Anda di halaman 1dari 12

STANDARDISASI DAN REGISTRASI AHLI GIZI

Bu Mirza Hapsaari
A. Pendahuluan B. Profesi Gizi
• Tenaga gizi adalah salah satu 1. PEKERJAAN (bidang gizi)
tenaga strategis dalam sistem 2. Yang dilaksanakan berdasarkan
pelayanan kesehatan dan KEILMUAN/body of knowledge
sistem lain yang berkaitan (Gizi)
dalam peningkatan kualitas 3. Memiliki KOMPETENSI (Gizi)
SDM. 4. Diperoleh melalui
• Spektrum tenaga gizi sangat PENDIDIKAN BERJENJANG
luas jenis & jenjangnya (gizi)
• Era Globalisasi  kompetisi 5. Memiliki KODE ETIK (Gizi) dan
yang ketat diantara berbagai bersifat MELAYANI
disiplin MASYARAKAT

• Peningkatan kualitas tenaga C. Landasan Hukum

gizi merupakan hal mendesak, Beberapa dokumen :

disamping memperbaiki - KKNI Giz

jumlah dan distribusinya - Kepmenkes 374 /2007tentang

• Peningkatan kualitas tenaga Standar Profesi Gizi

gizi  profesionalisme - Permenkes 1796/2011 tentang

tenaga gizi Registrasi Tenaga Kesehatan

• Sertifikasi, registrasi, lisensi - Permenkes 26 2013 ttg

merupakan upaya dalam Penyelenggaraan Pekerjaan

peningkatan kualitas tenaga Tenaga Gizi

gizi
KKNI merupakan sistem yang
• Legislasi  Profesi kesehatan
berdiri sendiri dan merupakan
akan terlindungi tindakan
jembatan antara sektor
pelayanan yang diberikan dan
pendidikan dan pelatihan untuk
pengguna jasa akan terpenuhi
membentuk SDM nasional
pelayanannya secara
berkualifikasi (QUALIFIED
profesional
PERSON) dan bersertifikasi kerja atau pengalaman kerja.
(CERTIFIED PERSON) PERPRES NO. 12 TAHUN 2012
melalui skema pendidikan formal, TENTANG KKNI
non formal, in formal, pelatihan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK - Setiap tenaga kesehatan yang
INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 akan menjalankan pekerjaannya
TENTANG TENAGA KESEHATAN “(9) wajib memiliki STR.
Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk - Untuk memperoleh STR
dalam kelompok tenaga gizi sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat
dimaksud pada ayat (1) huruf h terdiri atas (1), tenaga kesehatan harus
nutrisionis dan dietisien memilik sertifikat kompetensi
D. Tenaga Gizi berdasarkan Pendidikan dan ijazah.
(Permenkes 26 2013) - Peserta didik dinyatakan lulus
• Tenaga Gizi lulusan D3 Gizi bila telah lulus ujian program
(Ahli Madya Gizi), pendidikan dan uji kompetensi.
 TRD  Teknikal Pasal 3
Registered Dietisien - Peserta didik yang telah
• Tenaga Gizi lulusan D4 Gizi dinyatakan lulus diberikan ijazah
(Sarjana Terapan Gizi), dan sertifikat kompetensi.
 Nutritionis - Ijazah sebagaimana dimaksud
• Tenaga Gizi lulusan S1 Gizi pada ayat (1) dikeluarkan oleh
(Sarjana Gizi). institusi pendidikan sesuai dg
 Nutritionis peraturan perundang-undangan.

• Tenaga Gizi lulusan - Sertifikat kompetensi

pendidikan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat

 RD  Registered (1) dikeluarkan oleh MTKP atas

Dietisien nama MTKI dimana institusi

E. Peraturan Menterio Kesehatan pendidikan berada.

Republik Indonesia Nomor 161 A. Pasal 4

/2011 Tentang Registrasi Tenaga - Sertifikat kompetensi berlaku

Kesehatan selama 5 (lima) tahun dan dapat

1. Pelaksanaan Registrasi diperpanjang setiap 5 (lima) tahun.

Pasal 2: - Sertifikat kompetensi


dipergunakan sebagai dasar untuk
memperoleh STR.
Pasal 5 • Sebutan tenaga gizi, sebutan
- Sertifikat kompetensi yang telah akademis dan sebutan profesi
habis masa berlakunya dapat • Kewenangan praktik mandiri,
diperpanjang melalui uji persyaratan peralatan dan
kompetensi atau perolehan satuan kewajiban memiliki SIP
kredit profesi (SKP) yang • Kewenangan tenaga gizi (RD,
diperoleh melalui pelatihan, temu Nutritionis, TRD)
ilmiah dan kegiatan lainnya. • Prosedur mendapatkan SIP
- Satuan Kredit Profesi • Ketentuan peralihan,
sebagaimana dimaksud pada ayat kewenangan OP memberikan
(1) selama 5 (lima) tahun harus sertifikasi RD kepada tenaga
mencapai minimal 50 (lima puluh) gizi yang memenuhi kriteria
Satuan Kredit Profesi. tertentu
F. Permenkes 26 2013 Penyelenggaraan
Pekerjaan Tenaga Gizi
• Kewenangan TRD dan RD
TRD RD
✓ memberikan pelayanan gizi ✓ menerima klien/pasien secara
untuk orang sehat dan dalam langsung atau menerima
kondisi tertentu yaitu ibu preskripsi diet dari dokter;
hamil, ibu menyusui, bayi, ✓ menangani kasus komplikasi
anak, dewasa, dan lansia; dan dan non komplikasi;
✓ memberikan pelayanan gizi ✓ memberi masukan kepada
untuk orang sakit tanpa dokter yang merujuk bila
komplikasi. preskripsi diet tidak sesuai
✓ berada dalam bimbingan dengan kondisi klien/pasien;
Tenaga Gizi Registered dan/atau
Dietisien (RD). ✓ merujuk pasien dengan kasus
sulit/critical ill dalam hal
preskripsi diet ke dokter
spesialis yang berkompeten.
G. Seorang Tenaga Gizi Lulusan Sarjana • Mengelola program dan
Gizi yang baru (fresh graduate) dapat penyampaian materi untuk
berperan dalam public/kelas
• Mengelola skrining • Mengelola pemasaran atau
pasien/klien sebagai dasar pengembangan produk
pemberian asuhan gizi • Melakukan penelitian bidang
terstandar gizi
• Melakukan asuhan gizi H. Tenaga Gizi Lulusan S1 Gizi dalam
Nutrition Care Process/NCP melaksanakan Pelayanan Gizi di
secara langsung kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
pasien /klien pada kondisi mempunyai kewenangan sebagai
sehat atau tanpa komplikasi berikut:
• Mengelola pegawai, • Memberikan pelayanan
pembelian, persiapan, konseling, edukasi gizi, dan
makanan dan mengendalikan dietetik;
biaya operasional • Pengkajian gizi, diagnosis
penyelenggaraan makanan gizi, dan intervensi gizi
• Mengelola program meliputi perencanaan,
penjaminan mutu makanan preskripsi diet, implementasi,
dan minuman konseling dan edukasi serta
• Mengembangkan menu, fortifikasi dan suplementasi
melakukan Analisa zat gizi zat gizi mikro dan makro,
dan mengumpulkan data serta pemantauan dan evaluasi
mengontrol sanitasi dan gizi, merujuk kasus gizi, dan
keamanan makanan pada dokumentasi pelayanan gizi;
penyelenggaraan makanan • Pendidikan, pelatihan,
• Mengelola edukasi pada klien penelitian dan pengembangan
mengenai hubungan makanan, pelayanan gizi;
kebugaran, dan kesehatan • Melaksanakan
penyelenggaraan makanan
untuk orang banyak atau
kelompok orang dalam ilmiah dalam penyelesaian masalah
jumlah besar. gizi dan dilakukan oleh seseorang
I. Pelayanan Gizi Mandiri yang mempunyai keahlian dan
Pekerjaan pelayanan gizi secara kewenangan tertentu dalam
mandiri hanya dapat dilakukan oleh melakukan pelayanan gizi,
Tenaga Gizi Registered Dietisien dilaksanakan secara mandiri dan
(RD). menggunakan kode etik dan
Pekerjaan profesional yang didasari sebagai landasan melaksanakan
oleh landasan ilmu atau teori yang praktik
kokoh dan dengan pendekatan

J. Konsep Dasar Uji Kompetensi

Konsep Uji Kompetensi mengembangkan dan memvalidasi


1. Untuk menjamin lulusan pendidikan strategi, metodologi dan tools untuk
profesi kesehatan yang kompeten mengevaluasi kompetensi tiap
dan terstandar secara nasional. lulusan profesi kesehatan.
2. Dilakukan oleh badan mandiri yang 3. Ujian Kompetensi Nasional profesi
bertanggung jawab untuk kesehatan sebagai exit exam,
sehingga tiap lulusan institusi soal uji, akan dibentuk NIBNA
pendidikan profesi kesehatan akan (National Item Bank Networking for
mendapatkan ijazah (dari institusi Assessment)
pendidikan) dan sertifikat 5. Ujian kompetensi dilaksanakan di
kompetensi (dari organisasi profesi) institusi yang memenuhi syarat untuk
setelah menyelesaikan program pelaksanaan ujian menurut standar
pendidikan dan lulus ujian dan panduan yang dikembangkan
kompetensi . Ijazah dan Sertifikat oleh Nace HealthPro
Kompetensi merupakan syarat 6. Pusat ujian bisa berada di institusi
registrasi guna mendapatkan Surat pendidikan maupun MTKP yang
Tanda Registrasi (STR). STR memenuhi syarat sebagai pusat ujian
sebagai salah satu syarat kompetensi
mendapatkan izin praktik profesi 7. Resertifikasi profesi kesehatan
kesehatan dilakukan oleh organisasi profesi
4. Perbaikan metode uji dengan CBT melalui Continuous Professional
(Computer Based Testing) dan Development (CPD) atau ujian
OSCE (Objective Structured Clinical kompetensi yang berupa assessment
Examination). Selain itu, untuk of performance in the work place.
menjaga kualitas dan confidentiality
K. Uji Kompetensi 3. Managemen program
Uji kompetensi adalah suatu proses pelayanan pangan dan gizi
untuk mengukur pengetahuan, (masyarakat)
keterampilan, dan sikap tenaga 4. Managemen system
kesehatan sesuai dengan standar penyelenggaraan makanan
profesi. 5. Etika moral dan
Blue print uji kompetensi sarjana professional gizi
gizi terdiri dari 6 tinjauna yaitu: 6. Komunikasi efektif
1. Area kompetensi 7. Penelitian terapan/.saintifik
2. Domain perilaku L. MTKI, MTKP, dan Sertifikasi
3. Kemampuan berpikir kritis Kompetensi
4. Profesi asuhan gizi a. Majelis Tenaga Kesehatan
5. Sasaran gizi Indonesia yang selanjutnya
6. Upaya pelayanan gizi disingkat MTKI adalah lembaga
Tinjauan 1 yang berfungsi untuk menjamin
Area kompetensi mutu tenaga kesehatan yang
1. Landasan ilmiah ilmu gizi memberikan pelayanan
2. Asuhan gizi individu dan kesehatan.
kelompok (klinik) b. Majelis Tenaga Kesehatan
Provinsi yang selanjutnya
disingkat MTKP adalah lembaga
yang membantu pelaksanaan Registrasi adalah pencatatan resmi
tugas MTKI. terhadap tenaga kesehatan yang telah
c. Sertifikat kompetensi adalah memiliki sertifikat kompetensi dan
surat tanda pengakuan terhadap telah mempunyai kualifikasi tertentu
kompetensi seseorang tenaga lainnya serta diakui secara hukum
kesehatan untuk dapat untuk menjalankan praktik dan/atau
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya.
pekerjaan profesinya di seluruh Surat Tanda Registrasi yang
Indonesia setelah lulus uji selanjutnya disingkat STR adalah
kompetensi. bukti tertulis yang diberikan oleh
M. Registrasi dan Surat Tanda pemerintah kepada tenaga kesehatan
Registrasi yang telah memiliki sertifikat
kompetensi.
N. Lisensi
Penerbitan Surat Izin praktek bagi dietisien yang akan melakuakn pelayanan kegizian
sesuai profesinya

Anda mungkin juga menyukai