Anda di halaman 1dari 13

IMUNOSTIMULATOR

Daffa Atha Milliantyaga 1102018174


DEFINISI
Imunostimulator adalah senyawa yang mampu meningkatkan kerja system imun
sehingga respon pertahanan tubuh menjadi lebih optimal untuk melawan virus,
bakteri dan jamur.
MEKANISME
Imunostimulator secara tidak langsung berkhasiat mengaktifkan kembali system
imun yang rendah dengan meningkatkan respon imun non spesifik antara lain
perbanyakan limfo T4, NK-cell dan makrofag yang distimulasi olehnya, juga
pelepasan interferon dan interleukin. Sebagai efek akhir dari reaksi kompleks itu,
zat asing dapat dikenali dan dimusnahkan. Pada sel - sel tumor ekspresi antigen
transplantasi diperkuat olehnya sehingga lebih dikenali oleh TNF dan sel - sel
sytotoksis. Zat imunostimulator yang kini digunakan adalah vaksin BCG,
limfokin (interveron , interleukin) dan levamisol.
CARA YANG DIGUNAKAN PADA OBAT
IMUNOSTIMULATOR
Kombinasi obat adalah salah satu cara pengobatan yang efektif. Dari kombinasi
obat tersebut terdiri dari efek sinergisme dan komplementer. Efek sinergisme
yaitu saling mendukung dengan satu indikasi dan mekanisme yang sama,
sedangkan efek komplementer yaitu saling mendukung dengan satu indikasi
tetapi mekanismenya berbeda.
BAHAN DAN OBAT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
IMUNOSTIMULATOR
1. Biologi
a. Interferon
b. Limfokin
c. Bahan asal bakteri
1) BCG (Bacillus Calmette Guerin)
2) Corynebacterium parvum (C. parvum)
2. Sintetik
a. Levamisol
b. Isoprinosin
c. Muramil Dipeptida (MDP)
1. Biologi
A. Interferon
Interferon adalah suatu kelompok glikoprotein yang diproduksi oleh Sebagian
besar sel
Dibagi Menjadi 3 yaitu:
- INF-α = Dibentuk oleh leukosit
- INF-β = Dibentuk oleh sel fibroblast yang bukan limfosit
- INF-ɣ = Dibentuk oleh sel T yang di aktifkan
B. Limfokin
Disebut juga interleukin atau sitokin yang diproduksi oleh limfosit yang
dihasilkan. Contohnya :
• Macrophage Activating Factor (MAF),
• Macrophage Growth Factor (MGF),
• T-cell Growth Factor atau Interleukin-2 (IL-2),
• Colony Stimulating Factor (CSF) dan
• Interferon gama (IFN- ɣ).
Gangguan sintetis IL-2 ditemukan pada kanker, penderita AIDS, usia lanjut dan
autoimunitas
C. Bahan asal bakteri:
1. BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Bertujuan tuntuk memperbaiki produksi limfokin dan mengaktifkan sel NK dan
telah dicoba pada penanggulangan keganasan (immuno-stimulant non-spesifik)
2. Corynebacterium parvum (C. parvum)
Digunakan untuk imunostimulasi tidak spesifik pada keganasan.
2. Sintetik:
A. Levamisol
 Merupakan devirat tetramizol, biasa dipakai di obat cacing dan berkhasiat
untuk:
– Meningkatkan penggandaan sel T,
– Menghambat sitotoksisitas sel T,
– Mengembalikan energi pada beberapa kanker.
 Selain untuk penyakit Hodgkin, bisa mengobati artritis rheumatoid, penyakit
virus, dan sindrom nefrotik
 Dosis yang diberikan 2,5mg/kgBB per oral selama 2 minggu.
 Efek sampingnya seperti mual, muntah, urtikaria, dan agranulositosis.
 Obat ini di absorbsi dengan cepat dengan kadar puncak nya 1-2 jam
B. Isoprinosin
 Merupakan bahan sintetis yang memiliki sifat antivirus dan meningkatkan
proliferasi dan toksisitas sel T,
 Membantu produksi IL-2 (limfokin) yang bertemu dalam diferensiasi limfosit
dan makrofag
 Meningkatkan fungsi sel NK.
 Dosis yang diberikan adalah 50 mg /kgBB

B. Muramil Dipeptida (MDP)


 Merupakan komponen aktif dari dinding sel mycobacterium
 Dapat meningkatkan sekresi enzim dan monokin
DAFTAR PUSTAKA

• Baratawidjaja, G.K., dan Rengganis, I. (2010). Imunologi Dasar. Jakarta:Balai. Penerbit FKUI.
• Mathilda B. Widianto.1987. Immunomodulator : Cermin Dubia Kedokteran.1987.
• Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2006).
Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai