Baik K-13 dan Kurikulum Merdeka tidak jauh berbeda dalam hal ini, sedikit perbedaan
didalamnya adalah jumlah pendukung penyajian pada setiap bab-nya.
B. Pendukung Penyajian
Pembangkit motivasi pada awal bab
Contoh-contoh soal pada setiap awal bab
Kata-kata kunci baru pada setiap awal bab
Soal latihan pada setiap akhir bab
Pengantar
Glosarium
Daftar indeks (subyek)
Daftar pustaka
Rangkuman
Lampiran
Dalam hal ini, K-13 yang lebih minimalis dalam hal gambar serta penyajiannya yang
penuh dengan kata-kata mungkin akan membuat murid jenuh, di sisi lain buku Kurikulum
Merdeka lebih cocok dengan kriteria ini, mereka memiliki hal seperti kolom “kata kunci”,
“kupas teori”. “jelajah kata” serta didukung oleh banyaknya ilustrasi menarik memudahkan
guru dan murid dalam proses pembelajaran.
Tidak hanya itu, buku Kurikulum Merdeka juga lebih baik dalam pemilihan kata
sebagai contoh pada buku K-13 Bab I berjudul “Belajar Mendeskripsikan” sedangkan pada
buku Kurikulum Merdeka adalah “Jelajah Nusantara” dimana didalamnya memiliki tujuan
pembelajaran yang sama yaitu berkaitan dengan teks deskripsi.
C. Penyajian Pembelajaran
Keterlibatan peserta didik
Kesesuaian dengan karakteristik TIK
Pada buku K-13 keterlibatan peserta didik didapati dalam kegiatan seperti membuat,
membaca ulang dan tugas berkelompok namun kesesuaiannya dengan perkembangan zaman
pada masa kini sangat jauh, di sisi lain Kurikulum Merdeka mendorong para peserta didik
untuk membuat hal / konten tentang Bahasa Indonesia yang juga berkaitan dengan teknologi
masa kini, seperti membuat Vlog, pamflet dan lain sebagainya.
Dalam buku K-13, semua keterhubungan antara materi sudah ditulis pada daftar isi, ini bisa
memudahkan pembelajaran, seperti contoh dalam Bab I :
Penyajian antara bahasan dalam satu bab tetap beruntut dan berkaitan satu sama lain.
Buku Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan didalamnya seperti contoh dalam Bab I :
Penyajiannya sedikit lebih banyak, ini karena jumlah alat bantu pembelajaran berupa gambar
serta lainnya yang membuat bahasan lebih detail sehingga memperbanyak jumlah sub bab.