Anda di halaman 1dari 4

Kisi-Kisi Sejarah (CHATIME BELIIN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

1. Landasan hukum dalam pelaksanaan politik luar neger Indonesia


UUD 45 serta tujuan nasional bangsa di Pembukaan UUD alinea 4
2. Tujuan politik luar negeri bebas aktif
Menjaga kedaulatan negara, mempertahankan kemerdekaan bangsa serta menjaga
netralitas Indonesia di mata dunia, dan aktif menciptakan dan menjaga perdamaian
dunia
3. Tujuan jangka pendek pelaksanaan politik luar negeri Indonesia
Melanjutkan perjuangan anti-nekolim dan mempertahankan kenetralan dari
pengaruh Blok Barat dan Timur
4. Landasan hukum peran serta Indonesia dalam perdamaian dunia
Amanat pembukaan UUD 45 alinea 4 dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
5. Tujuan politik bebas aktif Indonesia
Menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, menjaga
netralitas Indonesia di kancah internasional dengan tetap aktif dalam menciptakan
perdamaian dunia, dan memperbaiki persaudaraan antarbangsa sendiri sebagai citra
dari semangat Pancasila
6. Makna politik bebas aktif Indonesia
“Bebas” berarti bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan diplomasi dengan
siapapun dan apapun dan tidak mengikatkan diri dari kepada suatu pihak, “Aktif”
berarti dalam berpolitik luar negeri mengambil peran secara aktif untuk menciptakan
perdamaian abadi
7. Dasar pertimbangan pemerintah RI memutuskan melaksanakan politik luar negeri
yang bebas aktif
Menciptakan perdamaian di dunia dan meredakan ketegangan dunia
8. Dasar hukum dan kontribusi Indonesia dalam ikut serta melaksanakan perdamaian
dunia
Amanat pembukaan UUD 45 alinea ke-4
9. Makna kutipan pidato Moh. Hatta berjudul Mendayung Antara Dua Karang
Indonesia harus dapat memilih jalan tengah dan tidak berpihak atau mengadopsi
ideologi dari kedua negara adidaya yang sedang dalam Perang Dingin
10. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa pelaksanaan Demokrasi
Terpimpin
Condong berpihak kepada negara beraliran kiri (Cina, Uni Soviet) karena Sukarno
(and I, Mahes) bersimpati dengan ideologi sosialis yang mempunyai doktrin anti-
kolonialis dan anti-imperialis seperti pembentukan Poros Jakarta-Phnom Penh-
Hanoi-Peking-Pyongyang dan penyelenggaraan GANEFO. Politik luar negeri pada
masa ini juga didominasi oleh hasrat Sukarno untuk menciptakan dunia yang bebas
dari penjajahan dengan cara apapun yang diperlukan, seperti pembentukan GNB,
operasi Trikora, dan Konfrontasi dengan Federasi Malaya
11. Ciri pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru
Mulai agak melakukan politik bebas-aktif yang sangat bertolak belakang dengan
politik luar negeri Sukarno yaitu lebih condong ke blok barat. Indonesia
menormalisasi hubungan dengan Malaysia, kembali masuk ke PBB, dan memutuskan
hubungan diplomatis dengan RRC
12. Ciri pelaksanaan politik luar negeri pada masa Reformasi
Mulai melaksanakan politik bebas-aktif dengan semangat demokrasi dan liberalisme
terlihat dalam pembuatan kebijakan politik luar negeri
13. Makna Deklarasi Djuanda
Menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang satu
kesatuan wilayahnya utuh dan laut-laut antar pulau merupakan bagian dari negara
14. Akibat secara politik batas wilayah laut Indonesia berdasarkan ordonansi Belanda
tahun 1939
Kapal asing dapat dengan leluasa masuk ke perairan Indonesia tanpa membayar
pajak apapun, wilayah Indonesia terpecah belah dan tidak berada dalam satu
kesatuan yang utuh
15. Latar belakang Deklarasi Djuanda
Keinginan bangsa Indonesia untuk menyatukan pulau Nusantara menjadi satu
kesatuan serta menjadikan laut antarpulau menjadi wilayah teritorial NKRI agar
kapal asing tidak dapat masuk wilayah Indonesia dengan mudah
16. Konsekuensi dari peraturan ordonantie maritime Belanda tahun 1939
Peraturan Ordonantie Maritime Belanda menyatakan bahwa batas wilayah Hindia
Belanda hanya 3 mil dari lepas pantai terjauh masing-masing pulau, dengan ini pulau
Nusantara terpecah belah dan tidak bersatu serta kapal asing dapat masuk dengan
mudah
17. Pemimpin yang ikut menjadi pemrakarsa diadakannya Konferensi Asia-Afrika
Ali Sastroamidjojo (PM Indonesia), Sir John Lionel Kotelawala (PM Sri Lanka),
Muhammad Ali Jinnah (Bapak Pendiri Pakistan), Jawaharlal Nehru (PM India), dan U
Nu (PM Myanmar)
18. Konferensi pendahuluan untuk menjajaki diadakannya Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Kolombo dan Konferensi Bogor
19. Tujuan diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika
Mempromosikan budaya negara-negara yang baru merdeka, memajukan kerja sama
antar bangsa Asia-Afrika, memajukan perdamaian dunia, mempertimbangkan
masalah seperti kolonialisme dan imperialisme
20. Peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika secara umum
Negara pemrakarsa diadakannya KAA, tuan rumah KAA serta Konferensi Bogor,
panitia utama pelaksana KAA
21. Isi dari Dasasila Bandung thaun 1955
Menghormati hak dasar manusia, menghormati kedaulatan dan integritas suatu
bangsa dan negara, menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui
persamaan semua ras dan bangsa di dunia, tidak ikut campur persoalan negara lain,
menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri, tidak menggunakan
peraturan dan pertahanan kolektif dalam bertindak demi kepentingan negara besar,
tidak mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas teritorial
atau kemerdekaan politik suatu negara, mengatasi segala bentuk perselisihan
internasional dengan jalan damai, memajukan kepentingan bersama dan kerjasama,
dan menghormati hukum dan kewajiban internasional
22. Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia
Mengirim kontingen Garuda dalam pasukan perdamaian PBB di Kongo dan Timur
Tengah, ikut dalam PBB, mendirikan GNB, memprakarsai KAA
23. Alasan Indonesia terlibat dalam Gerakan Non Blok
Agar terhindar dari pengaruh dan tidak mengikuti blok manapun dalam Perang
Dingin dalam rangka melaksanakan politik bebas aktif
24. Tujuan dibentuknya Gerakan Non Blok
Mengupayakan untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan,
dan integritas negara anggota
25. Ciri organisasi Gerakan Non Blok
Termasuk negara NEFO (New Emerging Forces) yaitu negara-negara baru yang relatif
anti-kolonialis dan anti-imperialis yang termasuk negara terjajah
26. Negara pendiri ASEAN
Indonesia (Adam Malik), Malaysia (Tun Abdul Razak), Filipina (Narsisco Ramos),
Singapura (Sinnathamby Rajaratnam), Thailand (Thanat Khoman)
27. Peran aktif Indonesia di Kawasan ASEAN
Menggagas Komunitas Keamanan ASEAN, pendiri ASEAN, penyelenggara KTT
pertama, tempat sekretariat ASEAN, memfasilitasi perdamaian pemerintah Filipina
dengan gerakan separatis Front Pembebasan Islam Moro (MILF, no joke)
28. Arti penting yang dapat dipetik oleh bangsa Indonesia dari pelaksanaan Jakarta
Informal Meeting
Indonesia mampu memelihara konsistensi dalam menegakkan perdamaian di
kawasan Asia Tenggara
29. Makna organisasi ASEAN bagi negara-negara anggotanya
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, hankam, dan sektor lainnya
serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan
terhadap keadilan dan supremasi hukum
30. Keterlibatan bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia
Mengirim kontingen Garuda dalam pasukan perdamaian PBB di Kongo dan Timur
Tengah, ikut dalam PBB, mendirikan GNB, memprakarsai KAA
31. Nilai-nilai yang terdapat dari KAA
Penghormatan terhadap kedaulatan negara di dunia, kesejahteraan, kerja sama
internasional, dan hidup berdampingan secara damai
32. Tujuan kegiatan berpikir ilmu pengetahuan
Idk lol
33. Latar belakang pengembangan teknologi pangan oleh bangsa Indonesia
Idk lol
34. Program utama Revolusi Hijau
Intensifikasi pertanian dengan Panca Usaha Tani meliputi pemilihan bibit unggul,
pengolahan tanah secara baik, pemupukan, irigasi, hingga pemberantasan terhadap
hama. Ekstensifikasi pertanian dengan cara memperluas dan membuka lahan baru.
Diversifikasi pertanian dengan menanam berbagai macam tanaman dengan sistem
tumpang sari agar gagal panen dapat dikurangi dampaknya. Rehabilitasi pertanian
dengan memulihkan produktivitas
35. Dampak negatif dari pemanfaatan IPTEK dalam bidang informasi dan komunikasi
Terjadi penyadapan, tersebarnya banyak hoax, cyberbullying, kecanduan internet
dan game (gw banget)
36. Dampak positif perkembangan IPTEK
Kehidupan manusia menjadi lebih mudah, mempercepat proses produksi, membuka
peluang bisnis dan investasi baru
37. Arti Gerakan Revolusi Hijau
Upaya pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan
hasil pangan secara optimal
38. Keuntungan dari program Revolusi Hijau di Indonesia
Meningkatnya kesejahteraan petani, menguatnya ekonomi pedesaan, meningkatkan
ketahanan pangan nasional, membuka kesadaran masyarakat pedesaan akan
pentingnya adaptasi teknologi
39. Fokus Gerakan Revolusi Hijau di Indonesia
Meningkatkan pemenuhan pangan pokok khususnya serealia kebutuhan karbohidrat
yang menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada beras terbesar pada awal
tahun 1980an
40. Dampak positif dan negatif dari program Revolusi Hijau
Positif : Meningkatnya kesejahteraan petani, meningkatnya produksi lahan
pertanian, meningkatnya ketahanan pangan
Negatif : Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan pestisida yang tidak
ramah lingkungan, timbulnya kesenjangan terhadap desa yang tidak mendapat
teknologi karena penyebarannya tidak merata, munculnya kapitalisme predator
dalam sektor pertanian

Anda mungkin juga menyukai