Anda di halaman 1dari 16

Imunomodulasi

Imunomodulasi : adalah pengaturan (penyesuaian) respon imun


sehingga mencapai tingkat yang diinginkan

Untuk meningkat itu dibutuhkan

Imunomodulator: adalah obat atau bahan yang memiliki efek pada


respon imun untuk melakukan imunomodulasi.

Imunomodulator berfungsi :meningkatkan kekebalan spesifik dan


non spesifik
Kekebalan ( Imun)
Kita semua pernah merasakan sakit, baik yang ringan maupun yang
berat, saat seseorang terkena penyakit, maka berarti sistem
kekebalannya tidak bekerja secara baik.
Sakit disebabkan beberapa faktor diantaranya :
1. kelelahan
2. Penyakit yang memang terlalu ganas (genetic)
Sistim Kekebalan (sistim imun)

Suatu sistem perlindungan yang terdapat di dalam tubuh manusia


yang dapat menangkal radikal bebas dengan cara menyerang nya
sehingga seorang individu ini akan terhindar dari penyakit.
Jika sistem tersebut bisa bekerja secara baik, maka seseorang ini akan
terhindar dari sebuah serangan virus maupun bakteri.
Namun, bila sistem tersebut tidak bekerja secara baik maupun dalam
keadaan yang lemah, maka kekebalan tubuh individu ini akan mudah
terjangkit penyakit pula.
• Fungsi sistim imun: sistem imun di dalam tubuh mempunyai
fungsi masing- masing seperti sistim hormone
• 1. Sistem pertahanan: sistem pertahanan tubuh, baik untuk penyakit
yang bisa menular yang disebabkan dari virus bakteri.
• 2. Keseimbangan homeostatis: keseimbangan yang ideal di dalam
tubuh untuk memenuhi kebutuhan dari tubuh, dengan cara
berinteraksi secara menyeluruh pada sistem yang ada dalam tubuh.
Fungsinya menjaga keseimbangan homeostatis supaya bekerja secara
baik.
• . Perbaikan jaringan: untuk memperbaiki jaringan dengan cara n
mengeliminasi sel yang tak normal
Pembagian Sistem Imun

Dibedakan jadi 2 macam, berdasarkan pada pertahanan yang spesifik dan non
spesifik.
1. Pertahanan spesifik
Sistem pertahanan spesifik : sistem pertahanan tubuh yang sensitif pada patogen
khusus yang masuk dalam tubuh manusia sesudah lewat sistem pertahanan non
spesifik.
Ciri-cirinya
• Sangat selektif
• Bisa mengingat infeksi sebelumnya
• Reaksi antara seluruh benda asing berbeda
• Melibatkan pembentunkan sel dan antibodi
Imun spesifik
a. Limfosit
• Limfosit dibagi dua macam, yakni sel B dan limfosit T (sel T).
Berbeda dari sel B yang proses pembentukannya serta pematangannya
dalam sumsum tulang namun pematangannya di kelenjar timus.
b. Antibodi
• Antibodi/ immuniglobulin ialah sistem pertahanan yang
pembentukannya saat ada antigen masuk .
2. Pertahanan non spesifik

Sistem pertahanan tubuh yang tidak membedakan diantara mikrobia


patogen satu dan lainnya. Seperti pertahanan mekanis, kimia, fisik dan
biologis.
Ciri-cirinya :
• Tidak terlalu selektif
• Tidak bisa mengingat infeksi sebelumnya
• Eksposurnya sebagai respon maksimal
• Ada dalam komponen tertentu yang bisa menangkal radikal bebas.
a. Pertahanan fisik

Pertahanan fisik : ialah pertahanan yang ada diluar tubuh misalnya


seperti kulit ,membran mokusa yang tugasnya menjadi benteng khusus
guna mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh.

Pada kulit kita juga ada keratin serta sedikit air guna menghmabat
perkembangbiakan dan pertumbuhan suatu mikroba.
Membran mukosa bisa : sistem pernafasan manusia, kelamin dan
pencernaan.
b.Pertahanan mekanis

• Pertahanan mekanis :ialah pertahanan yang bisa ditemui dibagian


trakea dan hidung, yakni rambut dan silia.
• Rambut halus yang ada dalam hidung fungsinya menjadi filter
maupun penyaring udara masuk ke tubuh
• Silia fungsinya menjadi sapu guna menangkap partikel berbahaya.
c. Pertahanan kimiawi

Pertahanan kimiawi ialah :pertahanan yang asalnya dari membran mukosa serta
kulit yang menghasilkan senyawa sekret.
Sekret ialah zat yang tersusun dari senyawa kimia yang bisa menghambat
pertumbuhan dari mikroba.
Pada kulit ada minyak dan keringat supaya memberikan pH yang bisa
menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme yang
menempel kulit kita.
Lalu air liur, sekresi mukosa dan air mata mengandung enzim lisozim pada
dinding selnya
fungsi untuk menagkal bakteri secara hidrologis sehingga bakteri mati.
Imunomodulator
Penggunaan isolat tanaman fungsinya untuk memodulasi fungsi imun.
efek nya dapat dilihat pada Antigen –presenting Cell (APC)
limfosit T dan B mampu dimodulasi oleh senyawa hasil isolasi tanaman
melalui interaksi seluler dan molekuler.
imunomodulasi pada tanaman mampu mengarah pada penemuan
komponen baru yang dapat memperbaiki senyawa imunoterapi
Imunomodular
syarat imunomodulator

• Secara kimiawi murni

• Secara biologik dapat diuraikan dengan cepat.

• Tidak bersifat kanserogenik

• Secara akut maupun kronis tidak toksik

• tidak mempunyai efek samping farmakologik yang merugikan.

• Tidak menyebabkan stimulasi yang terlalu kecil ataupun terlalu besar


• Immunomodulator bekerja dengan cara menstimulasi
sistem pertahanan natural atau adaptif,
• contohnya mengaktifkan sitokin yang secara alamiah akanmembantu
tubuh dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh
• imunomodulator direkomendasikan untuk orang-orang dengan
penyakit autoimun .
• Digunakan pada
penyakit kronik untuk mengembalikan sistem kekebalan dalam rangka
membantu orang-orang yang mengkonsumsi antibiotik atau terapi anti
virus jangka panjang
• Golongan sterol dan sterolin yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
adalah immunomodulator yang sangat baik.
• Jenis ini bisa dengan mudah didapatkan dalam segala macam buah-
buahan dan sayuran segar.
• Immunomodulator alamiah lainnya : ginseng, chamomile tea,
minuman lemon atau zaitun, ekstrak jamur resihi dan esktrak daun
zaitun.
Hasil penelitian imunomodulator
• Obat-obat dari hasil isolat tanaman mampu bertindak sebagai
alternatif pengobatan dengan biaya yang lebih murah namun juga
dapat meningkatkan imunitas protektif.
• yaitu pemberian ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis
Linn.) dapat peningkatan jumlah leukosit, limfosit, monosit, dan IL-2

Hasil penelitian Mimosa pudica
• Mimosa pudica L. ekstrak tanaman putri malu mampu memberikan
efek antiinflamasi dan aktivitas imunomodulator karena mampu
meningkatkan respons imun humoral serta respons imun sel
termediasi.
• Memiliki khasiat sebagai penyembuh luka, antimikroba,
antikonvulsan, antidiare, antifertilitas, antioksidan, antimalaria,
hepatoprotektif, anticacing, hipolipidemia, antiulser, antiracun, anti
asma, analgesik dan anti inflamasi .

Anda mungkin juga menyukai