Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IMUNOLOGI

Dosen Pengampu : Ns. Wahyu Sulfian.M.Kes

Disusun Oleh :

Regita Cahyani Putri (202201032)

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU


20222
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat, taufik serta hidayah-Nya jualah sehingga makalah mata kuliah BIOMEDIK
“IMUNOLOGI" ini dapat terselesaikan tepat pada waktunva

Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab
penulis kepada dosen pengampu mata kuliah BIOMEDIK. Dalam kesempatan ini
tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang telah
diberikan kepada teman-teman dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan
makalah.

Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta
hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua amin.
Daftar isi

Contents
Kata Pengantar............................................................................................................................................
Daftar isi......................................................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................................................
. BAB II.........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................
A. Pengertian Imunologi...........................................................................................................

B. Fungsi Sistem Imun..........................................................................................................................


C. Antigen dan Antibody......................................................................................................................
D.Sistem Kompemen....................................................................................................

E.Macam-macam Imun...............................................................................................................

F. Hipersensitifitas......................................................................................................................

G. Hubungan Hipersensitifitas & sistem Imun............................................................................

BAB III........................................................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya


harus disertai dengan pola makan sehat, cukup berolahraga, dan terhindar dari
masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh.Pola hidup modern menuntut segala
sesuatu dilakukan secara cepat dan instan. Hal ini berdampak juga pada pola makan
misalnya sarapan didalam kendaraan, makan siang serba tergesah-gesah, dan malam
karena kelelahan jadi tidak ada nafsu makan. Belum lagi kualitas makanan yang
dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga dan stres. Apabila terus berlanjut maka
daya tahan tubuh akan terus menurun, lesu, cepat lelah dan mudah terserang penyakit.
Sehingga saat ini banyak orang yang masih muda banyak yang mengidap penyakit
degeneratif. Kondisi stres dan pola hidup modern serta polusi, diet tidak seimbang dan
kelelahan menurunkan daya tahan tubuh sehingga menurunkan kecukupan antibodi.
Gejala menurunnya daya tahan tubuh seringkali terabaikan sehingga timbul berbagai
penyakit infeksi, penuaan dini pada usia dini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem imun


2. Apa fungsi sistem imun
3. Apa yang dimaksud antigen dan antibody
4. Apa yang dimaksud sistem komplemen
5. Macam-macam imunitas
6. Apa yang dimaksud reaksi hipersensitivitas

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem imun


2. Untuk mengetahui fungsi sistem imun
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud antigen dan antibodi
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem komplemen
5. Untuk mengetahui apa saja macam-macam imunitas
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud reaksi hipersensitivitas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Imunologi
Imunologi adalah ilmu yang luas, yang mencakup peneitian dasar sampai dengan aplikasi
klinis . imunologi mempelajari antigen, antibody dan fungsi pertahanan tubuh penjamu yang
diperantai oleh sel, terutma yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi
biologis hipersensitif, lergi dan penolakan jarinfgan asing. Jika sistem kekebalan dalam tubuh
melemah, kemampuan melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen
termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu dapat berkembang dalam tubuh. Sistem
kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor dan terhambatnya sistem ini juga
telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker

B. Fungsi System Imun


Melindungi tubuh dari infeksi penyebab penyakit dengan menghancurkan
danmennghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, virus, parasit, jamur serta
tumor) yang masuk kedalam tubuh, menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak
untuk perbaikan jaringan, menggenali sel atau jaringan yang abnormal. Sasaran utama yaitu
bakteri, patogen dan virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma,
makrofag, dan sel mast).

C. Antigen dan Antibodi

1. Antigen
Antigen ( imunogen ) adalah suatu bahan bila dimasukkan ke dalam tubuh dapat
membangkitkan respons imun baik respons imun seluler maupun humoral. Karaktristik
antigen yang sangat menentukan imunogenitas respomn imun adalah sebagai berikut:

a) Asing ( berbeda dari sself) : pada umumnya, molekul yang bersifat self tidak bersifat
imunogenik; untuk menimbulkan respon imun, molekul harus dikenal sebagai nonself
.
b) Ukuran molekul : molekul dengan berat kurang dari 10.000 (misalnya asam amino)
tidak bersifat imunogenik. Mereka hanya bisa menjadi imunogenik hanya jika
bergabung dengan protein pembawa.
c) Komplekstisitas kiiawi dan stuktural : jumlahhtetetu kompleksitas kmiawi diperlukan.
Contohnya: homo polimer lebih imunogenik dibanding heteropolimer .
d) Determinan antigeik ( epitop ) : unit terkecil dari suatu antigen kompleks yang dapat
diikat oleh antiboddi isebu antigen atau epitop.

e) tatanan genetic penjamu : dua strain bintang yang dari spesies yang sama dapat
merespon secara berbeda terhadap antigren yang sama karena perbedaan komposisi
gen respon imun
f) dosis, cara dan pemberian antigen : respon imun dapat dioptimalkan dengan cara
menentukan dosis antigen denga cermat .
2. Antibodi
Antibodi adalah protein immunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifasi oleh
antigen. Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan
sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Antibodi mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig
dibentuk oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen. Macam
Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E dan IgD.

Antibodi mempunyai sifat yang sangat luar biasa, karena untuk membuat antibodi
spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar biasa, dan pantas
dicermati. Proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal struktur musuhnya dengan
baik. Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen). Dia mengetahui polanya berdasarkan
perasaan. Sulit bagi seseorang untuk mengingat pola kunci, walau cuma satu, Akan tetapi,
satu sel B yang sedemikian kecil untuk dapat dilihat oleh mata, menyimpan jutaan bit
informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya dalam kombinasi yang
tepat.

D. sitem komplemen
Sistem komplemen membantu antibodi atau sel fagositik untuk membersihkan patogen
dalam tubuh. Komplemen merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik (innate immune
system), tetapi dapat juga berperan dalam sistem imun spesifik yang setiap waktu dapat
diaktifkan kompleks imun. Istilah komplemen merujuk pada kemampuan protein tersebut
untuk mengkomlementasikan atau menggabungkan efek komponen-komponen yang lain dari
system imun ( misalnya antibody ). Komplemen mempunyai beberapa pengaruh yaitu :

a) melisis sel (misalnya sel bakteri dan tumor ),


b) produksi mediator yang berperan dalam inflamasi dan menarik fagosit, dan
c) penguatan respon imun yang diperantarai antibody. Protein komplemen disintesis
terutama olehh hepar dan oleh sel fagositik. Komplemen yang tidak tahan panas,
diinaktivasi pada suhu 56 ͦ C selama 30 menit; imunoglobulin tidak mengalami
inaktivasi pada suhu tersebut.

Beberapa komponen komplemen merupakan proenim, yang harus dipecahkan untuk


membentuk enim yang aktif. Aktivasi komponen komplemen terjadi melalui dua jalur yaitiu;
(1) jalur klasik untuk mengaktivasi IgM dan IgD, (2) jalur alternative: banyak senyawa yang
tidak berkaitan, dari kompleks kimiawi sampai dengan agen infeksius, mengaktifkan
komplemen melalui jalur yang berbeda.

E. Macam-Macam Imun

1. Imunitas Pasif
Imunitas pasif diperankan oleh antibodi atau limfosit yang telah dibentuk sebelumnya
didalam tubuh penjamu yang lain . pemberian secara pasif antibodi (dalam antiserum)
terhadap bakteri menyebabkan antitoksin tersedia dengan cepat dalam jumlah berlebih untuk
menetralkan toksin. Keuntungan utama imunitas pasif dengan antibodi yang telah dibentuk
sebelumnya (siap pakai) adalah tersedianya antibodi dalam jumlah banyak secara cepat.
Kerugiannya adalah jangka waktu antibody yang pendek dan reaksi hipersensitivitas yang
dapat terjadi jika diiberikan antibodi (imunoglobulin) dari spesies lain.

2. Imunitas Aktif
Imunitas aktif diinduksi setelah kontak dengan antigen. Kontak ini dapat berupa Infeksi klinis
atau sub klini, imunisasi dengan agen infeksius yang masih hidup atau sudah mati atau
antigennya, paparan terhadap hasil mikroba atau transplantasi se lasing. Pada semua keadaan
ini, tubuh penjamu aktif membentuk antibodi dan sel limfoid yang mampu merespon antigen.
Keuntungan imunitas aktif adalah imunitas bersifat jangka panjang. Kerugiaanya adalah
onset imunitas lambat dan membutuhkan kontak dengan antigen lebih lama atau kontak
ulangan.

F. Hipersensitivitas

Alergi merupakan salah satu respon sistem imun yang disebut reaksi hipersensitif. Pada
individu yang rentan , reaksi tersebutv secara khas terjadi setelah kontak yang kedua dengan
antigen spesifik. Kontak yang pertama kali merupakan kejadian yang diperlukan untuk
menginduksi sanitasi terhadap allergen tersebut. Reaksi hipersensitif merupakan salah satu
respon system imun yang berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan maupun
penyakit yang serius. Oleh Coobs dan Gell reaksi hipersensitif dikelompokkan menjadi empat
kelas.

• Hipersensitivitas tipe 1( Anafilaksis )


Tipe ini disebut juga tipe cepat. Mekanisme umum dari tipe ini meliputi langkah-langkah
berikut: antigen menginduksi pembentukan antibodi IgE, yang terikat kuat dengan reseptor
pada sel basofil dan sel mast melalui bagian Fc antibody tersebut. Beberapa saat kemudian
kontak yang kedua dengan antigen yang sama mengakibatkan fiksasi antigen kee IgE yang
terikat ke sel dan pelepasan mediator yang aktif secara farmakologis dari sel tersebut ddalam
waktu bebrraopa menit. Mediator tipe ini adalah histamine dan prostaglandin .
• Hipersensitivitas tipe II
Tipe ini melibatkan pengikatan antibody (IgG atau IgM) ke antigen permukaan sel atau
molekul matriks ekstraseluler. Antibody yang ditujukan ke antigen permukaan sel dapat
mengaktifkan komplemen untuk menghancurkan sel tersebut.
Obat-obat sepeerti penisilin , fenasetin san kinidin sapat melekat pada protein permukaan sel
darah merah dan mengawali pembentukan antibody. Antibody autoimun ini ini kemudian
dapat bergabung dengan peermukaan ssel yang mengakibatkan hemolisis.

• Hipersensitivitas tipe III


Reaksi tipe III disebut juga reaksi kompleks imun adalah reaksi yang terjadi bila kompleks
antigen-antibodi ditemukan dalam jaringan atau sirkulasi/ dinding pembuluh darah dan
mengaktifkan komplemen. Antibodi yang bisa digunakan sejenis IgM atau IgG sedangkan
komplemen yang diaktifkan kemudian melepas faktor kemotatik makrofag. Faktor kemotatik
yang ini akan menyebabkan pemasukan leukosit-leukosit PMN yang mulai memfagositosis
kompleks-kompleks imun. Reaksi ini juga mengakibatkan pelepasan zat-zat ekstraselular
yang berasal dari granula-granula polimorf, yakni berupa enzim proteolitik, dan enzim-enzim
pembentukan kinin.
Antigen pada reaksi tipe III ini dapat berasal dari infeksi kuman patogen yang persisten
(malaria), bahan yang terhirup (spora jamur yang menimbulkan alveolitis alergik ekstrinsik)
atau dari jaringan sendiri (penyakit autoimun). Infeksi dapat disertai dengan antigen dalam
jumlah berlebihan, tetapi tanpa adanya respons antibodi yang efektif.

• Hipersensitivitas tipe IV (hipersensitivitas lambat)


Hipersensitivitas tipe lambat merupakan fungsi dari limfosit T terrsensitosasi secara spesifik,
bukan merupakan fungsi antibody. Respon imun ini lambat, yakni respon ini dimulai
beberapa jam atau beberapa hari setelah kontak dengan antigen berlangsung selama berhari-
hari.

G. hubungan hipersensitivitas dengan system imun

Reaksi hipersensitivitas atau alergi menunjukan suatu kondisi respon imunitas yang
menimbulkan reaksi yang berlebihan atau reaksi yang tidak sesuai. Hipesensitivitas termasuk
dalam penyakit autoimun.
Autoimun adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh
kegagalan mekanime normal yang berperan mempertahankan self tolerance sel B sel T atau
keduanya. Potensi autoimunditemukan pada semua individu oleh karena limfosit dapat
mengekspresikan reseptor spesifik untuk banyakl antigen.
Automunitas terjadi karena self antigen yang dapat menimbulkan aktivasi, prolifirasi serta
diferensiasi sel T. autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringan dari
berbagai organ, baik antibody maupun sel T atau keduanaya dapat berperan dalam
pathogenesis automun. Antigen disebut auto antigen sedangkan antibody disebut
autoantibody. (kamen, 2006) .

Autoimun secara teori berkembang sewaktu tolernsi terhadap self antigen belum
terbentuk atau sewaktu toleransi terhadap sel antigen hilang. Kebanyyakan dari kesalahan
tersebut kemungkinan karena factor genetic. Kegagalan dalam mendapatkan toleransi
disebabkan sebagai berikut: kegagalan clononal detection dari sel autoreaktif (kegagalan dari
sel Tpusat), kegagalan anergi klononal (kegaglan dari sel T perifer). Pelepasan antigen,
pemisahan dimana toleransi bbelum berkembang, perubahan dari self anti gen dimana tidak
diknal sebagai antigen sendiri. Tiruan molekul antarra antigen dari lingkungan dan self
antigen. Penyimpangan ekspresi MHC , rangsangan super antigen dari klonal anergi
autoreaktif rangsangan sel B poliklonat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel
dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem
ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya
melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Jika sistem ini terlalu aktif
akan terjadi autoimunitas seperti alergi atau hipersensitivitas.
3.2 Saran
setelah mengetahui teori dasar tentang imunologi, kita diharapkan mampu meningkatkan atau
mempertahankan kekebalan tubuh kita dengan menjalankan gaya hidup yang sehat agar
terhindar dari berbagai macam infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

Zewert,dkk. 2011. Mikrobiologi kedokteran . jakarta: salemba


Kimbal,1983. Biologi, Jakarta : erlangga
Gorman dkk, 1982. Kimia dan biologi antibiotic laktan, London : academic press
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/IMUNOPATOLOGI.pdf
http://muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id/files/2011/01/Alergi-hipersensitif-diktat1.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43998/3/Josephine_Rahma_G2A009055_Bab2KTI.pdf

Anda mungkin juga menyukai