Anda di halaman 1dari 1

ILMU NUJUM WONGALUSACEH

Date: Januari 13, 2011


Author: Widjojo
28 Komentar

Pengantar Admin:
Ilmu nujum termasuk sesuatu yang dapat menafikan tauhid Dan menjerumuskan pelakunya
kepada kemusyrikan, karena menyandarkan suatu kejadian kepada selain Allah Ta’ala.
Pelaku ilmu nujum disebut munajjim yang oleh sebagian ulama ahlus sunnah
dikategorikan sebagai peramal. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Tanjim
adalah meramal kejadian – kejadian di bumi berdasarkan petunjuk keadaan bintang”
(Kitab Majmu’ Fataawaa XXXV/192)
Dari Zaid bin Khalid al Juhani Ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi WA sallam
bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Dikala pagi ini, diantara hamba – hamba-Ku Ada yang
beriman kepada-Ku Ada pula yang kafir. Adapun orang yang mengatakan, ‘Telah turun
hujan kepada Kita berkat karunia Dan rahmat Allah’, (maka) IA telah beriman kepada-
Ku Dan kafir kepada bintang – bintang. Sedangkan orang – orang yang berkata, ‘Telah
turun hujan kepada Kita karena bintang ini atau bintang itu’, maka IA telah kafir
kepada-Ku Dan beriman kepada bintang – bintang’” (HR. Al Bukhari Dan Muslim)
Seorang tabi’in, Imam Qatadah berkata, “Allah menciptakan bintang – bintang ini
untuk tiga hal, sebagai penghias langit, sebagai pelempar syaithan Dan sebagai
tanda bagi orang untuk mengenal arah. Maka barangsiapa menafsirkan selain dari itu,
IA telah salah Dan menyia – nyiakan bagiannya Dan memaksakan diri dalam sesuatu
yang IA tidak mengetahuinya” (HR. Al Bukhari dalam Kitab Fathul Bary VI/295)
Para ahli ilmu nujum menyakini bahwa bintang – bintang mempunyai pengaruh terhadap
alam semesta (misalnya turunnya hujan, bahagia atau celakanya seseorang Dan lain
sebagainya). Ilmu ini termasuk syirik Dan bukan ilmu yang bermanfaat.
Dari Ibnu Abbas Ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi WA sallam bersabda,
“Maniq tabasa ‘ilman minan nujuumiq tabasa syu’batan minas sihri zaada maa zaada”
yang artinya “Barangsiapa mempelajari salah satu cabang dari ilmu nujum, maka
sesungguhnya IA telah mengambil satu bagian dari ilmu sihir, semakin bertambah
(ilmu yang dia pelajari), semakin bertambah pula dosanya” (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majah)

Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai