Halaman | i
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
DAFTAR ISI
Hal:
Sambutan Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN i
Daftar Isi iii
Kerangka Kerja (Perspektif Kesisteman) KPKU BUMN iv
PENGANTAR 1
Fokus KPKU BUMN 2
Tahapan Memahami KPKU BUMN 4
Membangun Kesiapan Penilaian KPKU BUMN 5
PENJELASAN KERANGKA KERJA (PERSPEKTIF KESISTEMAN) KPKU BUMN 7
TATA NILAI INTI DAN KONSEP KPKU BUMN 9
STRUKTUR KRITERIA KPKU BUMN 18
BOBOT NILAI KRITERIA KPKU BUMN 19
DAFTAR ISTILAH 62
SISTEM PENILAIAN KPKU BUMN 76
Dimensi Penilaian PROSES 76
Dimensi Penilaian HASIL 79
Tahapan Proses Penentuan Skor 80
Tabel Sistem Penilaian PROSES 81
Tabel Sistem Penilaian HASIL 82
Halaman | ii
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Profil Perusahaan
2 5
Perencanaan Fokus
Strategis Tenaga Kerja
1 7
Kepemimpinan Hasil
3
6
Fokus
Fokus Operasi
Pelanggan
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Halaman | iii
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
PENGANTAR
Sebelum lebih jauhmenelusuri kriteria KPKU BUMN, pengelolaan PROSES dan HASIL yang unggul,
ada baiknya perusahaan mengawali dengan yaitu:
pertanyaan yang mendasar tentang keunggulan 1 Kepemimpinan
kinerja yaitu: 2 Perencanaan Strategis
• Apakah saat ini perusahaansudah berjalan 3 Fokus Pelanggan
dengan baik sesuai dengan yang diinginkan?. 4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen
Pengetahuan
• Jika belum, apa saja area yang harus 5 Fokus Tenaga Kerja
diperbaiki/ditingkatkan dan bagaimana 6 Fokus Operasi
caranya?. 7 Hasil
Halaman | 1
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Halaman | 2
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Halaman | 3
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Berikut tahapan yang akan membimbing perusahaan untuk lebih mudah memahami KPKU BUMN.
1. Baca pertanyaan yang ada di PROFIL PERUSAHAAN dan perhatikan jawaban perusahaan
Apakah perusahaan mengalami kesulitan ketika menjawab atau sebaliknya mudah
menjawabnya?
Selanjutnya lakukan diskusi atas maksud setiap pertanyaan pada PROFIL PERUSAHAAN
dengan unit kerja yang sehari-hari mengelolanya di perusahaan, kemudian jawab pertanyaan
tersebut lebih baik dan lebih tepat lagi.
Pertanyaan PROFIL PERUSAHAAN adalah pertanyaan awal dari KPKU BUMN.
4. Manfaatkan KPKU BUMN, sebagai bagian dari acuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
dan upaya membangun keunggulan perusahaan.
Perlu diingat, bahwa tujuan penerapan/penilaian KPKU BUMN adalah untuk
memperbaiki/meningkatkan kinerja perusahaan dan bukan mencari jawaban atas pertanyaan
sebagaimana sebuah penilaian dalam ujian..
Halaman | 4
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
1. Inilah saat yang tepat bagi seluruh pimpinan dan karyawan bersatu padu untuk membangun
keunggulan perusahaan. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi - Apa saja
keberhasilan yang telah diraih oleh perusahaan pada tahun-tahun lalu dan saat ini?
2. Lakukan evaluasi untuk menemukan kesenjangan atas kriteria KPKU BUMN dan penerapannya di
perusahaan dan bagaimana perusahaan lain menerapkannya? Disarankan untuk melakukan
penilaian sendiri (self assessment) sebelum dilakukan penilaian oleh eksternal.
3. Awali dengan menjawab pertanyaan pada PROFIL PERUSAHAAN. Apakah Tim yang telah dibentuk
dan ditugasi menemui kesulitan? Atau sangat sedikit informasi untuk bisa menjawab, atau masih ada
sedikit konflik/perbedaan jawaban diantara anggota tim? Sebaiknya ada yang mencatat dan
selanjutnya menjadi masukan untuk tindakan perbaikan. Inilah langkah pertama penilaian KPKU
BUMN.
4. Jawab pertanyaan demi pertanyaan untuk masing-masing kriteria sehingga perusahaan tahu apa
yang harus diperbaiki/ditingkatkan. Tahapan ini meskipun belum secara terintegrasi dan menjawab
analisis sebabakibat, namun perusahaan telah mampu melakukan identifikasiawal secara individual.
Contoh:
- Bidang SDM melakukan evaluasi atas kriteria 5 Fokus Tenaga Kerja.
- Bidang Produksi, Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan melakukan evaluasi atas kriteria 3
Fokus Pelanggan.
- Bidang Perencanaan Perusahaan melakukan evaluasi atas kriteria 2 Perencanaan Strategis,
dan seterusnya.
5. Gunakan pertanyaan-pertanyaan KPKU BUMN sebagai panduan bagi perusahaan untuk memahami
apa yang terpenting bagi perusahaan agar perusahaan fokus dan terarah. Beberapa pertanyaan
adakalanya tidak atau belum diketahui jawabannya, hal ini kemungkinan besar karena BELUM
dilakukan oleh perusahaan. Untuk itu berikan penekanan sebagai catatan perbaikan.
6. Manfaatkan tabel SISTEM PENILAIAN untuk membantu perusahaan memahami kematangan/tingkat
maturitas PROSES dan pencapaian HASIL. Apakah perusahaan berada di tingkat nilai Persyaratan
Dasar? (Basic Requirement) atau Persyaratan Umum? (Multiple Requirement) atau Persyaratan
Lengkap? (Multiple Requirement).
7. Sebaiknya, perusahaan melakukan penilaian sendiri (self assessment), sebelum dinilai oleh eksternal,
sehingga secara utuh dan terintegrasi sebenarnya perusahaan telah memperoleh gambaran atas
penilaian dari ketujuh kriteria KPKU BUMN sebelum assessor eksternal menilai perusahaan.
8. Bentuk Tim untuk merekam dan menindaklanjuti hasil penilaian individual (self assessment).
1. Mengidentifikasi siapa saja dan unit-unit kerja apa saja yang signifikan.
2. Membentuk Champion Team untuk merespon jawaban Profil Perusahaan dan jawaban dari setiap
pertanyaan kriteria KPKU BUMN. Pastikan ada penanggungjawab setiap kategori.
Halaman | 5
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
3. Memastikan bahwa setiap kelompok kategori dari Champion Team telah mengumpulkan data,
dokumen, kebijakan, bukti proses, bukti pencapaian kinerja dan bukti-bukti lainnya untuk acuan
merespon jawaban dari setiap pertanyaan kriteria.
4. Fasilitasi antar kelompok kategori Champion Teamuntuk saling bertukar informasi sehingga dapat
ditemukenali ketidakselarasan jawaban yaitu “jawaban yang tidak nyambung” atau “tidak dapat
ditunjukkan benang merahnya” dari respon jawaban kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
5. Mintalah masing-masing kelompok Champion Team untuk mengkomunikasikan respon jawaban
mereka dan rencana tindak lanjutnya.
6. Pastikan respon jawaban dan rencana tidak lanjut yang disusun oleh Champion Team terintegrasi
dengan program kerja dan tindakan dari Pimpinan Senior unit kerja yang terkait.
7. Lakukan self assessment dengan melibatkan Champion Team dan Pimpinan Senior dengan
keterbukaan dan kerjasama yang baik untuk menilai integrasi secara menyeluruh atas kriteria KPKU
BUMN dan penerapannya di perusahaan.
***
Halaman | 6
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
1. Kepemimpinan.
2. Perencanaan Strategis.
3. Fokus Pelanggan.
4. Pengukuran Analisis dan Manajemen Pengetahuan.
5. Fokus Tenaga Kerja.
6. Fokus Operasi.
7. Hasil.
Bila diperhatikan pada gambar tersebut, maka dari atas kebawah terdapat beberapa elemen dasar yaitu:
Profil Profil Perusahaan (lihat bagian atas gambar) menjelaskan secara kontekstual cara
Perusahaan perusahaan beroperasi, lingkungan perusahaan, hubungan kerja perusahaan
dengan pemangku kepentingan dan situasi strategis termasuk lingkungan kompetitif,
tantangan dan keunggulan strategis yang dimiliki perusahaan serta penjelasan
tentang sistem peningkatan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan.
Profil Perusahaan merupakan pemandu atau langkah awal pengelolaan keunggulan
kinerja perusahaan.
Sistem Kinerja Sistem kinerja yang terdiri dari tujuh kategori (lihat bagian tengah gambar), dimana
enam di antaranya adalah kategori PROSES dan yang ke tujuh adalah kategori
HASIL.
• Tiga serangkai KEPEMIMPINAN
Kelompok tiga kategori disebelah kiri yaitu Kepemimpinan (kategori 1),
Perencanaan Strategis (kategori 2) dan Fokus Pelanggan (kategori 3)
merupakan tiga serangkai kepemimpinan.
Kategori-kategori ini ditempatkan bersama untuk menekankan pentingnya fokus
kepemimpinan pada strategi dan pengelolaan pelanggan, juga sebaliknya
pentingnya mengelola suara pelanggan untuk mendasari kepemimpinan dan
menyususun strategi perusahaan. Pimpinan senior menetapkan arah
perusahaan dan mencari peluang masa depan untuk perusahaan melalui
penetapan visi, misi dan budaya perusahaan, selanjutya disusun rencana
strategis dan rencana aksi perusahaan untuk merealisasikannya.
• Tiga serangkai HASIL
Kelompok tiga kategori disebelah kanan yaitu Fokus Tenaga Kerja (kategori 5),
FokusOperasi (kategori 6) dan HASIL (kategori 7) merupakan tiga serangkai
hasil.
Dimilikinya tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk menjalankan pekerjaan
dan memberikan sepenuhnya seluruh potensi dan kemampuannya kepada
Halaman | 7
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Tanda Panah Panah besar horizontal ditengah yang menghubungkan tiga serangkai
KEPEMIMPINAN dan tiga serangkai HASIL adalah menunjukkan adanya hubungan
yang sangat penting dalam membangun keberhasilan perusahaan antara arah
kepemimpinan, rencana perusahaan dan keinginan pelanggan dengan fokus teaga
kerja, fokus operasi dan HASIL yang akan dicapai perusahaan.
Selain itu, panah tersebut juga menunjukkan hubungan langsung antara
Kepemimpinan (Kategori 1) dan HASIL Kategori 7). Kempimpinan yang kuat akan
berkontribusi nyata pada dicapainya keberhasilan perusahaan.
Panah kecil bermata dua yang kita jumpai di gambar yang menghubungkan antar
kategori adalah menunjukkan pentingnya proses umpan balik dalam sebuah sistem
manajemen kinerja yang efektif juga menunjukkan adanya keterkaitan antar kategori
juga antara kategori dengan Profil Perusahaan.
***
Halaman | 8
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Berikut penjelasannya:
1. Kepemimpinan Pimpinan seniorperusahaan harusmenetapkan: arah dan menciptakan organisasi
yang visioner
yang fokus pada pelanggan, tatanilaiperusahaanyang jelas serta dilaksanakan dan
harapanyang tinggi untuk tenaga kerja. Arah, tata nilai dan harapan tersebut
harusmenyeimbangkan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.
Pimpinan senior perusahaan harus memastikan terciptanya strategi, sistem dan
metodeuntuk mencapaikeunggulan kinerja, memicu tumbuhnya inovasi,
membangun pengetahuan dan kapabilitas, serta memastikan keberlangsungan
perusahaan. Tatanilai dan strategi yang telah ditetapkan harusmemandu semua
aktivitas dan pengambilan keputusanperusahaan. Pemimpin
seniorharusmenginspirasi dan mendorong seluruh tenaga kerja untuk berkontribusi,
berkembang dan belajar, lebih inovatif dan menghasilkan perubahan yang
bermakna.
Pimpinan seniorperusahaan harusbertanggung jawabkepada organ perseroan
(Dewan Komisaris dan RUPS) atas tindakan dan kinerjanya. Dewan Komisaris,
Direksi dan Pimpinan Senior perusahaan pada akhirnya harusbertanggung
jawabkepada seluruh pemangku kepentingan atas etika, tindakan dan
kinerjaperusahaan dan pemimpin seniornya.
Halaman | 9
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
2. Keunggulan Kinerja dan mutu perusahaandinilai oleh pelanggan. Dengan demikian, perusahaan
yang digerakkan harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan sungguh-sungguh
pelanggan memperhatikan fitur dan karakteristik produk serta akses dan dukungan pelanggan
yang memberikan manfaat kepada pelanggan. Perilaku tersebut mengarah pada
akuisisi, kepuasan, preferensi dan kesetiaanpelanggan, menghasilkan referensi
yang positif (positive referrals),yang pada akhirnya, menghasilkan kesinambungan
bisnis. Keunggulan yang digerakkan pelanggan,memiliki komponen-
komponenmasa kini maupun masa depan: yaitu memahami keinginan pelanggan
pada saat ini dan mengantisipasikeinginan pelanggan serta potensi pasar dimasa
depan.
Nilai dan kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor berdasarkan
pengalaman pelanggan berinteraksi dengan perusahaan. Faktor tersebut meliputi
hubunganpelanggan yang membentuk kepercayaan, keyakinan, serta kesetiaan.
Keunggulan yang digerakkan pelangganbermakna lebih dari sekedar mengurangi
berbagai kecacatan dan kesalahan, memenuhispesifikasi, atau mengurangi
keluhan. Namun demikian, faktor-faktor tersebut memberi kontribusi akan
pandangan pelanggan terhadapperusahaan dan dengan demikian merupakan
bagian penting dari keunggulan yang digerakkan pelanggan. Selain itu,keberhasilan
perusahaan dalam pemulihan kecacatan, kesalahan layanan dan kekeliruan,
sangat penting untuk mempertahankan pelanggan dan mengikat pelanggan dalam
jangka waktu yang panjang.
Sebuah perusahaan yang digerakkan pelanggantidak hanya menunjukkan
karakteristikproduk dan layanan yang memenuhi persyaratan minimum pelanggan
namun juga fitur-fitur dan karakteristik tersebut yang membedakan
perusahaandaripesaingnya. Perbedaan tersebut dapat didasarkan padapenawaran
yang inovatif, kombinasipenawaran produk dan layanan, kustomisasi penawaran,
banyak pilihan mekanismeakses, respon yang cepat, atau hubungan yang
istimewa. Dengan demikian, keunggulan yang digerakkan pelangganmerupakan
sebuah konsep yang strategis. Konsep ini dijalankan untuk mempertahankan dan
menjaga kesetiaanpelanggan, memperoleh pangsa pasar dan menumbuhkan
usaha. Konsep ini menuntut kepekaan yang terus-menerus terhadap persyaratan
pelanggan dan pasar yang senantiasa berubah dan tumbuh, serta terhadap faktor-
faktor yang mendorong keterikatan pelanggan. Konsep ini menuntut
perhatianpenuh terhadap suara pelanggan dan antisipasi terhadap
perubahanpasar. Oleh karena itu, keunggulan yang digerakkan pelangganmenuntut
suatu budaya yang fokus terhadap pelanggan dan kecekatan (agility) perusahaan
Halaman | 10
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
individu baik, yang meliputi berbagi pengetahuan melalui proses-proses yang sistematis.
Pembelajaran organisasi meliputi perbaikan berkelanjutan terhadap metode/sistem
yang ada maupun perubahan atau inovasi yang signifikan, yang mengarah kepada
target-target dan metode/sistem yang baru.
Kebutuhan akan pembelajaran perlu dilekatkan dalam cara perusahaan beroperasi.
Hal ini berarti bahwa pembelajaran adalah:
• Merupakan suatu kegiatan rutin sehari-hari.
• Dipraktekkan pada tingkatan individu, unit kerja dan perusahaan.
• Merupakan hasil pemecahan masalah pada sumbernya (“akar masalah”).
• Difokuskan pada pembangunan dan berbagi pengetahuan di seluruh
perusahaan.
• Digerakkan oleh peluang untuk menghasilkan perubahan yang signifikan
dan bermakna serta untuk melakukan inovasi.
Sumber-sumber pembelajaran meliputi gagasan pegawai dan relawan, riset dan
pengembangan (R&D), masukan pelanggan, berbagi praktek-terbaik dan
benchmark.
Pembelajaran organisasi diarahkan untuk menghasilkan :
• Peningkatan nilai bagi pelanggan melalui pembaharuan produk dan
layanan.
• Pengembangan peluang bisnisbaru.
• Pengembangan dan peningkatan proses-proses atau model bisnis baru.
• Pengurangan kesalahan, kecacatan, limbah dan biaya yang terkait.
• Peningkatan kinerja daya tanggap dan siklus waktu.
• Meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam penggunaan seluruh
sumber daya.
• Peningkatan kinerja perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab
sosialnya.
Keberhasilan tenaga kerja tergantung dari adanya kesempatan pembelajaran
individu dan untuk mempraktekkan keterampilanbaru.Keberhasilan pemimpin
tergantung pada akses terhadap jenis-jenis peluang semacam ini.
Perusahaan berinvestasi dalam pembelajaran individu melalui pendidikan, pelatihan
dan kesempatan lainnya untuk keberlangsungan pertumbuhan dan pengembangan.
Kesempatan tersebut bisa meliputi rotasi kerja dan peningkatan upah untuk
pengetahuan dan keterampilan yang digunakan. on-the-job training menawarkan
cara yang murah untuk pelatihan lintas fungsi dan mengaitkan pelatihan secara
lebih baik dengan kebutuhan dan prioritasperusahaan. Program-program
pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk
pembelajaran berbasis komputer dan Webserta pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran individu diarahkan untuk menghasilkan:
• Tenaga kerja yang memiliki ikatan tinggi dengan perusahaan, kepuasan
dan loyalitas karyawan yang tinggi.
• Terjalinnya pembelajaran lintas fungsi/lintas unit kerja di perusahaan.
• Terbangunnya pengetahuan sebagai aset berharga di perusahaan.
• Perbaikan lingkungan kerja untuk menghasilkan ide dan inovasi.
Halaman | 11
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
4. Pengharkatan Keberhasilan suatu perusahaan tergantung dari kertikatan tenaga kerja dan mitra
tenaga kerja dan kerjanya dengan perolehan manfaat yang bermaknadari pekerjaannya, arah
mitra perusahaan yang jelas, akuntabilitas kinerja serta lingkungan kerja yang aman,
tenaga kerja yang dapat dipercaya dan kooperatif.
Selain itu, juga perusahaan berhasil mendayagunakan keragaman latar belakang,
pengetahuan, keterampilan, kreativitas serta motivasitenaga kerja dan mitranya.
Menghargai (memberikan pengharkatan) kepada tenaga kerja memiliki arti bahwa
perusahaan berkomitmen terhadap keterikatan secara profesional dan emosional
dengan tenaga kerja, berkomitmen untuk kepuasan, pengembangan dan
kesejahteraan tenaga kerja. Hal ini tentu akan melibatkan praktek-praktek kerja
yang lebih fleksibel dan berkinerja tinggi yang disesuaikan dengan berbagai
kebutuhan tempat kerja dan kehidupan keluarga.
Tantangan utama dalam bidang pengharkatan tenaga kerja antara lain:
• Menunjukkan komitmen pemimpin terhadap keberhasilan mereka.
• Memberikan pengakuan diluar sistem kompensasi reguler.
• Menawarkan pengembangan dan kemajuan di dalam perusahaan.
• Berbagi pengetahuan organisasi sehingga tenaga kerja dapat melayani
pelanggan dengan lebih baik dan memberi kontribusi terhadap
pencapaian tujuan strategis.
• Menciptakan lingkungan yang mendorong pengambilan risiko yang
rasional dan inovasi.
• Menciptakan lingkungan yang mendukung keragaman tenaga kerja.
Perusahaan perlu membangun kemitraan internal dan eksternal untuk mencapai
seluruh tujuannya dengan lebih baik. Kemitraan internal dapat meliputi kerja sama
buruh-manajemen. Kemitraan dengan tenaga kerja dapat meliputikesempatan
pengembangan, pelatihan lintas fungsi, atau keterlibatan di dalam tim kerja
organisasi yang berkinerja tinggi.
Kemitraan internal dapat juga meliputi penciptaan hubungan kerjasama diantara
unit-unit kerja atau antar pegawai dan relawan untuk meningkatkan fleksibilitas,
ketanggapan dan berbagi pengetahuan.
Kemitraan eksternal dapat dilakukan dengan pelanggan, pemasok dan lembaga
pendidikan atau organisasi kemasyarakatan. Kemitraan atau aliansi strategis
merupakan kemitraan eksternal yang semakin penting. Kemitraan tersebut dapat
menawarkan jalan masuk ke pasar yang baru atau menjadi landasan bagi produk
baru atau layanan dukungan bagi pelanggan. Juga, kemitraan dapat
memperbolehkan perpaduan kompetensi inti atau kapabilitas kepemimpinan
perusahaan dengan kekuatan dan kapabilitas mitra yang saling melengkapi untuk
menjawab permasalahan bersama. Kemitraan tersebut bisa menjadi sumber
keuntungan strategis untuk perusahaan.
Kemitraan internal dan eksternal yang berhasil mengembangkan tujuan-
tujuanjangka panjang, yang menjadi dasar bagi investasi bersama dan saling
Halaman | 12
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
5. Kecekatan Untuk berhasil pada lingkungan kompetisi yang selalu berubah, menuntut
kecekatan—suatu kemampuan untuk berubah dengan cepat serta fleksibilitas.
Perusahaan menghadapi siklus yang semakin pendek untuk memperkenalkan
produkbaru ataupun produk yang disempurnakan.
Perbaikan-perbaikan yang signifikan dalam hal waktu tanggap (response time)
sering membutuhkan sistem kerja yangbaru, penyederhanaan terhadap unit-unit
dan proses-proseskerja, atau kemampuan berpindah dengan cepat dari suatu
proses ke proses lainnya. Tenaga kerja yang telah dilatih lintas fungsi dan
diberdayakan merupakan aset vital dalam lingkungan yang penuh tuntutan
semacam itu.
Faktor keberhasilan utama dalam memenuhi tantangan kompetitif adalah fase
desain-hingga-peluncuran (inisiasi fitur produkataulayanan) atau siklus waktu
inovasi. Untuk memenuhituntutanpasar yang terus berubah dengan cepat,
perusahaanperlu melakukan integrasi tahap demitahap (sepertiperekayasaan yang
serentak) terhadap aktivitas-aktivitas dari tahap riset atau konseptualisasi hingga ke
komersialisasi atau implementasi.
Saat ini seluruh aspekkinerja waktu menjadi lebih penting dan siklus waktu sudah
menjadi sebuah ukuran proses utama. Banyak manfaat penting lainnya berasal dari
fokus pada aspek waktu, perbaikan waktu sering mendorong perbaikan yang
secara simultan dalam sistem kerja, organisasi, mutu, biaya, integrasi rantai
pasokan, produktivitas dan kesinambungan dalam perekonomian yang menantang.
Halaman | 13
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
7. Pengelolaan Inovasi adalah melakukan perubahan yang bermakna untuk memperbaiki produk,
inovasi jasa, program, proses, operasi dan model bisnis suatu perusahaan dalam rangka
menciptakan nilai baru untuk para pemangku kepentingan perusahaan.
Inovasiharus membawa perusahaan menuju dimensi-dimensi kinerja baru.
Inovasimenyangkut pengambilan risiko yang rasional. Inovasitidak lagi terbatas
pada departemen riset dan pengembangan, inovasipenting bagi seluruh
aspekoperasi dan seluruh sistem kerja dan proses kerja. Perusahaanharus
diarahkan dan dikelola sehingga inovasimenjadi bagian budaya pembelajaran.
Inovasiharus dipadukan ke dalam pekerjaan sehari-hari dan harus didukung oleh
sistem perbaikan kinerja. Proses-proses sistematis untuk inovasi harus menjangkau
ke seluruh perusahaan.
Inovasitumbuh berdasarkan akumulasi pengetahuan dari perusahaan dan orang-
orangnya. Oleh karena itu, kemampuan untuk secara cepat menyebarluaskan dan
memanfaatkan pengetahuan ini sangat penting dalam mendorong inovasi
perusahaan.
Halaman | 14
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
10. Fokus pada hasil Pengukuran kinerja perusahaan perlu fokus pada hasil-hasil utama. Hasil harus
dan penciptaan digunakan untuk menciptakan dan menyeimbangkan nilai bagi pemangku
nilai kepentingan utama pelanggan, tenaga kerja, pemegang saham, pemasok, mitra
dan masyarakat. Dengan menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan utama,
perusahaan membangun kesetiaan, memberi kontribusi pada pertumbuhan
ekonomi dan pada masyarakat.
Untuk memenuhi tujuan yang kadang berbenturan dan terus berubah, yang
menyeimbangkan nilai, maka strategi perusahaan harus secara eksplisit
memasukkan persyaratan pemangku kepentingan utama. Hal ini akan membantu
memastikan bahwa rencana dan program kerja perusahaan memenuhi kebutuhan
beragam pemangku kepentingan dan menghindari dampak merugikan terhadap
pemangku kepentingan tersebut.
Penggunaan perpaduan yang seimbang atas ukuran-ukuran kinerja yang bersifat
leading dan lagging merupakan cara yang efektif untuk mengkomunikasikan
prioritas jangka pendek dan panjang, memonitor kinerja aktual dan memberikan
landasan yang jelas untuk meningkatkan hasil-hasil.
Halaman | 15
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
11. Perspektif KPKU BUMN menyediakan suatu perspektif kesisteman untuk pengelolaan
kesisteman perusahaan dan proses-proses utamanya untuk mencapai keunggulan kinerja.
Ketujuh kategori KPKU BUMN, tata nilai inti dan konsep, sistem penilaian
membentuk fondasi dan mekanisme terintegrasi untuk sistem tersebut.
Namun demikian keberhasilan pengelolaan kinerja secara menyeluruh
membutuhkan sintesis yang spesifik masing-masing perusahaan, penyelarasan dan
integrasi. Sintesa adalah memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan dan
dibangun berdasarkan atribut bisnis utama, termasuk kompetensi inti, tujuan
strategis, program kerja dan sistem kerja.
Penyelarasan adalah penggunaan hubungan-hubungan utama antar persyaratan-
persyaratan KPKU BUMN untuk memastikan konsistensi dari rencana-rencana,
proses-proses, ukuran dan tindakan. Integrasi dibangun berdasarkan keselarasan,
sehingga masing-masing komponen dari sistem pengelolaan kinerja bekerja
sepenuhnya secara saling terhubung dan memberikan hasil yang telah diantisipasi.
Konsep-konsep ini digambarkan dalam kerangka kerja KPKU BUMN. Perspektif
kesisteman meliputi fokus pemimpin senior pada arah strategis dan pada
pelanggan. Ini artinya bahwa pemimpin senior memonitor, merespon dan
mengelola kinerja berdasarkan hasil-hasil. Perspektif kesisteman juga meliputi
penggunaan ukuran, indikator, kompetensi inti dan pengetahuan organisasi untuk
membangun strategi utama perusahaan. Hal ini berarti menghubungkan
strategidengan sistem dan proses kerja utama perusahaan serta menyelaraskan
sumberdaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja secara menyeluruh dan
fokus pada pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian
perspektif kesisteman berarti mengelola perusahaan secara keseluruhan, termasuk
komponen-komponennya, untuk mencapai keberhasilan.
Berikut visualisasi 11 (sebelas) TataNilai inti (core values) dan konsep KPKU BUMN :
Halaman | 16
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
1. Kepemimpinan
Halaman | 17
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
STRUKTUR KRITERIA
Judul Sub Kategori Bobot nilai
Catatan:
Catatan subkategori memiliki
tujuan berikut: C2. Perusahaan yang berkelanjutan [1.1a(3)] adalah
Kinerja/hasil kepemimpinan disampaikan pada kriteria
7.1 – 7.5 yang terkait perusahaan yang memiliki kemampuan untuk merealisasikan
• mengklarif ikasi istilah dan tututan kebutuhan bisnis saat ini dan i menyiapkan dirinya
C1. Visi perusahaan [1.1a(1)] harus mencerminkan untuk keberhasilan di masa depan, pasar yang akan datang
persyaratan utama kontekstual akan tujuan strategis perusahaan dan menjadi dan bisnis kedepan. Untuk mewujudkannya, maka perusahaa
acuan rencana kegiatan yang terkait erat dengan harus memperhatikan faktor internal dan eksternal yang
• memberi instruksi subkategori 2.1 dan 2.2. berpengaruh.
• menunjukkan/klarif ikasi
keterkaitan penting
Halaman | 18
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Profil Perusahaan
P.1 Gambaran Umum Perusahaan
P.2 Situasi Perusahaan
1 Kepemimpinan [120]
1.1 Kepemimpinan Senior 70
1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan 50
2 Perencanaan Strategis [85]
2.1 Pengembangan Strategi 40
2.2 Implementasi Strategi 45
3 Fokus Pelanggan [85]
3.1 Suara Pelanggan 45
3.2 Keterikatan (Engagement) Pelanggan 40
4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan [90]
4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Kinerja Perusahaan 45
4.2 Manajemen Pengetahuan, Pengelolaan Informasi dan Teknologi Informasi 45
5 Fokus Tenaga Kerja [85]
5.1 Lingkungan Tenaga Kerja 40
5.2 Keterikatan (Engagement) Tenaga Kerja 45
6 Fokus Operasi [85]
6.1 Proses Kerja 45
6.2 Efektivitas Operasional 40
7 Hasil-Hasil Usaha [450]
7.1 Hasil/Kinerja Produk dan Proses 110
7.2 Hasil/Kinerja Fokus Pelanggan 85
7.3 Hasil/Kinerja Fokus Tenaga Kerja 85
7.4 Hasil/Kinerja Kepemimpinan dan Tata Kelola 80
7.5 Hasil/Kinerja Finansial dan Pasar 90
Halaman | 19
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
3
7
Hasil
color: Text 2, English (United States)
6
Fokus
Fokus Operasi
Pelanggan
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Uraikan bagaimana perusahaan beroperasi, juga hubungan utama (key relationship) perusahaan
dengan PELANGGAN, PEMASOK, MITRA dan PEMANGKU KEPENTINGAN lainnya.
Dalam merespon pertanyaan, sertakan jawabannya atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Lingkungan Organisasi (organizational environment)
(1) Produk yang Ditawarkan1
Apa produk utama yang ditawarkan perusahaan?. Jelaskan tingkat kepentingan masing-masing
produk tersebut terhadap keberhasilan perusahaan.
Mekanisme apa saja yang digunakan untuk mengantarkan produk kepada pelanggan?.
Halaman | 20
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Halaman | 21
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN-2015
Apa saja peran yang dilakukan oleh pemasok, mitra dan kolaborator terkait dengan penerapan
INOVASI di perusahaan?, jika ada.
Apa persyaratan utama rantaipasokan (keysupply chain requirement)?.
Catatan:
C1.Produk yang ditawarkan dan produk pelanggan yang berbeda berdasarkan perbedaan
[P.1a(1)] merujuk pada barang dan jasa yang dan kesamaan. Pasar bisa dibagi lagi ke dalam
ditawarkan perusahaan kepada pelanggan atau segmen pasar berdasarkan kelompok atau fitur
calon pelanggan (pasar). Mekanisme produk, saluran distribusi, volume bisnis, geografi,
penyampaian produk kepada pelanggan/pengguna atau faktor lainnya yang digunakan oleh
produk (end customer) bisa secara langsung atau perusahaan untuk menetapkan karakteristik yang
melalui agen, distributor, kolaborator, atau lewat terkait dengan pasar.
mitra perusahaan (intermediate customer). Pelanggan dalam hal ini adalah pengguna produk
dan calon pengguna produk (pasar)
C2.Kompetensi intiP.1a(2)] adalah merujuk pada
keahlian/kemampuan/kekuatanyang unggul C5. Persyaratan kelompok pelanggan dan
(greatest expertise) yang dimiliki oleh perusahaan segmen pasar [P.1b(2)] dapat meliputi:
di industrinya saat ini dan kedepan. Kompetensi penyampaian yang tepat waktu, tingkat kecacatan
inti perusahaan adalah kapabilitas yang bernilai yang rendah, keselamatan, keamanan,
strategis, penting, serta sentral untuk mewujudkan kecenderungan tuntutan penurunan
misi perusahaan dan unggul di pasar.Kompetensi harga,peningkatan teknologi, tanggapan yang
inti seringkali menantang pesaing atau pemasok cepat, layanan purna jual dan layanan multi
dan mitra untuk menirunya.Kompetensi inti inilah bahasa. Persyaratan kelompok pemangku
yang menjadi keunggulan daya saing perusahaan, kepentingan dapat meliputi perilaku,
karena orang lain/pesaing tidak bisa atau tidak tanggungjawab sosial dan layanan kepada
memilikinya. masyarakat.
C3. Kelompok dan segmen tenaga kerja atau C6. Mekanisme komunikasi [P.1b(3)] adalah
karyawan (termasuk serikat pekerja) [P.1a(3)] bisa bersifat dua arah dan dalam bahasa yang dapat
didasarkan pada jenis pekerjaan atau hubungan dimengerti, bisa berupa tatap muka, komunikasi
kontraktual tenaga kerja dengan perusahaan, via e-mail, komunikasi lainnya berbasis jaringan
lokasi, penugasan, lingkungan kerja, perbedaan telekomunikasi atau melalui telepon. Bagi banyak
persyaratan pelanggan terkait kebutuhan keluarga, perusahaan, cara berkomunikasi ini dapat berubah
atau faktor-faktor lainnya. seiring dengan berubahnya persyaratan pasar,
pelanggan, atau pemangku kepentingan.
C4. Kelompok pelanggan [P.1b(2)] bisa
didasarkan pada harapan, perilaku, preferensi,
atau profil yang sejenis. Dalam sebuah kelompok
pelanggan bisa terdapat beberapa segmen
Uraikan situasi persaingan, tantanganutama yang dihadapi perusahaan, keunggulan strategis yang
dimiliki perusahaan dan sistem peningkatan kinerja yang dimiliki perusahaan.
Dalam merespon pertanyaan, sertakan jawabannya atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
Halaman | 22
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1. Tantangan dan keunggulanstrategis [P.2b] dapat meliputi: teknologi, produk, financial, operasi,
kemampuan induk perusahaan, pelanggan dan pasar, industri, globalisasi, perubahan iklim, rantai nilai (value
chain) dan manusia. Keunggulan strategis dapat meliputi diferensiasi seperti keunggulan harga, jasa
perancangan, tingkat inovasi, lokasi yang strategis/tepat, kemudahan diakses, garansi serta pilihan produk.
C2. Sistem Peningkatan Kinerja [P.2c] sesuai Sistem Penilaian KPKU BUMN maka Sistem Peningkatan
Kinerja adalah berkaitan dengan pembelajaran dan integrasi, yaitu dimensi penilaian untuk mengevaluasi
kematangan proses dan penerapannya.
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan dan assessor dalam menentukan konteks
keseluruhan sistem dan metode peningkatan kinerja.
Kesisteman peningkatan kinerja yang diterapkan di perusahaan semestinya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, seperti implementasi LeanEnterprise System, penerapan metodologi Six Sigma, penggunaan
standar ISO (misalnya ISO 9000 atau ISO 14000), atau pemakaian alat-alat peningkatan proses dan inovasi
lainnya.
***
Halaman | 23
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
KEPEMIMPINAN
KERANGKAKERJA (PERSPEKTIF KESISTEMAN)
P KPKU BUMN
Profil Perusahaan
2 5
Perencanaan Fokus
Strategis Tenaga Kerja
1 3
Fokus
Pelanggan
6
Fokus Operasi
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Halaman | 24
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
Halaman | 25
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Secara kontekstual meminta perusahaan untuk mengirim pesan secara berkala melalui situs web
inovatif dan cerdas mengelola risiko, meliputi internal dan eksternal, tweet, blog, forum dunia
teknologi dan tanggung jawab kepada masyarakat maya tenaga kerja dan pelanggan, termasuk
yang akan membantu menjamin kelangsungan pemantauannya untuk merespon pertanyaan dari
perusahaan. tenaga lerja dan pelanggan jika diperlukan.
Sebuah perusahaan yang berkelanjutan, C4. Fokus pada tindakan [1.1b(2)] Para pimpinan
senantiasa memastikan lingkungan yang aman senior dalam tindakannya selalu memperhatikan
untuk tenaga kerja dan stakeholder utama lainnya. strategi perusahaan, tenaga kerja, sistem kerja dan
aset. Termasuk pengambilan risiko yang cerdas,
Sebuah perusahaan yang berkelanjutan juga
implementasi inovasi dan perbaikanyang
mampu menangani risiko dan peluang yang timbul
berkelanjutan dalam mengelola produktivitas
dari perubahan lingkungan dan iklim yang tidak
dengan cara menghilangkan cacat produksi atau
menentu.
mengurangi waktu siklus atau kemungkinan
Kontribusi perusahaan terhadap keberlanjutan
diterapkannya teknik-teknik seperti PDCA, Six
lingkungan hidup, tatanan sosial dan ekonomi
Sigma dan LEAN. Juga tindakan-tindakan yang
dipandang lebih utama atau melebihi dari tanggung
nyata untuk mencapai sasaran strategis
jawab langsung perusahaan kepada karyawan dan
perusahaan [Sub Kategori 2.2a(1)].
stakeholder-nya, inilah bentuk tanggung jawab
sosial perusahaan (item 1.2).
C3. Komunikasi [1.1b(1)] Beberapa pilihan
penggunaan media sosial antara lain adalah
PROSES
Halaman | 26
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Halaman | 27
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1.Tanggung jawab kemasyarakatan adalah survey tentang persepsi tenaga kerja mengenai
bidang yang sangat penting untuk keberhasilan etika perusahaan, laporan wistleblowing system di
perusahaan di pasar yang diperhatikan pada perusahaan dan hasil-hasil penilaian dan audit
Pengembangan Strategi perusahaan (Sub Kategori etika. Juga bukti-bukti adanya kebijakan, pelatihan
2.1) dan Fokus Operasi (Kategori 6). Hasil yang tenaga kerja dan sistem pemantauan yang terkait
dicapai disampaikan sebagai kinerja dengan pencegahan konflik kepentingan dan
Kepemimpinan dan Tatakelola (Sub Kategori 7.4). penggunaan dana yang sesuai dengan
Contoh kinerja yang disampaikan seperti kinerja peruntukannya.
yang terkait persyaratan hukum dan perundangan
C5. Bidang-bidang kontribusi kemasyarakatan
(termasuk kinerja yang wajib ditaati terkait audit
dan dukungan kepada komunitas [1.2c] dapat
keuangan), pengurangan dampak buruk lingkungan
meliputi upaya-upaya: perbaikan/peningkatan
melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan,
lingkungan (misalnya, kolaborasi untuk
kegiatan konservasi sumber daya alam dan cara-
melestarikan lingkungan hidup atau sumber daya
cara lain atau memperbaiki dampak sosial, seperti
alam), memperkuat dukungan kepada masyarakat
penggunaan secara global atas praktek-praktek
setempat, pendidikan dan kesehatan, juga praktek-
ketenagakerjaan yang baik.
praktek yang mendukung peningkatan
C2. Transparansi pengelolaan perusahaan ekonomi/bisnis masyarakat dan profesionalitas
dalam sistem tata kelola [1.2a(1)] dapat kelompok masyarakat.
ditunjukkan dengan diterapkannya pengendalian
Beberapa organisasi amal, dapat dilibatkan oleh
internal di perusahaan teradap proses-proses tata
perusahaan untuk kegiatan memberikan dukungan
kelola.
kepada komunitas/masyarakat, sesuai misi
C3. Evaluasi Kinerja amalnya.Kegiatan yang dilakukan perusahaan
Kepemimpinan[1.2a(2)]Evaluasi kinerja bersama organisasi amal dapat disebut sebagai
kepemimpinandapat didukung dengan evaluasi “upaya sungguh-sungguh” perusahaan untuk
sesama rekan kerja (peer reviews), atau review mendukung komunitas/ masyarakat.
kinerja secara formal, atau umpan balik dan survey
baik formal atau informal dari tenaga kerja maupun
pemangku kepentingan lainnya. ****
C4. Ukuran atau indikator perilaku etis [1.2b(2)]
dapat meliputi persentase pelanggaran organ
perseroan atau kinerja yang berkaitan dengan
hubungan perusahaan dengan pemegang
sahamnya dan pihak-pihak lain yang menjadi
tanggung jawab perusahaan. Contoh: pelanggaran
etika, tindakan pelanggaran hukum, hasil-hasil
Halaman | 28
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
2 5
Perencanaan Fokus
Strategis Tenaga Kerja
1 7
Kepemimpinan Hasil
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Kategori Perencanaan Strategismenanyakan cara perusahaan dalam mengembangkan sasaran strategis dan
program kerja, implementasinya, perubahaan/revisinya, juga cara mengukur pencapaiannya.
Kategori Perencanaan Strategis terdiri dari 2 Sub Kategori:
2.1 Pengembangan Strategi (40 poin)
2.2 Implementasi Strategi (45 poin
PROSES
0-45 %
Bagaimana perusahaan mengembangkan strategi?
PersyaratanDasar
Halaman | 29
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
Halaman | 30
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
mitra danpelanggan utama. Untuk beberapa peluang untuk mengarahkan kembali sumber
perusahaan nirlaba, pengembangan strategi bisa daya kepada produk, layanan, atau daerah
menyangkut partisipasi perusahaan dengan dengan prioritas yang lebih tinggi
menyediakan jasa sejenis atau menarik dari populasi risikodan peluang terkiat dengan finansial,
donor populasi atau tenaga kerja relawan yang kemasyarakat, etika, regulasi, teknologi,
sama. keamanan dan lainnya
kemampuan untuk mencegah dan menanggulangi
Istilah “strategi” harus ditafsirkan secara luas.
keadaan darurat, termasuk bencana alam dan
Strategi bisa dibangun disekitar atau meluas ke
lainnya
sebagian atau semua hal berikut: produk baru,
perubahan ekonomi yang terjadi baik lokal,
pendefinisian ulang kelompok pelanggan atau
nasional dan global
segmen pasar utama, risiko yang cerdas, kompetensi
persyaratan, kekuatan dan kelemahan mitra dan
inti baru, pertumbuhan pendapatan melalui berbagai
rantai pasokan
sistem & metode, termasuk akuisisi, hibah dan
perubahan di induk perusahaan
donasi, divestasi, kemitraan dan aliansi baru dan
serta faktor khusus lainnya.
pegawai atau hubungan relawan baru. Strategi dapat
diarahkan kearah menjadi pemasok utama, pemasok Perencanaan strategis [2..1.a(3)] harus dapat
lokal di masing-masing pasar pelanggan atau mitra menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
utama, produsen biaya rendah, inovator pasar, atau memobilisasi sumber daya dan pengetahuan yang
penyedia produk atau jasa papan atas atau diperlukan untuk mengeksekusi rencana strategis.
kustomasi.Juga dapat diarahkan menuju pemenuhan Juga harus dapat menunjukkan kemampuan untuk
kebutuhan komunitas atau publik. rencana kontingensi atau jika keadaan
membutuhkan, adanya pergeseran rencana dan
C2. Peluang Strategis [2.1.a(2)] Peluang Strategis
pelaksanaan yang cepat dari rencana baru atau
lahir dari pemikiran yang outside the box, tukar
perubahan dari rencana awal.
pendapat, kapitalisasi “sebuah kebetulan”, proses
penelitian/riset dan inovasi, ekstrapolasi non-linier C4. Keputusan Sistem Kerja [2.1.a(4)] adalah
kondisi saat ini dan pendekatan lain untuk sebuah keputusan strategis. Keputusan ini
membayangkan masa depan yang berbeda. memperhatikan perlindungan atas kekayaan
Munculnya ide yang mengarah kepada peluang intelektual dan kompetensi inti perusahaan.
strategis dapat diperoleh dengan mendorong Keputusan sistem kerja akan mempengaruhi desain
lingkungan melalui kebebasan berfikir.Memilih dan struktur, ukuran, lokasi, profitabilitas dan
peluang strategis yang akan digunakan melibatkan keberlanjutan perusahaan. Perusahaan biasanya
pertimbangan risiko yang menggunakan 3 (tiga) pendekatan yang biasa
terkait,pertimbanganfinansial dan lainnya untuk digunakan dalam menetapkan sistem kerja: (1)
kemudian digunakan dalam menentukan pilihan berkaitan dengan proses untuk menghasilkan
secara cerdas. (“cerdas mengelola risiko”). produk atau jasa, (2) berkaitan dengan keterikatan
pelanggan dan (3) berkaitan dengan sistem yang
C3. Data dan Informasi [2.1.a(3)] dapat berupa: medukung prosesproduksi dan keterikatan
Persyaratan, ekspektasi dan peluang pelanggan
pelanggan.
dan pasar.
Kompetensi inti perusahaan. C5. Sasaran strategis[2.1.b(1)[ Sasaran strategis
Lingkungan kompetitif dan kinerja perusahaan yang dipilih sebaiknya memperhatikan: respon yang
saat ini dan kedepan dibandingkan dengan cepat, penyesuaian (customization), alokasi bersama
pesaing dan pembanding yang sesuai. (co-location) dengan pelanggan atau mitra yang
Siklus hidup produk. terbesar, kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja,
Perubahan dan inovasi teknologi dan yang kerja sama khusus, virtual manufacturing, inovasi
lainnya yang bisa mempengaruhi produk dan atau perubahan pasar yang cepat, registrasi sistem
layanan serta operasional perusahaan, seperti mutu atau lingkungan berbasis ISO, tindakan atau
juga halnya pengaruh dari pertumbahan inovasi di kepemimpinan terkait tanggung jawab
perusahaan. kemasyarakatan, pengelolaan
Kebutuhan akan tenaga kerja dan sumber daya komunikasi/relationship dengan pelanggan dan
lainnya pemasok berbasis web dan media sosial dan
kemampuan perusahaan dalam peningkatan mutu produk dan layanan.
mendayagunakan keberagaman Respon harus fokus kepada tantangan, keunggulan
dan peluang yang spesifik yang paling penting untuk
Halaman | 31
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
PROSES
0-45 % Bagaimana perusahaan mengimplementasikan strategi/rencana yang
PersyaratanDasar telah ditetapkan?.
Halaman | 32
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
Halaman | 33
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
2 5
Perencanaan Fokus
Strategis Tenaga Kerja
1 7
Kepemimpinan Hasil
3
6
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Kategori Fokus Pelangganmenanyakan cara perusahaan dalam membangun keterikatan (engage) dengan
pelanggan dan melakukan inovasi produk untuk keberhasilan pasar jangka panjang.
Strategi membangun keterikatan (engagement) tersebut meliputi cara perusahaan dalam mendengarkan suara
pelanggan, membangun hubungan pelanggan, menggunakan informasi pelanggan untuk melakukan perbaikan
dan mengidentifikasi peluang inovasi.
Kategori Fokus Pelanggan terdiri dari 2 Sub Kategori:
3.1 Suara Pelanggan
3.2 Keterikatan (engagement) Pelanggan
PROSES
0-45 %
Bagaimana perusahaan memperoleh informasi dari pelanggan?.
PersyaratanDasar
Halaman | 34
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1. Suara Pelanggan [3.1] merujuk pada proses ini untuk mendapatkan wawasan tentang
untuk menangkap informasi yang terkait dengan bagaimana pelanggan memandang semua aspek
pelanggan. Proses mengelola suarapelanggan keterlibatan perusahaan dengan mereka.
dimaksudkan agar perusahaan terus proaktif dan Penggunaan media sosial bisa termasuk memonitor
inovatif untuk menangkap persyaratan pelanggan, komentar pada blog yang disediakan oleh
harapan dan keinginan-keinginan, baik yang perusahaan, juga media sosial yang tidak
tersurat, tersirat, maupun yang dikendalikan oleh perusahaan seperti Kaskus,
terantisipasi.Tujuannya adalah untuk mencapai forum online dan blog lainnya.
keterikatan (engagement) pelanggan.
C3. Siklus hidup pelanggan [3.1a(1)] dimulai dari
Mendengarkan suara pelanggan dapat meliputi
tahap konsep produk atau periode pra-jual berlanjut
menghimpun dan mengintegrasikan berbagai jenis
ke semua tahap yang ada keterlibatannya dengan
data pelanggan seperti data survey, temuan fokus
pelanggan. Jika sesuai, tahapannya dapat meliputi
grup, komentar blog dan data media sosial lainnya,
tahapan membangun hubungan, terjalinnya
data garansi, informasi pemasaran dan penjualan
hubungan bisnis yang aktif dan strategi keluar (exit
dan data pengaduan yang mempengaruhi
strategy).
keputusan-keputusan pembelian dan keterikatan
pelanggan. C4. Menentukan kepuasan dan ketidakpuasan
pelanggan [3.1b] dapat meliputi penggunaan
C2. Penggunaan media sosial dan teknologi
sebagian atau semua hal berikut yaitu survey,
berbasis Web untuk mendengarkan pelanggan
umpan balik formal dan informal, riwayat data
[3.1a(1)] merupakan mode yang berkembang saat
pelanggan, complain/pengaduan, laporan dari
Halaman | 35
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
PROSES
Bagaimana perusahaan melayani keinginan/harapan pelanggan untuk
0-45 %
menciptakan keterikatan pelanggan dan membangun hubungan yang
PersyaratanDasar
baik dengan pelanggan?.
Halaman | 36
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1. Keterikatan (engagement) Pelanggan [3.2] penting dari produk dan layanan serta kinerjanya
mengacu pada apa yang telah dibayar oleh di sepanjang siklus hidup dan rantai penggunaan
pelanggan atau apa yang telah menjadi komitmen produk yang lengkap. Fokus produk yang
terhadapbrand dan produk yang tawarkan. ditawarakan harus mengandung fitur-fitur yang
Karakteristik keterikatan dengan pelanggan mempengaruhi preferensi dan loyalitas
termasuk retensi dan loyalitas pelanggan, pelanggan, contohnya adalah fitur-fitur yang
kerelaan pelanggan untuk bersedia berbisnis dan membedakan produk dari produk pesaing atau
meningkatkan bisnisnya bersama perusahaan dan layanan perusahaan lain, termasuk didalamnya
kerelaan pelanggan untuk secara aktif mendukung adalah: harga, kehandalan, nilai, ketepatan waktu,
dan merekomendasikan brand dan produk yang keawetan, kemudahan penggunaan, persyaratan
ditawarkan perusahaan. penggunaan dan pemusnahan bahan-bahan
berbahaya, dukungan pelanggan atau dukungan
.C2. Produk yang ditawarkan dan produk [3.2.a]
teknis dan hubungan penjualan. Fitur-fitur produk
mengacu pada barang dan jasa yang ditawarkan
utama juga dapat mempertimbangkan bagaimana
di pasar. Produk yang ditawarkan harus
mempertimbangkan seluruh karakteristik yang
Halaman | 37
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
transaksi terjadi dan faktor-faktor seperti privasi perusahaan berbisnis dengan pelanggan dan
dan keamanan data pelanggan. tanggap terhadap keinginan/harapan dari
Hasil-hasil terkait dengan kinerja fitur-fitur produk pelanggan.
utama harus disajikan pada respon jawaban
C4. Membangun hubungan pelanggan[3.2b]
perusahaan pada Sub Kategori 7.1 dan hasil-
dapat meliputi pengembangan kemitraan atau
hasil yang meliputi persepsi dan tindakan
aliansi bisnis dengan pelanggan.
pelanggan disampaikan pada Sub Kategori 7.2.
C3. Tujuandukungan perusahaan kepada
pelanggan[3.2a(2)] adalah untuk memudahkan ***
2 5
Perencanaan Fokus
Strategis Tenaga Kerja
1 7
Kepemimpinan Hasil
4
Fokus Operasi
Pelanggan
PROSES
Halaman | 38
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Halaman | 39
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1. Hasilanalisis dan review kinerja perusahaan kinerja dan dari ukuran-ukuran kinerja sesuai
harus menginformasikan (terkait dengan) jawaban perusahaan untuk seluruh Sub Kategori
perencanaan strategis pada kategori 2. dan mengacu pada sasaran strategis dan program
kerja yang diidentifikasi pada Sub Kategori 2.1 dan
Hasil pengukuran kinerja harus dituangkan pada
2.2. Evaluasi (review) kinerja perusahaan juga bisa
Sub Kategori 7.1 – 7.5
didasarkan pada hasil penilaian internal atau
C2. Data dan informasi [4.1a] dari pengukuran eksternal yang diakui.
kinerja harus digunakan untuk mendukung
C5. Analisis Kinerja (4.1b) menilai trend kinerja,
pengambilan keputusan yang berbasis fakta yang
proyeksi kinerja perusahaan, proyeksi industri
berguna untuk mengatur dan menyelaraskan arah
danperkembangan teknologi ke depandan
organisasional serta sumber daya yang digunakan
analisaperbandingan, hubungan sebab-akibat dan
di level unit kerja, proses utama, departemen dan
korelasi. Analisis kinerja harus dapat mendukung
sesuai tingkat organisasi.
evaluasi (review) kinerja, membantu menentukan
C3. Data dan informasi pembanding [4.1a(2)] penyebab permasalahan dan membantu
diperoleh melalui benchmarking dan dengan menetapkan prioritas penggunaan sumberdaya.
mencari perbandingan data pesaing. Untuk itu, analisis kinerja harus menggunakan
Benchmarking adalah mengidentifikasi proses dan semua ragam data: yang terkait pelanggan,
hasil yang mewakili kinerja dan praktek terbaik keuangan, pasar, operasional dan persaingan.
untuk kegiatan yang sejenis, sesama atau diluar (Bila perlu) analisis kinerja/pengukuranyang
industri. Pembanding pesaing berhubungan dilakukan oleh perusahaan adalah
dengan kinerja perusahaan dengan pesaing analisa/pengukuran yang pada umumnya dilakukan
perusahaan dan organisasi lain yang menyediakan oleh perusahaan-perusahaan yang berkinerja
produk dan layanan yang sejenis. Salah satu unggul atau paling tidak adalah perusahaan-
sumber informasi pembanding, kemungkinan bisa perusahaan yang industrinya sama, agar
diperoleh dari media sosial atau web. perusahaan mudah untuk melakukan
C4. Evaluasi (review) kinerja perusahaan [4.1b] pembandingan kinerja.
harus berdasarkan informasi dari hasil pengukuran
Halaman | 40
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
PROSES
0-45 % Bagaimana perusahaan mengelola aset pengetahuan, informasi dan
PersyaratanDasar teknologi informasi?.
Halaman | 41
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
***
Profil Perusahaan
1 7
Kepemimpinan Hasil
3
6
Fokus
Fokus Operasi
Pelanggan
Kategori Fokus Tenaga Kerjamenanyakan kemampuan perusahaan dalam menilai kebutuhan kapabilitas
dan kapasitas tenaga kerja untuk membangun lingkungan tenaga kerja yang kondusif untuk mencapai kinerja
yang tinggi.
Kategori ini juga menanyakan cara membangun keterikatan (engage), mengelola dan mengembangkan
tenaga kerja dan memanfaatkan seluruh potensinya yang selaras dengan misi, strategi dan program kerja
perusahaan secara menyeluruh.
Kategori Fokus Tenaga Kerja terdiri dari 2 Sub Kategori:
5.1 Lingkungan Tenaga Kerja (40 poin)
5.2 Keterikatan (engagement) Tenaga kerja (45 poin)
PROSES
Halaman | 42
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Halaman | 43
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1. Tenaga Kerja [5.1] merujuk pada orang-orang produk kepada pelanggan, termasuk kemampuan
yang secara aktif terlibat dalam penyelesaian untuk memenuhi tingkat permintaan musiman atau
pekerjaan perusahaan, yang meliputi pegawai tetap, yang berbagai tingkat permintaan.
pegawai sementara/kontrak, pegawai paruh waktu
dan pegawai lainnya yang disupervisi oleh C3. Penilaian kapabilitas dan kapasitas tenaga
perusahaan.Tenaga kerja meliputi para pimpinan kerja pada [5.1.a] harus mempertimbangkan tidak
dan staff di seluruh tingkatan organisasi. Tenaga saja kebutuhan yang ada saat ini akan tetapi juga
kerja yang disupervisi oleh kontraktor harus persyaratan dimasa depan yang didasarkan pada
diperhatikan pada kategori 2 dan 6 sebagai bagian tujuan strategis dan program kerja yang dijelaskan
dari strategi sistem kerja secara keseluruhan dan pada Kategori 2.
bagian dari proses bekerja internal. Untuk
C4. Persyaratan dimaksud [5.1a(2)] hanya untuk
perusahaan yang menggunakan tenaga sukarela,
tenaga kerja baru. Retensi tenaga kerja untuk
maka sukarelawan tersebut adalah bagian dari
tenaga kerja yang telah ada (saat ini dikelola
tenaga kerja perusahaan.
perusahaan) menjadi persyaratan pada Sub
C2. Kapabilitas Tenaga Kerja [5.1a] merujuk pada Kategori 5.2, Keterikatan Tenaga Kerja.
kemampuan perusahaan untuk melaksanakan
C5. Dalam menyiapkan perubahan kebutuhan
proses kerja melalui pengetahuan, keterampilan,
kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja [5.1a[4]]
kemampuan dan kompetensi tenaga kerja.
dapat meliputi pelatihan, pendidikan, komunikasi,
Kapabilitas dapat meliputi kemampuan untuk
pertimbangan lapangan kerja dan kelayakan kerja,
membangun dan mempertahankan hubungan
hasil konseling terkait karir dan penempatan diluar
dengan pelanggan, kemampuan untuk berinovasi
perusahaan atau penugasan lainnya.
dan berpindah ke teknologi baru, kemampuan untuk
mengembangkan produk, layanan dan proses kerja C6. Aksesibilitas tempat kerja [5.1.b(1)] adalah
baru juga untuk memenuhi tuntutan perubahan untuk memaksimalkan produktivitas dengan cara
bisnis, pasar dan regulasi. mengeliminasi dan mencegah hambatanbagi
penyandang cacat agar mereka dapat bekerja
Kapasitas Tenaga Kerja [5.1a] merujuk pada
sesuai potensinya. Sebuah tempat kerja hendaknya
kemampuan perusahaan dalam memastikan tingkat
inklusif secara fisik, teknologi dan mudah untuk
pengawakan (staffing) yang memadai untuk
diakses.
mencapai proses kerja dan berhasil menyampaikan
PROSES
Halaman | 44
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Halaman | 45
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
- memastikan terjadi transfer pengetahuan dari tenaga kerja yang pindah atau
pensiun?.
- memastikan terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan baru dalam
pekerjaan?.
(2) Efektifitas Pembelajaran dan Pengembangan
Bagaimana perusahaan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi sistem pembelajaran dan
pengembangan tenaga kerja?.
(3) Peningkatan Karir
Bagaimana perusahaan mengelola peningkatan karir yang efektif untuk seluruh
tenaga kerja?.
Bagaimana perusahaan melaksanakan kaderisasi yang efektif untuk posisi manajerial
dan pimpinan?.
Catatan:
C1.Elemen Keterikatan Tenaga Kerja [5.2] menyampaikan korelasi keterikatan tenaga kerja
mengacu pada faktor-faktor pendorong komitmen dengan hasil bisnis pada Sub Kategori 7.3 dan
karyawan/tenaga kerja, baik emosional maupun hasil-hasil bisinisnya pada Kategori 7.
profesional (intelektual) untuk melaksanakan
C5. Respon perusahaan termasuk pertimbangan
pekerjaan sesuai misi dan visi perusahaan.
yang unik terkait dengan pengembangan,
C2. Karakteristik lingkungan kerja yang pembelajaran dan peningkatan karir tenaga
berkinerja tinggi [5.2a(2)] dan [5.2a(3)] adalah kerja.[5.2.c]. Juga memperhatikan peluang-peluang
ketika orang-orang bekerja secara maksimal untuk pengembangan tenaga kerja secara luas, termasuk
kepentingan pelanggan dan untuk keberhasilan didalamnya penawaran pendidikan, pelatihan,
perusahaan. Karakteristik tersebut merupakan hal coaching, mentoring dan penugasan untuk
utama untuk memahami keterikatan tenaga kerja. memperolehpengalaman kerja sesuai dengan
Karakteristik-karakteristik ini dijelaskan secara bidang kerjanya.
lengkap dalam definisi pekerjaan yang berkinerja ****
tinggi dihalaman belakang
C3. Praktek pemberian kompensasi,
penghargaan, pengakuan dan insentif [5.2a(3)]
misalnya meliputi promosi dan bonus yang
didasarkan pada kinerja, ketrampilan khusus dan
faktor-faktor lainnya. Penghargaan dan pengakuan
misalnya berupa uang atau non-cash, formal
maupun informal, individu atau grup, dll. Di
beberapa perusahaan sistem dimaksud ditetapkan
sebagai kebijakan formal perusahaan.
C4. Dalam mengidentifikasi peluang
perbaikan/peningkatan [5.2b(2)], perusahaan bisa
Halaman | 46
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
2 5
Perencanaan Fokus
Strategis Tenaga Kerja
1 7
Kepemimpinan Hasil
6
Fokus Operasi
Pelanggan
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Kategori FOKUS OPERASI menilai perusahaan dalam merancang, mengelola dan meningkatkan kinerja
PRODUK, PROSES KERJA dan peningkatan EFEKTIFITAS OPERASIONAL untuk menyampaikan nilai
kepada pelanggan, mencapai keberhasilan bisnis dan menjamin kalangsungan hidup organisasi.
Kategori Fokus Operasi terdiri dari 2 Sub Kategori:
6.1 Proses Kerja (45 poin)
6.2 Efektifitas Operasional (40 poin)
PROSES
0-45 % Bagaimana perusahaan merancang, mengelola dan
PersyaratanDasar memperbaiki/meningkatkan kinerja produk dan proses kerja utama.
Halaman | 47
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
b. Pengelolaan Proses
(1) Implementasi Proses
Bagaimana perusahaan memastikan bahwa proses kerja yang sehari-hari dilaksanakan
telah memenuhi persyaratan utama proses?.
Apa ukuran kinerja atau indikator kinerja proses yang digunakan oleh perusahaan
untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas/kinerja proses?. Bagaimana pengukuran
kinerja proses tersebut berkorelasi/berujung pada dicapainya kualitas produk dan
kinerja perusahaan?.
(2) Proses Pendukung3
Bagaimana perusahaan menetapkan proses pendukung yang utama di perusahaan?
Apa saja proses-proses pedukung tersebut?.
Bagaimana perusahaan memastikan bahwa proses-proses pendukung yang sehari-hari
dilaksanakan telah memenuhi persyaratan utama untuk mendukung bisnis
perusahaan?.
(3) Perbaikan/Peningkatan Kualitas/Kinerja Produk dan Proses 1
Bagaimana perusahaan meningkatkan proses kerjanya untuk meningkatkan
kualitas/kinerja produk dan kinerja bisnis serta untuk mengurangi variabilitas 4?.
Catatan:
C1 Hasil atas peningkatan kualitas/kinerja produk kemungkinan akan mendukung pimpinan dan
dan proses [6.1.b(3)] disampaikan pada Sub tenaga kerja yang terlibat dalam perancangan
Kategori 7.1. dan penyampaian produk kepada pelanggan,
C2 Proses kerja utama perusahaan adalah proses- interaksi dengan pelanggan, bisnis dan
proses yang berkaitan dengan proses penciptaan pengelolaan perusahaan secara umum.
nilai yang ada di perusahaan. Proses kerja utama
C4 Untuk meningkatkan kinerja proses dan
perusahaan adalah proses yang melibatkan
mengurangi keberagaman/variabilitas, perusahaan
sebagian besar tenaga kerja perusahaan dan yang
kemungkinan menerapkan pendekatan seperti
menghasilkan nilai kepada pelanggan, pemangku
LEAN, Six Sigma, Standar Sistem Mutu ISO,
kepentingan dan pemegang saham. Proyek adalah
metodologi PDCA, best practice/tools pengambilan
proses kerja yang khusus dimaksudkan untuk
keputusan, atau alat-alat perbaikan proses lainnya.
menghasilkan suatu tujuan/output/hasil tertentu
Pendekatan yang digunakan oleh perusahaan
dan setelah proyek berakhir, maka selesai
sama sebagaimana yang diuraikan pada jawaban
keberadaannya.
P.2c di Profil Perusahaan.
C3 Proses-proses pendukung [6.1b(2)] harus
dipastikan mendukung proses-proses
penciptaan nilai. Proses dimaksud
PROSES
Halaman | 48
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Halaman | 49
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1 Umpan balik kepada pemasok [6.2b] harus C3 Inovasi pengelolaan proses harus dapat
terjadi dalam komunikasi dua arah, yang memanfaatkan peluang strategis yang telah
memungkinkan pemasok menyampaikan apa yang diidentifikasi pada pertanyaan 2.1a(2).
mereka inginkan dari perusahaan.
***
C2Bencana dan keadaan darurat [6.2c(2)] bisa
berkaitan dengan cuaca, terganggunya fasilitas,
keamanan atau kondisi darurat bencana baik lokal
maupun nasional. Keadaan darurat dalam hal ini
berkaitan dengan teknologi informasi yang harus
ditangani sebagaimana yang diuraikan pada Sub
Kategori 4.2.
Profil Perusahaan
H HASIL 2
Perencanaan
5
Fokus
Strategis Tenaga Kerja
1 7
Kepemimpinan Hasil
3
6
Fokus
4
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
Kategori HASIL atau kinerja perusahaan menilai pencapaian kinerja di semua bidang utama meliputi hasil
produk dan proses, hasil fokus pelanggan, hasil fokus tenaga kerja, hasil kepemimpinan dan tata kelola dan
hasil finansial dan pasar.
Kategori HASIL juga menilai tingkat pencapaian (level) kinerja perusahaan dibandingkan dengan pesaing dan
perusahaan lain yang produknya sama/sejenis
Kategori Kepemimpinan terdiri dari 5 Sub Kategori:
7.1 Hasil/Kinerja PRODUK dan PROSES (110 poin)
7.2 Hasil/Kinerja FOKUS PELANGGAN (90 poin)
7.3 Hasil/Kinerja FOKUS TENAGA KERJA (80 poin)
7.4 Hasil/Kinerja KEPEMIMPINAN dan TATA KELOLA (80 poin)
7.5 Hasil/Kinerja FINANSIAL dan PASAR (90 poin)
HASIL
0-45 %
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja produk dan efektifitas proses.
PersyaratanDasar
Halaman | 50
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1. Hasil yang disajikan harus memberikan Kategori hasil dikontribusi dari beberapa indikator
informasi penting untuk analisis dan evaluasi kinerja yang seringkali berasal dari proses di lebih
(review) kinerja perusahaan (Sub Katehori 4.1), dari satu kategori kriteria
tunjukkanlah penerapan pengetahuan organisasi
C2. Hasil/kinerja produk dan proses harus berkaitan
(Sub Kategori 4.2) dan menyediakan landasan
dengan persyaratan utama dan harapan pelanggan
operasional untuk kinerja fokus pelanggan (Sub
yang teridentifikasi pada Profile Organisasi [P.1b(2)],
Kategori 7.2) dan kinerja finansial dan pasar (Sub
yang didasarkan dari informasi yang dikumpulkan
Kategori 7.5). Tidak berkorespondensi satukesatu
melalui proses yang disebutkan Sub Kategori 3.1
antara Sub Kategori Hasil dan Kriteria 1-6. Hasil
dan 3.2. Hasil pengukuran atau indikator kinerja
harus dipertimbangkan secara sistimatik, Sub
Halaman | 51
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
HASIL
0-45 %
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja fokus pelanggan.
PersyaratanDasar
Halaman | 52
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
HASIL
0-45 %
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja fokus tenaga kerja
PersyaratanDasar
Halaman | 53
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Catatan:
C1. Hasil yang disajikan dalam Sub Kategori 7.3 C3. Hasil yang disajikan dalam 7.3.a(3) harus
harus terkait dengan proses pada Kategori 5. Kinerja memuat ukuran dan indikator kinerja yang telah
yang disampaikan juga merespon pada proses kerja diidentifikasi pada 5.2.b(1).
utama yang disampaikan pada Kategori 6, program
kerja dan perencanaan tenaga kerja yang
disampaikan pada Sub Kategori 2.2 .
C2. Jika sesuai, untuk perusahaan yang
menggunakan relawan maka harus melaporkan
kinerja para relawannya.
HASIL
0-45 % Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja kepemimpinan dan tata kelola
PersyaratanDasar perusahaan?
Halaman | 54
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
(4) Etika
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama perilaku etis
dan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap pimpinan senior serta tata kelola
perusahaan.
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama terkait dengan
pelanggaran terhadap perilaku yang beretika.
(5) Masyarakat
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama atas pemenuhan
terhadap tanggung jawab kemasyarakatan dan dukungan perusahaan kepada komunitas
utama?
b. Hasil Implementasi Strategi
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama progres/pencapaian
strategi dan program kerja, termasuk pengambilan risiko yang cerdas dan penguatan
kompetensi inti perusahaan.
Catatan:
Catatan:
C1. Hasil yang disampaikan pada [7.4a(1)] harus daya energi terbarukan, air daur ulang dan alternatif
berkaitan dengan proses-proses komunikasi yang konservasi sumber daya (contoh, peningkatan
disampaikan dpada Sub Kategori 1.1. penggunaan konferensi audio dan video) dan praktek
global perburuhan yang lebih baik.
C2. Hasil yang disampaikan pada 7.4a(2) dapat
meliputi isu dan risiko laporan keuangan, C5. Hasil yang disampaikan pada 7.4b adalah
rekomendasi auditor internal dan eksternal dan ukuran atau indikator yang menunjukkan pencapaian
respon perusahaan terhadap masalah tersebut. strategi dan program kerja yang berkaitan dengan
sasaran strategis dan masing-masing dari ukuran
C3. Hasil yang terkait dengan hukum dan regulasi
kinerja program kerja dan proyeksi kinerja yang
pada 7.4a(3) harus memenuhi persyaratan yang
disampaikan pada 2.2a (5) dan 2.2b.
disampaikan pada 1.2b. Hasil-hasil yang berkaitan
dengan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja
tenaga kerja, contohnya adalah insiden yang
dilaporkan, kinerja SMK3/ Health Administration
[OSHA]) harus disamapaikan pada 7.3a(2).
C4. Contoh ukuran atau indikator kinerja perilaku
etis dan kepercayaan pemangku kepentingan dapat
dilihat pada penjelasan catatan 1.2b(2).
C5. Hasil yang disampaikan pada 7.4a(5) harus
berkaitan dengan tanggung jawab kemasyarakatan
yang disampaikan pada 1.2b(1) dan 1.2c(1) dan juga
dukungan terhadap komunitas utama yang
disampaikan pada 1.2c(2). Ukuran kontribusi
terhadap kesejahteraan masyarakat dapat meliputi
pengurangan konsumsi energi, penggunaan sumber
Halaman | 55
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
HASIL
0-45 %
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja finansial dan pasar.
PersyaratanDasar
Catatan:
C1 Hasil yang terkait dengan 7.5a(1) harus meliputi Ukuran atau indikator yang disampaikan harus
ukuran hasil keuangan secara agregat, seperti terkait dengan ukuran keuangan yang disampaikan
return on investment (ROI), marjin operasi, pada 4.1a(1) dan pendekatan pengelolaan
profitabilitas berdasarkan segmen pasar atau keuangan yang disampaikan pada Sub Kategori
kelompok pelanggan. Terkait hasil viabilitas finansial 2.2.
kinerja yang disampaikan kemungkinan meliputi
likuiditas, rasio debt-to-equity, day cash on hand,
***
pemanfaatan aset dancash flow.
Halaman | 56
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
PEDOMAN MERESPONPERTANYAANUNTUKPENILAIANKPKU
BUMN
Pada prinsipnya perusahaan diminta untuk menyusun dokumen KPKU BUMN secara tertulis yang
menguraikan respon jawaban dari setiap persyaratan Sub Kategori yang disajikan secara ringkas, padat dan
jelas dengan jumlah halaman yang tidak banyak atau maksimum 50 lembar pada ukuran kertas A4.
Respon jawabanyang disajikan pada setiap Sub Kategori hendaknya menguraikan jawaban dengan merujuk
pada dimensi penilaian yaitu:
Menginfromasikan ADLI untuk respon jawaban masing-masing dari Sub Kategori kriteria PROSES (1-6)
Menginformasikan LeTCI untuk respon jawaban masing-masing Sub Kategori kriteria HASIL (7)
Pedoman Umum
Halaman | 57
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Memahami istilah-istilah KPKU BUMN yang ada 5. Mulai dengan Menyusun Profil Perusahaan
pada Daftar Istilah akan sangat membantu Profil Perusahaan merupakan titik awal yang
untuk paham maksud pertanyaan yang paling tepat.Profil Perusahaan ditujukan untuk
diperlukan agar perusahaan lebih akurat dalam membantu setiap orang termasuk perusahaan
merespon pertanyaan maupun ketika yang menggunakan kriteria KPKU BUMN untuk
perusahaan melakukan penilaian sendiri (self melakukan penilaian sendiri (self-assessment)
assessment), serta untuk merencanakan dan merupakan bagian penting dari dokumen
perbaikan. KPKU BUMN untuk penilaian eksternal.
Dari Profil Perusahaan diperoleh informasi apa
yang paling relevan dan penting bagi bisnis, misi
dan kinerja perusahaan.
Halaman | 58
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
(2) Pahami maksud pertanyaan yang diawali terbukti mampu meningkatkan kinerja
dengan kata “apa” perusahaan.
Pertanyaan “apa” meminta perusahaan untuk Fokus dan konsistensi dalam respon KPKU
menyampaikan informasi yang spesifik sesuai BUMN, meliputi empat area yaitu:
jawaban yang diminta, contoh:
• Pada Profil Perusahaan pastikan
• 1.2b(1) Apa saja PROSES UTAMA? dalam menyampaikan secara jelas apa yang
hal ini perusahaan diminta untuk penting bagi perusahaan.
menyampaikan proses-proses yang utama di
• Pada kategori 2 Perencanaan Strategis
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
yang menguraikan tujuan strategis, program
• 1.2c(2) Apa saja komunitas utama kerja dan kompetensi inti, harus
perusahaan? Perusahaan diminta untuk menekankan bidang yang paling difokuskan
menyampaikan apa/siapa komunitas yang dan bagaimana mengimplementasikan
paling berpengaruh terhadap jalannya rencana strategis perusahaan.
operasional perusahaan.
• Pada jawaban mekanisme analisis dan
• 2.1a(2) Apa peluang strategis utama evaluasi (review) organisasi (Sub Kategori
perusahaan? meminta perusahaan untuk 4.1) harus menunjukkan bagaimana
menyebutkan peluang strategis yang ada di informasi hasil analisa dan evaluasi (review)
lingkungan bisnisnya, dll. organisasi selanjutnya menjadi besar untuk
menetapkan skala prioritas.
Berbeda dengan pertanyaan “bagaimana”, maka
pertanyaan “apa” tidak meminta jawaban • Pada Perencanaan Startegis (Kategori 2)
sebagaimana pendekatan ADLI yang telah dan Fokus Operasi (Kategori 6) harus
diuraikan sebelumnya diatas. menekankan sistem kerja dan proses kerja
yang utama untuk keberhasilan keseluruhan
(3) Tunjukkan fokus dan konsistensi
kinerja perusahaan.
Fokus dan konsistensi menunjukkan bahwa
PROSES dan pengukuran kinerjanya harus
1. Fokus pada hasil/kinerja perusahaan yang Tren harus menunjukkan historikal kinerja
paling kritikal dan pencapaiannya saat ini, tidak
bergantung pada proyeksi (masa depan)
Hasil/kinerja yang dilaporkan harus meliputi
kinerja. Tidak ada jangka waktu minimum
persyaratan yang paling penting untuk
untuk data tren, interval waktu yang
keberhasilan perusahaan, yang ditekankan
dilaporkan harus bermakna artinya.
dalam Profil Perusahaan dan dalam kategori
Kepemimpinan, Perencanaan Strategi, Fokus
Untuk beberapa kinerja tertentu, tren
Pelanggan, Fokus Tenaga Kerja dan Fokus
mungkin meminta rentang waktu lima
Operasi.
tahun atau lebih. Juga beberapa
hasil/kinerja yang penting, perusahaan
2. Sampaikan level, tren dan pembanding, serta
diminta untuk menunjukkan pencapaian
tunjukkan integrasi
kinerjanya yang terbaru, meskipun belum
stabil kinerjanya.
• Level, Tunjukkan pencapaian kinerja (level)
skala ukuran yang bermakna
Jelaskan tren yang menunjukkan
• Tren, Tunjukkan arah kinerja (naik atau
perubahan positif atau negatif yang
turun), tingkat perubahan tren dan tingkat
signifikan.
penyebaran. Minimal tiga kurun waktu data
historis yang dibutuhkan untuk memastikan • Pembanding (comparison), Tunjukkan
penilaian tren. kinerja perusahaan dibanding kinerja
Halaman | 59
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
perusahaan lain yang sesuai dan menjadi yang sesuai, contoh: segmentasi berkaitan
benchmarkperusahaan. dengan pelanggan, tenaga kerja, line of
product, dll).
• Integrasi, Perusahaan diminta melaporkan
semua kinerja utama (yang penting bagi
sukses perusahaan) dan segmentasinya
Halaman | 60
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Halaman | 61
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
DAFTAR ISTILAH
Daftar istilah berikut ini menjelaskan secara singkat pengertian istilah-istilah penting yang digunakan dalam
KPKU BUMN dan pedoman penilaiannya.
Analisis “Analisis” merujuk pada pengkajian fakta dan data sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan-keputusan yang efektif. Analisis sering melibatkan penetapan hubungan
sebab akibat. Seluruh analisis perusahaan memandu pengelolaan sistem kerja dan
proses kerja ke arah pencapaian hasil-hasil bisnis utama dan ke arah pencapaian
tujuan strategis.
Anekdot “Anekdot” adalah proses yang tidak spesifik baik dari aspek metode, ukuran,
(Anecdotal) mekanisme penerapan, evaluasi, perbaikan, maupun faktor pembelajaran.
Informasi anekdot biasanya hanya menyampaikan contoh-contoh dan menguraikan
kegiatan dan tidak menggambarkan alur proses yang sistematis. Jawaban
perusahaan untuk PROSES (Kategori 1-6) yang seperti itu disebut sebagai jawaban
yang “anekdot”.
Aset Pengetahuan “Aset pengetahuan” adalah keseluruhan sumber daya intelektualperusahaan, yaitu
pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan dan tenaga kerja, berupa informasi,
gagasan, pembelajaran, pemahaman, ingatan, wawasan, kognitif dan keterampilan
teknis, serta kemampuan. Tenaga kerja, software, paten, basis data, dokumen,
pedoman, kebijakan dan prosedur-prosedur dan rancangan teknis yang dimiliki
perusahaan merupakan kumpulan aset pengetahuan perusahaan. Aset
pengetahuan tersimpan tidak saja oleh perusahaan akan tetapi juga pada
pelanggan, pemasok dan mitranya.
Aset pengetahuan adalah “know-how” yang dimiliki perusahaan untuk digunakan,
diinvestasikan dan dikembangkan. Membangun dan mengelola aset pengetahuan
merupakan komponen utama bagi perusahaan untuk menciptakan nilai bagi
pemangku kepentingan dan untuk membantu mempertahankan sebuah
keuntungan kompetitif.
Halaman | 62
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
bersifat “terobosan”.
Benchmarks adalah salah satu cara membandingkan data atau hasil kinerja. Data
benchmark yang digunakan antara lain dapat berupa data industri yang dihimpun
oleh pihak ketiga seperti asosiasi industri sejenis, rata-rata industri, kinerja
pesaing dan perbandingan dengan perusahaan sejenis yang ada di wilayah
geografi yang sama atau yang menyediakan produk dan layanan yang sama di
wilayah geografi lain.
Cerdas mengelola Peluang untuk meningkatkan keuntungan yang melebihi dari potensi kerugian
risiko terhadap keberlanjutan perusahaan tidak akan diperoleh perusahaan, jika
(Intelligent Risk) perusahaan tidak melakukan penjelajahan atas risiko-risiko bisnisnya. Mengambil
risiko yang cerdas membutuhkan toleransi untuk terjadi kegagalan, juga dalam
mengelola sebuah inovasi tidak selalu dituntut hasilnya harus sukses. Diawal
proses, perusahaan harus mengeluarkan biaya atau berinvestasi untuk merancang
keberhasilannya, juga pentingnya menyadari bahwa untuk beberapa hal
kemungkinan ada yang gagal.
Tingkat pengambilan risiko yang cerdas bervariasi sesuai kecepatan dan tingkat
ancaman dan peluang dalam industri. Ketika industri cepat berubah, sedangkan
perusahaan biasa-biasa saja dalam menawarkan produk baru, menjalankan proses
atau menjalankan model bisnisnya, sudah barang tentu akan membutuhkan biaya
yang lebih besar dalam mengelola risiko terkait dengan pengelolaan sumberdaya
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang industrinya stabil.
Pada tahap akhir, perusahaan harus memonitor dan menggali potensi pertumbuhan
dan perubahan bisnis yang terjadi, namun seringkali perusahaan justru kebanyakan
kurang berkomitmen pada tahap ini, termasuk melakukan monitoring terkait dengan
sumber daya.
Efektif “Efektif” adalah seberapa baik suatu proses atau suatu ukuran mencapai maksud
dari tujuannya. Menentukan keefektifan membutuhkan pertimbangan dikaitkan
dengan: evaluasi terhadap seberapa baik proses tersebut diselaraskan dengan
kebutuhan perusahaan, seberapa baik proses tersebut disebarkan atau evaluasi
terhadap hasil dari ukuran kinerja yang digunakan.
Inovasi “Inovasi” adalah perubahan yang berarti (signifikan) guna memperbaiki produk,
proses atau efektivitas perusahaan untuk menciptakan nilai baru bagi pemangku
kepentingan. Inovasi mengadopsi gagasan, proses, teknologi, produk , model
bisnis yang baru, dll. Hasil inovasi adalah perubahan yang menyeluruh atau
terobosan terhadap kinerja, produk atau proses.
Inovasi yang berhasil merupakan sebuah proses dengan banyak langkah yang
melibatkan pengembangan, berbagi (sharing) pengetahuan, keputusan untuk
mengimplementasikan, implementasi, evaluasi dan pembelajaran. Meskipun sering
kali inovasi berhubungan dengan inovasi teknologi, inovasi berlaku untuk seluruh
proses-proses utama perusahaan yang akan memperoleh manfaat dari perubahan,
Halaman | 63
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Kapabilitas “Kapabilitas tenaga kerja” adalah kemampuan perusahaan untuk mencapai proses
Tenaga Kerja kerjanya melalui pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan kompetensi
pekerjanya.
Kapabilitas meliputi kemampuan untuk membangun dan mempertahankan
hubungan dengan pelanggan, melakukan inovasi dan transisi dengan teknologi
baru, mengembangkan produk dan proses kerja baru dan kemampuan untuk
memenuhi tuntutan bisnis, pasar dan perubahan regulasi yang sering kali berubah.
Keterikatan (engage) “Keterikatan tenaga kerja” adalah kadar/tingkat komitmen tenaga kerja, baik
Tenaga Kerja emosional maupun intelektual untuk menyelesaikan pekerjaan, misi dan visi
Halaman | 64
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
perusahaan. Perusahaan dengan level keterlibatan tenaga kerja yang tinggi sering
dicirikan sebagai perusahaan yang dengan lingkungan kerja yang berkinerja tinggi
dimana orang-orang termotivasi untuk melakukan yang terbaik demi pelanggannya
dan demi keberhasilan perusahaan.
Secara umum, tenaga kerja merasa terlibat ketika mereka secara pribadi
menemukan makna dan motivasi dalam pekerjaannya dan ketika mereka menerima
dukungan antar karyawan dan tempat kerja yang positif. Seorang tenaga kerja
yang memiliki keterikatan yang tinggi dengan perusahaan akan terlibat penuh dan
memperoleh manfaat dari hubungan kepercayaan, lingkungan yang aman dan
kooperatif, aliran komunikasi dan informasi yang baik, pemberdayaan dan
akuntabilitas kinerja. Faktor utama yang memberi kontribusi pada keterlibatan
antara lain pengembangan pelatihan dan karir, sistem pengakuan dan imbalan
yang efektif, peluang yang sama dan perlakuan yang adil serta keakraban keluarga.
Keunggulan Strategis “Keunggulan strategis” adalah manfaat dari pasar yang memberi pengaruh yang
(Strategic menentukan terhadap kemungkinan suksesnya perusahaan dimasa depan.
Advantages) Keunggulan ini sering menjadi sumber dari keberhasilan bersaing saat ini dan masa
depan suatu perusahaan yang relatif terhadap penyedia produk sejenis lainnya.
Keunggulan strategis umumnya muncul dari salah satu atau dua sumber:
• Kompetensi inti yang fokus membangun dan memperluas kemampuan internal
suatu perusahaan,
• Sumber daya eksternal yang penting dan bernilai strategis yang dibentuk dan
didongkrak melalui hubungan dan kemitraan dengan eksternal.
Ketika suatu perusahaan merealisasikan kedua sumber keunggulan strategis, maka
ia dapat memperkuat kemampuan internalnya yang spesifik dengan memanfaatkan
kemampuan pelengkap dari perusahaan lain.
Lihat definisi dari “tantangan strategis” dan “tujuan strategis” dibawah untuk
hubungan antara keunggulan strategis, tantangan strategis dan tujuan strategis
yang dinyatakan oleh perusahaan untuk menyampaikan tantangan dan
keunggulannya.
Keragaman “Keragaman” adalah nilai dan manfaat dari perbedaan individu. Perbedaan-
(Diversity) perbedaan dapat meliputi banyak variabel seperti: suku bangsa, agama, warna,
jenis kelamin, asal negara, cacat, perbedaan usia dan generasi, tingkat pendidikan,
asal geografi, ketrampilan, gagasan, pemikiran, disiplin akademik dan perspektif.
KPKU BUMN memandang penting keragaman komunitas, tenaga kerja dan
pelanggan. Memanfaatkan keragamantenaga kerja dan pelanggan dapat
memberikan peluang besar bagi dicapainya kinerja yang tinggi, kepuasan
pelanggan, tenaga kerja dan masyarakat, serta keterlibatan pelanggan dan tenaga
kerja.
Halaman | 65
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Keterikatan Pelanggan “Keterikatan pelanggan” adalah investasi atau komitmen pelanggan pada merk dan
(Customer produk yang tawarkan perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan setiap
Engagement) saat untuk melayani kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang baik,
sehingga pelanggan akan tetap menggunakan produk dari perusahaan.
Karakteristik dari keterlibatan pelanggan ditunjukkan antara lain: retensi dan
kesetiaan pelanggan, keinginan pelanggan untuk berusaha berbisnis dengan
perusahaan dan kerelaan pelanggan untuk secara aktif mendukung dan
merekomendasikan merk dan produk perusahaan.
Kinerja “Kinerja” adalah output dan hasil-hasil yang diperoleh dari proses, produk dan
pelanggan yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi dan membandingkan
hasilnya relatif terhadap proyeksi, standar, hasil-hasil dimasa lalu, tujuan kinerja
dan kinerja dari perusahaan lain. Kinerja dapat meliputi finansial dan non-finansial.
KPKU BUMN menetapkan jenis kinerja yaitu: (1) kinerja produk , (2) kinerja fokus
pelanggan, (3) kinerja operasional dan (4) kinerja finansial dan pasar.
“Kinerja produk” adalah kinerja yang berkaitan dengan ukuran dan indikator dari
karakteristik produk dan layanan yang penting bagi pelanggan. Contohnya:
kehandalan produk, pengiriman yang tepat waktu, tingkat kecacatan produk yang
dialami pelanggan dan waktu tanggap dari pelayanan pelanggan. Untuk
perusahaan nirlaba, contoh “kinerja produk” bisa mencakup kinerja program dan
proyek di bidang yang membutuhkan respon yang cepat terhadap keadaan darurat,
layanan yang ramah atau layanan multi bahasa.
“Kinerja fokus pelanggan” adalah kinerja yang berkaitan dengan ukuran dan
indikator dari persepsi, reaksi dan perilaku pelanggan. Contohnya: retensi
pelanggan, pengaduan dan hasil-hasil survey pelanggan.
“Kinerja operasional” adalah kinerja SDM, kepemimpinan, perusahaan dan etika
yang relatif terhadap ukuran dan indikator keefektifan, efisiensi dan akuntabilitas.
Contohnya: waktu siklus, produktivitas, pengurangan limbah, turnover tenaga kerja,
tingkat pelatihan silang tenaga kerja, penaatan peraturan, akuntabilitas fiskal,
pelaksanaan strategi dan keterlibatan masyarakat. Kinerja operasional dapat
diukur di level unit kerja, level proses kerja utama dan level perusahaan.
“Kinerja finansial dan pasar” adalah kinerja yang berkaitan dengan ukuran biaya,
pendapatan dan posisi pasar, termasuk pemanfaatan aset, pertumbuhan aset dan
pangsa pasar. Contohnya: returns on investment (ROI), nilai tambah per karyawan,
debt-to-equity ratio, returns on assets (ROA), operating margins, kinerja terhadap
anggaran, jumlah dana cadangan, waktu siklus cash-to-cash, ukuran profitabilitas
dan likuiditas lainnya dan perolehan pasar.
Kinerja Unggul “kinerja Unggul” adalah sebuah pendekatan yang terintegrasi tentang manajemen
(Performance kinerja perusahaan yang menghasilkan (1) penyampaian nilai yang semakin
Excellence) sempurna kepada pelanggan dan pemangku kepentingan, yang memberikan
kontribusi pada kesinambungan perusahaan, (2) perbaikan terhadap keefektifan
dan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dan (3) pembelajaran
perusahaan dan individu.
KPKU BUMN menyediakan suatu kerangka kerja dan sebuah metoda penilaian
untuk memahami kekuatan dan peluang perbaikan perusahan dalam memandu
perencanaan peningkatan kinerja unggul.
Halaman | 66
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Kolaborator “Kolaborator” adalah pihak kedua atau individu-individu yang bekerjasama dengan
perusahaan untuk mendukung suatu kegiatan atau acara tertentu atau yang
sewaktu-waktu bekerja sama ketika tujuan-tujuan jangka pendeknya selaras atau
sama dengan tujuan perusahaan. Umumnya kolaborasi tidak melibatkan perjanjian
atau pengaturan secara formal/legal.
Kompetensi Inti “Kompetensi inti” adalah bidang keahlian terbaik yang dimiliki perusahaan.
(Core Competency) Kompetensi inti perusahaan merupakan kemampuan yang secara strategis,
penting dan bersifat sentral untuk mewujudkan misi perusahaan atau memberikan
keunggulan di pasar.
Kompetensi inti seringkali memicu para pesaing atau pemasok/mitra untuk
menirunya, akan tetapi kompetensi inti yang kuat sangat diperlukan oleh
perusahaan sebagai keunggulan kompetitif perusahaan agar bisnisnya
berkesinambungan.
Bilamana perusahaan tidak mampu mengenali apa kompetensi inti perusahaan,
maka hal itu akan berpotensi untuk menimbulkan tantangan strategis yang
signifikan dan berpengaruh pada kesuksesan atau bahkan perusahaan akan
mengalami kerugian di pasar karenanya.
Kompetensi inti dapat berupa keahlian teknologi, penawaran jasa yang unik,
penguasaan pasar yang spesifik atau kelihaian bisnis tertentu, contoh: keahlian
akuisisi bisnis, penggunaan teknologi terdepan, outlet pelanggan yang tersebar
luas, pangsa pasar yang dominan,dll.
Level “Level” adalah informasi numerik yang menunjukkan posisi hasil/kinerja perusahaan
pada skala pengukuran yang bermakna. Level kinerja dapat dievaluasi relatif
terhadap kinerja dimasa lalu, proyeksi, tujuan dan perbandingan yang sesuai.
Level adalah salah satu dari dimensi penilaian dalam mengevaluasi Sub Kategori
HASIL pada KPKU BUMN.
Misi “Misi” adalah berkaitan dengan keseluruhan fungsi di perusahaan. Sebuah misi
harus dapat menjawab pertanyaan: “Apa yang akan diraih perusahaan?”. Misi
perusahaan kemungkinan didefinisikan berdasarkan: pelanggan atau pasar yang
Halaman | 67
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Mitra “Mitra” atau mitra kerja adalah perusahaan atau individu yang bekerja bersama-
sama dengan perusahaan untuk mencapai tujuan bersama atau untuk memperbaiki
kinerja. Umumnya, kemitraan berupa pengaturan formal untuk suatu tujuan atau
maksud spesifik, seperti untuk mencapai suatu tujuan strategis atau untuk
menyampaikan sebuah produk yang spesifik. Kemitraan formal biasanya
berlangsung untuk waktu yang lama dan melibatkan suatu pemahaman yang jelas
terhadap peran masing-masing dan peran bersama, juga manfaat dari kemitraan
tersebut.
Nilai Nilai adalah ”arti/makna” yang dirasakan dari produk, proses, aset, fungsi atas
(value) biaya atau sebuah kemungkinan yang akan diwujudkan oleh perusahaan.
Perusahaan sering menggunakan pertimbangan-pertimbangan nilai untuk
menentukan manfaat dari berbagai opsi yang relatif terhadap biaya, seperti nilai
dari berbagai kombinasi produk dan layanan bagi pelanggan. Perusahaan perlu
memahami ”nilai” yang diharapkan oleh kelompok pemangku kepentingan yang
berbeda, juga kemungkinan perusahaan memenuhinya. Seringkali perusahaan
dituntut untuk melakukan keseimbangan nilai kepada pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya, seperti tenaga kerja dan masyarakat.
Pekerjaan Berkinerja “Pekerjaan berkinerja tinggi” adalah proses-proses kerja yang secara sistematis
Tinggi digunakan untuk mencapai tingkat kinerja perusahaan dan individu yang lebih
tinggi, termasuk mutu, produktivitas, tingkat inovasi dan percepatanwaktu.
Pekerjaan berkinerja tinggi akan menghasilkan peningkatan layanan bagi
pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Pekerjaan berkinerja tinggi fokus
pada keterlibatan tenaga kerja.
Pelanggan “Pelanggan” merujuk pada calon atau pengguna dari produk/jasa, program atau
layanan dari perusahaan. Pelanggan meliputi pengguna akhir produk, pembeli atau
pengguna langsung produk. Juga dapat meliputi distributor, agen, atau perusahaan
yang kemudian memproses produk sebagai komponen dari produknya. Pelanggan
juga memiliki makna yang luas, yaitu pelanggan saat kini dan masa depan, serta
pelanggan dari perusahaan pesaing.
Peluang Strategis Prospek atau peluang strategis lahir dari pemikiran outside the box, brainstorming,
peristiwa kebetulan yang dimanfaatkan, proses riset dan inovasi, ektrapolasi non
linier dari kondisi saat ini dan pendekatan-pendekatan lainnya untuk
membayangkan masa depan yang berbeda dari sekarang. Proses memunculkan
ide yang mengarah pada peluang strategis melalui pemanfaatan tidak langsung dari
lingkungan bisnis merupakan sebuah pemikiran bebas dari perusahaan. Memilih
peluang strategis yang akan dikejar akan melibatkan pertimbangan risiko finansial
dan risiko lainnya yang berbeda-beda dan menuntut pengambilan risiko yang
cerdas (intelligent risks).
Pembelajaran “Pembelajaran” adalah pengetahuan atau ketrampilan baru yang diperoleh dari
evaluasi, studi, pengalaman dan inovasi. Ada dua jenis pembelajaran yang
berbeda, yaitu pembelajaran organisasi dan pembelajaran individu. Pembelajaran
Halaman | 68
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Pemberdayaan “Pemberdayaan” adalah pemberian wewenang dan tanggung jawab kepada orang
untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan. Pemberdayaan menghasilkan
keputusan-keputusan dapat dibuat oleh seseorang/supervisor paling dekat dengan
“pekerja terdepan” (frontline), dimana mereka dibekali atau disediakan kecukupan
pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan pekerjaan.
Pemberdayaan ditujukan agar orang-orang dapat memuaskan pelanggan pada
kontak pertama, untuk memperbaiki proses-proses dan meningkatkan produktivitas
dan untuk memperbaiki hasil-hasil kinerja perusahaan. Seorang tenaga kerja yang
diberdayakan membutuhkan informasi untuk membuat keputusan-keputusan yang
sesuai, dengan demikian persyaratan perusahaan adalah menyediakan informasi
tersebut pada waktunya dan secara bermanfaat.
Penerapan adalah salah satu dari dimensi yang dijadikan penilaian dalam
mengevaluasi Sub Kategori-Sub Kategori proses pada KPKU BUMN.
Perilaku Etis “Perilaku etis” adalah cara perusahaan memastikan bahwa seluruh keputusan-
keputusan, tindakan dan interaksinya dengan pemangku kepentingan sesuai
dengan prinsip-prinsip perilaku moral dan profesi perusahaan. Prinsip-prinsip ini
harus sesuai dengan seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku dan
menjadi fondasi budaya dan tata nilai perusahaan. Prinsip-prinsip ini membedakan
yang “benar” dari yang “salah”. Pimpinan senior harus bertindak sebagai
contoh/teladan untuk prinsip-prinsip perilaku tersebut. Prinsip-prinsip dimaksud
berlaku untuk seluruh orang-orang yang terlibat dalam perusahaan, dari tenaga
kerja tidak tetap sampai ke anggota Dewan Direksi dan perlu dikomunikasikan dan
ditingkatkan pemahamannya secara teratur.
Meskipun KPKU BUMN tidak menetapkan bahwa semua perusahaan
menggunakan contoh yang sama untuk menjamin perilaku beretika, pimpinan
senior harus memastikan bahwa misi dan visi perusahaan selaras dengan prinsip-
prinsip etikanya. Perilaku beretika harus dipraktekkan bersama dengan seluruh
pemangku kepentingan, termasuk tenaga kerja, pemegang saham, pelanggan,
Halaman | 69
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Persyaratan “Persyaratan Dasar” atau persyaratan minimum adalah informasi minimum yang
Dasar(Basic diminta KPKU BUMN untuk menentukan bahwa perusahaan telah memenuhi syarat
Requirements) minimum suatu Sub Kategori tertentu. Persyaratan dasar menjadi tema
fundamental dari Sub Kategori. Dalam KPKU BUMN, persyaratan dasar dari setiap
Sub Kategori dicantumkan sebagai pertanyaan disamping judul Sub Kategori.
Persyaratan Umum “Persyaratan Umum” adalah informasi yang bersifat umum yang diminta KPKU
(Overall BUMN terkait dengan proses maupun hasil/kinerja yang mencerminkan bahwa
Requirements) perusahaan telah memenuhi persyaratan umum suatu Sub Kategori. Persyaratan
umum menyampaikan item-item yang paling signifikan dari persyaratan Sub
Kategori. Dalam KPKU BUMN, persyaratan umum dari setiap Sub Kategori
disajikan dalam satu atau lebih kalimat yang diawali dengan kata “Jelaskan”.
Persyaratan Lengkap “Persyaratan Lengkap” adalah persyaratan KPKU BUMN yang meminta
(Multiple perusahaan untuk menyampaikan informasi secara lengkap tentang proses atau
Requirements) hasil/kinerjayang ditanyakan pada suatu Sub Kategori. Dalam KPKU BUMN,
persyaratan lengkap untuk setiap Sub Kategori diungkapkan berupa pertanyaan-
pertanyaan rinci di setiap Sub Kategori.
Pimpinan Senior “Pimpinan Senior” adalah kelompok manajemen tingkat atas di sebuah perusahaan
yang memiliki kewenangan untuk memutuskan di level tertinggi di perusahaan dan
bertanggungjawab atas kinerja perusahaan. Dalam banyak perusahaan, pimpinan
senior adalah Direksi dan satu tingkat dibawah Direksi seperti pimpinan unit
bisnis/divisi dan pimpinan fungsional organisasi.
Program Kerja “Program Kerja” adalah rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan
(Action Plan) strategis jangka pendek dan panjang perusahaan. Program kerja mencakup rincian
tentang sumber daya dan jadwal waktu pelaksanaannya. Penyusunan program
kerja merupakan tahapan yang penting dalam perencanaan karena memungkinkan
Halaman | 70
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Proses “Proses” adalah rangkaian aktivitas yang menghasilkan produk (atau jasa) untuk
pelanggan (pengguna) didalam atau diluar perusahaan. Pada umumnya, sebuah
proses akan melibatkan kombinasi dari orang, mesin, perangkat, teknologi, material
dan meliputi serangkaian langkah atau tindakan perbaikan didalamnya (PDCA).
Sebuah proses hampir tidak pernah berdiri sendiri, maka perlu diperhatikan
kemungkinan ada hubungan dengan proses-proses lain yang saling terkait. Dalam
beberapa hal, sebuah proses merupakan urutan langkah-langkah yang spesifik,
yang didokumentasikan (kadang kadang secara formal) dalam bentuk prosedur dan
persyaratan, termasuk langkah-langkah pengukuran dan pengendalian yang
ditetapkan dengan baik.
Untuk jasa, khususnya jika pelanggan secara langsung terlibat dalam penggunaan
jasa tersebut, maka proses diungkapkan dengan cara yang lebih umum, yakni
menyebutkan apa yang harus dilakukan (mungkin termasuk suatu rangkaian yang
dipilih atau diharapkan). Jika suatu rangkaian bersifat kritis, maka proses jasa perlu
mencantumkan informasi untuk membantu pelanggan memahami dan mengikuti
urutan tersebut. Proses jasa, juga membutuhkan panduan kepada penyedia jasa
tersebut mengenai penanganan keadaan yang berhubungan dengan kemungkinan
tindakan atau perilaku dari mereka yang dilayani.
Dalam pekerjaan, pengetahuan seperti perencanaan strategis, riset,
pengembangan dan analisis, prosesnya tidak harus berupa serangkaian langkah-
langkah yang formal. Namun proses mengimplikasikan pemahaman yang umum
mengenai kinerja yang kompeten, seperti timing, opsi yang harus dimasukkan,
evaluasi dan pelaporan. Rangkaian muncul sebagai bagian dari pemahaman ini.
Dalam sistem penilaian KPKU BUMN, level pencapaian proses dinilai berdasarkan
empat faktor atau dimensi penilaian proses meliputi: cara/metode/sistem
(approach), penerapan (deployment), pembelajaran (learning) dan integrasi
(integration).
Proses Kerja “Proses Kerja” yaitu proses-proses yang melibatkan sebagian besar tenaga kerja
perusahaan untuk menghasilkan nilai kepada pelanggan, pemangku kepentingan
dan pemegang saham. Proses kerja bisa mencakup desain dan penyampaian
produk, dukungan pelanggan, pengelolaan rantai pasokan, pengelolaan bisnis dan
proses-proses pendukung.
Proses kerja utama perusahaan adalah terkait dengan kompetensi inti, faktor-faktor
yang menentukan keberhasilan perusahaan relatif terhadap pesaing, serta faktor-
faktor lainnya yang dipandang penting oleh perusahaan untuk pertumbuhan bisnis.
Proyeksi Kinerja “Proyeksi Kinerja” adalah taksiran dari kinerja dimasa depan. Proyeksi didasarkan
pada pemahaman kinerja masa lalu, tingkat perbaikan dan asumsi-asumsi tentang
perubahan-perubahan internal dan inovasi yang akan dilakukan dimasa depan,
maupun asumsi-asumsi tentang perubahan-perubahan lingkungan eksternal yang
menghasilkan perubahan-perubahan internal. Proyeksi kinerja sangat bermanfaat
bagi perusahaan berkaitan dengan pengelolaan operasional maupun
Halaman | 71
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Segmen “Segmen” adalah pendekatan kelompok pelanggan, pasar, penawaran produk atau
tenaga kerja di sebuah perusahaan. Sebuah segmen pada umumnya memiliki
kesamaan karakteristik yang dapat dikelompokkan secara logik. Dalam Sub
Kategori HASIL, istilah segmen adalah membagi kelompok hasil/kinerja sehingga
memungkinkan untuk dilakukan analisis yang bermakna terhadap kinerja suatu
perusahaan. Segmen sangat tergantung dari masing-masing perusahaan dalam
menentukan faktor spesifik yang ia gunakan untuk memilah-milah kelompok
pelanggan, pasar, produk dan tenaga kerjanya.
Memahami segmen adalah penting sekali untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan yang berbeda-beda dari pelanggan, pasar dan kelompok tenaga kerja
yang diperlukan perusahaan untuk menyesuaikan produk yang ditawarkan agar
sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, demikian juga terkait dengan
tenaga kerja. Sebagai contoh: segmentasi pasar dapat didasarkan pada saluran
distribusi, volume bisnis, geografi, atau teknologi yang digunakan. Pemilahan
tenaga kerja dapat didasarkan pada geografi, keterampilan, kebutuhan, tugas
pekerjaan, atau klasifikasi pekerjaan.
Siklus Waktu “Siklus Waktu” adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen atau
(Cycle Time) untuk menyelesaikan pekerjaan. Pengukuran lama waktu sebuah proses atau
siklus dalam persyaratan KPKU BUMN dipandang penting karena peningkatan
kinerja waktu sangat berpengaruh pada perbaikan daya saing dan kinerja secara
keseluruhan. Perbaikan siklus waktu bisa mencakup waktu yang tepat bagi produk
masuk ke pasar (time to market), waktu pemenuhan order, waktu pengiriman
produk, waktu penggantian/perbaikan kerusakan, waktu dalam merespon keluhan
pelanggan dan ukuran waktu utama lainnya
Halaman | 72
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Sistematis “Sistematis” adalah cara/metode/sistem yang tersusun dengan baik, dapat diulang
dan menggunakan data dan informasi didalamnya sehingga dimungkinkan ada
pembelajaran. Dengan perkataan lain, sebuah cara/metode/sistem dikatakan
sistematis adalah bilamana cara/metode/sistem tersebut ada proses evaluasi,
perbaikan dan berbagi (sharing) didalamnya, sehingga memungkinkan perusahaan
untuk mencapai kematangan proses yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Suara Pelanggan “Suara Pelanggan” adalah proses menangkap informasi yang terkait dengan
(Voice of Customer) pelanggan. Diharapkan perusahaan proaktif dan inovatif dalam melakukan proses-
proses menangkap suara pelanggan untuk dapat menangkap persyaratan,
pengharapan dan keinginan-keinginan pelanggan baik yang diungkapkan atau yang
tidak diungkapkan oleh pelanggan sehingga perusahaan dapat mengantisipasinya.
Tujuan mengelola suara pelanggan adalah untuk mencapai keterlibatan pelanggan
(customer engagement).
Mendengarkan suara pelanggan adalah menghimpun, memadukan dan memaknai
berbagai jenis data pelanggan seperti data survei, FGD, data garansi dan data
pengaduan, yang mempengaruhi keputusan-keputusan pembelian dan keterlibatan
pelanggan.
Tata Kelola “Tata Kelola” adalah sistem pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan dalam
kepengurusan perusahaan. Tata kelola mencakup tanggung jawab
pemilik/pemegang saham, Dewan Direksi dan pimpinan senior dari perusahaan.
Anggaran Dasar, peraturan-peraturan, kebijakan perusahaan yang mengatur hak
dan tanggung jawab masing-masing dari para pihak dan menguraikan tujuan (arah)
perusahaan serta cara pengawasannya untuk memastikan: (1) akuntabilitas kepada
pemilik/pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, (2) transparansi
operasi dan (3) perlakuan yang adil terhadap seluruh pemangku kepentingan.
Proses-proses tata kelola mencakup persetujuan atas arah strategi, pengawasan
dan evaluasi kinerja Direksi, penetapan kompensasi dan remunerasi, kaderisasi,
audit keuangan, manajemen risiko, pengungkapan informasi perusahaan dan
pelaporan kepada pemegang saham. Proses tata kelola yang efektif penting untuk
membangun kepercayaan bagi pemangku kepentingan dan masyarakat dan yang
lebih luas lagi adalah untuk mencapai efektifitas perusahaan.
Halaman | 73
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Meskipun tidak semuanya, tantangan strategis pada umumnya didorong oleh faktor
eksternal, kemudian dalam merespon tantangan strategis tersebut perusahaan bisa
sekaligus menjawabnya bersamaan dengan tantangan strategis internal yang
dihadapi oleh perusahaan.
Tantangan strategis eksternal bisa berkaitan dengan kebutuhan atau keinginan
pelanggan atau pasar, perubahan-perubahan produk atau teknologi, perubahan
finansial, sosial dan risiko atau kebutuhan lainnya.
Tantangan strategis internal bisa menyangkut kemampuan perusahaan atau
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Tata Nilai “Tata Nilai” adalah prinsip dan perilaku yang memandu perusahaan dan orang-
orangnya beroperasi/bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.
Tata Nilai mencerminkan dan memperkuat budaya yang diinginkan oleh
perusahaan. Tata Nilai akan mendukung dan memandu pembuatan keputusan
oleh semua karyawan/tenaga kerja, membantu perusahaan melaksanakan misinya
dan merealisasikan visinya. Contoh Tata Nilai antara lain: integritas dan kejujuran
dalam berinteraksi, melebihi keinginan dan harapan pelanggan, menghargai
individu dan keragaman, peduli lingkungan hidup dan mengejar keunggulan kinerja
setiap hari.
Tenaga Kerja “Tenaga Kerja” adalah semua orang yang secara aktif terlibat dalam menyelesaikan
pekerjaan di perusahaan, termasuk karyawan yang dibayar (contoh karyawan tetap,
paruh waktu, tidak tetap dan karyawan/pekerja jarak jauh dan juga karyawan
kontrak yang diawasi oleh perusahaan) serta relawan, jika ada. Tenaga kerja
mencakup ketua tim, penyelia, manajer dan staf di seluruh tingkatan.
Tren (Trends) “Tren” adalah informasi numerik yang menunjukkan kecenderungan arah dan
tingkat perubahan untuk hasil/kinerja atau konsistensi kinerjanya sepanjang waktu.
Tren berisi rangkaian kinerja dari beberapa periode waktu kinerja.
Sedikitnya tiga titik (tiga periode pengukuran) data historis (bukan proyeksi) yang
pada umumnya diperlukan untuk mulai memastikan suatu tren. Dibutuhkan lebih
banyak lagi titik data untuk mendefinisikan tren yang baik secara statistik. Periode
waktu untuk sebuah tren ditentukan oleh siklus waktu dari proses yang sedang
diukur. Siklus waktu yang lebih pendek menuntut pengukuran yang lebih sering,
sedangkan siklus waktu yang lebih lama membutuhkan periode waktu yang lebih
lama sebelum tren yang bermakna dapat ditentukan.
Contoh dari tren yang diminta oleh KPKU BUMN antara lain adalah data
hasil/kinerja yang terkait dengan kinerja produk, kepuasan dan ketidakpuasan
pelanggan, kepuasan dan ketidakpuasan tenaga kerja, kinerja finansial, kinerja
pasar dan kinerja operasional, seperti siklus waktu dan produktivitas.
Tujuan “Tujuan” adalah kondisi atau level kinerja dimasa yang akan datang yang ingin
(Goals) dicapai oleh perusahaan. Tujuan dapat berupa jangka pendek maupun panjang.
Tujuan akan memandu tindakan perusahaan. Tujuan kuantitatif, sering disebut
sebagai “target,” meliputi sebuah nilai/ukuran atau kisaran numerik. Target bisa
berupa proyeksi yang didasarkan dari data komparatif atau kompetitif. Istilah
“stretch goals” merujuk pada perbaikan besar-besaran, breaktrough atau terobosan
yang dikehendaki oleh perusahaan, Biasanya pada area yang paling signifikan
untuk mewujudkan keberhasilan perusahaan dimasa depan.
Halaman | 74
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Tujuan “Tujuan Strategis” adalah respon yang dinyatakan oleh perusahaan untuk
Strategis menyampaikan perubahan atau perbaikan penting, daya saing atau isu-isu sosial
dan keunggulan bisnis. Tujuan strategis umumnya baik secara eksternal maupun
internal difokuskan pada hal-hal berhubungan dengan pelanggan, pasar, produk
atau peluang dan tantangan teknologi (tantangan strategis) yang signifikan. Secara
umum, tujuan strategis adalah apa yang harus dicapai suatu perusahaan untuk
tetap atau menjadi kompetitif dan memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Tujuan strategis menetapkan arah jangka panjang dari suatu perusahaan memandu
pengalokasian sumber daya dan penerapannya.
Ukuran “Ukuran dan Indikator” adalah informasi numerik yang bernilai kuantitatif berkaitan
dan Indikator dengan input, output dan dimensi kinerja dari proses, produk, program kerja,
proyek, jasa di seluruh perusahaan. Ukuran dan indikator bisa sederhana
(diperoleh dari satu pengukuran) atau gabungan dari beberapa pengukuran.
Tidak dibedakan antara ukuran dan indikator. Istilah indikator lebih sering dipilih
seperti:
(1) ketika pengukuran menyangkut kinerja tetapi bukan ukuran langsung dari kinerja
tersebut (contoh: jumlah pengaduan merupakan sebuah indikator ketidak
puasan tetapi bukan ukuran langsung dari indikator ketidak puasan)
(2) ketika pengukuran menjadi sebuah “indikator utama” dari beberapa kinerja yang
lebih signifikan, contoh: meningkatnya kepuasan pelanggan adalah sebuah
indikator utama dari perolehan pangsa pasar, kualitas produk, harga,dll.
Utama “Utama” adalah elemen atau faktor-faktor yang terpenting bagi keberhasilan
perusahaan. Kata utama juga berkaitan dengan sesuatu yang kritikal untuk
mencapai hasil yang ingin dituju perusahaan, contoh: tantangan utama,
rencana/program utama, proses-proses kerja utama dan ukuran-ukuran/indikator
kinerja utama. Maknakata utama dimaksudkan sebagai elemen-elemen yang
esensial untuk mencapai atau memantau hasil yang diinginkan oleh perusahaan.
Visi “Visi” adalah kondisi masa depan yang diinginkan perusahaan. Visi menjelaskan
kemana perusahaan menuju, apa yang akan dituju atau bagaimana perusahaan
ingin dilihat dimasa depan.
***
Halaman | 75
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Halaman | 76
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
(70 – 100 %) TELAH TERINTEGRASI SELURUH SUMBER DAYA/ELEMEN ORGANISASI DAN SATU
DENGAN YANG LAINNYA SALING MENDUKUNG
Halaman | 77
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Berikut penjelaskan pemahaman LEARNING atau PEMBELAJARAN sebagai salah satu dimensi penilaian
PROSES:
5. TELAH MEMILIKI KONSEP, ANALISIS DAN STRATEGI YANG TEPAT DAN INOVATIF UNTUK
PENINGKATAN KINERJA(70 - 100%)
• Diibaratkan perusahaan telah mengganti sarana tempat bekerja
dengan bahan yang tidak mudah terbakar atau tahan api. Perusahaan
memandang bahwa pencegahan kebakaran jauh lebih utama
dibandingkan dengan ketersediaan sensor panas, hydrant,
penyemprot air.
• Pada tahap ini perusahaan telah memiliki konsep, analisis dan strategi
yang tepat untuk peningkatan kinerja secara berkelanjutan serta
ditunjukkan dengan lahirnya inovasi-inovasi baru dari
karyawan/perusahaan.
Halaman | 78
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Empat faktor yang digunakan untuk menilai HASIL/KINERJA adalah LEVEL atau tingkat pencapaian kinerja,
TREND atau kecenderungan atau tingkat pertumbuhan kinerja, COMPARISON atau perbandingan atau posisi
kinerja perusahaan dibanding perusahaan lain atau pembanding lain yang sesuai/tepat dan INTEGRATION
atau integrasi, biasa disingkat dengan istilah LeTCI.
Halaman | 79
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
3. Baca rentang nilai diatasnya dan dibawahnya mengacu pada Tabel Sistem Penilaian
Untuk contoh diatas, maka dibaca persyaratanuntuk skordiatas 65% dan skor dibawah 50%. Selanjutnya
lakukan evaluasi kembali respon perusahaan, apakah lebih tepat untuk rentang skor dibawahnya atau
diatasnya atau tetap pada posisi awal yaitu 50 – 65%
4. "Pastikan sekali lagi" bahwa rentang nilai yang dipilih secara menyeluruh telah sesuai
dengan persyaratan Sistem Penilaian, termasuk pertimbangan penilaian atas Tingkat
Maturitas Proses, Tingkat Maturitas Pembelajaran Organisasi, Profil Perusahaan, dll, misal:
PROSES
Skor 50%
Mencerminkan adanya cara/metode/sistem yang menjawab seluruh pertanyaan pada kriteria
PERSYARATAN UMUM (Overal Requirement), telah dijalankan secara konsisten cara tersebut
pada sebagian besar unit kerja yang harus menerapkannya, telah dilakukan beberapa kali proses
perbaikan dan pembelajaran yang mengarah kepada kebutuhan utama perusahaan.
> 50%
Harus dapat ditunjukkan proses yang berkualitas tinggi, ditunjukkan penerapannya yang lebih
baik dan tidak ditemukan kendala dalam penerapan, terjadi pembelajaran organisasi yang
signifikan dan terintegrasi dengan proses-proses lainnya dan mengarah pada keberhasilan
kinerja.
HASIL
Skor 50%
Mencerminkan adanya pencapaian tingkat kinerja yang baik, tren yang positif, dibandingkan
dengan pembanding (benchmark) yang sesuai untuk setiap indikator kinerja sesuai persyaratan di
setiap item kategori yang keberadaannya penting bagi bisnis atau misi organisasi.
> 50%
Skor lebih dari 50% harus dapat ditunjukkan tingkat pecapaian kinerja yang lebih baik juga tren
yang lebih tinggi, dibandingkan kinerjanya dengan kinerja pembanding yang lebih kuat maknanya
bagi perusahaan dan memiliki jangkauan lebih luas dan integrasi dengan persyaratan atau misi
organisasi.
Halaman | 80
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Tidak ditemukan proses/cara/metodeyang sistematis, yang memenuhi persyaratan Sub Kategori. (A)
Tidak ditemukan atau sedikit bukti penerapan proses/cara/metodeyang sistematis. (D)
0% atau 5% Tidak ditemukan bukti orientasi perbaikan yang jelas atau perbaikan yang dilakukan lebih bersifat reaktif
terhadap permasalahan. (L)
Tidak ditemukan bukti adanya keselarasan organisasi atau masing-masing bidang/unit kerja bekerja sendiri-
sendiri atau tidak terintegrasi. (I)
Ditemukan bukti bahwa proses/cara/metodesudah mulai sistematis memenuhi persyaratan dasar (basic
requirement) dari Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metodeberada pada tahap permulaan inplementasi pada hampir semua bidang/unit kerja atau
10%, 15%, masih ditemukan adanya kendala dalam memenuhi persyaratan dasar (basic requirement). (D)
20%, atau
25% Ditemukan bukti tahap permulaan transisi orientasi perbaikan dari yang bersifat reaktif terhadap
permasalahan ke orientasi perbaikan yang lebih proaktif. (L)
Keselarasan proses/cara/metodeantar bidang/unit kerja secara umum dicapai melalui penyelesaian masalah
secara bersama. (I)
Ditemukan bukti adanya proses/cara/metodeyang efektif dan sistematis memenuhi persyaratan dasar basic
requirement) Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metodetelah diimplementasikan walaupun pada beberapa bidang/unit kerja masih pada tahap
30%, 35%, permulaan penerapan. (D)
40%, atau
45% Ditemukan bukti tahap permulaan yang sistematis dari proses evaluasi dan perbaikan proses-proses utama.
(L)
Proses/cara/metode berada pada tahap permulaan keselarasan dengan kebutuhan dasar perusahaan yang
dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya. (I)
Ditemukan bukti proses/cara/metodeyang efektif dan sistematis memenuhi persyaratan umum (overall
requirement) Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metode diterapkan dengan baik, meskipun penerapannya bervariasi pada beberapa bidang
50%, 55%, atau unit kerja. (D)
60%, atau Sudah dijalankan evaluasi dan perbaikan proses/cara/metodeberdasar fakta yang sistematis serta beberapa
65% pembelajaran organisasi termasuk inovasi, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses-proses
utama (L)
Proses/cara/metode berada pada tahap permulaan keselarasan dengan kebutuhan umum (overall)
perusahaan yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya. (I)
Ditemukan bukti proses/cara/metodeyang efektif dan sistematis memenuhi persyaratan lengkap(multiple
requirement) Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metodediterapkan dengan baik, tidak ada gap penerapan yang signifikan. (D)
70%, 75%,
Ditemukan bukti nyata penyempurnaan proses/cara/metode, evaluasi dan perbaikan berdasar fakta yang
80%, atau
sistematis serta beberapa pembelajaran perusahaan termasuk inovasi merupakan alat utama manajemen
85% sebagai hasil analisis dan dilakukan sharing di tingkat perusahaan. (L)
Proses/cara/metodeyang dimiliki perusahaan telah diintegrasi dengan kebutuhan organisasi saat ini dan
masa mendatang yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya. (I)
Ditemukan bukti bahwa proses/cara/metodeyang efektif dan sistematis telah sepenuhnya memenuhi
seluruh persyaratan lengkap Sub Kategori. (A)
Proses/cara/metodetelah sepenuhnya diimplementasikan tanpa kelemahan atau gap yang berarti pada
berbagai bidang atau unit kerja. (D)
90%, 95%,
atau 100% Ditemukan bukti improvement proses/cara/metode, evaluasi dan perbaikan yang sistematis dan berbasis
fakta serta pembelajaran perusahaan melalui inovasi, telah menjadi alat utama diseluruh perusahaan,
penyempurnaan dan inovasi telah didukung oleh analisis dan dilakukan sharing di seluruh perusahaan. (L)
Proses/cara/metodetelah sepenuhnya terintegrasi dengan kebutuhan perusahaan saat ini maupun dimasa
mendatang yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan dan Sub Kategori PROSES lainnya. (I)
Halaman | 81
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Tingkat Kinerja perusahaan yang baik hingga unggul (”goodtoexcellent”) telah dilaporkan, memenuhi
persyaratan lengkap (multiple requirements) dari Sub Kategori. (Le)
Tren yang menguntungkan dapat dipertahankan sepanjang waktu (sustain) pada sebagian besar bidang
70%, 75%, penting pencapaian misi perusahaan. (T)
80%, atau Banyak (many) hingga hampir seluruh (most) TREND dan LEVEL kinerja saat ini telah dievaluasi terhadap
85% pembanding dan/atau benchmark yang relevan dan menunjukkan kepemimpinan (leading) di bidangnya,
serta kinerja yang relatif sangat baik (”very good/excellent dan sustain”). (C)
Hasil-hasil kinerja perusahaan telah dilaporkan untuk sebagian besar pelanggan utama, pasar dan
persyaratan proses serta program kerja. (I)
Tingkat Kinerja perusahaan yang unggul telah dilaporkan yang sepenuhnya memenuhi seluruh persyaratan
lengkap (multiple requirements) Sub Kategori. (Le)
Tren yang menguntungkan telah dipertahankan sepanjang waktu pada seluruh bidang penting pencapaian
90%, 95%, misi perusahaan. (T)
atau 100% Pada banyak bidang yang dipaparkan telah disertakan data kepemimpinan benchmark dan industri. (C)
Hasil-hasil kinerja perusahaan dan proyeksinya telah dipaparkan untuk hampir seluruh pelanggan utama,
pasar dan persyaratan proses serta program kerja. (I)
Halaman | 82
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
2012 2015
PROFIL PERUSAHAAN PROFIL PERUSAHAAN
P.1 Gambaran Umum Perusahaan P.1 Gambaran Umum Perusahaan
P.2 Situasi Perusahaan P.2 Situasi Perusahaan
1. Kepemimpinan 1. Kepemimpinan
1.1 Kepemimpinan Senior 1.1 Kepemimpinan Senior
1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab 1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab
Kemasyarakatan Kemasyarakatan
2. Perencanaan Strategis 2. Perencanaan Strategis
2.1 Pengembangan Strategi 2.1 Pengembangan Strategi
2.2 Implementasi Strategi 2.2 Implementasi Strategi
3. Fokus Pelanggan 3. Fokus Pelanggan
3.1 Suara Pelanggan 3.1 Suara Pelanggan
3.2 Engagement/Keterikatan Pelanggan 3.2 Keterikatan (Engagement) Pelanggan
4. Pengukuran, Analisis dan Manajemen 4. Pengukuran, Analisis dan Manajemen
Pengetahuan Pengetahuan
4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan 4.1 Pengukuran, Analisis dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan Kinerja Perusahaan
4.2 Pengelolaan Informasi, Pengetahuan dan 4.2 Manajemen Pengetahuan, Pengelolaan
Teknologi Informasi Informasi dan Teknologi Informasi
5. Fokus Tenaga Kerja 5. Fokus Tenaga Kerja
5.1 Lingkungan Tenaga Kerja 5.1 Lingkungan Tenaga Kerja
5.2 Engagement/Keterikatan Tenaga Kerja 5.2 Keterikatan (Engagement) Tenaga Kerja
6. Fokus Operasi 6. Fokus Operasi
6.1 Sistem Kerja 6.1 Proses Kerja
6.2 Proses Kerja 6.2 Efektivitas Operasional
7. Hasil 7. Hasil
7.1 Kinerja Produk dan Proses 7.1 Hasil/Kinerja Produk dan Proses
7.2 Kinerja Fokus pada Pelanggan 7.2 Hasil/Kinerja Fokus Pelanggan
7.3 Kinerja Fokus pada Tenaga Kerja 7.3 Hasil/Kinerja Fokus Tenaga Kerja
7.4 Kinerja Kepemimpinan dan Tata Kelola 7.4 Hasil/Kinerja Kepemimpinan dan Tata
Kelola
7.5 Kinerja Finansial dan Pasar 7.5 Hasil/Kinerja Finansial dan Pasar
7.6 Kinerja Produk dan Proses 7.6 Hasil/Kinerja Produk dan Proses
Perubahan :
Perubahan judul Sub Kategori:
3.2 Keterikatan (Engagement) Pelanggan, 4.2 Pengelolaan Pengetahuan, Informasi, Teknologi
Informasi dan 5.2 Keterikatan (Engagement) Tenaga Kerja, 7.1 Hasil/Kinerja Produk dan Proses, 7.2
Hasil/Kinerja Fokus Pelanggan, 7.3 Hasil/Kinerja Fokus Tenaga Kerja, 7.4 Hasil/Kinerja Kepemimpinan
dan Tata Kelola, 7.5 Hasil/Kinerja Finansial dan Pasar dan 7.6 Hasil/Kinerja Produk dan Proses
Perubahan Persyaratan Sub Kategori:6.1 Proses Kerja dan 6.2 Efektivitas Operasional
Halaman | 83
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Fokus utama perubahan 2015 adalah STRATEGI PERUSAHAAN, dimana setiap pimpinan senior di
perusahaan dituntut untuk mampu menyusun rute keberhasilan dan menjamin kelangsungan hidup
perusahaan, berkaitan dengan tiga pertimbangan utama yang harus dipikirkan oleh semua pemimpin
perusahaan sebagai wujud komitmen mereka untuk menjamin kelangsungan perusahaan, yaitu:
Merancang dan menerapkan sistem kerja yang kompetitif.
Membudayakan dan mengelola inovasi.
Penguasaan media sosial.
Harus dipahami, bahwa keputusan SISTEM KERJA adalah sebuah keputusan strategis. Dalam membuat
keputusan ini, yang harus diperhatikan adalah: perlindungan kekayaan intelektual, pemanfaatan
kompetensi inti, keputusan kemitraan, merjer, join operasi, dll untuk melibatkan/menyerahkan sebagian
atau sepenuhnya produk dan proses kepada pihak lain (tidak dikelola sendiri oleh perusahaan), agar lebih
efisien dan terjamin kelangsungannya di pasar.
Keputusan SISTEM KERJA akan mempengaruhi desain/struktur organisasi, profitabilitas dan kelayakan
bisnis yang menjadi domain kepemimpinan dan merupakan inti dari sebuah bangunan strategi
perusahaan.
Pada kriteria ini, pertanyaan-pertanyaan terkait pengambilan keputusan SISTEM KERJA dapat ditemukan
pada Kategori 2 Perencanaan Strategis.
Membudayakan dan mengelola inovasi adalah upaya mengembangkan seluruh potensi keunggulandaya
saing perusahaan untuk menjamin keberlanjutan perusahaan.
Inovasi didefinisikan sebagai perubahan yang “sangat bermakna” yang dilakukan oleh perusahaan,
termasuk keputusan untuk tidak melanjutkan produk, proses atau strategi yang telah dilakukan selama ini,
untuk menciptakan nilai baru bagi pemangku kepentingan.
Inovasi perusahaan lahir/tercipta melalui:
Lingkungan kerja/organisasi yang mendukung.
Proses yang mampu mengidentifikasi peluang strategis dengan pertimbangan risiko yang cerdas.
Proses untuk mengejar peluang strategi yang telah diidentifikasi diatas.
Membina iklim organisasi yang tepat untuk mendukung inovasi adalah domain dari pimpinan senior
perusahaan, identifikasi peluang strategis (berbasis manajemen risiko yang cerdas) adalah bagian dari
pengembangan strategi di perusahaan, sedangkan proses mengejar peluang strategi adalah tertanam di
operasional.
Mengingat pentingnya inovasi untuk menjamin keberlanjutan organisasi, maka berbagai aspek yang
mendorong inovasi perusahaan adalah bagian yang melekat dan mewarnai perubahaan kriteria KPKU
BUMN 2015.
Halaman | 84
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Meskipun perusahaan belum sepenuhya menjalankan strategi penggunaan media sosial dalam
kepemimpinannya, sambil menunggu perubahan kriteria KPKU BUMN ke depan dan melihat
perkembangan penggunaan media sosial yang sangat pesat saat ini, maka kriteria ini menekankan untuk
mulai diterapkan penggunaan media sosial dalam praktek bisnis agar tidak makin ketinggalan. Kenyataan
saat ini yang terjadi bahwa media sosial sudah sangat berperan dalam hal: (1) menjangkau pelanggan dan
calon pelanggan, (2) menghubungkan karyawan/tenaga kerja dengan para pimpinan, (3) melakukan
koordinasi dengan pemasok dan mitra kerja dan (4) mengumpulkan data dan melakukan penelitian.
Meskipun penggunaan media sosial yang intens akan berdampak juga menimbulkan risiko bagi
perusahaan, namun penggunaan media sosial tetap menjadi unsur penting dalam mengelola bisnis saat
ini (sebagaimana kenyataan yang disampaikan diatas), oleh karenanya mekanisme yang terbaik untuk
melakukan mitigasi risiko adalah keyakinan yang kuat perusahaan terhadap tata nilai organisasi.
Profil Perusahaan
1. Kepemimpinan
Halaman | 85
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
3. Fokus Pelanggan
4.2 Pengelolaan Menekankan bahwa pengelolaan informasi dan teknologi informasi fokus
Pengetahuan, utamanya adalah Manajemen Pengetahuan (knowledge management) dan
Informasi dan pembelajaran organisasi sebagai komponen utama untuk menjamin
Teknologi Informasi kelangsungan hidup perusahaan.
5.1 Lingkungan Sub Kategori 5.1, Lingkungan Kerja menambahkan persyaratan untuk
Tenaga Kerja melakukan pertimbangan terhadap perubahan kapabilitas dan kapasitas
tenaga kerja dimasa lalu, termasuk jenjang kepangkatan sebagai cara
proaktif dalam mempertimbangkan kesiapan perusahaan menghadapi
keinginan tenaga kerja ke depan.
6. Fokus Operasi Kategori ini telah mengalami revisi yang mendasar untuk lebih fokus pada
proses kerja internal dan efektivitas operasional yang sesuai dengan
keputusan strategis tentang sistem kerja pada kategori 2.
Halaman | 86
KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL BUMN- 2015
Terjadi perubahan untuk bobot nilai Sub Kategori 7.2 dan 7.3, 7.2 menjadi 85
poin (sebelumnya 90 poin) dan 7.3 naik menjadi 85 poin (sebelumnya 80
poin). Hal ini menginformasikan dan memberi penekanan, bahwa peran
pelanggan dan keterlibatan tenaga kerja adalah sama pentingnya untuk
mencapai Kinerja Keuangan dan Pasar (Sub Kategori 7.5).
7.1 Hasil/Kinerja Sekarang dipisahkan untuk Bidang (area to address) yang berkaitan dengan
Produk dan Proses kinerja pengelolaan rantai pasokan karena dipandang semakin penting
posisinya terkait dengan sistem kerja di banyak organisasi.
7.4 Hasil/Kinerja Sekarang secara eksplisit meminta perusahaan untuk menyampaikan hasil
Kepemimpinan dan implementasi strategi sebagai bagian dari tanggung jawab pimpinan.
Tata Kelola Kesadaran ini menunjukkan bahwa strategi dapat dicapai bilamana pimpinan
senior di perusahaan selalu mengarahkan dan memonitor progresnya.
*****
Halaman | 87