Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FEBRY TARIYANTO

NIM : 26030120140026

KELAS B

11. Jelaskan tentang pengaturan rezim-rezim hukum laut berdasarkan UNCLOS 1982?

Pengaturan rezim-rezim

a. Bagian laut yang berada di bawah yurisdiksi nasional antara lain: perairan pedalaman laut
teritorial, perairan kepulauan zona tambahan zona ekonomi eksklusif dan landasan kontinen.
b) Bagian laut yang berada di luar yurisdiksi nasional antara lain: zona ekonomi eksklusif laut
lepas dan kawasan/dasar laut internasional
c) Bagian laut yang merupakan wilayah negara antara lain: perairan pedalaman laut teritorial dan
perairan kepulauan WPP
d) Bagian laut yang tidak dapat dijadikan bagian yurisdiksi nasional antara lain: laut lepas dan
kawasan/dasar laut internasional
e) Bagian laut di mana negara memiliki yurisdiksi terbatas, antara lain: zona tambahan
f) Bagian laut di mana negara memiliki hak berdaulat atas SDA antara lain: zona ekonomi eksklusif
dan landas kontinen

12. Apa yang menjadi dasar hukum internasional dan nasional dalam Sistem Pengawasan
Kapal Perilanan? *
Dasar Hukum interansional
a) UNCLOS 1982
b) FAO Compliance Agreement, 1993
c) UN Fish Stock Agreement, 1985
d) FAO CCRF (code of conduct responsible Fisheries) 1996
e) FAO International Plan on Action (IPOA) of IUU Fishing, 2001
f) FAO Model Scheme on Port State Measure, 2005
g) FAO Agreement on Port State Measure, 2009
h) Europe Council Regulation 1005/2008
Dasar Hukum Nasional
a) UU RI No 31 tahun 2004, Jo UU No. 45 tahun 2009 ttg Perikanan
b) Kep Men KP No. 60 th 2001, ttg Penataan Penggunaan Kapal Perikanan di ZEEI
c) Per Men KP No.PER.03/MEN/2009 ttg Penangkapan Ikan dan /atau pengangkutan/ ikan di laut
lepas
d) Per Men KP No.PER.07/MEN/2010 ttg Surat Laik Operasi Kapal Perikanan
e) Per Men KP No.PER.28/MEN/2010 ttg Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan
f) Per Men KP No.PER.02/MEN/2011 ttg Jalur penangkapan ikan dan penempatan alat
penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan negara RI
g) Per Men KP No. PER.10/MEN/2013 ttg Sistem pemantauan Kapal Perikanan
h) Per Men KP No.PER.26/PERMEN-KP/2013 ttg Perubahan atas peraturan menteri KP No.
30/MEN/2012 ttg Usaha perikanan tangkap di wilayah pengelolaan perikanan negara RI
i) Per Men KP No.PER.57/PERMEN-KP/2014 ttg Perubahan kedua atas peraturan menteri KP
No. 30/MEN/2012 ttg Usaha perikanan tangkap di wilayah pengelolaan perikanan negara RI
j) Keputusan Dirjen PSDKP No. 213/DJPSDKP/ VI/2013 ttg Pembentukan unit pelayanan surat
keterangan aktivasi transmiter
13. Jelaskan bagaimana prosedur dan cara SPKP dilaksanakan ?

Jadi cara prosedur SPSKP dengan cara

a) Setiap kapal perikanan dengan ukuran > 30 GT yang beroperasi di WPP-NRI atau di laut lepas
yang akan mengajukan permohonan SIPI atau SIKPI wajib memasang transmiter SPKP online
b) Direktur Jenderal bersama dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan melakukan evaluasi daftar penyedia transmiter SPKP online setiap tahun
c) Setiap kapal perikanan dengan ukuran >30 GT yang beroperasi di WPPNRI atau di laut lepas
wajib mengaktifkan transmiter SPKP online.
d) Bukti bahwa kapal perikanan telah mengaktifkan transmiter SPKP online diterbitkan SKAT

Anda mungkin juga menyukai