”ANTIBODI”
Disusun oleh:
1. Dimas Muhamad Hafidz
2. Sheina Sutiyana
3. Shela Fitria
Imunologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mengalami perkembangan sangat cepat;
dalam perkembangannya melahirkan berbagai cabang imunologi yang dimaksudkan untuk lebih
memperdalam salah satu aspek dan imunologi tersebut. Namun imunologi yang mendasari segala
cabang imunologi tersebut sangat penting dipelajari agar lebih mudah dalam memahami cabang-
cabang tersebut. Adanya perkembangan dalam imunologi tadi, imunologi pun tidak luput dari
kepesatan lajunya.
Makalah ini disusun bagi mereka yang hendak mendalami imunologi pada umumnya, dengan
tujuan memberikan dasar tentang konsep-konsep pada imunologi. Selain itu makalah ini dimaksudkan
sebagai bekal bagi mereka yang hendak menekuni imunologi secara mandiri melalui karya-karya tulis
dari berbagai aspek yang mereka minati. Oleh karena itu, makalah ini disusun dengan bahasa
indonesia yang sederhana agar lebih mudah dipahami.
Semoga makalah ini dapat ikut membantu perkembangan imunologi di indonesia dan
bermanfaat bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai cabang ilmu yang melibatkan imunologi
di dalamnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
Struktur Dan Fungsi Antibodi.............................................................................
Diversivitas Antibodi Dan Epitop Pada Molekul Antibodi................................
Jenis – Jenis Antibodi Yang terdapat Pada Tubuh Manusia...............................
Diversitas Antibodi.............................................................................................
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari dasar-dasar imunologi. Sedangkan ilmunologi
sendiri merupakan ilmu yang mempelajari sistem imunitas dalam tubuh. Imunitas berasal dari kata
immunis yang dipakai pada masa kerajaan romawi untuk warga yang bebas dari membayar pajak atau
kerja paksa. Maka imunologi berasal dari dua buah kata bahasa latin, immunis dan logos yang berarti
ilmu. Dua rangkaian kata tersebut buka memberikan arti pada imunologi sebagai imu untuk mencari
cara-cara menghindar dari kewajiban membayar pajak atau kebal terhadap pajak, melainkan ilmu
yang mengkaji bagaimana tubuh dapat menghindar dari penyakit. Dalam perkembangan nya
imunologi bukan saja mengkaji bagaimana tubuh dapat menghindar dari penyakit, melainkan
menjangkau wawasan yang lebih luas lagi. Sehingga sistem imunitas tidak terbatas pada sistem
kekebalan tubuh. Sistem imunitas melibatkan kumpulan sel-sel, jaringan dan molekul-molekul yang
aktif dalam kegiatan tubuh yang berfungsi diantaranya dalam pertahanan terhadap infeksi yang
menyerang tubuh atau terhadap bahan-bahan yang merugikan tubuh.
Sebagai suatu ilmu yang mandiri, imunologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang baru
berkembangkan, karena sebelumnya imunologi diawali dari pengkajian para ahli mikrobiologi. Tetapi
kemudian karena pertumbuhan nya yang begitu cepat, maka pada ahkirnya imunologi merupakan
ilmu yang mandiri, terlepas dari mikrobiologi. Walaupun sistem imunitas sesungguhnya merupakan
sistem yang rumit, namun bersifat menyeluruh atau holistik.
Dalam respons imun humoral adaptis akan dihasilkan efektor yag dikenal dengan antibodi.
Antibodi ini mempunyai kemampuan mengikat secara spesifik dengan substansi (imunogen) yang
pada awalnya membangkitkan respons imun melalui aktifasi limfosit B. Substansi yang dimaksudkan
adalah antigen atau imunogen dengan epitopnya, sehingga jika terjadi respons imun yang
menghasilkan antibodi, efektor ini akan bersifat spesifik terhadap salah satu epitop dari antigen nya.
Sebagai efektor, antibodi memiliki sejumah sifat dan kemampuan biologi yang penting.
kemampuan tersebut mecakup menetralisasi toksin, imobilisasi mikroorganisme, menetralisasi
aktifitas virus, aglutinasi mikroorganisme atau artikel antigenik, presipitasi kompleks imun yang larut,
membantu fagositas pada opsonisasi, dan mengaktifkan komplemen untu melisis membran. Sebelum
diberikan nama baku antibodi berbagai nama diberikan kepada efektor humoral ini sesuai dengan
kemampuan nya, misanya amboceptror, opsonin, aglutinin, presipitin, bakteriolisin.
BAB II
PEMBAHASAN
Antibodi merupakan protein dengan bentuk kasar seperti huruf “Y”. Bagian atas dari
imunoglobulin yang berbentuk cabang merupakan regio yang bertanggung jawab untuk
mengikat antigen dan dinamakan binding region (Fab). Bagian Fab ini tersusun atas
subprotein rantai berat/heavy chain (HC) dan subunit protein rantai ringan/light chain
(LC). Keduanya memiliki variabiltias struktur molekul dan menentukan spesivisitas
maupun afintias dari antibodi.
Adapun bagian ekor dari molekul imunoglobulin dinamakan regio Fc. Regio ini
bertugas beinteraksi dengan komponen sistem pertahanan tubuh seperti reseptor di
permukaan sel dan komplemen. Dengan interaksi tersebut, imunoglobulin akan
mengaktivasi proses sistem imunitas lanjutan seperti pelepasan sitokin, mendorong
maturasi sel, fagositosis antigen, dan sebagainya. Di bawah ini adalah gambar dari
struktur molekul dan diagram dari struktur antobodi.
Struktur molekul antobodi IgG1 manusia. Regio Fab tersusun dari interaksi antara domain vaiabel dan CH1 dari HC dan
LC. LC diwarnai hijau sedangkan regio variabel berwarna hijau terang. HC diwarnai coklat dengan bagian regio variabel
berwarna oranye.
Struktur antibodi
Imunoglobulin G (Ig) adalah antibodi yang sangat umum dan seringkali dihasilkan
hanya pada beberapa hari saja. Imunoglobulin G dapat hidup pada darah sampai beberapa
hari bahkan beberapa tahun lamanya. Antibodi IgG beredar di dalam darah kelenjar getah
bening dan usus. Ketika antigen masuk, maka antibodi ini akan memakai aliran darah
untuk menuju ke tempat lokasi masuknya antigen tadi.IgG mempunyai efek yang tinggi
dalam pertahanan tubuh atas bakteri dan virus, dan juga menetralkan asam yang ada
didalam racun antigen. Lebih dari itu, antibodi IgG mempunyai kemampuan khusus yang
dapat menembus dan menyelip antara sel-sel dan menghilangkan bakteri yang masuk ke
dalam sel dan kulit.Antibodi jenis ini juga dapat menembus masuk pada plasenta ibu
hamil untuk melindungi janin dari kemungkinan terjadinya infeksi. Kemampuan ini
dimiliki IgG karena ukuran molekulnya yang kecil.
Imunoglobulin M (IgM) Antibodi IgM ada didalam darah, kelenjar getah bening dan
permukaan sel B. Imunoglobulin M adalah jenis antibodi pertama yang menyerang
terhadap antigen apabila ada antigen yang masuk.Janin dalam rahim akan memperoleh
perlindungan dari IgM pada umum kehamilan sekitar 6 bulan. Produksi IgM akan terjadi
peningkatan apabila sedang bertarung melawan antigen. Untuk itu, apabila hendak
melihat apakah janin sudah terinfeksi atau tidak, dapat dengan melihat kadar IgM dalam
darah.
Imunoglobulin D (IgD) Antibodi ini ada pada dalam darah, kelenjar getah bening, dan
permukaan sel B. Antibodi IgD tidak dapat untuk bertindak sendiri, tetapi menempel pada
permukaan sel T, menjadikan dapat membantuk sel T menangkap antigen.
D. Diversitas Antibodi
Pada umumnya sembarang bahan dapat membangkitkan respon antibodi. Bahkan antigen
yang sederhanapun respon respon tersebut akan bersifat beraneka ragam, yaitu terdiri atas
molekul antibodi yang masing – masing memiliki keunikan afnitas dan spesifitasnya. Himpunan
lengkap spesifitas antibodi yang terdapat dalam tubuh seseorang disebut antibodi repertoire yang
mencakup dalam tubuh manusia sebanyak 10*11 molekul antibodi yang berbeda dan sudah
barang tentu dapat lebih banyak lagi. Diversitas antibodi khususnya mengenai spesifitas antibodi
dibangkitkan melalui 4 proses utama, yaitu :
Pertama, Diawali dengan terdapat salinan gandi (multiple copies) untuk setiap segmen gena
yang akan membentuk regio variabel pada rantai imunoglobulin. Kombinasi segmen-segmen gena
(minigena) yang berbeda dapat menggandakan rekombinasi yang berbeda.
Kedua, Sumber berikutnya dari diversitas antibodi dengan cara pembentukan pasangan-
pasangan dengan kombinasi yang berbeda antara rantai regio variabel H dengan rantai regio
variabel L.
Ketiga, merupakan jalur terbentuknya diversitas yang bersa dari perbatasan antara berbagai
bentuk segmen gena sebagai akibat dari proses rekombinasi.
Keempat, merupakan sumber terakhir diversitas yang ditempuh melalui proses mutasi niktah
terhadap DNA pada gena variabel yang telah mengalami rekombinasi. Mutasi ini dinamakan
hipermutasi, karena rekombinasi sendiri sebenenarnya merupakan mutasi juga.
DAFTAR PUSTAKA
Ibeng, P. (2022, Januari 11). pendidikan.co.id. Diambil kembali dari Pengertian Antibodi, Sifat, Fungsi,
Struktur dan Jenisnya: https://pendidikan.co.id/pengertian-antibodi-sifat-fungsi-struktur-
dan-jenisnya/
Pengertian Antibodi, Sifat, Fungsi, Struktur dan Jenisnya Lengkap. (t.thn.). Diambil kembali dari
seputarpengetahuan.co.id: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/07/pengertian-
antibodi-sifat-fungsi-struktur-jenis-terlengkap.html
Sobur, C. S. (2021, Febuari 24). Antibodi/ Imunoglobulin: Struktur dan Fungsi. Diambil kembali dari
caiherang.com: https://caiherang.com/antibodi-imunoglobulin-struktur-dan-fungsi/