Imunomodulator
Imunomodulator merupakan zat ataupun obat yang dapat mengembalikan ketidak-
seimbangan sistem kekebalan yang terganggu dengan cara merangsang dan memperbaiki
menghambat migrasi eosinofil ke daerah lesi, mencegah degranulasi sel mast dan basofil,
memblokade Fc reseptor, menginhibisi IL-1, IL-2, IL-3, IL-4, dan IL-5, mengurangi
secara selektif sel-sel imun yang aktif berlebihan, menginhibisi aktivasi sistem
Fungsi Imunomodulator
Fungsi imunomodulator adalah memperbaiki sistem imun yaitu dengan cara stimulasi
Dikenal dua golongan imunostimulan yaitu imunostimulan biologi dan sintetik. Dikenal dua
imunostimulan biologi adalah sitokin, antibodi monoklonal, jamur, dan tanaman obat
Jenis-Jenis Imunomodulator
meningkatkan fungsi dan aktivitas sistem imun, ii) imunoregulator atau imunorestorasi,
artinya dapat meregulasi sistem imun, dan iii) imunosupresor, yang dapat menghambat
atau menekan aktivitas sistem imun. Kebanyakan tanaman obat yang telah diteliti
sistem imunitas (Block dan Mead, 2003). Bahan yang dapat menstimulasi sistem imun
berperan mengendalikan respon imun baik pada sistem imunitas seluler maupun humoral
(Tizard, 2000).
1) Imunorestorasi
Ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu
defisiensi imun humoral, baik primer maupun sekunder. ISG dapat diberikan
bila tubuh kehilangan Ig dalam jumlah besar, misalnya pada sindrom nefrotik,
b) Plasma
Infus plasma segar telah diberikan sejak tahun 1960 dalam usaha
sakit.
c) Plasmapheresis
d) Leukopheresis
usaha terapi artritis reumatoid yang tidak baik dengan cara-cara yang sudah ada.
2) Imunostimulasi
fungsi sistem imun dengan menggunakan bahan yang merangsang sistem tersebut.
1. Biologik
a. Hormon timus
dalam pematangan sel T dan modulasi fungsi sel T yang sudah matang. Ada 4
jenis hormon timus, yaitu timosin alfa, timolin, timopoietin dan faktor
reseptor sel T dan beberapa aspek imunitas seluler. Efek sampingnya berupa
b. Limfokin
Gangguan sintetis IL-2 ditemukan pada kanker, penderita AIDS, usia lanjut
dan autoimunitas.
c. Interferon
Ada tiga jenis interferon yaitu alfa, beta dan gama. INF-α dibentuk
oleh leukosit, INF-β dibentuk oleh sel fibroblas yang bukan limfosit dan IFN-
replikasi virus DNA dan RNA, sel normal dan sel ganas serta memodulasi
sistem imun.
d. Antibodi monoclonal
Diperoleh dari fusi dua sel yaitu sel yang dapat membentuk antibodi
dan sel yang dapat hidup terus menerus dalam biakan sehingga antibodi
tersebut dapat dihasilkan dalam jumlah yang besar. Antibodi tersebut dapat
diperlihatkan oleh TF yang spesifik asal leukosit terlihat pada penyakit seperti
(imuno-stimulan non-spesifik).
3) Klebsiella dan Brucella, diduga memiliki efek yang sama dengan BCG.
mengaktifkan makrofag.
Berbagai bahan telah dihasilkan dari jamur seperti lentinan, krestin dan
ailments).
2. Sintetik
a. Levamisol
sistemik.
b. Isoprinosin
Disebut juga isosiplex (ISO), adalah bahan sintetis yang mempunyai sifat
d. Bahan-bahan lain
- Bestatin: diberikan secara oral dan dapat meningkatkan respons imun seluler
dan humoral.
-
3) Imunosupresi
klinik terutama pada transplantasi untuk mencegah reaksi penolakan dan pada
a) Steroid
anti-inflamasi yang luas dan imunosupresi. Efek ini nampak dalam berbagai tingkat
terhadap produksi, pengerahan, aktivasi dan fungsi sel efektor. Efek antiinflamasi
dan efek imunosupresi KS sulit dibedakan karena banyak sel, jalur dan mekanisme
yang sama terlibat dalam kedua proses tersebut. KS efektif terhadap penyakit
autoimun yang sel T dependen seperti tiroiditis Hashimoto, berbagai kelainan kulit,
disease.
tulang. Oleh karena efek toksiknya, hanya digunakan pada penyakit berat.
reumatoid, LES, inflamatory bowel disease, penyakit saraf dan penyakit autoimun
transplantasi (ginjal, jantung, hati), artritis reumatoid dan kondisi lain seperti
psoriasis.
d) Cyclosporine-A, Tacrolimus (FK506) dan Rapamycin
e) Methotrexate (MTX)
Merupakan antagonis asam folat yang digunakan sebagai anti kanker dan
dalam dosis yang lebih kecil digunakan pada pengobatan artritis reumatoid,
sindrom Felty, sindrom Reiter, asma yang steroid dependen dan penyakit autoimun
lain.
f) Imunosupresan lain
Radiasi, drainase duktus torasikus dan pemberian interferon dosis tinggi telah
g) Antibodi monoclonal
Antibodi dapat merupakan suatu imunosupresan yang aktif baik untuk sel B
CD3 dan CD8. Dengan diketahuinya peranan sitokin dan ditemukannya reseptor
terhadap sitokin yang larut, telah dipikirkan pula untuk menggunakan mekanisme