Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum Wr.

Wb
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, wabihi nasta’in ‘ala
umuriddunyawaddin, ashsholatuwassalamu’ala asrofil ambiyaa iwal
mursalin. Sayyidina muhammadin wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in. amma
ba’du. Qalallahhu ta’ala filquranilkarim. A’uzubillahiminassyaitonirrajim
bismillahirrahmani rahim. Wala taqrabuzzinaa innahu kaa nafahisyat.
Wassa’asabill.
Dewan juri yang kami hormati, Handai Taulanku, peserta Musabaqah
Syarhil Qur’an yang kami sayangi, serta hadirin wal hadirat yang
dimuliakan oleh Allah.
Tiada pujian yang pantas kita panjatkan selain pada Allah SWT yang
telah menggerak getaran jiwa dan raga, sehingga pada kesempatan kali ini
kita dapat berkumpul di tempat ini untuk mengikuti musabaqah syarhil
qur’an dengan sehat walafiat tanpa kekurangan untuk suatu apapun.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita
Baginda Rasulullah SAW, beserta keluarga tabiit tabiin, dan insyaallah kita
sebagai umat beliau yang beruntung sampai akhir zaman. Amiin.
Perkenankanlah kami menyampaikan syarahan dengan judul :
.”Dakwah di Era Digital“

,Ma’syiral muslimin rahimakumullah


Memasuki era revolusi industri 4.0 mengakibatkan semakin majunya
dunia di bidang teknologi. Salah satunya yaitu bidang komunikasi, hal
tersebut membuat kehidupan semakin mudah. Manusia seakan tidak bisa
dibatasi lagi dengan wilayah geografis. Kondisi ini mengakibatkan semua
hal berubah mengikuti perkembangan termasuk dalam bidang dakwah.
Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi serta pola pikir
masyarakat modern, dakwah masa kini lebih banyak menggunakan media,
baik cetak maupun elektronik, baik televisi maupun media sosial. Misalnya
melalui saluran youtube, instagram, facebook, whatsapp, twitter dan
aplikasi lainnya.
Dakwah sebagai gagasan maupun sebagai kegiatan sangat terkait
dengan ajaran amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh untuk mengerjakan
kebaikan dan kebajikan melarang atau mencegah untuk melakukan
keburukan.
Dalam hal ini sebagaimana terdapat dalam Q.S Ali-Imran ayat 104.
ٓ
ِ ‫ة يَ ۡد ُعونَ ِإلَى ۡٱلخ َۡي ِر َويَ ۡأ ُمرُونَ بِ ۡٱل َم ۡعر‬ٞ ‫َو ۡلتَ ُكن ِّمن ُكمۡ ُأ َّم‬
َ ‫ُوف َويَ ۡنهَ ۡونَ َع ِن ۡٱل ُمن َك ۚ ِر َوُأوْ ٰلَِئ‬
‫ك هُ ُم‬
١٠٤ َ‫ۡٱل ُم ۡفلِحُون‬
Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang
beruntung, (Q.S Ali Imran ayat 104).

Dua hal ini, keburukan dan kebaikan selalu ada dalam kehidupan
manusia dan tampil sebagai suatu keadaan atau kekuatan yang
berlawanan. Pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani
yang dimanifestasikan dalam bentuk kegiatan manusia yang dilaksanakan
secara teratur untuk mempengaruhi cara berfikir, sikap serta tindakan
manusia lain.

Dakwah Zaman Rasulullah


Zaman dakwah Rasulullah, beliau membawa misi agamanya
menggunakan berbagai macam model, yaitu dakwah bawah tanah, dakwah
melalui politik pemerintahan, melalui surat menyurat, dan bahkan dengan
jihad peperangan. Jika dikelompokkan, metode dakwah Rasulullah berpijak
praktik dan lisan. Aktivitas lisan dalam menyampaikan pesan dapat berupa
pertama, metode ceramah. Kedua, metode diskusi. Ketiga, metode tanya
jawab. Keempat, metode konseling yang bertujuan untuk memecahkan
masalah. Kelima, metode propaganda yang bertujuan untuk menyiarkan
Islam dengan cara mempengaruhi dan membujuk, tetapi bukan bersifat
otoritatif (paksaan).

Strategi Dakwah Digital


Seiring dengan berkembangnya zaman, globalisasi sebagai fenomena
terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah keniscayaan yang
tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi interaksi
peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya menjadikan globalisasi
sebagai sebuah ideology bagi masyarakat masa kini yang juga disebut
sebagai masyarakat informasi, sehingga memilih dan menggunakan media
dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman.
Strategi dakwah digital merupakan strategi dakwah modern yang
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Strategi dakwah digital tersebut
diaplikasikan pada media sosial seperti whatsapp, instagram, twitter,
facebook serta youtube dan platform lainnya. Dakwah yang disampaikan
kepada khalayak dikemas dengan konten yang kreatif, inofatif, aktual dan
menarik. Media sosial sudah menjadi dunia kedua bagi remaja dan
masyarakat masa kini, dengan bagusnya konten yang dibuat, maka
semakin banyak pula viewer yang mengakses dan follower yang mengikuti.
Hal ini sudah tentu akan menjadikan efek dan spektrum dakwah akan
semakin luas dan efektif. Dengan adanya peran media digital, dakwah yang
kita kerjakan akan dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara luas
dengan waktu yang sangat cepat dan hasil yang efektif serta maksimal.
Sebagaimana terdapat dalam Q.S An-Nahl ayat 125 :

َ َّ‫يل َربِّكَ بِ ۡٱل ِح ۡك َم ِة َو ۡٱل َم ۡو ِعظَ ِة ۡٱل َح َسنَ ۖ ِة َو ٰ َج ِد ۡلهُم بِٱلَّتِي ِه َي َأ ۡح َس ۚ ُن ِإ َّن َرب‬
‫ك هُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ َمن‬ ُ ‫ۡٱد‬
ِ ِ‫ع ِإلَ ٰى َسب‬
١٢٥ َ‫ض َّل عَن َسبِيلِ ِهۦ َوهُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ ۡٱل ُم ۡهتَ ِدين‬ َ
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan bantahlah dengan mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui
siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
siapa yang lebih mendapat petunjuk. (Q.S An-Nahl ayat 125).

Marilah kita saling mengingatkan baik hadirin sekalian terutama diri


kami sendiri, kita bekali diri kita dengan iman dan taqwa yang kuat, agar
kita terhindar dari segala efek negatif dari pergaulan bebas.
Kami yakin seyakin-yakinnya, dari hal yang terkecil, dari diri sendiri,
dan dari sekarang juga, kita dapat buktikan bajwa generasi muda penerus
bansa yang dapat diandalkan.

Anda mungkin juga menyukai