Manajemen Produksi Konten Sketsamu' Di Youtube Muhammadiyah Channel
Manajemen Produksi Konten Sketsamu' Di Youtube Muhammadiyah Channel
DOI: https://doi.org/10.32509/wacana.v21i2.1999
Abstract
Muhammadiyah is one of the largest Islamic organizations in the world. In the midst of the development
of social media, YouTube has become one of the choices for Muhammadiyah's da’wah media. SketsaMu
is one of the da'wah video rubrics on the Muhammadiyah YouTube Channel (Muhammadiyah's official
YouTube). This research focuses on the management of YouTube content production in the SketsaMu
rubric. This study uses the concept of Eli M Noam about the key factors for the success of media
production, there are, risk reduction, product development and organizational structure. This research
use case study with qualitative research method. Data collection uses interviews, observations and
documentation. This study found that the first concept of reduction is by adjusting the target audience
and distributing the platform. The second concept is in the product development process, namely by
writing, editing, revising and developing programs. The last factor of the organization is still not
implemented optimally, all production processes to distribution are still carried out by one team, so the
workload becomes a lot.
Abstrak
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi islam terbesar di dunia. Di tengah perkembangan
media sosial, YouTube menjadi salah satu pilihan media dakwah Muhammadiyah. SketsaMu merupakan
salah satu rubrik video dakwah di YouTube Muhammadiyah Channel (YouTube resmi
Muhammadiyah). Penelitian ini berfokus kepada manajemen produksi konten YouTube pada rubrik
SketsaMu. Penelitian ini menggunakan konsep dari Eli M Noam tentang faktor kunci keberhasilan
produksi media yakni teknik pengurangan resiko, pengembangan produk dan struktur organisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan pada redaksi dan tim produksi, observasi pada proses produksi dan dokumentasi publikasi
yang sesuai tema penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa pada konsep pertama pengurangan resiko
yaitu dengan menyesuaikan target audiens dan melakukan diversifikasi distribusi platform. Konsep
kedua pada proses pengembangan produk, yakni dengan melakukan penulisan, edit, revisi dan
pengembangan program. Terakhir faktor organisasi masih belum dilaksanakan dengan maksimal, semua
proses produksi hingga distribusi, masih dilakukan oleh satu tim, sehingga beban kerja menjadi banyak.
164
ISSN: 1412-7873 (print), ISSN: 2598-7402 (online)
Terakreditasi Peringkat 3 berdasarkan Dirjen Diktiristek No.204/E/KPT/2022.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0.
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
serius, sesuai dengan asal muasal sejarah menjadi 202,6 juta atau 73,7 % pengguna
berdirinya organisasi ini, dimana K.H. internet dan diantaranya atau 170 juta
Ahmad Dahlan terinspirasi dari surah Al- (61,8%) adalah pengguna sosial media (We
Imran ayat 104 yang menekankan pada Are Social dan Hootsuite, 2021). Angka
manusia untuk menyeru kepada kebajikan, peningkatan akses internet di Indonesia
menyuruh berbuat yang makruf dan tercatat sangat signifikan setiap tahunnya.
mencegah dari yang munkar (Al Quran Al Akses konsumsi internet dilakukan dengan
Karim, n.d.). desktop, laptop dan spartphone (Andanni,
Dakwah saat ini sangat berkembang, 2017).
apalagi dengan digitalisasi dan Penggunaan gawai sebagai akses
perkembangan teknologi komunikasi dan terhadap konten, menjadi sebuah perhatian
informasi. Banyak media baru yang khusus bagi produsen dalam membuat
bermunculan dan menjadi salah satu lahan kontennya. Dengan kesesuaian format dan
dakwah. Kegiatan berdakwah dengan media bentuk konten dengan gawai yang biasa
digital sangatlah penting, mengingat target digunakan konsumen, tentu akan
audiens dakwah yang sudah tidak terbatas meningkatkan jumlah penonton atau
pada lingkup-lingkup sempit saja. Dakwah pendengar konten tersebut. Apalagi
kini sudah melewati ruang batas dan waktu. Indonesia merupakan pasar besar bagi
Media baru berbasis internet seperti dunia digital. Menurut Kemp dalam
youtube, menjadi salah satu media dakwah Mahameruaji et al, Indonesia adalah pasar
yang bisa digunakan. Youtube juga potensial industri media digital. Negara ini
digunakan oleh kaum muslim kota yang mengalami peningkatan penggunaan
ingin menyebarkan nilai-nilai islam dalam internet dan media sosial secara signifikan
kemasan pop (Dwifatma, 2018). (Mahameruaji et al., 2018). YouTube
Media baru memiliki kontribusi sendiri merupakan situs kedua tersibuk di
besar dalam digitalisasi di semua bentuk dunia setelah Google (Rahman, 2020).
ekspresi yang terkait dengan komunitas Muhammadiyah menggerakkan
agama dan spiritual. Selain itu, media digital dakwahnya melalui YouTube dengan nama
mengubah cara produsen dan pengguna akun Muhammadiyah Channel. Redaksi
dalam memperoleh, membuat, Muhammadiyah Channel mengunggah
memanipulasi dan bertukar informasi, berbagai konten mulai dari pengajian, video
gambar, layanan dan barang dengan ucapan, podcast, video animasi serta
konsekuensi yang hampir revolusioner bagi berbagai informasi resmi lainnya dari
pembentukan dan pengembangan komunitas Muhammadiyah. Salah satu konten
keagamaan dan spiritual (Khan & Aytes, produksi mandiri oleh redaksi adalah pada
2021). Inilah salah satu yang mendukung playlist rubrik SketsaMu. Pada rubrik ini,
bagaimana pesan, utamanya pesan dakwah berbagai aturan dan pedoman dalam
dapat disampaikan secara mudah. Muhammadiyah, dinarasikan melalui
Data Asosiasi Penyelenggara Jasa cuplikan-cuplikan video pendek. Sampai
Internet Indonesia dalam Paramitha penelitian ini dilakukan, sudah ada 50 video
menyebutkan bahwa dari total penduduk pendek yang telah diunggah pada rubrik
Indonesia 262 juta orang, sebanyak 143 juta SketsaMu YouTube Muhammadiyah
atau 54,8% adalah pengguna internet. Channel. Penelitian ini berfokus pada
Adapun pengguna internet tersebut berdasar bagaimana produksi konten YouTube
usia, didominasi oleh generasi muda yaitu sketsamu dilakukan.
berumur 19-34 tahun atau sekitar 49,52% Ada beberapa penelitian yang
nya (Paramita & Irena, 2020). Di tahun mengangkat tema sejenis di antaranya
2021, data pengguna internet ini meningkat adalah yang dilakukan Sukmono dan
165
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
166
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
167
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
168
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
169
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
kedua menyesuaikan isu dari beberapa Pra produksi yakni perencanaan, atau
pertanyaan yang sering muncul melalui penentuan tema sampai pada anggaran
komentar dan DM.” (AZ, Wawancara, 6 produksi, menurut AZ, biaya produksi tidak
Agustus 2021). terlalu memakan anggaran yang terlalu
besar.
Isu terbaru yang juga menjadi tema “Kadang kita ga ngeluarin biaya
video dalam SketsaMu, membahas produksi sama sekali, karena talent yang
mengenai penyakit mulut dan kuku yang dipakai dari internal (muhammadiyah).
sempat terjadi di Indoensia. Video tersebut Alat sudah ada dari kantor dan
dipublikasi dengan judul (10) Wabah PMK, umumnya lokasi juga peminjaman.”
Hati-hati Pilih Hewan Qurban, yang (AZ, Wawancara, 6 Agustus 2021).
menceritakan Suryo dan Ahmad yang
sedang mencari Hewan Qurban yang sehat Selanjutnya dalam proses produksi
sebagai amanah dari jamaah masjid. dilakukan shooting dan sampai pada pasca
Pengangkatan judul terbaru, tentu bukan produksi berupa unggah video dan evaluasi.
tanpa alasan. Menurut Iskandar, nilai “Kalau sebelum diposting prosesnya
kebaruan akan menarik perhatian. Para tidak berbeda dengan review. Kalau
pengiklan (pembuat konten) mengerti evaluasi setelah diposting lebih melihat
tentang nilai kebaruan dan ke respon audiens dan pimpinan. Yang
mengandalkannya untuk mengambil terlibat adalah koordinator konten dan
perhatian pemirsa (Iskandar, 2011). Seperti koordinator kehumasan yang
pada video dengan judul “Pakai Metode membawahi tim redaksi dan tim media
Hisab, Apakah Muhammadiyah Tidak Patuh sosial.” (AZ, Wawancara, 6 Agustus
Pada Pemimpin?” (gambar 6 di bawah) yang 2021).
memiliki interaksi paling tinggi yakni
dengan views 22K, yang rata-rata penonton Evaluasi lainnya menurut tim produksi
SketsaMu berada pada 2K sampai 4K saja. yakni pada teknis pembuatan video-
Hal ini juga merupakan penentuan isu yang videonya.
sedang hangat diperbincangkan. “…untuk riview sendiri kita selalu ada
evaluasi mingguan. Kita kan kan selalu
ada rapat tiga kali dalam satu pekan itu
untuk evaluasi sesecara keseluruhan
untuk di konten itu kan kita ada di hari
jumat sama senin… Biasanya kita riview
bareng-bareng kekurangan konten kita
apa. Kemudian kita juga sering nih apa
lihat-lihat atau main ke channel-chanel
lucu yang mereka membuat sketsa atau
video-video lucu kaya gitu nah biasanya
Gambar 6. Video dengan viewers terbanyak
kita improve nih, nah bisa kita ubah di
(sumber : www.youtube.com, 2022)
minggu ini ada efek ini nih bagus, ada
sketsa bagus, coba di model kaya chanel
Pemilihan isu, talent dan jalan cerita,
ini chanel a chanel b chanel c kita
merupakan hal yang dilakukan dalam proses
prinsipnya modelnya kayak ATM lah
pra produksi. Dalam produksi sebuah karya
amati tiru modifikasi. Jadi ga bener-
audio visual, umumnya dikenal tiga tahapan,
bener jiplak gitu kita masih punya ciri
yakni pra produksi, produksi (shooting) serta
khas sendiri.” (AD, wawancara, 6
pasca produksi yakni editing dan publikasi
Agustus 2021).
(unggah) dan evaluasi.
170
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
171
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
bagi tim produksi rubrik SketsaMu dalam pengurangan resik menurut Eli M Noam
Muhammadiyah Channel. adalah diversifikasi dan perlindungan nilai.
Dalam praktek produksinya, video Diversifikasi mengacu kepada media
dalam rubrik SketsaMu, tidak mengenal yang digunakan dalam proses distribusi
gagasan pertanggungan. Kegiatan konten. Type of diversification is a product
pertangungan dimaksudkan adalah extention, where company uses its expertise
mengalokasikan sejumlah biaya untuk in one area to extend into a related area
kerugian yang bisa saja terjadi dalam (Noam, 2019). Diversivikasi dalam konten
produksi sebuah film (Noam, 2019). sketsamu, ternyata juga dilakukan yakni
Sementara pertanggungan yang terjadi menyebarkan konten dalam media sosial
dalam produksi konten ini, lebih kepada lain selain YouTube, yakni di instagram,
perihal nama baik dan bukan soal ekonomi. facebook, twitter dan tiktok. Bahkan tim
Karena keseluruhan biaya produksi produksinya sendiri juga aktif membagikan
ditanggung oleh persyarikatan, bukan konten, maupun behind the scene dari
kepada tim produksinya. Adapun biaya produksi konten sketsaMu. Hal ini tentu
produksi yang digunakan adalah untuk sangat menguntungkan, untuk dapat
konsumsi talent atau pembelian buah tangan menjangkau audiens yang lebih banyak
yang nantinya diberikan kepada talent yang lagi. Dengan memanfaatkan berbagai
berperan dalam video. platform media, dapat pula meningkatkan
Penggunaan talent, alat produksi, tim interaktivitasnya. Fitur perangkat
produksi dan lokasi internal, tidak komunikasi inovatif saat ini menawarkan
menggambarkan konsep pergeseran ke media komunikasi yang semakin interaktif
pihak lain. Dalam konsepnya Eli M Noam (Kencana & Meisyanti, 2020).
menjelaskan untuk mengurangi resiko Perlindungan nilai berhubungan
produksi, sebaiknya hal yang menyangkut dengan salah satu teknik pengurangan
produksi, diuraikan menjadi beberapa fase. resiko. Salah satu cara utama untuk
Misalkan membedakan penulis naskah menurunkan risiko adalah dengan
dengan tim produksi, membedakan tim menguraikan proyek menjadi beberapa
produksi lapangan dengan editor dll. dalam fase, masing-masing dengan tingkat risiko
produksi besar, tentu sangat memungkinkan, yang berbeda, dengan opsi untuk
namun, pergeseran resiko tidak bisa melanjutkan atau tidak melanjutkan ke fase
diaplikasikan pada produksi pendek dengan berikutnya (Noam, 2019). Misal bagian
biaya terbatas. talent, produksi dan pasca dibedakan.
Apalagi, produksi video dala rubrik Namun, pada prakteknya dan menjadi salah
SketsaMu dalam Muhammadiyah channel, satu kritik dari produksi ini adalah di mana,
merupakan produksi untuk produk non masih terfokusnya produksi hingga
profit. Target dari dibuatnya program audio distribusi pada orang yang sama.
visual ini, lebih kepada kampanye, atau Gruglulis dan Stayonava dalam
menyebarkan nilai-nilai yang sesuai dengan Arifianto dan Utami menjelaskan bahwa
peryarikatan yang membawahinya. sistem kerja broadcasting saat ini masih
Tujuan manajemen adalah untuk tergolong baru dan belum sistematis
mewujudkan hasil yang produktif dan dikerenakan cepatnya perubahan
efisien. Manajemen juga dirancang untuk pengorganisasian industri kreatif yang
mencapai target. Setiap anggota manajemen cukup adaptif (Utami & Arifianto, 2019).
harus memiliki strategi untuk mencapai Idealnya, sebuah produksi dikerjakan oleh
tujuan dengan baik (Utami & Arifianto, tim yang berbeda dengan tim yang
2019). Dua konsep akhir dari teknik mengonsep, begitupun dalam proses
distribusi, juga dilakukan oleh orang yang
172
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
berbeda, namun sayangnya, di Indonesia sumber ajaran islam itu sendiri (Nugrahani
masih banyak industri media baru yang et al., 2021).
membebankan proses pra produksi, produksi Target audience rubrik SketsaMu
dan distribusi konten media baru, pada satu yakni anak muda milenial usia 16 – 35
tim yang sama, sehingga membuat kerja tahun yang merupakan muslim pengguna
menjadi tidak efisien dan menimbulkan media sosial. Dikenal istilah new muslim
beban kerja yang terlalu banyak pada satu digital natives. New Muslim Digital natives
atau dua orang. atau penduduk asli digital, atau lebih
Hal ini juga seperti yang disampaikan mudahnya adalah muslim yang budaya
Khan, bahwa pengelolaan media baru literasi digitalnya sudah tinggi, memainkan
memang masih perlu banyak adaptasi. Studi peranan penting dalam menciptakan,
mengenai media baru, termasuk di dalamnya berinovasi dan atau mempromosikan
media sosial, merupakan tantangan (Khan & keterkaitan yang kuat dan optimal antara
Aytes, 2021). Baik dari segi perencanaan, media baru dan islam (Khan & Aytes,
hingga produksi dan pasca produksinya. 2021). Pemilihan generasi milenial sebagai
target ini, dirasa pas sesuai hasil penelitian
Faktor Pengembangan Produk Paramita dan Irena yang menyatakan bahwa
Pengembangan produk adalah proses saat ini, generasi milenial merupakan
dimana ide cerita atau konsep editorial kekuatan besar dalam menggerakkan roda
ditulis, direvisi dan dikembangkan (Noam, perekonomian suatu bangsa melalui
2019). Dalam menentukan ide konten, tim teknologi (Paramita & Irena, 2020).
produksi membagi menjadi tiga hal utama, Menentukan target audiens tidak
yang pertama hukum dan fatwa tarjih, hanya soal usia, melainkan juga media atau
akhlaqul karimah dan kutipan tokoh. platform apa yang digunakan. SketsaMu
Setiap tema yang telah ditentukan menjadikan YouTube sebagai platform
redaksi, lagi-lagi kembali menyesuaikan utama publikasi (meskipun juga diunggah
dengan target audiens. Baik dalam di platform lain). YouTube dipilih menjadi
pengurangan resiko produksi yang dibahas media untuk berdakwah bukan tanpa
sebelumnya, maupun pengembangan alasan. Ada beberapa kelebihan YouTube,
produk. Menentukan target audience atau di antaranya adalah pilihan waktu yang
niece adalah hal pertama yang dilakukan. tersedia bagi penonton, untuk menyaksikan
Hal ini akan menentukan apakah konten itu konten di YouTube (Rahman, 2020). Selain
menjadi ‘laku’ atau tidak. Mengembangkan itu, YouTube tidak memiliki durasi
produk menurut Noam, adalah baik jika maksimal unggah dan kualitas video paling
selangkah lebih maju untuk prediksi tema, tinggi sekalipun dapat diunggah di
namun tidak disarankan untuk meramal YouTube (Saleh et al., 2020). Kelebihan
terlalu jauh karena beresiko untuk pencarian lain menurut Nurmajidah adalah (1)
target audiens (Noam, 2019). YouTube dapat digunakan secara gratis; (2)
Istilah dakwah berkembang tidak dapat diakses melalui berbagai gawai
hanya berupa ceramah dan pengajian seperti telepon pintar, tablet, komputer,
melalui masjid. Dinamika dakwah terjadi laptop dan notebook dan (3) akses tidak
saat ajaran islam sebagai bahan dakwah, dibatasi waktu (Nurmajidah, 2019).
diolah dan dimodifikasi sesuai dengan Anak dan remaja diarahkan untuk
kebutuhan praktis dakwah. Bahkan, pesan memanfaatkan internet sebagai sumber
dakwah saat ini, tidak terbatas pada teks informasi yang bermanfaat dalam belajar.
alquran dan hadits secara langsung. Isi pesan Mereka tidak hanya diarahkan untuk
dakwah saat ini juga berupa pemahaman dan memilih informasi yang diinginkan dan
interpretasi berdasar pengalaman dengan menyenangkan saja melainkan untuk
173
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
174
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
175
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
176
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 21, No. 2, Desember 2022, 164-177
177
MANAJEMEN PRODUKSI KONTEN ‘SKETSAMU’ DI YOUTUBE MUHAMMADIYAH CHANNEL
Rhafidilla Vebrynda