Kata
mauidhoh berasal dari kata wa’adza ya’idzu wa’dzan ‘idzatan berarti nasihat, bimbingan,
pendidikan dan peringatan. Sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya
Jadi, Mau’idhoh hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang mengandung unsur
(wasiat) yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan didunia
dan akhirat.
َ ك هُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َمن
ض َّل عَن َسبِيلِ ِه ۖ َوه َُو َ َّيل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َسنُ ۚ ِإ َّن َرب
ِ ِع ِإلَ ٰى َسب
ُ ا ْد
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
2. Arti amar ma‟ruf nahi munkar secara terminologi ialah megajak kepada perbuatan yang baik
dan mencegah kepada perbuatan yang munkar. Secara etimologi amar berarti adalah perintah,
ajakan, anjuran, himbauan bahkan juga berarti permohonan. ma‟ruf artinya baik, layak, patut.
Nahi munkar berarti melarang, mencegah dan munkar berarti durhaka, buruk.
Amar ma’ruf nahi munkar juga termasuk berdakwah, contohnya Mengajak teman kita ke masjid
untuk sholat, Mengajak teman kita mengaji ilmu agama, Mengajak sahabat kita belajar alquran,
Mengajak sahabat kita untuk berpuasa penuh di bulan ramadhan, Mengajak orang untuk
besedekah di masjid. Itu semua termasuk dakwah juga termasuk amar ma;ruf nahi munkar.
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.
mengubahnya dengan tangannya. Jika ia mampu, maka dengan lisannya dan jika tidak mampu
Menurut Ibnu Hazm azh-Zhahiri bahwasannya seluruh umat Islam telah sepakat mengenai
kewajiban amar ma‟ruf nahi munkar, tidak ada perselisihan di antara mereka sedikit pun.
3.
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.
4. Qaulan Ma’rufa artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan
Qaulan Ma’rufa juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan
5. Qaulan Karima adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan
Dalam ayat tersebut perkataan yang mulia wajib dilakukan saat berbicara dengan kedua
orangtua. Kita dilarang membentak mereka atau mengucapkan kata-kata yang sekiranya
Qaulan Karima harus digunakan khususnya saat berkomunikasi dengan kedua orangtua atau
orang yang harus kita hormati. Qaulan Karima adalah "kata-kata yang hormat, sopan, lemah
6. Qaulan Maysura bermakna ucapan yang mudah, yakni mudah dicerna, mudah dimengerti,
Makna lainnya adalah kata-kata yang menyenangkan atau berisi hal-hal yang menggembirakan.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Qaulan Maysura adalah ucapan-ucapan yang pantas, halus, dan
lembut.
kata yang halus dan berbudi lagi membuat orang senang dan lega, lebih berharga daripada uang
berbilang.
7. Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar,
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan
Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar berbicara lemah-
Dengan Qaulan Layina, hati komunikan (orang yang diajak berkomunikasi) akan merasa
Menurut Tafsir Al-Qurtubi, ayat ini merekomendasikan untuk memberi peringatan dan melarang
sesuatu yang munkar dengan cara yang simpatik melalui ungkapan atau kata-kata yang baik dan
hendaknya hal itu dilakukan dengan menggunakan perkataan yang lemah lembut, lebih-lebih jika