Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL III

PERKEMBANGAN KURIKULUM
dan PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4502

SA’ADIAH WULAN NUR’AZIZAH


857476136

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
Jawaban Tutorial 3

Jawaban No 1. A

C4 Analisis

Kelas                      IV
Muatan
 Matematika
Pelajaran  
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB dalam
Indikator soal       
kehidupan sehari-hari 
SOAL

Lampu R menyala setiap 12 menit sekali dan lampu L menyala setiap 16 menit sekali. Jika saat ini
lampu R dan L menyala secara bersamaan, kedua lampu tersebut akan menyala secara bersamaan
lagi pada menit ke...
a. 12
b. 18
c. 24
d. 36
e. 48

Jawaban e karena siswa harus menghitung dulu KPK dari 12 dan 16 makan dimana Faktorisasi
prima dari 12 adalah 23 x 3 dan Faktorisasi prima dari 16 adalah 24. Karena KPK harus menghitung
dari pangkat yang paling besar dikali angka dari angka faktor prima yang lain.
Maka didapat KPK dari 12 dan 16 adalah 24 x 3 = 48

C5 Evaluasi

Kelas                      IV

Muatan
IPA
Pelajaran  

Membandingkan perilaku-perilaku menghemat sumber daya alam berupa


Indikator soal       
air

SOAL
Rani menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari. Meri menggunakan air
secukupnya. Dibandingkan perilaku Rani, perilaku Meri lebih mencerminkan….

a. Tidak mengganggu daur air c. Mengganggu daur air


b. Menghambat air  d. Menghambat sumber air

Jawaban b, disini anak dituntut untuk berfikir kebalikannya dari analisis yang tersedia yaitu
dengan memadukan antar bagian unsur-unsur secara logis sehingga terbentuk struktur /
istilah yang baru.

Jawaban No 1. B

Mengutip buku Evaluasi Pembelajaran karya Alif Hasanah, Erwinestri Hanidar, Nur Afifi dan
Almuhaimin Sarnav Ituga (63:2021), sikap dalam pembelajaran dapat dinilai dari beberapa hal,
yaitu sikap terhadap mata pelajaran, sikap terhadap guru atau pengajar, sikap terhadap pembelajaran
dan sikap atau norma yang berhubungan dengan mata pelajaran. Untuk mengetahui hasil dari
dimensi afektif dapat menggunakan instrumen non-tes. Instrumen ini digunakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan pembelajaran dalam aspek afektif.
Contoh instrumen afektif dalam mengukur tingkat afektif siswa
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati yang dilakukan oleh guru dengan mengacu pada
pedoman observasi untuk menilai perilaku kelas, baik dari segi guru maupun peserta didik yang
akan didapatkan sebuah data atau informasi dari suatu fenomena kelas.

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan guru dengan peserta didik. Dapat
dilakukan secara tatap muka atau lewat perantara.

3. Skala sikap

Skala sikap adalah teknik penilaian dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan positif dan
pertanyaan negatif yang dapat diisi oleh siswa.

4. Daftar cek

Daftar cek dapat digunakan oleh guru untuk memberi dan mencatat tanda pada tiap perilaku
yang terjadi pada peserta didik.

5. Skala penilaian

Skala penilaian merupakan daftar cek yang akan dikembangkan dalam bagian yang lebih luas
dan terperinci.
6. Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data yang berisi pendapat, pemahaman siswa dalam
proses pembelajaran.

7. Studi kasus

Studi kasus adalah kegiatan untuk memahami sebuah masalah yang kemudian akan disimpulkan
untuk dicari bagaimana proses penyelesaiannya. Misalnya ialah masalah karena siswa lamban
dalam memahami materi pembelajaran.

8. Catatan incidental

Catatan ini berkenaan dengan perilaku siswa atau kejadian singkat ketika dalam proses tahap
pembelajaran.

9. Sosiometri

Sosiometri adalah prosedur yang digunakan untuk merangkum, menyusun dan pendapat peserta
didik. Prosedur ini diisi oleh siswa dengan cara menilai sesama teman kelasnya.

10. Inventori kepribadian

Inventori kepribadian adalah tes kepribadian jawaban dari peserta didik yang dapat digunakan
untuk perbandingan.

11. Pemberian penghargaan kepada peserta didik

Teknik ini bertujuan untuk menghargai siswa dengan tujuan memotivasi agar seorang siswa
dapat terus semangat dalam proses pembelajaran. Contohnya siswa yang berprestasi maka akan
diberikan penghargaan misalnya berupa piagam. Sementara untuk siswa yang kurang
berprestasi dapat dimotivasi agar dapat belajar lebih baik.

Berikut adalah contoh instrumen afektif siswa dengan metode penggunaan angket yang dapat
dibagikan kepada siswa, berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV/II


Hari, Tanggal : Rabu, 23 Mei 2022 Nama Siswa : …………………

Petunjuk Pengisian Angket


1. Angket terdiri atas 25 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam
kaitannya dengan pelajaran matematika, berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan
pilihanmu.
2. Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai jawabanmu.
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
R = Ragu-ragu

JAWABAN
NO. PERNYATAAN
STS TS R S SS
1 Pertama kali saya melihat pembelajaran matematika,
saya percaya bahwa pembelajaran ini akan mudah
bagi saya.
2 Pada awal pembelajaran ada sesuatu yang menarik
bagi saya.
3 Materi pembelajaran matematika lebih sulit dipahami
dari yang saya bayangkan.
4 Setelah membaca pendahuluan, saya mengetahui apa
yang harus saya pelajari dari pembelajaran
matematika.
5 Setelah menyelesaikan tugas-tugas matematika yang
diberikan guru, saya merasa puas dengan nilai yang
saya capai.
6 Hubungan antara materi pembelajaran matematika
dengan kehidupan nyata terlihat jelas bagi saya.
7 Halaman-halaman buku yang begitu banyak memuat
informasi membuat saya sukar untuk mengambil ide-
ide penting dan mengingatnya.
8 Materi pembelajaran matematika sangat menarik
perhatian.
9 Terdapat cerita, gambar, dan contoh yang
menunjukkan kepada saya bagaimana manfaat materi
pembelajaran matematika.
10 Menyelesaikan pembelajaran matematika dan
mendapatkan nilai bagus adalah sangat penting bagi
saya.
11 Kualitas tulisan pada buku-buku matematika
membuat saya sangat tertarik.
12 Pembelajaran matematika sangat abstrak sehingga
sulit bagi saya untuk fokus kepada pelajaran.
13 Selagi saya menekuni pelajaran matematika, saya
percaya bahwa saya dapat mempelajari isinya.
14 Saya sangat senang pada pembelajaran matematika
sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok
bahasannya.
15 Halaman-halaman buku pelajaran matematika tidak
menarik bagi saya
16 Isi pembelajaran matematika sangat sesuai dengan
minat saya
17 Cara penyusunan informasi pada halaman-halaman
buku membuat saya menyukai matematika.
18 Terdapat penjelasan dan contoh-contoh bagaimana
manusia menggunakan pengetahuan yang ada dalam
JAWABAN
NO. PERNYATAAN
STS TS R S SS
pembelajaran matematika.
19 Tugas-tugas latihan yang diberikan terlalu sulit.
20 Ada hal-hal yang merangsang rasa ingin tahu saya
dalam pembelajaran matematika.
21 Saya benar-benar senang mempelajari matematika.
22 Pengulangan-pengulangan pada pembelajaran
matematika terkadang membuat saya bosan.
23 Isi dan tampilan buku matematika memberi kesan
bahwa matematika memberikan manfaat untuk
dipelajari.
24 Saya telah mempelajari sesuatu yang sangat menarik
dalam matematika dan tak terduga sebelumnya.
25 Setelah mempelajari matematika beberapa saat, saya
yakin bahwa saya akan lulus dalam tes.

Jawaban no 2 A
Menurut pendapat saya media yang paling sesuai digunakan untuk mencapai pembelajaran
dengan tema : Bhineka Tunggal Ika, kelas : 4 , materi : keberagaman suku bangsa dan budaya
adalah dengan menggunakan media video pembelajaran dengan menggunakan Power Point. Alasan
saya memilih Power Point sebagai media pembelajaran karena :

1) PowerPoint sudah tersedia di laptop masing-masing guru apabila sebelumnya Power Point
digunakan untuk menyampaikan presentasi saya akan menggunakan Power Point juga diubah
menjadi video pembelajaran dengan menggunakan animasi yang terdapat pada Power Point
untuk menarik minat siswa dalam menonton video pembelajaran Bhinneka Tunggal Ika, adapun
tambahan aplikasi yang lain saya menggunakan aplikasi you card editor video dan pembuatan
video untuk membuat video pembelajaran semakin menarik menggunakan aplikasi tersebut
karena aplikasi tersebut bisa memotong dan menggabungkan video pembelajaran

2) Dengan menggunakan video pembelajaran bisa diulang-ulang sehingga apabila ada siswa yang
kurang paham bisa diputar kembali.N

3) Siswa dapat terpacu dalam mengembangkan pemikirannya yang dilihatnya dalam video
pembelajaran.

4) Meskipun terkesan membutuhkan biaya yang tidak murah untuk mendownload atau memutar
video pembelajaran tetapi hal ini tentunya dapat mengatasi jarak dan waktu.

Adapun uraian Materinya :

1. Makna Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya
menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung
yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.

2. Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

a. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

1) Kebhinnekaan Mata Pencaharian Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki


kondisi alam yang berbeda-beda, seperti dataran tinggi/pegunungan maupun dataran
rendah/pantai sehingga masyarakat yang tinggal didaerah tersebut harus menyesuaikan
cara hidupnya dengan alam disekitarnya. Kondisi alam juga mengakibatkan perbedaan
mata pencaharian ada yang sebagai petani, nelayan, pedagang pegawai, peternak dan lain-
lain sehingga kebhinnekaan mata pencaharian tersebut dapat menjalin persatuan karena
saling membutuhkan.

2) Kebhinnekaan ras Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat
persilangan jalur perdagangan. Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia mengakibatkan
terjadinya akulturasi baik pada ras, agama, kesenian maupun budaya. Ras di Indonesia
terdiri dari Papua Melanesoid yang berdiam di Pulau Papua, dengan ciri fisik rambut
keriting, bibir tebal dan kulit hitam. Ras weddoid dengan jumlah yang relatif sedikit,
seperti orang Kubu, Sakai, Mentawai, Enggano dan Tomuna dengan ciri-ciri fisik,
perawakan kecil, kulit sawo matang dan rambut berombak. Selain itu ada Ras Malayan
Mongoloid berdiam di sebagian besar kepulauan Indonesia, khususnya di Kepulauan
Sumatera dan Jawa dengan ciri-ciri rambut ikal atau lurus, muka agak bulat, kulit putih
sampai PPKn | 125 sawo matang. Kebhinnekaan tersebut tidak mengurangi persatuan dan
kesatuan karena tiap ras saling menghormati dan tidak menganggap ras nya paling unggul.
Kebhinnekaan Suku Bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh
perairan. Pulau-pulau terisolasi dan tidak saling berhubungan. Akibatnya setiap
pulau/wilayah memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, adat istiadat, kesenian,
maupun bahasa. Adanya kebhinnekaan tersebut menjadikan Indonesia sangat kaya.
Walaupun berbeda tetapi tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Terbukti dengan
menempatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan persatuan.

3) Kebhinnekaan agama Masuknya kaum pendatang baik yang berniat untuk berdagang
maupun menjajah membawa misi penyebaran agama yang mengakibatkan kebhinnekaan
agama di Indonesia. Ada agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan
Konghucu serta aliran kepercayaan. KeBhinnekaan agama sangat rentan akan konflik,
tetapi dengan semangat persatuan dan semboyan Bhinneka tunggal ika konflik tersebut
dapat dikurangi dengan cara saling toleransi antar umat beragama. Setiap agama tidak
mengajarkan untuk menganggap agamanya yang paling benar tetapi saling menghormati
dan menghargai perbedaan sehingga dapat hidup rukun saling berdampingan dan tolong
menolong di masyarakat.

4) Kebhinnekaan Budaya Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
cara belajar. Budaya memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM
kearah yang lebih baik. Masuknya kaum pendatang juga mengakibatkan kebhinnekaan
budaya di Indonesia sehingga budaya tradisional berubah menjadi budaya yang modern
tanpa menghilangkan budaya asli Indonesia sendiri seperti budaya sopan santun,
kekeluargaan dan gotong royong.

5) Gender/jenis kelamin Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak
menunjukkan adanya tingkatan. Anggapan kuat bagi laki-laki dan lemah bagi perempuan,
adalah tidak benar. Masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling
membutuhkan dan melengkapi. Zaman dahulu kaum perempuan tidak diberi kesempatan
yang sama untuk mengembangkan potensinya dan seringkali tugasnya dibatasi hanya
sekitar rumah saja. Pekerjaan rumah yang itu-itu saja, dianggap tidak banyak menuntut
kreativitas, kecerdasan dan wawasan yang luas, sehingga perempuan dianggap lebih bodoh
dan tidak terampil. Sekarang ini perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk
sekolah, mengembangkan bakat dan kemampuannya. Banyak kaum wanita yang
menduduki posisi penting dalam jabatan publik

Jawaban no 2 B
Menurut pendapat saya agar tujuan pembelajaran bisa tercapai guru dituntut untuk bisa
memaksimalkan proses pembelajaran mulai dari perencanaan yang matang, membuat skenario
pembelajaran, membuat strategi yang sistematis, membuat evaluasi pada akhir proses pembelajaran.
Dan juga guru harus bisa membuat suasana belajar yang nyaman seperti mengadakan apersepsi,
mengecek kehadiran siswa, menanyakan kabar kepada siswa serta guru sebelum masuk pada inti
pembelajaran guru menciptakan suasana belajar yang semangat seperti mengadakan tepuk semangat
dan tepuk jari satu. Lalu setelah itu guru menerangkan pokok pembelajaran yang akan dibahas
dengan metode tanya jawab, diskusi, mengaitkan pengalaman siswa dengan pokok bahasannya akan
dibahas serta bisa menggunakan media atau alat peraga dalam pembelajaran seperti pada
pembelajaran IPA mengenai sifat-sifat cahaya. Guru harus membuat alat peraga supaya siswa bisa
praktek langsung sehingga mendapatkan pengalaman langsung jadi siswa akan lebih mudah
mencerna pembelajaran. Adapun dalam administrasi yang harus dilengkapi guru adalah
membuat/Menyusun RPP (rencana pelakasanaan pembelajaran). RPP atau biasa disebut rencana
pelaksanaan pembalajaran adalah sebuah pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, RPP
ibaratkan peta yang menjadi petunjuk bagi seorang guru agar tujuan yang dituju bisa tercapai.
Penyusunan RRP sangat penting agar pembelajaran yang dilakukan bisa berjalan dengan terstruktur
dan sistematis, kebayang bukan kalau mengajar tanpa RPP kemungkinan proses belajar tidak
terstruktur sehingga tujuan pembelajaran sulit tercapai,. Dan terakhir mengecek pemahaman siswa,
salah satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang guru adalah mengecek pemahaman siswa
setelah materi pelajaran telah diajarkan, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah semua
siswa benar-benar telah memahami materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk mengecek
pemahaman siswa bisa dilakukan dengan cara memberi pertanyaan seputar materi pelajaran yang
telah diajarkan, memberi tugas mandiri atau tugas kelompok.

Jawaban No 3

Berikut ini dua fungsi utama dari RPP dalam mengembangkan komponen yang hendak
diimplementasikan dalam pembelajaran.

1) Fungsi perencanaan. Dalam fungsinya sebagai bagian dari perencanaan, RPP mendorong guru
mempersiapkan diri guna melaksanakan suatu proses pembelajaran yang lebih matang.

2) Fungsi pelaksanaan. Dalam fungsinya sebagai bagian dari pelaksanaan pembelajaran, RPP
menjadi pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses mengajar sehingga pembelajaran
berlangsung dengan sistematis, efektif dan sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik.

Referensi :

Alif Hasanah, dkk (2021). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Media Sains Indonesia.

Suryanto. Adi, Tejo Djatmiko. 2021. Evaluasi Pembelajaran di SD. Universitas Terbuka :
Tangerang Selatan

Anda mungkin juga menyukai