Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Volume IX No.

1 / Juni 2019
ISSN : 2581-1541 E-ISSN : 2086-1109

PELUANG DAN TANTANGAN KERJASAMA INVESTASI


INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA VISEGRAD

Aelina Surya, Ahmad S. Bukhari


Program Magister Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjajaran

Abstract

This study discusses the opportunities and challenges of investment cooperation between Indonesia
and the Visegrad countries. The author uses the concept of economic diplomacy to explain these
problems. Indonesia undertakes economic diplomacy efforts with the aim of continuing to increase
its investment cooperation with Visegrad countries. But in its economic diplomacy efforts there are
opportunities and challenges that must be faced. The opportunities in this regard are large investment
potential, similar goals between the two, economic diplomacy that can be carried out to the level of
local government, and ease of investment in Indonesia. While the challenge is that there is no clear
and measurable economic diplomacy blueprint, very far geographical location, and limited
collaboration in the form of bilateral relations.
Keywords: Investment Cooperation, Economic Diplomacy, Commercial Diplomacy, Visegrad

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang peluang dan tantangan kerjasama investasi antara Indonesia dengan
negara-negara Visegrad. Untuk menjelaskan hal tersebut digunakan konsep diplomasi ekonomi.
Indonesia melakukan upaya diplomasi ekonomi dengan tujuan untuk terus meningkatkan kerjasama
investasinya dengan negara-negara Visegrad. Namun dalam upaya diplomasi ekonominya tersebut
terdapat peluang dan tantangan yang harus dihadapi. Adapun peluangnya dalam hal ini adalah potensi
investasi yang besar, kesamaan tujuan antara keduanya, diplomasi ekonomi yang dapat dilakukan
hingga ke tingkat pemerintah daerah, dan kemudahan investasi di Indonesia. Sedangkan tantangannya
adalah belum ada blueprint diplomasi ekonomi yang jelas dan terukur, letak geografis yang sangat
jauh, dan kerjasama yang masih terbatas dalam bentuk hubungan bilateral.
Kata Kunci: Kerjasama Investasi, Diplomasi Ekonomi, Diplomasi Komersial, Visegrad

67
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
JIPSi Volume IX No. 1/Juni 2019

1. Pendahuluan sangat perlu dilakukan mengingat peningkatan


ekspor dan investasi di Indonesia masih belum
Salah satu program prioritas dalam
sesuai harapan, masih tertinggal dari negara-
kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden
negara Asia Tenggara lainnya seperti
Joko Widodo (Jokowi) tahun 2014-2019
Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
adalah meningkatkan kerjasama ekonomi yang
Dengan keadaan tersebut, sangat penting bagi
dapat memberikan keuntungan bagi
pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
diplomasi ekonomi guna mencapai target
masyarakat Indonesia. Oleh karenanya,
untuk menjadikan Indonesia sebagai negara
berbagai upaya diplomasi ekonomi diperkuat
trade hub di kawasan Asia Tenggara pada
guna mencapai hal tersebut. Diplomasi
tahun 2020. (Kemlu, 2018).
ekonomi ini banyak dilakukan oleh
Tujuan utama dari diplomasi ekonomi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik
yang dilakukan Indonesia adalah untuk
Indonesia. Kemlu menjadikan diplomasi
mendorong peningkatan kerjasama
ekonomi sebagai salah satu prioritas utama
perdagangan, investasi, dan pariwisata (Trade,
dalam kebijakan luar negeri Indonesia yang
Tourism, Investment / TTI). Maka dari
tercantum dalam Arah Kebijakan dan Strategi
kerjasama TTI tersebut dapat mendorong
Renstra Kemlu tahun 2015-2019, dimana
peningkatan jumlah ekspor dan investasi asing,
penguatan diplomasi ekonomi merupakan
serta meningkatkan kunjungan wisatawan
salah satu dari 8 arah kebijakan yang
asing untuk meningkatkan perekonomian
disepakati (Sabaruddin, 2016).
nasional. Adapun target TTI yang ingin dicapai
Upaya diplomasi ekonomi juga dilakukan
Indonesia dalam Rencana Pembangunan
oleh kementerian dan instansi pemerintah
Jangka Menengah Nasional 2015-2019 adalah
lainnya yang terkait, seperti Kementerian
pertumbuhan ekspor produk non-migas
Perdagangan, Kementerian Perindustrian,
dengan rata-rata sebesar 11,6% pertahun,
Kementerian Pariwisata, Kementerian
meningkatnya Penanaman Modal Asing
Keuangan, Bank Indonesia dan Badan
(PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) turut
(PMDN) menjadi Rp. 933 triliun pada tahun
berperan penting dalam mendukung diplomasi
2019, dan meningkatnya jumlah kunjungan
ekonomi Indonesia. Kementerian dan instansi
wisatawan asing menjadi 20 juta orang pada
pemerintah tersebut bersama-sama dengan
tahun 2019 (Sabaruddin, 2016).
Kemlu sepakat untuk melakukan akselerasi
Guna mencapai hal tersebut Indonesia
diplomasi ekonomi pada tahun 2018. Hal ini
berupaya untuk meningkatkan kerjasama
68
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume IX No. 1/Juni 2019 JIPSi
ekonomi di pasar tradisional dan pasar non- negara Visegrad, neraca perdagangan (ekspor
tradisional atau “untapped market”. Secara dan impor) dan jumlah investasi Indonesia
umum yang dimaksud dari pasar tradisional dengan negara-negara Visegrad tersebut masih
dalam hal ini adalah negara-negara mitra yang tergolong rendah. Hal ini dikarenakan potensi
sudah memiliki hubungan kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi dengan negara-
yang kuat sejak lama seperti Amerika Serikat negara Visegrad masih belum tereksplorasi
(AS) dan negara-negara kawasan Eropa Barat. secara maksimal. Oleh karenanya pemerintah
Sementara itu pasar non-tradisional adalah Indonesia hingga saat ini masih berupaya
negara-negara yang potensial secara ekonomi untuk terus melakukan diplomasi ekonomi
dan prospektif sebagai tujuan pasar seperti dengan negara-negara Visegrad guna
negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan membuka peluang kerjasama ekonomi yang
Timur, Amerika Latin, Asia Tengah dan Asia lebih luas dan potensi perdagangan serta
Pasifik Selatan. investasi dapat dimaksimalkan.
Sejalan dengan upaya peningkatan Peningkatan kerjasama investasi
kerjasama ekonomi di pasar non-tradisional, Indonesia dengan negara-negara Visegrad
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terjadi tidak secara signifikan. Kerjasama
gencar melakukan peningkatan kerjasama investasi Indonesia dengan negara-negara
ekonomi dengan negara-negara Visegrad tersebut masih tergolong rendah. Hal ini terjadi
Group yang berada di kawasan Eropa Tengah, dikarenakan beberapa hambatan dan tantangan
yaitu Polandia, Hungaria, Ceko, dan Slovakia. yang terjadi dengan negara-negara tersebut.
Negara-negara tersebut memiliki potensi Oleh karenanya, penulis dalam hal ini tertarik
kerjsama ekonomi yang besar bagi Indonesia, untuk meneliti peluang dan tantangan
khusunya dalam hal perdagangan dan kerjasama investasi Indonesia dengan negara-
investasi. Hingga saat ini, Indonesia dengan negara Visegrad. Penelitian ini nantinya dapat
negara-negara Visegrad tengah menjajaki menjelaskan tentang peluang dan tantangan
kerjasama ekonomi dalam bidang industri kerjasama investasi Indonesia dengan negara-
kelapa sawit dan ban dengan Ceko, Slovakia, negara Visegrad tersebut.
dan Hungaria, serta rencana investasi di bidang 2. Kerangka Analisis
pertambangan dan energi dengan Polandia Dalam penelitian ini penulis
(Kemlu, 2018). menggunakan metode kualitatif untuk
Tetapi meskipun sudah memiliki mengetahui peluang dan tantangan kerjasama
hubungan kerjasama ekonomi dengan negara- investasi Indonesia dengan negara-negara

69
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
JIPSi Volume IX No. 1/Juni 2019

Visegrad. Untuk dapat menjelaskan hal memasukkan elemen lain yakni adanya
tersebut penelitian ini menggunakan konsep pertukaran uang dan informasi termasuk
diplomasi ekonomi yang juga menjelaskan bantuan luar negeri atau official development
diplomasi komersial yang berkaitan dengan assistance. (Killian, 2016). Jadi dari berbagai
promosi kerjasama investasi Indonesia. Teknik definisi tersebut dapat dipahami bahwa
pengumpulan data dalam penelitian ini diplomasi ekonomi memiliki makna yang
menggunakan teknik studi literatur atau studi sangat luas. Maka hal itu berarti berbagai jenis
pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data dari aktivitas ekonomi dapat dikategorikan sebagai
sumber-sumber yang relevan. bagian dari diplomasi ekonomi.
3. Konsep Diplomasi Ekonomi Kemudian untuk mempersempit makna
Kegiatan diplomasi pada era globalisasi dari diplomasi ekonomi, Saner & Yiu (2001)
ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu mengkategorikan aktivitas diplomasi
diplomasi yang mengalami perkembangan berdasarkan fungsinya masing-masing, yaitu
dengan pesat adalah diplomasi ekonomi. diplomasi ekonomi (economic diplomacy),
Hadirnya globalisasi membuat negara-negara diplomasi komersial (commercial diplomacy),
di dunia semakin terlibat dalam perdagangan diplomasi korporat (corporate diplomacy) dan
internasional. Karenanya diplomasi ekonomi diplomasi bisnis (business diplomacy).
menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh Diplomasi ekonomi dan diplomasi komersial
suatu negara dalam mencapai kepentingan dilakukan oleh aktor negara, sedangkan
nasional dan menghadapai perdagangan bebas. diplomasi korporat dilakukan oleh aktor non-
Bayne & Woolcock (2011) negara. Selanjutnya untuk membedakan
mendefinisikan diplomasi ekonomi sebagai diplomasi ekonomi dan diplomasi komersial
rangkaian aktivitas besar, yaitu proses Rana (2009) menggambarkan dikotomi antara
pengambilan keputusan (decision making) dan keduanya (Killian, 2016).
proses negosiasi dalam bidang ekonomi.
Kemudian Rashid (2005) juga mendefinisikan
diplomasi ekonomi sebagai proses formulasi
dan negosiasi kebijakan yang berkaitan dengan
kegiatan produksi, pertukaran barang, jasa,
Gambar 1. Pembagian Diplomasi
tenaga kerja dan investasi di negara lain. Lalu
Ekonomi dengan Diplomasi
Odell (2005) mendefinisikan diplomasi
Komersial
ekonomi secara lebih luas dengan

70
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume IX No. 1/Juni 2019 JIPSi
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa internasional mereka, sehingga dapat
diplomasi ekonomi memiliki makna yang luas meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
dengan berbagai aktivitas ekonominya. meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan dan
Sementara itu diplomasi komersial yang juga untuk tujuan internasionalisasi bisnis
merupakan bagian dari diplomasi ekonomi perusahaan, khususnya Usaha Kecil dan
memiliki makna yang lebih sempit dan jenis Menengah (UKM). Selanjutnya Naray juga
aktivitas ekonomi yang lebih sedikit. Adapun mengidentifikasi berbagai alasan yang
yang termasuk dari diplomasi komersial adalah mendasari negara dalam melakukan diplomasi
(1) promosi perdagangan; (2) perjanjian komersial, yaitu: (1) kebutuhan untuk akses ke
kerjasama perdagangan seperti Foreign Trade informasi bisnis yang andal dan netral, (2)
Agreement (FTA), Regional Trade Agreement dukungan untuk kredibilitas dan citra lemah
(RTA), dan lain sebagainya; (3) isu-isu pendatang baru di pasar luar negeri, (3)
perdagangan multilateral seperti World Trade pencarian mitra: dorongan perusahaan
Organization (WTO); dan (4) promosi nasional (terutama UKM) untuk
penanaman modal asing atau foreign direct menginternasionalkan, (4) penanganan
investment (FDI). Diplomasi komersial dapat konflik, (5) dukungan delegasi negara asal:
dilakukan oleh aktor negara tingkat tinggi menteri sering didampingi oleh pelaku bisnis
(high-policy level) seperti kepala negara, dalam kunjungan Negara, dan (6)
perdana menteri, menteri atau pun anggota kekhawatiran strategis, seperti keinginan
parlemen dan aktor negara yang lebih rendah pemerintah untuk terlibat dalam kebijakan
seperti duta besar dan utusan diplomatik perdagangan strategis, dukungan untuk
khusus (Naray, 2008). Di banyak negara di kegiatan R & D atau peningkatan akses ke
dunia temasuk Indonesia, aktivitas kedua dan pasokan (energi).
ketiga hanya dapat dilakukan oleh pemerintah Upaya peningkatan kerjasama ekonomi
pusat, tetapi untuk aktivitas pertama dan Indonesia dengan negara-negara Visegrad
keempat dapat dilakukan oleh semua tingkatan merupakan bentuk dari upaya diplomasi
pemerintah dan seluruh badan promosi dagang komersial. Indonesia melalui diplomasi
dan investasi yang relevan. komersial berupaya untuk meningkatkan
jumlah ekspor dan investasi dengan negara-
Dalam beberapa studi menurut Naray
negara Visegrad tersebut. Dalam hal ini
(2008) memperlihatkan pentingnya dari
Indonesia melibatkan berbagai komponen
diplomasi komersial, yaitu untuk pemerintah
instansi pemerintahannya, mulai dari tingkatan
dalam mencapai tujuan integrasi ekonomi

71
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
JIPSi Volume IX No. 1/Juni 2019

pusat dengan berbagai kementerian yang ekonomi terbesar ke-16 berdasarkan nilai dari
terkait, kemudian juga badan atau instansi Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia juga
pendukung seperti BKPM dan Indonesia merupakan salah satu anggota dari G20.
Investment Promotion Center (IIPC), hingga Besarnya potensi investasi dan juga
pemerintah daerah melalui paradiplomasi. kekuatan ekonomi Indonesia menjadi salah
4. Peluang Kerjasama Investasi Indonesia satu peluang dalam membangun kerjasama
dengan Negara-negara Visegrad investasi dengan negara-negara Visegrad.
Indonesia memiliki potensi yang besar Indonesia secara aktif terus melakukan
dalam menarik investasi asing ke dalam negeri. diplomasi komersial dengan menawarkan
Indonesia memiliki banyak peluang bisnis kerjasama investasi dalam berbagai sektor
diberbagai sektor untuk menarik investasi kepada negara-negara tersebut. Sehingga
asing, mulai dari infrastruktur, pertanian, investor dari Polandia, Slovakia, Ceko dan
industri manufaktur, pariwisata, energi, Hungaria tertarik untuk menanamkan
industri digital, hingga gaya hidup (BKPM, modalnya di Indonesia. Polandia tertarik untuk
n.d.). Indonesia dinilai masih lebih menarik berinvestasi di sektor pertambangan, energi
bagi investor asing yang ingin menanamkan dan produk susu (Firmansyah, 2018). Ceko
investasinya ketimbang negara ASEAN juga memiliki ketertarikan untuk berinvestasi
lainnya seperti Thailand dan Malaysia. di Indonesia, khususnya di sektor industry
Menurut survey yang dilakukan oleh Japan seperti manufaktur (Pitoko, 2018). Kemudian
Bank for International Cooperation (JBIC), Hungaria juga tertarik untuk berinvestasi di
Indonesia menjadi negara dengan pringkat sektor pengolahan air, Indonesia juga
pertama sebagai negara yang paling diminati membuka peluang investasi lainnya bagi
untuk berinvestasi. Peringkat tersebut Hungaria dalam sektor energi terbarukan,
merupakan yang paling tinggi, maka tentunya teknologi informasi, ekonomi digital, dan
lebih tinggi dari Thailand, Malaysia maupun pertanian (Zuraya, 2016). Selanjutnya para
negara ASEAN lainnya. (Kemenperin, n.d.) investor dari Slovakia juga menunjukkan
Tidak hanya sebagai negara dengan minat ketertarikan yang besar untuk
potensi investasi yang besar, Indonesia juga berinvestasi di Indonesia. Mereka tertarik
merupakan negara dengan kekuatan ekonomi untuk mengembangkan kerjasama investasi di
terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar sektor perhotelan, restoran dan pariwisata
di Asia setelah Tiongkok dan India. Dalam (Margrit, 2018).
peringkat dunia, Indonesia merupakan negara

72
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume IX No. 1/Juni 2019 JIPSi
Selanjutnya yang kedua, Indonesia dan dengan Polandia. Pemerintah NTB mendorong
negara-negara Visegrad memiliki tujuan yang Polandia untuk melakukan investasi di sektor
sama, yakni sama-sama berupaya untuk dapat infrastruktur, energi listrik, dan sumber daya
memperluas dan meningkatkan kerjasama mineral di pulau Lombok maupun Sumbawa
ekonomi dengan negara-negara lain. Indonesia (Redaksi Suara NTB, 2018). Saat ini sudah ada
melihat negara-negara Visegrad sebagai pasar investasi yang ditanamkan Polandia berupa
yang sangat potensial, karenanya penting bagi proyek pembangunan Pembangkit Listrik
Indonesia untuk melakukan diplomasi Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 50 MW
ekonomi dengan negara-negara tersebut. Hal di Lombok (Firmansyah, 2018). Selain itu,
yang sama juga terjadi dengan negara-negara diplomasi komersial juga secara aktif
tersebut, negara-negara Visegrad dalam hal ini dilakukan oleh pemerintah Bali dengan
berupaya untuk meningkatkan kerjasama Hungaria. Hungaria dengan pemerintah
ekonomi di kawasan Asia dan Indonesia kabupaten Badung Bali tengah menjajaki
merupakan negara yang sangat potensial untuk kerjasama teknologi informasi. Sedangkan
mewujudkan hal tersebut. dengan pemerintah Bali, Hungaria sudah
Ketiga, Indonesia memiliki lembaga dan berinvestasi di sektor pariwisata seperti Villa
instansi pemerintahan yang sangat mendukung dan Hotel (Maya, 2017).
diplomasi komersial untuk peningkatan jumlah Keempat, Indonesia memberikan banyak
investasi di Indonesia. Diplomasi ini dapat kemudahan untuk investor asing yang mau
dilakukan oleh pemerintah pusat, maupun berinvestasi di Indonesia. Indonesia terus
BKPM secara khusus hingga pemerintah berupaya untuk meningkatkan kemudahan dan
daerah sekalipun. Untuk menyukseskan kenyamanan berinvestasi guna menarik para
diplomasi komersial di berbagai negara, calon investor dari berbagai negara. Salah satu
BKPM mendirikan Indonesia Investment kebijakan yang dilakukan Indonesia adalah
Promotion Center (IIPC). IIPC bertugas untuk dengan sinkronisasi regulasi antara pusat dan
mempromosikan investasi Indonesia dengan daerah. Pemerintah pusat dan daerah harus
investor asing. Selain itu, pemerintah daerah saling bahu membahu dalam mengatasi
juga turut berperan aktif dalam melakukan hambatan iklim berinvestasi di Indonesia.
diplomasi komersial dengan berbagai negra, Untuk sinkronisasi regulasi ini pemerintah
termasuk dengan negara-negara Visegrad. menginisiasi Online Single Submission (OSS)
Diplomasi komersial ini dilakukan oleh agar memudahkan investor hingga ke daerah.
pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB)

73
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
JIPSi Volume IX No. 1/Juni 2019

Berbagai peluang yang ada tersebut 5. Tantangan Kerjasama Investasi


berhasil menarik para investor dari negara- Indonesia dengan Negara-negara
negara Visegrad. Peluang-peluang tersebut Visegrad
juga mampu mendorong realisasi investasi Meskipun Indonesia memiliki banyak
asing di Indonesia. Data dari BKPM tahun peluang dalam bekerjasama investasi dengan
2017 menyebutkan bahwa nilai realisasi negara-negara Visegrad, tetapi peluang
investasi Polandia di tahun tersebut mencapai tersebut tidak dapat dioptimalkan karena masih
19,7 juta USD dengan 22 proyek yang sedang banyak tantangan yang juga harus dihadapi.
dikerjakan. Jumlah ini meningkat dari tahun Tantangan ini pun bisa menjadi hambatan jika
sebelumnya yang hanya mencapai 1,6 juta tidak dihadapi dengan baik.
USD dengan 25 proyek investasi. Realisasi Adapun tantangan Indonesia dalam hal
investasi dari investor Ceko juga mengalami ini adalah pertama, Indonesia hingga saat ini
peningkatan, yaitu 1,3 juta USD dengan 8 masih belum memiliki blueprint diplomasi
proyek investasi pada tahun 2016 menjadi 1,6 ekonomi yang jelas dan terukur dalam
juta USD dengan jumlah proyek investasi yang menentukan negara-negara prioritas untuk
sama. Sementara itu realisasi investasi dari kepentingan perekonomian nasional. Oleh
Hungaria dan Slovakia tidak mengalami karenanya arah dan pelaksanaan diplomasi
peningkatan. Nilai realisasi investasi pada ekonomi Indonesia menjadi tidak maksimal
tahun 2017 dari Hungaria tetap berada di angka dilakukan, termasuk juga dengan negara-
0,1 juta USD dengan jumlah proyek investasi negara Visegrad. Sabaruddin (2015) melalui
yang menurun menjadi 5 proyek yang penelitiannya mencoba untuk memberikan
sebelumnya mencapai 8 proyek investasi. solusi atas permasalahan tersebut. Dalam
Sedangkan Slovakia justru mengalami artikelnya Sabaruddin memberikan usulan
penurunan realisasi nilai investasi di Indonesia Grand Design diplomasi ekonomi Indonesia
pada tahun 2017. Jumlahnya menurun menjadi dengan menggunakan pendekatan Indeks
0,1 juta USD dengan 3 proyek investasi dari Diplomasi Ekonomi (IDE). Hasil dari
tahun sebelumnya yang berjumlah 0,3 juta penelitiannya memberikan daftar peringkat
USD dengan 7 proyek investasi. (BKPM, negara-negara yang memiliki potensi untuk
2017, 2018) dijadikan prioritas dalam diplomasi ekonomi
Indonesia. Daftar peringkat negara prioritas ini
dikategorikan menjadi tiga, yaitu strategis
yang berarti memegang peranan kunci, penting

74
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume IX No. 1/Juni 2019 JIPSi
yang berarti memiliki peranan penting tapi potensi dan peluang kerjasama ekonomi baik
bukan kunci, dan yang terakhir adalah mitra di bidang perdagangan maupun investasi tidak
yang berarti memiliki peran yang minimal. tereksplorasi secara maksimal. Keadaan ini
Untuk negara-negara Visegrad termasuk ke menyebabkan hambatan terhadap kerjasama
dalam kategori negara strategis dan penting, investasi Indonesia dengan negara-negara
yaitu Polandia sebagai negara strategis dan Visegrad. Investor dari negara-negara tersebut
Slovakia, Hungaria dan Ceko sebagai negara masih belum memiliki pengetahuan atas
yang penting dalam diplomasi ekonomi peluang investasi yang ada di Indonesia. Untuk
Indonesia. mengatasi hal ini pemerintah Indonesia
Berdasarkan dari rekomendasi yang melalui perwakilannya di negara-negara
diberikan dari penelitian Sabaruddin tentu tersebut gencar melakukan promosi peluang
sangat membantu Indonesia dalam investasi kepada para investor melalui seminar
menentukan kebijakan diplomasi ekonomi dan workshop.
terhadap berbagai negara di dunia. Ketiga, upaya peningkatan kerjasama
Rekomendasi ini mendorong Indonesia dalam investasi yang dilakukan Indonesia masih
melakukan diplomasi ekonomi dengan negara- secara bilateral. Indonesia belum memiliki
negara yang di kategorikan strategis dan upaya untuk melakukan kerjasama secara
penting seperti dengan negara-negara multilateral dengan langsung mengajak
Visegrad. Visegrad sebagai organisasi regional untuk
Kedua, letak geografis yang jauh antara terlibat kerjasama investasi dengan Indonesia.
Indonesia dengan negara-negara Visegrad Diplomasi ekonomi maupun komersial yang
menjadi tantangan yang harus di hadapi dilakukan Indonesia secara bilateral dengan
selanjutnya. Jauhnya letak geografis antara masing-masing negara Visegrad sangat tidak
keduanya dapat menghambat perkembangan efektif. Hal ini dikarenakan dengan cara
perdagangan karena harga kirim yang mahal. tersebut akan lebih menguras tenaga
Selain itu dalam melakukan investasi dengan ketimbang langsung dilakukan dengan
transfer teknologi juga memiliki resiko yang organisasi besar yang menaungi negara-negara
besar. tersebut, yaitu Visagrad. Jika Indonesia dapat
Letak geografis yang berjauhan juga melakukan diplomasi ekonomi secara
menyebabkan kedua negara baik pemerintah langsung dan memiliki hubungan kerjasama
dan masyarakatnya belum mengenal secara dengan Visegrad akan sangat memudahkan
baik satu sama lain. Hal ini menyebabkan

75
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
JIPSi Volume IX No. 1/Juni 2019

Indonesia dalam meningkatkan kerjasama diplomasi ekonomi yang jelas dan terukur,
investasi dengan negara-negara Visegrad. sehingga hal itu menyebabkan diplomasi
6. Kesimpulan ekonomi Indonesia menjadi tidak terarah dan
Indonesia dalam melakukan diplomasi dapat menghambat kerjsama investasi dengan
komersial dengan tujuan meningkatkan negara-negara Visegrad; kedua, kedua pihak
kerjasama investasi dengan negara-negara yaitu Indonesia dan negara-negara Visegrad
Visegrad memiliki peluang dan tantangan yang memiliki letak geografis yang sangat
harus di hadapi. Adapun peluang kerjasama berjauhan, sehingga eksplorasi potensi
investasi Indonesia dengan negara-negara investasi antara keduanya belum terjadi secara
Visegrad adalah pertama Indonesia memiliki maksimal; ketiga dan terakhir, kerjasama
potensi investasi yang sangat besar dalam investasi yang dilakukan Indonesia masih
mendorong kerjasama investasi anatara kedua secara bilateral dengan masing-masing negara
pihak; kedua, Indonesia dengan negara-negara Visegrad, seharusnya menjalin hubungan
Visegrad memiliki tujuan yang sama, yakni kerjasama secara langsung dan multilateral
meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan Visegrad sebagai organisasi regional
ekonomi, kesamaan tujuan ini dapat yang menaungi Polandia, Ceko, Hungaria dan
mempermudah kerjasama investasi antara Slovakia untuk memudahkan kerjasama
keduanya; ketiga, diplomasi komersial investasi antara keduanya terjadi secara
Indonesia dalam mempromosikan kerjasama efektif.
investasi didukung oleh berbagai lembaga dan DAFTAR PUSTAKA
instansi pemerintah dari tingkat pusat hingga
Bayne, N., & Woolcock, S. (2011). The New
daerah, dengan keterlibatan berbagai tingkat Economic Diplomacy: Decision-
pemerintahan tersebut dapat mendorong making and Negotiation in
International Economic Relations.
terjadinya peningkatan kerjasama investasi Farnham: Ashgate Publishing.
dengan negara-negara Visegrad; keempat dan BKPM. (2017, January 25). DOMESTIC AND
terakhir, Indonesia memiliki banyak FOREIGN DIRECT INVESTMENT
REALIZATION IN QUARTER IV AND
kemudahan dalam berinvestasi sehingga dapat JANUARY – DECEMBER 2016.
menarik investor asing dari negara-negara Retrieved from Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM):
Visegrad. https://www.bkpm.go.id/images/uploa
Sementara itu, Indonesia juga memiliki ds/investasi_indonesia/file/Bahan_Pap
aran_-_Eng_-_TW_IV_2016-
tantangan yang harus dihadapi, yaitu pertama, 250117_FINAL.pdf
Indonesia masih belum memiliki blueprint

76
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume IX No. 1/Juni 2019 JIPSi
BKPM. (2018, Januari 30). REALISASI Republik Indonesia:
PENANAMAN MODAL PMDN-PMA : https://www.kemlu.go.id/id/berita/beri
Triwulan IV dan Januari – Desember ta-perwakilan/Pages/Kerja-Sama-
Tahun 2017. Retrieved from Badan Ekonomi-Indonesia-Dengan-Negara-
Koordinasi Penanaman Modal Visegrad.aspx
(BKPM):
https://www.bkpm.go.id/images/uploa Killian, P. M. (2016). Pemerintah Daerah
ds/file_siaran_pers/Paparan_Indonesia dalam Diplomasi Ekonomi Indonesia :
_TW_IV_-_2017_Kepala.pdf Studi Kasus pada Diplomasi Komersial
Jawa Timur. Jurnal Ilmiah
BKPM. (n.d.). Peluang Bisnis. Retrieved from Transformasi Global Vol. 2 No. 2, 20-
Badan Koordinasi Penanaman Modal: 40.
https://www.investindonesia.go.id/id/
mengapa-berinvestasi/peluang-bisnis Margrit, A. (2018, September 29). Pebisnis
Slowakia Tunjukkan Minat Berbisnis
Firmansyah, T. (2018, April 12). Kadin: dengan Indonesia. Retrieved from
Polandia Tertarik untuk Investasi Bisnis Indonesia:
Tambang. Retrieved from Republika: http://industri.bisnis.com/read/201809
https://www.republika.co.id/berita/eko 29/12/843546/pebisnis-slowakia-
nomi/korporasi/18/04/12/p72hvv377- tunjukkan-minat-berbisnis-dengan-
kadin-polandia-tertarik-untuk- indonesia
investasi-tambang
Maya, C. (2017, Oktober 12). HUNGARIA
Kemenperin. (n.d.). Indonesia Masih Jadi TERTARIK INVESTASI DI BALI.
Negara Tujuan Investasi. Retrieved Retrieved from Bali Post:
from Kementerian Perindustrian http://www.balipost.com/news/2017/1
Republik Indonesia: 0/12/24601/Hungaria-Tertarik-
http://kemenperin.go.id/artikel/10552/ Investasi-di-Bali.html
Indonesia-Masih-Jadi-Negara-Tujuan-
Investasi Naray, O. (2008). Commercial Diplomacy: A
Conceptual Overview. 7th Conference
Kemenprin. (n.d.). Polandia Incar Investasi di of TPOs (pp. 1-16). Hague, Netherland:
Lima Sektor. Retrieved from Research Gate (Online).
Kementerian Perindustrian Republik
Indonesia: Pitoko, R. A. (2018, September 17).
http://www.kemenperin.go.id/artikel/1 Pemerintah Perkuat Kerja Sama
1717/Polandia-Incar-Investasi-di- Ekonomi dengan Republik Ceko.
Lima-Sektor Retrieved from Kompas:
https://ekonomi.kompas.com/read/201
Kemlu. (2018, Februari 14). Akselerasi 8/09/17/180230226/pemerintah-
Diplomasi Ekonomi Indonesia. perkuat-kerja-sama-ekonomi-dengan-
Retrieved from Kementerian Luar republik-ceko/
Negeri Republik Indonesia:
https://www.kemlu.go.id/id/berita/siar Redaksi Suara NTB. (2018, Oktober 29). NTB
an-pers/Pages/Akselerasi-Diplomasi- Kirim Anak Muda, Polandia Jajaki
Ekonomi-Indonesia.aspx Peluang Investasi. Retrieved from
Suara NTB:
Kemlu. (2018, November 8). Strategi Kerja https://www.suarantb.com/ntb/2018/1
Sama Ekonomi Indonesia Dengan 0/262569/NTB.Kirim.Anak.Muda,Pol
Negara-Negara Visegrad. Retrieved andia.Jajaki.Peluang.Investasi/
from Kementerian Luar Negeri

77
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
JIPSi Volume IX No. 1/Juni 2019

Sabaruddin, S. S. (2016). Grand Design


Diplomasi Ekonomi Indonesia: Sebuah
Pendekatan Indeks Diplomasi
Ekonomi. Jurnal Ilmiah Hubungan
Internasional Vo. 12, No 1, 1-22.
Saner, R., & Yiu, L. (2001). International
Economic Diplomacy: Mutations in the
Postmodern Times. Netherlands
Institute of International Relations
‘Clingendael’.
Zuraya, N. (2016, Februari 1). Indonesia Buka
Lima Peluang Investasi Bagi
Hungaria. Retrieved from Republika:
https://www.republika.co.id/berita/eko
nomi/makro/16/02/01/o1uwhm383-
indonesia-buka-lima-peluang-
investasi-bagi-hungaria

78

Anda mungkin juga menyukai