“ANTIGEN”
Disusun oleh :
Kelompok 5 :
Yosefa Etheldreda H. Ritan (17101105039)
Alviolita Rondonuwu (17101105040)
Brigita Michelle Luntungan (17101105041)
Fera Anelya Marhaba (17101105042)
Cindy Rotulung (17101105043)
Angriani Aorelia Hamid (17101105044)
Ardiyanto S. Marsudi (17101105045)
Endro Josua (17101105046)
Julianti Simei Sumolang (17101105047)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Antigen ini
tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah Antigen
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Antigen ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah mengenai antigen ini adalah untuk menambah pengetahuan
pembaca mengenai apa itu antigen, jenis-jenis dan pengklasifikasiannya, sifat-sifatnya,
mekanismenya dalam tubuh dan bagaimana pemanfaatannya dalam bidang kesehatan.
BAB II
ISI
Antigen biasanya adalah suatu zat asing terhadap inang yang mula-mula dihadapi oleh
faktor-faktor alamiah diikuti oleh pengaktifan HI atau CMI. Zat ini terikat pada reseptor
permukaan antigen spesifik koloni sel-sel-T atau sel-sel-B. Antigen adalah bahan, yang asing
untuk badan, yang di dalam manusia atau organisme multiseluler lain dapat menimbulkan
pembentukan antibodi terhadapnya dan dengan antibodi itu antigen dapat bereaksisecara khas.
Antigen adalah suatu substansi yang mampu merangsang terbentuknya respon imun yang dapat
dideteksi, baik respon imun seluler, respon imun humoral atau kedua-duanya. Karena sifatnya itu
antigen disebut juga sebagai imunogen. Imunogen yang paling poten umumnya merupakan
makromolekul protein, polisakarida atau polimer sintetik yang lain seperti polivinilpirolidon
(PVP).
Antigen ditemukan dipermukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem
kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap sel-selnya sendiri. Sehingga dapat dikatakan antigen
merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi.
Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya. Permukaan
bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen, sehingga antigen bisa
merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, dan racun. Secara fungsional
antigen terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Imunogen
2. Hapten
3. Superantigen (supermitogen)
A.Klasifikasi Antigen
B.Contoh Antigen
1. Bakteri
2. Virus
3.Sel darah yang asing
4.Sel-sel dari transplantasi organ
5. Toksin
2.Sifat-sifat Fisik
Agar suatu zat dapat menjadi imunogen, ia harus mempunyai ukuran minimum tertentu, yaitu
mempunyai berat molekul >40.000 dalton, respon terhadap hospes minimal, umumnya berupa protein asing,
alergen bersifat stabil (tahan bila dipanaskan, sukar dipecahkan), mampu merangsang terbentuknya AB serta
antigen poten alamiahnya berupa makromolekul dan kompleks polisakarida, serta fungsi zat tersebut sebagai
hapten sesudah bergabung dengan protein-protein jaringan. Hapten dapat merangsang terjadinya respon imun
yang kuat jika bergabung proten pembawa dengan ukuran sesuai.
3.Kompleksitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas imunogen meliputisifat fisik dan kimia
molekul.
4.Bentuk-bentuk (Conformation)
Tidak adanya bentuk dari molekul tertentu yang imunogen. Polipeptid linear atau
bercabang, karbohidrat linear atau bercabang, serta protein globular, semuanya mampu
merangsang terjadinya respon imun.
5. Muatan (Charge)
Imunogenitas tidak terbatas pada molekuler tertentu, zat-zat yang bermuatan positif,
negatif, dan netral dapat imunogen. Namun demikian imunogen tanpa muatan akan
memunculkan antibodi yang tanpa kekuatan.
6. Kemampuan Masuk
Kemampuan masuk suatu kelompok determinan pada sistem pengenalan akan
menentukan hasil respon imun
2.Sekunder Interaksi
Tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
a) Netralisasi
Adalah jika antibodi secara fisik dapat menghalangi sebagian antigenmenimbulkan effect
yang merugikan. Contohnya adalah denganmengikat toksin bakteri, antibody mencegah zat kimia
ini berinteraksidengan sel yang rentan.
b) Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfusidarah yang tidak
cocok berikatan bersama-sama membentuk gumpalan.
c) Presipitasi
Adalah jika komplek antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu besar, sehingga
tidak dapat bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya mengendap.
d) Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibodi yang berikatan dengan antigen mampumengikat reseptor
fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkanfagositosis korban yang mengandung antigen
tersebut.
e)Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibodi ke antigen juga menginduksi serangansel pembawa
antigen oleh killer cell (sel K). Sel K serupa dengannatural killer cell kecuali bahwa sel K
mensyaratkan sel sasaran dilapisioleh antibodi sebelum dapat dihancurkan melalui proses lisis
membran plasmanya.
3. TersierInteraksi
Tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologik dari interaksi antigen-antibodi
yang dapat berguna atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh menguntungkan antara lain:
aglutinasi bakteri, lisis bakteri, immnunitas mikroba,dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak
antara lain: edema, reaksi sitolitik berat, dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan terhadap
infeksi.
1.Vaksin Bakteria.
Diphteria, Pertussis dan Tetanus (DPT). DPT merupakan vaksin polivalen yang
mengandung toksoid dari Corynebacterium diphteriae dan Closteridium tetani dengan dibubuhi
bakteri Bordetella pertussis (penyebab batuk rejang) yang telah dimatikan. Toksoid adalah toksin
yang telah dihilangkan toksisitasnya, tetapi masih bersifat sebagai imunogen.a).Haemophilus
influenzae tibe b (Hib)
Vaksin ini terdiri atas polisakarida berasal dari Haemophilusinfluenzae tipe b yang
dikonjugasikan dengan toksoid atau proteinmembran luar dari meningocococcus yang digunakan
untukmencegah meningitis (radang selaput otak) oleh Haemophilusinfluenzae. Tetapi karbohidrat
yang dimurnikan tersebut kurangimunogenik pada anak-anak berumur dibawah 2 tahun.
Polisakaridatersebut hanya akan memiliki imunogenisitas jika secara kimiawidikaitkan dengan
molekul protein sebagai carrier.
b). Neiseria meniitis
Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit meningitis. Vaksin initerdiri atas
karbohidrat yang berasal dari kapsul meningococcus darigalur A, C, Y dan W-135.
c).Polisakharida pneumococcus
Vaksin ini dipersiapkan dari kapsul polisakharida dari 23 tipe antigenikStreptococcus
pmeumoniae. Vaksin ini akan dilindungi terhadap 90%galur pneumococcus yang menyerang
manusia.
d)Baccili Calmette-Guerin (BCG)
Vaksin ini mengandung bakteri hidup yang telah dilemahkan dari galurMycobacterium
bovis yang digunakan untuk melindungi terhadapinfeksi tbc manusia.
2.Vaksin virusa
RubellaVaksin rubella mengandung virus hidup yang telah dilemahkan yangdibiakkan
dalam jaringan hewan atau sel-sel diploid manusia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Klasifikasi antigen antigen terbagi menurut epitope, spesitisitas, ketergantungan terhadap
sel T, sifat kimiawi, cara masuk dalam tubuh, danproduk bakteri. Menurut epitope terdiri
atas uniterdeminan univalen, uniterdeminan multivalen, multiderminan univalalen, dan
multiderminan multivalen. Menurut spesitisitas terdiri atas heteroantinogen,
xenoantinogen, aloantinogen, antigen organ spesifik, dan autoantigen. Pembagian
antigen menurut ketergantungan terhadap sel T yaitu T dependen dan T independen.
Menurut sifat kimiawi terdiri atasHidrat arang (polisakarida), Lipid, Asam Nukleat, dan
Protein. Cara masuk dalam tubuh adalah parental, oral, kontak mukosa, dan kontak kulit.
Menurut produk bakteri terdiri atas toksin, virus, parasit, dan obat dengan BM meningkat.
Karakteristik antigen meliputi bentuk, ukuran, rigiditas, lokasideterminan dan struktur
tersier.
Mekanisme masuknya antigen dalam tubuh yaitu substansi-substansi tersebut yang lolos
dari barier respon non spesifik (eksternal maupun internal), kemudian substansi tersebut
masuk dan berikatan dengan sel limfosit B yang akan mensintesis pembentukan
antibodi.Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sel limfosit
B. Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma.
Sel plasma kemudian akan membentuk antibodi yang mampu berikatan dengan antigen
yang merangsang pembentukan antibodi itu sendiri.
Aplikasi pengetahuan mengenai antigen dalam bidang kesehatan digunakan untuk
imunisasi dengan tujuan pencegahan terhadap penyakit-penyakit infeksi tertentu serta
digunakan untuk membuat vaksin.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan acuan bagi ilmu
pengetahuan.
Jika ada yang kurang dari makalah ini, penulis mohon agar diberikan saran ataupun
kritikan, namun yang membangun bukan yang menjatuhkan.
DAFTAR PUSTAKA