Anda di halaman 1dari 3

Analisis Kesiapan Siswa Dalam Belajar Matematika Menggunakan

E-learning Dalam Situasi Pandemi Covid-19


Ade Vidyaningrum1. Iim2 . Sifah Fauziah3.
1
Universitas Muhammadiyah Tangerang
emai
2
Universitas Muhammadiyah Tangerang
iimboim1206@gmail.com
3
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Sifahf88@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa dalam menggunakan e-learning
dalam situasi pandemi covid-19. Metode yang digunakan adalah survei. Kesiapan siswa
menggunakan e-learning diukur dengan menggunakan angket kesiapan siswa. Populasi
penelitian yakni siswa kelas VIII SMP An-Nurmaniyah Ciledug yang diajar pada mata pelajaran
matematika menggunakan metode daring. Model E-Learning Readiness yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Model Teddy & Swatman (2006) menggunakan enam faktor kesiapan.
Enam faktor tersebut adalah kesiapan peserta didik, kesiapan guru, infrastruktur, dukungan
managemen, budaya sekolah dan kecenderungan pembelajaran tatap muka.

PENDAHULUAN
Adanya wabah Corona Virus Disease (Covid-19) melanda seluruh negeri di belahan
dunia termasuk Indonesia. Mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah telah
mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing hingga
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan warganya untuk tetap stay
at home, bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga
pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi
tersebut ialah dengan melakukan pembelajaran E-learning secara online atau daring (dalam
jaringan). Implemetasi kagiatan pemebelajaran matematika cukup menyulitkan siswa dan guru
saat pandemi Covid-19, apalagi siswa harus belajar dari rumah. Belajar jarak jauh di rumah
berarti orang tua memiliki peran penting untuk memantau kegiatan anak di rumah selama
sekolah diliburkan di Era Covid-19 ini, karena dengan kesiapan belajar yang dimiliki siswa maka
siswa mampu menjadi generasi penerus bangsa ini serta mampu bersaing hidup secara mandiri,
mampu menghadapi tantangan kehidupan dan memiliki kualitas serta karakter yang baik.
Menurut Slameto (2010:113) “Kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi seseorang yang
membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
situasi”. Sedangkan menurut Cronbach (2006: 191) “Kesiapan belajar adalah segenap sifat atau
kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu”. Dari pengertian
menurut ahli dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar adalah kesatuan usaha untuk melengkapi
kemampuan yang dimilikinya dalam mengambil tindakan atau memberi respon dari apa yang
akan atau sedang dihadapinya dalam belajar.

Kesiapan belajar siswa pada era pandemi COVID-19 dapat dilihat dari: 1) Perlengkapan
dan pertumbuhan fisiologi; ini menyangkut pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti
tubuh pada umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual; 2) Motivasi, yang menyangkut
kebutuhan, minat serta tujuan-tujuan individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri
(Soemanto, 2006: 191).. Dengan kondisi demikian maka proses pembelajaran akan menjadi lebih
mudah, dan materi yang disampaikanpun menjadi lebih mudah untuk dipahami.

Salah satu solusi membantu siswa untuk tetap memahami materi matematika pada era
pandemi covid-19 yaitu dengan menggunakan pembelajaran e-learning. E-learning merupakan
aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah
belajar online (Darmawan, 2014:10). Dengan e-Learning seseorang dapat saling berbagi
informasi dan dapat mengakses materi pelajaran setiap saat (Belina & Rizal, 2013:76).

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, permasalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah bagimana kesiapan siswa dalam belajar matematika menggunakan e-
learning dalam situasi pandemi covid-19. Selanjutnya berdasarkan permasalahan yang ada,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa dalam
menggunakan e-learning. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat dalam menyumbangkan suatu
pengetahuan tentang kesiapan belajar siswa terkait dengan permasalahan pada kesiapan belajar
matematika di era pandemi covid-19. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan referensi dan acuan untuk penelitian-penelitian serupa lainnya, terkait dengan motivasi,
permasalahan, dan teknik pembelajaran di e-learning. Secara praktis, penelitian ini akan
memberikan manfaat langsung dengan memberikan gambaran yang jelas seperti apa kesiapan
belajar siswa, sehingga dapat dicarikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk mengetahui gambaran tingkat
kesiapan siswa belajar matematika dalam menggunakan e-learning. Populasi yang digunakan
yakni siswa kelas VIII SMP An-Nurmaniyyah Ciledug yang diajar mata pelajaran matematika
menggunakan metode daring. Sampel yang menjadi responden penelitian ini yakni sebanyak 30
peserta didik kelas XIII SMP An-Nurmaniyyah Ciledug yang dipilih menggunakan teknik simple
random sampling dengan mempertimbangkan homogenitas populasi. Instrumen pengumpulan
data menggunakan kuesioner yang berisi jenis pertanyaan tertutup, semi tertutup, dan terbuka
yang dibagikan menggunakan google form. Analisis data menggunakan statistik deskriptif
dengan bantuan komputerisasi. Metode yang digunakan adalah survei. Model yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model untuk mengukur kesiapan penerapan e-learning. Model Teddy
& Swatman menggunakan enam faktor kesiapan. Enam fator tersebut adalah kesiapan peserta
didik, kesiapan guru, infrastruktur, dukungan managemen, budaya sekolah dan Kecenderungan
pembelajaran elearning Model ini akan memberikan skor atau nilai kesiapan pada tiap faktor dan
kesiapan penggunaan E-learning di sekolah secara keseluruhan. Model ini cocok digunakan di
Indonesia banyak dikembangkan untuk instansi- instansi di negara berkembang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTAR RUJUKAN

Anda mungkin juga menyukai