Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH BIOGRAFI KH.

MAKSUM JAUHARI

Makalah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu :

Bapak Ipmawan Iqbal, SP., M.Ag.

Disusun Oleh :
Muhammad Saddam (222111389)

PROGRAM STUDI S1 HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022/2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KH. Muhammad Abdullah Maksum Jauhari adalah seorang
tokoh masyarakut dan cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa
Timur Tahun 2003, ia adalah seorang ulama berpandangan luas dalam
pencak silat. Dalam makalah ini penulis mencoba melakukan pengkajian
terhadap apa yang diperjuangkan KH. Muhammad Abdullah Maksum
Jauhari sebagai tokoh islam di nusantara. Dapat disimpulkan berkat
perjuangan KH. Muhammad Abdullah Maksum Jauhari, mempunyai
pengaruh sangat besar bagi masyarakat sebagai tokoh yang ditaati dan juga
diteladani
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana riwayat hidup KH. Muhammad Abdullah Maksum
Jauhari?
2. Bagaimana perjuangan KH. Muhammad Abdullah Maksurn
Jauhari?
C. Tujuan
1. Mengetahui riwayat hidup KH. Muhammad Abdullah Maksum
Jauhari.
2. Mengetahui perjuangan KH. Muhammad Abdullah Maksurn
Jauhari.
1. Riwayat hidup
KH. Maksum Jauhari atau yang biasa dipanggil dengan Gus Maksum
adalah putra dari pasangan KH. Abdullah Jauhari dengan Nyai Aisyah. Beliau
lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944. Selain itu, Gus
Maksum juga merupakan salah seorang cucu pendiri PP Lirboyo KH. Manaf
Abdul Karim.
Sebagai seorang kiai, Gus Maksum berprilaku nyeleneh menurut adat
kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong,
jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai
bakiak. Lalu, seperti kebiasaan orang-orang “jadug” di pesantren, Gus Maksum
tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Uniknya lagi, dia suka memelihara
binatang yang tidak umum. Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara
beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera,
orangutan dan sejenisnya.
Semasa kecil KH. Maksum Jauhari belajar kepada orang tuanya KH.
Abdullah Jauhari di Kanigoro. Kemudian melanjutkan pendidikan formalnya di
SD Kanigoro (1957), setelah lulus, beliau melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah
Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya, beliau lebih senang mengembara
ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam
2. Perjuangan
Pada awalnya, para ulama-pendekar merasa gelisah karena belum ada
wadah untuk mengumpulkannya. Akhirnya H. Suharbillah, seorang pendekar dari
Surabaya menemui KH. Mustofa Bisri dari Rembang dan menceritakan
kekhawatiran para pendekar, setelah mendapatkan jawab dari KH. Mustofa
Bisri akhirnya, mereka lalu bertemu dengan Gus Maksum yang memang sudah
masyhur di bidang beladiri.
Pada tanggal 12 Muharrom 1406 M bertepatan tanggal 27 September
1985. Mereka berkumpul di PP Tebuireng Jombang, Jawa Timur, untuk
membentuk suatu wadah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang khusus
mengurus pencak silat. Musyawarah tersebut dihadiri tokoh-tokoh pencak silat
dari daerah Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, serta Cirebon,
bahkan dari pulau Kalimantan pun datang. Tapi sayangnya belum mendapatkan
hasil. Musyawarah berikutnya diadakan pada tanggal 3 Januari 1986, di PP
Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Dalam musyawarah tersebut disepakati
pembentukan organisasi pencak silat NU bernama Ikatan Pencak Silat Nahdlatul
Ulama Pagar Nusa yang merupakan kepanjangan dari Pagarnya NU dan Bangsa.
Setelah resmi dibentuk, para musyawirin pun menunjuk Gus Maksum sebagai
ketua umumnya. Pengukuhan Gus Maksum sebagai ketua umum Pagar Nusa itu
dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH.
Ahmad Sidiq.
Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” Gus Maksum selalu
sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama, namun dia tak pernah terlibat politik
praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi. Saat kondisi politik memaksa warga
NU berkonfrontasi dengan PKI Gus Maksum Jauhari menjadi komandan
penumpasan PKI beserta antek-anteknya di wilayah Jawa Timur, terutama
karesidenan Kediri.
Berbicara tentang Gus Maksum orang awam biasanya akan langsung
berasosiasi tentang jin, tapi apakah benar Gus Maksum memelihara jin seperti
banyak diperbincangkan orang? Anggapan ini tidaklah benar, yang benar Gus
Maksum tidak pernah memelihara jin, tapi kalau beliau sering menaklukan jin
yang mengganggu itu memang benar, Gus Maksum pernah menaklukan Patihnya
jin namanya Jin Dempul ketika Gus Maksum menolong orang yang kesurupan,
orang tersebut berhasil disembuhkan Gus Maksum setelah jin didalam tubuh
orang itu berhasil ditaklukan.
KH. Maksum Jauhari wafat di Kanigoro pada 21 Desember 2003 dan
dimakamkan di pemakaman keluarga PP Lirboyo dengan meninggalkan semangat
dan keberanian yang luar biasa

Anda mungkin juga menyukai