Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ANTIGEN DAN ANTIBODI

KELOMPOK 1 :

MARLINA GRIASWATY NAINGGOLAN 18330142


WIEKE RIESELIA SONJAYA 18330148
DEWI LASMA RIAMA BR HUTAURUK 18330150
HILMA AZIZAH 19330162

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Antigen dan

Antibodi”. Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Imunologi.

Penyusun menyadari bahwa dalam hal penyusunan makalah ini masih terdapat

kekurangan, baik dari segi sistematika penyusunan maupun isi tulisan. Oleh karena itu, kritik

dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang turut membantu

dalam penyusunan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi

penyusun dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 01 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung patogen
di sekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia.
Mikroba patogen ada yang bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu, respon imun
manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Manusia memiliki
sistem pertahanan tubuh yang berperan untuk melindungi dirinya dari serangan agen-agen
penyebab penyakit. Sistem pertahanan inilah yang disebut sistem imun.

Sistem imun terdiri dari semua sel, jaringan, dan organ yang membentuk imunitas
yaitu kekebalan tubuh terhadap infeksi atau suatu penyakit. Sistem imun memiliki
beberapa fungsi tubuh, yaitu sebagai penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam
tubuh, menjaga keseimbangan fungsi tubuh, sebagai pendeteksi adanya sel-sel tidak
normal, termutasi, atau ganas dan segera menghancurkannya.

Sistem imun merupakan suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel
serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan
terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit ataupun
racun yang masuk ke dalam tubuh yang disebut antigen, serta untuk mempertahan
sistem imun tubuh disebut antibodi.
Namun, banyak diantara kita yang kurang memiliki pengetahuan mengenai
antigen dan antibodi, mekanisme imun, efek kegagalan imun jika imun tidak bekerja atau
tidak berhasil melindungi tubuh sehingga tubuh terpapar penyakit yang disebabkan oleh
kegagalan imun, serta tata laksana pengobatannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu antigen dan antibodi?


2. Bagaimana mekanisme imun dari antigen dan antibodi?
3. Apa saja efek kegagalan yang akan terjadi jika imun tidak bekerja?
4. Bagaimana tata laksana pengobatannya?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah mengenai antigen dan antibodi ini adalah untuk
menambah pengetahuan pembaca mengenai antigen dan antibodi, mekanisme imun,
efek kegagalan imun jika imun tidak bekerja atau tidak berhasil melindungi tubuh
sehingga tubuh terpapar penyakit yang disebabkan oleh kegagalan imun, serta tata
laksana pengobatannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Antigen dan Antibodi


Antigen adalah bahan, yang asing untuk badan, yang di dalam manusia
atau organisme multiseluler lain dapat menimbulkan pembentukan antibodi
terhadapnya dan dengan antibodi itu antigen dapat bereaksi secara khas.
Antigen adalah suatu substansi yang mampu merangsang terbentuknya respon
imun yang dapat dideteksi, baik respon imun seluler, respon imun humoral atau kedua-
duanya. Karena sifatnya itu antigen disebut juga sebagai imunogen. Imunogen yang
paling poten umumnya merupakan makromolekul protein, polisakarida atau polimer
sintetik yang lain seperti polivinilpirolidon (PVP).
Antigen ditemukan dipermukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal,
sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap sel-selnya sendiri. Sehingga
dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan
imun, terutama dalam produksi antibodi. Antigen biasanya protein atau
polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya. Permukaan bakteri
mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen, sehingga
antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, dan
racun.
Secara fungsional antigen terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Imunogen
2. Hapten
3. Superantigen (supermitogen)

Antibodi merupakan molekul atau serum yang diidentifikasi mampu menetralkan


mikroorganisme penyebab infeksi. Molekul antibodi dibentuk oleh sel B dalam dua
bentuk yang berbeda yaitu sebagai reseptor permukaan antigen dan sebagai antibodi
yang disekresikan ke dalam cairan ekstraseluler. Antibodi yang disekresikan dapat
berfungsi sebagai adaptor yang mengikat antigen melalui binding sitenya yang spesifik,
sekaligus merupakan jembatan yang menghubungkan antigen dengan sel-sel sistem
imun atau komplikasi komplemen.
Antibodi dibagi menjadi lima kelas yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, dan IgG.IgG dan
IgM berperan dalam sirkulasi dan aktif melawan bakteri ekstraseluler dan virus,
sedangkan IgA ada di dalam sekresi mukosa dan aktif pada tempat-tempat tersebut.
Antibodi meliputi molekul protein sebanyak 20% yang ada dalam sekresi dan plasma.

2.2 Mekanisme Imun

Hubungan antara antigen dengan antibodi yaitu Ketika antigen masuk ke dalam
tubuh, sistem imun akan menghasilkan suatu zat untuk menghancurkan antigen
tersebut. Zat yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan antigen ini
disebut antibodi.

Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sel
limfosit B. Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi
sel plasma. Sel plasma kemudian akan membentuk antibodi yang mampu berikatan
dengan antigen yang merangsang pembentukan antibodi itu sendiri. Tempat
melekatnya antibodi pada antigen disebut epitop, sedangkan tempat melekatnya
antigen pada antibodi disebut variabel.

Secara garis besar, interaksi antigen-antibodi adalah seperti berikut:


 Antigen/hapten masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, udara, injeksi, atau
kontak langsung.
 Antigen berikatan dengan antibody.
 Histamine keluar dari sel mast dan basofil
 Timbul manifestasi alergi

Terdapat berbagai kategori Interaksi antigen-antibodi, kategori tersebut antara lain:


1. Primer
Interaksi tingkat primer adalah saat kejadian awal terikatnya antigen dengan
antibodi pada situs identik yang kecil, bernama epitop.
2. Sekunder
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
a. Netralisasi
Adalah jika antibodi secara fisik dapat menghalangi sebagian antigen
menimbulkan effect yang merugikan. Contohnya adalah dengan mengikat
toksin bakteri, antibody mencegah zat kimia ini berinteraksi dengan sel yang
rentan.
b. Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfusi darah
yang tidak cocok berikatan bersama-sama membentuk gumpalan
c. Presipitasi
Adalah jika komplek antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu besar,
sehingga tidak dapat bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya
mengendap.
d. Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibodi yang berikatan dengan antigen mampu
mengikat reseptor fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkan fagositosis
korban yang mengandung antigen tersebut.
e. Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibodi ke antigen juga menginduksi serangan sel
pembawa antigen oleh killer cell (sel K). Sel K serupa dengan natural killer cell
kecuali bahwa sel K mensyaratkan sel sasaran dilapisi oleh antibodi sebelum
dapat dihancurkan melalui proses lisis membran plasmanya.

3. Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologik dari interaksi
antigen-antibodi yang dapat berguna atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh
menguntungkan antara lain: aglutinasi bakteri, lisis bakteri, immnunitas
mikroba,dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak antara lain: edema, reaksi
sitolitik berat, dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.

2.3 Efek Kegagalan Imun


2.4 Tata Laksana Pengobatan
DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.
Baratawidjaja, Karnen Garna. 2018. Imunologi Dasar Edisi Ke-12. Jakarta : Balai Penerbit
Fakultas Kedoketeran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai