Anda di halaman 1dari 14

WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No.

2, Desember 2022, 164-177

DOI: https://doi.org/10.32509/wacana.v21i2.1999

MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE


MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia


rhafidilla@umy.ac.id

Submitted: 27-04-2022, Revision: 02-11-2022, Accepted: 12-12-2022

Abstract
Muhammadiyah is one of the largest Islamic organizations in the world. In the midst of the development
of social media, YouTube has become one of the choices for Muhammadiyah's da’wah media. SketsaMu
is one of the da'wah video rubrics on the Muhammadiyah YouTube Channel (Muhammadiyah's official
YouTube). This research focuses on the management of YouTube content production in the SketsaMu
rubric. This study uses the concept of Eli M Noam about the key factors for the success of media
production, there are, risk reduction, product development and organizational structure. This research
use case study with qualitative research method. Data collection uses interviews, observations and
documentation. This study found that the first concept of reduction is by adjusting the target audience
and distributing the platform. The second concept is in the product development process, namely by
writing, editing, revising and developing programs. The last factor of the organization is still not
implemented optimally, all production processes to distribution are still carried out by one team, so the
workload becomes a lot.

Keywords: Production Management, Muhammadiyah Channel, Sketsamu, Video, YouTube

Abstrak
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi islam terbesar di dunia. Di tengah perkembangan
media sosial, YouTube menjadi salah satu pilihan media dakwah Muhammadiyah. SketsaMu merupakan
salah satu rubrik video dakwah di YouTube Muhammadiyah Channel (YouTube resmi
Muhammadiyah). Penelitian ini berfokus kepada manajemen produksi konten YouTube pada rubrik
SketsaMu. Penelitian ini menggunakan konsep dari Eli M Noam tentang faktor kunci keberhasilan
produksi media yakni teknik pengurangan resiko, pengembangan produk dan struktur organisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan pada redaksi dan tim produksi, observasi pada proses produksi dan dokumentasi publikasi
yang sesuai tema penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa pada konsep pertama pengurangan resiko
yaitu dengan menyesuaikan target audiens dan melakukan diversifikasi distribusi platform. Konsep
kedua pada proses pengembangan produk, yakni dengan melakukan penulisan, edit, revisi dan
pengembangan program. Terakhir faktor organisasi masih belum dilaksanakan dengan maksimal, semua
proses produksi hingga distribusi, masih dilakukan oleh satu tim, sehingga beban kerja menjadi banyak.

Kata Kunci: Manajemen Produksi, Muhammadiyah Channel, Sketsamu, Video, YouTube

PENDAHULUAN Muhammadiyah merupakan gerakan islam


Muhammadiyah merupakan salah dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar
satu organisasi islam terbesar di dunia yang dan tajdid yang bersumber pada Al-Quran
didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 8 dan As-Sunnah (Muhammadiyah - Cahaya
Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan pada 18 Islam Berkemajuan, n.d.). Dakwah di
November 1912 M di Yogyakarta. Muhammadiyah merupakan hal yang

164
ISSN: 1412-7873 (print), ISSN: 2598-7402 (online)
Terakreditasi Peringkat 3 berdasarkan Dirjen Diktiristek No.204/E/KPT/2022.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0.
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

serius, sesuai dengan asal muasal sejarah menjadi 202,6 juta atau 73,7 % pengguna
berdirinya organisasi ini, dimana K.H. internet dan diantaranya atau 170 juta
Ahmad Dahlan terinspirasi dari surah Al- (61,8%) adalah pengguna sosial media (We
Imran ayat 104 yang menekankan pada Are Social dan Hootsuite, 2021). Angka
manusia untuk menyeru kepada kebajikan, peningkatan akses internet di Indonesia
menyuruh berbuat yang makruf dan tercatat sangat signifikan setiap tahunnya.
mencegah dari yang munkar (Al Quran Al Akses konsumsi internet dilakukan dengan
Karim, n.d.). desktop, laptop dan spartphone (Andanni,
Dakwah saat ini sangat berkembang, 2017).
apalagi dengan digitalisasi dan Penggunaan gawai sebagai akses
perkembangan teknologi komunikasi dan terhadap konten, menjadi sebuah perhatian
informasi. Banyak media baru yang khusus bagi produsen dalam membuat
bermunculan dan menjadi salah satu lahan kontennya. Dengan kesesuaian format dan
dakwah. Kegiatan berdakwah dengan media bentuk konten dengan gawai yang biasa
digital sangatlah penting, mengingat target digunakan konsumen, tentu akan
audiens dakwah yang sudah tidak terbatas meningkatkan jumlah penonton atau
pada lingkup-lingkup sempit saja. Dakwah pendengar konten tersebut. Apalagi
kini sudah melewati ruang batas dan waktu. Indonesia merupakan pasar besar bagi
Media baru berbasis internet seperti dunia digital. Menurut Kemp dalam
youtube, menjadi salah satu media dakwah Mahameruaji et al, Indonesia adalah pasar
yang bisa digunakan. Youtube juga potensial industri media digital. Negara ini
digunakan oleh kaum muslim kota yang mengalami peningkatan penggunaan
ingin menyebarkan nilai-nilai islam dalam internet dan media sosial secara signifikan
kemasan pop (Dwifatma, 2018). (Mahameruaji et al., 2018). YouTube
Media baru memiliki kontribusi sendiri merupakan situs kedua tersibuk di
besar dalam digitalisasi di semua bentuk dunia setelah Google (Rahman, 2020).
ekspresi yang terkait dengan komunitas Muhammadiyah menggerakkan
agama dan spiritual. Selain itu, media digital dakwahnya melalui YouTube dengan nama
mengubah cara produsen dan pengguna akun Muhammadiyah Channel. Redaksi
dalam memperoleh, membuat, Muhammadiyah Channel mengunggah
memanipulasi dan bertukar informasi, berbagai konten mulai dari pengajian, video
gambar, layanan dan barang dengan ucapan, podcast, video animasi serta
konsekuensi yang hampir revolusioner bagi berbagai informasi resmi lainnya dari
pembentukan dan pengembangan komunitas Muhammadiyah. Salah satu konten
keagamaan dan spiritual (Khan & Aytes, produksi mandiri oleh redaksi adalah pada
2021). Inilah salah satu yang mendukung playlist rubrik SketsaMu. Pada rubrik ini,
bagaimana pesan, utamanya pesan dakwah berbagai aturan dan pedoman dalam
dapat disampaikan secara mudah. Muhammadiyah, dinarasikan melalui
Data Asosiasi Penyelenggara Jasa cuplikan-cuplikan video pendek. Sampai
Internet Indonesia dalam Paramitha penelitian ini dilakukan, sudah ada 50 video
menyebutkan bahwa dari total penduduk pendek yang telah diunggah pada rubrik
Indonesia 262 juta orang, sebanyak 143 juta SketsaMu YouTube Muhammadiyah
atau 54,8% adalah pengguna internet. Channel. Penelitian ini berfokus pada
Adapun pengguna internet tersebut berdasar bagaimana produksi konten YouTube
usia, didominasi oleh generasi muda yaitu sketsamu dilakukan.
berumur 19-34 tahun atau sekitar 49,52% Ada beberapa penelitian yang
nya (Paramita & Irena, 2020). Di tahun mengangkat tema sejenis di antaranya
2021, data pengguna internet ini meningkat adalah yang dilakukan Sukmono dan

165
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

Junaedi tentang manajemen konten dan promosi pariwisata tersebut (Rachmawati et


adaptasi majalah Suara Muhammadiyah di al., 2018).
era digital. Penelitian ini melihat bagaimana Penelitian pada artikel berjudul
majalah cetak yang sudah berusia tua manajemen produksi konten SketsaMu di
mengikuti perkembangan jaman di era YouTube Muhammadiyah Channel ini
digital (Sukmono & Junaedi, 2020). berbeda dengan yang pernah dilakukan
Selanjutnya penelitian oleh Sukowati dan sebelumnya. Penelitian ini berfokus pada
Junaedi mengenai manajemen produksi kajian new media dalam dakwah, yakni
media digital dan pemetaan konten pada bagaimana manajemen produksi konten
Mojok.co yang merupakan media berbasis pada YouTube Muhammadiyah Channel,
konten teks. Penelitian ini menemukan yang berada di bawah salah satu organisasi
bahwa Mojok.co berhasil memenuhi islam terbesar di dunia. Penelitian ini
kebutuhan audiens melalui tampilan, menjabarkan praktik manajemen produksi
rubrikasi dan isi konten (Sukowati & media dengan konsep yang dikembangkan
Junaedi, 2019). Eli M Noam mengenai kunci keberhasilan
Penelitian selanjutnya oleh Ismangil produksi media. Ada tiga konsep utama
dan Kuznetzov yang meneliti mengenai yang dibahas dalam penelitian ini yakni
bagaimana elemen distribusi, pembiayaan, teknik pengurangan resiko, pengembangan
dan interaksi penonton dari akun-akun produk dan struktur organisasi (Noam,
YouTube penyebar normalisasi ide-ide 2019). Dengan dilakukannya penelitian ini,
sosialis (Kuznetsov & Ismangil, 2020). akan menjadikan rujukan dalam
Kemudian ada penelitian oleh Santin dan pengembangan pengetahuan mengenai
Monzoncillo yang membahas mengenai manajemen produksi konten media. Selain
penggunaan YouTube oleh surat kabar itu, dengan mengaplikasikan konsep pada
Spanyol. Penelitian melihat bagaimana praktik yang sudah berjalan, menjadikan
konten video yang diunggah di YouTube masukan bagi perbaikan manajemen
oleh pers Spanyol untuk bertahan dalam produksi konten YouTube pada umumnya
ekosistem digital dan perkembangan jaman dan di YouTube Muhammadiyah Channel,
(Santín & Álvarez-Monzoncillo, 2020). Ada rubrik SketsaMu pada khususnya.
pula penelitian dengan judul Retorika
Digital dan Social Network Analysis METODOLOGI
Generasi Milenial Tionghoa melalui Penelitin ini menggunakan studi
YouTube. Artikel tersebut melihat kekuatan kasus pada manajemen produksi konten
konten yang diciptakan generasi milenial SketsaMu di redaksi Muhammadiyah
Tionghoa untuk menarik khalayak (Paramita Channel. Dalam penelitian ini studi kasus
& Irena, 2020). Penelitian lain membahas akan mengeksplorasi mendalam bagaimana
kolaborasi produksi konten YouTube manajemen produksi konten SketsaMu
melalui Multi-Channel Network demi dalam YouTube Muhammadiyah Channel.
mewujudkan produksi konten yang menarik Hasil temuan penelitian dibahas
dan layak tonton pada YouTube (C. I. secara kualitatif dengan teknik
Lestari & Irwansyah, 2021). Terakhir pengumpulan data yaitu wawancara
penelitian yang dilakuan oleh Rachmawati, mendalam, observasi dan dokumentasi.
Warto dan Pitana yang berfokus pada Wawancara dilakukan dengan teknik
bagaimana penyajian kearifan lokal Boyolali purposive sampling dan dilakukan kepada
dalam video Sedekah Gunung Merapi dan redaksi Muhammadiyah Channel yang
apa maknanya, serta sarana yang digunakan terlibat dalam perencanaan dan produksi
dalam video yang dikhususkan untuk konten-konten dalam SketsaMu. Dalam
penelitian ini informan terdiri dari produser

166
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

SketsaMu, tim produksi dan sekretaris Wawancara dilakukan dengan produser


redaksi Muhammadiyah.or.id. Observasi SketsaMu, Zulfa Aphin; tim produksi,
dilakukan dengan melihat konten dalam Abyan Daffa dan sekretaris redaksi
YouTube Muhammadiyah Channel dan Muhammadiyah.or.id, Dzar Albanna. Tim
behind the scene produksi konten yang produksi rubrik Sketsamu merupakan
dilakukan. Terakhir dokumentasi anggota yang sama dengan redaksi website
dikumpulkan dengan membaca berbagai Muhammadiyah.or.id. Penelitian ini
literatur yang relevan dengan tema-tema melihat manajemen produksi dengan
penelitian. konsep dari Eli M Noam yakni tentang
Pada penelitian ini, teknik analisis faktor kunci keberhasilan produksi media
data kualitatif yang digunakan merujuk pada yakni teknik pengurangan resiko,
Bogdan & Biklen (1982) dalam Moelong, pengembangan produk dan struktur
yakni dengan jalan mengerjakan data, organisasi.
mengorganisasikan data, memilah data dari Wawancara dilakukan pada bulan
hasil pengumpulan data dan menjadikan Agustus 2021 dengan informan. Adapun
satuan yang dapat dipublikasikan. Data dari pengumpulan data berupa wawancara
hasil wawancara dan observasi yang telah adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai
dikumpulkan, disintesiskan oleh peneliti. konsep filosofi nama ‘sketsaMu’, target
Peneliti kemudian mencari dan menemukan audiens, penentuan biaya produksi,
pola yang penting dan dipelajari, yakni tiga penggunaan talent dan crew, alur produksi,
konsep menurut konsep Eli M Noam (teknik sampai pada proses quality control yang
pengurangan resiko, pengembangan produk dilakukan.
dan struktur organisasi). Kemudian, peneliti “Audiens usia 16-35 tahun, berdasarkan
memutuskan data yang ditampilkan pada rata-rata pengguna media sosial aktif.”
hasil penelitian ini (Moleong, 2013). (AZ, wawancara, 6 Agustus 2021).
Analisis data berfungsi untuk Dari hasil wawancara, ditemukan
mereduksi kumpulan data sehingga fokus bahwa audiens dari rubrik SketsaMu adalah
studi dapat ditelaah, diuji dan dijawab secara usia muda, hal ini senada dengan yang
cermat dan sistematis. Penelitian ini diucapkan informan kedua.
menggunakan teknik analisis data dengan “Kalau dilihat dari statistik analitik, di
lima tahapan menurut Robert K Yin yakni youtube muhammadiyah channel,
compiling, disassembling, reasemling and audiens rata-rata umur di kisaran 18-25
arraying, interpreating dan concluding tahun itu kisaran 60% kemudian disusul
(Yin, 2011). Peneliti melakukan kompilasi ada 20% di umur 34 sampai 38 tahun itu
data, membongkar data, menyusun kembali mungkin sekitar umur baby boomer ya
data sesuai kebutuhan, menginterpretasikan bapak-bapak seperti itu. yang jelas
berdasar konsep-konsep yang sudah ada dan kalau secara rangkumannya, … konteks
terakhir menarik kesimpulan mengenai sketsa muhamamdiyah ini memang
manajemen produksi konten SketsaMu menjurus kepada audiens millennial.”
dalam YouTube Muhammadiyah Channel. (AD, wawancara, 6 Agustus 2021).

HASIL DAN PEMBAHASAN Selanjutnya, menurut informan,


Peneliti melakukan penelitian filosofi SketsaMu adalah berasal dari
Manajemen Produksi Konten Rubrik singkatan Sketsa Muhammadiyah, di mana
Sketsamu di YouTube Muhammadiyah dalam video-video yang dibuat akan
Channel ini dengan melakukan menggambarkan kehidupan sehari-hari
pengumpulan data berupa wawancara, warga Muhammadiyah. Video dalam rubrik
observasi dan dokumentasi. Adapun ini juga mengangkat tema-tema mengenai

167
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

hukum-hukum islam yang diaplikasikan SketsaMu berisi video-video pendek yang


dalam kehidupan sehari-hari warga dimainkan oleh beberapa talent.
Muhammadiyah, baik aturan yang Beberapa tokoh yang dimainkan
dikeluarkan oleh Muhammadiyah, maupun dalam rubrik tersebut juga merupakan anak
anjuran-anjuran dari pemerintah. Selian itu, muda, di antaranya adalah Suryo berperan
tema lain sering didapatkan dari survey yang sebagai seorang yang banyak masalah,
dilakukan tim produksi. gegabah dan tidak sabar. Ma’ruf, Ahmad
“kami juga melakukan survey dengan dan Mar sebagai penenang dan pengantar
google form” (AZ, Wawancara, 6 pesan kebaikan. Kemudian ada tokoh Ida,
Agustus 2021). Aisy yang juga sering berperan sebagai
penyampai pesan dan meluruskan
Kegiatan Observasi penelitian fenomena-fenomena yang sering terjadi di
dilakukan sepanjang Agustus 2021 sampai lapangan. Tokoh-tokoh lain yang juga
dengan Mei 2022. Hasil observasi muncul di antaranya adalah Andra, Ibu,
menemukan bahwa rubrik SketsaMu, mulai Bapak, Pak RT yang juga memerankan
aktif diproduksi sejak dua lalu (tahun 2020). cuplikan-cuplikan kehidupan sehari-hari.
Video-video dalam rubrik SketsaMu Gambar 2 sampai 5 berikut merupakan
berdurasi sekitar satu setengah, hingga lima tokoh-tokoh dari video Rubrik SketsaMu.
menit. Bergantung pada isu yang sedang
diangkat dalam periode tersebut. Adapun
rata-rata durasi video pada rubrik tersebut
adalah dua sampai tiga menit. Pemilihan
durasi ternyata bukan tanpa alasan. Ling &
Catling (2012) dalam Arsyad dkk
menyatakan bahwa durasi shot yang pendek
akan terus memberikan objek yang baru
Gambar 2. Suryo dan Mar
untuk diamati, sehingga durasi shot yang (Sumber : www.youtube.com, 2022)
pendek akan mempengaruhi atensi yang
lebih besar dan kemudian meningkatkan
konsentrasi dalam menyimak suatu tayangan
(Arsyad et al., 2015). Dengan durasi pendek,
juga membuat khalayak bisa mengambil
pesan yang disampaikan produsen video.

Gambar 3. Ida dan Aisy


(Sumber : www.youtube.com, 2022)

Gambar 1. Screenshoot rubrik SketsaMu


(Sumber : www.youtube.com, 2022)

Gambar 1 merupakan screenshoot


rubrik SteksaMu yang menunjukkan rata-
rata durasi 2 sampai 5 menit. Rubrik
Gambar 4. Ibu dan Andra
(Sumber : www.youtube.com, 2022)

168
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

Memberi atau Menerima hadiah dari Non


Muslim yang menceritakan tentang
pertemanan antar beda agama. Selanjutnya
(2) berjudul Berlomba dalam Bersedekah
yang menceritakan Suryo dan Mar yang
mengisi kotak amal. Video lain (3)
mengangkat tentang hukum lupa saat sholat
yang diberi judul Apa yang Harus
Dilakukan Ketika Lupa Jumlah Rakaat
Gambar 5. Ma’ruf, Suryo dan Pak RT Salat? Yang menceritakan seseorang yang
(Sumber : www.youtube.com, 2022) tidak khusyuk sholat.
Adapula video-video yang
Menceritakan nilai-nilai keislaman mengangkat isu-isu terkini seperti dengan
dengan kehidupan sehari-hari atau melalui judul (4) Vaksin saat Puasa dan (5) Emang
kebiasaan atau budaya tertentu, menjadikan Vaksin Aman? yang dihadirkan saat
dakwah lebih mudah diterima. Hal ini pandemic Covid 19 dan masa Vaksin saat
senada dengan hasil penelitian Pongpindan ramadhan, kemudian mengangkat judul (6)
bahwa budaya dan agama sebelum Islam Salat Kok Pakai Masker yang diunggah saat
masuk, sangat mempengaruhi corak islam. anjuran pemerintah mengenai penggunaan
Pendekatan dakwah yang dilakukan dengan masker saat Covid 19. Adapula saat
memahami budaya masyarakat setempat, Ramadhan dengan judul (7) Mencium
membuat ajaran islam dengan mudah bisa Wangi Masakan di Saat Puasa (8) Lupa
diterima (Pongpindan, 2019). Hal inilah Minum Saat Puasa, Apakah Membatalkan
yang juga diinginkan, dengan membuat Puasa dan (9) Mencicipi Makanan Saat
cuplikan-cuplikan kehidupan sehari-hari Puasa.
dalam video, akan membuat video bernilai “Proses penentuan tema, per video itu,
dakwah, lebih mudah diterima. yang jelas kita membagi di beberapa
Penggunaan talent dan crew yang segmentasi, yang pertama segmentasi
terlibat dalam produksi, juga merupakan tentang hukum-hukum atau fatwa-fatwa
anak muda yang dekat dengan teknologi. tarjih yang sudah dikeluarkan oleh PP,
Baik crew maupun talent utama dari rubrik kemudian ada sketsa tentang yang
SketsaMu, adalah usia di bawah 30 tahun. segmentasinya lebih ke akhlakul
Hal ini tentu beralasan, bahwa kaum muslim karimah yang terkait dengan perilaku
muda kota ingin menyebarkan nilai-nilai kehidupan sehari-hari ya seperti itu.
islam dalam kemasan pop (Dwifatma, 2018). terus kemudian, yang ketiga itu,
Selain itu pengguna dari media baru juga mengambil dari kutipan-kutipan yang
merupakan usia muda, yakni usia 19 s/d 24 disampaikan oleh ayahanda atau bapak-
tahun mencapai 11,6%, 25 s/d 34 tahun bapak pimpinan Muhammadiyah pada
sebanyak 14,9 % (terbanyak) dan 35 s/d 44 khususnya.” (AZ, Wawancara, 6
tahun sebanyak 14,7% dari jumlah populasi Agustus 2021).
yang ada di Indonesia sekitar 277,7 juta jiwa
(Kemp, 2022). Sementara dalam penentuan tema
Menyoroti tema-tema yang diangkat khusus, setiap pekan ditentukan oleh tema
dalam rubrik SketsaMu, hampir semuanya besar yang diangkat oleh redaksi website
merupakan kajdian-kejadian sederhana yang Muhammadiyah pada umumnya, terkadang
sering terjadi di kehidupan sehari-hari. dengan masukan dari audiens.
Beberapa di antaranya adalah (1) dengan “Proses penentuan tema ada 2, pertama
judul Toleransi Beragama – Apakah Boleh menyesuaikan tema besar tim redaksi,

169
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

kedua menyesuaikan isu dari beberapa Pra produksi yakni perencanaan, atau
pertanyaan yang sering muncul melalui penentuan tema sampai pada anggaran
komentar dan DM.” (AZ, Wawancara, 6 produksi, menurut AZ, biaya produksi tidak
Agustus 2021). terlalu memakan anggaran yang terlalu
besar.
Isu terbaru yang juga menjadi tema “Kadang kita ga ngeluarin biaya
video dalam SketsaMu, membahas produksi sama sekali, karena talent yang
mengenai penyakit mulut dan kuku yang dipakai dari internal (muhammadiyah).
sempat terjadi di Indoensia. Video tersebut Alat sudah ada dari kantor dan
dipublikasi dengan judul (10) Wabah PMK, umumnya lokasi juga peminjaman.”
Hati-hati Pilih Hewan Qurban, yang (AZ, Wawancara, 6 Agustus 2021).
menceritakan Suryo dan Ahmad yang
sedang mencari Hewan Qurban yang sehat Selanjutnya dalam proses produksi
sebagai amanah dari jamaah masjid. dilakukan shooting dan sampai pada pasca
Pengangkatan judul terbaru, tentu bukan produksi berupa unggah video dan evaluasi.
tanpa alasan. Menurut Iskandar, nilai “Kalau sebelum diposting prosesnya
kebaruan akan menarik perhatian. Para tidak berbeda dengan review. Kalau
pengiklan (pembuat konten) mengerti evaluasi setelah diposting lebih melihat
tentang nilai kebaruan dan ke respon audiens dan pimpinan. Yang
mengandalkannya untuk mengambil terlibat adalah koordinator konten dan
perhatian pemirsa (Iskandar, 2011). Seperti koordinator kehumasan yang
pada video dengan judul “Pakai Metode membawahi tim redaksi dan tim media
Hisab, Apakah Muhammadiyah Tidak Patuh sosial.” (AZ, Wawancara, 6 Agustus
Pada Pemimpin?” (gambar 6 di bawah) yang 2021).
memiliki interaksi paling tinggi yakni
dengan views 22K, yang rata-rata penonton Evaluasi lainnya menurut tim produksi
SketsaMu berada pada 2K sampai 4K saja. yakni pada teknis pembuatan video-
Hal ini juga merupakan penentuan isu yang videonya.
sedang hangat diperbincangkan. “…untuk riview sendiri kita selalu ada
evaluasi mingguan. Kita kan kan selalu
ada rapat tiga kali dalam satu pekan itu
untuk evaluasi sesecara keseluruhan
untuk di konten itu kan kita ada di hari
jumat sama senin… Biasanya kita riview
bareng-bareng kekurangan konten kita
apa. Kemudian kita juga sering nih apa
lihat-lihat atau main ke channel-chanel
lucu yang mereka membuat sketsa atau
video-video lucu kaya gitu nah biasanya
Gambar 6. Video dengan viewers terbanyak
kita improve nih, nah bisa kita ubah di
(sumber : www.youtube.com, 2022)
minggu ini ada efek ini nih bagus, ada
sketsa bagus, coba di model kaya chanel
Pemilihan isu, talent dan jalan cerita,
ini chanel a chanel b chanel c kita
merupakan hal yang dilakukan dalam proses
prinsipnya modelnya kayak ATM lah
pra produksi. Dalam produksi sebuah karya
amati tiru modifikasi. Jadi ga bener-
audio visual, umumnya dikenal tiga tahapan,
bener jiplak gitu kita masih punya ciri
yakni pra produksi, produksi (shooting) serta
khas sendiri.” (AD, wawancara, 6
pasca produksi yakni editing dan publikasi
Agustus 2021).
(unggah) dan evaluasi.

170
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

Begitupun alur yang dilakukan dalam Menggunakan media dalam islam,


kegiata memproduksi video-video rubrik memiliki tujuan untuk mempermudah
SketsaMu. Alur produksi akan dibahas lebih penyampaian pesan agama agar pesan
jauh dalam bagian pembahasan. tersebut sampai kepada masyarakat secara
lebih luas dan bersamaan. Apalagi dengan
Pembahasan media komunikasi modern, menjadikan
Penelitian ini menggunakan konsep jumlah audiens lebih banyak daripada
dari Eli M Noam mengenai tiga faktor kunci secara langsung (tanpa bantuan media
keberhasilan dalam produksi program audio modern (P. P. Lestari et al., 2020).
visual yakni (1) Teknik Pengurangan Peramalan pasar atau penentuan target
Resiko, (2) Faktor Pengembangan Produk audiens, ternyata tidak hanya disesuaikan
dan (3) Faktor Stuktur Organisasi. Hal dengan keinginan, namun juga berdasar
tersebut dibahas dalam bagian di bawah ini. pada perkembangan teknologi yang sedang
marak digunakan di masyarakat. Berbeda
Teknik Pengurangan Resiko dalam sebuah produksi sebuah film yang
Teknik pengurangan resiko sudah lumrah ditayangkan di bioskop,
merupakan faktor utama untuk produksi produksi konten sosial media, mempunyai
yang unggul. Studi tahun 2013 dalam British pendekatan tersendiri sesuai dengan usia
Film Institute menyatakan bahwa dari 613 penggunanya.
film Inggris yang dibuat antara tahun 2003 Kegiatan peramalan selanjutnya
sampai 2012, hanya 7% film anggaran yakni dengan melakukan riset atau survey
rendah yang mendapat untung, sementara kepada audiens. Menurut AZ survey
film dengan anggaran tinggi, hanya mengenai konten biasa dilakukan dengan
mendapat untung sebesar 20% (Noam, interaktivitas dalam konten sendiri, misal
2019). Hal ini menunjukkan bahwa dibawa ke instagram story, instagram feed
memproduki sebuah karya audio visual, atau komentar pengikut dalam sosial media
membutuhkan sebuah kemampuan dan lain (instagram lensamu). Hal ini selain
manajemen yang baik. dapat memberikan masukan tema, juga
Menurut Noam, ada lima cara yang dapat meningkatkan engagement,
digunakan dalam teknik pengurangan resiko sebagaimana yang kita tahu, dalam media
yakni peramalan pasar, pertanggungan, sosial, engagement bisa didapatkan salah
pergeseran ke pihak lain, diversifikasi dan satunya adalah dari interaksi
perlindungan nilai (Noam, 2019). Dalam audiens/pengikut/subscriber dan akun
memproduksi video di rubrik SketsaMu, tim media, seperti komentar misalnya.
produksi menentukan target audiens. Hal ini Platform digital merupakan bentuk
berhubungan dengan kegiatan peramalan komunikasi dua arah yang membentuk dan
pasar. Menurut hasil wawancara, audiens memelihara hubungan dengan khalayak
yang dituju oleh konten video ini adalah (Kencana & Meisyanti, 2020). Dengan
anak muda. Penggunaan anak muda bukan menyesuaikan gawai dengan konten media,
tanpa alasan, anak muda memiliki akses diharapkan hasil produksi yang dilakukan,
besar terhadap media baru. pengguna dari dapat mencapai pasar yang tepat. Saat ini,
media baru juga merupakan usia muda, penikmat media tidaklah pasif, dengan
yakni usia 19 s/d 24 tahun mencapai 11,6%, interaktivitas yang dimungkinkan oleh
25 s/d 34 tahun sebanyak 14,9 % (terbanyak) sosial media, menjadikan produksi konten
dan 35 s/d 44 tahun sebanyak 14,7% dari ini menjadi perlu sangat banyak
jumlah populasi yang ada di Indonesia pertimbangan. Selain itu, produksi dengan
sekitar 277,7 juta jiwa (Kemp, 2022). membawa nama sebuah organisasi islam
besar, menjadi sebuah tantangan tersendiri

171
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

bagi tim produksi rubrik SketsaMu dalam pengurangan resik menurut Eli M Noam
Muhammadiyah Channel. adalah diversifikasi dan perlindungan nilai.
Dalam praktek produksinya, video Diversifikasi mengacu kepada media
dalam rubrik SketsaMu, tidak mengenal yang digunakan dalam proses distribusi
gagasan pertanggungan. Kegiatan konten. Type of diversification is a product
pertangungan dimaksudkan adalah extention, where company uses its expertise
mengalokasikan sejumlah biaya untuk in one area to extend into a related area
kerugian yang bisa saja terjadi dalam (Noam, 2019). Diversivikasi dalam konten
produksi sebuah film (Noam, 2019). sketsamu, ternyata juga dilakukan yakni
Sementara pertanggungan yang terjadi menyebarkan konten dalam media sosial
dalam produksi konten ini, lebih kepada lain selain YouTube, yakni di instagram,
perihal nama baik dan bukan soal ekonomi. facebook, twitter dan tiktok. Bahkan tim
Karena keseluruhan biaya produksi produksinya sendiri juga aktif membagikan
ditanggung oleh persyarikatan, bukan konten, maupun behind the scene dari
kepada tim produksinya. Adapun biaya produksi konten sketsaMu. Hal ini tentu
produksi yang digunakan adalah untuk sangat menguntungkan, untuk dapat
konsumsi talent atau pembelian buah tangan menjangkau audiens yang lebih banyak
yang nantinya diberikan kepada talent yang lagi. Dengan memanfaatkan berbagai
berperan dalam video. platform media, dapat pula meningkatkan
Penggunaan talent, alat produksi, tim interaktivitasnya. Fitur perangkat
produksi dan lokasi internal, tidak komunikasi inovatif saat ini menawarkan
menggambarkan konsep pergeseran ke media komunikasi yang semakin interaktif
pihak lain. Dalam konsepnya Eli M Noam (Kencana & Meisyanti, 2020).
menjelaskan untuk mengurangi resiko Perlindungan nilai berhubungan
produksi, sebaiknya hal yang menyangkut dengan salah satu teknik pengurangan
produksi, diuraikan menjadi beberapa fase. resiko. Salah satu cara utama untuk
Misalkan membedakan penulis naskah menurunkan risiko adalah dengan
dengan tim produksi, membedakan tim menguraikan proyek menjadi beberapa
produksi lapangan dengan editor dll. dalam fase, masing-masing dengan tingkat risiko
produksi besar, tentu sangat memungkinkan, yang berbeda, dengan opsi untuk
namun, pergeseran resiko tidak bisa melanjutkan atau tidak melanjutkan ke fase
diaplikasikan pada produksi pendek dengan berikutnya (Noam, 2019). Misal bagian
biaya terbatas. talent, produksi dan pasca dibedakan.
Apalagi, produksi video dala rubrik Namun, pada prakteknya dan menjadi salah
SketsaMu dalam Muhammadiyah channel, satu kritik dari produksi ini adalah di mana,
merupakan produksi untuk produk non masih terfokusnya produksi hingga
profit. Target dari dibuatnya program audio distribusi pada orang yang sama.
visual ini, lebih kepada kampanye, atau Gruglulis dan Stayonava dalam
menyebarkan nilai-nilai yang sesuai dengan Arifianto dan Utami menjelaskan bahwa
peryarikatan yang membawahinya. sistem kerja broadcasting saat ini masih
Tujuan manajemen adalah untuk tergolong baru dan belum sistematis
mewujudkan hasil yang produktif dan dikerenakan cepatnya perubahan
efisien. Manajemen juga dirancang untuk pengorganisasian industri kreatif yang
mencapai target. Setiap anggota manajemen cukup adaptif (Utami & Arifianto, 2019).
harus memiliki strategi untuk mencapai Idealnya, sebuah produksi dikerjakan oleh
tujuan dengan baik (Utami & Arifianto, tim yang berbeda dengan tim yang
2019). Dua konsep akhir dari teknik mengonsep, begitupun dalam proses
distribusi, juga dilakukan oleh orang yang

172
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

berbeda, namun sayangnya, di Indonesia sumber ajaran islam itu sendiri (Nugrahani
masih banyak industri media baru yang et al., 2021).
membebankan proses pra produksi, produksi Target audience rubrik SketsaMu
dan distribusi konten media baru, pada satu yakni anak muda milenial usia 16 – 35
tim yang sama, sehingga membuat kerja tahun yang merupakan muslim pengguna
menjadi tidak efisien dan menimbulkan media sosial. Dikenal istilah new muslim
beban kerja yang terlalu banyak pada satu digital natives. New Muslim Digital natives
atau dua orang. atau penduduk asli digital, atau lebih
Hal ini juga seperti yang disampaikan mudahnya adalah muslim yang budaya
Khan, bahwa pengelolaan media baru literasi digitalnya sudah tinggi, memainkan
memang masih perlu banyak adaptasi. Studi peranan penting dalam menciptakan,
mengenai media baru, termasuk di dalamnya berinovasi dan atau mempromosikan
media sosial, merupakan tantangan (Khan & keterkaitan yang kuat dan optimal antara
Aytes, 2021). Baik dari segi perencanaan, media baru dan islam (Khan & Aytes,
hingga produksi dan pasca produksinya. 2021). Pemilihan generasi milenial sebagai
target ini, dirasa pas sesuai hasil penelitian
Faktor Pengembangan Produk Paramita dan Irena yang menyatakan bahwa
Pengembangan produk adalah proses saat ini, generasi milenial merupakan
dimana ide cerita atau konsep editorial kekuatan besar dalam menggerakkan roda
ditulis, direvisi dan dikembangkan (Noam, perekonomian suatu bangsa melalui
2019). Dalam menentukan ide konten, tim teknologi (Paramita & Irena, 2020).
produksi membagi menjadi tiga hal utama, Menentukan target audiens tidak
yang pertama hukum dan fatwa tarjih, hanya soal usia, melainkan juga media atau
akhlaqul karimah dan kutipan tokoh. platform apa yang digunakan. SketsaMu
Setiap tema yang telah ditentukan menjadikan YouTube sebagai platform
redaksi, lagi-lagi kembali menyesuaikan utama publikasi (meskipun juga diunggah
dengan target audiens. Baik dalam di platform lain). YouTube dipilih menjadi
pengurangan resiko produksi yang dibahas media untuk berdakwah bukan tanpa
sebelumnya, maupun pengembangan alasan. Ada beberapa kelebihan YouTube,
produk. Menentukan target audience atau di antaranya adalah pilihan waktu yang
niece adalah hal pertama yang dilakukan. tersedia bagi penonton, untuk menyaksikan
Hal ini akan menentukan apakah konten itu konten di YouTube (Rahman, 2020). Selain
menjadi ‘laku’ atau tidak. Mengembangkan itu, YouTube tidak memiliki durasi
produk menurut Noam, adalah baik jika maksimal unggah dan kualitas video paling
selangkah lebih maju untuk prediksi tema, tinggi sekalipun dapat diunggah di
namun tidak disarankan untuk meramal YouTube (Saleh et al., 2020). Kelebihan
terlalu jauh karena beresiko untuk pencarian lain menurut Nurmajidah adalah (1)
target audiens (Noam, 2019). YouTube dapat digunakan secara gratis; (2)
Istilah dakwah berkembang tidak dapat diakses melalui berbagai gawai
hanya berupa ceramah dan pengajian seperti telepon pintar, tablet, komputer,
melalui masjid. Dinamika dakwah terjadi laptop dan notebook dan (3) akses tidak
saat ajaran islam sebagai bahan dakwah, dibatasi waktu (Nurmajidah, 2019).
diolah dan dimodifikasi sesuai dengan Anak dan remaja diarahkan untuk
kebutuhan praktis dakwah. Bahkan, pesan memanfaatkan internet sebagai sumber
dakwah saat ini, tidak terbatas pada teks informasi yang bermanfaat dalam belajar.
alquran dan hadits secara langsung. Isi pesan Mereka tidak hanya diarahkan untuk
dakwah saat ini juga berupa pemahaman dan memilih informasi yang diinginkan dan
interpretasi berdasar pengalaman dengan menyenangkan saja melainkan untuk

173
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

berbagai informasi mengenai pengetahuan Gerakan dakwah di Muhammadiyah


(MS, 2017). Memasuki masyarakat 5.0, berkembang pula ke media baru berbasis
masyarakat dunia menggunakan media video. Menjadi sebuah persyarikatan besar,
internet untuk mempermudah hidup menjadi nilai positif dalam pengembangan
termasuk memperoleh infomasi melalui konten dakwah, namun harus dimanfaatkan
media massa (Kencana & Meisyanti, 2020). dengan baik. Sayangnya, koordinasi antar
Kedua hal ini menjadi peluang besar bagi bidang di Muhammadiyah, masih belum
pengembangan konten-konten media sosial. maksimal. Padahal, dalam faktor struktur
Selain target audiens yang sudah organisasi menurut Eli M Noam membahas
ditentukan, dalam manajemen produksi, mengenai bagaimana di organisasi-
konten merupakan hal utama. Gillian dalam organisasi memiliki pekerjaannya masing-
Kencana dan Meisyanti mengatakan bahwa masing. Perusahan utama bertugas merakit
konten merupakan pertimbangan yang baru- bagian dan berfungsi sebagai pemasaran
baru ini menduduki posisi penting dan cara (Noam, 2019). Dapat diartikan secara
untuk membangun dan memelihara sederhana, bahwa dalam mengelola konten
hubungan dengan khalayak (Kencana & media besar, kolaborasi dari berbagai unsur,
Meisyanti, 2020). saat ini haruslah dilakukan.
Dalam mengembangkan produk, Untuk memiliki persediaan konten
konsep-konsep mulai ditulis, direvisi dan video yang besar, perlu mempertimbangkan
dikembangkan. Konten yang sudah dibuat tidak hanya peningkatan jumlah staf dan
dan diunggah, melalui proses revisi, adalah unit kamera atau penguatan fasilitas
quality control sebelum dan evaluasi di pengeditan. Tetapi juga perubahan dalam
akhir. metode produksi konten itu sendiri.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, Seorang kreator perlu mempertimbangkan
bahwa konten adalah hal utama, maka untuk memanfaatkan bahan yang disimpan
menulis, merevisi, dan mengembangkan dari arsip dengan baik (Hasegawa & Hiki,
konten-konten, menjadi hal yang sangat 2005). Misal dari berbagai lembaga majelis
perlu. Hal ini sebagaimana yang yang ada, memanfaatkan banyak sumber
diungkapkan Hamill dalam Naryoso, bahwa daya manusia, berupa talent, ide cerita,
dalam memanfaatkan media sosial, peralatan, produksi sound, gambar, lokasi
keterampilan berfikir kreatif perlu fokus dll, dalam rangka meningkatkan kualitas
pada produksi pesan, bukan hanya pada audio visual. Hal inilah yang belum
teknologi yang digunakan. Sebagaimana maksimal terjadi dalam manajemen
penelitian Hamill et all mengenai produksi konten sketsaMu.
keberhasilan kampanye digital yang dapat Muhammadiyah Channel dikelola
tercapai maksimal jika dikemas dengan oleh redaksi website Muhammadiyah.
sangat kreatif (Naryoso et al., 2021). Dalam pengelolaan konten-kontennya,
masih terpadu dengan website resmi
Faktor Struktur Organisasi lembaga tersebut. Agar dakwah sampai
Keseriusan Muhammadiyah dalam dengan baik kepada target audiensnya,
berdakwah tercermin dalam pengembangan tentu saja dibutuhkan sebuah manajemen
gerakannya. Muhammadiyah yang baik. Bahwa mengelola dan mengatur
mengembangkan gerakannya dengan tiga konten terutama YouTube, tidaklah mudah.
ciri utama yakni gerakan islam, gerakan Banyak detail dan proses yang harus
dakwah dan gerakan pembaharuan (Gerakan dijalankan dan terkadang penggunanya
Dakwah - Cahaya Islam Berkemajuan, n.d.). menemukan banyak isu yang tidak dengan
Gerakan dakwah menjadi salah satu dari tiga mudah dapat diselesaikan (C. I. Lestari &
ciri utama gerakan Muhammadiyah ini. Irwansyah, 2021). Apalagi masih

174
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

terfokusnya semua aktivitas di redaksi ini Narration Tempo toward Information


(penulisan jurnalistik setiap hari, desain Absorption of. Jurnal Komunikasi
pada instagram, liputan pengajian, pelaksana Pembangunan, 13(1).
dokumentasi kegiatan dll), mejadi salah satu Dwifatma, A. (2018). Oposisi Biner
kritik dalam mengelola konten sketsaMu. Representasi Perempuan Dan Laki-
Padahal sebaiknya tiap kreator punya Laki Dalam Webseries “Istri Paruh
fokus masing-masing. Kreator yang Waktu” Di Youtube. WACANA,
berfokus untuk mengolah, memproduksi, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 17(2),
mengunggah dan menyebarkan kontennya, 217.
memiliki banyak detil dan tahapan yang https://doi.org/10.32509/wacana.v17i
dilakukan. Hal ini agar kontennya dapat 2.647
dinikmati oleh audiennya masing-masing Gerakan Dakwah - Cahaya Islam
(C. I. Lestari & Irwansyah, 2021). Berkemajuan. (n.d.).
https://muhammadiyah.or.id/gerakan-
SIMPULAN dakwah/
Manajemen produksi konten dalam Hasegawa, F., & Hiki, H. (2005). Content
rubrik SketsaMu di Youtube Production Technologies. In Content
Muhammadiyah Channel, dengan konsep Production Technologies.
dari Eli M Noam mengenai tiga faktor kunci https://doi.org/10.1002/0470865237
keberhasilan produksi konten media, sudah Iskandar, M. S. (2011). Pembentukan
dilakukan dua konsep. Konsep pertama Persepsi Visual Pada Iklan Televisi.
pengurangan resiko yaitu dengan Visualita, 3(1), 14–33.
menyesuaikan target audiens dan melakukan https://doi.org/10.33375/vslt.v3i1.109
diversifikasi distribusi platform. Konsep 5
kedua pada proses pengembangan produk, Kemp, S. (2022). Digital 2022: Indonesia
yakni dengan melakukan penulisan, edit, — DataReportal – Global Digital
revisi dan pengembangan program. Terakhir Insights. Global Digital Insights.
faktor organisasi masih belum dilaksanakan https://datareportal.com/reports/digita
dengan maksimal, semua proses produksi l-2022-indonesia
hingga distribusi, masih dilakukan oleh satu Kencana, W. H., & Meisyanti, M. (2020).
tim, sehingga beban kerja menjadi banyak. The Implementation of Mass Media
Banyak sekali potensi dalam lembaga, Digital Platform in Indonesia.
majelis bahkan amal usaha lain yang Komunikator, 12(2), 90–105.
hendaknya bisa dimanfaatkan, guna https://doi.org/10.18196/jkm.122038
meningkatkan efisiensi produksi pada kunci Khan, R. Y., & Aytes, W. A. (2021). Islam
ke tiga ini. and New Media : Islam has entered the
chat. In Media, Religion and Culture
DAFTAR PUSTAKA (p. 13).
Kuznetsov, D., & Ismangil, M. (2020).
Al Quran Al Karim. (n.d.). Youtube as praxis? On breadtube and
Andanni, R. M. (2017). Analisis Tren Online the digital propagation of socialist
Live Streaming pada Website dan thought. TripleC, 18(1), 204–218.
Youtube Televisi Berita di Indonesia. 4, https://doi.org/10.31269/triplec.v18i1.
35–50. 1128
Arsyad, A. A. A., Muljono, P., & Matindas, Lestari, C. I., & Irwansyah. (2021).
K. (2015). Pengaruh Durasi Shot dan Kolaborasi Produksi Konten YouTube
Tempo Narasi terhadap ( The melalui Multi-Channel Network :
Influences of Shot Duration and Studi pada Kreator Sandy SS dengan

175
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

Collab Asia. Jurnal Riset Komunikasi Pongpindan, A. (2019). Alfriyani


(JURKOM), 4(1), 143–159. Pongpindan Islam Khas Indonesia….
Lestari, P. P., Islam, U., Sunan, N., & III(2), 1–21.
Yogyakarta, K. (2020). Dakwah Rachmawati, J. I., Warto, W., & Pitana, T.
Digital. 21(1), 41–58. S. (2018). Presenting Local Wisdom:
Mahameruaji, J. N., Puspitasari, L., A Multimodal Analysis of Sedekah
Rosfiantika, E., & Rahmawan, D. Gunung Merapi Video as a Tourism
(2018). Bisnis Vlogging dalam Industri Promotion in Boyolali Regency.
Media Digital di Indonesia. Jurnal Jurnal Komunikasi Indonesia, 7(3),
ILMU KOMUNIKASI, 15(1), 61–74. 235–245.
https://doi.org/10.24002/jik.v15i1.100 https://doi.org/10.7454/jki.v7i3.9866
7 Rahman, S. (2020). Buku Pintar Video
Moleong, L. J. (2013). Metodologi Editing. Elex Media Komputindo.
Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. https://www.google.co.id/books/editio
Remaja Rosdakarya. n/Buku_Pintar_Video_Editing/2VUrE
MS, D. (2017). Media Baru sebagai AAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=kele
Informasi Budaya Global. Jurnal bihan+youtube&pg=PR5&printsec=fr
Komunikator, 9(1), 38–47. ontcover
https://journal.umy.ac.id/index.php/jk Saleh, A. M., Kuswono, N. M. A., &
m/article/view/2563 Sayyid, A. N. (2020).
Muhammadiyah - Cahaya Islam Communipreneur : Model-Model
Berkemajuan. (n.d.). Komunikasi Kreatif fi Era Industri 4.0.
https://muhammadiyah.or.id/ Intelegensi Media.
Naryoso, A., Febriyani, A. R., & Kaloka, R. https://www.google.co.id/books/editio
A. (2021). Digital Campaign to Reduce n/Communipreneur/OkwHEAAAQB
Covid-19 Pandemic Risk. AJ?hl=id&gbpv=1&dq=kelebihan+yo
Komunikator, 13(1), 1–14. utube&pg=PA35&printsec=frontcove
https://journal.umy.ac.id/index.php/jk r
m/article/view/9811 Santín, M., & Álvarez-Monzoncillo, J. M.
Noam, E. L. I. M. (2019). MEDIA AND (2020). The use of YouTube by the
DIGITAL MANAGEMENT. Palgrave Spanish press: A model to be defined.
Macmillan. Profesional de La Informacion, 29(1),
Nugrahani, R., Arif, I., & Wibowo, A. 1–15.
(2021). Illustration Images in https://doi.org/10.3145/epi.2020.ene.1
Muslimah Visual Communication Da ’ 6
wah Movement on Instagram. Jurnal Sukmono, F. G., & Junaedi, F. (2020).
Komunikator, 13(1). Manajemen Konten dan Adaptasi
Nurmajidah. (2019). Youtube Sebagai Suara Muhammadiyah di Era Digital.
Media Pembelajaran Mahasiswa Prodi Jurnal Komunikasi Global, 9(2).
Tadris Matematika di IAIN Kediri. In https://doi.org/10.24815/jkg.v9i2.178
Media Sosial dan Masyarakat Pesisir. 45
Deeppublish Publisher. Sukowati, M. E., & Junaedi, F. (2019).
Paramita, S., & Irena, L. (2020). Retorika Manajemen Produksi Media Digital
Digital dan Social Network Analysis Mojok.co dan Pemetaan Konten.pdf.
Generasi Milenial Tionghoa melalui Channel Jurnal Komunikasi, 7(1), 1–
Youtube. Jurnal Komunikasi, 12(1), 12.
137. Utami, C. D., & Arifianto, B. D. (2019).
https://doi.org/10.24912/jk.v12i1.7558 Symbolic Interaction of Director of

176
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177

Photography in Film Production https://datareportal.com/reports/digita


Organizing at Camera Department. l-2021-
Komunikator, 11(2). turkey%0Ahttps://datareportal.com/re
https://doi.org/10.18196/jkm.112029 ports/digital-2021-
We Are Social dan Hootsuite. (2021). indonesia?rq=indonesia
Digital in Indonesia: All the Statistics Yin, R. K. (2011). Qualitative Research
You Need in 2021 — DataReportal – from Start to Finish. The Guilfors
Global Digital Insights. Dataeportal. Press.

177
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda

Anda mungkin juga menyukai