Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KELAPA SAWIT

Disusun oleh :

Nama : Maria Risnawati


NIM : FIC219046
Prodi : Matematika
Mata Kuliah : Lingkungan dan Agroindustri

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
rahmatnya makalah ini dapat saya selesaikan dengan baik dan jelas. Makalah
ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang
pengolahan tumbuhan kelapa sawit beserta manfaatnya. Kelapa sawit merupakan
tumbuhan industry sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industry,
maupun bahan bakar. .

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
proses pembuatan makalah yang telah saya buat. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca untuk mengetahui manfaat tumbuhan kelapa sawi

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penulisan 5
D. Manfaat Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Kelapa Sawit 6
B. Budidaya Kelapa Sawit 8
C. Keunggulan dan Manfaat 9
D. Pemasaran Minyak Kelapa Sawit 10
BAB III PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA xiii

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelapa sawit adalah tumbuhan perkebunan yang berguna sebagai
penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar.
Perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan keuntungan besar sehingga
banyak hutan dan perkebunan lama seperti kebun karet, kebun buah-
buahan dan lainnya dikonversikan menjadi perkebunan kelapa sawit.
Penyebaran kelapa sawit di Indonesia berada pada pulau Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Papua, dan beberapa pulau tertentu di
Indonesia. Buah kelapa sawit digunakan sebagai bahan mentah minyak
goreng, margarine, sabun , kosmetik, industri farmasi. Bagian yang paling
populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging dari
buah kelapa sawit menghasilkan minyak mentah yang diolah menjadi
bahan baku minyak goreng. Sisa pengolahannya digunakan sebagai bahan
campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting
peranannya di dalam perekonomian diberbagai negara berkembang
termasuk Indonesia. Produksi pertanian hanya dapat diperoleh jika
persyaratan yang dibutuhkan dapat dipenuhi, yaitu tanah, tenaga kerja,
modal dan skill. Indonesia sebagai negara yang banyak mempunyai
perkebunan kelapa sawit sehingga banyak persaingan investor di dunia
pasar, yang dapat dilihat tidak konstanya harga kelapa sawit/ harga kelapa
sawit berubahubah sesuai dengan standar dan hukum Indonesia.
Mengingat besarnya dampak harga kelapa sawit terhadap perekonomian
Indonesia, dibutuhkan suatu metode yang baik untuk dapat mengetahui/
memprediksikan harga kelapa sawit. Alasan dipilihnya harga kelapa sawit
dalam penuliasan ini, yaitu harga kelapa sawit merupakan harga yang
sedang berkembang dengan pesat serta tidak konstan terutama di
Indonesia. Harga kelapa sawit juga mempengaruhi para investor, tenaga
kerja, dan devisa negara Indonesia.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kelapa sawit ?
2. Apa saja keunggulan dan manfaat kelapa sawit ?
3. Mengapa budidaya kelapa sawit perlu dilakukan dengan baik?
4. Bagaimana pemasaran produk yang dihasilkan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara membudidaya kelapa sawit.
2. Untuk mengetahui keunggulan dan manfaat tanaman kelapa sawit
3. Untuk mengetahui bagaimana pemasaran produk yang dihasilkan.

D. Manfaat Penulisan
1. Memberikan wawasan tentang tumbuhan kelapa sawit
2. Dapat mencoba menanam kelapa sawit serta memasarkannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tumbuhan Kelapa Sawit


Kelapa sawit merupakan tumbuhan industry sebagai bahan baku penghasil
mintak masak, minyak industry, maupun bahan bakar. Kelapa sawit memiliki
peranan penting dalam industry minyak dan menjadi komoditas perkebunan
unggulan dan utama di Indonesia. Perkebunan dan hutan lama dikonversi menjadi
perkebunan lapa sawit. Indonesia menjadi Negara penghasil minyak kelapa sawit
terbanyak. Tanaman kelapa sawit berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada
beberapa yang mengatakan tanaman ini berasal dari Afrika Selatan yaitu Brazil.

B. Botani tumbuhan kelapa sawit


Kelapa sawit yang tumbuh tegak lurus dapat mencapai ketinggian 15-20 m
eter. Tanaman berumah satu (monoecious) karena bunga jantan dan
bunga betina terdapat pada satu pohon.Bunga kelapa sawit terdiri dari bunga
jantan dan bunga betina. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang
sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. Akar tanaman kelapa sawit
mempunyai sistem perakaran serabut. Jika aerasi cukup baik, akar tanaman kelapa
sawit dapat menembus kedalaman 8 m di dalam tanah, sedangkan yang tumbuh ke
samping dapat mencapairadius 16 m. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah
hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah kelapa sawit yang
mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa. Daun
kelapa sawit merupakan daun majemuk yang di bagian pangkal pelepah daun
terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. Anak-anak
daun tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Buah kelapa sawit terdiri atas
beberapa bagian, yaitu eksokarp, perikarp,mesokarp, endokarp, dan kernel.
Mesokarp yang masak mengandung 45 – 50 % minyak dan berwarna merah
kuning karena mengandung karoten. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari
hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan.

C. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit


Habitat aslinya kelapa sawit adalah daerah semak belukar. Tanaman ini
tumbuh sempurna di ketinggian 1-500 mdpl dengan kelembaban 80-90% dan
kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Sawit
membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun. Pola
curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah
sawit.Tanaman kelapa sawit memerlukan penyinaran antara 5-7 jam/hari.
Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit24°C – 28°C.Kelapa
sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol,
Hidromorfik Kelabu,Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai
dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih tinggi jika di tanam di daerah

6
bertanah Podzolik. Kemiringan lahan kebun kelapa sawit sebaiknya tidak lebih
dari 15°. Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15° maka diperlukan tindakan
konservasi tanah berupa pembuatan terasan,tapak kuda, rorak dan parit kaki bukit.

 Kesesuaian lahan
Lahan yang sesuai untuk kelapa sawit dapat berupa hutan primer dan
sekunder,semak belukar, bekas perkebunan komoditas lain (karet, kelapa, kakao), 
padang alang alang, atau bahkan bekas kebun tanaman pangan (jagung, singkong, 
padigogo), serta kebun kelapa sawit tua (peremajaan). Teknik pembukaan lahan 
dapat dilakukan secara manual,  mekanis, kimia atau kombinasi, tergantung 
keadaan vegetasinya.
a) Ketinggian Tempat
Tanaman kelapa sawit bisa tumbuh dan berbuah hingga ketinggian tempat
1000 mdpl. Namun, untuk produktivitas optimalnya di ketinggian400m
dpl.
b) Topografi
Baik di kemiringan lereng 0°-12° atau 21%. Lahan yang kemiringannya
13°-25° masih bisa ditanami kelapa sawit, tetapi petumbuhannya kurang
baik. Untuk lahan yang kemiringannya >25° sebaiknya tidak dipilih karena
menyulitkan dalam pengangkutan buah saat panen dan beresiko terjadi
erosi.
c) Drainase
Kelapa sawit memerlukan oksigen sehingga tidak menyukai daerah yang
tergenang. Drainase yang jelek dapat menghambat kelancaran penyerapan
unsur haradan proses nitrifikasi , sehingga tanaman akan kekurangan unsur
nitrogen (N).
d) Tanah
Kelapa sawit dapat tumbuh di tanah podsolik, latosol, hidromorfik
kelabu,regosol, andosol, dan alluvial. Tanah gambut juga dapat di tanami
kelapa sawit asalkan ketebalan gambutnya tidak lebih dari satu meter dan
sudah tua (saphrik). Sifat tanah yang perlu di perhatikan untuk budi daya
kelapa sawit adalah sebagai berikut :
Sifat Fisik Tanah : Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik di tanah
yangbertekstur lempung berpasir, tanah liat berat, tanah gambut
memiliki ketebalan tanahlebih dari 75 cm, dan berstruktur kuat.
Sifat Kimia Tanah : Untuk mendapatkan produksi yang tinggi
dibutuhkankandungan unsur hara yang tinggi dan pH tanah
bereaksi dengan asam dengan kisarannilai 4,0- 6,0 dan ber pH
optimum 5,0-5,5.

7
 Kesesuaian iklim
  Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS).
Curah hujan optimal untuk tanaman kelapa sawit adalah 1250-
2500 mm/tahun. Kelapa sawit lebih toleran 
dengan curah hujan yang tinggi
dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Jumlah bulan 
kering lebih dari 3 bulan
merupakan faktor pembatas berat. Adanya bulan kering yang 
panjang dan curahhujan yang rendah akan menyebabkan terjadinya defisit air. Ke
adaan angin tidak terlalu berpengaruh karena kelapa sawit lebih tahan terhadap
angin kencang dibandingkan tanaman lainnya.

D. Budidaya Kelapa Sawit


1) Pemilihan benih, varietas dan bentuk.
Benih Secara garis besar ada 3 (tiga) jenis benih kelapa sawit yang
dibudidayakan menurut ketebalan dagingnya yaitu Dura, Pisifera dan Tenera.
Benih jenis tenera dihasilkan dari persilangan antara induk Dura dan jantan
Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-
masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap
fertil. Beberapa tenera unggul memiliki tempurung yang tipis (3-20%), ukuran biji
sedang (3-15%),persentase daging per buahnya mencapai 90%, kandungan
minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Cara penyemaiannya, kecambah
dimasukkan polibag 12×23 atau15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas
yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus
selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah
berumur 3-4 bulan dan berdaun,4-5 helai, bibit,dipindah tanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11
mm yang berisi15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Buah dipotong terlebih
dahulu dan diatur rapi di tengah gawangan. Tandan buah yang matang dipotong
sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal 2 cm. Brondolanharus bersih dan
tidak tercampur tanah atau kotoran lain. Selanjutnya tandan dan brondolan
dikumpulkan di TPH. Panen pertama pemanenan pertama dilakukan setelah 4
tahun dengan hasil produksi 0,5ton/haperbulannya. ). Per kilo 1700 rb. 0,5 ton
(500 kg) x 1700 = 850 rb.
Hasil akan naik seiring dengan umur tanaman, berikut perkiraannya :
Tahun ke 6 – 10 => 1,2 ton – 1,5 ton per HA tiap bulanTahun ke 11 – 15 => 1,6
ton – 2,5 ton per HA tiap bulan. Jadi pada tahun ke 4 bisa mendapatkan hasil
panen per HA perbulan sekitar 700 rb perbulan. Jika dihitung secara sederhana
700 rb x 36 bulan = 25 jt-an.Modal yang dikeluarkan sekitar 17 jt per HA sampai
umur 4 th. Ada selisih 8 jt-an yang bisa dipakai untuk ongkos produksi selama 3
th tersebut (dari umur 4 th – 7 th).JADI ESTIMASI sayapada umur 7 th atau
setelah sawit menghasilkan yaitu umur 4 th, dimana ini berartiada masa 3 tahun

8
yang dibutuhkan supaya BEP setelah panen. Masa BEP yang sebenarnya sendiri
saat umur 7 th. Setelah umur 7 tahun dimana hasil yang didapat untuk tiap HA
juga naik sedang biaya produksi untuk pupuk, pemangkasan daun, penyemprotan
relative sama dengan sebelum 4 th. Biaya yang naik adalah biaya ongkos panen
dan ongkos transportasi (biaya untuk mengangkut hasil panen) sampai pabrik.
Dalam keadaan yang optimal, produktivitas kelapa sawit dapat mencapai 20-25
ton TBS/ha/tahun atau sekitar 4-5 ton minyak sawit.

E. Keunggulan dan manfaat kelapa sawit


 Keunggulan kelapa sawit
Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya.
Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah
menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah
harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi.
Minyak sawit juga dapat diolah menjadi bahan baku minyak alkohol, sabun, lilin,
dan industri kosmetika. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi
bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. Tandan
kosong dapat dimanfaatkan untuk mulsa tanaman kelapa sawit, sebagai bahan
baku pembuatan pulp dan pelarut organik, dan tempurung kelapa sawit dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan pembuatan arang aktif.
Kelapa sawit mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan tanaman
penghasil minyak nabati lainnya (seperti kacang kedele, kacang tanah dan lain-
lain), sehingga harga produksi menjadi lebih ringan. Masa produksi kelapa sawit
yang cukup panjang (22 tahun) juga akan turut mempengaruhi ringannya biaya
produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha kelapa sawit. Kelapa sawit juga
merupakan tanaman yang paling tahan hama dan penyakit dibandingkan tanaman
penghasil minyak nabati lainnya. Jika dilihat dari konsumsi per kapita minyak
nabati dunia mencapai angka rata-rata 25 kg / th setiap orangnya, kebutuhan ini
akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya
konsimsi per kapita.
 Manfaat Bagi Perekonomian Indonesia
Dalam perekonomian Indonesia, kelapa sawit (dalam hal ini minyaknya)
mempunyai peran yang cukup strategis, karena :
(1) Minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng, sehingga pasokan
yang kontinyu ikut menjaga kestabilan harga dari minyak goreng tersebut. Ini
penting sebab minyak goreng merupakan salah satu dari 9 bahan pokok kebutuhan
masyarakat sehinga harganya harus terjangkau oleh seluruh lapisan masarakat.
(2) Sebagai salah satu komoditas pertanian andalan ekspor non migas, komoditi
ini mempunyai prospek yang baik sebagai sumber dalam perolehan devisa
maupun pajak.

9
(3) Dalam proses produksi maupun pengolahan juga mampu menciptakan
kesempatan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sampai pertengahan tahun 1970 an minyak kelapa merupakan pemasok
utama dalam kebutuhan minyak nabati dalam negeri. Baik minyak goreng
maupun industri pangan lainnya lebih banyak menggunakan minyak kelapa dari
pada minyak sawit. Produksi kelapa yang cenderung menurun selam 20 tahun
terakhir ini menyebabkan pasokannya tidak terjamin, sehingga timbul krisis
minyak kelapa pada awal tahun 1970. Di sisi lain, produksi minyak kelapa sawit
cenderung meningkat sehingga kedudukan minyak kelapa digantikan oleh kelapa
sawit, terutama dalam industri minyak goreng. Dari segi perolehan devisa, selama
beberapa tahun terkhir ini kondisinya kurang baik. Volume ekspor selama dekade
terakhir ini memang selalu meningkat, akan tetapi peningkatannya tidak selalu
diikuti oleh peningkatan dalam nilainya. Hal ini terjdi karena adanya fluktuasi
harga di pasaran Internasional.

F. Pemasaran minyak kelapa sawit


Analisis Data
Data yangdikumpulkan selanjutnya ditabulasikan dan dianalisis sesuai
dengan tujuan penelitian. Untuk mencari korelasi antara harga yang
dibayarkan PKS dengan harga yang diterima petani, dihitung dengan
menggunakan rumus :
Ʃ Pr . Ʃ Pf
R=
( Ʃ P r 2 . Ʃ P f 2 ) 0 ,5
Keterangan :
r : Korelasi antara harga ditingkat PKS dengan harga ditingkat petani
Pr : Harga ditingkat PKS (Rp/Kg)
Pf: Harga ditingkat petani (Rp/Kg)
Ketentuan korelasi besaran yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan
antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis
korelasi. Selanjutnya, besar nilai r dapat diinterpretasikan untuk
memperkirakan kekuatan hubungan korelasi.

Margin Pemasaran
Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui distribusi biaya
dari aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap lembaga perantara
dengan kata lain analisis margin pemasaran dilakukan dengan mengetahui
tingkat kompetisi dari para pelaku pemasaran yang terlibat dalam
pemasaran/distribusi.

10
Secara matematis margin pemasaran dihitung dengan formulasi sebaga
berikut :
MP = Pr – Pf
Keterangan:
MP = Margin Pemasaran (Rp/kg)
Pr = Harga ditingkat PKS (Rp/kg)
Pf = Harga ditingkat petani (Rp/kg)

Bagian yang diterima Petani Bagian diterima petani merupakan


perbandingan antar harga yang diterima oleh petani dengan harga yang
dibayarkan oleh konsumen.
Untuk menghitung bagian yang diterima petani digunakan rumus :
HP
LP = x 100
HK
Keterangan :
LP= Bagian atau persentase yang diterima petani (%)
HP= Harga yang diterima petani (%)
HK= Harga pada konsumen (%)

Contoh Tabel .Rata-rata Biaya, Margin Pemasaran, dan Efisiensi Pemasaran


Pada Petani Sawit di Desa Simpang Kelayang Kecamatan Kelayang
Kabupaten Indragiri Hulu bulan Februari.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada umumnya tanaman kelapa sawit tumbuh pada lahan
semak belukar dengan ketinggian 1-500 mdpl dengan kelembaban
80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jamuntuk membantu proses
penyerbukan. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujanstabil,
2000-2500 mm setahun. Pola curah hujan tahunan memengaruhi
perilakupembungaan dan produksi buah sawit.Tanaman kelapa
sawit memerlukan penyinaran antara 5-7 jam/hari. Temperatur
optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit 24°C – 28°C.Kelapa
sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol,
Hidromorfik Kelabu,Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik,
dataran pantai dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih tinggi
jika di tanam di daerah bertanah Podzolik jika dibandingkan dengan
tanah berpasir dan gambut. Kemiringan lahan kebun kelapa sawit
sebaiknya tidak lebih dari 15°.
Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15° maka diperlukan
tindakan konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda,
rorak dan parit kaki bukit.Tanaman kelapa sawit mulai berbuah
setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat
dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60%buah
telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang
panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang
lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau
sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yangberatnya 10 kg
atau lebih.
Tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah
brondolan kuran lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih 10
tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir. Tanaman kelapa sawit
akan menghasilkan tandan buahsegar (TBS) yang dapat
dipanen pada saat tanaman berumur 3 atau 4 tahun. Pemanenan
pertama dilakukan setelah 4 tahun dengan hasil produksi 0,5ton/ha
perbulannya. ). Per kilo 1700 rb. Hasil akan naik seiring dengan
umur tanaman, dapat diperkirakan pada Tahun ke 6 – 10 adalah 1,2
ton – 1,5 ton per HA tiap bulan dan tahunke 11 – 15 adalah 1,6 ton
– 2,5 ton per HA tiap bulan

12
DAFTAR PUSTAKA

https://paktanidigital.com/artikel/manfaat-kelapa-sawit/#.Xq5N9hQzbIU
Diakses pada tanggal 03 April 2020

https://media.neliti.com/media/publications/97062-ID-analisis-saluran-
pemasaran-tandan-buah-s.pdf
Diakses pada tanggal 03 April 2020

Fauzi, Y. Yustina E Widyawati dkk. 2012. Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Pratama, Ardiansyah. Eliza. Ermi Tety dkk. 2016. Analisis Saluran Pemasaran
Tandan Buah Segar(TBS) Kelapa Sawit pada Petani Swadaya di Desa
Simpang Kelayang Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Ilmiah
Pertanian.

https://id.wikipedia.org/wiki/Elaeis_(kelapa_sawit)
diakses pada tanggal 03 April 2020

xiii

Anda mungkin juga menyukai