Anda di halaman 1dari 5

Machine Translated by Google

JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)


Vol. 4 No. 2 – Desember 2021
ISSN 2579-7239 (Tercetak), ISSN 2580-0523 (Online)

GIGI TIRUAN LENGKAP RESIN AKRILIK


PADA KASUS FULL EDENTULOUS

Sri Oetami1*, Mia Handayani1

1Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Kehilangan gigi pada usia dewasa sangat tinggi seiring dengan meningkatnya usia, jika dibiarkan terlalu lama akan
menyebabkan penurunan tulang alveolar pada daerah edentulous, penurunan fungsi pengunyahan hingga gangguan
bicara dan berpengaruh terhadap sendi temporomandibular. Pembuatan gigi tiruan lengkap sangat penting pada kasus
full edentulous, yang bertujuan untuk menggantikan seluruh gigi yang hilang serta jaringannya sehingga dapat
memperbaiki atau mengembalikan fungsi pengunyahan, bicara, estetis, dan psikis, serta memperbaiki kelainan,
gangguan, dan penyakit yang disebabkan oleh keadaan edentulous. Seorang pasien perempuan (68 tahun) ingin
dibuatkan gigi tiruan baru karena gigi tiruan sebelumnya terasa longgar. Pasien sebelumnya menggunakan gigi tiruan
rahang atas dan bawah 10 tahun yang lalu dan mulai terasa longgar 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan intra oral
didapatkan rahang atas dan bawah sudah kehilangan seluruh gigi. Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif
diagnosis rahang atas dan bawah yaitu full edentulous. Rencana perawatan pada kasus ini yaitu pembuatan gigi tiruan
penuh dengan bahan resin akrilik.

Kata Kunci: Gigi tiruan lengkap, full edentulous, resin akrilik

ABSTRAK

Kehilangan gigi pada usia dewasa sangat tinggi seiring bertambahnya usia, jika dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan
penurunan tulang alveolar pada daerah edentulous, penurunan fungsi pengunyahan hingga gangguan bicara dan
berefek pada sendi temporomandibular. Pembuatan gigi tiruan lengkap sangat penting dalam kasus kehilangan gigi
lengkap, yang bertujuan untuk mengganti semua gigi yang hilang dan jaringannya sehingga dapat memperbaiki atau
mengembalikan fungsi pengunyahan, bicara, estetika, dan psikologis, serta memperbaiki kelainan, gangguan, dan
penyakit yang disebabkan oleh suatu keadaan tidak bergigi. Seorang pasien wanita (68 tahun) ingin membuat gigi tiruan
baru karena gigi tiruan sebelumnya terasa longgar. Pasien sebelumnya menggunakan gigi tiruan rahang atas dan bawah
10 tahun yang lalu dan mulai terasa longgar 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan intra-oral, rahang atas dan bawah
telah kehilangan semua gigi. Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif diagnosis rahang atas dan bawah adalah
edentulous penuh. Rencana perawatan dalam hal ini adalah pembuatan gigi tiruan lengkap dengan bahan resin akrilik.
Kata Kunci: Gigi tiruan lengkap, edentulous penuh, resin akrilik

PENDAHULUAN fungsi pengunyahan hingga gangguan bicara dan


Kehilangan gigi pada usia dewasa sangat tinggi berpengaruh terhadap sendi temporomandibular. [2]
seiring dengan meningkatnya usia. Faktor yang
menyebabkan seseorang kehilangan gigi yaitu Kondisi kehilangan gigi juga dapat mempengaruhi
pencabutan gigi karena karies yang luas dan tidak dapat psikologis bagi sebagian pasien yang dianggap sebagai
direstorasi, gigi lepas karena penyakit periodontal dan tanda bahwa seseorang sudah mencapai suatu batas
adanya riwayat trauma pada dentoalveolar. [1] penting dalam kehidupannya dan yang tersisa hanya
Kehilangan gigi yang dibiarkan terlalu lama akan kemunduran pada usia lanjut. [3]
menyebabkan penurunan tulang alveolar pada daerah
edentulous, penurunan Gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan yang dibuat
untuk menggantikan semua gigi asli yang hilang beserta
-------------------------------------------------- ----------------

bagian jaringan gusinya.


*) Sri Oetami
Gigi palsu lengkap dimaksudkan untuk menggantikan
E-mail: tiwuk.dentist@yahoo.com
semua gigi yang hilang juga
Jl. Kebangkitan Nasional No. 101 Penumping,
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia Submisi :
Oktober 2021 ; Revisi : Desember 2021; 53
Penerimaan : Desember 2021
Machine Translated by Google

JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)


Vol. 4 No. 2 – Desember 2021
ISSN 2579-7239 (Tercetak), ISSN 2580-0523 (Online)

jaringannya sehingga dapat memperbaiki atau


mengembalikan fungsi pengunyahan, bicara,
estetis, dan psikis, serta memperbaiki kelainan,
gangguan, dan penyakit yang disebabkan oleh
keadaan edentulous. [4]
Keberhasilan pembuatan gigi tiruan
tergantung dari retensi dan stabilisasi. Retensi
merupakan kemampuan gigi tiruan untuk tahan
terhadap gaya gravitasi, sifat adhesi makanan dan
gaya-gaya yang berhubungan dengan permukaan A B
rahang, sehingga akan menghasilkan gigi tiruan
tetap pada posisinya didalam rongga mulut. Gambar 1. a) Foto pasien sebelum perawatan tampak
Stabilitas adalah kemampuan gigi tiruan untuk depan, b) Foto pasien sebelum perawatan tampak
tetap stabil atau konstan pada posisinya saat samping,
digunakan. Stabilitas memberikan kenyamanan
TATA LAKSANA
fisiologis pada pasien, sedangkan retensi
memberikan kenyamanan psikologik. Kurangnya Perawatan dilakukan dengan persetujuan
stabilitas sering membuat faktor retensi dan pasien. Kunjungan pertama dilakukan
dukungan tidak efektif.[5] Pada proses pencetakan pemeriksaan lengkap serta memberikan informasi
rahang, seluruh jaringan pendukung harus tercetak kepada pasien mengenai lamanya waktu kunjungan
untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi yang serta bahan yang digunakan. Pasien dicetak untuk
maksimal.[4] pembuatan model studi dan model kerja dengan
Komponen gigi tiruan lengkap terdiri dari menggunakan bahan alginat. Setelah mendapatkan
elemen gigi dan basis. Basis merupakan bagian hasil cetakan model kerja dibuatkan sendok cetak
gigi tiruan yang berhadapan dengan jaringan lunak individual yang dibuat dengan bahan shellac.
mulut dibawahnya yang berfungsi memperbaiki Shellac dilunakkan dengan cara dipanaskan di atas
kontur jaringan sehingga dapat kembali menjadi lampu spiritus, lalu ditekan tekan di atas model
seperti semula. Basis juga merupakan tempat bagi kerja hingga bentuknya sesuai denngan desain gigi
elemen tiruan dan menerima dukungan dari gigi tiruan penuh yang telah dibuat sebelumnya.
pendukung dan atau jaringan sisa tulang alveolar. Kelebihan shellac dipotong dengan gunting,
[6] Basis ini dapat terbuat dari bahan logam atau selanjutnya dibuat pegangan dan lubang lubang
akrilik. Bahan basis yang biasa dipakai sampai saat pada sendok cetak individual.
ini adalah resin akrilik. Akrilik mempunyai beberapa Kunjungan kedua dilakukan pencetakan
keuntungan antara lain; harga relatif murah, kembali menggunakan sendok cetak individual.
warnanya menyerupai gingiva, manipulasi dan cara Sebelum pencetakan dilakukan border moulding
pembuatannya mudah, tidak larut dalam saliva, dengan menggunakan greenstick compound yang
dapat dilakukan reparasi dan perubahan dimensinya dipanaskan. Greenstick ditambahkan sedikit demi
kecil.[7] sedikit pada tepi luar sendok cetak individual.
Pencetakan ini menggunakan bahan elastomer
LAPORAN KASUS dengan metode pencetakan mukodinamik. Hasil
cetakan dikirim ke laboratorium untuk dibuatkan
Perempuan 68 tahun datang ke Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah base plate dari bahan resin akrilik. Kunjungan
Surakarta ingin dibuatkan gigi tiruan yang baru ketiga dilakukan try-in base plate heat cure untuk
karena gigi tiruan sebelumnya terasa longgar. rahang atas dan rahang bawah dengan
Pasien sebelumnya menggunakan gigi tiruan memperhatikan retensi dan stabilisasi kemudian
rahang atas dan bawah 10 tahun yang lalu dan dilakukan pembuatan bite rim.
mulai terasa longgar 5 tahun yang lalu. Pada Kunjungan berikutnya dilakukan pencatatan
pemeriksaan intra oral didapatkan rahang atas dan Maxillo-mandibular relationship (MMR) dengan
bawah sudah kehilangan seluruh gigi. cara; mula-mula pasien dipersilahkan duduk di
Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan dental chair, dataran oklusal diusahakan sejajar
objektif diagnosis rahang atas dan bawah yaitu full dengan lantai kemudian tentukan garis chamfer
edentulous. Rencana perawatan pada kasus ini dari ketiga titik (4mm dari meatus acusticus
yaitu pembuatan gigi tiruan penuh dengan bahan externus, telinga kanan dan kiri, spina nasalis
resin akrilik. anterior). Kemudian

54
Machine Translated by Google

JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)


Vol. 4 No. 2 – Desember 2021
ISSN 2579-7239 (Tercetak), ISSN 2580-0523 (Online)

ketiga titik tersebut ditandai dengan benang dan diisolasi. overjet, overbite, midline serta fonetik dengan meminta
Bite rim rahang atas dibuat sejajar dengan garis chamfer pasien mengucapkan huruf “f” atau “s”.
(garis yang berjalan dari ala nasi sampai titik tertinggi Setelah sesuai, dilanjutkan penyusunan gigi posterior.
dari porus acusticus externa) untuk bagian posterior dan Kunjungan keenam dilakukan try-in pada gigi posterior
sejajar garis pupil untuk bagian anterior. Alat yang rahang atas dan bawah.
digunakan adalah occlusal guide plane. Kemudian Dilakukan pemeriksaan oklusi, stabilisasi, retensi serta
dicari dimensi vertikal pada posisi istirahat (VDR) fonetik dengan cara menginstruksikan pasien
dengan cara mengukur jarak pupil dengan sudut mulut mengucapkan huruf S, D, O, M, R, A, T dengan jelas
sama dengan jarak hidung sampai dagu (PM=HD) pada dan tidak ada gangguan. Kemudian dilanjutkan dengan
keadaan rest position. Selanjutnya dilakukan proses konturing gingiva dan tahap prosesing
pengurangan 2 mm pada bite rim rahang bawah dengan laboratorium.
maksud sebagai free way space sehingga didapatkan
vertikal dimensi oklusi (VDO). Setelah didapatkan VDO,
dilakukan fiksasi pada bagian bite rim, membuat garis
median pada rahang atas dan rahang bawah, garis
kaninus, serta mencatat ukuran dan bentuk gigi tiruan
sesuai dengan bentuk muka, jenis kelamin, usia serta
warna kulit pasien. Kemudian dilakukan pemasangan
gigi anterior rahang atas dan bawah dengan A B
menggunakan artikulator.
Gambar 3. a) Try in gigi tiruan b) Konturing gingiva
gigi tiruan

Kunjungan ketujuh, gigi tiruan lengkap


diinsersikan ke rongga mulut pasien. Diperhatikan
artikulasi, retensi, stabilisasi, dan oklusi.
Kemudian pasien diberi instruksi cara pemakaian dan
pemeliharaan gigi tiruan lengkap. Pasien diminta untuk
kontrol 1 minggu kemudian.
A

B
A B

C D Dia

Gambar 2. a) Sendok cetak individual dari bahan C


shellac dengan tepi diberi green stick, b) Try in base
plate heat cure c) Kesejajaran biterim rahang atas
dengan garis chamfer, d) Pengukuran jarak pupil ke Gambar 3. a) Insersi gigi tiruan lengkap b) Profil
sudut mulut dengan sliding caliper, e) Pengukuran wajah pasien tampak depan, c) Profil wajah pasien
jarak hidung ke dagu dengan sliding caliper tampak samping

Kunjungan kedelapan dilakukan satu minggu


Kunjungan kelima dilakukan try-in pada gigi
berikutnya, pasien datang untuk melakukan kontrol,
anterior rahang atas dan bawah. Pada saat try in perlu
pasien tidak memiliki keluhan
diperhatikan garis ketawa, garis kaninus,

55
Machine Translated by Google

JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)


Vol. 4 No. 2 – Desember 2021
ISSN 2579-7239 (Tercetak), ISSN 2580-0523 (Online)

dan sudah merasa nyaman dengan gigi tiruannya. baik serta kesesuaian oklusi yang tepat dapat
Keadaan mukosa mulut, palatum, lingual, dan mencegah adanya traumatik oklusi.[11]
gingiva dalam keadaan baik, retensi dan stabilisasi
baik dan posisi GTL terhadap jaringan mulut baik, KESIMPULAN
serta tidak ada traumatik oklusi. Perawatan gigi tiruan lengkap dengan bahan
resin akrilik telah dilakukan pada kasus ini.
PEMBAHASAN Gigi tiruan lengkap dapat mengembalikan fungsi
Pada kasus ini diketahui bahwa pasien mastikasi, fonetik dan estetik. Perawatan pada
perempuan 68 tahun datang ke Klinik Fakultas kasus ini menunjukan hasil yang baik.
Kedokteran Gigi UMS untuk membuatkan gigi Keberhasilan perawatan gigi tiruan lengkap sangat
tiruan lengkap. Berdasarkan pemeriksaan klinis, dipengaruhi oleh ketepatan prosedur perawatan
rahang atas dan bawah sudah kehilangan seluruh dan kerja sama yang baik antara dokter gigi, pasien
gigi. Prognosis dari pembuatan gigi tiruan lengkap dan tekniker.
ini diperkirakan baik dengan mempertimbangkan
processus alveolaris rahang atas dan bawah masih DAFTAR PUSTAKA
cukup baik, kesehatan umum pasien baik, pasien 1. Garg, R., 2010, Denture hygiene, different
kooperatif dan komunikatif serta keinginan pasien strategy, Webmed Central Dentistry, 1(10):2.
yang kuat untuk memakai gigi tiruan.
Retensi dan stabilisasi suatu gigi tiruan 2. Wardhana, G., Baehaqi, M., Amalina, R., 2015,
saling berkaitan. Retensi berkenaan dengan Pengaruh Kehilangan Gigi Posterior terhadap
perlekatan yang merupakan hubungan antara Kualitas Hidup Individu Lanjut Usia Studi
mukosa dan gigi tiruan, sedangkan stabilisasi Terhadap Individu Lanjut Usia di Unit
berkenaan pada saat berfungsi, yaitu gigi tidak Rehabilitasi Sosial Pucang Gading dan Panti
terlepas selama digunakan. Faktor yang Wredha Harapan Ibu Semarang, Odonto Dent
mempengaruhi retensi gigi tiruan lengkap J, 2(1):41.
dikelompokan menjadi dua yaitu faktor fisik dan 3. Basker, RM, Deverport, JC, 2002, Perawatan
faktor muskular.[8] Faktor fisik yang berperan Prostetik Pasien Edentulos, edisi ke-4, Blacwell
dalam retensi gigi tiruan adalah perluasan maksimal Munksgard Publishing Co, Britania Raya: 30-34.
dari basis gigi tiruan, kontak seluas mungkin dari
membran mukosa dan basis gigi tiruan, kontak 4. Basker, R.M., Davenport, J.C., Tomlin H.R.,
yang rapat antara basis gigi tiruan dan daerah 1996, Perawatan Prostodontik Bagi Pasien
pendukungnya. Faktor muskular dapat digunakan Tak Bergigi, 3rd ed, EGC, Jakarta 5. George,
untuk meningkatkan retensi dan kestabilan gigi B., 2006, Textbook of Complete Denture
tiruan, otot-otot buccinator, orbikularis oris, serta Prosthodontics, New Delhi: CBS Publisher &
otot-otot lidah merupakan kunci dalam aktivitas Distributors, 68-84.
retensi, sehingga perlu latihan khusus bagi otot- 6. Mailoa, E. dan Rovani, P., 2015, Pembuatan
otot mulut untuk meningkatkan retensi gigi tiruan gigi tiruan overdenture dengan teknik
di dalam rongga mulut.[9] sederhana, Makassar Dent J, 4(4): 120-126.
7. Dama, C., Soeliangan, S., Tumewu, E., 2013,
Pencetakan yang tepat dan akurat Pengaruh Perendaman Plat Resin Akrilik
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan dalam Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum
retensi, stabilitas dan dukungan gigi tiruan yang Burmanii) terhadap Jumlah Blastopora
baik. Kesulitan yang ditemukan pada kasus ini Candida Albicans, Jurnal e-Gigi, 1(2):2.
adalah saat melakukan pencetakan dan penyusunan 8. Botega, DM, Mesquite, MF, Henriques, GEP
gigi. Pada saat pencetakan, kesulitan yang didapat dan Vas, LG, 2004, Kekuatan Retensi dan
adalah saat penyesuaian sendok cetak perorangan, Kekuatan Kelelahan Sistem Pemasangan
karena pasien telah lama kehilangan giginya Overdenture, Rehabilitasi Oral J, 884-9.
sehingga terjadi atrofi pada otot daerah bukal dan
sulit didapatkan daerah mukobukal fold yang bebas 9. Zarb, G., Bolender, CL, 2004, Perawatan
dari aktivitas otot.[10] Prostodontik untuk Pasien Edntulous, Mosby
Kemudian pada saat penyusunan gigi geligi, tahap St.Louis London, 191-201.
ini merupakan salah satu tahap penting untuk 10. Sari, M., Sumarsongko, T., 2016,
pembuatan gigi tiruan lengkap. Penyusunan yang Penatalaksanaan Linggir Datar Pada
Pembuatan Gigi Tiruan Penuh Dengan

56
Machine Translated by Google

JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)


Vol. 4 No. 2 – Desember 2021
ISSN 2579-7239 (Tercetak), ISSN 2580-0523 (Online)

Teknik Pencetakan Mukodinamik, Bagian


Prostodonsia FKG Universitas Padjajaran, Vol
1(1).
11. Ronak N. Patel et al., 2015. Magnet
mempertahankan Overdenture: Laporan kasus.
Jurnal Sarjana Ilmu Kedokteran Gigi (SJDS).

57

Anda mungkin juga menyukai