Anda di halaman 1dari 26

SWAMEDIKASI

KELOMPOK 2
INFLUENZA
1. Fiqi Fuziathusyani 17334049 7. Windi Diana Sari 18334006
2. Ika Widyawati 17334050 8. Puspita Eka Rahayu 18334007
3. Chintya Yuwandara 18334001 9. Wahida Aulia Zain 18334008
4. Alma Ramadani Vendianti 18334003 10. Tri Wahyu Cahyantini 18334011
5. Diana Pratiwi 18334004 11. Anggit Melvina 18334012
6. Rini Aryati 183340052 12. Winda Lorenza 18334014
SWAMEDIKASI

Swamedikasi didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obat


untuk mengobati segala keluhan pada dirinya sendiri, dengan obat-
obat yang dibeli bebas di apotek atau toko obat atas inisiatif diri
sendiri tanpa reseep dokter.
Faktor-faktor dalam pengobatan mandiri diantaranya adalah :
1. Perilaku konsumen
2. Karakter demografi
3. Keadaan ekonomi
4. Pendidikan dan pengetahuan konsumen
Pada pengobatan sendiri dibutuhkan penggunaan obat yang tepat
atau rasional. Penggunaan obat yang rasional adalah pasien
menerima obat yang tepat dengan keadaan kliniknya, dalam dosis
yang sesuai dengan keadaan individunya, pada waktu yang tepat dan
dengan harga terjangkau bagi dia dan komunitasnya.
Tepat
indikasi

Waspada
efek Tepat
samping obat
obat Kriteria
Tertapi
Rasional

Tepat
Tepat
dosis
pasien
regimen
Influenza

Flu atau influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus


influenza. Virus influenza merupakan virus RNA yang dapat hidup pada
manusia, kuda, babi, ayam dan burung.

Virus influenza adalah virus yang mudah menular dari penderita ke


orang lain terutama jika terinfeksi bersin atau batuk. Virus infuenza bias
berbentuk memanjang, bulat atau bias juga tidak beraturan.
Jenis Virus Influenza

Click icon to add picture


Berdasarkan klasifikasi
virus influenza, virus RNA
memiliki 3 dari 5 genus
dari family
Orthomyxoviridae
diantaranya :
 Influenzavirus A
 Influenzavirus B
 Influenzavirus C
Patofisiologi

• Penularan penyakit influenza dapat melalu I udara atau melalui


kontak langsung dengan penderita.
• Masa inkubasi antara 1-4 hari, dengan rata-rat inkubasi 2 hari.
• Mekanisme penetrasi virus influenza meliputi tiga tahap yaitu :
1. virus masuk kedalam sel dan mengeluarkan asam nukleat
2. Terjadi replikasi genom dan sintesis protein virus
3. Penyusunan partikel virus baru kemudian dilepaskan dan akan
menginvasi sel semang yang lain
Gejala Dan Tanda

Hidung
Menggigil Demam Sakit kepala
Tersumbat

Sakit Tulang
Batuk
Dan Sendi Maliase
Kering
Otot
Pencegahan Influenza

Aturan
Vaksinasi Antibiotik Vitamin C Hidup
Sehat
Vaksinasi

Untuk pencegahan influenza di banyak negara


Barat, setiap tahun diberikan 2 minggu sebelumnya
epidemi yang diperkirakan. Namun, vaksinasi tidak
memberikan jaminan terhindar dari influenza.
Tetapi, jika terserang infeksi biasanya gejala-
gejalanya lebih ringan
Antibiotik

Antibiotika hanya digunakan pada orang-


orang yang berisiko tinggi dengan daya
tangkis lemah, seperti pada penderita
bronkitis kronis, jantung atau ginjal. Mereka
mudah dihinggapi infeksi sekunder dengan
bakteri, yang tak jarang berakhir fatal
Vitamin C

Menurut ahli ortomolekuler, vitamin C 500-1000 mg


berguna sebagai antioksidan, yakni melindungi jarigan
tubuh terhadap kerusakan oksidatif oleh radikal bebas
yang merugikan jaringan tubuh, antara lain membran sel
dan inti DNA. Perlindungan dilakukan dengan mengaktifasi
fagosit dan menstimulasi produksi interferon dengan daya
antiviral. Oleh karena itu dalam keadaan stres kontinu dan
pembebanan belebihan sehingga daya tahan tubuh
menurun, asupan vitamin C dalam dosis tinggi sangat
berguna
Aturan hidup sehat

Resiko adan infeksi dapat diperkecil dengan cara hidup


yang ditujukan untuk meningkatkan sistem daya tahan
tubuh. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya dengan :
1. Tidak makan makanan yang berlemak, gula, garam
tinggi, berbumbu dan alkohol
2. Makan buah, sayur, bawang merah dan bawang putih
3. Istirahat cukup dan olahraga ringan.
Terapi
Non
Farmakolo
gis

Penatalaksana
an Terapi
Influenza

Terapi
Farmakolo
gis
Terapi Non Farmakologis
Selesma dan influenza umumnya dapat sembuh sendiri oleh daya tahan tubuh. Di bawah ini dipaparkan
beberapa tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala influenza antara lain :
1. Memperbaiki hygiene, sanitasi dan kondisi tubuh
2. Untuk mengencerkan sekret: minum banyak cairan, menghirup uap air panas dan atau dapat ditetesi
beberapa tetes minyak atsiri. Minyak atsiri yang ditambahkan bisa berupa minyak mint (berasal dari
daun menta piperita), minyak kayu putih, minyak adas, atau tea tree oil (berasal dari penyulingan
daun eucalyptus).
3. Kompres hangat untuk demam
4. Ukur suhu badan tiap 4-6 jam
5. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering ditenggorokan mengencerkan dahak dan
membantu menurunkan demam.
6. Istirahat yang lebih banyak untuk memulihkan daya tahan tubuh
7. Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi akan menambah daya
tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin.
Terapi Farmakologis

Apabila penyakit flu tidak membaik setelah pemberian terapi


non obat, maka disarankan melakukan terapi obat. Obat flu yang
dapat diperoleh bebas diantaranya adalah :
1. Antihistamin
2. Dekongestan
3. Analgetik Non Narkotik
4. Antitusif
5. Ekspektoran
Obat Antihistamin

• Obat antihistamin dimaksudkan untuk menghilangkan atau


menguranngi gejala yang diakibatkan oleh sekresi kelenjar lendir
yang berlebihan, yang menyebabkan hidung tersumbat oleh cairan
lendir dan mata terasa gatal.
• Efek samping dari obat ini ialah mengantuk, dan penggunaannya
merupakan kontraindikasi bagi penderita penyakit glaucoma,
asma, dan emfisema, wanita yang sedang menyusui.
• Obat Antihistamin yang sering digunakan antara lain klorfeniramin
maleat, difenhidramin HCl
Obat Dekongestan

• Obat dekongestan melapangkan saluran napas dan mengurangi hidung


tersumbat.
• Obat dekongestan merupakan kontraindikasi bagi penyakit glaucoma,
tekanan darah tinggi, penyakit diabetes mellitus, dan penyakit
kelenjar tiroid.
• Efek samping yang tidak dikehendaki adalah gelisah gugup, perut
terasa tidak enak dan sukar tidur.
• Obat dekongestan bisa digunakan antara lain Fenilpropanolamin,
Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin. Obat tersebut pada umumnya
merupakan salah satu komponen dalam obat flu
Obat Analgetik Non Narkotik

• Analgetika non narkotika disebut juga analgetik antipiretik. Obat


golongan ini dapat dibeli di toko obat maupun apotek tanpa resep
dokter.
• Analgetika menimbulkan efek analgetik dengan cara menghambat
secara langsung dan selektif enzim-enzim pada sistem saraf pusat
yang mengkatalisis biosintesis prostaglandin, seperti siklooksigenase,
sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit.
• Antipiretik menimbulkan efek dengan meningkatkan eliminasi panas,
pada penderita dengan suhu badan tinggi, dengan cara menimbulkan
dilatasi pembuluh darah perifer dan mobilisasi air sehingga terjadi
pengenceran darah dan pengeluaran keringat
• Contoh: asetaminofen (parasetamol), asetosal.
Obat Antitusif

• Antitusif merupakan obat batuk yang bekerja dengan menekan


pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk.
• Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam antitusif diantaranya
adalah dekstrometorfan HBr, noskapin, dan difenhidramin HCl.
Obat Ekspektoran

• Ekspektoran juga  merupakan obat untuk mengatasi batuk dengan


meningkatkan sekresi cairan saluran napas, sehingga
mengencerkan dan mempermudah pengeluaran sekret (dahak).
Cara menggunakan obat yang tepat adalah di samping
menggunakan ekspektoran, minum air dalam jumlah banyak untuk
membantu mengencerkan dahak dari saluran napas.
• Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam ekspektoran diantaranya
gliseril guaiakolat, amonium klorida, bromheksin, succus
liquiritiae. 
Pengobatan Menggunakan Bahan Tradisional

1. Bahan : Labu air 4 jari, daun bayam 25 gram, air jeruk nipis 1 sendok makan,
dan air masak ½ cangkir.
Cara membuat : Cuci labu air dan bayam, lalu tumbuk halus dan remasremas
dengan air masak. Tambahkan jeruk nipis, lalu peras dan saring.
Aturan pakai : Ramuan ini diminum sekaligus, 2 kali sehari.
2. Bahan : Jeruk nipis yang tua 1 buah dan madu murni 3 sendok makan.
Cara Membuat : Peras dan ambil air jeruk nipis, lalu tambahkan madu dan
aduk rata.
Cara Memakai : Ramuan ini diminum 2 kali sehari, masing-masing 2 sendok
makan.
Pengobatan Menggunakan Obat Tradisional
yang Beredar Dipasaran

1. Jamu Pilek
Indikasi: Mengobati pilek dengan gejala-gejala sukar bernafas,
hidung tersumbat, keluar ingus disertai bersin/batuk terus
menerus dan sakit kepala.
Komposisi: Buah kapulogo 15% (Amomi Fructus), buah ketumbar
10% (Coriandri Fructus), lada hitam 10% (Piperis nigri Fructus),
cabe jawa 15% (Retrofracti Fructus), lengkuas 15% (Languatis
Rhizoma), jahe 15% (Zingiberis Rhizoma).
Aturan Pakai: Diminum setiap hari 2 kali @ 1 bungkus.
2. Tolak Angin
Indikasi: Mengobati masuk angin karena kehujanan, kurang tidur, atau terlalu
lelah. Gejala-gejalanya seperti: mual, perut kembung/sakit (mules), pusing,
lesu, demam, pilek, badan terasa dingin, mata berair.
Komposisi: 30% bahan yang terdiri dari : Amoni Fructus (kapulaga), Foeniculli
Fructus (Adas), Isorae Fructus (kayu ules), Myristicae Semen (pala), Burmanni
Cortex (kayu manis), Centellae Herba (pegagan), Caryophylli Folium (cengkeh),
Parkiae Semen (kedawung), Oryza sativa (beras), Menthae arvensitis Herba
(poko), Usneae thallus (kayu angin), Zingiberis Rhizoma (jahe), Panax Radix
extract, 70% Mel Depuratum (Madu) serta bahan-bahan lain.
Aturan Pakai : 2 x sehari 1 bungkus
3. Jamu Batuk Flu
Indikasi: Mengobati batuk dan flu serta membantu meningkatkan kekebalan
tubuh.
Komposisi: 300 mg kencur (Kampheria galanga rhizoma), 200 mg temulawak
(Curcuma xanthoriza), 200 mg kapulaga (Ammomuncardamomum), 100 mg
jahe merah (Zingiber officinale), dan 100 mg pegagan (Centella asiatica).
Aturan pakai : Diminum 3x 2 kapsul perhari.
Pemberhentian Swamedikasi

Hentikan swamedikasi dan konsultasikan segera ke dokter, jika:


• Demam masih timbul selama lebih dari 3 hari setelah
pengobatan.
• Sakit di tenggorokan bertambah parah selama lebih dari 2 hari
pengobatan dan diikuti gejala lain seperti demam, sakit kepala,
mual dan muntah.
• Batuk tidak membaik setelah 7-14 hari mengkonsumsi obat.
• Nyeri otot tidak kunjung hilang atau bertambah parah selama
10 hari (dewasa) atau 5 hari (anak-anak) pengobatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai