01 - (TaxLearning) Studi Kasus Pengkreditan PM Atas PPN JLN
01 - (TaxLearning) Studi Kasus Pengkreditan PM Atas PPN JLN
OLEH: SYAFRIANTO
DEPOK, 8 FEBRUARI 2023
Disetor
Sebelum berlakunya PP 44 Tahun 2022, perlakuan dan ketentuan PPN JLN adalah
sebagai berikut:
a. Pengkreditan Pajak Masukan PPN JLN
Pasal 7 ayat (4) PER-16/PJ/2021 mengatur bahwa PPN yang tercantum dalam
dokumen tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf q, (yaitu SSP PPN
JLN) merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan sepanjang dokumen
tertentu tersebut memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (3) serta mencantumkan NPWP dan nama pihak yang:
a. memanfaatkan JKP dan/atau BKP Tidak Berwujud; atau
b. menerima penyerahan BKP dan/atau JKP.
Orang pribadi atau badan yang terlambat melakukan penyetoran PPN atas
pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean dikenai sanksi administrasi berupa bunga sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai ketentuan umum
dan tata cara perpajakan. PPN atas pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean yang terlambat
disetor tersebut tetap dapat dikreditkan pada Masa Pajak saat terutangnya
PPN atau pada Masa Pajak yang tidak sama, sesuai dengan ketentuan
pengkreditan Pajak Masukan yang berlaku.
Putusan
Majelis