1 Cardio Pulmonologi Soal Prediksi Ingenio Indonesia Batch 2 2022
1 Cardio Pulmonologi Soal Prediksi Ingenio Indonesia Batch 2 2022
Batch 2 2022
Daftar Referensi
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
2. Panduan Sistematis untuk diagnosis Fisik: Anamnesis & Pemeriksaan Fisik
Komprehensif. 2014. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
3. Harrison’s Principle of Internal Medicine, edisi 19, 2015. Mc Grow Hill,
New York.
4. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang IPD. 2015.
5. Panduan Praktek Klinis Prosedur di Bidang IPD. 2015.
6. AHA, Guidelines Update For CPR and Emergency Cadiovascular care.
7. Bersten AD. Soni Neil Oh’s Intensive care manual ed 6 tahun 2009.
Buttherworth Heinemann, Elsevier.
8. Gillman, G. 2011. The Pharmacological Base of Therapeutics 12th Edition.
Mc.Graw Hill.
9. Farmakologi dan Terapi, ed. 5., Departemen Farmakologi FKUI.
10. Katzung, B.G., 2015. Basic and Clinical Pharmacology 13rd Edition.
Daftar Referensi
1. Daftar Obat Esensial Nasional. 2015. Farmakope Indonesia V. Kemenkes RI
2. Sjahriar Rasad. Buku Ajar Radiologi Diagnostik. Editor: Iwan Ekajuda. 2nd
edition. BP FKUI. 2005.
3. David Sutton. Radiology and Imaging for Medical Students. 7th ed. Churchill
Livingstone. 2001.
4. William Herring. Learning Radiology-Recognize the Basic. 3rd ed. Elsevier.
2015.
5. The WHO Manual of Diagnostic Imaging. Radiographic Anantomy and
Interpretation of The Musculoskeletal System. Subtopik Terminology,
Normal Anatomy, Trauma, Infection, Arthritis. 2002.
6. Erskine J. Holmes, Rakesh R. Misra. A to Z Emergency Radiology. Cambridge
University Press. 2004.
7. Benneth N.P, Brown, J.M., Sharma, P. 2014. Clinical Pharmacology 11th
International Edition. China: Elsevier.
8. Morgan, Jr, GE, Mikhail MS. Clinical Anesthesiology ed 5 tahun 2013. New
York: McGraw Hill companies.
Disclaimer!
• Pembahasan kami sajikan bila ada
tambahan atau pelengkap dari materi
yang sudah kami sajikan saat fase intensif
dan fase cepat.
• Bila kami rasa cukup jelas, lugas, sesuai
dengan materi yang sudah kami sajikan
saat FASE INTENSIF dan FASE CEPAT tidak
akan kami ulang kembali. Repetisilah
materi yang sudah kami berikan!
Budayakan hidup JUJUR
dengan menghargai
Jerih Payah, Hak Cipta, Hak Moral
dan Hak Ekonomi
INGENIO INDONESIA.
Source: https://bronchiectasis.com.au/bronchiectasis/diagnosis-
2/radiology#:~:text=Imaging%20plays%20a%20pivotal%20role,invasive%20method%20for%20diagnosing%20bronchiectasis. Accessed April 25th 2022
43
Seorang laki-laki, 33 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
sesak disertai batuk yang tidak kunjung sembuh 1 minggu
terakhir. Pasien merupakan penambang di pabrik batu bata
merah. Riwayat merokok disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 97 x/menit, RR 24
x/menit, Suhu 38C, SpO2 93%. Rh (+/+) Wh (-/-). Pada
pemeriksaan CT Scan thorax didapatkan gambaran ground
glass opacity. Apakah diagnosis pasien tersebut ?
a. Asbestosis
b. Pneumoconiosis
c. Bissinosis
d. Bagassosis
e. Black lung
43. Occupational Lung Diseases
Seorang laki-laki, 33 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
sesak disertai batuk yang tidak kunjung sembuh 1 minggu
terakhir. Pasien merupakan penambang di pabrik batu bata
merah. Riwayat merokok disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 97 x/menit, RR 24
x/menit, Suhu 38C, SpO2 93%. Rh (+/+) Wh (-/-). Pada
pemeriksaan CT Scan thorax didapatkan gambaran ground
glass opacity. Apakah diagnosis pasien tersebut ?
a. Asbestosis
b. Pneumoconiosis
c. Bissinosis
d. Bagassosis
e. Black lung
Occupational Lung Diseases
Pneumoconiosis→inhalasimicro-dust
• Asbestosis→pekerjakonstruksi
• Silicosis→galangankapal,pabrikmarmer,penambangbatu,amplasbesi
• Coal worker’s lung / Black Lung
• Bysinnosis→petanikapuk,pabriktekstil
• Bagassosis→limbahpenggilingantebu
• Farmer’s Lung Disease→jamur/sporadipertanian
44
Perempuan, 32 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak
yang memberat sejak 2 jam yang lalu setelah makan udang.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sering sesak sejak
kecil dan mereda dengan obat. Ibu pasien juga memiliki
riwayat yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, Nadi 118 x/menit, RR 32 x/menit, Suhu
afebris, SpO2 85%, Retraksi ICS (+). Wheezing penuh di
seluruh lapang paru. Apakah tatalaksana yang tepat untuk
pasien tersebut ?
a. Spirometri
b. Salbutamol nebulizer
c. Ipatropium Br. nebulizer + Inj. Dexametason
d. Salbutamol nebulizer + Ipatropium Br. Nebulizer + Inj.
Dexametason
e. Salbutamol nebulizer + Ipatropium Br. nebulizer
44.Astma Attack Berat
Perempuan, 32 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak
yang memberat sejak 2 jam yang lalu setelah makan udang.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sering sesak sejak
kecil dan mereda dengan obat. Ibu pasien juga memiliki
riwayat yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, Nadi 118 x/menit, RR 32 x/menit, Suhu
afebris, SpO2 85%, Retraksi ICS (+). Wheezing penuh di
seluruh lapang paru. Apakah tatalaksana yang tepat untuk
pasien tersebut ?
a. Spirometri → kontraindikasi
b. Salbutamol nebulizer
c. Ipatropium Br. nebulizer + Inj. Dexametason
d. Salbutamol nebulizer + Ipatropium Br. Nebulizer + Inj.
Dexametason
e. Salbutamol nebulizer + Ipatropium Br. nebulizer
45
Seorang laki-laki, 50 tahun, datang diantar oleh keluarganya
ke IGD RS dengan keluhan sesak yang memberat sejak 4 jam
yang lalu. Sebelumnya pasien sering mengeluh sesak
terutama saat beraktifitas. Pasien juga mengatakan sering
batuk berdahak. Pasien merupakan perokok berat sejak usia
18 tahun. Pada pemeriksaan fisik GCS E3V5M6, TD 110/80
mmHg, Nadi 110 x/menit, RR 34 x/menit, Suhu afebris.
Apakah pemeriksan penunjang yang sebaiknya dilakukan
untuk pasien tersebut ?
a. Spirometri
b. Foto thorax
c. Tes cepat molekuler
d. Analisa gas darah
e. Darah lengkap
45. PPOK Eksaserbasi akut
Seorang laki-laki, 50 tahun, datang diantar oleh keluarganya
ke IGD RS dengan keluhan sesak yang memberat sejak 4 jam
yang lalu. Sebelumnya pasien sering mengeluh sesak
terutama saat beraktifitas. Pasien juga mengatakan sering
batuk berdahak. Pasien merupakan perokok berat sejak usia
18 tahun. Pada pemeriksaan fisik GCS E3V5M6, TD 110/80
mmHg, Nadi 110 x/menit, RR 34 x/menit, Suhu afebris.
Apakah pemeriksan penunjang yang sebaiknya dilakukan
untuk pasien tersebut ?
a. Spirometri
b. Foto thorax
c. Tes cepat molekuler
d. Analisa gas darah
e. Darah lengkap
1
Laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar
ke pundak dan lengan sejak 6 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat
diabetes dan hipertensi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran compos mentis, tanda vital TD 80/60 mmHg, Nadi 60
x/menit, RR 22 x/m, SpO2 93%. Pada pemeriksaan EKG didapatkan
gambaran ST Elevasi pada sandapan II, III, dan aVF. Apa tatalaksana
awal yang tepat untuk pasien tersebut ?
a. Aspirin 80 mg
b. Aspirin 320 mg
c. Clopidogrel 75 mg
d. Isosorbid dinitrat 5 mg sublingual
e. Morfin 1 mg intravena
1. STEMI Inferior + Hipotensi
Laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar
ke pundak dan lengan sejak 6 jam yang lalu. Pasien memiliki
riwayat diabetes dan hipertensi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran compos mentis, tanda vital TD 80/60 mmHg, Nadi 60
x/menit, RR 22 x/m, SpO2 93%. Pada pemeriksaan EKG didapatkan
gambaran ST Elevasi pada sandapan II, III, dan aVF. Apa
tatalaksana awal yang tepat untuk pasien tersebut ?
a. Aspirin 80 mg
b. Aspirin 320 mg
c. Clopidogrel 75 mg
d. Isosorbid dinitrat 5 mg sublingual →Kontraindikasi
e. Morfin 1 mg intravena
2
Laki-laki, 37 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada
seperti ditekan benda berat mulai 30 menit yll. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. TD 110/80
mmHg, N 88 x/menit, T 36,7⁰C, RR 23x/menit, SpO2 92%.
Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran sebagai berikut:
Apakah terapi awal yang dapat diberikan pada pasien ini?
a. Oksigen
b. ISDN SL
c. Aspirin
d. Clopidogrel
e. Beta Blocker
2. STEMI Anteroseptal
Laki-laki, 37 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada
seperti ditekan benda berat mulai 30 menit yll. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. TD 110/80
mmHg, N 88 x/menit, T 36,7⁰C, RR 23x/menit, SpO2 92%.
Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran sebagai berikut:
Apakah terapi awal yang dapat diberikan pada pasien ini?
a. Oksigen
b. ISDN SL
c. Aspirin
d. Clopidogrel
e. Beta Blocker
3
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan berdebar
-debar sejak 5 hari yang lalu dan memberat tadi malam. Berdebar-debar
sudah dirasakan pasien 3 bulan terakhir akan tetapi sifatnya hilang timbul.
Pasien memiliki riwayat DM dan HT sejak 5 tahun terakhir dan terkontrol.
Pemeriksaan tanda vital TD 150/80 mmHg, Nadi 175 x/m , RR 22 x/m,
Suhu 36,2°C. Pada gambaran EKG di temukan gambaran sebagai berikut.
Mekanisme kematian
yang berhubungan dengan
jantung tersering pada
kasus-kasus Electrical
Injury (Sengatan listrik)
terutama high voltage
adalah Cardiac
Dysrhythmias
(VF/Asistole)
Source: Helman, A. Electrical Injuries – The Tip of the Iceberg. Emergency Medicine Cases. June,
2019. https://emergencymedicinecases.com/electrical-injuries. Accessed [October 22nd,2021]
49
Seorang perempuan, 45 tahun, datang ke puskesmas untuk kontrol. Pasien
mengeluh sering sesak terutama ketika berjalan jauh. Pasien memiliki
riwayat HT namun tidak rutin minum obat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/90 mmHg, Nadi 89 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu
afebris. Pada pemeriksaan ekg didapatkan gambaran sebagai berikut.
P mitral
Referensi: Norman Wolkove,dr. 2009. Amiodarone Pulmonary Toxicity. Can Respir J. 2009 Feb; 16(2): 43–48.
doi: 10.1155/2009/282540
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2687560/) (accessed on July 31th, 2021)
55
Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke IGD dengan keluhan pusing berputar. Keluhan
juga disertai dengan pandangan gelap seakan mau pingsan. Pada pemeriksaan fisik
GCS E4V5M6, TD 110/80 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu afebris. Pada pemeriksaan
EKG didapatkan :