mendefinisikan masalah
mengembangkan sebuah model kuantitatif Istilah “Big Data” merujuk pada kumpulan data yang sangat besar atau
sangat kompleks, yang tidak mampu diolah oleh software pengelola
BAB VII Pengertian
menyiapkan kejadian yang mungkin terjadi dalam langkah-langkah : data yang umum digunakan untuk mengambil, menyimpan, mengelola,
TEKNIK ANALISIS DATA YANG KOMPLEKS
pengujian dengan melakukan spesifikasi nilai variable dan memroses data dalam jangka waktu tertentu yang dapat ditoleransi
menjalankan percobaan sebuah pendekatan yang diterapkan BPK untuk dapat mengoptimalkan
Big Data Analytics di BPK kumpulan data yang volumenya besar dan diperoleh dari berbagai
mempertimbangkan hasil (mungkin memodifikasi model atau mengubah input) macam institusi dan dalam berbagai bentuk tipe data.
Simulasi dan Modeling
memutuskan tindakan apa yang akan diambil BDA melakukan analisis data baik berupa data terstruktur
Big Data Analytics Arsitektur Big Data Analytics
maupun data tak terstruktur
Eksperimen dengan sistem aktual vs eksperimen
dengan model sistem Penerapan Big Data Analytics dilakukan tidak berdasarkan permasalahan
Skenario Proses Data Analytics
namun berdasarkan tujuan atau Goal-Based
Model fisik vs Model Matematis Pemodelan Sistem dan Simulasi.
untuk membantu pemeriksa dalam merencanakan
bentuk sistem informasi yang atomik digunakan oleh Pada tahap perencanaan pemeriksaan
Dalam suatu penugasan pemeriksaan, tujuan sifat, saat dan luas prosedur pemeriksaan lainnya.
Solusi Analitis vs Simulasi Lapisan paling bawah setiap pemeriksa dalam melaksanakan kegiatan
pemeriksaan menentukan jenis pemeriksaan apa pemeriksaannya.
yang akan dilakukan. Setiap jenis pemeriksaan sebagai pengujian pengendalian dan substantif
memiliki karakteristik proses dan hasil yang spesifik, berupa aplikasi modul konsolidasi yang digunakan Karakteristik dan Tujuan Prosedur Analitis Pada tahap pengujian untuk memperoleh bukti sesuai tujuan dan kriteria
Hubungan Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
sehingga formulasi tujuan pemeriksaan merupakan oleh tim Pokja atau Pejabat Struktural Pemeriksa pemeriksaan.
hal yang krusial karena akan menentukan rangkaian Skema Alur Data dan Informasi Lapisan kedua
untuk melakukan analisis informasi yang berasal
kegiatan yang harus dilakukan pemeriksa untuk 1. Reviu Dokumen dari Tim Pemeriksa
mencapai tujuan tersebut. sebagai salah satu alat
Pada tahap akhir pemeriksaan
berupa sebuah portal yang digunakan oleh pimpinan untuk melakukan reviu atas laporan pemeriksaan.
2. Reviu Database untuk melihat progress pekerjaan pemeriksaan dan
Lapisan paling atas
juga visualisasi atas data yang diperoleh selama terdiri dari evaluasi terhadap informasi keuangan
3. Reviu Pemeriksaan Sebelumnya pemeriksaan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang
Definisi masuk akal antara data keuangan yang satu dengan
4. Kalkulasi data keuangan lainnya, atau antara data keuangan
dengan data non keuangan.
BAB I
5. Rekalkulasi Jenis Teknik Pengumpulan Data
Gambaran Umum TPAD Prosedur ini untuk membantu dalam perencanaan
sifat, saat, dan lingkup prosedur audit yang akan
6. Rekonsiliasi Tahap Perencanaan
digunakan untuk memperoleh bukti saldo akun atau
Gambaran Umum Prosedur Analitis golongan transaksi tertentu
sebagai informasi yang digunakan pemeriksa untuk 7. Reperformance
menentukan apakah informasi kuantitatif yang untuk menganalisis perolehan bukti tentang asersi
Pengertian Tahap Pelaksanaan tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau
sedang diperiksa disajikan sesuai dengan kriteria 8. Footing dan Cross Footing
yang ditetapkan jenis transaksi
9. Tracing dan Vouching Tahap Pelaporan sebagai reviu menyeluruh informasi keuangan.
1. Perbandingan Sederhana
Bukti Fisik 10. Inspeksi/Pengujian Fisik
2. Analisis Trend Analisis Vertikal
Tujuan prosedur analitis dan tingkat reliabilitas hasil prosedur tersebut
Pemeriksaan Fisik 11. Observasi Teknik melakukan Prosedur Analitis Analisis Data
BAB VI
3. Analisis Rasio Teknik Pengumpulan dan Analisis Data PROSEDUR ANALITIS DATA
Analisis Horizontal Karakteristik entitas dan tingkat disagregasi informasi
Observasi 12. Konfirmasi
Analisis rasio Ketersediaan informasi, baik keuangan seperti anggaran atau ramalan dan informasi non keuangan
4. Prosedur Analitis
Reperformance 13. Permintaan Keterangan (Wawancara)
Teknik Analisis Rasio dan Trend Reliabilitas informasi yang tersedia
Bukti Konfirmasi Jenis Bukti 5. Model Logika Program Jenis Teknik Analisis Data
14. Benchmarking Analisis tren
Relevansi informasi yang tersedia
Bukti Dokumen 6. Analisis Manfaat dan Biaya
15. Survei
Prosedur Analitis Sebagai Prosedur Substantif Faktor : Sumber informasi yang tersedia.
Bukti Matematik 7. Simulasi dan Modelling
16. Kuesioner
Komparabilitas informasi yang tersedia
Bukti Analitik Materialitas item-item yang terlibat
8. Analisis Arus Kerja dan Arus
17. Focus Group Komunikasi Pengetahuan yang diperoleh dari penugasan
Bukti Keterangan Discussion (FGD) Prosedur Analitis Sebagai Reviu Keseluruhan Pada Prosedur pemeriksaan lain yang digunakan untuk
faktor pemeriksaan sebelumnya dan penilaian pemeriksa
Tahap Akhir Pemeriksaan suatu tujuan pemeriksaan yang sama
terhadap keefektifan struktur pengendalian internal
18. Penggunaan auditee
Bukti harus cukup Penetapan tingkat risiko pengendalian dan risiko bawaan
Pendapat Ahli
Karakteristik
Bukti harus tepat Memilih bukti-bukti pemeriksaan yang tepat
Prosedur lanjutan atas Item-Item Tidak Biasa Tahapan :
Menyusun perencanaan pemeriksaan atas item-item
Keandalan Bukti Pemeriksaan BAB II
Fungsi primer yang tidak biasa
Bukti Pemeriksaan
Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik Pengertian Benchmarking Strategis
Fungsi Pelengkap Fungsi Bukti Pemeriksaan Bukti Pemeriksaan Model yang populer digunakan untuk menilai going
Model Altman
Tipe Benchmarking Benchmarking Kinerja concern suatu entitas
Fungsi Kriterium Bukti digital memiliki karakteristik yang volatile, Prosedur Analitis Dalam Konsep “Going Concern” Model
Karakteristik Data Digital model alternatif yang dapat digunakan untuk
dalam pengertian mudah hilang ataupun rusak Benchmarking Proses
Model Ohlson memprediksi probabilitas perusahaan mengalami
Dari sisi substantif, bukti pemeriksaan menjadi dasar kesulitan keuangan
penarikan simpulan pemeriksaan Keasliannya lebih dapat dibuktikan dengan hash value Benchmarking Benchmarking internal (internal benchmarking)
Arti Penting Bukti Pemeriksaan
Dari sisi administratif, bukti pemeriksaan menjadi Kaya informasi dengan adanya metadata (data tentang data) Kelebihan Bukti Digital Benchmarking pesaing (competitor benchmarking)
dasar bagi pemeriksa untuk menunjukkan bahwa pendekatan benchmarking
Bukti digital yang pernah terhapus dapat dipulihkan selama masih ada dalam
suatu langkah pemeriksaan telah dilakukan. Benchmarking fungsional (functional benchmarking)
bukti elektronis tempat dia disimpan baik keadaan utuh, sebagian, maupun
jejaknya.
menentukan tujuan pemeriksaan Benchmarking Umum
menentukan kriteria pemeriksaan 1. Setiap lembaga penegak hukum, personel yang
Langkah-langkah Memperoleh Bukti bertugas untuk lembagalembaga tersebut, atau bersifat terbuka, mencari tahu karena pengetahuan
menentukan data yang diperlukan untuk menjawab tujuan pemeriksaan Eksploratif
perwakilannya tidak boleh mengubah data yang yang sudah dimiliki masih sangat terbatas
nantinya akan digunakan dalam pengadilan
mengidentifikasikan sumber dan jenis data yang sesuai
Pengembangan konsep, menghimpun data bukan
Deskriptif
pengumpulan data Identification menguji hipotesis.
2. Dalam kondisi seseorang memutuskan bahwa
diperlukan akses ke data yang asli, orang mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang
analisis data Acquisition Evaluasi
tersebut harus memiliki kompetensi untuk digariskan sebelumnya.
mengaksesnya dan dapat memberikan bukti yang Survei
Authentication menjelaskan keterkaitan dan dampak dari
Prinsip Forensik Digital Eksplanasi penjelasan, menjelaskan hubungan kausal.
tindakan tersebut
Analysis Prediksi penjelasan, menjelaskan hubungan kausal.
3. Jejak audit atau rekaman atas seluruh proses
yang digunakan pada bukti digital harus disusun
Reporting BAB V berdasarkan survei yang dilakukan secara
dan disimpan. Pihak ketiga yang independen
harus dapat memeriksa proses tersebut TEKNIK PENGUMPULAN DATA KOMPLEKS Pengembangan sosial berkala,contoh hasil survei yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) secara reguler
iv. Pemeriksa mengambil kesimpulan atas informasi hal pokok yang diperiksa. Pertanyaan semi terbuka
Membentuk Tim
Nilai hash adalah rangkaian angka dan huruf yang diberikan
Pengertian Hash Value Memilih Tempat dan Mengatur Tempat
kepada data digital melalui penghitungan suatu algoritma hash.
Focus Group Discussion (FGD) Teknik Melakukan FGD
Penghitungan nilai hash dapat menggunakan aplikasi digital Menyiapkan Logistik
Penghitungan Hash Value
forensik seperti HashCalc, HashMyFiles, dan FTK Imager.
Menentukan Jumlah Peserta
Algoritma hash menghitung nilai dari setiap digit (0
dan 1) pada setiap isi data, maka setiap perubahan Rekruitmen Peserta
Perubahan Pada Hash Value
data walaupun satu bit saja akan menghasilkan nilai
hash yang berbeda.
Penggunaan Pendapat Ahli dalam Pemeriksaan
proses penerimaan media atau alat yang berpotensi Kinerja
terdapat bukti elektronik yang diperlukan dalam
Penerimaan Bukti Elektronik dan Bukti Digital Penggunaan Pendapat Ahli
penugasan audit oleh pihak yang mempunyai kuasa Penggunaan Pendapat Ahli dalam PDTT -
atas media atau alat tersebut kepada Pemeriksa Pemeriksaan Investigasi
Pemeriksa mendapatkan bukti digital secara legal Tenaga ahli berposisi di luar tim pemeriksaan
sesuai kewenangan Berita Acara Terkait Perolehan Bukti Digital dan Bukti Elektronik Teknik
BAB IV
Bukti Digital yang diterima memiliki sidik jari digital Tenaga ahli berposisi di dalam tim
Teknik Pengumpulan Data Sederhana