Anda di halaman 1dari 30

RENCANA

STRATEGIS
2020-2024
DIREKTORAT ASIA TIMUR DAN PASIFIK

DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA


KEMENTERIAN LUAR NEGERI
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, Direktorat Asia Timur
dan Pasifik telah menyusun Rencana Strategis Direktorat Asia Timur dan Pasifik tahun 2020 –
2024 yang mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri sesuai amanat
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Rencana Strategis Direktorat Asia Timur dan Pasifik berisikan visi, misi, tujuan, sasaran
strategis, arah kebijakan strategis dan target kinerja sampai dengan lima tahun mendatang,
sebagai pedoman pelaksanaan politik luar negeri baik dalam mekanisme kerja sama bilateral
maupun intrakawasan di Asia Timur dan Pasifik.
Rencana Strategis Direktorat Asia Timur dan Pasifik ini disusun selaras dengan Visi
Kementerian Luar Negeri tahun 2020 – 2024 yakni “Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif
untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan
Gotong Royong”.
Rencana Strategis Direktorat Asia Timur dan Pasifik ini diharapkan dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai rencana kerja Direktorat Asia Timur dan Pasifik periode 2020 –
2024 dalam mengelola dan melaksanakan kebijakan politik luar negeri RI di Kawasan Asia
Timur dan Pasifik.
Akhir kata, kami mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran
pegawai di Direktorat Asia Timur dan Pasifik beserta pihak-pihak yang telah memberikan
kontribusi dan masukan strategis dalam penyusunan Renstra ini. Kami berharap Renstra ini
dapat diimplementasikan sebaik-baiknya untuk mendukung pelaksanaan visi dan misi
Kementerian Luar Negeri, khususnya di Kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Jakarta, 24 Januari 2021


Direktur Asia Timur dan Pasifik

Santo Darmosumarto
Direktorat Asia Timur dan Pasifik terakreditasi kepada 18 negara/teritori yang terbagi
menjadi 2 sub-kawasan, yaitu kawasan Asia Timur serta Kawasan Pasifik dan Oseania. Kedua
sub-kawasan memiliki dinamika dan fokus tersendiri dalam membangun dan meningkatkan
hubungan luar negeri dengan masing-masing kawasan. Dalam pelaksanaan diplomasi di
kawasan, Direktorat Asia Timur dan Pasifik bekerja sama dengan 18 Perwakilan RI yang terdiri
dari 8 KBRI, 8 KJRI, dan 2 KRI.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir, hubungan bilateral dan konektivitas RI dengan
negara-negara sahabat di kawasan Asia Timur dan Pasifik secara umum semakin menguat. Ke
depannya, hubungan bilateral RI dengan negara mitra di Kawasan Asia Timur dan Pasifik akan
dilaksanakan sesuai dengan 5 prioritas diplomasi Indonesia, yaitu 1) membangun kemandirian
dan ketahanan kesehatan nasional atau National Health Security; 2) mendukung pemulihan
ekonomi dan pembangunan hijau/pembangunan berkelanjutan; 3) memperkuat sistem
perlindungan WNI; 4) terus berkontribusi untuk memajukan berbagai isu kawasan dan dunia;
dan 5) diplomasi bekerja untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah.
Dalam kaitan tersebut, pengejawantahan 5 prioritas diplomasi di kawasan Asia Timur
dan Pasifik ke depan akan dilaksanakan melalui berbagai upaya memajukan agenda nasional
bidang kebijakan luar negeri, terutama perluasan pasar ekspor dan daya saing produk
Indonesia dengan fokus sasaran pada pasar prospektif, peningkatan kerja sama maritim,
penjagaan integritas wilayah, serta sentralitas Indonesia dalam perdamaian dan keamanan di
kawasan.
Di kawasan Asia Timur, kemitraan perdagangan dan investasi Indonesia dengan 3 (tiga)
negara mitra utama yakni RRT, Jepang, dan Korea Selatan terus meningkat. Kerja sama RI-
RRT juga diperkuat melalui sinergi visi Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative RRT
untuk merealisasikan konektivitas maritim di kawasan melalui berbagai pembangunan. Di
tengah pandemi, tercatat kerja sama erat Travel Corridor Agreement (TCA) dan pengadaan
vaksin Covid-19 dengan RRT dan Korea Selatan. Adapun pembentukan TCA dengan Jepang
yang telah digagas pada saat pertemuan Presiden RI-PM Jepang di Bogor, Oktober 2020,
belum dapat direalisasikan karena perkembangan pandemi yang belum membaik.
Kemitraan Indonesia dengan Pasifik Selatan semakin diperkokoh dengan visi “Pacific
Elevation” yang menitikberatkan kerja sama ekonomi dan konektivitas (khususnya dengan
Kawasan Timur Indonesia) dalam rangka mewujudkan perdamaian dan kemakmuran bersama
di Pasifik. Salah satunya dengan disepakatinya Indonesia-Australia Comprehensive Economic
Partnership Agreement (IA-CEPA) serta negosiasi Preferential Trade Agreement (PTA) dengan
Fiji dan Papua Nugini.
Selain fokus di bidang ekonomi, Direktorat Asia Timur dan Pasifik juga terus berupaya
memagari kepentingan Indonesia di Kawasan. Dalam kaitan ini, diplomasi RI perlu dilanjutkan
untuk menjunjung kedaulatan NKRI. Indonesia juga perlu terus menjaga stabilitas dan
perdamaian di kawasan Asia Timur dan Pasifik, antara lain dalam penanganan isu Laut China
Selatan, Laut China Timur dan Semenanjung Korea, maupun tindak lanjut penandatanganan
Regional Comprehensive Economic Partnership dengan 4 (empat) negara besar di Kawasan
yaitu: Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan.
Menyadari arti penting dan strategis Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar
Negeri sebagai salah satu ujung tombak hubungan luar negeri dituntut mampu beradaptasi
dengan cepat dan menyikapi dinamika yang terjadi untuk mengoptimalkan capaian diplomasi
Indonesia di kawasan ini. Salah satu upaya untuk merespon tantangan tersebut antara lain
dilaksanakan melalui proses penataan organisasi Kementerian Luar Negeri dengan tujuan
untuk lebih memperkuat infrastruktur internal diplomasi yang ada. Berbagai upaya yang
dilakukan pada gilirannya diharapkan dapat mewujudkan diplomasi Indonesia yang memberikan
nilai manfaat ekonomi bagi kepentingan nasional.
Pada tahun 2021 akan dilaksanakan perubahan organisasi pada Direktorat Jenderal
Asia Pasifik dan Afrika yang semula terdiri dari 7 (tujuh) Satuan Kerja menjadi 8 (delapan)
Satuan Kerja. Sesuai SOTK baru, Direktorat Asia Timur dan Pasifik akan dimekarkan menjadi
Direktorat Asia Timur serta Direktorat Pasifik dan Oseania. Dengan pemekaran Direktorat Asia
Timur dan Pasifik, diharapkan pelaksanaan 5 prioritas polugri akan lebih efektif, efisien, fokus
dan terarah.
Urgensi penataan organisasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika melalui
pemekaran Direktorat Asia Timur dan Pasifik tersebut didasarkan pada pertimbangan dan
analisa kebutuhan diplomasi Indonesia ke depan, antara lain:
• Kawasan Asia Timur dan Pasifik memiliki arti penting dalam percaturan politik luar negeri
Indonesia. Dinamika dan tantangan dalam mengelola hubungan dan kerja sama bilateral
dengan negara-negara di kawasan ini sangat intense dan berdampak signifikan
terhadap capaian polugri dan diplomasi Indonesia di kawasan ini.
• Secara geo-ekonomi nature kerja sama negara-negara di kawasan Asia Timur dan
kawasan Pasifik berbeda. Negara-negara besar di Asia Timur seperti Jepang, Korea
Selatan, RRT merupakan pasar unggulan dan mitra dagang serta investor utama di
kawasan. Sementara negara-negara di Pasifik pun secara nature kerja sama juga
memiliki perbedaan dan kekhususan skala engagement: Australia dan Selandia Baru
vis-à-vis negara-negara kepulauan di Pasifik.
• Keberadaan Direktorat Asia Timur penting untuk memastikan dan menjaga kepentingan
ekonomi Indonesia dan berkontribusi bagi stabilitas kawasan melalui jalur bilateral
khususnya dengan tiga negara kunci yaitu RRT, Jepang dan Korea Selatan. Sementara
itu, keberadaan Direktorat Pasifik dan Oseania sangat strategis untuk mendukung upaya
diplomasi Pemri dalam menghadapi isu-isu besar guna melaksanakan Pacific Elevation
di Kawasan Pasifik dan Oseania sebagai tindak lanjut Indonesia-South Pacific Forum
(ISPF) dan Pacific Exposition.
• Direktorat Pasifik dan Oseania juga akan berperan sebagai salah satu ujung tombak
diplomasi RI di Kawasan Pasifik guna memagari kedaulatan NKRI.
• Selain itu, Indonesia perlu melakukan kerja sama khusus dengan Australia dan Selandia
Baru. Kedua negara ini merupakan mitra penting bagi Indonesia di forum regional dan
multilateral khususnya dalam meng-engage negara-negara Pasifik lainnya. Keberadaan
Direktorat Pasifik dan Oseania akan mendukung kepentingan Indonesia secara khusus
dalam hal Geo-Politik dan Geo-Ekonomi di kawasan Pasifik.
• Dinamika politik domestik di masing-masing negara di Pasifik sangat tinggi sehingga
keberadaan Direktorat Pasifik dan Oseania akan sangat penting untuk memagari
kepentingan Indonesia.
• Kawasan Pasifik memiliki karakteristik khusus dimana terdapat hubungan yang sangat
erat antara diplomasi bilateral dengan diplomasi regional.
Dalam menjalankan peran serta menghadapi tantangan selama 5 (lima) tahun ke depan
dan memenuhi harapan para stakeholders, Direktorat Asia Timur dan Pasifik perlu memiliki
gambaran permasalahan, tantangan, peluang dan potensi yang dimiliki Direktorat Asia Timur
dan Pasifik sebagai dasar untuk menentukan strategi perencanaan lima tahun mendatang.
Analisis SWOT Direktorat Asia Timur dan Pasifik adalah sebagai berikut:

Internal

Strengths (S) Weaknesses (W)


S1. Kualitas SDM yang kompeten W1. SDM belum sesuai kebutuhan dengan
S2. Jejaring yang luas di antara pemangku adanya formasi jabatan yang belum
kepentingan dalam mendukung pelaksanaan terisi dan mutasi SDM yang relatif cepat
kebijakan luar negeri di kawasan Asia Timur W2. Anggaran yang belum memadai
dan Pasifik
S3. Pengelolaan kerja sama bilateral yang
semakin kuat
S4. Semakin terfokusnya kegiatan diplomasi di
kawasan Asia Timur dan kawasan Pasifik
melalui pemekaran Direktorat Asia Timur
dan Pasifik B
S a
u r
p r
Opportunities (O) Threats (T)
p i
o T1. Dinamika konstelasi ekonomi politik
O1. Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang e
negara, kawasan dan global yang
r potensial bagi peningkatan kerja sama
berdampak negatif terhadap Indonesia dan r
bilateral dan regional
t O2. Peluang yang ada di kawasan untuk kawasan.
r
T2. Meningkatnya persaingan pasar di
melakukan diplomasi ekonomi dan maritim
kawasan
O3. Meningkatnya kerja sama dengan mitra
T3. Lemahnya komitmen dan ketidaksiapan
strategis di Kawasan Asia Timur dan Pasifik
O4. Potensi ekonomi Indonesia dan meningkatnya pemangku kepentingan terkait dalam
menindaklanjuti kesepakatan di kawasan
minat kerja sama TTI dari negara-negara
Asia Timur dan Pasifik
kawasan Asia Timur dan Pasifik ke Indonesia
T4. Masih kuatnya ego sektoral
05. Kawasan Asia Timur dan Pasifik lebih cepat
Kementerian/Lembaga dalam mendukung
pulih ekonominya dalam menghadapi
upaya diplomasi
dampak pandemi Covid-19

Eksternal
Kesimpulan Analisa Faktor Internal (KAFI)
Score Kesimpulan
No Faktor Internal Bobot Rating
(3x4) (Prioritas)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kekuatan (Strength)
1 Kualitas SDM yang kompeten 20 4 80 I

2 Jejaring yang luas di antara pemangku 10 4 40 V


kepentingan dalam mendukung
pelaksanaan kebijakan luar negeri di
kawasan Timur dan Pasifik

3 Pengelolaan kerja sama bilateral yang 15 3 45 III


semakin kuat

4 Semakin terfokusnya kegiatan diplomasi 15 3 45 VI


di kawasan Asia Timur dan kawasan
Pasifik melalui pemekaran Direktorat
Asia Timur dan Pasifik

Kelemahan (Weakness)

1 SDM belum sesuai kebutuhan dengan 20 2 40 IV


adanya formasi jabatan yang belum
terisi.

2 Anggaran yang belum memadai 20 3 60 II

Kesimpulan Analisa Faktor Eksternal (KAFE)


Score Kesimpulan
No Faktor Internal Bobot Rating
(3x4) (Prioritas)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Opportunities (Strength)

1 Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang 15 4 60 I


potensial bagi peningkatan kerja sama
bilateral dan regional

2 Peluang yang ada di kawasan untuk 15 3 45 II


melakukan diplomasi ekonomi dan
maritim

3. Meningkatnya kerja sama dengan mitra 10 3 30 IV


strategis di kawasan Asia Timur dan
Pasifik

4 Potensi ekonomi Indonesia dan 10 3 30 V


meningkatnya minat kerja sama TTI dari
negara-negara kawasan Asia Timur dan
Pasifik

5 Kawasan Asia Timur dan Pasifik lebih 10 2 20 III


cepat pulih ekonominya dalam
menghadapi dampak pandemi Covid-19

Threats (T)

1 Dinamika konstelasi ekonomi politik 10 2 20 VIII


negara, kawasan dan global yang
berdampak negatif terhadap Indonesia
dan kawasan.

2 Meningkatnya persaingan pasar di 10 2 20 IX


Kawasan

3 Lemahnya komitmen dan ketidaksiapan 10 3 30 VI


pemangku kepentingan terkait dalam
menindaklanjuti kesepakatan di kawasan
Asia Timur dan Pasifik

4 Kuatnya ego sektoral yang menghambat 10 3 30 VII


koordinasi diplomasi.

Keterangan :
Bobot didasarkan pada dampak yang ditimbulkan pada keberhasilan kini dan kedepan dengan
nilai total 100.
Rating adalah setiap faktor yang menggunakan pendekatan skala 1 sampai dengan 4 dengan
keterangan 1 (paling tidak menonjol), 2 (tidak menonjol), 3 (menonjol), 4 (sangat menonjol).
ANALISIS TOWS

KAFI Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


1. Kualitas SDM yang kompeten 1. SDM belum sesuai kebutuhan dengan adanya
2. Jejaring yang luas di antara pemangku formasi jabatan yang belum terisi dan mutasi
kepentingan dalam mendukung SDM yang relatif cepat
pelaksanaan kebijakan luar negeri di 2. Anggaran yang belum memadai
kawasan Asia Timur dan Pasifik
3. Pengelolaan kerja sama bilateral yang
semakin kuat
4. Semakin terfokusnya kegiatan diplomasi di
kawasan Asia Timur dan kawasan Pasifik
melalui pemekaran Direktorat Asia Timur
dan Pasifik

KAFE

Peluang (Opportunity) Asumsi Strategi Asumsi Strategi


1. Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang Strength VS Opportunity Weakness VS Opportunity
potensial bagi peningkatan kerja sama
1. Penggunaan SDM yang kompeten dapat 1. Terpenuhinya SDM Direktorat Asia Timur dan
bilateral dan regional
meningkatkan kerja sama strategis di Pasifik akan lebih meningkatkan kinerja
2. Peluang yang ada di kawasan untuk
kawasan Asia Timur dan Pasifik dengan direktorat dalam meningkatkan kerja sama
melakukan diplomasi ekonomi dan
memanfaatkan potensi dan peluang kerja strategis dengan negara mitra.
maritim
sama yang ada di Kawasan. 2. Alokasi anggaran yang memadai dapat
3. Meningkatnya kerja sama dengan mitra
2. Fungsi Direktorat Asia Timur dan Pasifik meningkatkan efektivitas diplomasi Indonesia
strategis di Kawasan Asia Timur dan
sebagai koordinator hubungan luar negeri di di kawasan Asia Timur dan Pasifik.
Pasifik
kawasan Asia Timur dan Pasifik dapat
4. Potensi ekonomi Indonesia dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan
meningkatnya minat kerja sama TTI dari
hubungan kerjasama dengan negara mitra
negara-negara kawasan Asia Timur dan
yang semakin baik.
Pasifik ke Indonesia
3. Jejaring yang luas dapat dimanfaatkan
5. Kawasan Asia Timur dan Pasifik lebih
untuk mendukung kepentingan Indonesia.
cepat pulih ekonominya dalam
4. Pemekaran Direktorat Asia Timur dan
menghadapi dampak pandemi Covid-19
Pasifik akan memfokuskan kinerja diplomasi
pada masing-masing kawasan.
Tantangan (Threats) Asumsi Strategi Asumsi Strategi
1. Dinamika konstelasi ekonomi politik Strength VS Threats Weakness VS Threats
negara, kawasan dan global yang
1. Fungsi Direktorat Asia Timur dan Pasifik 1. Terpenuhinya SDM Direktorat Asia Timur dan
berdampak negatif terhadap Indonesia
sebagai koordinator hubungan luar negeri di Pasifik akan mengantisipasi kompetisi yang
dan kawasan.
kawasan Asia Timur dan Pasifik dapat tinggi terkait pembukaan akses pasar
2. Meningkatnya persaingan pasar di
menanggulangi ego sektoral internasional yang prospektif, dan kondisi geo-
kawasan
Kementerian/Lembaga dalam mendukung politik dan geo-ekonomi global yang
3. Lemahnya komitmen dan ketidaksiapan
upaya diplomasi. berdampak negatif terhadap pelaksanaan
pemangku kepentingan terkait dalam
kebijakan luar negeri Indonesia.
menindaklanjuti kesepakatan di kawasan 2. Penggunaan SDM yang kompeten dapat
Asia Timur dan Pasifik mengantisipasi kompetisi yang tinggi terkait 2. Pengelolaan sistem penyimpanan serta
4. Masih kuatnya ego sektoral pembukaan akses pasar internasional yang pengelolaan data dan dokumen akan
Kementerian/Lembaga dalam prospektif, dan kondisi geo-politik dan geo- mendukung Direktorat Asia Timur dan Pasifik
mendukung upaya diplomasi ekonomi global yang berdampak negatif dalam mengelola dampak negatif ego sektoral
terhadap pelaksanaan kebijakan luar negeri Kementerian/Lembaga dalam mendukung
Indonesia. upaya diplomasi.
II.1 VISI
Guna mewujudkan Visi Kementerian Luar Negeri Tahun 2020 – 2024 “Memimpin
diplomasi yang aktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”, maka ditetapkanlah Visi Direktorat Asia
Timur dan Pasifik sebagai berikut:
“Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif di Kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk
mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
berlandaskan Gotong Royong”,

II.2 MISI
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Direktorat Jenderal Asia Timur dan Pasifik telah
menetapkan 3 (tiga) misi yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2020-2024, sebagai
berikut:
a. Memberikan nilai manfaat ekonomi yang optimal melalui hubungan luar negeri di Kawasan
Asia Timur dan Pasifik untuk mendukung struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan
berdaya saing
b. Memajukan kepemimpinan dan peran Indonesia yang berpengaruh di Kawasan Asia
Timur dan Pasifik
c. Meningkatkan infrastruktur diplomasi Direktorat Asia Timur dan Pasifik untuk mendukung
peningkatan kualitas manusia Indonesia.

II.3 TUJUAN/SASARAN STRATEGIS


Tujuan dari Direktorat Jenderal Asia Timur dan Pasifik adalah:

a. Nilai manfaat diplomasi ekonomi yang optimal melalui hubungan luar negeri di
Kawasan Asia Timur dan Pasifik

Nilai manfaat diplomasi ekonomi, keuangan dan pembangunan adalah jumlah nominal
manfaat yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan promosi perdagangan, investasi dan
pariwisata

Optimal adalah paling baik, tertinggi, dan paling menguntungkan

Hubungan luar Negeri adalah setiap kegiatan yang menyangkut aspek bilateral, regional dan
internasional yang dilakukan oleh Pemerintah di tingkat Pusat dan daerah, atau Lembaga-
lembaganya, Lembaga, badan usaha, organisasi-organisasi, Lembaga swadaya masyarakat,
atau warga negara Indonesia.
Tujuan/Sasaran Strategis tersebut diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai
dengan 2024 sebagai berikut:

Target
Indikator Kinerja
Tujuan/Sasaran Strategis
Utama 2020 2021 2022 2023 2024

Nilai manfaat diplomasi


Jumlah negara 5 7 7 8 8
akreditasi di
ekonomi yang optimal melalui
Kawasan Asia Timur
hubungan luar negeri di
dan Pasifik dengan
Kawasan Asia Timur dan
peningkatan nilai
Pasifik
perdagangan
dengan Indonesia
minimal 3%
Jumlah negara 1 2 2 3 4
akreditasi di wilayah
Asia Timur dan
Pasifik dengan
peningkatan nilai
investasi asing ke
Indonesia minimal
3%
Jumlah negara 0 3 3 4 6
akreditasi di wilayah
Asia Timur dan
Pasifik dengan
peningkatan jumlah
wisatawan manca
negara ke Indonesia
minimal 5%

b. Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan
internasional di Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang tinggi
Dukungan adalah sokongan/bantuan
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu
Tinggi adalah (mendukung) secara penuh
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil
dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum
internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan
nasional.
Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur
oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia
dengan subyek hukum internasional, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah
Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.
Tinggi adalah mendukung secara penuh dalam konteks dukungan.
Tujuan/Sasaran Strategis tersebut diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai
dengan 2024 sebagai berikut:

Target
Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja
Strategis Utama 2020 2021 2022 2023 2024

Dukungan dan komitmen Persentase 80,77% 86% 86% 87,5% 87,5%


nasional atas kebijakan kesepakatan kerja
luar negeri dan sama bilateral di
kesepakatan Kawasan Asia Timur
internasional di Kawasan dan Pasifik yang
Asia Timur dan Pasifik ditindaklanjuti
yang tinggi stakeholders dalam
negeri

c. Infrastruktur Diplomasi yang kuat

Infrastruktur Diplomasi adalah seluruh sumber daya, sarana dan prasarana yang digunakan
untuk pelaksanaan diplomasi dan hubungan luar negeri.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Tujuan/Sasaran Strategis tersebut diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai
dengan 2024 sebagai berikut:

Target
Tujuan/Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Strategis 2020 2021 2022 2023 2024

Infrastruktur
Diplomasi yang kuat Nilai Akuntabilitas Kinerja
di Direktorat Asia Instansi Pemerintah 78 78 79 79 79
Timur dan Pasifik (AKIP) Direktorat Asia (BB) (BB) (BB) (BB) (BB)
Timur dan Pasifik
Lampiran 1: Matriks Arah Kebijakan dan Strategi
Lampiran 2: Matriks Target Kinerja
LAMPIRAN
Lampiran 1: Matriks Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Asia Timur dan Pasifik

Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

1. Peningkatan optimalisasi nilai 1. Memanfaatkan pasar domestik 1. Meningkatkan komunikasi secara


manfaat diplomasi ekonomi sebagai daya tawar untuk menjalin berkala dengan para stakeholders
melalui hubungan luar negeri kerja sama ekonomi yang saling dalam negeri guna menindaklanjuti
menguntungkan di tingkat bilateral business inquiries dari Perwakilan RI
maupun regional. di Kawasan Asia Timur dan Pasifik
untuk membantu pemberdayaan
potensi di daerah dengan
memanfaatkan event-event promosi
di luar negeri.

2. Memperkokoh kerja sama ekonomi 1. Penyelesaian kerja sama bilateral di


yang strategis dan saling bidang ekonomi yang akan memberi
menguntungkan dengan pasar manfaat bagi kepentingan nasional.
utama dan langkah terobosan
untuk menembus pasar potensial. 2. Mengamankan pasar potensial bagi
industri/komoditas strategis
Indonesia di Asia Timur dan Pasifik
seperti sawit dan batu bara.

3. Implementasi program tindak lanjut


dari program ProPN yang telah
dilaksanakan, yaitu Indonesia-South
Pacific Forum for Development
(ISPFD).

4. Mengintensifkan dialog dan lobi


untuk mengatasi hambatan-
hambatan perdagangan dalam
berbagai forum pertemuan bilateral
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

5. Mengoptimalkan wadah joint working


group untuk mengkomunikasikan
aspek teknis dalam menyukseskan
kerja sama.

6. Mengupayakan koridor perjalanan


untuk bisnis esensial, dinas, dan
diplomatik.

3. Mengintegrasikan promosi 1. Menyusun pemetaan prioritas


perdagangan dan investasi yang perdagangan dan investasi di
lebih terarah dan memberikan hasil kawasan Asia Timur dan Pasifik,
yang konkret bekerja sama dengan para
pemangku kepentingan di dalam
negeri, termasuk BUMN, pemerintah
daerah, pelaku usaha nasional dan
diaspora Indonesia.

2. Mendorong keikutsertaan pelaku


usaha dalam negeri dan pemerintah
daerah dalam berbagai kegiatan
promosi perdagangan dan investasi
yang difasilitasi Perwakilan RI di
kawasan Asia Timur dan Pasifik
untuk memaksimalkan pengenalan
potensi berbagai daerah di
Indonesia.

3. Mendorong keikutsertaan
pengusaha/perusaahaan dari negara
mitra dalam kegiatan-kegiatan
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik
promosi perdagangan dan investasi
di dalam negeri.

4. Meningkatkan keterlibatan pelaku 1. Mendorong partisipasi aktif asosiasi


usaha daerah pengusaha dengan memanfaatkan
kegiatan promosi di kawasan Asia
Timur dan Pasifik.

2. Mendorong terbentuknya dan


menindaklanjuti kerja sama sister
city/sister province untuk
mengembangkan dan memanfaatkan
potensi daerah.

5. Mendorong, memetakan potensi 1. Mendorong pemanfaatan data


dan memfasilitasi investasi dari economic/market intelligence oleh
luar negeri (inbound investment) stakeholders dalam negeri untuk
pada sektor-sektor prioritas bagi mendorong outbond invesrment ke
Indonesia dan outbond investment negara-negara potensial di kawasan
ke luar negeri yang sinergis Asia Timur dan Pasifik.
dengan kepentingan ekonomi
nasional. 2. Mendorong dan mengawal relokasi
investasi asing dari negara mitra di
Kawasan Asia Timur dan Pasifik ke
Indonesia.

3. Mendorong partisipasi BUMN dan


Lembaga terkait, serta kalangan
swasta nasional pada proyek
pembangunan strategis di kawasan
Asia Timur dan Pasifik.
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

6. Memfasilitasi perundingan dan 1. Menyelenggarakan dan mendorong


mendukung percepatan pembahasan Perjanjian Promosi dan
penyelesaian penyusunan Perlindungan Penanaman Modal
Perjanjian Promosi dan (P4M) dengan negara mitra di
Perlindungan Penanaman Modal kawasan Asia Timur dan Pasifik.
(P4M) bilateral untuk melindungi
investasi Indonesia di luar negeri. 2. Menyelenggarakan dan mendorong
pembahasan Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda
dengan negara mitra di kawasan
Asia Timur dan Pasifik, untuk
memperkuat Perjanjian Promosi dan
Perlindungan Penanaman Modal
(P4M).

7. Mendorong kerjasama dengan 1. Mengamankan komitmen-komitmen


negara-negara mitra untuk suplai vaksin dari negara mitra di
produksi dan pengadaan alat Kawasan Asia Timur dan Pasifik.
kesehatan serta obat-obatan di
Indonesia. 2. Menindaklanjuti dan
mengimplementasikan kerja sama
pengembangan vaksin.

3. Mengintensifkan diplomasi guna


memenuhi kebutuhan alat Kesehatan
maupun obat-obatan.

4. Mendorong kerja sama industri


farmasi dengan negara mitra di
kawasan Asia Timur dan Pasifik.
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

9. Mendorong produk unggulan yang 1. Mendorong terbentuknya


berorientasi ekspor serta kesepakatan business to business
mendukung pembiayaan proyek dalam berbagai kegiatan promosi
infrastruktur dan industri strategis serta kesepakatan bilateral.
ke luar negeri.
2. Mendorong keikutsertaan lembaga
pembiayaan untuk mendukung
proyek infrastruktur dan industri
strategis di Kawasan Asia Timur dan
Pasifik.

10. Menolak berbagai tindakan 1. Melakukan pendekatan dan lobi


diskriminatif yang ditujukan kepada melalui mekanisme pertemuan
komoditas unggulan Indonesia. bilateral guna memastikan
diberlakukannya kebijakan non-
diskriminatif terhadap komoditas
unggulan Indonesia.

2. Melakukan pendekatan dan lobi


melalui mekanisme pertemuan
bilateral dan regional guna
memastikan diberlakukannya
kebijakan non-diskriminatif terhadap
komoditas unggulan Indonesia.

11. Memanfaatkan perkembangan 1. Mendorong ekspansi start-up


teknologi informasi dan komunikasi Indonesia ke negara-negara di
untuk mendorong industri digital, Kawasan Asia Timur dan Pasifik
ekonomi kreatif, dan
pengembangan SDM Indonesia
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik
untuk mendukung pencapaian visi
Indonesia 4.0.

12. Mendorong tercapainya kerja 1. Mendorong finalisasi perundingan


sama ekonomi ekonomi seperti Preferential Tariff Agreement (PTA)
Preferential Tariff Agreement Indonesia dengan Fiji dan Papua
(PTA), Free Trade Agreement Nugini.
(FTA), Comprehensive Economic
Partnership Agreement (CEPA)
Indonesia dengan negara-negara
mitra di kawasan Asia Timur dan
Pasifik sesuai dengan kepentingan
nasional.

13. Mendorong pemanfaatan kerja 1. Mendorong implementasi Indonesia-


sama ekonomi ekonomi seperti Australia Comprehensive Economic
Preferential Tariff Agreement Partnership Agreement (IA-CEPA).
(PTA), Free Trade Agreement
(FTA), Comprehensive Economic
Partnership Agreement (CEPA)
Indonesia dengan negara-negara
mitra di kawasan Asia Timur dan
Pasifik sesuai dengan kepentingan
nasional.

2. Mengawal ratifikasi dan mendorong


implementasi Indonesia-Korea
Comprehensive Economic
Partnership Agreement (IK-CEPA).
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

3. Mendorong penyelesaian Review


Indonesia-Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA).

14. Mendorong pemanfaatan peluang 1. Mendorong pemanfaatan peluang


ekonomi, perdagangan dan Indonesia untuk memenuhi global
investasi suppy chain melalui substitusi produk
dengan produk unggulan Indonesia.

2. Mencari peluang relokasi investasi


perusahaan dari negara mitra di
kawasan Asia Timur dan Pasifik

15. Memanfaatkan kekuatan Indonesia 1. Meningkatkan promosi dagang untuk


sebagai basis produksi industri produk industri manufaktur ke
manufaktur, antara lain baterai kawasan Asia Timur dan Pasifik.
lithium, petrokimia, otomotif dan
suku cadang, besi baja, dan tekstil, 2. Memperluas akses pasar di negara-
dalam memperluas pasar ke negara kawasan Asia Timur dan
kawasan negara-negara yang Pasifik untuk produk industri
terbatas atau tidak memiliki basis manufaktur dengan memanfaatkan
produksi industri manufaktur perjanjian dagang yang telah
tersebut. disepakati.

3. Menarik investasi di bidang industri


manufaktur dari negara-negara mitra
di kawasan Asia Timur dan Pasifik ke
Indonesia.

16. Memanfaatkan instrumen 1. Memanfaatkan instrumen kebijakan


kebijakan dari negara- negara-negara di kawasan Asia
Timur dan Pasifik, seperti kebijakan
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik
negara/wilayah akreditasi untuk Belt and Road Initiative (RRT), New
kepentingan ekonomi RI. Southbound Policy (Taiwan), New
Southern Policy (RoK), Specified
Skilled Workers (Jepang), dan
Australian Infrastructure Financing
Facility for the Pacific / AIFFP
(Australia) untuk kepentingan
ekonomi RI.

17. Mendukung pembangunan proyek- 1. Mendorong relokasi perusahaan-


proyek strategis nasional dengan perusahaan asing yang ingin
tawaran kerja sama yang lebih berinvestasi ke Indonesia.
kompetitif

18. Mengembangkan kerja sama 1. Pembentukan Direktorat Pasifik dan


triangular antara Indonesia dengan Oseania untuk peningkatan kerja
mitra tradisional ke kawasan sama triangular antara Indonesia
Pasifik, baik dalam skema G-to-G dengan mitra tradisional di kawasan
maupun B-to-B. Pasifik.

2. Pemberian bantuan teknis dan kerja


sama peningkatan kapasitas kepada
negara mitra tradisional di kawasan
Pasifik.

2 Peningkatan pengaruh 1. Mendorong pelaksanaan Indonesia 1. Melaksanakan dan mengembangkan


kepemimpinan dan peran – South Pacific Forum for kegiatan dalam kerangka Indonesia
Indonesia dalam kerja sama Development (ISPFD) sebagai – South Pacific Forum for
internasional perwujudan visi Pacific Elevation Development (ISPFD) yang lebih
serta komitmen Indonesia sebagai bersinergi dengan perkembangan
bagian integral dari Pasifik dalam dan dinamika di kawasan
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik
rangka mempererat hubungan dan
2. Meningkatkan kerja sama Indonesia
kerja sama dengan negara-negara
dan Pasifik di bidang kerja sama
di kawasan.
teknik, pengembangan kapasitas,
pembangunan, perdagangan,
investasi, pariwisata, lingkungan,
perubahan iklim, dan konektivitas.

3. Memperkokoh diplomasi RI di
Pasifik.

4. Mendorong terlaksananya kegiatan


Indonesia – South Pacific Forum for
Development (ISPFD) secara reguler
sebagai diplomasi berbasis people to
people contact.

2. Meningkatkan kerja sama dan 1. Mendorong tindak lanjut kegiatan


trust-building di kawasan Indo- Pacific Exposition untuk
Pasifik yang terfokus pada meningkatkan interaksi aktif dengan
pengembangan kerja sama negara-negara di Kawasan Pasifik.
kemaritiman, konektivitas dan
infrastruktur, serta pembangunan.
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

3. Penguatan integritas NKRI dan 1. Meningkatkan kerja sama bilateral, 1. Mengkombinasikan peningkatan
diplomasi politik keamanan regional dan internasional dalam kerja sama di bidang yang menjadi
pemeliharaan perdamaian dan prioritas kawasan Pasifik a.l. di
keamanan internasional. bidang SDGs, perikanan dan
kelautan, lingkungan, konektivitas
dan keamanan.

2. Meningkatkan kerjasama 1. Mendorong terbentuknya


penanggulangan terorisme serta kesepakatan bilateral mengenai
kerjasama hukum dengan negara penanggulangan terorisme dengan
mitra. negara-negara di kawasan Asia
Timur dan Pasifik, serta mengawal
implementasi kesepakatan bilateral
tersebut.

2. Meningkatkan kerjasama
penanggulangan terorisme dengan
negara-negara di kawasan Asia
Timur dan Pasifik, termasuk dengan
pemberian bantuan teknis dan
peningkatan kapasitas.

3. Mendukung kerja sama 1. Mendorong terbentuknya


pertahanan di lingkup bilateral, kesepakatan bilateral mengenai
regional dan internasional. pertahanan dengan negara-negara
di kawasan Asia Timur dan Pasifik,
serta mengawal implementasi
kesepakatan bilateral tersebut.
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

2. Meningkatkan promosi industri


pertahanan Indonesia di kawasan
Asia Timur dan Pasifik.

4. Mengintensifkan kerja sama 1. Mendorong terbentuknya


bilateral penegakan hukum dalam kesepakatan bilateral mengenai
menanggulangi kejahatan penanggulangan kejahatan
transnasional, seperti: korupsi, transnasional dengan negara-negara
terorisme, penyelundupan di Kawasan Asia Timur dan Pasifik,
manusia, perdagangan orang, serta mengawal implementasi
perdagangan gelap narkoba, kesepakatan bilateral tersebut.
perompakan perdagangan senjata
ilegal, illegal fishing. 2. Meningkatkan mekanisme
information sharing antar institusi
penegakan hukum dengan negara
mitra di Kawasan Asia Timur dan
Pasifik

3. Mendorong pembentukan dan


implementasi kesepakatan
mandatory consular notification
dengan negara-negara di Kawasan
Asia Timur dan Pasifik.

5. Meningkatkan kerja sama kepolisian


dalam tanggulangi tantangan
terorisme.
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik

6. Mengembangkan kerja sama


pembangunan kapasitas dan berbagi
pengalaman dan sumber daya
institusi keamanan

5. Mendorong peningkatan kerja 1. Mendorong terbentuknya


sama dalam bidang keamanan dan kesepakatan bilateral mengenai
keselamatan laut, serta search and keamanan dan keselamatan laut,
rescue, penanganan bencana di serta search and rescue,
laut, serta perlindungan lingkungan penanganan bencana di laut, serta
laut. perlindungan lingkungan laut dengan
negara-negara di kawasan Asia
Timur dan Pasifik, serta mengawal
implementasi kesepakatan bilateral
tersebut.

4. Peningkatan dukungan dan 1. Memantapkan peran Kementerian 1. Meningkatkan koordinasi dengan


komitmen nasional atas kebijakan Luar Negeri sebagai penjuru dalam kementerian/Lembaga teknis melalui
luar negeri dan kesepakatan perumusan kebijakan luar negeri pertemuan interkementerian.
internasional dan sebagai fungsi koordinator
dalam penyelenggaraan hubungan 2. Mendorong dimasukkannya kegiatan
luar negeri. implementasi kesepakatan bilateral
dan regional di Kawasan Aspasaf
dalam perencanaan kinerja
Kementerian/Lembaga teknis dan
Pemerintah Daerah

5 Peningkatan infrastruktur 1. Melakukan penataan organisasi 1. Mengimplementasikan SOTK baru


diplomasi berbasis teknologi yang adaptif sesuai dinamika dengan memekarkan Direktorat Asia
informasi tuntutan polugri, peningkatan Timur dan Pasifik menjadi Direktorat
kualitas perencanaan serta Asia Timur dan Direktorat Pasifik
Arah Kebijakan Kementerian No Strategi Kementerian Luar No Strategi Unit Organisasi Direktorat
No
Luar Negeri Negeri Asia Timur dan Pasifik
monitoring dan evaluasi kinerja,
2. Meningkatkan kualitas perencanaan
dan tata kelola Kementerian Luar
serta monitoring dan evaluasi kinerja,
Negeri dan Perwakilan RI.
serta tata kelola Direktorat Asia
Timur dan Pasifik

3. Membuka perwakilan baru pada


negara-negara kunci di Kawasan
Asia Timur dan Pasifik, antara lain di
RRT

2. Meningkatkan tata kelola 1 Meningkatkan pelaksanaan Sistem


pengawasan intern berbasis risiko. Pengendalian Internal Pemerintah
(SPIP) di Direktorat Asia Timur dan
Pasifik
LAMPIRAN 2:
MATRIKS TARGET KINERJA DIREKTORAT ASIA TIMUR DAN PASIFIK

Sasaran TARGET ALOKASI ANGGARAN (JUTA RUPIAH)


Program/Kegiatan Program/Indikato
r 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

Program: Nilai manfaat


diplomasi ekonomi
Diplomasi dan yang optimal di 1.658.436.000 3.000.000.000 2.600.000.000 3.016.000.000 3.498.560.000
Kerja Sama Kawasan Asia
Internasional Timur dan Pasifik

1. Jumlah 5 7 7 8 8
Negara
akreditasi di
Kawasan Asia
Timur dan
Pasifik yang
mencapai
target
peningkatan
nilai
perdagangan
dengan
Indonesia

2. Jumlah 1 2 2 3 4
Negara
akreditasi di
Kawasan Asia
Timur dan
Pasifik yang
mencapai
target
peningkatan
nilai investasi
dengan
Indonesia

3. Jumlah 0 3 3 4 6
negara
akreditasi di
kawasan Asia
Timur dan
Pasifik yang
Sasaran TARGET ALOKASI ANGGARAN (JUTA RUPIAH)
Program/Kegiatan Program/Indikato
r 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
mencapai
target
peningkatan
jumlah
wisatawan
mancanegara
ke Indonesia

4. Persentase 80.77% 81.25% 81.25% 86% 86%


Kesepakatan
Kerjasama
Bilateral di
Kawasan Asia
Timur dan
Pasifik yang
ditindak lanjuti
oleh
Stakeholder
dalam Negeri

5. Jumlah 5 8 8 10 10
Kesepakatan
hasil
perundingan
di Bidang
Ekonomi,
Sosial dan
Budaya di
kawasan Asia
Timur dan
Pasifik.

6. Persentase 100% 100% 100% 100% 100%


Data
Economic
Intelligence
dari kawasan
Asia Timur
dan Pasifik
yang
Ditindaklanjuti
Sasaran TARGET ALOKASI ANGGARAN (JUTA RUPIAH)
Program/Kegiatan Program/Indikato
r 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Stakeholders
dalam Negeri

7. Jumlah 6 8 8 10 10
Kesepakatan
Hasil
Perundingan
di Bidang
Kemaritiman,
Polkam dan
Perbatasan di
Kawasan Asia
Timur dan
Pasifik

Anda mungkin juga menyukai