Anda di halaman 1dari 9

FITOTERAPI

IMUNOMODULATOR

Dosen Pengampu : Apt. Supriatna, M.Farm.


Disusun Oleh :

1. 2. 3. 4.

Deliana Diah Putri I Fadhil Luthfinawa


Ambarwati (201030700085) Muntazar Ayu U
(201030700002) (201030700034) (201030700093)

5. 6. 7.

Navifa Ruggaya Sofyan Ahmad F Winda Oktavian


(201030700039) (201030700020) (201030700062)
Tahukah kamu ?
Fitoterapi adalah penggunaan
tanaman, bagian dari tanaman
ataupun bahan yang berasal dari
tanaman untuk pengobatan
ataupun pencegahan penyakit.
Tanaman yang secara tradisional
digunakan dalam fitoterapi disebut
tanaman obat atau herbal.
Pengertian
Imun adalah suatu bentuk respon ataupun reaksi
tubuh terhadap benda asing yang masuk kedalam
tubuh baik secara molekuler ataupun seluler
(Waluyo,2020).

Sistem imun adalah seluruh mekanisme yang


digunakan tubuh yang bertujuan untuk melindungi
dan mempertahankan tubuh dari kerusakan dan
bahaya infeksi (Setiarto et al., 2021).
Imunomodulator yaitu sekelompok senyawa yang memiliki
kemampuan modifikasi hingga memperbaiki respon biologis sistem
imun, sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap respon imun
melalui stimulasi atau disurpresi, yang kemudian juga disebut sebagai
Biologic Respons Modifier (BRM).
Ketidakseimbangan sistem imun yang terjadi didalam tubuh dapat
diperbaiki dengan pemberian senyawa imunomodulator. Cara
kerjanya yaitu dengan mengembalikan fungsi sistem imun yang
terganggu (imunorestorasi), meningkatkan fungsi sistem imun
(imunostimulan) dan menekan respon imun (imunosupresi) (Wahyuni
et al., 2019).
Menurut (Setiarto et al., 2021) menyatakan bahwa imunomodulator bekerja
melalui 3 cara yaitu :

1 Imunorestorasi
Yaitu pengembalian fungsi sistem imun dengan
memberikan komponen sistem imun, seperti memberikan
imunoglobulin dalam bentuk Immune serum Globulin (ISG),
Hyperimmune Serum Globulin (HSG).

2 Imunostimulasi
Yaitu cara memperbaiki fungsi sistem imun dengan
merangsang atau menstimulasi sistem imun menggunakan
bahan yang berpotensi dapat mengubah respon imun.

3 Imunosurpresi
Yaitu pengembalian sistem imun dengan cara
menekan respons imun.
Senyawa yang terkandung dalam
tumbuhan yang memiliki kemampuan
sebagai imunomodulator adalah dari
golongan karbohidrat, steroid, teroen,
flavonoid, glikoprotein, alkaloid dan
beberapa senyawa organik lain yang
mengandung nitrogen. (Setiarto et al., 2021).
Contoh Tanaman Imunomodulator
Echinae purpurea Phyllanthus urinaria
01 Terdapat kandungan flavonoid yang dapat 02 Suku Euphorbiaceae yaitu herba
meningkatkan aktivitas sistem imun
meniran dapat digunakan sebagai
(imunomodulator), komponen polisakarida
imunomodulator alami karena
nya yang dikenal fungsinya untuk
diantaranya memiliki senyawa
menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan
flavonoid seperti kuersetin, kuersitrin,
regenerasi jaringan yang rusak serta
isokuersitrin, astragalin, dan rutin yang
meningkatkan jumlah sel fagosit dan
berfungsi sebagai imunomodulator.
makrofag.

Zingiber officinale Andrographis paniculata


03 Jahe memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi
dan anti-virus new castle disease (NDV). Jahe
04 Adanya kandungan senyawa aktif berupa
deoxyandrographolide, andrographolide,
juga membantu membunuh virus flu dan gejala-
14-deoxy-11, neoandrographolide, 12-
gejalanya seperti demam dan batuk pilek. didehydroandrographolide,
Meningkatkan asupan makanan dan minuman homoandrographolide, diterpenoid dan
yang kaya antioksidan seperti ekstrak jahe flavonoid yang terkandung di
dapat memerangi peradangan dan menjaga dalam sambiloto.
sistem kekebalan tubuh tetap sehat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai