiliki batasan dengan Minat


Investasi pada pemilik UMKM sebagai variabel dependen dan Pengaruh Literatur
keuangan, resiko investasi dan faktor demografi sebagai variabel independen. Dan
yang merupakan responden dalam penelitian ini adalah 152 pemilik UMKM yang
berada di 4 kecamatan yang ada di kabupaten Sumba Timur.
BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN HIPOTESIS

Minat Investasi

Minat Investasi adalah keinginan suatu individu untuk melakukan investasi pada
suatu perusahaan dengan membeli aset perusahaan tersebut. minat investasi di dukung
dengan Theory of Planned Behavior (TPB). Teori ini menjelaskan bahwa seorang
investor akan melakukan investasi berdasarkan perpektif kepercayaan terkait suatu
informasi yang mempu mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu yang
spesifik atau yang sesuai dengan informasi yang di dapatkan. Informasi tersebut dapat
berupa karakteristik, kualitas atau kredibilitas suatu informasi sehingga berdasarkan
informssi yang didapatkan seseorang dapat melakukan suatu tindakan tertentu.
Seseorang yang ingin berinvstasi juga akan melakukan hal yang sama. Individu akan
melakukan pencarian informasi terkait kelebihan dan kekurangan produk yang akan di
beli dan juga keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan dari investasi tersebut.

Literasi keuangan

Literasi keuangan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang untuk mengatur
dan mengelola keuangan pribadinya. Saat ini literasi keuangan pada pemilik bisnis
masih rendah sehingga banyak pemilik usaha yang tidak mengetahui dengan jelas
bagaimana pengelolaan keuangan dalam bisnisnya dan pemilik bisnis sulit mengetahui
berapa banyak pengeluaran yang dilakukan dan berapa banyak keuntungan yang
seharusnya di dapatkan dan kerugian yang di dapatkan. Literasi keuangan penting
diketahui oleh pemilik usaha agar pemilik usaha dapat melakukan investasi dengan
benar dan tepat. Menurut Merawati dan Putra (2015 literasi keuangan yang baik dapat
meningkatkan keputusan investasi pada seseorang. Menurut penelitian Mertha Dewi &
Purbawangsa, (2018), Rasuma Putri & Rahyuda, (2017) menyatakan bahwa literasi
keuangan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi.

H1 : Literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap minat investasi pelaku


UMKM
Risk Tolerance

Risk tolerance adalah kemampuan seorang individu untuk menerima atau


menanggung resiko yang akan di dapatkan dari sebuah kegiatan. Resiko yang di
dapatkan saat melakukan investasi berbanding lurus dengan keuntungan yang akan di
dapatkan. Semakin besar keuntungan yang di dapatkan daeri suatu investasi, maka
semakin besar pula resiko kerugian yang akan di dapatkannya. Begitu pula sebaliknya.
Semakin kecil keuntungan yang di dapatkan dari sebuah investasi maka semakin kecil
pula resiko kerugian yang akan di alami oleh investor.

H2 : Risk Tolerance berpengaruh positif terhadap minat investasi pelaku UMKM

Faktor Demografi

Faktor demografi dapat diukur dengan beberapa indikator. Salah satunya adalah
pendapatan. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka akan semakin tinggi juga
kesempatan orang tersebut untuk melakukan investasi. Begitu juga dengan usia dan
pendidikan terakhir. Usia dan pendidikan terakhir memberikan pengaruh berupa
pengetahuan mengenai apa itu investasi, resiko dan keuntungan yang akan didapatkan
dari kegiatan investasi. Hal ini di dukung dengan penelitian The Sosial research center
(2011) dan Cole et al (2008) bahwa literasi keuangan yang dimiliki oleh masyarakat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan usianya. Begitu juga dengan usia usaha atau
seberapa lamanya sebuah usaha beridir. Hal ini juga dianggap berpengaruh terhadap
keputusan investasi. Penelitian Allgood & Walstad, (2016), Arianti, (2017), Hamzah
Rizaldi & Asandimitra Haryono, (2018), Shaari et al (2013), Mahdzan & Tabiani,
(2013) menyatakan bahwa faktor demografi memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan investasi.

H3: Faktor demografi berpangaruh signifikan terhadap minat Investasi pemilik


UMKM.

LITERASI KEUANGAN
H1

MINAT INVESTASI
RISK TOLERANCE H2

H3
FAKTOR DEMOGRAFI
BAB III

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian


kuantitatif. penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang bersifat teratur atau
sistematis terhadap suatu fenomena dan hubungan sebab akibat suatu peristiwa.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian
yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Sedangkan pengertian Metode Penelitian Kuantitatif, menurut Sugiyono (2017:8)
adalah Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dimana statistik deskripsi
berfungsi untuk menampilkan data demografi responden dan yang akan di tampilkan
adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan pemilik usaha sedangkan
statistik inferensial digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel dependen
dan independen, yang digunakan untuk menganalisis data yang di peroleh di lapangan.
Penelitian ini dilakukan di 4 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur dimana
Populasinya adalah pemilik UMKM di Sumba Timur dan yang menjadi sampelnya
adalah pemilik UMKM di 4 kecamatan ( Kecamatan Kota waingapu, Kecamatan
Pandawai, Kecamatan Kanatang dan Kecamatan Kambaniru ) dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling karena jumlah pasti
pemilik UMKM di Kabupaten Sumba Timur tidak diketahui secara pasti.
Pemilihan sampel yang akan digunakan dilakukan dengan menggunakan teknik
convenience sampling, dan yang akan menjadi responden adalah pelaku UMKM yang
ada di 4 kecamatan yang ada di sumba timur. Data yang di ambil adalah data primer
atau data yang di peroleh langsung di lapangan dengan cara memberikan kuesioner
secara langsung atau tatap muka dengan pelaku usaha UMKM dengan menggunakan
skala likert dengan rentang 5 poin dengan tingkat prefrensi sangat tidak setuju (1)
hingga sangat setuju (5). Menurut Sugiyono (2016) skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial. Pengambilan data menggunakan kuesioner dilakukan secara
langsung karena tidak memungkinkan bagi peneliti untuk menyebarkan kuesioner
secara online.
DEFINISI
PEUBAH INDIKATOR
OPERASIONAL SUMBER
GAYUT Minat Minat investasi adalah M1: kepercayaan akan
investasi ketertarikan seseorang investasi dipsar modal
untuk melakukan M2: keinginan untuk
pembelian saham atau melakukan investasi
menenamkan modal di
pasar modal tanpa adanya
paksanaan atau
berdasarkan keinginan
sendiri.

TAK Literasi Literasi keuangan adalah L1 : Pemahaman Lusardi & Mitchell,


GAYUT Keuangan kemampuan seorang keuangan dasar (2011), Hilgret &
individu untuk mengatur Jeanne (2003),
keuangan pribadinya. L2: Pemahaman Rasuma Putri &
pengelolaan keuangan Rahyuda, (2017)
S3: Pengetahuan
tabungan dan investasi
S4 : Pengetahuan
manajemen resiko

Risc Risk tolerance adalah R1: Pemberian Putra et al., (2016),


Tolerance kemampuan seseorang pinjaman tanpa Wulandari &
untuk menerima resiko pinjaman
yang di dapat dari sebuah Iramani, (2014)
R2: Investasi cobacoba
investasi. R3 : Berinvestasi tanpa
melakukan
perhitungan
R4: Memilih
jenis investasi
dengan resiko
dan return
tinggi.

Faktor Faktor demografi adalah D1: Usia Mandel,


(2008),
Demografi sebuah faktor internal D2: Pendapatan Putrid dan
Rahyuda yang menjelaskan tentang D3: Tingkat
(2017), Abdi dan data pribadi responden. Pendidikan
Yusnista (2018) &
D4: Lama Usaha Mitchell, (2011)

Tabel 1.1 Indikator

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur variabel minat investasi sebagai
variabel dependen dan literasi keuangan, risk tolerance dan faktor demografi sebagai
variabel independen atau variabel yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengolahan data dengan menggunakan alat bantu SPSS untuk menganalisis
GOD dan mengukur hipotesis. Dalam menganalisis GOD, peneliti menggunakan uji
validitas atau reliabilitas menggunakan metode corelation pearson dan cronbach alpha
untuk menguji apakah instrumen kuesioner dan indikator yang digunakan sudah sesuai
atau valid atau tidak. sedangkan pengukuran hipotesis dilakukan untuk melihat apakah
variabel independen memiliki pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen dengan eror data sebeesar lima persen dan tingkat kepercayaan sebesar lima
persen. Penelitian ini menggunakan Regresi Linear Berganda, dengan pendekatan
model hubungan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Model
analisis regresi linear berganda dapat digambarkan sebagai berikut :

Yi = β0 + b1X1i + b2X2i + b3X3i + εi


Dengan keterangan ; Y sebagai minat investasi
X1 sebagai literasi keuangan
X 2 sebagai risk
tolerance X 3 sebagai
faktor demografi β
merupakan konstanta
b 1, b2,& b3 merupakan koefisien
regresi ε merupakan eror term
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji determinan (R
Square) yang berfungsi untuk melihat atau menggambarkan seberapa banyak
keberagaman yang di jelaskan dalam suatu model. Apabila R square mendekati angkat
1 maka dapat dikatakan ada hubungan yang kuat antar variabel independen dan
variabel dependen. Uji F adalah uji yang digunakan untuk melihat hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen secara bersamaan, dan yang terakhir
adalah uji T atau uji yang dilakukan secara parsial yang bertujuan untuk menguji
hubungan masing-masing variavel dependen dan independen.

Anda mungkin juga menyukai