Dosen Pengampu :
Meutia Srikandi Fitria, M.Biotech dan Herlisa Anggraini, SKM, M.Si, Med
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Antigen Darah Merah
Domba” ini dengan lancar.
Sholawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada nabi kita, nabi Muhammad
SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau di Yaumul Mahsyar kelak, Aamiin ya
Rabbal alamin.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen yang membimbing kami dalam mata kuliah
pr Imunologi 2. karena atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pr. Imunologi 2
selain itu juga agar pembaca dapat memahami materi Antigen Darah Merah Domba.
Kami harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
menambah wawasan kita mengenai Antigen Darah Merah Domba, khususnya bagi penulis.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan ilmu dan pengetahuan kami. Maka kami menghargai kritik dan saran dari
pembaca, dan membantu membuat makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
PENDAHULUAN
2.2 Antigen
Antigen adalah suatu substansi atau potensi dari suatu zat yang mampu
merangsang timbulnya respons imun yang dapat dideteksi, baik berupa respons imun
seluler, maupun respons imu humoral atau resspons imun kedua-duanya. Karena
sifatnya itu, maka antigen disebut juga imunogen. Imunogen yang paling poten
umumnya merupakan mkaromolekuler protein, polisakharida atau polimer sintetik
yang lain seperti polivinilpirolidon. Imunogenitas atau kemampuan imunogen untuk
merangsang terbentuknya antibody bergantung dari antigenya sendiri, cara masuknya,
individu yang menerima antigen tersebut, dan kepekaan dari metode yang digunakan
untuk mendeteksi respon imunnya.
Faktor yang mempengaruhi imunogenisitas dari suatu molekul atau substansi
sangat kompleks dan tidak dapat dipahami akan tetapi beberapa kondisi tertentu telah
diketahui perannya dalam menimbulkan sifat imunogenitasnya ,contohnya pada
metode pemasukan antigen, cara masuknya kedalam tubuh akana menentukan respon
imun yang ditimbulka. Ada kalanya sejumlah antigen yang dimasukkan secaraa
intravena tidak menimbulkan respons imun, dibandingkan dengan antigen sama yang
dimasukkan secara subkutan. Pada umumnya cara pemasukan antigen kedalam tubuh
dapat langsung melalui kulit, melalui pernapasan, melalui saluuran pencernaan, atau
disuntikkan melalui subkutan, intraperitonial, intravenosa, dan intramuskuler.
2.3 Definisi Sel Darah Merah Domba
Sel darah merah domba merupakan antigen polivalen, yang merupakan protein
dengan determinan potensial yang lebih besar dibandingkan dengan monovalen. sel
darah merah domba bersifat tidak larut sehingga sering digunakan sebagai antigen dan
diinjeksikan pada hewan coba, karena semakin asing antigen yang digunakan semakin
efektif menimbulkan respons imun (Usmar dkk, 2010). Antigen pada domba memiliki
keutamaan, mudah diperoleh dalam suspensi yang uniform dan dapat diukur, cukup
stabil, dan lisisnya dapat dilihat dengan mudah (Bratawitjaja,2004). Volume total
darah domba berkisar antara 7-8% dari berat badan, dan sisanya 25-35% merupakana
elemen-elemen darah yang utama yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
putih), dan keping darah (platelet) eritrosit pada domba memiliki diameter 4,8 µm
untuk pengangkutan oksigen. Sel ini berbentuk cakram (disk) biokonkaf dengan
pinggiran sirkular (Sugiarti,2007).
2.4 Cara pembuatan antigen DMD 2%
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari makalah laporan praktikum imunologi ini
menyimpulkan bahwa Sel darah merah domba merupakan antigen polivalen, yang
merupakan protein dengan determinan potensial yang lebih besar dibandingkan
dengan monovalen. sel darah merah domba bersifat tidak larut sehingga sering
digunakan sebagai antigen dan diinjeksikan pada hewan coba, karena semakin asing
antigen yang digunakan semakin efektif menimbulkan respons imun.
Antigen Darah Merah Domba adalah suatu substansi atau potensi dari suatu
zat yang mampu merangsang timbulnya respon imun yang dapat dideteksi, baik
berupa respons imun seluler, maupun respons imun humoral atau respons imun
kedua-duanya. Imunogenisitas atau kemampuan dari imunogen untuk merangsang
terbentuknya antibody bergantung dari antigennya sendiri, cara masuknya, individu
yang menerima antigen tersebut, dan kepekaan dari metode yang digunakan untuk
mendeteksi respons imunnya.
Antigen yang dapat digunakan adalah sel darah merah domba (SDMD) karena
merupakan antigen yang terbaik untuk pengujian produksi antibodi.Hal ini terjadi
karena pada umumnya antibodi memiliki lebih dari satu reseptor pengikat antigen
sehingga antibodi bereaksi dengan molekul antigen lain yang mungkin berikatan
dengan salah satu molekul antibodi dan terbentuklah gumpalan.
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini diharapkan para pembaca dapat lebih
mengetahui dan memahami tentang apa itu Antigen Darah Merah Domba. Dan
semoga dapat memahami makalah yang kami buat dan dapat bermanfaat bagi
pemabaca, serta dapat mengaplikasinya dalam dunia Analis Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA