Anda di halaman 1dari 20

DI SUSUN OLEH:

NAMA: Shisilia Putri Mangule


NIM: 2014201011
KELAS: A1 KEPERAWATAN SEMESTER 2

U
N
P
I

Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas cinta
kasihnya dan Rahmat karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas makalah
yang di tugaskan.

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab saya sebagai
mahasiswa pada fakultas universitas pembangunan Indonesia selain itu makalah
ini juga di buat dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada pembaca
mengenai sistem imun tubuh

Tempat&tggl pembuatan: Tarohan 29 Juni 2021


Penulis: Shisilia Putri Mangule

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 2


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

BAB II PENUTUP …………………………………… 26

 A. Simpulan …………………………………………………… 4
 B. Saran ………………………………………………………… 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem imun adalah bagian terpenting dari sistem pertahanan tubuh
(Baratawidjaja dan Rengganis, 2004). Sistem imun melindungi tubuh dari
masuknya berbagai mikroorganisme seperti bakteri dan virus yang banyak
terdapat di lingkungan hidup. Dengan adanya sistem imun, tubuh mampu
mempertahankan diri dari infeksi yang dapat disebabkan oleh
mikroorganisme, dimana mikroorganisme akan selalu mencari inang untuk
diinfeksi. Penurunan sistem imun akan meningkatkan kerentanan terhadap
infeksi.
Mekanisme pertahanan tubuh terhadap agen infeksi yang masuk ke dalam
tubuh terdiri dari spesifik dan nonspesifik. Salah satu sistem imun spesifik
yang berperan adalah antibodi (Kresno, 2010). Antibodi imunoglobulin G
paling penting dalam penyakit yang diinduksi oleh toksin, penyakit mikroba
dengan polisakarida kapsul sebagai penentu virulensi, dan pada pencegahan
beberapa infeksi virus (Baratawidjaja dan Rengganis, 2012; Roeslan, 2002).
Sistem imun spesifik hanya akan aktif ketika tubuh telah terpapar oleh suatu
antigen.
Imunomostimulator merupakan senyawa yang dapat mempengaruhi sistem
imun dengan cara meningkatkan faktor-faktor yang berperan dalam sistem
imun. Imunostimulator membantu tubuh untuk mengoptimalkan fungsi sistem
imun yang merupakan sistem utama yang berperan dalam pertahanan tubuh di
mana kebanyakan orang mudah mengalami gangguan sistem imun (Suhirman
dan Winarti, 2007). Obat-obatan yang bersifat imunosupresan,
imunostimulator dan vaksin dirasa penting utamanya untuk membantu
mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan karena adanya kerusakan sistem
imun seperti kanker dan juga AIDS (Shen and Louie, 1999).
Penggunaan tanaman sebagai obat telah dilakukan sejak dahulu di
Indonesia. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.)Nees) sangat
bermanfaat secara turun-menurun dalam meningkatkan daya tahan dan
stamina tubuh (Chao and Lin, 2010). Andrografolid, 14-deoksi-11, 12
didehidroandrografolid, dan 14- deoksiandrografolid pada sambiloto berperan
sebagai imunomodulator dengan meningkatkan proliferasi sel limfosit
(Spelman et al., 2006; Chao and Lin, 2010). Fraksi n-Heksan dari sambiloto
pada dosis 2.7 mg/20gBB dapat meningkatkan sistem imun humoral IgG pada
mencit Balb/C yang diinduksi vaksin Hepatitis B (Rahayu, 2015).
Widyawaruyanti et al., (1995) melaporkan bahwa ekstrak non polar dan semi
polar dari herba sambiloto dapat menghambat pertumbuhan Plasmodium
Falciparum secara in vitro dengan sifat imunostimulan terhadap sekresi IFN-γ
dan imunosupressan terhadap sekresi TNF-ά. Senyawa murni andrografolid
mempunyai aktivitas imunostimulan yang lebih rendah daripada ekstrak
sambiloto, dimungkinkan ada senyawa-senyawa lain yang meningkatkan
respon imun mencit terhadap antigen sel darah merah domba. Sedangkan,
senyawa kimia yang terkandung dalam Kayu Manis memiliki efek
imunostimulator dengan ditandai peningkatan sel B220 dan peningkatan sel B
B
220
- IgG pada mencit Balb/C yang di infeksi S. enteritidis (Masyhuri dkk.,
2012). Ekstrak etanol Kayu Manis jenis Cinnamomum burmanii pada dosis
100 mg/KgBB memiliki efek imunostimulan ditandai dengan meningkatnya
sel T CD4 dan T CD8 (Firmansjah dkk., 2012). Penggunaan kombinasi
ekstrak etanol Sambiloto dan Temulawak dengan dosis 56,25 mg Temulawak
dan 18,75 mg Sambiloto dalam 1 mL pelarut dapat meningkatkan proliferasi
sel limfosit pada mencit Balb/C (Damriyati dkk., 2016).
Aktivitas imunostimulator ekstrak etanol Sambiloto dan Kayu Manis pada
penelitian ini, menggunakan ELISA tidak langsung untuk melihat efek sistem
imun yang berupa peningkatan titer antibodi imunoglobulin G. Penelitian
tentang aktivitas imunostimulator kombinasi ekstrak etanol Sambiloto dan
Kayu Manis terhadap titer antibodi imunoglobulin G mencit Balb/C di induksi
vaksin Hepatitis B. Vaksin Hepatitis B berisi virus yang telah dilemahkan,
dimana virus merupakan protein yang dapat berperan sebagai imunogen
terbaik yang dapat mengaktifkan respon imun tubuh khususnya sel limfosit.
karena sistem imun spesifik akan muncul hanya ketika ada antigen sehingga
apabila ada paparan benda asing lainnya seperti Ekstrak yang mengandung
flavonoid akan meningkatkan sistem imun. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Farida, 2015 bahwa Penggunaan dosis kombinasi 1:2 (25 mg/KgBB : 50
mg/KgBB, 50 mg/KgBB : 100 mg/KgBB, dan 75 mg/KgBB : 150 mg/KgBB)
pada Ekstrak Meniran dan Sarang Semut yang dimana keduanya memiliki
kandungan flavonoid dapat meningkatkan proliferasi sel limfosit, peningkatan
proliferasi limfosit B akan meningkatkan produksi antibodi oleh tubuh.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat disampaikan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah kombinasi ekstrak etanolik Sambiloto (Andrographis Paniculata,
(Burm.F) Nees) dan Kayu Manis (Cinnamomum Verum, sin. C.
zeylanicum) berpengaruh terhadap sistem imun humoral (IgG) pada
mencit Balb/c yang diinduksi Vaksin Hepatitis B?
2. Pada dosis berapakah kombinasi ekstrak etanolik Sambiloto
(Andrographis Paniculata, (Burm.F) Nees) dan Kayu Manis
(Cinnamomum Verum, sin. C. zeylanicum) yang memiliki aktivitas
terhadap peningkatan titer antibodi imunoglobulin G terbesar?

Pembahasan isi tentang sistem imunitas tubuh

Sistem imun merupakan sistempertahanan atau kekebalan tubuh.


Sitemimun berperan dalam mengenal, menghancurkan benda-benda asing atau sel
abnormal yang merugikan tubuh.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh. Sistem
imun berperan dal mengenal, menghancurkan benda-benda asing atau sel
abnormal yang merugikan tubuh
Sistem imun tidak memiliki tempat khusus dalam tubuh manusia dan tidak
dikontrol oleh organ pusat, seperti otak

Sel-sel tertentu berperan sebagai pasukan pertahanan untuk menerangi benda asing
yang masuk tubuh yang berpotensi menimbulkan gangguan tubuh.
Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainya
yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk
melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh
patogen. Sementara itu respons kolektif dan terkoordinasi dari sistem imun tubuh
terhadap pengenalan zat asing itu, respon kolektif dan terkoordinasi dari sistem imun
tubuh terhadap pengenalan zat asing disebut respons imun. Agar dapat berfungsi
dengan baik. Sistem ini akan mengidentifikasi berbagai macam pengaruh biologis luar
seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan zat-zat lain dan
memusnahkan mereka dari sel dan jaringan organisme yang sehat agar tetap berfungsi
secara normal.

Manusia dan vertebrata berahang lainnya memiliki mekanisme pertahanan yang


kompleks, yang dapat dibagi menjadi sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.
Sistem imun bawaan merupakan bentuk pertahanan awal yang melibatkan penghalang
permukaan,reaksi perdagangan,sistem komplemen, dan kompeten seluler. Sistem imun
adaptif berkembang karena diaktifkan oleh sistem bawaan dan memerlukan waktu
untuk dapat mengerahkan pertahanan yang lebih kuat dan spesifik. Imunitas adaptif
( atau adapatan) membentuk memori imunologis setelah respon awal terhadap patogen
dan membuat perlindungan yang lebih ditingkatkan pada pertemuan dengan patogen
yang sama berikutnya. Proses imunitas dapatkan ini menjadi dasar dari vaksinasi.

Gangguan pada sistem imun dapat berupa imunodefisiensi, penyakit


autoimun, penyakit inflamasi, dan kanker.[1] Imunodefisiensidapat terjadi ketika
sistem imun kurang aktif sehingga dapat menimbulkan infeksi berulang dan dapat
mengancam jiwa. Pada manusia, imunodefisiensi dapat disebabkan karena faktor
genetik seperti pada penyakit defisiensi imunitas kombinasi serta kondisi dapatan
seperti sindrom defisiensi imun dapatan(AIDS) yang disebabkan oleh retrovirus HIV.
Sebaliknya, penyakit autoimun menyebabkan sistem imun menjadi hiperaktif
menyerang jaringan normal seakan-akan jaringan tersebut merupakan benda asing.
Di satu sisi, ilmu pengetahuan pun terus berkembang dan manipulasi dalam
kedokteran telah dilakukan. Penggunaan obat imunosupresif telah berhasil menekan
sistem imun yang hiperaktif, dan penggunaan imunoterapi telah dilakukan untuk
pengobatan kanker.

Patogen dapat berevolusi secara cepat dan mudah beradaptasi agar terhindar dari
identifikasi dan penghancuran oleh sistem imun, tetapi mekanisme pertahanan tubuh
juga berevolusi untuk mengenali dan menetralkan patogen. Bahkan
organisme uniseluler seperti bakteri juga memiliki sistem imun sederhana dalam
bentuk enzim yang melindunginya dari infeksi bakteriofag. Mekanisme imun lainnya
terbentuk melalui evolusi pada eukariota kuno tetapi masih ada hingga sekarang
seperti pada tumbuhan dan invertebrata.

Sistem imun adalah salah satu fungsi tubuh yang amat penting. Pasalnya, tanpa
sistem imun Anda akan mudah sekali jatuh sakit akibat virus, bakteri, dan kelainan
tertentu. Sistem imun, juga sering disebut sebagai sistem kekebalan tubuh, fungsinya
harus dijaga dengan baik agar bisa melindungi Anda dari berbagai penyakit
Apa itu sistem imun?

Sistem imun adalah sekelompok sel, protein, jaringan, dan organ khusus yang
bekerja sama melawan segala hal yang berbahaya bagi tubuh.

Sistem ini terdiri dari banyak komponen, mulai dari sel hingga organ. Salah satu jenis
sel yang paling penting dalam jaringan tersebut adalah sel darah putih (leukosit).
Leukosit dihasilkan atau disimpan pada berbagai tempat di tubuh di antaranya yaitu
timus, limpa, dan sumsum tulang, di mana organ-organ ini dikenal sebagai organ
limfoid. Kadang leukosit juga disimpan dalam gumpalan jaringan limfoid (kelenjar
limpa) yang tersebar di seluruh tubuh.

Leukosit bergerak di seluruh tubuh melalui pembuluh limpatik dan pembuluh darah
seperti berpatroli, memantau adanya kemungkinan penyerang yang berbahaya.

Ada dua tipe leukosit utama yang bekerja sama untuk mencari dan membunuh
organisme atau zat penyebab penyakit, yaitu:

 Limfosit adalah sel-sel yang membantu tubuh mengingat dan mengenali penyerbu


sebelumnya. Limfosit juga membantu menghancurkan penyerbu tersebut. Ada dua
macam limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T. Dihasilkan di sumsum tulang, limfosit
akan menetap dan berkembang menjadi sel B, atau berpindah ke kelenjar timus dan
berkembang menjadi sel T.
 Fagosit adalah sel-sel yang memakan penyerbu. Ada berbagai macam sel yang
tergolong sebagai fagosit. Setiap jenis fagosit memiliki tugasnya masing-masing.
Sebagai contoh, tipe yang paling umum adalah neutrofil, yang bertugas melawan
bakteri.
Bagaimana sistem imun bekerja?

Mikroorganisme dan zat-zat asing yang menyerang tubuh disebut sebagai antigen
alias bibit penyakit. Saat antigen terdeteksi, serangkaian respon imun akan terjadi
untuk melindungi tubuh dari terinfeksi.

Pada proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen
dan memberikan respon. Sel-sel ini kemudian merangsang limfosit B untuk
menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang didesain khusus untuk
menempel pada antigen tertentu. Setelah itu, sel T mencari antigen yang telah
ditumpangi dan menghancurkannya. Sel T juga membantu memberi sinyal pada sel-
sel lain (seperti fagosit) untuk melakukan tugasnya.

Begitu dihasilkan, antibodi akan berada dalam tubuh seseorang selama beberapa
waktu, sehingga apabila antigen atau bibit penyakit kembali, antibodi sudah tersedia
untuk melakukan misinya.
Antibodi juga dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh organisme dan
mengaktifkan sekelompok protein yang disebut komplemen. Komplemen adalah
bagian dari sistem imun yang membantu membunuh bakteri, virus atau sel-sel yang
terinfeksi.

Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian sistem imun menghasilkan perlindungan
bagi tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah yang disebut imunitas.

Terdiri dari apa saja komponen sistem kekebalan tubuh manusia?

Sistem kekebalan manusia adalah sistem pertahanan yang dibentuk untuk mencegah
manusia terkena penyakit. Sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi, sel
darah putih, dan berbagai zat yang dapat menghancurkan zat-zat asing seperti
bakteri dan virus. Tidak hanya itu, sistem kekebalan juga terdiri atas:
 Tonsil (amandel) dan timus yang berfungsi untuk membuat antibodi di dalam tubuh.
 Kelenjar getah bening, yang bertanggung jawab atas sirkulasi cairan limfa yang terdiri
dari sel darah putih yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi.
 Sumsum tulang, merupakan jaringan lunak yang terdapat pada tulang-tulang
panjang, seperti lengan, kaki, tulang belakang, dan tulang panggul. Jaringan ini
berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, trombosit, sumsum kuning, dan
beberapa jenis sel darah putih.
 Limpa, yaitu organ yang ada di dalam tubuh yang bertugas untuk menyaring dan
menghancurkan sel-sel darah merah dan trombosit yang sudah tua ataupun rusak,
serta membantu sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan berbagai zat asing
yang dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh.
 Sel darah putih, yaitu sel darah yang dibentuk pada jaringan tulang lunak yang
memiliki fungsi utama untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Antibodi bayi yang baru lahir berasal dari ibunya

Sebenarnya bayi yang baru lahir tidak bisa langsung menghasilkan sistem kekebalan
tubuh sendiri. Sehingga, semua komponen sistem kekebalan tubuh yang ada di bayi
yang baru lahir didapatkannya dari sang ibu.

Ketika kehamilan usia tua dan mendekati hari kelahiran, maka sistem kekebalan
tubuh ibu akan ditransfer ke janin melalui pembuluh darah dan plasenta. Komponen
sistem kekebalan tubuh yang diberikan ibu pada janin yaitu Immunoglobulin G (IgG).
Imunoglobulin adalah jenis antibodi yang dibentuk oleh tubuh untuk melawan racun,
bakteri, virus, dan zat asing lainnya. Sedangkan di antara berbagai macam
immunoglobulin, hanya IgG lah yang dapat melintasi plasenta dan merupakan
antibodi yang paling kecil yang dibentuk tubuh tetapi jumlahnya paling banyak.

Setidaknya terdapat 75 hingga 80 persen IgG dari total antibodi yang dibentuk. Oleh
karena itu pada bayi yang lahir prematur sangat rentan terkena berbagai penyakit
karena tidak mendapatkan antibodi yang cukup dari sang ibu.
IgG dianggap sangat penting untuk menjaga janin di dalam kandungan agar tidak
terkena infeksi dan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan kesehatannya.
Kondisi ini disebut dengan imunitas pasif, karena antibodi dihasilkan dari ibu
kemudian diberikan kepada anak melalui berbagai proses.
Setelah lahir, bayi harus mendapatkan ASI eksklusif dari sang ibu, karena ASI
mengandung antibodi yang lengkap yaitu, Immunoglobulin A, Immunoglobulin D,
immunoglobulin E, immunoglobulin G, dan immunoglobulin M.
Oleh karena itu, ASI dianggap sebagai makanan yang paling sempurna untuk bayi
karena selain sangat mudah dicerna, tetapi juga mampu melindungi bayi yang rentan
terhadap bermacam-macam penyakit infeksi. Selain itu, ASI yang pertama kali keluar
sesaat setelah ibu melahirkan atau yang sering disebut cairan kolostrum berwarna
kuning mengandung antibodi yang sangat banyak yang cukup untuk melindungi
bayi saat lahir.

Pemberian imunisasi pada anak balita juga sangat penting untuk dilakukan karena
dapat meningkatkan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh mereka yang baru
saja dibentuk. Imunisasi dasar diperlukan oleh bayi yang baru lahir, yang terdiri dari
bacillus calmette guerin (BCG), diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b (DPT-HB) atau
diphtheria pertusis tetanus-hepatitis b-hemophilus influenza type b (DPT-HB-Hib),
hepatitis B pada bayi baru lahir, polio, dan campak. Kemudian terdapat imunisasi
lanjutan yang merupakan imunisasi ulangan untuk memperpanjang perlindungan
dari penyakit

Memahami sistem kekebalan tubuh

Di samping sistem saraf manusia, sistem kekebalan tubuh termasuk salah satu
mekanisme yang sangat rumit dalam tubuh Anda. Sistem kekebalan tubuh manusia
terdiri dari jutaan organ, sel, dan protein yang bertugas untuk melindungi tubuh
terhadap serangan patogen baik dari luar maupun dari dalam tubuh Anda sendiri.
Patogen yang dimaksud adalah organisme atau virus yang bisa menimbulkan
penyakit.

Dahulu, para ahli mengira bahwa otak merupakan organ khusus yang terpisah dari
bagian tubuh lainnya. Ini berarti sistem imun atau kekebalan tubuh tidak bertugas
untuk melindungi otak. Otak dianggap memiliki perlindungan sendiri berupa
jaringan-jaringan pembuluh yang akan menepis berbagai gangguan pada organ ini.

Ternyata, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sangat erat
kaitannya dengan otak. Sistem saraf pusat yang terletak pada otak diketahui memiliki
sistem limfatik yang mengandung pembuluh limfa. Pada pembuluh limfa ini
ditemukan sel-sel imun. Dari penemuan ini, para ilmuwan pun memepelajari
bagaimana sistem imun memengaruhi kerja otak dan pola perilakuseseorang.
Sistem imun dan kecenderungan sosial

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para pakar sistem saraf di University of
Massachusetts Medical School dan University of Virginia, disebutkan bahwa hasrat
atau kecenderungan seseorang untuk bersosialisasi mungkin saja dipengaruhi oleh
sistem kekebalan tubuh yang terdapat di sistem saraf pusat. Penelitian ini
dilaksanakan melalui sebuah uji laboratorium terhadap tikus.

Untuk melawan patogen, sel limfe akan melepaskan sebuah molekul protein yang
membentuk sistem imun bernama interferon gamma. Untuk menguji pengaruh
molekul ini terhadap pola perilaku tikus, para peneliti menyumbat saluran protein
interferon gamma. Ketika tersumbat, tikus yang menjadi subjek penelitian
menunjukkan perilaku hiperaktif dan menjadi tidak tertarik untuk bersosialisasi atau
bergabung dengan tikus-tikus lainnya. Saat peneliti membuka kembali saluran
tersebut, tikus itu pun kembali menunjukkan perilaku yang normal dan mau
bersosialisasi lagi.

BAGAIMANA SISTEM IMUNITAS BEKERJA


Untuk bisa memahami reaksi vaksin yang terjadi di dalam tubuh manusia maka, pertama kali kita

harus mengerti tentang sistem imunitas Sistem Imun Sistem yang sangat komplek di dalam

tubuh, yang bertanggung jawab untuk melawan penyakit. Tugas utama adalah mengidentifikasi

benda asing dalam tubuh (termasuk bakteri, virus, jamur, parasit, organ atau jaringan

transplantasi) dan menghasilkan pertahanan tubuh untuk melawan benda asing tersebut.

Pertahanan ini dikenal sebagai respon imun. . Sistem imunitas didesain untuk mengenal dan

menghancurkan benda asing yang masuk kedalam tubuh manusia termasuk patogen


Patogen Suatu penyakit yang disebabkan oleh substansi, pada umumnya dipergunakan untuk

organisme (bakteri, virus) dan produk biologisnya (misalnya toksin). .

Bakteri (contoh).

Sumber: wikipedia.org
Patogen adalah benda atau bahan yang dapat menimbulkan penyakit Penyakit yang dapat
dicegah dengan vaksin Penyakit-penyakit yang ada vaksinnya untuk memberikan perlindungan

sebagian atau lengkap.  pada manusia. Istilah patogen secara umum dipakai untuk organisme

penyebab penyakit seperti bakteri, virus dan produk biologisnya seperti toksin yang dihasilkan oleh
organisme tersebut.
 Bakteri dalah mikroorganisme sel tunggal, punya inti sel, yang dapat membelah sendiri
dengan cepat.
 Virus tidak dapat membelah sendiri, mereka membutuhkan sel dan jaringan hidup dari
tubuh inang/pejamu untuk membelah/memperbanyak diri.
 Sistem imunitas yang ada dalam tubuh manusia merespon masuknya bakteri dan virus ke
dalam tubuh manusia melalui mekanisme yang sangat rumit dan komplek. Sistem imunitas ini

mengenal molekul (antigen Antigen Substansi asing didalam badan yang memicu

untuk menghasilkan antibodi. ) yang unik dari bakteri atau virus yang merangsang

timbulnya antibodi (sejenis protein) dan sejenis sel darah putih yang disebut limfosit. Limfosit
ini menandai antigen yang masuk dan kemudian menghancurkannya.
 Awal terjadinya proses reaksi imunitas yaitu mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan
setiap benda asing masuk ke dalam tubuh, sejumlah limfosit yang disebut dengan
memory segera berkembang menjadi limfosit yang mempunyai kemampuan
sel 
membuat zat kekebalan yang bertahan lama (long lasting immunity). Seperti
telah disebutkan diatas, imunitas adalah mekanisme tubuh manusia untuk melawan dan
memusnahkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Benda asing tersebut bisa
berupa bakteri, virus, organ transplantasi dll. Apabila suatu sel atau jaringan seperti bakteri
atau organ tubuh ditransplantasikan ke dalam tubuh seseorang maka tubuh orang tersebut
akan menolaknya karena benda asing tersebut dianggap bukan sebagai bagian dari jaringan
tubuh mereka. Benda asing tersebut dianggap sebagai pendatang (invader) yang harus
diusir. Jadi secara sederhana dapat didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan
(immune system) ialah mekanisme tubuh manusia untuk melawan/ mengusir benda
asing yang masuk kedalam tubuh mereka. Pertama-tama “ memory cells” berupaya
mengenal benda asing yang masuk dan disimpan dalam “ingatan” sel memori ini. Ini disebut
dengan reaksi imunitas primer. Apabila benda asing yang sama masuk lagi ke dalam tubuh
orang tersebut untuk kedua kali dan seterusnya, maka sel memori ini dengan lebih cepat dan
sangat efektif akan merangsang sistem imunitas untuk mengusir dan melawan benda asing
yang sudah dikenal tersebut. Reaksi tubuh akan lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan
dengan reaksi saat perjumpaan untuk pertama kalinya dengan benda asing tersebut.

Mengenal Sistem Imun Lebih Dekat

Sistem imun pada dasarnya merupakan sistem perlindungan yang ada di dalam
tubuh manusia. Dalam istilah lain, sistem imun sering juga disebut sebagai sistem
kekebalan tubuh. Fungsi utama sistem ini adalah menangkal radikal bebas yang
dapat menyerang dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Bila sistem imun
atau sistem kekebalan tubuh berfungsi baik, tubuh Anda tidak akan mendapat
proteksi yang semestinya. Sebagai akibatnya, Anda akan mudah jatuh sakit karena
rentan terserang berbagai macam patogen, termasuk bakteri dan virus. Dalam tubuh
manusia, sistem imun terbagi menjadi beberapa tipe, di antaranya:

 Sistem imun bawaan : Sistem imun yang terbentuk sejak kita lahir. Merupakan garis pertahanan
pertama untuk melawan patogen. Contoh sistem imun bawaan yakni kulit dan selaput lendir pada
tenggorokan dan usus.
 Sistem imun adaptif : Sistem imun ini terbentuk setelah Anda mendapatkan vaksinasi atau saat tubuh
terancam penyakit. Sistem imun adaptif membangun berbagai antibodi yang mampu membedakan
berbagai jenis patogen.
 Sistem imun pasif : Sering disebut juga sebagai sistem imun ‘pinjaman’, di mana antibodi seseorang
dipindahkan ke individu lainnya. Contohnya sistem imun yang didapatkan bayi dari plasenta ibu
sebelum lahir dan dari ASI setelah lahir.

Setiap individu memiliki sistem imun yang berbeda-beda. Namun umumnya, sistem imun
akan bertambah kuat seiring dengan pertambahan usia manusia. Sebab, semakin sering
tubuh Anda terekspos berbagai jenis patogen, sistem imun dalam tubuh akan secara
otomatis berkembang. Sistem kekebalan sendiri menyebar di seluruh bagian tubuh, serta
melibatkan banyak sel, organ, protein, dan jaringan. Sistem ini dapat membedakan
jaringan yang ada dalam tubuh kita dan jaringan asing. Dengan begitu, sel-sel mati atau
unsur asing lain yang tidak dikenali akan secara otomatis dibersihkan dari tubuh.

Fungsi Sistem Imun dalam Tubuh

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh memiliki berbagai fungsi dan peran
penting dalam tubuh manusia. Berikut ini beberapa yang perlu Anda ketahui:

 Proteksi tubuh dari berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh patogen, termasuk jenis penyakit
menular.
 Menjaga keseimbangan homeostatis yang berfungsi memenuhi kebutuhan tubuh melalui interaksi
seluruh sistem yang terdapat didalamnya.
 Mendeteksi jaringan sel abnormal dan mengeliminasinya dari tubuh. Juga menyingkirkan jaringan sel
yang rusak atau mati.
 Mampu menghancurkan sel kanker atau zat asing lain yang ingin menginvasi tubuh.

Sistem imun yang berfungsi baik mampu melindungi tubuh Anda dari berbagai macam
serangan, baik karena faktor internal maupun eksternal. Sebaliknya, bila kekebalan
tubuh melemah, patogen akan mudah menyerang tubuh dan memperburuk kondisi
kesehatan. Bahkan, saat sistem imun melemah, risiko terkena serangan sel kanker
menjadi lebih tinggi.

Apa Tanda-tanda Sistem Kekebalan Tubuh Melemah?

Tak banyak orang menyadari apa tanda-tanda yang muncul saat sistem kekebalan
tubuh melemah. Padahal, bila terlambat disadari, melemahnya sistem imun bisa
berdampak pada memburuknya kondisi kesehatan. Sebaliknya, jika Anda terlebih
dulu menyadari bahwa sistem imun sedang tidak baik, Anda bisa melakukan upaya
preventif untuk mencegah ancaman penyakit yang mungkin muncul. Jika Anda
mengalami salah satu atau beberapa gejala di bawah ini, kemungkinan sistem
kekebalan tubuh Anda mulai melemah. Mulailah memperhatikan kesehatan dengan
banyak istirahat dan menjaga asupan gizi atau nutrisi yang masuk ke tubuh.

1. Warna Urine Tidak Jernih

Periksa kondisi warna urine Anda. Warna urine yang sehat adalah putih jernih atau
kuning muda jernih. Jika warna urine keruh bahkan cenderung pekat, bisa jadi hal itu
merupakan pertanda sistem kekebalan tubuh Anda sedang tidak berada dalam
kondisi baik. Sebab, warna urine keruh merupakan pertanda racun atau patogen
dalam tubuh gagal dikeluarkan dengan baik. Untuk mengatasinya, segera perbanyak
konsumsi air putih setidaknya delapan gelas sehari.

2. Bobot Mudah Bertambah

Apakah akhir-akhir ini Anda merasa tubuh mudah bertambah bobotnya dengan
cepat? Jangan diremehkan, hal ini ternyata juga bisa menjadi pertanda sistem imun
sedang lemah. Bobot yang bertambah menyebabkan tubuh sulit melawan berbagai
infeksi. Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat mengganggu keseimbangan
hormon dan menyebabkan peradangan.

3. Mudah Jatuh Sakit

Jika Anda lebih sering sakit dari biasanya, kemungkinan besar sistem imun Anda
mulai melemah. Rata-rata orang dewasa mengalami flu 2-3 kali dalam setahun. Jika
dalam 1 tahun Anda terserang flu lebih dari 3 kali, itu tandanya tubuh Anda sedang
dalam kondisi kurang baik. Seringnya Anda jatuh sakit juga menunjukkan bahwa
tubuh Anda tidak terproteksi secara maksimal dari serangan kuman atau virus.

4. Stres Berkepanjangan

Menurut American Psychological Association , stres jangka panjang dapat


mengganggu kekebalan tubuh seseorang. Keadaan yang mudah tertekan dan
berangsur-angsur dalam jangka panjang merupakan salah satu tanda melemahnya
imunitas seseorang.
Berbagai Penyebab Terganggunya Sistem Imun

Selain mengetahui tanda-tanda melemahnya sistem imun, hal yang tidak kalah
penting untuk diketahui tentu adalah penyebab melemahnya sistem imun itu sendiri.
Berbagai hal berikut ini sebaiknya segera Anda hindari atau kurangi, agar sistem
kekebalan tubuh dapat selalu terjaga dan bisa bekerja secara maksimal.

1. Stres dan Menurunnya Kadar Kortisol Tubuh

Stres memiliki pengaruh besar pada sistem kekebalan tubuh. Jika seseorang
mengalami stres kronis dalam jangka waktu lama, kadar kortisol dalam tubuh akan
menurun dan menurunkan produksi prostaglandin ‘baik’. Prostaglandin adalah
hormon lokal yang berfungsi membawa pesan seluler untuk mendukung fungsi
sistem kekebalan tubuh. Jika produksi senyawa ini berkurang, secara otomatis
sistem imun ikut melemah.

2. Kurang Olahraga

Saat berolahraga ringan, aliran darah dalam tubuh Anda meningkat dan mendorong
proses pengeluaran racun dari tubuh. Sirkulasi darah yang meningkat tersebut juga
meningkatkan sirkulasi antibodi dan sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi.
Hanya dengan berjalan kaki selama 20 menit tiap hari, sistem kekebalan tubuh Anda
dapat bekerja lebih efektif dan maksimal.

3. Pola Makan Buruk

Mengonsumsi gula berlebihan serta sering menyantap olahan makanan yang


mengandung bahan pengawet ternyata juga rentan melemahkan sistem kekebalan
tubuh. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical
Nutrition menemukan bahwa kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri
terhambat secara signifikan hingga lima jam setelah Anda makan 100 gram gula
atau setara dengan tiga kaleng minuman ringan manis.

4. Kurang Tidur

Tanpa tidur yang cukup, sistem kekebalan tubuh tidak mendapat kesempatan untuk
membangun kembali pertahanannya. Akibatnya, sistem imun akan melemah.
Kurangnya kuantitas tidur juga berkaitan dengan berkurangnya jumlah sel-T yang
membantu tubuh melawan penyakit. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang
yang tidak cukup tidur cenderung mudah terserang virus, termasuk flu.

5. Kurang Menjaga Kebersihan

Kurangnya perhatian untuk menjaga kebersihan dan sanitasi juga menjadi salah
satu faktor terbesar yang dapat melemahkan sistem imun. Sebab, dengan sanitasi
yang buruk, jumlah kuman dan bakteri yang menjangkiti tubuh juga akan semakin
bertambah. Serangan kuman berbahaya dalam jumlah banyak secara terus-
menerus tersebut pada akhirnya membuat kinerja sistem imun juga terforsir. Dalam
jangka waktu lama, sistem imun yang dipaksa bekerja ekstra tersebut bisa melemah.
Itu sebabnya, Anda sangat disarankan selalu memperhatikan kebersihan tubuh dan
lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan produk pembersih tubuh yang bersifat
antibakteri, sehingga mampu membantu kinerja sistem imun dalam memproteksi tubuh
Anda. Dalam hal ini, produk Lifebuoy Total 10 bisa dijadikan pilihan. Dilengkapi dengan
Formula Activ Silver+ serta antiseptik alami dari timol, Lifebuoy Total 10bekerja efektif
mendukung sistem imun tubuh untuk menghalau kuman dan patogen berbahaya dari
luar. Pastikan Anda selalu menjaga sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, ya.
Karena sistem imun yang kuat berarti pula tubuh yang sehat!

Sistem ini terdiri dari banyak struktur dan proses biologis dalam suatu organisasi yang
melindungi tubuh dari penyakit. Salah satu jenis sel yang paling penting dalam jaringan
tersebut adalah sel darah putih (leukosit).

Leukosit itu sendiri dihasilkan atau disimpan pada berbagai area di dalam tubuh di
antaranya pada limpa, timus dan sum-sum tulang, dimana organ-organ tersebut dikenal
sebagai organ limfoid , namun, terkadang leukosit juga tersimpan dalam gumpalan
jaringan limfoid yang lebih dikenal dengan kelenjar.

Jenis leukosit

Leukosit terdiri dari 2 tipe utama yang saling bekerja sama untuk mencari dan
membunuh organisme atau zat penyebab penyakit, antara lain:

1. Limfosit

Limfosit adalah satu dari berbagai jenis leukosit yang berukuran kecil dan
memiliki fungsi reaksi imunitas. Jumlah limfosit adalah 20-25% dari keseluruhan
sel darah putih, sel-sel limfosit ini dibentuk di sumsum tulang belakang secara
umum, limfosit berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan antigen berupa
kuman, bakteri , virus ataupun zat kimia.

Ciri-ciri limfosit yaitu;

a) Berukuran kecil

b) Berbentuk bulat dan oval

c) Berinti satu sel t warna keuangan

d) Sitoplasma sedikit dan berwarna biru muda

e) Tidak memiliki granula

2. Fagosit

Fagosit adalah sel-sel yang dapat mengelilingi, memakan, dan menghancurkan


mikroorganisme,menelan bahan asing, dan membunuh bakteri. Ada berbagai
macam sel yang tergolong dalam fagosit. Masing-masing sel memiliki perannya
sendiri termasuk melawan bakteri dan virus.
Cara Kerja & Fungsi Sistem Imun, serta Responsnya Terhadap

Virus
Sering dengar pentingnya sistem imun tubuh agar tidak mudah sakit. Tapi,
tahukah kamu fungsi dan cara kerja sistem imun dalam melawan virus?

Setiap harinya kita diingatkan untuk rutin olahraga, rajin minum vitamin,
dan tidur yang cukup terutama di tengah musim pancaroba. Semua ini
bermanfaat untuk menjaga sistem imun tubuh.

Sistem kekebalan tubuh yang sehat bekerja melawan zat-zat berbahaya di


dalam tubuh agar kita tidak mudah terserang penyakit.

Dalam beberapa kasus kronis seperti autoimun dan imunodefisiensi,


sistem imun tubuh tidak berfungsi dengan baik, sehingga rentan sakit.

Sistem imun tubuh terdiri dari sel, jaringan, protein, dan organ. Beberapa
komponen utama sistem imun: sel darah putih (leukosit), antibodi
(Imunoglobulin atau Ig), sistem komplemen, sistem limfatik, timus, dan
sumsum tulang belakang.

Fungsi sistem imun ini berbeda-beda dan dirancang untuk bekerja sama
menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit. Simak penjelasan lengkap
fungsi sistem imun dan jenisnya berikut ini!

Fungsi Sistem Imun untuk Kesehatan:


1. Melawan kuman (patogen) yang membawa penyakit seperti bakteri,
virus, parasit atau jamur, dan mengeluarkannya dari tubuh kita.
2. Mengenali dan menetralisir zat-zat berbahaya di lingkungan sekitar
kita.
3. Melawan penyakit yang dapat merubah tubuh kita secara
keseluruhan seperti sel kanker.
4. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Jenis Sistem Imun Tubuh:


Dalam melindungi tubuh dari berbagai infeksi, ada dua jenis sistem imun
yang utama: Sistem Imun Bawaan dan Sistem Imun Adaptif.
Virus yang menyerang imun di dalam tubuh:

Jenis-Jenis Penyakit Autoimun

Sebenarnya, ada banyak sekali jenis penyakit autoimun. Ini melibatkan sistem organ
yang berbeda-beda. Ada penyakit autoimun yang hanya menyerang organ tertentu
saja. Misalnya, kelenjar tiroid, hati, saluran cerna, ginjal, saraf, jantung, kulit, dan
sendi.

Ada juga penyakit autoimun yang bersifat sistemik, artinya melibatkan banyak sistem
organ seperti penyakit lupus. Untuk mengetahui jenisnya, Anda harus melakukan
konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter.

Ada beberapa jenis penyakit autoimun yang sering menyerang, antara lain sebagai
berikut ini.

1. Tiroiditis Hashimoto

Ini merupakan kelainan autoimun pada organ tiroid. Sistem imun menyerang sel-sel
tiroid sehingga terjadi peradangan dan kerusakan sel. Hal ini menyebabkan sel tiroid
tidak dapat menghasilkan hormon tiroid.

Kekurangan hormon tiroid menimbulkan gejala lemas, berat badan naik, sulit
berkonsentrasi, sulit BAB, dan gejala lainnya. Penyakit ini dapat terjadi pada
pria maupun wanita. Namun, angka kejadian pada wanita jauh lebih tinggi
dibandingkan pria.

2. Penyakit Graves

Sama seperti Tiroiditis Hashimoto, penyakit Graves juga merupakan kelainan


autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Akan tetapi, pada penyakit ini, respon sel-
sel kelenjar tiroid adalah memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Hal inilah yang kemudian memicu munculnya beberapa gejala lain. Misalnya, gejala
seperti mudah berkeringat, berat badan turun, jantung berdebar, tangan mudah
tremor, diare, sulit tidur, dan gejala lainnya.

3. Penyakit Lupus

Penyakit lupus atau dalam istilah kedokteran dikenal sebagai systemic lupus


erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun yang menyerang berbagai
organ. Misalnya, kulit, jaringan mukosa, jantung, paru, perut, sendi, darah, saraf, dan
ginjal.

4. Penyakit Rematik pada Sendi

Penyakit rematik pada sendi (rheumatoid arthritis) merupakan kelainan autoimun


yang menyerang sendi. Terutama sendi-sendi kecil pada tubuh. Misalnya, sendi
pada tangan dan kaki.
Umumnya, penderita autoimun ini akan menemukan gejala berupa kemerahan,
hangat, pembengkakan dan nyeri pada sendi tersebut. Penyakit ini juga lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.

5. Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis merupakan penyakit autoimun yang menyerang otot-otot. Hal ini


ditandai dengan melemahnya otot ketika sore hari. Salah satu gejala yang khas dari
penyakit ini adalah kelopak mata atas yang tampak turun pada sore dan malam hari.

6. Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit. Gejala utamanya


berupa timbul sisik tebal di kulit di berbagai tempat. Sisik ini berwarna putih perak
dengan dasar kulit kemerahan. Jumlah sisik umumnya bertambah dalam keadaan
stres, infeksi, atau ada luka di kulit.

Daerah kulit yang sering terkena adalah kulit kepala, siku, lutut, telapak tangan, dan
kaki. Selain itu, kuku penderita psoriasis biasanya mengalami gangguan berupa
kuku menjadi lebih tebal, berwarna kekuningan, dan permukaannya bergerigi.

7. . Skleroderma

Skleroderma atau sklerosis sistemik adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan


tubuh menyerang jaringan ikat sehingga terbentuk jaringan parut dan penebalan.
Peradangan ini terjadi pada kulit, pembuluh darah, dan organ dalam.

Skleroderma sering terjadi pada wanita usia 30-50 tahun. Selain menyerang kulit,
penyakit autoimun ini juga umum menyerang organ, seperti jantung, paru-paru, atau
ginjal. Tentunya gejala yang ditimbulkan lebih serius. Misalnya, kesulitan
bernapas, hipertensi, hipertensi pulmonal, dan lain-lain.

BAB II PENUTUP

Kesimpulan:

Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa makalah sistem


imunitas tubuh

Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga dalam hidup


manusia, bila tubuh

manusia dalam keadaan tidak sehat maka otomatis kinerjanya pun


terganggu dan

dapat pula berdampak pada orang di sekitarnya. Dampak yang


mempengaruhi
orang sekitarnya cenderung negatif, seperti mengganggu aktifitas
anggota

keluarga lainnya dengan cara anggota keluarga tersebut membantu


anggota

keluarganya yang sedang sakit.

Banyak mitos – mitos keliru tentang kolesterol yang terjadi di


masyarakat.

Misalnya mitos pada orang berkadar kolesterol tinggi jika berolah


raga, diet dan

dalam keadaan fit, berarti kolesterol pasti baik, padahal selain olah
raga dan diet

ada hal lain yang mempengaruhi kadar kolesterol seperti berat badan,
merokok,

riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Agar kadar kolesterol tetap
terkontrol

dibutuhkan pola hidup sehat (diet dan olah raga), serta kepatuhan
minum obat, dll.

Salah satu cara mudah dalam pencegahan kolesterol, yaitu kita dapat
menyisihkan

waktu minimal 30 menit setiap harinya dengan melakukan senam


maupun

jogging, baik di dalam rumah, halaman maupun di sekitar perumahan,


sehingga

metabolisme tubuh bekerja optimal dan kolesterol jahat tidak


menumpuk.

Dalam sebuah kampanye yang efektif, diperlukan perencanaan yang


akurat
mengenai masalah, tujuan, target audience, pesan yang ingin
disampaikan,

budgeting, pihak terkait, media kampanye, distribusi, dan teori yang


berkaitan.

2. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak


kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk
memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik yang
membangun dari para pembaca.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai