Anda di halaman 1dari 4

CHAIN OF CUSTODY TERHADAP BUKTI DIGITAL DALAM

MENGUNGKAP KASUS KEBOCORAN DATA

TUGAS KELOMPOK BAGIAN 1

OLEH:

KADEK PUSPAYOGA (190030267)

FEBY AYYUHAN SYARIF (170010266)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS


(ITB) STIKOM BALI
2022
1. Abstrak
Teknologi yang berkembang pesat sejalan dengan tindakan cybercrime yang meningkat
drastis, sehingga teknik dan modus baru cybercrime sulit untuk dideteksi dan dipecahkan
oleh para investigator forensik digital. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan
referensi terkait dengan kehandalan tools digital forensic dalam
mengungkap cybercrime agar diperoleh bukti digital yang berintegritas, handal dan legal
dalam proses ligitasi. Contohnya seperti kasus bocornya sebuah data seperti identitas
maupun rahasia perusahaan, untuk karena itu diperlukan investigasi barang elektronik
mengapa kebocoran data tersebut bisa terjadi.

2. Alur Proses Chain of Custody


a. Pengumpulan Bukti
Pada kasus kebocoran data hal yang paling sering terjadi karena human error, oleh
karena itu bukti yang bisa dijadikan subjek adalah, akun social media seperti Instagram,
twiter maupun seperti dari log browsing dan email. Contohnya seperti dibawah ini :

1.1 Mengklik Iklan Pop-Up yang tidak Jelas

1.2 Masuk ke situs yang kurang aman atau sekuritas tidak terjamin
1.3 Tidak Logout saat menggunakan perangkat lain

b. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan adalah mencari pencarian terakhir korban, dimana
korban melakukan login, identitas apa saja yang dimasukan, maupun lokasi korban
melaukakan kegiatannya.

c. Segel dan Label


Proses ini penting dilakukan agar penyidik tidak kehilangan bukti, hal yang bisa
dilakukan seperti menyimpan situs yang pernah dibuka,mencatat dimana sang korban
membuka situs, dan juga mencatat data apa saja yang korban pernah unggah seperti
biodata maupun gambar wajah. Contoh :
d. Transportasi dan Penyimpanan
Disini penyidik akan memberikan bukti laporan kepada pihak yang mengerti tentang
website maupun seorang programmer, karena kasus disini meliputi pada email dan
situs-situs yang dibuka oleh si korban. Proses Pengecekan bisa dilakukan seperti
dibawah ini :
1. Melihat kejelasan informasi atau customer service pada website maupun email.
Bisa dilihat apakah situs memiliki pusat bantuan atau tidak seperti dibawah ini :

2. Yang kedua kita bisa menguji website tersebut legal atau tidak, disini saya
menggunakan tools who.is :

Bila tidak ada data yang diperlihatkan, atau situs who.is meminta situs untuk
didaftarkan maka bisa disimpulkan situs illegal atau belum terdaftar.

e. Penyerahan Bukti Kembali


Tim yang melakukan penyelidikan akan melaporkan kebmbali kepada kepala
penyidik, bukti tersebut seperti kejelasan informasi dan keaslikan situs yang
dianalisis.

f. Pelaporan dan Publikasi


Penyidik akan mempublikasikan apa saja yang sudah dianalisa kepada sikorban
untuk menentukan apakah hal ini terjadi karena dengan sadar atau karena
kurangnya pengetahuan korban.

Anda mungkin juga menyukai