Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL ILMIAH

PERAN MANAJEMEN OLAHRAGA TERHADAP SUPREMASI


KEMAJUAN INDUSTRI TIM SEPAKBOLA INDONESIA PT. PBB
(PERSIB BANDUNG BERMARTABAT)

MUH. YOPAN ANTONO


18114034

Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen Olahraga

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKUKTAS SASTRA DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
2021
PERAN MANAJEMEN OLAHRAGA TERHADAP SUPREMASI
KEMAJUAN INDUSTRI TIM SEPAKBOLA INDONESIA PT. PBB
(PERSIB BANDUNG BERMARTABAT)

Muh. Yopan Antono


Pendidikan Olahraga
Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan
Universitas Teknokrat Indonesia
antonoyopan@gmail.com

Abstrak

Manajemen olahraga adalah bidang manajemen bisnis yang berfokus pada olahraga,
rekreasi dan aktivitas fisik. Selama ini kebanyakan masyarakat Indonesia mendefinisikan
olahraga semata-mata hanya untuk ke arah prestasi/ke arah spesifikasi olahraga.
Sebenarnya olahraga itu untuk semua insan/masyarakat. Untuk memasyarakatkan olahraga
diperlukan peran manajemen, manajemen adalah suatu cara, jalan, atau proses untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM)
yang ada dan memperhatikan faktor lingkungan.
Kata Kunci : Manajemen Olahraga, Tim Sepakbola

Abstract
Sports management is a field of business management that focuses on sports,
recreation and physical activity. So far, most Indonesians define sports solely for the
achievement of sports specifications. Actually, sport is for all people / society. To
promote sports, a management role is needed, management is a way, a way, or a
process to solve existing problems by utilizing existing human resources (HR) and
paying attention to environmental factors.

Keywords: Sports Management, Football Team

Pendahuluan
Profil Singkat

Nama Perusahaan : PT. PBB (Persib Bandung Bermartabat)

Bidang Usaha : Klub Sepak Bola Persib dan Penjualan Merchandise

Tanggal Pendirian : 20 Agustus 2009

Status Perusahaan : Berbadan Hukum

NPWP : 01.139.584.3.063.000

Alamat Kantor : Graha Persib 3rd floor Jalan Sulanjana no 17 Bandung

Telp&Fax : +62224221933

Email : info@persib co.id

Official Media : PERSIB.CO.ID

Online : PERSIBSTORE

Facebook : Persib-Bandung

Twitter : @Persib

Youtube : PersibOfficial

Struktur Organisasi

Komisaris Utama : Zaenuri Hasyim

Wakil Komisaris Utama : Rudy S. Laksmana

Komisaris 1 : Umuh Muchtar

Komisaris 2 : Lawrence Barki

Komisaris 3 : Kuswara S. Taryono

Direktur Utama : Glenn Sugita

Direktur : Teddy Tjahjono


PT. Persib Bandung Bermartabat yang berasal dari Indonesia sebagai perusahaan
yang menaungi klub sepak bola persib menjalankan manajemen sepak bola persib dan
melakukan usahanya dalam hal menjual merchandise. Sehingga wajib bagi PT. Persib
Bandung Bermartabat untuk melakukan kewajiban Perpajakan dalam hal pemotongan dan
pemungutan pajak bahkan bisa saja dipotong atau dipungut pajaknya atas produksi barang
dan jasa.

Untuk menentukan jenis pajak apa yang dikenakan dari transasksi yang dilakukan oleh
PT.Persib Bandung Bermartabat, kami mengelompokan transaksi sebagai berikut :

1. Transaksi ketika PT.PBB memberikan honor kepada Pemain WNA

2. Transaksi Ketika PT.PBB memperoleh sponsor

3. Transaksi ketika PT.PBB menjual tiket pertandingan

4. Transaksi ketika PT.PBB menggunakan Jasa Maklon

5. Transaksi ketika PT.PBB menjual Merchandise

6. Memperhitungkan Pajak Kurang/Lebih bayar PT.PBB

Persib Bandung adalah klub sepak bola yang telah meraih banyak prestasi. Klub
sepakbola in berada di bawah manajemen PT Persib Bandung Bermartabat. Dalam meraih
kesuksesan Persib dibantu oleh komposisi pemain dari Luar Negeri.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana penelitian ini


menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada. Agar hasil penelitian dapat digunakan
untuk menafsirkan fenomena yang ada maka perlu pendekatan dengan menggunakan
teknik analisis yang dimana dalam hal ini dilakukan pendekatan penalaran kritis. Berikutnya
teknik analisis penelitian ini melibatkan interpretasi dengan menggunakan pendekatan
kualitatif (penalaran kritis).

Jenis dan sumber data berasal dari buku literature dan jurnal terkait secara
induktif. Analisis secara induktif ini digunakan untuk menemukan kenyataankenyataan
jamak sebagai yang terdapat dalam data dan lebih dapat membuat hubungan peneliti dan
responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel.
Hasil Pembahasan

Pada tanggal 20 Juni 2014 , PT Persib Bandung Bermartabat mengontrak pemain luar
negeri bernama Makan Konate yang berasal dari Negara Mali. Nilai kontrak yang harus
dibayarkan PT Persib Bandung Bermartabat kepada Makan Konate adalah sebesar
Rp.500.000.000 yang dibayarkan langsung kepada Makan Konate saat penandatanganan
kontrak. Makan Konate sendiri memiliki COD.

Atas transaksi ini PT Persib Bandung Bermartabat akan memotong penghasilan yg diterima
Makan Konate

Perhitungan :

- Penghasilan bruto = Rp 500.000.000

- DPP = Rp 500.000.000

- Tarif PPh pasal 26 = 20 %

PPh pasal 26 = 20 % x Rp 500.000.000

= Rp 100.000.000

Jadi penghasilan neto yang akan di terima oleh Makan Konate. Adalah

Rp 500.000.000

Rp 100.000.000 -

Rp 400.000.000

1. Melakukan pemotongan PPh pasal 26 atas penghasilan yang diterima oleh Makan Konate.

2. Setelah memotong PPh pasal 26 atas penghasilan yang diterima Makan Konate, PT. Persib
Bandung Bermartabat wajib meyetorkannya ke bank BNI dengan menggunakan SSP paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

3. PT Persib Bandung Bermartabat wajib melaporkan PPh 26 yang telah disetorkan ke KPP,
dimana PT Persib Bandung Bermartabat wajib menyampaikan fotokopi SKD yang diterima
dari WPLN dan SSP sebagai lampiran SPT Masa. Pelaporan dilakukan dengan menggunakan
surat pemberitahuan (SPT) masa PPh pasal 21/26 paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
SPT Masa dibuat 2 lembar, dimana lembar pertama untuk KPP Madya Bandung dan lembar
kedua untuk PT Persib Bandung Bermartabat sebagai wajib pajak.

4. PT Persib Bandung Bermartabat wajib memberikan bukti potong PPh pasal 26 kepada
Makan Konate. Bukti potong ini akan dibuat 2 lembar dimana lembar pertama untuk Makan
Konate dan lembar kedua untuk PT Persib Bandung Bermartabat sebagai pemotong pajak.
Sponsorship atas BKP yang diterima oleh PT. PBB

PT. Santos Jaya Abadi merupakan perusahaan yang memproduksi minuman kopi sachet
bermerk Kopi ABC. Untuk mempromosikan barang dagangannya, pada tanggal 26 November
2014 PT. Santos Jaya Abadi memberikan 300 dus Kopi ABC senilai Rp. 50.000.000,00 kepada
PT. PBB.

Hal ini dimaksudkan untuk mencantumkan lambang kopi ABC pada kaos Persib dan para
penggemar persib akan membeli Kopi ABC.

Aspek Perpajakan yang terdapat dalam transaksi tersebut adalah :

• Bagi PT. Santos Jaya Abadi :

a. PT. Santos Jaya Abadi tetap harus memperhitungkan Pajak Keluaran atas penyerahan BKP
yang dilakukan kepada PT. PBB untuk akhir bulan November.

b. PT. Santos Jaya Abadi akan menerbitkan Faktur Pajak tidak digunggung yang akan
diberikan kepada PT. PBB dengan kode Faktur Pajak “01” paling lambat akhir bulan
Desember 2014.

( Bukan merupakan Pemberian Cuma-Cuma/Sumbangan karena ada unsur promosi )

• Bagi PT. PBB :

a. PT. PBB akan menerima Faktur Pajak yang diberikan oleh PT. Santos Jaya Abadi dengan
kode Faktur Pajak “01”.

b. PT. PBB akan mengakui sponsor senilai Rp. 50.000.000,00 tersebut sebagai Penghasilan
Lain-Lain yang akan diperhitungkan untuk menjadi PPh Kurang/Lebih Bayar di akhir tahun
pajak 2014.

Sponsorship atas Uang Tunai yang diterima oleh PT.PBB


Pada tanggal 20 Oktober 2014, Bank BJB memberikan sponsor berupa uang tunai sebesar
Rp. 200.000.000,00 kepada PT. PBB dengan syarat para pemain Persib harus membuka
rekening di Bank BJB, dan PT. PBB menyetujui perjanjian tersebut.

Hal ini dilakukan Bank BJB sebagai bagian dari promosi untuk Bank BJB itu sendiri.

Aspek Perpajakan yang terdapat dalam transaksi tersebut adalah :

• Bagi Bank BJB :

a. Bank BJB akan mengakui pengeluaran sponsor tersebut sebagai Beban Promosi yang akan
diperhitungkan sebagai pengurang Penghasilan Bruto Bank BJB tahun 2014.

• Bagi PT. PBB :

a. PT. PBB akan mengakui sponsor senilai Rp. 200.000.000,00 tersebut sebagai Penghasilan
Lain-Lain yang akan diperhitungkan untuk menjadi PPh Kurang/Lebih Bayar di akhir tahun
pajak 2014.

Sebagai Perusahaan yang menaungi Klub Sepak Bola yang memiliki banyak penggemar, PT.
PBB mempunyai andil dalam mengurusi penjualan tiket untuk setiap pertandingan yang
dijalani oleh Persib. Dalam setiap penjualan tiket pertandingan sepak bola, PT. PBB
mempunyai kewajiban untuk memungut Pajak Hiburan.

Dalam bulan September 2014, PT. PBB memiliki omzet atas penjualan tiket pertandingan
sepak bola yang dilaksanakan di stadion siliwangi Bandung sebesar Rp. 15.000.000,00.

PT. PBB wajib memperhitungkan Pajak Hiburan yang terutang, yaitu :

Pajak Hiburan = Tarif x DPP (omzet per bulan)

= 10% x 15.000.000

= Rp. 1.500.000,00

Kewajiban PT. PBB :

• Wajib melaporkan usahanya kepada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dalam
jangka waktu tertentu, misalnya selambat-lambatnya 30 hari setelah izin penyelengaraan
hiburan diperoleh , untuh dikukuhkan dam diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah
(NPWPD).

• Menyetorkan Pajak Hiburan yang terutang paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya,
yaitu tanggal 15 Oktober 2014 dengan menggunakan SSPD ( Surat Setoran Pajak Daerah ).

• Melaporkan Pajak Hiburan yang telah dibayar melalui SPTPD ( Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah ) disampaikan selambat-lambatnya tanggal l5 bulan berikutnya.

Dalam hal penjualan Merchandise berlogo Persib PT.Persib Bandung Bermartabat tidak
memproduksi hasil merchandise-nya sendiri. Namun PT.Persib Bandung Bermartabat
bekerjasama dengan PT. Textil Abadi untuk memproduksi 1000 jersey, 1500 jaket, 1500 kaos
dan 500 syal.

Pada tanggal 10 Januari 2014 Perjanjian kontrak dilakukan oleh pihak PT.Persib Bandung
Bermartabat dengan PT. Textil Abadi (Jasa Maklon) yang berada dikawasan jalan
Cigondewah no 56 Bandung, ber NPWP 01.252.322.5.546. Sesuai isi kontrak tersebut PT.PBB
membayar atas jasa Maklon sebesar Rp. 400.000.000 dimana harga tersebut terdiri dari fee
sebesar Rp. 80.000.000 dan bahan baku sebesar Rp. 320.000.000.

Aspek Perpajakan yang terdapat dalam transaksi tersebut adalah PPh pasal 23 atas Jasa
Maklon.

Maka PT.PBB wajib memperhitungkan PPh pasal 23 atas jasa maklon sebagai berikut :

PPh terutang : Tarif X DPP

PPh pasal 23 = 2% x Rp. 80.000.000

= Rp. 1.600.000

Kewajiban PT. PBB :

• Menyetorkan PPh terutang dengan menggunakan SSP paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya

• Melaporkan SPT Masa PPh pasal 23 paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

• Membuat Bukti potong untuk PT.Textile Abadi


PT.Persib Bandung Bermartabat menjual Merchandise berlogo Persib berupa jersey,jaket,
kaos dan syal. Berikut Rincian produksi yang dilakukan PT. Persib Bandung Bermartabat :

1000 Jersey dengan harga Rp. 100.000

1500 Jaket dengan harga Rp. 150.000

1500 Kaos dengan harga Rp. 65.000

500 Syal dengan harga Rp. 35.000

Dalam rangka tournamnent yang di adakan antara PERSIB dengan PERSIJA di Stadion
Siliwangi pada bulan maret 2014, PT.PBB berhasil melakukan penjualan Merchindise kepada
masyarakat sebanyak 800 Jersey, 500 Jaket , 1000 Kaos dan 300 syal melalui outlet resmi
Persib yang berada di jalan Buah Batu.

Aspek Perpajakan yang terdapat dalam transaksi tersebut adalah PPN, maka PT.PBB wajib
memperhitungkan PPN sebagai berikut :

Total Penjualan Merchindise:

• Jersey = 1000 x Rp. 100.000 = Rp. 100.000.000

• Jaket = 1500 x Rp. 150.000 = Rp. 225.000.000

• Kaos = 1000 x Rp. 65.000 = Rp. 65.000.000

• Syal = 300 x Rp. 35.000 = Rp. 105.000.000 +

Rp. 495.000.000

Kewajiban PT. PBB :

• Menyetorkan masa PPN menggunakan SSP disetorkan paling lambat akhir bulan
berikutnya.

• Melaporkan masa PPN menggunakan SPT PPN 1111 yang telah dibayar disampaikan
selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya.

(PPh Pasal 29)


PT PBB membuat laporan keuangan mengenai pendapatan yang dihasilkan atas penjualan
marchandise serta pendapatan atas sponshorship. Peluang bertambah atau berkurangnya
penerimaan pajak dari pendapatan yang dihasilkan akan terlihat sehingga atas hal ini kita
mengenal Pajak Penghasilan Pasal 29 atau kondisi dimana pajak yang terutang untuk suatu
tahun pajak lebih besar dari kredit pajak yang menimbulkan pajak kurang bayar. Berikut
contoh perhitungan Pajak Penghasilan pasal 29 :

Data 2014 (asumsi)

Peredaran bruto Rp 50.765.000.000

Beban Penjualan Rp (9.345.000.000)

Beban operasional Rp (39.890.000.000)

Penghasilan Netto Rp 1.530.000.000

Penghasilan Lain-Lain Rp 27.150.000.000

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 28.680.000.000

PPh terutang Pasal 17 ayat 1B:

(25% x 28.680.000.000) Rp 7.170.000.000

Kredit Pajak :

Pph pasal 25 ( Jan-Des 2014) Rp 3.360.000.000

Jadi, PPh 29 ( kurang bayar ) sebesar Rp. 3.810.000.000

Kewajban perpajakan PT PBB :

• Melakukan penyetoran paling lambat akhir bulan keempat tahun pajak berikutnya, yaitu
tanggal 30 April 2015 menggunakan SSP dan sebelum SPT tahunan PPh dilaporkan.

• Melakukan pelaporan paling lambat akhir bulan keempat tahun pajak berikutnya dengan
menggunakan SPT Tahunan Badan.

PT. Persib Bandung Bermartabat sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang olahraga
memiliki penghasilan yang berasal dari penjualan merchandise dan sponsor. Dimana total
pendapatannya diatas 4,8 Miliyar

Adapun kewajiban perpajakan yang dilaksanakan oleh PT.Persib Bandung Bermartabat atas
transaksi-transaksi yang telah dijelaskan berupa :
1. PPh pasal 23 atas Jasa Maklon

2. PPh Pasal 26 atas Kontrak Pemain dari Luar Negeri

3. PPh pasal 29

4. PPN atas penjualan Marchindise

5. Pajak Daerah atas penjualan tiket

Kredit Pajak :

Pph pasal 25 ( Jan-Des 2014) Rp 3.360.000.000

Jadi, PPh 29 ( kurang bayar ) sebesar Rp. 3.810.000.000

PENUTUP

Kesimpulan :

Kewajiban PT. PBB :


• Mengelola semua sponsor yang bekerjasama dengan Persib Bandung
• Mengurus biaya gaji dan transfer pemain
• Mengelola tim Persib Bandung dan Bandung United

Bukannya klub Indonesia lainnya tidak punya uang sebanyak Persib Bandung.
Jika melihat data dari berbagai sumber, di Indonesia Pendapatan Persib Bandung kalah
dengan Bali United dan Persija Jakarta.
       Namun, orang-orang besar di Bandung lah yang memiliki ambisi besar dalam
sepakbola. Mereka pun paham cara mengelola klub dengan visi besar. Mungkin secara tidak
langsung ambisi besar itu memicu privatisasi yang mulai diwajibkan bagi klub-klub sepakbola
Indonesia. Persib Bandung dijadikan acuan tentang bagaimana mengelola klub secara
profesional. Hal ini membuktikan juga visi Persib Bandung untuk turut selain Persib dapat
menjadi lebih baik.     

DAFTAR PUSTAKA
https://persib.co.id/

https://prezi.com/8vgm4g-8st0q/pt-pbb-persib-bandung-bermartabat/

Anda mungkin juga menyukai