Nama: Syifa Nur Afifah NIM: 1182060101 Mata Kuliah: Ekologi Kelas: 7 C Dosen Pengampu: Astri Yuliawati, M.Si
Nama: Syifa Nur Afifah NIM: 1182060101 Mata Kuliah: Ekologi Kelas: 7 C Dosen Pengampu: Astri Yuliawati, M.Si
NIM : 1182060101
Kelas : 7 C
a. Spesies kunci : merupakan spesies yang memiliki kontrol kuat pada komunitas, melalui
peran ekologis atau relung contohnya ikan hiu dan artropoda
b. Spesies dominan : spesies dalam suatu komunitas yang paling melimpah atau memiliki
biomassa yang lebih besar. Contoh : pohon pinus, pohon cedar dan pohon cemara
Ekosistem lebih luas dari komunitas, karena ekosistem berisi semua bagian dari makhluk
hidup dan lingkungannya serta makanannya. Seperti tanah, air, udara, molekul makanan,
energi, nutrisi, serangga, burung, pohon, manusia dan juga organisme mikroskopis seperti
bakteri dan jamur. Sedangkan komunitas hanya terdiri dari beberapa spesies yang berada
di waktu dan tempat yang sama secara berulang-ulang dan mempunyai kecenderungan
untuk menstabilkan ekosistem
a. Simbiosis mutualisme adalah interaksi yang terjadi antara makhluk hidup ini saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak. Mutualisme juga dikatakan sebagai interaksi
yang obligatori (wajib) diperlukan oleh dua pihak yang berinteraksi. Contohnya
flagelata dan rayap
4. Spesies yang kalah bersaing akan punah dan spesies yang kalah akan mencari tempat lain
5. Penurunan energi ini terjadi akibat adanya efisiensi trofik.(trophic efficiency). Efisiensi
trofik adalah persentase hasil produksi (dalam hal ini energi) yang disalurkan dari satu
trofik ke trofik selanjutnya. Efisiensi trofik akan selalu lebih sedikit dari efisiensi produksi
karena bukan hanya memperhitungkan energi yang hilang melalui respirasi dan yang
terdapat di feses, tapi juga energi dalam material organik pada tingkatan trofik di bawahnya
yang tidak dikonsumsi oleh tingkat trofik di atasnya.
Efisiensi trofik umumnya hanya sebesar 10%, artinya 90% dari energi yang tersedia pada
suatu tingkatan trofik tidak disalurkan ke tingkatan trofik selanjutnya. Sebagai contoh, jika
10% energi yang tersedia disalurkan dari produsen primer ke konsumen primer (herbivora),
dan 10% dari energi tersebut disalurkan pada konsumen sekunder (karnivora), maka hanya
1% dari produksi primer bersih yang tersedia bagi konsumen sekunder (10% dari 10%).
Hilangnya energi dalam setiap transfer di jejaring makanan dapat digambarkan melalui
piramida produksi bersih (pyramid of net production). Lebar dari setiap tingkatan
sebanding dengan produksi bersih yang dinyatakan dalam joule pada setiap tingkatan
trofik. Dapat dilihat pada gambar tersebut bahwa pada tingkatan trofik di atasnya hanya
mendapatkan 10% energi dari tingkat trofik di bawahnya. Tingkatan tertinggi, yang
mewakili predator tingkat tinggi, relatif memiliki jumlah individu yang lebih sedikit.
Ukuran populasi yang kecil yang dimiliki oleh predator tingkat tinggi menjadi salah satu
alasan mereka cenderung rentan terhadap kepunahan.\