IMUNOLOGI
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat, taufik serta hidayah-Nya jualah sehingga makalah mata kuliah BIOMEDIK
“IMUNOLOGI" ini dapat terselesaikan tepat pada waktunva
Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab
penulis kepada dosen pengampu mata kuliah BIOMEDIK. Dalam kesempatan ini
tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang telah
diberikan kepada teman-teman dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan
makalah.
Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta
hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua amin.
Daftar isi
Contents
Kata Pengantar............................................................................................................................................
Daftar isi......................................................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................................................
. BAB II.........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................
A. Pengertian Imunologi...........................................................................................................
E.Macam-macam Imun...............................................................................................................
F. Hipersensitifitas......................................................................................................................
BAB III........................................................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Pengertian Imunologi
Imunologi adalah ilmu yang luas, yang mencakup peneitian dasar sampai dengan aplikasi
klinis . imunologi mempelajari antigen, antibody dan fungsi pertahanan tubuh penjamu yang
diperantai oleh sel, terutma yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi
biologis hipersensitif, lergi dan penolakan jarinfgan asing. Jika sistem kekebalan dalam tubuh
melemah, kemampuan melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen
termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu dapat berkembang dalam tubuh. Sistem
kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor dan terhambatnya sistem ini juga
telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker
1. Antigen
Antigen ( imunogen ) adalah suatu bahan bila dimasukkan ke dalam tubuh dapat
membangkitkan respons imun baik respons imun seluler maupun humoral. Karaktristik
antigen yang sangat menentukan imunogenitas respomn imun adalah sebagai berikut:
a) Asing ( berbeda dari sself) : pada umumnya, molekul yang bersifat self tidak bersifat
imunogenik; untuk menimbulkan respon imun, molekul harus dikenal sebagai nonself
.
b) Ukuran molekul : molekul dengan berat kurang dari 10.000 (misalnya asam amino)
tidak bersifat imunogenik. Mereka hanya bisa menjadi imunogenik hanya jika
bergabung dengan protein pembawa.
c) Komplekstisitas kiiawi dan stuktural : jumlahhtetetu kompleksitas kmiawi diperlukan.
Contohnya: homo polimer lebih imunogenik dibanding heteropolimer .
d) Determinan antigeik ( epitop ) : unit terkecil dari suatu antigen kompleks yang dapat
diikat oleh antiboddi isebu antigen atau epitop.
e) tatanan genetic penjamu : dua strain bintang yang dari spesies yang sama dapat
merespon secara berbeda terhadap antigren yang sama karena perbedaan komposisi
gen respon imun
f) dosis, cara dan pemberian antigen : respon imun dapat dioptimalkan dengan cara
menentukan dosis antigen denga cermat .
2. Antibodi
Antibodi adalah protein immunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifasi oleh
antigen. Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan
sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Antibodi mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig
dibentuk oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen. Macam
Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E dan IgD.
Antibodi mempunyai sifat yang sangat luar biasa, karena untuk membuat antibodi
spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar biasa, dan pantas
dicermati. Proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal struktur musuhnya dengan
baik. Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen). Dia mengetahui polanya berdasarkan
perasaan. Sulit bagi seseorang untuk mengingat pola kunci, walau cuma satu, Akan tetapi,
satu sel B yang sedemikian kecil untuk dapat dilihat oleh mata, menyimpan jutaan bit
informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya dalam kombinasi yang
tepat.
D. sitem komplemen
Sistem komplemen membantu antibodi atau sel fagositik untuk membersihkan patogen
dalam tubuh. Komplemen merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik (innate immune
system), tetapi dapat juga berperan dalam sistem imun spesifik yang setiap waktu dapat
diaktifkan kompleks imun. Istilah komplemen merujuk pada kemampuan protein tersebut
untuk mengkomlementasikan atau menggabungkan efek komponen-komponen yang lain dari
system imun ( misalnya antibody ). Komplemen mempunyai beberapa pengaruh yaitu :
E. Macam-Macam Imun
1. Imunitas Pasif
Imunitas pasif diperankan oleh antibodi atau limfosit yang telah dibentuk sebelumnya
didalam tubuh penjamu yang lain . pemberian secara pasif antibodi (dalam antiserum)
terhadap bakteri menyebabkan antitoksin tersedia dengan cepat dalam jumlah berlebih untuk
menetralkan toksin. Keuntungan utama imunitas pasif dengan antibodi yang telah dibentuk
sebelumnya (siap pakai) adalah tersedianya antibodi dalam jumlah banyak secara cepat.
Kerugiannya adalah jangka waktu antibody yang pendek dan reaksi hipersensitivitas yang
dapat terjadi jika diiberikan antibodi (imunoglobulin) dari spesies lain.
2. Imunitas Aktif
Imunitas aktif diinduksi setelah kontak dengan antigen. Kontak ini dapat berupa Infeksi klinis
atau sub klini, imunisasi dengan agen infeksius yang masih hidup atau sudah mati atau
antigennya, paparan terhadap hasil mikroba atau transplantasi se lasing. Pada semua keadaan
ini, tubuh penjamu aktif membentuk antibodi dan sel limfoid yang mampu merespon antigen.
Keuntungan imunitas aktif adalah imunitas bersifat jangka panjang. Kerugiaanya adalah
onset imunitas lambat dan membutuhkan kontak dengan antigen lebih lama atau kontak
ulangan.
F. Hipersensitivitas
Alergi merupakan salah satu respon sistem imun yang disebut reaksi hipersensitif. Pada
individu yang rentan , reaksi tersebutv secara khas terjadi setelah kontak yang kedua dengan
antigen spesifik. Kontak yang pertama kali merupakan kejadian yang diperlukan untuk
menginduksi sanitasi terhadap allergen tersebut. Reaksi hipersensitif merupakan salah satu
respon system imun yang berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan maupun
penyakit yang serius. Oleh Coobs dan Gell reaksi hipersensitif dikelompokkan menjadi empat
kelas.
Reaksi hipersensitivitas atau alergi menunjukan suatu kondisi respon imunitas yang
menimbulkan reaksi yang berlebihan atau reaksi yang tidak sesuai. Hipesensitivitas termasuk
dalam penyakit autoimun.
Autoimun adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh
kegagalan mekanime normal yang berperan mempertahankan self tolerance sel B sel T atau
keduanya. Potensi autoimunditemukan pada semua individu oleh karena limfosit dapat
mengekspresikan reseptor spesifik untuk banyakl antigen.
Automunitas terjadi karena self antigen yang dapat menimbulkan aktivasi, prolifirasi serta
diferensiasi sel T. autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringan dari
berbagai organ, baik antibody maupun sel T atau keduanaya dapat berperan dalam
pathogenesis automun. Antigen disebut auto antigen sedangkan antibody disebut
autoantibody. (kamen, 2006) .
Autoimun secara teori berkembang sewaktu tolernsi terhadap self antigen belum
terbentuk atau sewaktu toleransi terhadap sel antigen hilang. Kebanyyakan dari kesalahan
tersebut kemungkinan karena factor genetic. Kegagalan dalam mendapatkan toleransi
disebabkan sebagai berikut: kegagalan clononal detection dari sel autoreaktif (kegagalan dari
sel Tpusat), kegagalan anergi klononal (kegaglan dari sel T perifer). Pelepasan antigen,
pemisahan dimana toleransi bbelum berkembang, perubahan dari self anti gen dimana tidak
diknal sebagai antigen sendiri. Tiruan molekul antarra antigen dari lingkungan dan self
antigen. Penyimpangan ekspresi MHC , rangsangan super antigen dari klonal anergi
autoreaktif rangsangan sel B poliklonat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel
dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem
ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya
melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Jika sistem ini terlalu aktif
akan terjadi autoimunitas seperti alergi atau hipersensitivitas.
3.2 Saran
setelah mengetahui teori dasar tentang imunologi, kita diharapkan mampu meningkatkan atau
mempertahankan kekebalan tubuh kita dengan menjalankan gaya hidup yang sehat agar
terhindar dari berbagai macam infeksi.
DAFTAR PUSTAKA