Disusun Oleh:
Kelompok 3
2
Selain itu, temulawak dan kunyit dapat berfungsi sebagai
imunostimulator fagositosis dan meningkatkan kemampuan limfosit untuk
mencegah kerusakan sel hati sehingga metabolisme lancar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Endrini (2007) yang mengatakan bahwa flu burung dapat
ditanggulangi dengan pemberian obat tradisional yang bersifat imunostimulan
karena memiliki efek konstruktif (memperbaiki jaringan atau kelenjar yang
rusak).
3
Asia Tenggara, India Selatan, dan Cina. Terdapat lebih dari 600 spesies meniran
di dunia, dua diantaranya yang sering digunakan ialah P.niruri dan P. urinaria.
Ekstrak daun meniran mengandung senyawa flafonoid, saponin, steroid, tannin,
dan fenolik yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Senyawa flavonoid yang terkandung dalam tanaman meniran dapat
memacu proliferasi limfosit, meningkatkan jumlah sel T dan meningkatkan
aktivitas IL-2 (Sakamoto etal., 1999). Kandungan zat flavonoid merupakan
salah satu golongan fenol yang terdapat pada meniran (Mangunwardoyo et al.,
2009). Menurut Ma‘at (1996) ekstrak P. niruri L. mengandung senyawa
kompleks seperti lectin yang yang dapat merangsang sel imuno kompeten
dengan cara mengikat molekul gula di permukaan sel imuno kompeten.
Molekul ekstrak P. niruri L. berikatan dengan galaktosa dari reseptor
oligosakarida di permukaan makrofag, sehingga mampu mengaktifasi sel
makrofag tersebut.
Ekstrak P. niruri L. dapat meningkatkan proliferasi limfosit B melalui
molekul CD23. Molekul tersebut dikenal dengan nama The C Type lectin
P.niruri L. berikatan dengan reseptor pada molekul CD23 dan mengaktivasi sel
Limfosit B.
Rahmahani, 2021 menyebutkan bahwa penggunaan dosis yang tepat
pada ekstrak meniran sebagai immunostimulator pada vaksinasi ND
menunjukkan hal positif yaitu terjadinya peningkatan titer antibodi melawan
penyakit ND.
4
Temu kunci memiliki kandungan utama senyawa golongan flavonoid,
minyak atsiri dan saponin yang memiliki efek meningkatkan respon imun
melalui mekanisme sesuai dengan kandungan senyawa didalamnya. Adanya
berbagai macam kandungan senyawa yang terdapat pada temu kunci, maka
terdapat berbagai mekanisme dari temu kunci sebagai imunostimulator. Namun
dalam hal ini diduga kandungan yang paling banyak terkandung dalam fraksi
etil asetat yaitu flavonoid. Flavonoid diketahui memiliki aktivitas antimikroba
yang bersifat lipofilik sehingga mampu merusak membran mikroba, mereduksi
infektivitas serta memperlihatkan efek inhibitor terhadap berbagai virus (Naim,
2004 dalam Abdullah, 2008).
Flavonoid yang terdapat pada suatu tanaman bisa meningkatkan IL-2
dan proliferasi limfosit. Proliferasi limfosit akan mempengaruhi sel CD4,
kemudian menyebabkan sel TH1 teraktivasi. Sel Th1 yang teraktivasi akan
mempengaruhi molekul-molekul termasuk IFN-ɣ yang dapat mengaktifkan
makrofag, sehingga makrofag mengalami peningkatan metabolik, motilitas dan
aktivitas fagositosis secara cepat dan lebih efisien dalam membunuh, bakteri
atau mikroorganisme patogen (Ukhrowi, 2011).
Dari berbagai macam mekanisme peningkatan sistem imun, dapat
diambil salah satu mekanismenya melalui kandungan senyawa flavonoid yang
terkandung di dalam temu kunci, dimana flavonoid dapat meningkatkan sistem
imun melalui peningkatan IL-2 dan proliferasi limfosit maka temu kunci
memiliki aktivitas peningkatan sistem imun melalui mekanisme biologi
pembentukan limfokin atau interleukin.
5
makrofag. Apabila kemampuan fagositosis meningkat, maka diperkirakan
produksi sitokin-sitokin yang mengaktivasi makrofag juga meningkat.
Acemannan diketahui dapat meningkatkan aktivitas limfosit dan
makrofag serta meningkatkan maturasi sel limfosit T-helper CD4+ menjadi sel
Th1 sehingga memproduksi dan melepas sitokin, interleukin (IL)-1, IL-6, IL-12
dan tumor necrosis factor alpha (TNFα). Letak peran IL-1, IL-6, dan IL-12
adalah ikut menjadi agen pendukung dalam proses terbentuknya antibodi
melalui pengaktifan sel β. Acemannan yang terkandung dalam jus daun lidah
buaya diduga dapat meningkatkan kemampuan rangsangan komponen imunitas
tubuh puyuh dalam memicu pengaktifan sel β. Selanjutnya Sel β akan
berdiferensiasi membentuk antibodi IgY pada serum puyuh yang diinduksi
vaksin AI subtipe H5N1.
f. Echinacea Purpurea
Echinacea purpurea tergolong famili Asteraceae yang banyak
ditemukan tumbuh liar di Amerika Utara dan dikenal sebagai tanaman yang
berkhasiat meningkatkan ketahanan tubuh, dan telah diuji untuk terapi kanker,
AIDS, dan mengatasi kelelahan kronis (Rahardjo, 2004). Manfaat Echinacea
dalam penyakit infeksi disebabkan kemampuannya untuk berperan sebagai anti
inflamasi dan imunostimulan. Echinacea dapat memacu aktifitas limfosit,
meningkatkan fagositosis dan menginduksi produksi interferon (Baratawidjaja,
2004).
Echinacea dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan cara
mengaktifkan fagositosis oleh makrofag, menstimulasi sel-sel fibroblas,
meningkatkan aktivitas respirasi, dan meningkatkan mobilitas leukosit (James
dan Hudson, 2012). Bergner (1997) menambahkan bahwa Echinacea dapat
memacu makrofag untuk menghasilkan sitokin yang akan membantu regulasi
sistem imun. Pada hasil kultur makrofag yang mendapat stimulasi Echinacea
menunjukkan peningkatan produksi sitokin dibandingkan dengan yang tidak
distimulasi. Kandungan senyawa flavonoid dan chichoric acid yang terdapat
pada Echinacea dapat meningkatkan proliferasi dan diferensiasi limfosit sel T,
sel B, sel NK serta menunjukkan kemampuan dalam memberikan efek
imunostimulan pada manusia dan hewan (meningkatkan produksi sel interferon
dan aktivitas sel NK) (Cushnie dan Lamb, 2005).
6
Pembuatan air minum untuk perlakuan dilakukan dengan cara
melarutkan ekstrak Echinacea purpurea ke dalam 1/5 kebutuhan air minum
ayaam broiler. Pemberian ekstrak Echinacea purpurea (Radix) yang dilarutkan
ke dalam air minum dapat menjaga keseimbangan sistem imun dan dapat
meningkatkan titer antibodi broiler betina karena Ekstrak Echinacea purpurea
mengandung senyawa atau kombinasi dari senyawa dengan kemampuan untuk
berinteraksi secara khusus dengan virus dan mikroba. Selain itu, Echinacea
purpurea dapat mempengaruhi berbagai jalur sinyal sel epitel dan menghambat
virus/bakteri yang disebabkan sekresi sitokin/kemokin dan mediator inflamasi
lainnya.
7
pengadukan sebanyak 2x24 jam. Larutan ekstrak kemudian disaring dengan
corong buchner dengan menggunakan vaccum pump. Setelah itu larutan ekstrak
dipindahkan ke rotary evaporator dengan suhu 60ºC sampai didapatkan cairan
menjadi kental dan berwarna kecoklatan. Ekstrak kental dibiarkan pada suhu
ruangan selama 2 minggu untuk menguapkan etanol yang terdapat dalam
ekstrak.
8
III. DAFTAR PUSTAKA
Anjar M. K. dan Diniatik. 2013. Efek Imunostimulator Ekstrak Etanol Daun Katuk
(Sauropus androgynus L Merr) Terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Miftah, Z., Miftah R., Ely M. L., Micki K., Fitrianisa F., 2012, Uji Aktivitas
Imunostimulator Temu Kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb)) Pada Coturnix
coturnix yang Terinduksi Vaksin AI(Avian Influenza) Subtipe H5N1 Melalui
Pengukuran Titer Antibodi, PKM-P PIMNAS ke-25, Yogyakarta : Farmasi,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pradnyandika, dkk. Pemberian Jamu Daun Ashitaba pada Ayam Kampung Tidak
Memengaruhi Respons Antibodi terhadap Flu Burung Subtipe H5N1. Indonesia
Medicus Veterinus, 9(4): 604-612.
Rahmah, P. K., Woelansari, E. D., dan Puspitasari, A. 2019. Efektivitas
Imunostimulator Daun Alfalfa (Medicago sativa) Terhadap Jumlah Sel Monosit
Pada Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Karagenin. Analis Kesehatan
Sains, 8(1): 696-703.
Rahmahani, J., Ernawati, R., dan Handijatno, D. 2021. Aktivitas Ekstrak Meniran
(Phyllanthus niruri linn) Sebagai Immunostimulator pada Ayam yang Divaksin
Penyakit Tetelo. Jurnal Veteriner, 22(1): 125 – 132.
Rahmawati, A., Wijaya, N.S., Purnama, M.T.E., Rahmadani, J., Yudhana, A., Yunita,
M.N., 2018, Pengaruh Ekstrak Kulit dan Jus Buah Delima Putih (Punica
granulatum L.) Terhadap Titer Antibodi Ayam Kampung Super yang Divaksin
Newcastle Disease. Jurnal Medik Veteriner, 68-73.
Sutarto, Nuryati T. 2020. Pemberian Ekstrak Temulawak dan Kunyit Untuk
Meningkatkan Produktivitas dan Sebagai Immunostimulator Avian Influenza
Pada Ayam Broiler. Article Ziraa'ah, 45(1): 1-9.
Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia I Depkes
RI, Jakarta, 92- 93.
Trisnawati, Winda. 2014. Uji Aktivitas Imunostimulator Jus Daun Lidah Buaya (Aloe
barbadensis Mill.) terhadap Produksi Antibodi Spesifik (igY Anti-AI) pada
Cortunix japonica yang Terinduksi Vaksin Avian Influenza Subtipe H5N1.
Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
9
Ukhrowi, 2011, Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bidara Upas (Merremia
mammosa) Terhadap Fagositosis Makrofag dan Produksi Nitrit Oksida (NO)
Makrofag, Tesis, Magister Ilmu Biomedik, Universitas Diponegoro, Semarang.
Widyaningsih, dkk. 2020. Titer Antibodi Ayam Kampung yang Diberikan Jamu Daun
Ashitaba (Angelica keiskei) Menurun Pascavaksinasi Penyakit Tetelo. Indonesia
Medicus Veterinus, 9 (3): 446-455.
10