PengertianHukumKesehatan
a. Undang-UndangDasar1945.
c. PeraturanPemerintah.
d. Keputusan Presiden.
e. KeputusanMenteriKesehatan.
f. Keputusan Dirjen/Sekjen.
g. KeputusanDirektur/KepalaPusat
TUJUAN
LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah modal utama dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa
dan mempunyai peranan penting dalam pembentukan masyarakat adil, makmur,
dan sejahtera. Secara umum, kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan
umum harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 melalui
pembanguan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sebagai unsur Hak Asasi Manusia (HAM), maka kesehatan bagi masyarakat
merupakan tanggug jawab Negara, utamanya pemerintah sebagai yang dimaksud
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 amandemen Pasal
28 I ayat (4) yang menetapkan bahwa, “Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan
Pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah tanggung jawab Negara, terutama
Pemerintah.” Bentuk dari peraturan pelaksanaan dari pelayanan kesehatan adalah
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang selanjutnya
disebut dengan Undang-Undang Kesehatan. Undang-Undang Kesehatan tidak
menyebutkan mengenai pelayanan kesehatan, pengertian pelayanan kesehatan
dirumuskan sebagai Upaya Kesehatan. Upaya Kesehatan diatur dalam Pasal 1 ayat
(11) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang berbunyi “Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat.”
Perawatan).
PEMBAHASAN
Penelitian ini berjudul Sanksi Pidana Terhadap Rumah Sakit Yang Menelantarkan
Pasien Dalam Memberikan Perawatan Menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan Ditinjau Dalam Perspektif Hukum Pidana Islam. Dua hal
yang diangkat sebagai fokus penelitian. Pertama, Bagaimana sanksi pidana
terhadap rumah sakit yang menelantarkan pasien dalam memberikan perawatan
menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Kedua,
Bagaimana sanksi pidana terhadap rumah sakit yang menelantarkan pasien dalam
memberikan perawatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan ditinjau dalam hukum pidana Islam.
Tujuan penelitian adalah mengetahui sanksi pidana terhadap rumah sakit yang
menelantarkan pasien dalam memberikan perawatan menurut Undang- Undang
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dan sanksi pidana terhadap rumah sakit
yang menelantarkan pasien dalam memberikan perawatan menurut Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ditinjau dalam hukum pidana
Islam
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sanksi pidana terhadap rumah sakit yang
menelantarkan pasien dalam memberikan perawatan menurut Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah pidana penjara 2 tahun dan denda
paling banyak 200.000.000 (dua ratus juta rupiah), jika menyebabkan kecacatan
atau kematian dipidana penjara 10 tahun dan denda paling banyak 1000.000.000
(satu miliar rupiah). Dan sanksi menurut pidana Islam adalah sanksi berupa Ta’zir.
Kata Kunci: Kesehatan, Rumah Sakit, Pasien, Penelantaran, Hukum pidana islam
3. Perjanjian Terapeutik;
4. Rekam Medis;
5. Malapratik;
6. Euthanasia; dan
7. Penegakan Hukum dalam Upaya Pelaksanaan Kesehatan. Dengan sistematika
demikian diharapkan buku ini dapat dijadikan literatur/bahan kajian bagi para
mahasiswa di Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, dan lain-lain program studi yang
memasukkan hukum kesehatan dalam kurikulumnya.Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan mulai berlaku sejak tanggal
diundangkan, yaitu tanggal 13 Oktober 2009. Pasal 202 undang-undang ini
menyatakan, bahwa peraturan perundangan sebagai pelaksanaan UU No. 36 Tahun
2009 ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkan, dan itu
merupakan tugas yang berat bagi pemerintah karena begitu banyaknya peraturan
pelaksanaan yang akan dipersiapkan. Oleh karena itu, buku ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut: 1. Pendahuluan, yang mencakup penguraian Hukum
Kesehatan sebagaimana yang dimaksudkan dalam UU No. 36 Tahun 2009;
A. Kesimpulan
preventif dan rehabilitatif berdasarkan ukuran atau standar yang diwajibkan bagi
ilmu medis, situasi dan kondisi yang sama dan sarana upaya sebanding dengan
prosedur berupa langkah-langkah baku yang dilakukan dokter. Selain itu, sebagai
pasien, kewajiban teman sejawat dan kewajiban terhadap diri sendiri sebagaimana
berupa kesengajaan tidak melakukan dan lalai melakukan kewajiban dalam standar
menghendaki dan mengetahui bahwa bila tidak dilaksanakan kewajiban atau salah
satu kewajiban dalam kedua standar yang wajib dilaksanakannya itu akan
menimbulkan akibat yang dilarang dalam undang-undang pidana berupa mati dan
dengan baik padahal dia pikirannya itu harus dipergunakannya dan bila tidak
B. Saran
kewenangannya.