Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELATIHAN KAP (KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI)


Meningkatkan Kemampuan Komunikator dalam
Menyampaikan Pesan Kunci Kesehatan dan Mengatasi
Infodemik

Kemitraan Yayasan PLATO dan UNICEF

Jalan Cipta Menanggal V No. 16,


Kel. Menanggal, Kec. Gayungan, Surabaya 60234
Hotline: 081330351599
Email: plato.found@gmail.com
Website: www.plato.or.id
Kerangka Acuan Kegiatan
Pelatihan KAP Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikator dalam
Menyampaikan Pesan Kunci Kesehatan dan Mengatasi Infodemik

I. LATAR BELAKANG

Indonesia termasuk sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang paling terdampak
COVID-19. Kehadirannya berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, termasuk bidang
kesehatan. Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian telah dilakukan untuk memutus mata
rantai penyebaran COVID-19. Namun implikasi dari pandemi diketahui sangat luas dan
berdampak terhadap layanan esensial dan program pencegahan seperti imunisasi dan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), yang menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting.
Ditambah lagi proses pengendalian masalah kesehatan pada saat pendemi COVID-19 mengalami
proses pasang surut akibat tantangan fenomena “infodemik.” WHO menyatakan bahwa infodemik
adalah lonjakan informasi salah yang disengaja disebarkan untuk merusak respon kesehatan
masyarakat yang mengarah pada kepatuhan yang buruk terhadap langkah-langkah kesehatan
masyarakat.

Infodemik merujuk adanya hoaks (berita bohong dan menyesatkan) yang penyebarannya
masif dan sangat cepat. Menurut data yang di release Kemenkominfo, sepanjang 4 Oktober 2020
hingga 18 Juli 2021, telah ditemukan 252 isu hoaks vaksin COVID-19 pada 1.850 postingan media
sosial, dimana seluruhnya telah ditangani atau di-take down. Selain itu, hasil survei yang dilakukan
UNICEF-Nielsen pada 2022 menunjukkan, sebanyak 38% masyarakat di enam kota besar
Indonesia tidak dapat membedakan mana informasi yang benar dan mana yang salah (hoaks).
Hoaks tidak hanya bisa tersebar melalui media sosial, namun hoaks juga bisa menyebar dari
mulut ke mulut di lingkungan keluarga, tetangga dan orang-orang terdekat. Informasi yang salah
atau tidak akurat dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat, terutama dalam bidang
kesehatan.

Tantangan ini menjadikan program Risk Communication and Community Engagement (RCCE)
yang dilaksanakan oleh PLATO bersama UNICEF, sebagai salah satu bagian pilar penting yang
mengusung strategi pencegahan melalui komunikasi antarpribadi (KAP) untuk mempromosikan
perilaku pencegahan, membangun kepercayaan dan keyakinan masyarakat dalam mengakses
layanan pencegahan yang bersifat esensial. Dalam hal ini Program RCEE akan difokuskan pada
manajemen infodemik dan literasi digital kesehatan untuk merespon isu imunisasi dan PHBS
yang merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting.
Setiap pihak yang memiliki peran strategis di masyarakat perlu diperankan sebagai
komunikator untuk mengatasi infodemik, yang diketahui sebagai tsunami informasi (ada yang
akurat dan tidak). Penyebarannya tidak dapat dihilangkan namun dapat dikelola dengan
memperkuat literasi digital kesehatan kepada masyarakat melalui pendekatan KAP. Kegiatan
tersebut juga termasuk dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 Tahun 2019 pasal 4, dimana untuk menyelenggarakan
kegiatan tersebut harus mengutamakan unsur preventif dan promotif dengan melibatkan peran
aktif seluruh pemangku kepentingan terkait. Dengan demikian Yayasan PLATO bersama UNICEF
akan menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan KAP bagi Komunikator” yang merupakan bagian
dari upaya pelibatan masyarakat dan perubahan perilaku hidup sehat

II. TUJUAN

Meningkatkan kapasitas peserta mengenai literasi digital kesehatan dan manajemen


infodemik, serta mengembangkan keterampilan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) sebagai
pendekatan dalam menyampaikan pesan kunci kesehatan kepada masyarakat, khususnya
imunisasi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang merupakan bagian dari upaya
pencegahan stunting.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Meningkatnya pengetahuan peserta untuk mengelola infodemik dan dapat


mengidentifikasi hoaks di isu kesehatan;
2. Meningkatnya ketrampilan peserta tentang literasi digital kesehatan dan teknik KAP
sebagai pendekatan edukasi tangkal hoaks;
3. Adanya rencana aksi bersama oleh peserta yang akan diimplementasikan setelah
pelatihan.

IV. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Menyesuaikan dengan hasil pengisian form kesediaan (form terlampir).

V. NARASUMBER DAN FASILITATOR

Adapun narasumber dan fasilitator kegiatan ini adalah dari:


1. OPD terkait,
2. Tim Trainer KAP,
3. Yayasan PLATO,
4. UNICEF.
VI. PESERTA

Peserta yang diundang sebanyak 40 orang dari setiap OPD/Ormas yang tertera di bawah ini:

No Nama Instansi Jumlah


Pelatihan
1 Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan UNUSA 1x
2 Pensosmas 1x
3 Koalisi Bersih Narkoba (Gabungan 4 koalisi) 1x
4 Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2x
5 TP-PKK 2x
6 Promosi Kesehatan – Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo 1x
7 Pengurus Fatayat NU 1x
8 Pengurus Aisyiyah Surabaya 1x
9 Kelompok Informasi Masyarakat Kota Surabaya 1x
10 TP-PKK Kabupaten Sidoarjo 1x
11 Kader RCCE Kota Surabaya 1x
12 Kader RCCE Kabupaten Sidoarjo 1x
13 Komunitas IPSM Kabupaten Jember 1x
14 Komunitas Laskar Kabupaten Jember 1x
TOTAL PELATIHAN: 16x

VII. ANGGARAN

Seluruh biaya kegiatan ini dikompensasikan dalam Anggaran Program Document antara
Yayasan PLATO dan UNICEF Nomor IDS/PCA2022274/PD2022452 dan PRC
Amendment/2023/001 Output 1 Act 1.3.

VIII. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan akan dilakukan dengan alur sebagai berikut:

Pembukaan Penyampaian Praktik Penutup


Kegiatan Materi

•Sambutan •Tips •Praktik •Kesimpulan


dan arahan menangkal menangkal hasil dan
kegiatan hoaks dengan hoaks dengan Rencana
teknik KAP teknik KAP Tindak Lanjut
IX. JADWAL PELATIHAN

WAKTU KEGIATAN PIC

07:30 – 08:00 Registrasi dan Coffee Break Panitia

08:00 – 09:00 Pembukaan dan Sambutan:


▪ Menyanyikan Lagu Indonesia Raya MC
▪ Pembacaan Doa
▪ Pengantar dan Arahan Kegiatan PLATO/UNICEF
▪ Sambutan dan arahan “Pentingnya Peran Komunikator OPD Terkait
dalam Edukasi Tangkal Hoaks di Isu Kesehatan” sekaligus
Membuka Kegiatan

09.00 – 12:.00 Sesi KAP sebagai Pendekatan dalam Edukasi Tangkal Hoaks Fasilitator
di Isu Kesehatan

12:00 – 13:00 ISHOMA Panitia


13:00 – 14.30 Sesi Praktik (role play) : Debrief dan Evaluasi Praktik Fasilitator

14.30 – 15.00 Coffee Break Panitia

15:00 – 16:00 ▪ Teknik Pelaporan WhatsApp IPC Report Fasilitator


▪ Penyusunan Rencana Aksi
▪ Penutupan

X. TATA TERTIB & PROTOKOL KESEHATAN

Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan ini diharapkan sudah mendapatkan vaksin dosis
ketiga (booster), mengunduh aplikasi SatuSehat dan menerapkan protokol kesehatan selama
kegiatan berlangsung.

XI. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan kegiatan. Atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:


Yugi Nurharianti (Koordinator Program RCCE Wilayah Surabaya) HP: 0822-3408-1735

Anda mungkin juga menyukai