In: Uncategorized
Leave a Comment
9 Votes
PEMBUATAN DIKTAT
1. Latar belakang
P enjaminan mutu telah menjadi kata kunci dalam dunia pendidikan kita dewasa ini. Hal ini
menandakan mulai terjadinya kesadaran bersama akan pentingnya mutu dalam layanan
penyelenggaraan pendidikan formal maupun non-formal. Fenomena ini sudah sepatutnya
ditanggapi secara positif oleh lembaga-lembaga yang terkait dengan upaya serius dan
sistemik dalam peningkatan mutu pendidikan pada semua aspeknya. Salah satu faktor yang
sangat penting dalam upaya penjaminan mutu pendidikan adalah memastikan bahwa para
pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi dan melakukan
pengembangan profesional yang berkelanjutan agar dari waktu ke waktu dapat meningkatkan
mutu pembelajaran bagi peserta didik. Pemelajaran peserta didik merupakan salah satu hal
paling penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan karena semua kegiatan pendidikan
harus bermuara pada terjadinya peningkatan mutu lulusan.
Lembaga diklat formal dapat mempunyai peran cukup sentral untuk meningkatkan mutu para
pendidik dan tenaga kependidikan sejauh lembaga tersebut mau berbenah untuk melakukan
penjaminan mutu layanan diklatnya.
Adapun untuk penjamin mutu pendidikan salah satunya dengan tercukupinya sumber belajar
berupa buku buku sumber bacaan, namun dengan semakin mahalnya buku pelajaran dan
literature yang berkualitas , tenaga fungsional yang bergerak dalam jasa layanan diklat
dituntut untuk merumuskan buku buku sebagai bahan ajar
Apalagi Widyaiswara adalah pegawai negeri sispil yang diangkat sebagai pejabat fungsional
oleh pejabat yang berwenang dengan tugas`dan, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik,
mengajar dan atau melatih pegawai negeri sipil, untuk melakukan tupoksinya dalam
mendidik mengajar dan melatih seorang widyaiswara dituntut untuk mampu membuat bahan
diklat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, maka dari itu seorang widyaiswara
harus mahir membuat karya tulis ilmiah baik itu berupa karangan sendiri, hasil penelitian
maupun saduran, banyak sekali jenis karya tulis ilmiah, namun pada uraian dibawah ini
akan diuraikan tentang pembuatan diktat.
2. PENGERTIAN DIKTAT
Pengertian diktat menurut Purwadarminta dalam Kamus Besar Indonesia adalah pegangan
yang dibuat guru berupa ketikan maupun stensilan, pengertian lain menurut Totok Djuroto
Diktat adalah buku pelajaran yang termasuk kelompok karangan ilmiah hanya saja
dibuatnya bukan berdasarkan hasil penelitian, tetapi materi pelajaraan atau mata kuliah dari
suatu ilmu
Diktat biasanya dibuat oleh guru , dosen atau widyaiswara untuk mata kuliah, mata
diklat yang diajarkannya, bisa jadi seorang guru , dosen dan widyaiswara membuat buku
pelajaran atau diktat yang tidak diajarkannya
Dalam bagian lain diktat adalah unit terkecil dari suatu mata pelajaran yang dapat berdiri
sendiri dan dapat dipergunakan dalam proses belajar mengajar sebagai alat Bantu diklat yang
disusun secara sistematik dari yang mencakup tujuan dan uraian materi
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan diktat antara lain prinsip
relevansi, konsistensi dan kecukupan
Prinsip relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan
pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai
Prinsip konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam
maka bahasan yang ada pada diktat juga harus meliputi empat macam
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu
peserta diklat mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit
dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga
yang tidak perlu untuk mempelajarinya
Sampai saat ini belum ada aturan baku tentang pembuatan diktat yang khusus, namum
mengingat diktat merupakan bagian kecil dari buku paket maka ketentuan pembuatan diktat
hampir sama dengan pembuatan buku paket , antara lain
a. Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik.
b. Diktat relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
a. Uraian teratur
b. Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraf.
d. Jelas, baik dan merupakan hal hal esensial yang membantu memperjelas materi
Diktat sama seperti buku terdiri dari tiga bagian yang mencakup :
a. Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul, dan lingkup penggunaan
diktat ( biasanya digunakan untuk lingkungan sendiri ), nama departemen, tahun terbit.
c. Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
d. Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
Bagian ini berisi pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah diktat dan memuat uraian
penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan
demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus
saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan
penjelasan dan uraian dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain
a. Lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab
b. Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga
memudahkan pemahaman pembanca
1. Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis,
tidak ketinggalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
3.. Indeks : pencantuman indeks dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mengetahui dengan
mudah uraian suatu teori, atau fakta yang terdapat pada halaman tertentu, penulisan indeks
dengan pengaturan sbb :
3) Entri diikuti dengan tanda koma dan nomor halaman tempat entri berada,
Contoh : alkohol, 12
formalin, 35
Cantoh :
1. KLASIFIKASI MATERI
1. PARTIKEL ATOM
1] ELEKTRON
a).
Penulisan diktat hendaknya menggunakan bahasa jelas, tepat formal dan lugas. Kejelasan dan
ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas`dan tepat,
kalimat yang tidak berbelit belit dan struktur alinea yang runtut,kelugasan dan keformalan
gaya bahasa digunakan dengan menggunakan kalimat fasif, hindarilah pengunaan kata kata
sepeti saya kami, kemudian tuliskan kegiatan yang dilakukan penulis, seperti penulis atau
peneliti tapi inipun hindari sesedikit mungkin.dalam menggunakan bahasa Indonesia baku
hendaknya memperhatikan :
7.1 Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang disempunakan (EYD)
Dalam pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang harus diperhatikan
Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih, ukuran kuarto atau polio tergantung
selera tetapi umunya ukuran kuarto, bidang pengetikan pun berjarak 4 cm dari tepi kiri, dan 3
cm tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada bagian halaman
yang hanya memuat kurang dari tiga baris.
Diktat ditulis dengan computer yang baku baik jenis huruf maupun ukuran hurufnya,
pengetikan dengan menggunakan rata kanan dan tidak boleh mengorbankan aturan spasi
atarkata dalam teks.
Awal alinea diketik pada ketukan keenam dari batas kiri bidang pengetikan . sesudah tanda
baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah
tertentu yang belum lazim ditulis digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring. Dalam
pengetikan juga harus diperhatkan antara lain :
8.1 Jenis dan ukuran huruf
8.3 Spasi
Diktat walaupun dibuat oleh seorang guru, maupun widyaiswara yang pada zaman computer
belum banyak dipergunakan ilustrasi belum banyak digunakan, tetapi setelah computer
banyak digunakan karena fasilitas untuk pemakaian ilustrasi ada pada komputer , iluntrasi
biasa ditulis dan diatur sendiri, karena pengeditan dan perancangan wajah sudah ada
fasilitasnya dalam hal ilisutrasi seorang penulis diktat haris memperhatikan masalah masalah
:
9.2 Tata letak untuk mempermudah pemahaman isi buku dan mendapatkan kenyamanan
membaca.
9.3 Tipografi yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris,
9.4 Ilustrasi agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata dapat disajikan
dengan gambar, ilustrasi snagat menarik jika berupa foto foto yang berwarna..
Untuk melakukan penulisan diktat, dibawah ini ada beberapa petunjuk praktis yang dapat
dijadikan pedoman penulisan antara lain
a. Berilah jarak 3 spasi antara table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
b. Judul table atau gambar diketik pada haaman yang sama dengan table atau gambarnya,
penyebutan menggunakan table……atau gambar
c. Tepi kanan teks tdak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong.
Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan
diletakkan dibawahnya
d. Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada
halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
f. Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten
10.2 Hal Hal yang tidak boleh dilakukan :
a. Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halaman tersebut
merupakan akhir bab
c. Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
d. Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
e. Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
f. Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk
penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
g. Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi
kanan
h. Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan
hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir
11. PENUTUP
Demikian sedikit informasi yang berkaitan dengan teknik pembuatan diktat, diharapkan para
widyaiswara mampu memotivasi diri untuk menuangkan ide idenya dalam bentuk diktat yang
dapat digunakan dalam pembelajaran, yang sudah barang tentu dapat digunakan sebagai
bahan perolehan angka kredit dalam pengembangan profesi. Serta sebagai sumbangsih dalam
meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. Hal
ini disebabkan beberapa alas an; diantaranya; bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang diujikan
dalam Ujian Nasional, bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat penting dalam komunikasi
Internasional, dan bahasa Inggris merupakan bekal penting dalam kehidupan yang nyata. Dalam
pembelajaran Bahasa Inggris sebagai mata diklat tentu menyangkut beberapa keterampilan bahasa
(language skill); diantaranya keterampilan mendengarkan (listening), keterampilan berbicara
(speaking), keterampilan membaca (reading), dan keterampilan menulis (writing). Mata pelajaran
Bahasa Inggris tercantum dalam Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
penggunaannya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2006. Permen ini
ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Juni 2006. Artinya, struktur
kurikulum tersebut sudah harus diberlakukan mulai tanggal ditetapkannya Permen tersebut. Mata
pelajaran ini diajarkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs/ SMP) dari kelas VII, VIII, dan IX.
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat
literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing
bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
1. kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau
tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
2. kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei
berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam
penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;
3. kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata
bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara
berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang
timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan
kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
Modul pendalaman materi Bahasa Inggris mencakup berbagai pembahasan yang beritegrasi
dengan keempat keterampilan berbahasa; yaitu mendengar (listening), berbicara (speaking),
membaca (reading), dan menulis (writing). Semua topik pembahasannya disesuaikan dengan ruang
lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang terdapat dalam Standar Isi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Modul yang sedang Saudara baca ini mengurai tentang aspek membaca
dan menulis teks jenis Recount dan secara spesifik membahas Standar Kompetensi: Membaca;
Memahami makna teks tulis fungsional dan esai pendek sederhana berbentuk recount yang
berkaitan dengan lingkungan sekitar yang dijabarkan dalam Kompetensi Dasar: Membaca nyaring
bermakna teks tulis fungsional dan esai berbentuk recount pendek dan sederhana dengan ucapan,
tekanan dan intonasi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar serta merespon makna dan langkah
retorika dalam esai sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan
lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount.
Pada Standar Kompetensi: Menulis; Mengungkapkan makna teks tulis fungsional dan esai
pendek sederhana berbentuk recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar akan dijabarkan
dalam Kompetensi Dasar: Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esai pendek
sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk
berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount.
B. Deskripsi Singkat
Modul ini terdiri dari lima bab. Dari kelima bab tersebut terdapat dua kegiatan belajar. Pada
Bab I adalah Pendahuluan yang secara singkat menyajikan latar belakang, deskripsi singkat,
kompetensi dasar, peta konsep, relevansi/ manfaat, tujuan, dan petunjuk penggunaan modul ini.
Pada bab berikutnya merupakan kegiatan belajar yang tertuang dalam dua bab. Pada bab II
adalah kegiatan belajar 1 yang membahas “membaca teks recount”. Dalam uraian materinya
dijelaskan tentang pengertian “membaca teks recount”, fungsi/ tujuan teks recount, generic
structure teks recount, dan linguistic teks recount. Pada bab III adalah kegiatan belajar 2 yang
membahas “menulis teks recount”. Sebagai materi pokok pembahasannya terdiri dari pengertian
“menulis teks recount” dan langkah retorika penulisan teks recount. Masing-masing dari kegiatan
belajar juda memuat latihan/ tugas dan tes mandiri yang diharapkan dapat menjadi bahan untuk
mengevaluasi pemahaman peserta diklat tentang materi dari tiap kegiatan belajar.
Modul ini juga dilengkapi dengan bab evaluasi. Bab ini menyajikan soal-soal evaluasi yang
diharapkan mampu meningkatkan pemahaman peserta diklat setelah mendapatkan penjelasan dari
tiap-tiap kegiatan belajar. Dalam bab evaluasi merupakan sajian sebagai bahan review dari seluruh
materi dalam modul ini.
Bab penutup disajikan pada akhir penulisan modul ini sebagai petunjuk bahwa modul ini
memerlukan tindak lanjut yang dapat memenuhi harapan. Bab ini merupakan pengantar bagi para
peserta diklat agar dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan yang telah didapatkan
dari modul ini.
C. Standard Kompetensi
a. SK: Membaca; Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks
tulis interaksional dan monolog terutama yang berbentuk recount.
c. Indikator:
a. SK: Menulis; Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai
teks tulis interaksional dan menolong terutama yang report.
2) Mampu menulis teks berbentuk recount dengan langkah retorika yang benar
D. Peta Konsep
E. Relevansi / Manfaat
4. Menjadi bahan kajian dalam rangka peningkatan penguasaan meteri pembelajaran Bahasa Inggris,
khususnya teks recount.
F. Tujuan Pembelajaran
Secara khusus tujuan pembelajaran ini adalah agar peserta diklat mampu:
1. Keseluruhan materi yang ada dalam modul ini hendaknya dibaca secara seksama;
2. Bab Pendahuluan merupakan informasi yang menguraikan bagian penting dalam memahami modul
ini; karena itu untuk memahami, setiap peserta perlu saling tanya jawab atau diskusi baik dengan
sesama peserta maupun dengan pelatih/ narasumber;
3. Modul akan lebih baik bila dipelajari secara berkelompok untuk memahami hal-hal baik yang terkait
dengan teknis maupun teoretis;
4. Bila ada materi-materi yang kurang dipahami, peserta diklat dapat bertanya langsung kepada
narasumber yang menyampaikan materi modul ini;
5. Tugas dan latihan yang terdapat pada setiap Bab harap dikerjakan tanpa melihat kunci jawaban
terlebih dahulu.
6. Untuk menguji kemampuan terhadap penguasaan modul ini, peserta agar mengerjakan soal-soal tes
secara individu.
7. Bila peserta belum mampu menjawab sebagian besar dar soal yang ditampilkan dalam latihan
maupun tes formatif, perserta dapat mengulangi lagi dalam mempelajarinya agar setiap kompetensi
yang diharapkan dalam setiap Babnya dapat peserta penuhi.
BAB II
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Kompetensi Dasar
B. Materi Pokok:
1. Pengertian
C. Uraian Materi
Uraian materi pada kegiatan belajar 1 ini akan menguraikan tentang pengertian dari membaca
teks recount, fungsi teks recount, generic structure teks recount, dan linguistic feature teks recount.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing sub pembahasan.
1. Pengertian
Membaca adalah kegiatan yang termasuk dalam ketrampilan berbahasa. Kegiatan ini erat
kaitannya dengan bahasa tulis. Secara umum pengertian membaca dapat kita peroleh dari
Wikipedia; Reading is a multi-dimensional cognitive process of decoding symbols for the purpose of
deriving meaning (reading comprehension) and/ or constructing meaning (Free encyclopedia 13
Agustus 2008; 11.30). Pada intinya membaca merupakan proses pemahaman simbol-simbol atau
tulisan untuk menangkap maknanya. Simbol-simbol ataupun tulisan yang menjadi bahan bacaan
seringkali dalam bentuk teks.
Sebuah teks adalah suatu bentuk tulisan yang memiliki makna tertentu. Dalam mata pelajaran
bahasa Inggris yang lekat dengan ketrampilan berbahasa dalam hal mendengar (listening), berbicara
(speaking), membaca (reading), dan menulis (writing) teks memiliki peranan yang sangant penting.
Anderson & Anderson (2003: 1) memaknai teks sebagai kumpulan kata-kata yang memiliki makna
untuk berkomunikasi. Teks dengan jenis recount adalah teks yang memiliki spesifikasi sebagai teks
yang menceritakan kejadian yangn telah lampau dengan urutan waktu tertentu.
Dari penjelasan di atas, dapat kita ambil pengertian dari “membaca teks recount” adalah suatu
proses pemahaman simbol-simbol yang terdapat dalam suatu teks yang berisi informasi kejadian
yang telah lampau. Kejadian ini diceritakan sesuai dengan urutan waktunya.
Secara teknis, untuk menangkap pesan yang ada dalam teks recount pembaca harus mengerti
tujuan teks, bagian-bagian teks, dan juga ciri kebahasaannya. Dengan mengerti tujuan, bagian-
bagian, dan ciri kebahasaan teks pembaca juga akan lebih mudah mengenali jenis teks, sehingga
akan lebih mudah merespon makna yang ada dalam teks tersebut.
Ada berbagai pernyataan dan pendapat yang diungkapkan menegenai tujuan atau fungsi dari
teks jenis recount. Anderson & Anderson (2003: 48) dalam bukunya “Text Types in English 1”
mengatakan the purpose of recount is to give the audience a description of what occurred and when
it occurred. Dengan kalimat yang berbeda namun masih dalam maksud yang tidak terlalu jauh
berbeda Macken (1990: 24) mengatakan the function of recount is to tell events for the purpose of
informing or entertaining. Events are usually arranged in a temporal sequence. Dengan bahasa yang
lebih sederhana, Hammond, dkk (1992: 88) mengungkapkan the social function of recount is to
record events for the purpose of informing. Dari berbagai ungkapan kalimat tentang tujuan teks
recount di atas, dapat dipahami bahwa pada intinya teks berjenis recount adalah teks yang bertujuan
untuk menceritakan kejadian yang telah lampau. Meskipun kepentingan dalam teks berbeda; dapat
berfungsi untuk memberi informasi atau hanya sekedar untuk memberikan hiburan.
Setelah mengenali tujuan dari teks recount, maka pembaca juga harus mengerti bagian-bagian
teks jenis recount. Sehingga makna yang tertangkap dari teks jenis recount dapat dipahami dengan
tepat. Untuk memahami teks berjenis recount, pembaca harus mengenali bagian-bagian dari teks
itu. Bagian-bagian teks yang disebut generic structure dalam teks yang berjenis recount ada tiga;
yaitu orientation, series of events, dan re-orientation. Secara lebih detail, masing-masing bagian akan
di jelaskan pada paragraph berikut.
Bagian orientation merupakan bagian pengenalan dari suatu teks. Maka, pada bagian ini akan
memuat who, when, where, dan what. “WHO” maksudnya bagian ini mengemukakan siapa tokoh
yang berperan dalam teks. “WHEN” maksudnya bagian ini memuat waktu kejadian yang ada dalam
teks. “WHERE” maksudnya mengemukakan tempat dimana kejadian dalam teks itu berlangsung.
“WHAT” maksudnya mengemukakan secara singkat tentang apa yang terjadi dalam teks.
Bagian yang kedua dari teks bergenre recount adalah series of events. Pada bagian ini memuat
urutan-urutan kejadian yang ada dalam teks. Pada bagian ini, kejadian yang diceritakan harus
berurutan sesuai dengan kejadian sebenarnya. Artinya, tidak boleh terjadi salah urutan kejadian.
Sehingga, pada bagian ini sering kali menggunakan temporal conjunction untuk membantu
mengungkapkan urutan kejadian.
Bagian yang ketiga pada teks dengan genre recount adalah re-orientation. Bagian ini memang
tidak mutlak harus ada. Artinya, suatu teks recount _ias saja tidak ditemukan bagian ini. Re-
orientation adalah bagian teks yang memuat opini dari penulis atau kesimpulan dari kejadian-
kejadian yang telah diceritakan dalam suatu teks recount.
Para ahli Bahasa mengemukakan bahwa teks jenis recount memiliki beberapa bagian penting.
Yang paling sederhana, teks recount terdiri dari tiga bagian; yaitu orientation, events, dan re-
orientation (optional) (Macken, 1991: 24). Pada bagian re-orientation disebutkan bahwa bagian
tersebut optional. Maksudnya, bagian tersebut bukanlah bagian pokok; dengan kata lain bagian
tersebut boleh ada boleh juga tidak ada. Sehingga suatu teks sudah dapat disebut teks recount
apabila sudah memiliki bagian orientation, dan events.
Secara lebih detail, Hammond dkk (1992: 88) mengatakan bahwa bagian teks jenis recount
terdiri dari orientation, records of events, re-orientation, dan coda. Pada bagian orientationnya
Hammond memuat information on the context of the recount. Pada bagian ini terdapat konteks
cerita yang dimuat dalam teks tersebut. Pada bagian records of events memuat a record of events in
a temporal sequence. Pada bagian ini akan ditemukan rangkaian kejadian yang sudah sesuai dengan
urutannya. Bagian yang ketiga adalah re-orientation yang isinya adalah closure of events; yaitu
penutup cerita. Teks ini belum berakhir disini karena masih ada bagian coda. Bagian ini memuat
comment on events. Bagian coda adalah bagian optional, jadi teks recount boleh saja tidak memuat
bagian coda.
Dengan istilah yang tidak sama, Anderson & Anderson (2003: 50) mengemukakan bahwa teks
berjenis recount terdiri dari tiga bagian; yaitu orientation, series of events, dan concluding
paragraph. Tidak jauh berbeda dengan pendapat sebelumnya, bagian orientation gives background
information about who, what, where, and when. Bagian ini memberikan informasi latarbelakang
kejadian yang juga pengenalan tentang siapa yang menjadi tokoh dalam teks, apa tokoh yang
diperankannya, dimana tempat kejadiannya, dan kapan waktu kejadin dalam teks tersebut. Bagian
series of events adalah paragraphs that retell events in the order in which they happened. Bagian ini
dapat terdiri dari beberapa paragraf dengan pokok pikiran yang berbeda-beda. Paragraf-paragraf ini
menceritakan urut-urutan kejadian yang ada dalam teks tersebut. Teks jenis recount menurut
Anderson & Anderson sudah dapat diakhiri dengan dua bagian tersebut. Namun, apabila dilengkapi
maka akan ada bagian yang ke tiga; concluding paragraph. Bagian ini memuat penutup cerita
recount.
Example: 1
Event 3 After that, we ate some salad rolls and drank some
lemonade
etc
Pada contoh di atas, teks recount hanya terdiri dari dua bagian. Yaitu orientation dan events. Pada
teks di atas tidak ditemukan re-orientation ataupun coda. Teks seperti ini adalah contoh jenis teks
recount yang paling sederhana.
Example 2:
Latihan: Cobalah menganalisa bagian-bagian (generic structure) dari teks berikut ini!
a) Apakah teks berikut ini dapat dianalisa dengan tiga bagian (orientation, events, dan re-orientation )?
b) Apakah teks berikut ini dapat dianalisa dengan tiga bagian (orientation, series of events, dan
concluding paragraph)?
c) Apakah teks berikut ini dapat dianalisa dengan empat bagian (orientation, records of events, re-
orientation, dan coda)?
A Terrible Day
Mrs. Yani had a terrible day last Monday. You see, her entire life is in her
appoinment book, and she lost it.
She went to Yogyakarta for recreation. In the hotel, she looked in her
briefcase for her appoinment book, but it was not there.
She thought that maybe she put it in her bag, but it wasn’t there either.
After breakfast, she reported it to the police and called her son. Then, she
returned to the hotel. At the hotel she got a surprise. There was a message from
the receptionists. They said that they found her appoinment book. She left it
under the mattress.
Untuk mengenali sebuah teks sesuai dengan genre nya, kita dapat melihat pada ciri
kebahasaannya. Linguistic feature (ciri kebahasaan) teks recount menurut Anderson & Anderson
(2003: 50) terdiri dari proper nouns to identify those involved in the text, descriptive words to give
details about who; what; when; where; and how, the use of past tense to retell the events, dan words
that show the order of events. Dalam teks jenis recount ditemukan proper nouns. Yang dimaksud
dengan proper nouns adalah nama jelas, dalam hal ini bisa saja nama jelas tokoh, tempat; seperti
nama kota, nama negara, dsb. Dalam teks recount juga ditemukan descriptive words; yaitu
penggambaran yang dapat memberikan gambaran kepada pembaca. Descriptive words biasanya
penggambaran itu hanya merupakan penjelasan saja. Dan penggambaran itu meliputi pelaku, tokoh
yang diperankan, waktu kejadian, tempat kejadian, dan penggambaran secara fisik. Teks recount
juga memiliki ciri kebahasaan yang menggunakan past tense. Dan kata-kata yang menunjukkan
urutan kejadian; misalnya then, after that, next, dsb.
Berikut ini adalah contoh teks recount yang dapat dikenali dengan ciri-ciri kebahasaan yang
tersbut di atas:
Last week, my classmates, my teachers, and I visited Borobudur Temple. It is one of the
historical heritages for Indonesian.
Firstly we gathered in front of the gate to get the instructions from the teachers.
Then we entered the temple through the artistic gate. During the tour we saw relieves
on the walls of the temple telling about the history.
Dapat dilihat dengan jelas bahwa dalam teks recount di atas ditemukan ciri kebahasaan yaitu adanya
proper nouns: my classmates, my teachers, Borobudur. Dapat pula dilihat ciri bahasa penggunaan
past tense; misalnya: visited, gathered, entered. Ciri kebahasaan yang juga menunjukkan teks jenis
recount adalah adanya kata yang menunjukkan urutan kejadian; misalnya: firstly, then, after that.
Dalam teks tersebut juga dapat ditemukan descriptive words; it is one of the historical heritages for
Indonesian.
Linguistic feature teks recount juga dapat terdiri dari focus on specific participants, past
tense, verbs of action, use of temporal connectives to indicate sequence of events, circumtances of
time and place (Hammond et.al, 1992: 88). Pendapat ini memberikan petunjuk kepada pembaca
bahwa teks recount dapat dikenali dari ciri teks yang fokus pada tokoh khusus. Jadi dalam teks
tersebut tokohnya disebutkan dengan jelas. Teks juga dapat dikenali dengan penggunaan past tense
dalam kalimat-kalimatnya. Kalimat-kalimat yang ada dalam teks menggunakan kata kerja yang
menunjukkan kegiatan (action). Teks juga dapat dikenali dengan penggunaan penghubung waktu;
misalnya before, after, then, dsb. Jenis teks recount juga dapat dikenali dengan disebutkannya waktu
yang jelas dan tempat yang jelas pada saat kejadian.
Berikut ini adalah contoh teks jenis recount yang memiliki ciri kebahasaan seperti yang
diungkapkan oleh Hammond, dkk.
Yesterday my mother was ill. My father and I took her to the doctor. First, my
father enrolled my mother to a lady who was in charge of it. She typed the
data of my mother on the computer. Then, we waited for my mother’s turn.
When her turn came, I accompanied her to enter the doctor’s room.
The doctor listened to my mother’s complaint patiently, then he examined
her by putting a stethoscope on her chest. After that he checked my
mother’s blood pressure by using a blood tensimeter. He also asked his
assistant, a nurse, to take my mother’s temperature. She put a thermometer
in my mother’s armpit. The doctor told me that my mother had a serious
influenza. He wrote a prescription and gave it to me. He advised my mother
to stay in bed for three days and come back after a week.
Father took my mother home directly while I went to the nearest dispensary.
It was not far from the doctor’s house. I asked the pharmacist for generic
ones. They were cheaper but better. It’s the good way of buying the
medicines.
Dari contoh di atas dapat dikenali specific participant berupa my mother, my father, she. Pada teks di
atas ditemukan circumstance of time, yaitu: yesterday. Dapat pula dilihat ciri bahasa penggunaan
past tense; misalnya: listened, examined, had. Apabila dilihat dari kata kerjanya, dapat ditemukan
action verbs; seperti: typed, checked, gave. Ciri kebahasaan yang juga menunjukkan teks jenis
recount adalah adanya kata yang menunjukkan urutan kejadian; misalnya: firstly, then, after that.
Teks jenis recount juga dapat dikenali dengan ciri kebahasaan yang dikemukakan oleh
Macken (1991: 24); yaitu terdiri dari focus on individual participants, use of past tense, focus on
temporal sequence of events, use of material (or action) clauses and processes. Pada dasarnya ciri
kebahasaan tersebut tidak jauh berbeda dengan ciri kebahasaan yang dikemukakan oleh Hammond.
Sehingga penjelasan yang ada dalam teks pun juga tidak jauh berbeda. Pada ciri focus on individual
participants berarti pada tersebut terdapat partisipan yang khusus. Teks recount memiliki ciri
menggunakan past tense dalam kalimatnya. Ciri utama yang lain adalah focus on temporal sequence
of events; yaitu menitk beratkan pada keterangan waktu yang menunjukkan urutan kejadian. Pada
cirri penggunaan kata kerjanya menggunakan material (or action) clauses and processes; yaitu kata
kerja yang menunjukkan kegiatan atau proses.
Berikut ini adalah contoh teks recount yang dapat dikenali dengan ciri-ciri kebahasaan yang
tersebut di atas:
My Big Day
Last Sunday was my big day. Dad took me to the show in the morning.
Then we went to the grandstand and saw some people riding their horses in the ring.
After that, we ate some salad rolls and drank some lemonade
Dari contoh teks jenis recount di atas, maka dapat dikenali dengan adanya specific participants;
yaitu: Dad. Dapat dilihat ciri kebahasaan kalimat yang menggunakan past tense; misalnya: was, took,
bought, went. Dalam teks tersebut juga terdapat action verbs; misalnya: went, bought. Teks tersebut
juga dapat dikenali sebagai teks recount dengan adanya temporal connectives; seperti: first, then,
after that.
Latihan: Cobalah mengenali teks berikut ini dengan menemukan ciri-ciri kebahasaan teks recount!
a) Ciri kebahasaan apa saja yang dapat saudara temukan dalam teks berikut ini?
d) Temporal connective apa saja yang dapat saudara temukan dalam teks berikut ini?
A Terrible Day
Mrs. Yani had a terrible day last Monday. You see, her entire life is in her
appoinment book, and she lost it.
She went to Yogyakarta for recreation. In the hotel, she looked in her
briefcase for her appoinment book, but it was not there.
She thought that maybe she put it in her bag, but it wasn’t there either.
After breakfast, she reported it to the police and called her son. Then, she
returned to the hotel. At the hotel she got a surprise. There was a message from
the receptionists. They said that they found her appoinment book. She left it
under the mattress.
D. Rangkuman
Membaca teks recount adalah suatu kegiatan untuk memahami simbol-simbol yang berupa
rangkaian kata-kata yang berjenis recount. Secara sederhana dapat dimaknai dengan proses
pemahaman suatu teks yang berisi tentang informasi kejadian yang telah lampau.
Anderson & Anderson (2003: 48) mengungkapkan teks recount sebagai teks yang bertujuan
untuk menceritakan peristiwa yang telah lampau. Dalam bahasa Inggris, hal ini sering diungkapkan
dengan ‘retell past events’. Peristiwa yang telah lampau ini diceritakan kembali sesuai dengan urutan
kejadiannya (in sequence).
Teks berjenis recount adalah teks yang bertujuan untuk menceritakan kejadian yang telah
lampau. Karena menceritakan kejadian yang telah lampau, maka teks jenis ini termasuk teks
kelompok story. Yaitu teks yang memuat cerita dengan urutan kejadian.
Bagian-bagian atau structure dalam teks jenis recount terdiri dari orientation, series of events,
dan re-orientation. Bagian orientation memuat pengenalan yang dapat menjawab “who”, “when”,
dan “where”. Bagian series of events memuat urutan kejadian yang sesuai dengan urutan waktunya.
Teks bergenre recount biasanya diakhiri dengan bagian re-orientation. Pada bagian ini memuat opini
penulis terhadap kejadian-kejadian yang diceritakan.
Dalam teks recount ada beberapa ciri kebahasaan yang dapat digunakan untuk mengenali teks
jenis recount. Ciri kebahasaan ini lebih dikenal dengan istilah linguistic feature. Secara sederhana,
linguistic feature teks recount terdiri dari focus on individual participants, use of past tense, focus on
temporal sequence of events, use of material (or action) clauses and processes.
E. Latihan / Tugas
2. Cobalah untuk menganalisa generic structure teks berikut ini dengan melengkapi tabel!
Last week, Rifqy and I went to Surabaya by train. Traveling by train is not
only safer than by bus, but also nicer. We can see villages and green rice fields
along the way. Trains have no traffic jams and they usually run on time.
After we had got off the train, we continued to Rifqy’s uncle house. We stayed
there for two days. During our stay in Surabaya, we visited many interesting
places and tourism objects.
Title …………………………………………………………….
4. Cobalah
Orientation …………………………………………………………….
untuk
…………………………………………………………….
menganali
……………………………………………………………. sa
linguistic
……………………………………………………….……
feature
……………………………………………………………
teks di
Events ……………….…………………………………………… atas
……….…………………………………………………… dengan
menjawab
…………………………………………………………….
pertanyaa
Re-Orientation ……………………………………………………………. n-
pertanyaa
…………………………………………………………….
n berikut!
F. Tes Mandiri
Last week, my family and I went to a sea food restaurant. We went there to have dinner
together.
We sat on the table facing to the rose garden. Not long after we had our seat, a friendly waiter
came and greeted us. He offered a list of menu.
Father directly ordered a toasted squid as the main menu. Mother ordered fried shells for me
and her. Then, the waiter asked us to wait in a minutes. While waiting, we enjoyed the beauty of
roses and some cakes.
After some minutes, the waiter came with our meals. We really enjoyed the dinner because
the food was really tasty and delicious.
a. Reorientation
b. Resolution
c. orientation
d. Identification
Text 2
Last Sunday was a hot day. The sun shone brightly and the sea was calm. My brother, Jack, and
his friend, Andy, went to the seaside.
When they got there, there were many people. They were boating, swimming or playing on
the sand. Andy wanted to swim but Jack didn’t like swimming. He preferred boating to swimming.
However he didn’t have enough money to rent a boat. So, he was confused.
Andy suggested swimming. He thought that swimming was cheaper and more enjoyable. Most
people liked swimming, he added.
Then, they decided to swim. Andy was really a good swimmer. He had much practice. But Jack
wasn’t good at swim. When Andy was swimming energetically, he heard a shout for help. There was
a boy struggling in the water. It was Jack. He caught and held him. Then, he dragged him to the
shore.
Although Andy was very tired, he was very happy because he could save his friend, jack, from
drowning.
a. Swimming pool
b. Seashore
c. River
d. Waterfall
Text 3
Last year I left New Zealand for Bunaken island. I went there with a group of New Zealand
divers. There were thirteen of us going together. Getting there was not quite easy.
Soon after our arrival at Bunaken, we got a general briefing. It included a description about
how to take pictures under water. We were also told what we may and may not do.
Then, we began our diving. In our diving, we saw groups of tiny fish. In order to identify them,
we need a good guide. Without some knowledge of their habitat and behavior, it would be difficult
to identify them.
In summary, the trip was mostly enjoyable. This place is so impressive with its marine.
a. Marina’s house
b. New Zealand
c. Bunaken island
d. Driving
8. What is the content of the second paragraph?
a. Orientation
b. Event 1
c. Event 2
d. Title
c. Trip to Bunaken
c. to describe diving
My Big Day
Last Sunday was my big day. Dad took me to the show in the morning.
Then we went to the grandstand and saw some people riding their horses in
the ring.
After that, we ate some salad rolls and drank some lemonade
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
One day Brian went to school by bicycle because he didn’t have any money to take a bus. It
was a busy hour so the street was very crowded.
When he rode on his bicycle a car hit him from behind. He fell and was unconscious. Some
people helped him and a policeman called an ambulance to take him to the nearest health center.
As soon as the ambulance arrived at the hospital he was conscious. Some nurses took him to
doctor’s room by stretcher. A doctor examined him accurately and then gave an injection. The
doctor said that Brian needed a crutch to walk.
Brian was not injured seriously but he had to stay in bed for few days.
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
4. How was Brian after he fell from his bicycle?
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
Cobalah untuk menganalisa generic structure dan linguistic feature yang ada dalam teks di atas!
BAB III
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Kompetensi Dasar
1. Pengertian
C. Uraian Materi
Kegiatan belajar 2 pada modul ini membahas tentang “menulis teks recount”. Pada uraian
materinya kita akan membahas pengertian “menulis teks recount” dan langkah-langkah retorika
penulisan teks recount. Msing-masing sub pembahasan akan diuraikan sebagai berikut.
1. Pengertian
Istilah menulis seringkali dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif. Hal ini
dikarenakan menulis adalah suatu kegiatan berproduksi atau menghasilkan suatu tulisan. Pengertian
menulis yang diungkapkan dalam “Wikipedia” secara umum adalah writing is the representation of
language in a textual medium through the use of a set of signs or symbols (known as a writing
system). Dari pengeritan di atas dapat dipahami bahwa menulis sebenarnya juga merupakan
pengungkapan penggunaan bahasa namun dalam bentuk simbol dengan sistem penulisannya.
Sedangkan pengertian teks dapat dipahami sebagai rangkaian kalimat dalam paragrf-paragraf
dengan pokok pikiran tertentu. Suatu teks tentu memiliki makna yang sesuai dengan konteksnya.
Secara lebih khusus, teks recount telah dimengerti sebagai salah satu jenis teks yang memuat
informasi yang telah lampau. Kejadian-kejadian yang telah lampau ini diceritakan sesuai dengan
urutan kejadiannya.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat kita tarik pengertian dari “menulis teks recount”
dengan suatu kegiatan pengungkapan yang menggunakan bahasa tulis dalam wujud simbol-simbol
atau tulisan dengan konteks memberikan informasi tentang kejadian yang telah lampau. Kejadian
tersebut diceritakan sesuai dengan urutan waktunya.
Menurut Anderson & Anderson (2003: 54), langkah penulisan teks jenis recount ada dua
macam; yaitu three-part scaffold dan two-part scaffold. Three-part scaffold adalah langkah penulisan
teks jenis recount yang terdiri dari tiga bagian. Sedangkan two-part scaffold adalah langkah
penulisan teks jenis recount yang terdiri dari dua bagian.
Dalam Three-part scaffold terdiri dari introductory paragraph, sequence of events, dan
conclusion. Bagian yang pertama adalah introductory paragraph. Bagian in berisi tentang pengenalan
teks yang memuat “who”, “what”, “where”, dan “when”; artinya pada teks ini penulis menceritakan
siapa tokoh dalam teks, apa yang diperankan, dimana setting tempat kejadian, dan kapan waktu
kejadiannya. Pada bagian kedua; yaitu sequence of events, penulis menceritakan urutan kejadian
yang sesuai dengan urutan waktunya. Boleh saja cerita mundur ke belakang namun dengan
menggunakan flashback. Hal ini penting karena agar makna dalam teks dapat tersampaikan kepada
pembaca dengan tepat. Bagian terakhir adalah conclusion. Bagian ini sifatnya optional, yaitu penulis
bisa memilih untuk menggunakan bagian ini atau tidak. Pada bagian ini penulis menuangkan opini
atau kesimpulannya terhadap cerita yang sudah diungkapkan pada paragraf-paragraf sebelumnya.
Berikut ini skema dari penulisan teks recount dengan three-part scaffold:
(Anderson & Anderson, 2003: 54)
Contoh langkah penulisan teks recount dengan menggunakan three-part scaffold adalah sbagai
berikut:
Examp
le:
Dalam two-part scaffold terdiri dari introductory paragraph dan sequence of events. Bagian
yang pertama; yaitu introductory paragraph memuat pengenalan tentang teks recount yang akan
ditulis. Sama dengan cara penulisan yang menggunakan Three-part scaffold, bagian ini menuliskan
siapa tokoh dalam teks, apa yang diperankan, dimana setting tempat kejadian, dan kapan waktu
kejadiannya. Pada bagian yanng kedua pun juga sama dengan bagian kedua dari langkah penulisa
yang menggunakan Three-part scaffold. Pada bagian itu, penulis menceritakan urutan kejadian yang
sesuai dengan urutan waktunya. Namun pada cara penulisan ini penulis tidak perlu mengungkapkan
opini dan kesimpulannya. Sehingga, langkah penulisan teks recount telah berakhir pada langkah yang
kedua. Meskipun demikian, teks jenis recount tetap dianggap lengkap dan tidak terkurangi
substansinya.
Berikut ini skema dari penulisan teks recount dengan Three-part scaffold:
(Anderson & Anderson, 2003: 54)
Apabila dibandingkan dengan cara yang pertama, maka cara yang kedua ini sebenarnya sama.
Namun, perbedaan yang cukup jelas tampak pada bagian yang ke tiga. Pada bagian tersebut tidak
muncul pada cara penulisan yang kedua. Hal ini tidak mempengaruhi substansi dari tulisan berjenis
recount. Karena bagian conclusion (kesimpulan) adalah bagian optional, yang boleh saja ada ataupun
tidak ada.
Example:
Tugas: Cobalah mengikuti langkah-langkah berikut untuk menyusun suatu teks recount dengan
menggunakan cara three-part scaffold!
Tugas: Cobalah mengikuti langkah-langkah berikut untuk menyusun suatu teks recount dengan
menggunakan cara two-part scaffold!
D. Rangkuman
Menulis adalah suatu kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai
medianya. Menuliskan suatu teks recount merupakan penggunaan bahasa dalam bentuk tulisan
untuk mengungkapkan kejadian yang telah lampau sesuai dengan urutan kejadiannya.
Langkah penulisan teks recount ada dua macam; yaitu Three-part scaffold dan two-part
scaffold. Teks berjenis recount dapat dituliskan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Langkah pertama adalah menuliskan paragraph pengenalan yang memuat “who”, “what”, “where”,
dan “when”. Kemudian di bagian kedua, disajikan urutan-urutan kejadian sesuai dengan urutan
waktunya. Apabila cara yang digunakan adalah two-part scaffold, maka langkah penulisan sudah
selesai. Namun, apabila yang digunakan adalah Three-part scaffold maka masih ada satu langkah
lagi. Yaitu penulisan conclusion. Bagian ini memuat opini atau kesimpulan dari penulis.
E. Latihan / Tugas
3. Catatlah jawabannya!
4. Praktekkan bergantian!
5. Kemudian, susunlah jawaban dari hasil dialog Saudara agar menjadi suatu teks recount!
F. Tes Mandiri
Text 1
Yesterday was a holiday and I ….(1) my time in the kitchen to try a new recipe. It’s about making
a yoghurt milkshake. I … (2) it from my friend in Australia.
This is what I did yesterday. Before I …(3), I prepared one cup of yoghurt, two cups of milk, one
tablespoon of honey, and some fruit like banana and strawberry. First, I put the yoghurt, milk and
honey into a blender. Then, I put the fruit to the milk and yoghurt. Finally, I …(4) the milkshake into
a tall glass.
1.
a. spend
b. spends
c. spent
d. spending
2.
a. get
b. got
c. gotten
d. geted
3.
a. started
b. starts
c. starting
d. start
4.
a. pour
b. pours
c. poured
d. poor
5.
a. is
b. was
c. are
d. were
a. 3 – 5 – 1 – 4 – 2
b. 5 – 4 – 2 – 1 – 3
c. 3 – 2 – 1 – 4 – 5
d. 5 – 3 – 2 – 4 – 1
Text 2
I spent my holiday in Surabaya last week. I decided to go by bus. I bought a ticket from a ticket
agent two days before my departure day. My bus departed at seven o’clock sharp in the morning; it
would take three hours to reach Surabaya. In the middle of the trip, the bus suddenly stopped and
the passengers asked, “Why did the bus stop?” Then, the driver’s assistant got off the bus to find
out. After he returned, he told us that there was an accident, but the police had already handled it.
Our bus was trapped in the queue for about one and a half hours. We continued our trip at ten
o’clock and finally we arrived at Surabaya at twelve. My uncle and my cousins were waiting for me.
a. Three days
b. Seven hours
d. Three hours
a. At seven o’clock
b. At ten o’clock
c. At two o’clock
d. At twelve o’clock
Cobalah untuk menulis teks jenis recount dengan mengikuti pokok pikiran yang telah ditentukan!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
2. Jelaskan secara singkat yang Saudara pahami tentang menulis teks Recount!
EVALUASI
Penjelasan dalam modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
kepada peserta diklat terutama dalam mata pelajaran Bahasa Inggris untuk MTs tentang teks
recount. Dengan demikian, peserta diklat akan mampu menjelaskan kepada anak didik secara
memadai serta mampu menerapkannya melalui metode mengajar yang tepat. Modul pendalaman
materi ini juga dilengkapi dengan bab evaluasi.
Bab evaluasi ini memiliki maksud dan tujuan untuk memberikan pengayaan kepada peserta
diklat tentang keseluruhan materi yang ada di dalamnya. Dengan adanya soal-soal evaluasi maka
diharpakan dapat diketahui apakah para peserta diklat telah menerima, memahami, dan mampu
mencerna materi yang diberikan instruktur tanpa ada penyimpangan dari garis besar isi modul. Hal
seperti ini menjadi sangat penting mengingat materi ini kemudian akan disebarluaskan kepada anak
didik yang berada di tingkat MTs/ SMP.
Di samping itu, setelah membaca dan menerima pengetahuan dari modul ini, para peserta
diklat akan dapat mengembangkan wawasannya sendiri dengan mengambil contoh-contoh yang
terdapat di lingkungan sekitar, sebagai verivikasi dan juga klarifikasi sesuai dengan apa yang
diberikan secara teoretik oleh para instruktur. Pengembangan wawasan oleh para peserta diklat
tertentu saja tidak sama, bergantung pengalaman, kemampuan merangkum, dan menganalisis
bahan modul.
B. Materi Evaluasi
Materi evaluasi dalam modul pendalaman materi Bahasa Inggris tentang recount ini diambil
dari Kegiatan Belajar 1 dan 2. Pada kegiatan belajar 1 telah diberikan penjelasan tentang membaca
teks recount yang memuat pengertian, tujuan/ fungsi teks recount, generic structure teks recount,
dan linguistic feature teks recount. Pada kegiatan belajar 2 memuat penjelasan tentang menulis teks
recount yang termasuk di dalamnya penjelasan tentang pengertian dan langkah retorika penulisan
teks recount. Oleh sebab itu, peserta diklat diharapkan telah benar-benar memahami seluruh materi
tersebut dalam modul ini.
Materi evaluasi dapat dibedakan menurut kompetensi yang ditinjau dari aspek pemahaman
atau pengetahuan, aspek daya ingat, dan aspek keterampilan, mulai dari bagian awal modul sampai
dengan bagian akhir modul ini. Tingkat kemampuan orang dalam kecepatan mengerti, menafsirkan,
sampai tingkat memahami materi yanng tertuang dalam materi modul tidak sama antara satu dan
yang lainnya; bergantung pada kondisi psikologis dan kebiasaan seseorang memahami suatu bacaan.
C. Soal-soal Evaluasi
a. 2 – 3 – 1 – 4 – 6 – 5
b. 2 – 1 – 3 – 4 – 5 – 6
c. 2 – 4 – 5 – 6 – 1 – 3
d. 2 – 5 – 4 – 6 – 3 – 1
Text 1
Last month my brother and I …2... our grand parents in Solo. We went there by bus. The bus …3... air
conditioned and new. I reserved the…4…a day before leaving. We sat…5…..the driver. The Bus
reached Solo at 7 p.m. The Bus stopped at Tirtonadi, Solo. We got off and had dinner. Then we …6…
an Angkota to our grand parent’s house.
2.
a. visit
b. visits
c. visited
d. visiting
3.
a. will
b. was
c. were
d. is
4.
a. Meals
b. Tickets
c. Drink
d. Bus
5.
a. In front of
b. Behind
c. Beside
d. Opposite to
6.
a. Took
b. Take
c. Get
d. Have
Text 2
My cousin, Wildan, and I went to a volleyball match yesterday. It was between our school
team and MTs Nurul Fikri. Our team wore yellow T-shirts, bue shorts, and blue knee shocks. The
opposite team wore white and green T-shirts, green shorts and red knee shocks.
During the game, both teams were playing seriously. Our team performed like top volleyball
players. It seemed that they had a good strategy, especially in managing the ball passed by the
opponent. Spiking became the main characteristic of our team. Their opponent could not take their
spikes passing the net. It made the opponent team defenseless. When this happened, the spectators
yelled and clapped their hands. The game ended with the score of 25 – 17 and 25 – 20. Of course our
team was the winner.
Our principal, Mr. Muchtar, was proud of the team because they could win the game. Then, he
gathered all the players and said, “Let’s go to the most expensive restaurant. I will treat you all.”
They were very happy and shouted, “Yeaaaach, let’s go!s”
Text 3
I had a bad experience when I did shopping because of the shop assistant’s fault. However, the
security officer of the shop really embarrassed me. He accused me of stealing a pair of blue jeans.
That was a Sunday afternoon. I went to a fashion shop with my friends. I choose a pair of blue
jeans to buy and paid for them at cashier. Unfortunately, the shop assistant was careless. She forgot
to take the censor clip on the blue jeans. So, when I left the shop, the detector beeped. The security
officer shouted at me, “Hey, you! Stop!” Then, he took me to the manager’s room.
After examining, the security officer and the manager realized that it was not my fault. They
said they were very sorry about what had happened. Finally, the manager asked me to take one
piece of clothing for free.
(Adapted from Detik_detik Ujian Nasional Bahasa Inggris SMP/ MTs 2007)
a. At a market
b. At a shoe store
c. In a fashion store
d. At a canteen
Read the following text carefully, and then answer the questions appropriately!
Last summer holiday, my family and I spent one night at the countryside. We stayed in a small
house. It had a big garden with lots of colorful flowers and a swimming pool.
First, we made a fire in front of the house. Then, we sat around the fire and sang lots of songs
together. After that, we came into the house and had dinner. Next, we sat in the living room and
watched a movie. Finally, everybody fell asleep there.
We woke up very late in the morning and had breakfast. In the afternoon we went home. We
were all very happy.
Questions:
Dari teks di atas cobalah untuk menganalisa bagian-bagian dari teks recount!
Orientation ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Cobalah menganalisa linguistic feature teks di atas dengan melengkapi isian berikut!
I (leave) at eight in the morning. I (wait) for the bus at the bus stop. Five minutes later, a bus
(come) but it (be) full. I (can) not get in. I (wait) for the next bus. In a few minutes another bus
(come). It (be) not full so I (get) in. I (see) all beautiful scenery on the road side because I (sit) by the
window. When a conductor (come) towards me, I (buy) a ticket from him. It (cost) two thousand
rupiah. I (get) off when the bus (reach) my grandma’s house.
Setelah teks di atas utuh menjadi teks recount, cobalah menganalisa structurenya!
Orientation ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Conclusion ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan secara singkat yang Saudara pahami tentang membaca teks Recount!
6. Jelaskan secara singkat yang Saudara pahami tentang menulis teks Recount!
8. Berikan contoh temporal conjunction yang dapat digunakan dalam teks recount
Cobalah untuk menyusun teks jenis recount dengan cara two-part scaffold!
Setelah Saudara menyusun teks recount, cobalah untuk menganalisa teks yang saudara susun
dengan melihat ciri kebahasaannya.
BAB V
PENUTUP
A. Tindak Lanjut
Modul pendalaman materi ini bukanlah satu-satunya sumber bagi guru mata diklat Bahasa
Inggris MTs, untuk mendalami materi Bahasa Inggris terutama tentang teks recount Saudara diminta
untuk mencari dan membaca lebih lanjut materi terkait dari berbagai sumber yang terdapat di
perpustakaan Diklat setempat, sumber dari internet, dan sumber-sumber yang lain. Saudara dapat
menyusun resume dari berbagai sumber yang telah di dapatkan.
Bagi peserta diklat yang masih kurang memahami materi diklat dalam modul ini diharapkan
dapat memperluas wawasannya dengan lebih banyak mengenali jenis-jenis teks dan mencoba
berbagai latihan yang serupa.
B. Harapan
Harapan yang ditujukan kepada peserta diklat setelah mempelajari bahan ajar (modul) ini
adalah dapat menguasai dengan baik. Penguasaan modul pendalaman materi Bahasa Inggris tentang
recount ini meliputi aspek membaca dan juga aspek menulis. Mengingat inilah materi minimal yang
harus dikuasai peserta diklat yang akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas maka
penguasaan atas materi dalam modul ini bersifat mutlak.
Untuk langkah lebih lanjut diharapkan peserta diklat akan mampu mengaplikasikan isi modul
ini dengan dikombinasikan dengan berbagai sumber belajar yang terdapat di lapangan. Sehingga
para peserta didik akan banyak terbantu oleh para pengajar yang telah menguasai materi yang telah
disesuaikan dengan SK dan KD mata diklat yang sesuai dengan tingkatan masing-masing.
Glossarium
Introductory : Pengenalan
Record : Kenangan
Re-orientation : Bagian dalam teks recount yang memuat opini penulis atau
kesimpulan dari kejadian-kejadian yang telah diceritakan
Reaksi:
No comments:
Post a Comment
Create a Link