Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MODEL GARCH (GENERALIZED AUTOREGRESSIVE

CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY) DALAM MENGHITUNG


NILAI BETA SAHAM INDEKS PEFINDO25

Febrifke A. Kanal1), Tohap Manurung1), Jantje D. Prang1)


1)
Program Studi Matematika, FMIPAUniversitas Sam Ratulangi Manado

e-mail : febrifkekanal@gmail.com; kris_ton79@yahoo.com; jantjedprang@yahoo.com

ABSTRAK
Saat ini banyak orang yang berfikir untuk berinvestasi. Investasi adalah kegiatan yang mempunyai
dua hasil, yaitu positif (return) dan negatif (risiko). Risiko saham khususnya risiko sistematik
merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan investor dalam melakukan investasi.
Risiko sistematik dapat diukur dengan beta. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai beta
saham dengan menggunakan model GARCH. Penelitian dilakukan di Universitas Sam Ratulangi
dan berlangsung selama 4 bulan sejak November 2017 sampai maret 2018. Data yang digunakan
adalah data closing price harian saham periode 1 Agustus 2016 ± 31 Juli 2017. Model GARCH
yang dipakai adalah GARCH(1,1) untuk ARNA, GARCH(1, 1) untuk SMSM, dan GARCH(1,4)
untuk TOTL. Nilai beta yang diperoleh yaitu Ú L sásvzuyr untuk ARNA, Ú L rátuzrx untuk
SMSM dan Ú L rázyvvwy untuk TOTL.
Kata Kunci : Saham, GARCH, Beta.

APPLICATION OF GARCH ( GENERALIZED AUTOREGRESSIVE


CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY ) MODEL IN CALCULATING
BETA VALUE OF STOCK INDEX PEFINDO25
ABSTRACT
In this time many peoples are thinking to make an investation. Investment is an activity that has
two results, a positive result (return) and a negative result (risk). Stock risk, especially systematic
risk is one of the important information that investors need to know in investing. Systematic risk
can be measured with beta. This study aims to estimate the value of beta stock by using GARCH
model. This study was conducted at Sam Ratulangi University and lasted for 4 months since
November 2017 until March 2018. The data used is the daily closing price on period 1 August
2016 ± 31 July 2017. GARCH model used is GARCH (1, 1) for ARNA, GARCH (1, 1) for
SMSM, GARCH (1,4) for TOTL. Beta values obtained are Ú L sásvzuyr ˆ‘” ARNA, ÚL
rátuzrx for SMSM dan Ú L rázyvvwy for TOTL.

Keywords : Stock, GARCH, Beta.

PENDAHULUAN yang akan datang. Investasi dibedakan


menjadi dua yaitu investasi pada aktiva riil
Investasi adalah suatu istilah dengan
atau real asset misalnya membangun pabrik,
beberapa pengertian yang berhubungan
membuat produk baru, mena-mbah saluran
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah
distribusi, dan sebagainya, dan aktiva
tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
finansial atau financial asset ( sekuritas )
bentuk aktiva dengan suatu harapan
misalnya membeli sertifikat deposito,
mendapatkan ke-untungan dimasa depan.
comercial paper, saham, obli-gasi, sertifikat
Dimasa seka-rang ini banyak orang yang
reksa-dana dan seba-gainya (Husnan, 2001).
berpikir un-tuk berinvestasi. Berdasarkan
Pasar modal memiliki peranan
teori eko-nomi investasi berarti pembelian
penting bagi perekonomian suatu Negara
(pro-duksi) dari modal barang yang tidak
karena pasar modal menjalankan dua fungsi,
dikonsumsi tetapi digunakan untuk masa
yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
68 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 18 No. 2, Oktober 2018

usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan yang tidak diinginkan. Risiko dapat dikurangi
untuk mendapatkan dana dari masyarakat deng-an diversifikasi (memperbanyak saham
pemodal (investor), kedua pasar modal yang dipilih dalam ber-investasi). Nam-un,
menjadi sarana bagi masyarakat untuk ber- secara diversifikasi risiko dapat diba-gi
investasi pada instrumen keuangan seperti menjadi dua, yaitu risiko sistematis, yakni
saham, obligasi, reksa dana dan sebagainya risiko yang selalu ada dan tidak bisa
(Husnan,2001). dikurangi atau dihilangkan dengan
Dalam pelaksanaan investasi, para diversifikasi, dan risiko tidak sistematis,
pemilik modal (investor) sangat mem- yakni risiko yang dapat dihilangkan atau
butuhkan informasi yang jelas, wajar dan dikurangi dengan diversifikasi.
tepat waktu sebagai dasar pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan. Return
Informasi yang dibutuhkan oleh investor Tujuan investor dalam berin-vestasi
(investor ritel maupun investor institusional) adalah untuk mendapatkan / me-maksimalkan
diantaranya yaitu informasi tentang tingkat return. Return merupakan salah satu faktor
pengembalian (return) dan risiko investasi. yang memotivasi investor dalam berinvestasi
Besaran pergerakan harga saham dapat dan juga merupakan imbalan atas keberanian
diukur dengan beta, dapat pula dikatakan beta inves-tor dalam menanggung risiko atas
merupakan pengukur risiko sistematik investasi yang dilakukannya .
(systematic risk) dari suatu saham atau Perhitungan return saham
portofolio terhadap risiko pasar.Salah satu menggunakan metode konvensional yaitu
metode yang dapat digunakan untuk sebagai berikut :
4Üáç L ÔáßÌ Ôáß7-
mengestimasi beta dengan varians adalah Ì ?Ì
metode GARCH ( Generalized Autoreg- Ôáß7-

ressive Conditional heteros-cedasticity). dengan 4Üáç adalah return saham i pada


Model GARCH adalah model yang periode t, 5Üáç adalah harga saham i pada
digunakan dalam peramalan data yang periode t, dan gár?5 adalah harga saham i
memiliki permasalahan heteroske-datisitas. pada periode t-1.Pada analisis sekuritas
Model ini dikembangkan oleh Bollerslev umumnya menggunakan metode natural
(1986) dari model AR-CH yang ditemukan loga-rithm ratio , dimana hasil dari
oleh Robert F. Engle (1982). keuntungan yang diharapkan tidak terlalu
Berdasarkan uraian diatas maka akan besar dibandingkan dengan metode
dilakukan penelitian untuk meng-estimasi konvensional. Metode natural logarithm
nilai beta dengan menggunakan model ratio diformulasikan sbb :
4Üáç L Ž• Ôáß
GARCH pada saham-saham yang tergabung Ì
dalam indeks PEFINDO25. Mengetahui beta ÌÔáß7-
suatu sekuritas merupa-kan hal penting untuk Penggunaaan metode natural logarithm ratio
menganalisa seku-ritas tersebut. Beta suatu digunakan agar dalam analisis perhitungan
sekuritas men-unjukkan risiko sistematisnya return tidak bias (Husnan,2001).
yang tidak dapat dihilangkan dengan
diversifikasi. Mengetahui beta masing-mas- Uji Akar Unit ( Unit Root test)
ing sekuritas juga berguna untuk pertim- Uji akar unit merupakan pengujian
bangan memasukkan sekuritas tersebut ke- yang sangat popular dan dikenalkan oleh
dalam portofolio yang akan dibentuk. (Dickey dan Fuller, 1979). Untuk menguji
apakah data bersifat stasioner atau tidak,
TINJAUAN PUSTAKA umumnya digunakan uji akar unit. Terdapat
Risiko ( Risk ) banyak uji akar unit, tetapi yang paling
umum dan banyak digunakan adalah
Pada umumnya investasi dapat Augmented Dickey Fuller Test (ADF). Uji ini
diartikan sebagai suatu kegiatan yang memiliki persamaan sebagai berikut :
mempunyai dua hasil, yaitu hasil positif dan à
negatif. Hasil yang negatif ini disebut risiko. ¿;ç L Ù E Ù6 P E Ü;ç?5 E ÛÜ Í ¿;ç?Ü E Ýç
Menurut Hanafi (2009), risiko pada Ü@5
hakekatnya merupakan suatu kejadian yang Hipotesis yang dapat dikemukakan adalah
merugikan atau peluang terjadinya kejadian sebagai berikut :
.DQDO 0DQXUXQJ GDQ 3UDQJ 3HQHUDSDQ 0RGHO *DUFK ««««««« 69

*4 ã Ü = 0 ( Terdapat terdapat akar unit, Model GARCH ( Generalized Autoreg-


variable Y tidak stasioner ) ressive Conditional Heteroscedasticity )
*5 : Ü M 0 ( Tidak terdapat akar unit, variable Model GARCH dikembangkan oleh
Y stasioner) Bollerslev (1986) yang merupakan
Hasil uji akar unit didapat dengan pengembangan dari model ARCH. Model ini
membandingkan nilai ADF dengan nilai kritis dibangun untuk menghindari ordo yang
McKinnon. Jika nilai ADF < nilai kritis terlalu tinggi pada model ARCH dengan
McKinnon maka tolak *4 artinya tidak berdasar pada prinsip parsimoni atau memilih
terdapat akar unit atau data stasioner dan jika model yang lebih sederhana, sehingga akan
nilai ADF > nilai kritis Mc-Kinnon maka menjamin variansnya selalu positif
terima *4 artinya terdapat akar unit atau data (Enders,1995).
Menurut Tsay (2005) Ýç L :ç F
tidak stasioner (Hanke dan Wichern,2005).

Heteroskedastisitas äç á Ýç dikatakan mengikuti model GARCH


Faktor error pada suatu model regresi (p,q) jika
biasanya memiliki masalah atas pelanggaran
asumsi-asumsi pada residual. Suatu keadaan êç6 L Ù4 +Ù5 Ýç?5
6 6
+Ù6 Ýç?6 E ®E
dikatakan heteroskedas-tisitas, apabila suatu Ùä Ýç?ä +Û5 êç?5 E ® E Ûã êç?ã
6 6 6
data memiliki variansi error yang tidak
konstan untuk setiap observasi atau dengan ä ã
kata lain melanggar asumsi 8=N Ýç L ê 6 L Ù4 E Í ÙÜ Ýç?Ü
6
E Í ÛÝ êç?Ý
6
(Gujarati dan Porter,2010).
Ü@5 Ý@5

Uji ARCH-LM
Beta
Pengujian untuk mengetahui masalah Beta merupakan suatu peng-ukur
heteroskedastisitas dalam time series yang besaran pergerakan (volatilitas) return suatu
dikembangkan oleh Engle dikenal dengan uji saham terhadap return pasar. Dengan
ARCH-LM. Ide pokok uji ini adalah bahwa demikian beta merupakan pengukur risiko
variansi residual bukan hanya fungsi dari sistematik suatu saham. Jika volatilitas ini
variable independen tetapi tergantung pada diukur dengan kovarian, maka kovarian
residual kuadrat periode sebelumnya return antara saham ke-i dengan return pasar
(Enders,1995).Misalkan Ýç L :ç F äç adalah adalah sebesar êÜÆ . Jika kovarian ini
residual dari persamaan rata-rata. Barisan dihubungkan terhadap risiko pasar, maka
Ýç6 digunakan untuk memeriksa hasil ini akan mengukur risiko saham ke-i
heteroskedastisitas bersyarat atau efek ARCH terhadap risiko pasar atau disebut dengan
. Uji ini sama dengan statistik F pada nilai beta.
umumnya untuk menguji ÙÜ =0 (L « S) Rumus untuk menghitung beta
dalam regersi linear (Jogyanto,2013) :
Ýç6 = Ù4 E Ù5 Ýç?56
« Ùã Ýç?ã 6
E ñç ; Úç L Ô¾ .
P L I E sá å á 6
¾
dimana Úç adalah beta terhadap saham ke-i,
dengan ñç adalah error, m bilangan bulat, êÜÆ adalah risiko antara saham ke-i dan
dan T adalah ukuran sampel atau banyaknya pasar, êÆ6
adalah risiko pasar.
observasi (Tsay,2005). Beta juga dapat dihitung dengan rumus
Hipotesis pengujian ARCH-LM adalah berikut :
sebagai berikut :
Úç L ?KNNAH=PEKJ EI Ô
*4 ã Ù5 = Ù6 L ® L Ùã L r ( tidak terdapat ¾
efek ARCH) dengan, ?KNNAH=PEKJ EI adalah nilai korelasi
*5 ã ÌÙÜ M rá E L sátá å á L :terdapat efek antara saham i dengan pasar, êÜ adalah
ARCH ) standar deviasi saham, êÆ adalah standar
Taraf signifikansi Ù L rärw deviasi pasar.
Kriteria keputusan :
*4 ditolak jika F > ïã6 :Ù; atau L F R=HQA O
Ù (Tsay,2005) METODOLOGI PENELITIAN
70 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 18 No. 2, Oktober 2018

Waktu dan tempat Penelitian digunakan untuk menghitung nilai beta


saham.
Penelitian ini dilakukan selama
empat bulan sejak November 2017 ± Maret
HASIL DAN PEMBAHASAN
2018, di Jurusan Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Plot Return Masing-Masing Saham
Universitas Sam Ratulangi. Berdasarkan data return masing-
masing saham dibuat plot return sebagai
Metode Penelitian berikut :
Identifikasi
Identifikasi dengan memeriksa data
pengamatan apakah sudah stasioner atau
belum dengan membuat correlogram
(peta/grafik) dari nilai ACF & PACF pada
berbagai lag dan melihat pola ACF dan Plot Return IHSG Plot Return ACES
PACF. Selain itu kestasioneran juga akan
diuji dengan menggunakan Unit Root Test
(Uji Akar Unit), uji akar unit yang dipakai
adalah uji Augmented Dickey-Fuller (ADF).
Hal ini perlu dilakukan karena untuk
membentuk model GARCH diperlukan data
yang stasioner.

Uji Heteroskedastisitas / Uji Efek ARCH


Plot Return ARNA Plot Return ELSA
Pada tahap ini data sudah dibentuk
dalam model autoregresi sehingga uji
heteroskedastisitas menggunakan uji ARCH-
LM (Lagrange Multiplier) dilakukan terhadap
residual dari model autoregresi terbaik yang
didapat. Secara spesifik model autoregresi
yang digunakan adalah model ARMA.
Plot Return MTDL Plot Return ROTI
Estimasi dan Pengujian Para-meter
Langkah selanjutnya setelah men-guji
keberadaan efek ARCH atau hete-
roskedastisitas residual model ARMA ad-alah
membentuk model GARCH dan me-
ngestimasi parameter model yang memi-liki
efek ARCH. Model GARCH dibentuk dengan
melihat signifikansi lag plot ACF dan PACF
dari residual kuadrat model ARMA. Plot Return SIDO Plot Return SMSM

Evaluasi Model GARCH


Setelah mengestimasi nilai parameter
model GARCH akan dilakukan kembali uji
Uji ARCH-LM, jika pada model sudah tidak
memiliki unsur heteroskedastik ( nilai
Ù P rärw) artinya model merupakan model
terbaik dan dapat digunakan. Plot Return TOTL
Perhitungan Nilai Beta Saham
Identifikasi
Setelah model didapatkan dan telah
memenuhi uji-uji yang dilakukan pada uji Dalam analisis data time series
pemilihan model terbaik, maka model siap langkah yang paling penting sebelum
membangun model adalah mengidentifikasi
.DQDO 0DQXUXQJ GDQ 3UDQJ 3HQHUDSDQ 0RGHO *DUFK ««««««« 71

kestasioneran data yang tersedia, karena untuk mengetahui masalah hetero-


dalam membangun model data yang ada skedastisitas / efek ARCH dalam data time
harus stasioner.Salah satu cara melihat series diantaranya yaitu uji ARCH LM
kestasioneran data adalah dengan Uii Akar (Lagrange Multiplier). Uji ARCH-LM
Unit (Uji Augmented Dickey-Fuller). digunakan untuk menguji efek ARCH pada
Hasil uji akar unit didapat dengan residual dari model autoregresi yang didapat.
membandingkan nilai ADF dengan nilai kritis Model autoregresi yang digunakan adalah
McKinnon. Jika nilai ADF < nilai kritis model ARMA.
McKinnon maka tolak *4 artinya tidak Model ARMA terpilih dari ma-sing-
terdapat akar unit atau data stasioner dan jika masing saham yang akan digunakan da-lam
nilai ADF > nilai kritis McKinnon maka membentuk model GARCH selanjutnya
terima *4 artinya terdapat akar unit atau data diestimasi dan dibetuk persaamaan sesuai
tidak stasioner. Nilai kritis (Critical Value) dengan bentuk umum ARMA (p,q). Model
yang dipakai pada penelitian ini adalah CV ARMA (p,q) masing-masing saham berda-
5%. Ringkasan nilai ADF dan critical Value sarkan hasil estimasi yang diperoleh yaitu
masing-masing saham dapat dilihat pada sebagai berikut :
tabel 1. ¾ ARMA(0.3) untuk IHSG
;àç = 0,000482 + 0,095785 MA(1) F
Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Akar Unit 0,071311 MA(2) ± 0,218258 MA(3)
+ Ýç
Nilai ADF CV ¾ ARMA(3,3) untuk ACES
;àç = 0,001745 ± 0,711991 AR(1) ±
IHSG -14.16341 -2.872998 0,143943 AR(2) + 0,427847 AR(3)
+ 0,683220 MA(1) ± 0,011772
ACES -16.22678 -2.872998 MA(2) F 0,699978 MA(3) + Ýç
¾ ARMA (0,1) untuk ARNA
ARNA -20.06022 -2.872998 ;àç = 0,001148 F 0,251597MA(1)
+ Ýç
ELSA -17.46533 -2.872998
¾ ARMA (0,3) untuk ELSA
MTDL -17.15881 -2.872998 ;àç = -0,005451 ± 0,076771 MA(1) ±
0,012172 MA(2) ± 0,100577 MA(3)
ROTI -16.71460 -2.872998 + Ýç
¾ ARMA (0,6) untuk MTDL
SIDO -21.02001 -2.872998 ;àç = -0,000512 ± 0,143249 MA(1) ±
0,125049 MA(2) ± 0,074747 MA(3)
SMSM -17.62789 -2.872998 ± 0,010940 MA(4) ± 0,097064
MA(5) ± 0,129729 MA(6) + Ýç
TOTL -15.46451 -2.872998
¾ ARMA (0,5) untuk ROTI
;àç = -0,000749 ± 0,070515 MA(1) +
0,060103 MA(2) + 0,010221 MA(3)
± 0,050891 MA(4) ± 0,129945
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai
MA(5) + Ýç
ADF masing-masing saham lebih kecil dari
¾ ARMA (0,1) untuk SIDO
;àç = -0,000500 ± 0,311157 MA(1)
nilai kritis / Critical Value (CV) Mc-Kinnon,
maka tolak *4 artinya tidak terdapat akar unit
pada data masing-masing saham. Dengan + Ýç
demikian data IHSG, ACES, ARNA, ELSA, ¾ ARMA (0,1) untuk SMSM
MTDL, ROTI, SIDO, SMSM, dan TOTL ;àç = 0,000372 F 0, 130501 MA(1)
tidak memiliki akar unit (data stasioner). + Ýç

Uji Heteroskedastisitas / Uji Efek ARCH


¾ ARMA (2,2) untuk TOTL
Heteroskedastisitas adalah keadaan ;àç = -0.000179 + 0,515855 AR(1) +
dimana data memiliki varians error yang 0.323990 AR(2) ± 0.531373 MA(1)
tidak konstan. Pengujian yang dilakukan ± 0.460362 MA(2) + Ýç
72 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 18 No. 2, Oktober 2018

Uji ARCH-LM dilakukan pada model


ARMA masing-masing saham yang terpilih.
Berdasarkan hasil output uji ARCH-
LM diat-as, data dengan nilai p-value < 0,05
yaitu IHSG (0.0006), ARNA (0.0002),
SMSM (0.0496), TOTL-(0.0000), artinya
terdapat efek ARCH/GARCH ( data
heteroskedastik), dan data dengan nilai p-
value > 0,05 yaitu ACES (0.1271), ELSA
(0.7664), MTDL (0.3608), ROTI (0.1293),
SIDO (0.5697) artinya tidak terdapat efek
ARCH/GARCH (data homo-skedastik).

Estimasi Dan Pengujian Parameter


Penerapan model GARCH hanya Correlogram ARNA
dilakukan pada data saham IHSG, ARNA,
SMSM, dan TOTL yang memiliki efek
ARCH dan tidak dilakukan pada data ACES,
ELSA, MTDL, ROTI, dan SIDO yang tidak
memiliki efek ARCH karena bila
mengabaikan efek ARCH akan
mengakibatkan parameter hasil estimasi tidak
efisien dan uji hipotesis tidak lagi akurat.
Pembentukan dan estimasi model GARCH
dilakukan pada model ARMA yang sudah
diestimasi sebelumnya yaitu ARMA(3,0)
untuk IHSG, ARMA(0,1) untuk ARNA,
ARMA(0,1) untuk SMSM, dan ARMA(5,0)
untuk TOTL.
Model GARCH dapat ditentukan
dengan dengan melihat correlogram
residual kuadrat masing-masing saham
sebagai berikut : Correlogram SMSM

Correlogram IHSG
Correlogram TOTL

Berdasarkan gambar correlo-gram


masing-masing saham terjadi cuts-off (lag
melewati garis batas signifikansi) pada lag
ACF dan PACF. Pada correlogram IHSG
terjadi cuts-off pada lag 1 untuk ACF dan
.DQDO 0DQXUXQJ GDQ 3UDQJ 3HQHUDSDQ 0RGHO *DUFK ««««««« 73

PACF , ARNA terjadi cuts-off pada lag 1


untuk ACF dan PACF, SMSM terjadi cuts-off
pada lag 1 untuk ACF dan PACF, dan TOTL
terjadi cuts-off pada lag 4 untuk ACF dan
lag 1 untuk PACF. Selanjutnya dapat diduga
model GARCH yang akan dipilih untuk IHSG Output SMSM : Output TOTL :
yaitu GARCH(1,1), untuk ARNA yaitu
GARCH(1,1), untuk SMSM yaitu GAR-
CH(1,1) dan untuk TOTL yaitu GARCH(1,4).
Berikut merupakan representasi
model GARCH masing-masing saham Model Berdasarkan hasil uji ARCH-LM
dibetuk sesuai dengan persamaan umum masing-masing saham dapat dilihat nilai p-
GARCH (p,q): value IHSG(0.7222), ARNA(0.5052),
a. Model GARCH (1,1) untuk IHSG SMSM(0.5837), TOTL(0.7771) > dari
êÜç6 = 0.0000093 + 0,221398 Ýç?5 6
+ Ù L rärw, hal ini menunjukkan bahwa pada
6 6
0,6041130 êç?5 , dengan êç adalah model GARCH terpilih untuk masing-masing
6
ramalan nilai variansi periode t, Ýç?5 saham sudah tidak ada unsur heteroskedastik
adalah nilai kuadrat residual periode t-1, maka model GARCH terpilih untuk masing-
6
dan êç?5 adalah nilai varians periode t-1 masing saham dapat digunakan, selanjutnya
b. Model GARCH (1,1) untuk ARNA model GARCH yang terpilih dapat diterapkan
êÜç6 = 0.0000607 + 0.097269Ýç?5 6
+ untuk menghitung nilai beta saham.
6 6
0.860126 êç?5, dengan êç adalah
6 Perhitungan Nilai Beta Saham
ramalan nilai variansi periode t, Ýç?5
adalah nilai kuadrat residual periode t-1, Beta saham adalah sebuah indikator
6
dan êç?5 adalah nilai varians periode t-1 yang menunjukkan tingkat risiko sistematis
c. Model GARCH (1,1) untuk SMSM saham terhadap tingkat risiko pasar. Nilai
êÜç6 = 0.0000569 + 2,689836Ýç?5 6
- beta saham terbagi menjadi tiga yaitu Ú > 1
6 6
0.000791 êç?5, dengan êç adalah artinya risiko sistematis saham meningkat
6
ramal-an nilai variansi periode t, Ýç?5 lebih tinggi dari risiko sistematis pasar,
adalah nilai kuadrat residual periode t-1, sebaliknya Ú < 1 artinya risiko sistematis
6
dan êç?5 adalah nilai varians periode t-1 saham meningkat lebih rendah dari risiko
d. Model GARCH (1,4) untuk TOTL sistematis pasar, dan Ú = 1 artinya risiko
êÜç6 = 0.00000037 + 0,253635 Ýç?5 6
- sistematis saham sama dengan risiko
6 6 sistematis pasar.
0,211507 Ýç?6 + 0.139219 Ýç?7 -
6 6 Tabel 2. Nilai Beta Saham
0,153480 Ýç?8 + 0,096775 êç?5
dengan êÜç 6
adalah ramalan nilai
6
variansi periode t, Ýç?5 adalah nilai Nama Nilai Beta Varians
6 Saham
kuadrat residual periode t-1, Ýç?6 adalah
6 ARNA 1,148370 0.000532
nilai kuadrat residual periode t-2, Ýç?7
6
adalah nilai residual periode t-3, Ýç?8 SMSM 0,238206 0.00006s
adalah nilai kuadrat residual periode t-4, TOTL 0,874457 0.000154
6
dan êç?5 adalah nilai varians periode t-1

Evaluasi Model GARCH Berdasarkan tabel 2, hasil


Dilakukan Uji ARCH-LM pada perhitungan nilai beta saham SMSM dan
model GARCH yang sudah untuk melihat ada TOTL berada dalam kelompok Ú O s artinya
atau tidak adanya unsur heteroskedastik. Jika risiko saham lebih kecil dibandingkan dengan
pada model sudah tidak ada unsur risiko pasar, selain itu beta berpengaruh
heteroskedastik maka model tersebut positif terhadap return saham sebesar
merupakan model terbaik dan dapat 0,238206 dan 0,874457. Untuk nilai beta
digunakan .Berikut hasil output uji ARCH- saham ARNA berada dalam kel-ompok Ú > 1
LM masing-masing saham : artinya risiko saham lebih besar dibandingkan
Output IHSG : Output ARNA :
74 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 18 No. 2, Oktober 2018

dengan risiko pasar dan berpengaruh positif DAFTAR PUSTAKA


terhadap return saham sebesar 1,148370.
Bollerslev, T. 1986. Generalized Auto-
Selain nilai beta saham kita juga
regressive Conditional Hetero-
dapat mengetahui nilai varians saham.
scedasticity. Journal of Econo-
Semakin besar nilai beta suatu saham,
metrics. 31: 3007 ± 327.
semakin besar pula nilai varians saham
tersebut. Nilai beta saham tertinggi dimiliki Dickey, David., and W. Fuller. 1979.
oleh ARNA dengan nilai Ú = 1,148370 dan Distribution of Estimators for
varians saham 0.000532 hal ini sesuai dengan Autoregressive Time Series With
asumsi bahwa semakin besar nilai beta suatu an Unit Root. Journal of The
saham maka semakin tinggi tingkat risiko American Statistical Asociation.
saham dan semakin besar pula tingkat 74 : 366.
pengembalian yang akan diberikan saham Enders, W. 1995. Applied Econometric
tersebut. Time Series. John Wiley and Sons
Inc, New York.
KESIMPULAN DAN SARAN
Gujarati, D., dan D. C. Porter. 2010.
Kesimpulan Dasar ± Dasar Ekonometrika.
Nilai beta saham yang diperoleh Salemba Empat, Jakarta.
yaitu 1,148370 untuk ARNA, beta saham Hanafi, M. M. 2009. Manajemen
0,238206 untuk SMSM, dan 0,874457 untuk Keuangan. BPFE, Yogyakarta.
TOTL. Berdasarkan analisisnya saham
ARNA memperoleh nilai Ú P s artinya Hanke, J. E. dan Wichern, D. 2005. Bu-
termasuk dalam kelompok saham agresif, ssines Forecasting 8 Edition.
sedangkan saham SMSM dan TOTL Pearson Prentince Hall. New
memperoleh nilai Ú O s artinya termasuk Jersey.
dalam kelompok saham defensif. Model Husnan, Suad. 2001. Dasar±Dasar
GARCH terbaik yang digunakan untuk Teori Portofolio dan Analisis
menghitung nilai beta saham ARNA adalah Investasi. UUP AMP YKPN,
GARCH(1,1), untuk SMSM ada-lah Yogyakarta.
GARCH(1,1), dan untuk TOTL adalah
GARCH(1,4). Jogyanto, H. 2013. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Kedel-
Saran apan. BPFE, Yogyakarta.

Dalam penelitian ini, saran penulis Tsay, R. S. 2005. Analysis of Financial Time
untuk investor yang akan melakukan Series. Second Edition. John Wiley
investasi agar mempertimbangkan indikator and Sons Inc, New York.
lain selain nilai beta saham seperti kinerja
perusahaan, finansial perusahaan, manajemen
perusahaan dan lainnya yang termasuk risiko
tidak sistematis. Untuk investor yang ingin
mendapatkan return yang tinggi sebaiknya
melakukan investasi pada saham ARNA yang
memiliki nilai beta > 1 namun juga memiliki
risiko yang tinggi, sedangkan bagi investor
yang mementingkan faktor keamanan bisa
memilih saham SMSM dan TOTL yang me-
miliki nilai beta < 1 dengan tingkat risiko dan
tingkat pengembalian yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai