Anda di halaman 1dari 38

Imunomodulat

Dosen Pengampu: Laili Nailul Muna, M.Sc.

or
Nama Kelompok 1 1
Safina Nur Teguh Iman Nugraha
01 Faizzah 04 20104060020 2
20104060008
3
Nur Fadilah Izzatul A’qidah
02 20104060010 05 20104060028 4
Yahya Sagita Deswalya
5
03 20104060013 06 20104060036
6
Khafifah Aulia Wulayalin
06 20104060050
Pengertian
Imunomodula
tor
Pengertian Imunomodulator

Imunomodulator adalah
suatu senyawa yang dapat
meningkatkan fungsi
sistem imun tubuh
manusia.
1
2

Solusi 3
4
Mengatasi 5
6
Gangguan Imun
Solusi Mengatasi
Gangguan Imun
Meski belum diketahui cara untuk
mencegah penyakit autoimun, tapi ada
berbagai hal yang bisa diterapkan untuk
mencegahnya, di antaranya:

 Hindari stress
 Mengonsumsi nutrisi yang
seimbang
 Rutin berolahraga
1
2

Penyakit 3
4

dan Obat 5
6
Cacingan
 Pengertian Cacingan
Cacingan merujuk pada infeksi cacing dalam tubuh manusia.
 Penyebab Cacingan
penyebab utama penyakit cacingan adalah masuknya telur cacing
ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, missal lewat makanan
yang kita makan, dan lewat tangan kita yang belum kita cuci setelah
terkena kotoran atau tanah.
 Diagnosis Cacingan
cara mendiagnosis penderita adalah dengan melakukan uji
sampel pada feses ataupun pada darah, dan metode pengujian yang
digunakan berbeda-beda tergantung jenis cacing yang menginfeksi.
Cacingan
 Gejala Cacingan
 menemukan cacing dalam feses atau saat buang air besar
 memiliki ruam kemerahan, gatal, dan berbentuk seperti cacing pada kulit
 mengalami diare atau sakit perut selama lebih dari dua minggu
 terkadang juga terdapat keluhan konstipasi/ sembelit
 perut yang terlihat bengkak atau mengalami perut kembung
 mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
 gatal hebat pada area anus, terutama pada malam hari
 Obat Cacingan
Derivat tetramizol
HIV AIDS
 Pengertian HIV dan AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin
banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga
rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius
yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
HIV AIDS
 Cara Penularan HIV
melalui kontak dengan cairan tubuh penderita
 Obat HIV (pengurang risiko HIV)
Isosiplex (ISO), Berbagai derivat sintetiknya sedang dalam penyelidikan
untuk AIDS dan berbagai neoplasma.
Tumor
 Pengertian
Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel yang memperbanyak diri
secara berlebihan, atau akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus
bertahan hidup, sementara pembentukan sel baru terus terjadi.
Tumor
 Gejala Tumor
Gejala lain:
• Terbentuknya benjolan.
 Demam
 Lemas
 Tidak nafsu makan
 Berkeringat di malam hari
 Nyeri dada
 Perubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning, kemerahan, atau menjadi lebih gelap
 Perdarahan atau memar yang tidak jelas sebabnya
 Penurunan berat badan
Tumor
 Diagnosis Tumor
 Tes urine atau tes darah,.
 USG, CT scan, MRI, atau PET scan,
 Biopsi, Pengobatan Tumor
 Obat Tumor
Muramil Dipeptida (MDP)
TBC
 Pengertian TBC
 Gejala TBC
TBC (Tuberkulosis) yang
Gejala umumnya yaitu batuk yang berlangsung
juga dikenal dengan
lama (terkadang berdahak dan berdarah)
TB adalah penyakit paru-paru
akibat kuman Mycobacterium Gejala lainnya:
tuberculosis.  Demam
 Lemas
 Obat TBC
 Berat badan turun
Salah satunya adalah Vaksin
BCG dan komponen  Tidak nafsu makan
aktifnya merupakan produk  Nyeri dada
bakteri yang memiliki efek
imunostimulan  Berkeringat di malam hari
Manfaat
Imunomodulator
Manfaat Imunomodulator 1
Imunomodulator adalah substansi atau obat yang dapat 2
memodulasi fungsi dan aktivitas sistem imun Imunomodulator
dibagi menjadi 3 kelompok: 3
4

Imunostimulator
5
Imunosupresor
untuk meningkatkan Despite being red, is 6
fungsi dan aktivitas Imunoregulator
actually a cold place.
sistem imun dapat meregulasi It’s full of iron oxide
sistem imun dust
Lanjutan….. 1
Pendapat lain menyatakan Imunomodulator adalah zat yang
dapat mengatur system imun. 2
Imunomodulator bekerja menurut tiga cara:
3
Imunorestorasi Imunostimulasi Imunosupresan 4
suatu cara untuk Cara memperbaiki tindakan untuk 5
mengembalikan fungsi fungsi sistem imun memperbaiki fungsi
sistem imun yang dengan menggunakan sistem pertahanan 6
terganggu dengan bahan yang tubuh dengan cara
memberikan berbagai merangsang sistem menekan respon imun
komponen sistem imun tersebut
Tanaman Yang
Mengandung
Senyawa
Imunomodulator
Tanaman Yang Mengadung
1. Imunodulator
Echinacea purpae
2. Mengkudu
3. Jahe
4. Meniran
5. Sambiloto
6. Nimba
7. Temu ireng
8. Temulawak
9. Sirgunggu
1

Kandungan 2
3
Senyawa Zat 4
5
Aktif 6
Kandungan Zat Aktif
 Jahe
Ada beberapa senyawa turunan gingerol pada jahe yang memiliki
aktivitas antioksidan yang tinggi. Senyawa-senyawa tersebut meliputi gingerol
dan homolognya, shogaol, dan homolognya, gingerdeol dan homolognya,
dehidrogingerdion dan homolognya, [6]-paradol, gingerdion dan homolognya,
[6]-gingerdiol 3,5 diasetat, dan zingerone.
Selain senyawa-senyawa diatas, Ghasemzadeh (2010) juga menjelaskan
jenis senyawa lain dari jahe yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi
yaitu dari golongan flavonoid seperti kuersetin, rutin, catechin, epicatechin,
naringenin dan kaempferol.
Kandungan Zat Aktif
 Mengkudu  Echinacea purpurea
Hasil identifikasi kandungan Echinacea memiliki komponen
terbesar buah mengkudu dalam fraksi alkamide, ketoalkana, turunan asam caffeic,
klorofom adalah senyawan- polisakarida, dan glikoprotein. Karena
Hexadecanoicacid, Squalene,Pyridin- bersifat sebagai imunostimulasi yang kuat,
3-carboxamide, oxime, N-(2- echinacea tak bisa dikonsumsi jangka
trifluoromethylphenyl), dan Beta- panjang. " Echinacea aman dikonsumsi
sitostero. selama 8-16 pekan berturut-turut," kata
Inggrid.
Kandungan Zat Aktif
 Meniran
Tumbuhan meniran secara kimia dicirikan antara lain oleh kandungan
senyawa turunan lignan, alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Lignan, secara
biogenetik adalah produk kombinasi antara dua unit fenilpropan turunan asam
sinamat, C6-C3.
Kandungan Zat Aktif
 Temu Ireng
Temu ireng diketahui mengandung saponin, flavonoid, amilum, lemak,
zat pahit, zat warna biru, tannin, dan polifenol juga minyak atsiri 0,3-2%,
kurkumin dan demetoksikurkumin. Menurut penelitian ekstrak rimpang temu
ireng mengandung minyak atsiri, tannin, kurkumol, kurkumenol,
isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron,
inderazulene, kurkumin, demethyoxy kurkumin, saponin, bisdemetyoxy
kurkumin, monoterpene, sesquiterpene, flavonoid dan alkaloid.
Kandungan Zat Aktif
 Temulawak
Rimpang temulawak mengandung kandungan beberapa zat aktif dalam
temulawak antara lain; Pati, Protin 29-30% Serat 2,58-4,83%, Turmerol,
Protein, zat warna kuning kurkuminoid, serta minyak atsiri. Pati merupakan
komponen terbesar dalam temulawak sekitar 29-34%. Kandungan zat
temulawak yaitu minyak atsiri yang bermuatan felandren atau turmerol.
Kandungan Zat Aktif
 Sirgunggu
Secara kimia sambiloto mengandung flavonoid dan lakton. Pada lakton,
komponen utamanya adalah andrographolide, Zat aktif herba ini dapat
ditentukan dengan metode gravimetrik atau dengan high performance liquid
chromatography [HPLC]. Komponen aktif dari sambiloto yaitu
andrographolide, 14-deoxy-11, 12-didehydroan grapholide yang diisolasi dari
ekstrat metanol mempunyai efek imunomudulator dan dapat menghambat
induksi sel penyebab HIV
Kandungan Zat Aktif
 Nimba
Zat aktif yang terkandung dalam nimba sangat banyak diantaranya
adalah azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin, dan nimbidin. Nimba
digunakan sebagai bahan pengawet makanan alami agar dapat menggantikan
peran pengawet sintetik seperti formalin.
Kandungan Zat Aktif
 Sambiloto
Sambiloto salah satunya dapat digunakan untuk mengatakasi badai
sitokin. Badai sitokin terjadi saat respons imun berlebihan sehingga tidak
hanya menghancurkan virus tetapi sel tubuh lain ikut rusak sehingga timbul
peradangan. Oleh karenanya, perlu ada substansi yang bersifat imunosupresif.
Selain itu, sambiloto juga memiliki fungsi antipiretik yakni untuk mengatasi
gejala demam dan gejala lain yang menyertai saat terinfeksi virus. Herbal satu
ini juga aman dikonsumsi jangka panjang.
1
2
3
Metode 4
5
Ekstraksi 6
AKTIVITAS IMUNOMODULATOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SOM JAWA (Talinum
triangulare (Jacq.) Willd)
TERHADAP RESPON IMUN NON SPESIFIK

 Uji pendahuluan dimulai dengan melakukan skrining fitokimia untuk mengetahui


senyawa-senyawa yang ada di dalam fraksi etil asetat Som Jawa yang diduga berefek
imunostimulan. Skrining fitokimia meliputi uji fenolik, alkaloid, flavonoid, saponin,
tanin, dan triterpenoid.
 Fraksi etil asetat daun Som Jawa selanjutnya dilakukan uji imunomodulator terhadap
responimun non spesifik. Sistem imun non spesifik merupakan sistem imun bawaan
(innate immunity) dalam arti bahwa respon terhadap zat asing dapat terjadi walaupun
tubuh sebelumnya tidak pernah terpapar dengan zat tersebut.Sistem imun non spesifik
berfungsi memberikan respon dini terhadap patogen.
AKTIVITAS IMUNOMODULATOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SOM JAWA (Talinum
triangulare (Jacq.) Willd)
TERHADAP RESPON IMUN NON SPESIFIK

● Langkah awal uji imunomodulator terhadap respon imun non spesifik dengan
melakukan orientasi tinta cina kering sebagai antigen. Tinta cina yang digunakan
sebagai antigen dibuat dalam bentuk suspensi dengan suspending agent gelatin
dalam larutan NaCl fisiologis 0,9%. Suspensi tinta cina yang telah dibuat sebelum
digunakan harus diinkubasi terlebih dahulu dalam inkubator suhu 37C selama 1x24
jam. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan kerja gelatin sebagai suspending
agent.
1
2

Identifik 3
4

asi 5
6
AKTIVITAS IMUNOMODULATOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SOM JAWA (Talinum
triangulare (Jacq.) Willd)
TERHADAP RESPON IMUN NON SPESIFIK

a. Uji Bersihan Karbon


● Pengujian terhadap respon imun non spesifik didasarkan pada aktivitas fagositik:
1. Kelompok I kontrol negatif CMC Na 0,5%
2. Kelompok II kontrol positif suspensi herba meniran
3. Kelompok III fraksi etil asetat som Jawa 50 mg/kgBB mencit
4. Kelompok IV fraksi etil asetat som Jawa 100 mg/kgBB mencit
5. Kelompok V fraksi etil asetat som Jawa 150 mg/kgBB mencit.
AKTIVITAS IMUNOMODULATOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SOM JAWA (Talinum
triangulare (Jacq.) Willd)
TERHADAP RESPON IMUN NON SPESIFIK

b. Pengujian Indeks Organ Limfoid


Mencit dieuthanisasi dengan menggunakan eter selama beberapa menit hingga
mencit kehilangan kesadaran.Mencit dibedah dan diambil organ-organ
limfoidnya (hati, limpa, dan kelenjar timus). Organorgan limfoid tersebut
ditimbang dan dibandingkan dengan kelompok kontrol serta dihitung indeks
organnya (%).
AKTIVITAS IMUNOMODULATOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SOM JAWA (Talinum
triangulare (Jacq.) Willd)
TERHADAP RESPON IMUN NON SPESIFIK
1
2
Sekian 3

dan 4
5
Terima 6
Kasih
1
2
3
Any 4

Questions? 5
6

Anda mungkin juga menyukai