PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL) DI
FASILITAS
PELAYANAN
KESEHATAN
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
1. Adin Hakim Kurniawan, S.Si, M.Farm, Apt
2. Ulya Safrina, S.Farm, M.Sc, Apt
3. Desi Fajrianti, S.Farm
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT, yang senantiasa memberi
rahmat dan berkah dalam setiap aktivitas, salah satunya dalam menyusun buku Pedoman
Praktik Kerja Lapangan (PKL) program studi DIII farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Jakarta II. Pedoman ini diterbitkan sebagai salah satu panduan
penyelenggaraan pendidikan mahasiswa tingkat akhir. Buku ini disusun oleh tim Koordinator
PKL dalam rangka memudahkan dan mengarahkan rencana studi mahasiswa. Secara garis
besar, buku ini berisikan petunjuk dan penjelasan mengenai proses pengajuan PKL,
pelaksanaan dan pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Buku ini diharapkan
dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa semester akhir dalam melaksanakan PKL sebagai
sarana transformasi dunia pendidikan ke dunia kerja.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Daftar Istilah
D. Tujuan PKL
E. Jenis dan Kriteria PKL
F. Persiapan Umum
BAB II : KETENTUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Target Pencapaian Kompetensi PKL
B. Beban SKS
C. Alokasi Waktu
D. Peserta
E. Pembimbing dan Jadwal Bimbingan
F. Metode Bimbingan
G. Tata Tertib
H. Metode Evaluasi
I. Jadwal Evaluasi
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Millenium Development Goals (MDGs), tahun 2025 diharapkan masyarakat
memiliki kemampuan dalam menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan
memperoleh jaminan kesehatan. Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud adalah
pelayanan kesehatan dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan darurat dan
bencana. Pelayanan kesehatan tersebut harus memenuhi kebutuhan masyarakat dan
terselenggara sesuai dengan standar dan etika profesi. Oleh sebab itu, dibutuhkan tenaga
kesehatan yang berkualitas dan profesional yang berperan sebagai konsultan,
pengembang, pemikir, perencana, penggerak, dan pelaksana pembangunan kesehatan
yang memadai baik dalam jenis, jumlah, dan jenjang pendidikannya.
Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan melalui
pendidikan di bidang kesehatan. Tenaga kesehatan juga memiliki kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan sesuai dengan keilmuan yang didalami. Tenaga kesehatan
memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal
kepada masyarakat. Dengan begitu, diharapkan masyarakat mampu untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat. Sehingga derajat kesehatan
masyarakat akan meningkat dan menjadi investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produkif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam UU No.36 tentang Tenaga Kesehatan dijelaskan bahwa salah satu tenaga
kesehatan keteknisian kefarmasian salah satunya adalah adalah lulusan mahasiswa DIII
Farmasi. Tenaga profesi teknis kefarmasian memiliki peran untuk mengelola Praktik
pelayanan kefarmasian secara professional, legal, dan etik di sarana pelayanan kesehatan
(Rumah sakit, Puskesmas serta Apotek). Untuk menghasilkan praktek pelayanan
kefarmasian yang benar dan bertanggungjawab, maka dibutuhkan tenaga teknis
kefarmasian yang profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri
maupun terpadu serta mampu mengembangkan diri dan beretika.
Dalam rangka menghasilkan tenaga teknis kefarmasian yang profesional, handal,
inovatif, serta mampu mengaplikasikan serta mengembangkan kemampuannya di dunia
kerja, maka disusunlah program pembelajaran yang dapat memenuhi standar kompetensi
4
yang diperlukan. Untuk dapat mencapai standar kompetensi tersebut, para calon tenaga
teknis kefarmasian harus dibekali ilmu serta kemampuan yang dapat mengikuti
perkembangan modalitas dan permasalahan manajemen serta klinis yang berkembang di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Salah satu upaya untuk melengkapi kemampuan ini adalah
melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
B. Dasar Hukum
Dasar hukum dan peraturan perundangan yang melandasi penyusunan pedoman
PKL Prodi DIII Farmasi adalah:
1. Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4301);
2. Undang-Undang RI no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5607);
4. Undang-Undang RI no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);
5. Peraturan Menteri Riset, Tekbnologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1952)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5044);
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tahun 2014 tentang Standar pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 36 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No 30
tahun 2014 tentang Standar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara RI
tahun 2016 nomor 1170)
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 tahun 2014 tentang Standar pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit (Berita Negara RI tahun 2017 nomor 49)
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 tahun 2014 tentang Standar pelayanan
Kefarmasian di Apotek (Berita Negara RI tahun 2017 nomor 50)
C. Daftar Istilah
5
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran yang dilaksanakan di fasilitas
pelayanan kesehatan (instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas maupun apotek)
dengan target kompetensi tertentu yang harus dicapai oleh mahasiswa pada
situasi nyata sesuai dengan waktu dan beban SKS yang telah ditentukan.
2. Pembimbing lahan adalah Apoteker yang bertugas di sarana pelayanan
kesehatan yang ditugaskan sebagai Clinical Instructur untuk memberikan
bimbingan kepada mahasiswa. Fungsi utama dari pembimbing lahan adalah
memfasilitasi, melaksanakan bimbingan praktik, dan menguji mahasiswa,
sehingga dapat mencapai target kompetensi sesuai dengan kurikulum D3
Farmasi.
3. Pembimbing PKL internal/ supervisor adalah dosen dari institusi pendidikan D3
Farmasi yang bertanggungjawab dalam pengajaranmahasiswa di lahan praktik.
Fungsi utama dari pembimbing PKL internal adalah memberikan pembekalan
praktik, melaksanakan supervisi, pembimbingan danmenguji mahasiswa
sehingga dapat mencapai target kompetensi.
4. Lahan praktik adalah tempat yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan,
yangberada di luar institusi pendidikan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
danketerampilan mahasiswa.
5. Kompetensi adalah adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab,
yangdimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalammelaksanakan tugas–tugas di bidang pekerjaan tertentu.
6. Pencapaian target kompetensi adalah sekelompok target kompetensi yang
ditetapkanyang harus dicapai oleh mahasiswa pada saat PKL tertentu
padatempat dan waktu yang telah ditetapkan.
7. Seminar PKL adalah ujian komprehensif setelah PKL yang meliputi
aspekketerampilan, pengetahuan, dan sikap pada kompetensi tertentu.
8. Laporan PKL adalah laporan yang disusun oleh mahasiswa selama
melaksanakan PKL sesuai dengan topik dan sistematika yang telah ditentukan.
D. Tujuan PKL
Mempersiapkan peserta PKL menjadi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang
mampu melakukan praktik kefarmasian secara professional, legal, dan etik di rumah sakit,
puskesmas, maupun apotek. pedagang besar farmasi, dan industri farmasi.
6
E. Jenis dan Kriteria Lahan Praktik
Lahan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat meliputi tiga lokasi utama, yaitu :
1. Rumah Sakit
2. Puskesmas/apotek
3. Industri Farmasi dan atau Pedagang Besar Farmasi
F. Persiapan Umum
1. MoU Lahan Praktik
MoU dibuat antara pimpinan institusi pendidikan dengan pimpinan lahan
PKL.MoU disusun berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, dimana memuat
ruang lingkup kerjasama serta hak dan kewajiban kedua belah pihak dalam
pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa.
2. Izin PKL
Perizinan PKL dilakukan oleh mahasiswa dengan cara mengajukan surat
permohonan ke Lahan PKL. Surat permohonan diusulkan selambat-lambatnya 2
minggu sebelum pelaksanaan hari PKL. Surat permohonan izin PKL dikeluarkan
secara resmi oleh Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jakarta II yang
sebelumnya sudah disetujui oleh Koordinator PKL dan ditandatangani oleh Ketua
Jurusan.
3. Pelaksanaan PKL
Kegiatan PKL dapat dilaksanakan di sejumlah pilihan lahan yaitu industri,
PBF, rumah sakit, puskesmas, dan atau apotek dalam kurun waktu total selama
3 bulan. PKL dapat dimulai pada akhir semester lima (5) hingga awal semester
enam (6).
4. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi kegiatan PKL dilakukan oleh pembimbing PKL
dengan mengunjungi lahan PKL pada saat PKL dilaksanakan.Mahasiswa juga
diwajibkan mengisi jurnal harian selama PKL. Mahasiswa yang telah selesai
melaksanakan PKL menyerahkan jurnal harian dan laporan akhir kepada
pembimbing PKL untuk di evaluasi. Setelah seluruh rangkaian PKL selesai,
Jurusan Farmasi akan melaksanakan seminar PKL dengan mengundang
pembimbing PKL untuk mengevaluasi pelaksanaan PKL.
b. Pembimbing Lapangan
Memiliki latar belakang keilmuan Farmasi.
Memiliki gelar Apoteker
Melaksanakan praktek pelayanan kefarmasian.
Memahami dan menjalankan tugas, peran, dan fungsinya sebagai
pembimbing lahan.
8
BAB II
KETENTUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
9
Melaksanakan distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
untuk keperluan floor stock
Berkomunikasi dengan sesame dan antar profesi lainnya
10
Beban SKS PKL Rumah Sakit, Puskesmas dan Industri farmasi/PBF masing-masing
terdiri dari 2 SKS.
C. Alokasi Waktu
Perhitungan jumlah jam adalah 6 SKS x 170 menit x 16 TM = 16.320 menit.
Penjabaran dalam jam adalah 16.320 menit : 60 menit = 272 jam.
Penjabaran jumlah hari adalah 272 jam : 6 jam/hari = 45,3 hari. Kegiatan PKL
dilaksanakan dalam kurun waktu 2,5-3 bulan.
D. Peserta
Peserta praktik adalah mahasiswa semester 6 aktif yang telah menyelesaikan
perkuliahan dan telah lulus minimal dengan nilai C di semua mata kuliah semester
sebelumnya.
F. Metode Bimbingan
1. Pembekalan/Orientasi
Pembekalan/orientasi PKL merupakan suatu metode bimbingan yang
dilakukanuntuk memberikan informasi kepada mahasiswa terkait pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan selama PKL sebagai bekal dalam
11
melaksanakan kegiatan PKL. Dalam kegiatan ini mahasiswa dibimbing untuk
memahami kompetensi yang akan dicapai selama PKL.
2. Pendampingan
Pendampingan merupakan metode belajar dimana mahasiswa akan dibimbing
untuk melaksanakan praktik pelayanan kefarmasian secara langsung oleh
Apoteker yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan.
G. Tata Tertib
Mahasiswa PKL adalah mahasiswa Semester V aktif yang telah memenuhi
prasyarat akademik danadministratif.
Dalam melaksanakan kegiatan PKL mahasiswa berada di bawah pengawasan
danbimbingan dari pembimbing lahan dan atau pembimbing PKL
internal/supervisor yang ditunjuk.
Saat menjalankan aktivitas PKL, mahasiswa wajib menggunakan pakaian yang
sopan dan rapi sesuai peraturan institusi dan lahan PKL.
12
Mahasiswa mengikuti PKL sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Setiap mahasiswa wajib hadir 100% untuk mengikuti kegiatan PKL yang
telahdijadwalkan.
Bila mahasiswa tidak hadir dalam PKL dengan uraian:
a. Tanpa keterangan atau izin karena kepentingan, tanpa persetujuan
kepalaruang/pembimbing lahan/pembimbing PKL internal/supervisor,
mahasiswa wajib mengganti jadwal PKL 2 sejumlah hari yangditinggalkan.
b. Izin karena kepentingan dengan persetujuan kepala ruang/pembimbing
praktikklinik/ pembimbing PKL internal/supervisor, wajib mengganti sesuai
jumlahhari yang ditinggalkan.
c. Sakit dengan surat keterangan dokter yang telah diketahui oleh pembimbing
lahan/pembimbing PKL internal/supervisor, mahasiswa wajib mengganti
sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.
d. Penggantian waktu PKL dimaksud, pelaksanaannya diatur oleh pembimbing
lahan/pembimbing PKL internal/supervisor.
e. Jam PKL dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari rumah sakit/lahan
praktik.
f. Hari libur ditetapkan oleh pihak rumah sakit/lahan praktik.
g. Mahasiswa membuat satu Laporan PKL selama praktik.
B. Bagian Inti
BAB I : Pendahuluan berisi: latar belakang, tujuan, dan manfaat PKL
BAB II : Tinjauan Pustaka (fokus pada teori-teori yang mendasari tugas-tugas)
BAB III : Tinjauan tempat PKL
13
BAB IV : Hasil dan Pembahasan (sesuai dengan materi PKL)
BAB V : Kesimpulan dan Saran
C. Bagian Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran
Penilaian
Penilaian terdiri dari 3 unsur, yaitu:
Nilai Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah gabungan dari:
1. Pembimbing Pembimbing PKL internal/supervisor adalah dosen/pembimbing
2. Pembimbing Lahan PKL (Preceptor)
3. Nilai ujian seminar PKL
Kriteria penilaian sesuai dengan kebijakan institusi penyelenggara.
14
1. Penilaian dari rumah sakit tempat PKL
Keterangan :
Nilai huruf A : nilai akhir total ≥ 79,00
Nilai huruf B : 68,00 ≤ nilai akhir total < 79,00
Nilai huruf C : 67,00 ≤ nilai akhir total < 65,00
Nilai huruf D : nilai akhir total < 60,00
15
BAB III
PENUTUP
Demikian Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Studi D-III Farmasi ini
selesai disusun untuk memudahkan bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan
PKL. Panduan ini memuat aturan teknis dan administratifdalam pengorganisasian PKL di
Program Studi D-III Farmasi Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian serta
sistem pendidikan perguruan tinggi, maka panduan ini senantiasadisempurnakan demi
peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam pelaksanaan praktikkerja lapangan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat
dalampenyusunan Panduan PKL serta pelaksanaannya di lahan praktik. Semoga segala
upaya kitadalam mencerdaskan anak bangsa selalu mendapat ridho dari Allah SWT.
Keberhasilan PKL pada Program Studi D-III Farmasi Poltekkes Kemenkes Jakarta II
akan tercapai secaramaksimal apabila materi perkuliahan teori dan praktikum sudah
dipahami dengan baik.Pedoman ini diharapkan dapat membantu mahasiswa Program Studi
D-III Farmasi Poltekkes Kemenkes Jakarta IIdalam menyelesaikan materi pembelajaran
pada semester V.
Lampiran 1.
TUJUAN :
Mahasiswa mampu menerapkan teori-teori yang diperoleh dari mata kuliah yang telah
diberikan sehingga mahasiswa diharapkan terampil dalam bidang Rumah Sakit :
B ASPEK KETERAMPILAN
*DISIPLIN 4 5 6
*MINAT/ATENSI 4 5 6
1
*KERJASAMA 4 5 6
*PRAKARSA 4 5 6
*KEJUJURAN 4 5 6
*KESOPANAN 4 5 6
*TANGGUNG JAWAB 4 5 6
*PERCAYA DIRI 4 5 6
*KETELITIAN 4 5 6
*KEBERSIHAN 4 5 6
JUMLAH NILAI
KESIMPULAN
NamaMahasiswa : ………………………………………
NilaiAkhir :
NIM : ……………………………………..
SARAN :
PERLU DITAMBAHKAN LAGI PADA AHLI MADYA FARMASI PADA UMUMNYA
ADALAH :
PENGETAHUAN :
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
………………………..
KETERAMPILAN :
………………………………………………………………………………………………………..
KETERANGAN
Penilaian diberikan tanda lingkar pada kolom atau ditulis .…………………………………..
Atau ditulis salahsatu angka yang tersedia pada kolom
Pembimbing/Instrukturlahan PKL
(…………………………………)
Keterangan :
Nilai huruf A : nilai akhir total ≥ 79,00
2
Nilai huruf B : 68,00 ≤ nilai akhir total < 79,00
Nilai huruf C : 67,00 ≤ nilai akhir total < 65,00
Nilai huruf D : nilai akhir total < 60,00
Lampiran 2.
Dokumentasi Diskusi dan Lahan PKL Rumah Sakit
Nama Mahasiswa : Nama Instansi PKL :
NPM. Mahasiswa :
Alamat dan No Telp :
Periode PKL :
Nama Pembimbing Internal : Pembimbing Lahan PKL:
Manajemen pengelolaan
perbekalan farmasi
(penerimaan,
pendistribusian,
penyimpanan, penggunaan
dan pelayanan obat)
Patient safety dalam
pekerjaan kefarmasian di
rumah sakit
Pengkajian peresepan obat
(Administrasi, farmasetik
dan klinis)
Dispensing farmasi
(meracik dan menyerahkan
3
obat kepada pasien)
Aseptik dispensing
(pelayanan kemoterapi
pada pasien rawat jalan)
Pelayanan obat Resep BPJ
dan pasien Umum dan
pelayanan non resep
Manajemen pengelolaan
perbekalan farmasi
(penerimaan,
pendistribusian,
penyimpanan dan
Distribusi obat rawat inap)
Pelayanan resep obat
(krining resep : administrasi,
farmasetik serta klinis obat)
PenyimpananChronic
patient care
Clinical pharmacy (PIO,
pelayanan komunikasi,
informasi dan edukasi
pasien dan tenaga
kesehatan, PMO,
rekonsiliasi obat, dispensing
aseptic; perhitungan dosis
TPN; meracik dan
merekonstitusi obat suntik
dan sitostatika)
Patient safety dalam
pekerjaan kefarmasian di
rumah sakit
Pengelolaan sistem
informasi berbasis
electronic health record
(HER)
standar pelayanan
kefarmasian di
puskesmas/apotek
B. Pelayanan kefarmasian
Manajemen pengelolaan
perbekalan farmasi
(penerimaan,
pendistribusian,
penyimpanan, penggunaan
dan pelayanan obat)
Patient safety dalam
pekerjaan kefarmasian di
puskesmas/apotek
Pengkajian peresepan obat
(Administrasi, farmasetik
dan klinis)
Dispensing farmasi
(meracik dan menyerahkan
obat kepada pasien)
Aseptik dispensing
(pelayanan kemoterapi
5
pada pasien rawat jalan)
Pelayanan obat Resep BPJ
dan pasien Umum dan
pelayanan non resep
E. Manajemen
-stok
opnam
e
sediaan
farmasi
-
perhitu
ngan
omset
apotek
Mengevaluasi SOP
manajemen
Membantu membuat
laporan finansial (cash flow,
neraca, laporan rugi laba)
Survey kepuasan
pelanggan
Membuat pelaporan
pemakaian obat terbanyak
di apotek
Hari :
………………………………..
Ditempatkan Tanggal :
Bagian………………………………………………. ………………………………….
6
Catatan dari Pembimbing
Mengetahui :
DosenPembimbingAkademik Pembimbing Lapangan
Paraf / TTD Paraf / TTD
Catatan :
1. Mahasiswa wajib menuliskan kegiatannya setiap hari
2. Secara periodik (5-6 hari atau tiap minggu atau tiap topik), dimintakan tanda tangan
pembimbing tempat PKL dan Pembimbing Internal Prodi DIII Farmasi
Jam
Tanggal Hari Paraf Pembimbing Keterangan
Datang Istirahat Pulang Lapangan
7
dst
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRAM STUDI DIII FARMASI
di (Apotek, RS, Puskesmas, PBF, Industri Farmasi)
PERIODE (tanggal, bulan, dan tahun)
Disusun oleh :
Nama :…………………………………… (NIM)
:…………………………………… (NIM)
:…………………………………… (NIM)
8
Pembimbing Prodi DIII Farmasi Pembimbing di Tempat PKL
(Nama lengkap dan gelar) (Nama lengkap dan gelar)
Mengetahui,
Disusun oleh :
Nama :………………………………….. (NIM)
9
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
2020
10