Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN DESAIN

PIPA BAJA BERGELOMBANG


TYPE NESTABLE FLANGE E -100
Diameter 1800 mm x 2 mm

Nama Client : PT. MACMAHON


Dibuat Oleh : PT. CAHAYA METAL PERKASA

TAHUN 2023
Laporan Desain
Type Nestable Flange E -100

I. Standard Design
Standard design dalam perencanaan struktur corrugated steel plate ( CSP ) mengacu pada beberapa standard,
antara lain :
a. Standard Pembebanan : - SNI 1725 - 2016 Pembebanan untuk Jembatan
- RSNI T 02 - 2005 Pembebanan untuk Jembatan
b. Manual Design : - Australian Standard 2042-1984
- Hand book Of Steel Drainage & High way Construction
- SNI 07-0950-1989
II. Data Tanah Urug
Berat Jenis Tanah : γ soil = 17,2 kN/m³

Sumber : RSNI T-02 - 2015 ; Pasal 5.2 Hal 11


Lampiran : Lampiran 1. Tabel 1

III. Data Corrugated Steel


Type Corrugated : Nestable Flange E-100
Corrugation Size : 100 x 20 mm
Diameter : S = 1,800 m = 1800 mm
Tebal Pelat : Tc = 2,0 mm
Berat Struktur : Wc = 110 kg/m ( Lampiran 5)
Mutu Baja : Fy = 230 Mpa
Modulus Elastis : E = 205000 Mpa

Sectional Properties
t l lc r Z Ap Uss
4 3 2
mm mm mm mm mm mm kN/m
2,00 22,960 96,850 6,650 8,805 2,185 265

2,50 22,590 118,300 6,580 10,523 2,736 380

3,00 22,070 145,600 6,660 12,660 3,283 475

3,50 21,610 158,460 6,430 13,486 3,829 580

Sumber : SNI 07-0950-1989; Tabel II & Tabel III Hal. 2


Maka berdasarkan tabel diatas maka sectional properties untuk ketebalan 2,00 mm, adalah sebagai berikut:
Panjang Tangen : I = 22,96 mm
Momen Inersia : Ic = 96,85 mm⁴/mm
Radius Girasi : r = 6,65 mm
Modulus Section : Z = 8,81 mm³/mm
Luas Penampang : Ap = 2,19 mm²/mm
Ult. Seam Strength : Uss = 265,00 kN/m

IV. Data Proyek


Panjang Struktur : Lc = 30 m
Tebal Timbunan : H = 8m
Lebar Lajur : Sj = 2,75 m → RSNI T-02-2015
Pasal 6.2 Hal. 17

V. Analysis
V.1. Load Analysis
a. Dead Load
Faktor Beban (FB ) : 1,25 → Untuk Tekanan Tanah Vertikal → RSNI T-02-2015

Tabel 5 Hal. 15
(Lampiran 2 )

Dead Load : PDL total = γ soil x H x FB


= 17,2 x 8 x 1,25
= 172,00 kN/m²

b. Live Load
- Beban Lajur "D"
Berdasar SNI 1785 2016 hal. 39 Pasal 8.3.1, beban terbagi rata ( BTR ) mempunyai intessitas q kPa dengan besaran q
tergantung pada panjang total yang dibebani L Jika
Jika L ≤ 30 meter maka q = 9 Kpa ---> dipakai
15
Jika L ≤ 30 meter maka q = 9 x 0,5 + kPa
L
Dan untuk Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan
tegak lurus terhadap arah lalu lintas pada jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49,0 kN/m.
Gambar ilustrasi Beban BTR dan BGT dapat dilihat dibawah ini :
Sehingga,
- Beban Lajur "BTR" : q = 9 kPa → q = 9 kN/m²

- Beban Lajur "BGT" : p = 49 kN/m

p 49
p = = = 17,82 kN/m²
Sj 2,75

- Beban Kendaraan
Beban Rencana maksimum kendaraan (T ) = 30 Ton = 294,2 kN

Distribusi Penyebaran Beban

45°

Timbunan Padat Max per 15 cm

H . tan 45° 0,2 H . tan 45°

Ws

Diagram Tegangan Arah Melintang

45°

H . tan 45° + 0,25 1,75 1,00 1,75 H . tan 45° + 0,25

Ls

Diagram Tegangan Arah Memanjang


Area Distribusi Beban (Sa ) : Ls = 2 [ (H . Tan 45° + 0,25) + 1,75] + 1,00
= 21,00 m
Ws = 0,2 + 2 (H . Tan 45°)
= 16,20 m
Sa = Ls . Ws
= 21,0 . 16,2
= 340,20 m²

T = 294,200 kN
TLL = T
Sa

= 294,2
340,2

= 0,86 kN/m²

- Faktor Beban (FB ) : 1,8 → Untuk Beban Lajur "D" dan Beban "T" → RSNI T-02-2005
Tabel 10 Hal. 17 dan Tabel 12 Hal. 22
( Lampiran 3)
- Live Load Total : PLL total = ( q + p + TLL ) x FB
= ( 9 + 17,818 + 0,865 ) x 1,8
= 49,83 kN/m²
V.2. Design Pressure (Pv )
Berdasarkan Hand book Of Steel Drainage & High way Construction, Hal 214, poin 3
Apabila H ≥ S, maka Pv = K (PDL total + PLL total)
H < S, maka Pv = PDL total + PLL total)
dimana K adalah faktor pembebanan berdasarkan nilai pada grafik hubungan nilai K dengan standard proctot density sesaui dengan )
Lampiran 4.
Karena H ≥ S, Pv = K (PDL total + PLL total)
Pv = K (PDL total + PLL total)
= 0,86 ( 172,0 + 49,829 )
= 190,773 kN/m²
V.3. Ring Compression (C )
Berdasarkan Australian Standard 2042 -1984, Hal 18, pasal 2.4 :
S
C = Pv x
2

Sehingga,
1,8
C = 190,77 x
2

= 171,70 kN/m
V.4. Ultimate Compressive Stress (Fc )
Berdasarkan Australian Standard 2042 -1984, Hal 19, pasal 2.5 :
Untuk Fy =230 Mpa :
S
Jika : < 294 , maka Fc = Fy = 230 MP
r

S S
-3 2
Jika : 294 < < 500 , maka Fc = 278,6 - 0,564 x 10 x( )
r r
6
S 34,36 x 10
Jika : > 500 , maka Fc =
r S
( )2
r

Sehingga,
S = 1800
r 6,65

= 270,7 MPa < 294 MPa

So, Fc = Persamaan 1
= 230,00 Mpa

V.5. Allowable Compressive Stress (Fa )


Berdasarkan Australian Standard 2042 -1984, Hal 19, pasal 2.5 , tegangan ulltimate (Fc) memiliki safety factor 2 kali untuk tegangan
designnya ( Fa) , Maka Safety Factor = 2
Fa = Fc
2

= 230,00
2

= 115,00 Mpa

V.6. Check Shapes Area / Thickness (A )


Berdasarkan Australian Standard 2042 -1984, Hal 19, pasal 2.6 :
Luas Penampang dinding ring adalah tegangan ring dibagi dengan tegangan design, sehingga:
A = C
Fa

= 171,696
115

= 1,493 mm²/mm

Status = A < Ap = 1,493 < 2,185 → OK !


V.7. Check Handling Stiffness (FF )
Check Handling Stifness ( FF ), digunakan untuk mengontrol bentuk pada saat installasi diperlukan atau tidaknya bracing pada saat
perakitan untuk mngontrol bentuk struktur. FF dapat dihitung berdasarkan ukuran struktur, bentuk dan ketebalan plat corrugated steel.

FF =
EI x c

dimana nilai rekomendasi dari FF max adalah sebagai berikut :


a. Untuk pipa bulat dengan alat sambung rivets FF = 0,250
b. Untuk pipa bulat dengan alat sambung baut FF = 0,115 ---> dipakai
c. Untuk mode pipe arch FF = 1,50 x FF standard Pipa bulat
d. Untuk model arch FF = 1,30 x FF standard Pipa bulat
Sumber : Australian Standard 2042 -1984, Hal 19, pasal 2.7 :
Sehingga,

1800 ²
FF =
205000 x 97

= 0,163 mm/N

Status = FF > FF max = 0,163 > 0,115 → NOT SATISFY !

V.8. Allowable Seam Strength (Ass )


Berdasarkan As 2041-2042, Hal 21 pasal 2.8 :
Ultimate Seam Strength ( Uss)
-Allowable seam strength =
β
dimana : β = 2 → Untuk Jalan Raya ---> dipakai
β = 3,3 → Untuk Jalan Rel

Maka,
Ass = Uss
β
= 265
2

= 132,5 kN/m

Status = Ass < C = 132,5 < 171,696 → NOT SATISFY !


V.9. Check Minimum Cover (Hmin )
Berdasarkan Australian Standard 2042 -1984, Hal 21, pasal 2.9.3 :
S
-minimum timbunan untuk Jalan Rel = atau minimal 1 meter ( diambil nilai terbesar)
4
S
-minimum timbunan untuk Jalan Raya = atau minimal 0,6 meter ( diambil nilai terbesar)
6
sehingga,
Hmin = S
6

= 1,80
6

= 0,30 m 0,6 m Hmin = 0,6 m → Australian Standard


2042-1984 Sect 2.9.3
Page 21

Status = Hmin < H = 0,6 < 8 → OK !

Hitungan tersebut berlaku dengan syarat:


- Kepadatan tanah dilapangan untuk standard proctor density mencapai minimal 85 %
- Memenuh Nilai CBR minimal 20 %
- Prosedur pemadatan sesuai dengan buku petunjuk pemasangan

Kesimpulan
Dari analisa perhitungan diatas untuk material diameter 1800 mm dengan ketebalan 2,0 mm dengan rencana
untuk pembebanan kendaraan sebesar 30 Ton dengan timbunan rencana 8 m, sudah tidak memenuhi standard dan
tidak bisa digunakan

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh

TTD TTD

Engineering Ari Kuncoro


LAMPIRAN

Lampiran 1

Sumber : RSNI T-02 - 2015 ; Pasal 5.2 Hal 11

Lampiran 2
Lampiran 3

Lampiran 4

Grafik Hubungan Nilai Kepadatan dengan Faktor pembebanan


Sumber : Hand book Of Steel Drainage & High way Construction, Hal 214, Figure 6.5
Lampiran 5 .
Berat Struktur
DIA WALL THICKNESS ( MM )
(mm) 2 2,5 3 3,5
400 28 35 42 49
450 30 38 45 54
500 35 44 53 61
600 40 48 60 68
800 49 61 74 89
900 55 69 83 96
1000 60 75 90 101
1200 75 96 112 126
1400 83 104 125 146
1500 92 115 137 159
1600 94 120 141 166
1800 110 136 164 191
2000 122 153 183 213
Sumber :Catalog PT. CMP

Anda mungkin juga menyukai