Anda di halaman 1dari 39

TUGAS TERJEMAH BUKU MUSCULOSKELETAL ASSESMENT

MATA KULIAH PEMERIKSAAN DAN EVALUASI OKUPASI TERAPI


REGIO HIP & KNEE

ANGGOTA :
ASTRID PUSPA DEWI. K P27228021057
NADINDA KINANTIA P27228021081
ROSITA SRI PAWENANG P27228021092
SHELVIA SALSABILA P27228021093
SHINTA WULANDARI P27228021094
SITI MANIKA P27228021095
WINDI ROSEFIERA. D P27228021099
YONITA SEKAR PRATIWI P27228021100

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURAKARTA


PRODI DII TERAPI OKUPASI
2021/2022
REGIO LINGKUP GERAK SENDI
NO PENGUKURAN LGS ROSEDUR GAMBAR
HIP FLEXI

Start position Posisi pasien terlentang


dengan pinggul dan
lutut lurus berada di
samping tubuh dengan
posisi anatomis.Serta
panggul posisi netral.

Stabilization Badan distabilisasi


melalui posisi tubuh
dan terapis
menstabilisasi panggul
ipsilateral

Goniometer axis Letak aksis goniometer


ditempatkan berada
diatas trochanter mayor
femur.

Stationary arm Letak stationary arm


nya sejajar dengan
garis midaksilaris pada
batang tubuh.
Movable arm Letak movable arm nya
yaitu sejajar dengan
sumbu longitudinal
dari tulang paha, yang
mengarah pada
epikondilus lateral.

End position Posisi akhir pasien


yaitu pinggul
digerakkan sampai
dengan batas fleksi
panggul (120˚). Lutut
pasien dibiarkan
melentur untuk
mencegah otot
hamstring yang
membatasi ROM fleksi
pinggul.

NO PENGUKURAN LGS PROSEDUR GAMBAR

HIP EXTENSION
Start position Posisi awal pasien
yaitu telungkup
dengan pinggul dan
lutut dalam posisi
anatomis, serta kaki
pasien berada diatas
ujung alas.

Stabilization Pelvis distabilkan


melalui pengikatan
sebagai alternatif,
terapis kedua dapat
membantu secara
manual, menstabilkan
panggul.
Goniometer axis Letak aksis
goniometer
ditempatkan berada di
atas trochanter mayor
femur.

Stationary arm Stationary arm nya


sejajar dengan garis
midaksilaris dari
batang tubuh pasien.

Movable arm Movable arm nya


sejajar dengan sumbu
longitudinal dari
tulang paha
yang mengarah ke
epikondilus lateral.

End position Posisi akhir pasien


yaitu lutut pasien
dipertahankan dalam
posisi ekstensi untuk
menempatkan rektus
femoris pada posisi
kendur serta pinggul
dipindahkan ke batas
ekstensi pinggul.
NO PENGUKURAN LGS PROSEDUR GAMBAR

HIP ABDUKSI
Start position Posisi awal pasien
yaitu terlentang
dengan ekstremitas
bawah pada posisi
anatomis. Serta
dipastikan posisi
panggul datar dengan
bed.

Stabilization Terapis
menstabilakan
panggul ipsilateral.
Stabilisasi tambahan
yaitu pada batang
tubuh dan panggul
pasien jika
diperlukan,
ekstremitas bawah
kontralateral dapat
diposisikan abduksi
pinggul dengan lutut
tertekuk diatas tepi
alas dan kaki
ditopang pada
bangku.
Goniometer axis Letak aksis
goniometer
ditempatkan berada
diatas ASIS pada sisi
tubuh pasien yang
sedang diukur.
Stationary arm Letak stationary arm
nya yaitu sepanjang
garis yang
menghubungkan
dengan dua asis.

Movable arm Letak movable arm


nya sejajar dengan
sumbu longitudinal
tulang paha, yaitu
menunjuk ke arah
garis tengah patella.
Pada posisi awal,
goniometer
menunjukan 90˚. Ini
dicatat sebagai 0.
Misalnya,jika
goniometer membaca
90 pada posisi awal
untuk abduksi pinggul
dan 60 pada posisi
akhir, PROM abduksi
pinggul akan menjadi
30.
End position Posisi akhir pasien
yaitu pinggul
digerakkan sampai
dengan batas abduksi
panggul.
NO PENGUKURAN LGS PROSEDUR GAMBAR

HIP ADDUKSI
Start position Posisi awal pasien
yaitu terlentang
dengan ekstremitas
bawah dalam posisi
anatomis.Pinggul
berada di sisi yang
sedang tidak diuji
diabduksi untuk
memungkinkan posisi
adduksi panggul yang
lengkap pada sisi yang
diuji. Posisi panggul
pasiennya rata dengan
alas.
Stabilization Terapis menstabilkan
panggul ipsilateral
pasien.

Goniometer axis Letak aksis goniometer


ditempatkan berada
diatas ASIS pada sisi
yang sedang diukur.
Goniometer sejajar
sama seperti untuk
pengukuran ROM
pada abduksi pinggul.

Stationary arm Letak stationary arm


sepanjang garis yang
bergabung dengan dua
ASIS
Movable arm Letak movable arm
sejajar dengan sumbu
longitudinal dari
tulang paha
pasien,yaitu menunjuk
kearah garis tengah
patella. Pada posisi
awal 90˚ ini dicatat
sebagai 0˚. Misalnya,
jika goniometer
membaca 90˚ pada
posisi awal untuk
adduksi pinggul dan
105˚ pada posisi akhir,
PROM adduksi pinggul
akan menjadi
15˚.
End position Posisi akhir pasien
yaitu pinggul
digerakkan sampai
dengan batas adduksi
panggul.

NO PENGUKURAN LGS PROSEDUR GAMBAR

HIP INTERNAL-
EKSTERNAL
ROTASI
Start position Posisi awal pasien
duduk. Saat duduk,
pinggul yang diukur
berada dalam posisi
fleksi 90 dan rotasi
netral dengan lutut
ditekuk hingga 90˚.
Dibawah paha distal
diberi bantalan untuk
menjaga paha dalam
posisi horizontal.
Pinggul kontralateral
diabduksi dan kaki
ditopang pada bangku.
Stabilization Pelvis distabilkan
melalui posisi tubuh.
Terapis
mempertahankan
posisi di tulang paha
tanpa membatasi
gerakan. Saat pasien
posisi duduk,pasien
diminta untuk
tangannya
menggenggam pada
tepi alas. Pada posisi
tengkurap, panggul
distabilkan melalui
pengikatan.
Goniometer axis Letak aksis
goniometer
ditempatkan berada
diatas titik tengah
patella pasien.

Stationary arm Letak stationary arm


tegak lurus dengan
lantai.

Movable arm Letak movable arm


nya sejajar dengan
garis tengah anterior
tibia.
End position Posisi akhir pasien
yaitu :
Rotasi internal.
Pinggul dipindahkan
ke batas rotasi internal
pinggul sebagai kaki
dan kaki bergerak ke
arah lateral.
Rotasi eksternal.
Pinggul dipindahkan
ke batas rotasi
eksternal
pinggul saat tungkai
dan kaki bergerak ke
arah medial.
NO PENGUKURAN LGS PROSEDUR GAMBAR
KNEE FLEXION -
EXTENSION
Start position Posisi awal pasien
yaitu terlentang dengan
pinggul berada di
posisi anatomis dan
lutut dalam keadaan
ekstensi (0°).Di bawah
paha distal diberikan
sanggahan bantal

Stabilization Panggul distabilkan


oleh berat tubuh
pasien.Sedangkan
terapis menstabilkan
tulang paha pasien.

Goniometer axis Letak aksis goniometer


nya ditempatkan
berada di atas kondilus
epi lateral pada tulang
paha.

Stationary arm Letak stationary arm


nya sejajar dengan
sumbu longitudinal
dari femur, menunjuk
ke arah trocanter
mayor.

Movable arm Letak movable arm


nya sejajar dengan
sumbu longitudinal
fibula, menunjuk ke
arahmaleolus lateral.
End position Posisi awal ekstensi
lutut, pinggul dan lutut
ditekuk. Tumit
digerakkan ke arah
pantat sampai batas
lutut flexion (135°).
Hiperekstensi, Femur
stabil, dan tungkai
bawah dipindahkan ke
arah anterior di luar 0 °
dari ekstensi.
Hiperekstensi lutut dari
0 ° hingga 10 °.

KEKUATAN OTOT HIP

NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR


PENGUKURAN KO PENGUKURAN
HIP FLEKSI
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal • Pasien duduk
dengan posisi lutut
ditekuk dan kaki
tidak ditopang serta
kaki yang tidak
diujikan berada di
atas bangku.
• Pasien terlentang,
posisi pinggul dan
lutut berada pada
posisi anatomis.
Lalu kaki yang
tidak diuji ditekuk
pada bagian
pinggul dan lutut,
gravitasi membantu
eksitasi pinggul
melebihi 90 °.
Umtuk tahanan
ditambahkan
disesuaikan dengan
berat badan pada
saat nilai 3.

2. Stabilisasi Terapis menstabilkan


panggul dengan cara
menempatkan tangan
diatas ipsilateral iliac crest.
Jika dalam posisi duduk,
pasien memegang tepi bed
untuk mensatbilkan
segmen tubuh menjadi
posisi proksimal.

3. Gerakan Pasien menggerakan


pinggul secara full ROM
serta lutut ditekuk. Pada
posisi terlentanng pinggul
dan lutut ditekuk sebesar
90°. Gravitasi membantu
dalam gerakan sehingga
terapis dapat
menambahkan tahanan .

4. Palpasi Posisi palpasi berada di


bagian illiacus dan psoas
major.
5. Lokasi Tahanan Lokasi tahanan berada di
bagian atas anterior paha
proksimal ke sendi lutut.

6. Arah Tahanan Arah berlawanan pada arah


ekstensi pinggul.

7. Trik Movement abduksi dan rotasi


eksternal melalui sartorius,
abduksi dan rotasi internal
melalui tensor fascia latae.
Tidak Melawan
Gravitasi
1. Posisi Awal Posisi awal pasien
berbaring, pasien
memegang kaki yang tidak
diujikan di bagian pinggul
secara maksimal serta lutut
fleksi. Posisi terapis berdiri
di belakang pasien dengan
tujuan agar dapat
mempertahankan posisi
berbaring miring dan
menopang berat kaki
bawah. Pinggul diluruskan
serta lutut ditekuk. Lutut
difleksikan kearah paha
belakang.
2. Stabilisasi Posisi kaki yang tidak diuji
menstabilkan tulang
belakang lumbar dengan
cara memfleksikan lutut,
kemudian terapis
menstabilkan panggul.

3. Posisi Akhir Pasien menggerakan


pinggul secara ROM
penuh.

4. Trik Movement Hip abduksi dengan hip


eksternal atau internal
rotasi dan kemirigan
panggul pada bagian
posterior melalui otot
abdomen.

NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR PENGUKURAN


PENGUKURAN
KO HIP EKSTENSI
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal • Posisi awal
untuk menguji
pasien dengan
gerakan ekstensi
pinggul yang
kuat. Pasien
berdiri dengan
badan tertekuk
kemudian tubuh
berada di bed.
Kaki yang
tidak diuji
berada di bawah
meja sehingga
pinggul dan lutut
pada posisi
fleksi. Kaki yang
dilakukan
pengetesan hip
pada posisi fleksi
dan lutut pada
posisi ekstensi.

• Alternatif posisi
awal : Pasien
telungup dengan
kaki dalam posisi
anatomi dan dua
bantal
ditempatkan di
bawah panggul
dengan tujuan
agar melenturkan
Pinggul
2. Stabilisasi Terapis membantu
menstabilisasi panggul.
Kemudian pasien
menggenggam tepi alas
pada kasur. Satbilisasi
berada pada bagian
pinggulbelakang.

3. Gerakan pasien menggerakan hip


ektensi dengan lutut
posisi ekstensi. Pasien di
instruksikan
untuk
mempertahankan rotasi
eksternal
untuk mendapatkan
kontraksi maksimum pada
otot gluteus maximus.
Pasien meluruskan
pinggul dengan cara lutut
diposisikan fleksi serta
paha belakang diposisi
yang
Diperpendek untuk
isolasi gluteus maximus.
Meskipun beberapa
efisiensi paha belakang
dapat menurun Ketika
lutut aktif dipertahankan
dalam fleksi paha
belakang aktif dalam
mempertahankan fleksi
lutut dan tidak dapat
dihilangkan.

4. Palpasi Gluteus maximus :


berada di gluteus
tuberosity pada bagian
medial atau pada
posterior illium

5. Lokasi Tahanan Lokasi tahanan di


bagian posterior paha
proksimal ke arah sendi
lutut.

6. Arah Tahanan Arah tahanan mengarah


ke HIP fleksi.
7. Trik Movement Pada bagian Ekstensi
lumbar spine

Tidak Melawan
Gravitasi

1. Posisi Awal Pasien memposisikan


untuk tidur miring dan
menekuk kaki yang
menempel di bed / kaki
yg tidak dilakukan
pengetesan..

2. Stabilisasi Pasien memegang kaki


yang tidak dilakukan
pengukuran dengan
posisi pinggul dan lutut
di tekuk. Untuk
menstabilkan badan,
panggul dan mencegah
Gerakan ekstensi pada
tulang belakang

3. Posisi Akhir Pasien mengekstensikan


panggulnya dengan
gerakan secara
maksimal dan lutut tetap
pada posisi fleksi
4. Trik Movement Pada bagian HIP
abduksi atau adduksi

NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR PENGUKURAN


PENGUKURAN KO
HIP ABDUKSI
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien berbaring miring
dengan pinggul dan lutut
ditekuk fleksi oleh pasien
untuk menstabilkan batang
tubuh dan panggul,terapis
berdiri di belakang pantat
pasien untuk
mempertahankan posisi
berbaring miring. Pinggul
kaki yang akan diuji di
luruskan dan dalam rotasi
netral. Untuk menilai
kekuatan otot pada posisi
berbaring,terlentang dan
berdiri. Para peneliti
menemukan posisi
berbaring miring sebagai
posisi yang paling baik
untuk menilai kekuatan
otot pinggul.
2. Stabilisasi terapis menstabilakan
panggul dengan
menempatkan tangan pada
bagian superior dari krista
iliaka.

3. Gerakan pasien melakukan gerakan


abduksi pinggul secara
full ROM. Pasien
diinstruksikan untuk
menstabilkan tumit untuk
mencegah fleksi pinggu.

4. Palpasi Terletak pada bagian


gluteus medius tepat di
distal tepi lateral krista
iliaka atau proksimal
trochanter mayor femur.
Gluteus minimus terletak
jauh di dalam gluteus
medius dan tidak dapat
diraba.
5. Lokasi Tahanan Diterapkan pada aspek
lateral dari paha proksimal
ke lutut
6. Arah Tahanan Arah tahanan berada di
Adduksi pinggul

7. Trik Movement Fleksi pinggul melalui


iliacus dan psosas major,
ketinggian panggulmelalui
quadratus lumboum.
Pasien dapat menggerakan
kaki dengan fleksi pinggul
dan rotasi internal melalui
aksi tensorfascia latae.

Tidak Melawan
Gravitasi
1. Posisi Awal pasien terlentang
d e n g a n panggul dalam
posisi netral ,terapis
menopang kaki pasien
yang mau diuji pinggul
diposisikan sedikit fleksi
10 hingga 20 derajat
,internal rotasi,dan
extensi lutut dan
mempertahankan
sepanjang gerakan.
2. Stabilisasi Terletak pada berat badan
pasien yang berfungsi
menstabilisasi.
3. Posisi Akhir pasien melakukan gerkan
abduksi pinggul ROM
penuh dan sedikit fleksi
pinggul.

4. Trik Movement Fleksi pinggul dan


panggul yang digerakkan
kea rah atas.

NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR


PENGUKURAN KO PENGUKURAN
HIP ABDUKSI DAN
HIP FLEKSI
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien berbaring miring
pada sisi yang tidak diuji
dan menopang kaki yang
tidak diuji dengan fleksi
pinggul dan lutut. Kaki di
sisi yang di uji
ditempatkan dalam 10
hiingga 20 fleksi pinggul
dan dalam rotasi internal.
Terapis berdiri di belakang
dan bersandar pada pantat
pasien untuk
mempertahankan posis
dengan berbaring
menyamping lutut dalam
keadaan ekstensi

2. Stabilisasi Posisi kaki yang tidak


dilakukan pengetesan
ditekuk dan dipegang oleh
pasien. Kemudian terapis
menstabilkan panggul
dengan menempatkan
tangan pada bagian
superioriliac crest

3. Gerakan Pasien melakukan gerkan


abduksi pinggul full ROM
dan sedikit fleksi pinggul

4. Palpasi Terletak di sartorius atas


bagian lateral atau di
trochanter major arah
bawah. Pada ligament illio
tibial

5. Lokasi Tahanan Diterapkan pada aspek


antero lateral paha
proximal pada sendi lutut
6. Arah Tahanan Terletak pada adduksi dan
ekstensipinggul

7. Trik Movement Quadratus lumborum


(Elevasi panggul), illiacus
dan psoas major (fleksi
pinggul),gluteus medius
dan minimus (abduksi
pinggul)

Tidak Melawan
Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien terlentang dengan
panggul dalam posisi
netral ,terapis menopang
kaki pasienyang akan
diuji d e n g a n pinggul
sedikit fleksi 10 hingga
20,internal rotasi,dan
extensi lutut dan
mempertahankan posisi
sepanjang gerakan
2. Stabilisasi Terapis menstabilakan
panggul dengan
menempatkan tangan pada
superior dari krista iliaka.
3. Posisi Akhir Pasien pada posisi
abduksi panggul ROM
penuh dan sedikit fleksi
panggul

4. Trik Movement Quadratus lumborum


(Elevasi panggul), illiacus
dan psoas major (fleksi
pinggul), gluteus medius
dan minimus (abduksi
pinggul)

NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR PENGUKURAN


PENGUKURAN
KO HIP ADDUKSI
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien berbaringmiring
di sisi kakiyang diuji
kemudian terapis
berdiri dibelakang
pasien untuk
mempertahankan
posisi berbaring.
Kaki yang tidak diuji
diabduksikan sekitar
25 hingga 30 dan
diberikan tahanan oleh
terapis di 1/3 distal
femur yang
memberikan
perlawanan terhadap
adduksi pinggul
dengan berat badan
melawan gravitasi
2. Stabilisasi Terletak pada kaki
yang diuji bagian
bawah kaki

3. Gerakan Pinggul yang tidak


diuji diadduksikan
sampai ROM penuh
kemudian pasien
diminta mengangakat
kaki yang diuji ke atas
dalam keadaan kaki
lurus dan diintruksikan
untuk tidak memutar
tungkai selama tes.
4. Palpasi Palpasi terletak pada
aspek medial dan distal
paha

5. Lokasi Tahanan Pada bagian medial


paha proksimal sendi
lutut.
6. Arah Tahanan Mengarah ke bagian hip
adduksi

7. Trik Movement Posisi berguling


kebelakang dari posisi
berbaring menyamping
dan memutar pinggul
ke dalam untuk fleksi
pinggul. Berguling ke
depan dari posisi
berbaring miring dan
panggul di putar ke luar
untuk extensor pinggul

Tidak Melawan
Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien pada posisi
terlentang pinggul yang
akan diuji berada
dalam posisi abduksi
sekitar 25 hingga
30,internal
rotasi ,dan
extensi,terapis
menopang kaki pasien
yang diuji.
2. Stabilisasi Terapis menopang
tubuh dengan posisi
pasien terlentang serta
terapis membantu
untuk menstabilakn
panggul
3. Posisi Akhir Pasien
mengadduksikan
pinggul s e c a r a
ROM penuh.

NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR PENGUKURAN


PENGUKURAN
KO
INTERNAL
ROTASI HIP
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal • Pasien duduk.
Pinggul dalam
posisi fleksi
90˚dan rotasi
netral.
Bantalan
ditempatkan di
bawah paha
distal untuk
menjaga paha
dalam posisi
horizontal.
Titik tengah
patella sejajar
dengan ASIS.
Kaki yang
tidak diuji
dijauhkan dan
kaki ditopang
pada bangku.

• Pasien dalam
posisi
terlentang
dengan pinggul
ekstensi.
Dalam posisi
terlentang,
tahanan
diterapkan
pada proksimal
sendi lutut.
Tenaga yang
diberikan pada
rotator internal
lebih besar
fleksi pinggul
daripada
ekstensi. Untuk
tujuan
keandalan
antar penilai,
posisi pinggul
harus dicatat.
2. Stabilisasi Berat tubuh
memberikan beberapa
stabilisasi. Pasien
memegang tepi alas
untuk menstabilkan
panggul. Terapis
menempatkan tangan
pada aspek medial
distal paha untuk
mencegah adduksi
pinggul. Terapis
mempertahankan
posisi tulang paha,
tanpa membatasi
gerakan.
3. Gerakan Pasien memutar
pinggul ke dalam
sampai ROM penuh.
4. Palpasi Palpasi gluteus medius
proksimal pada
trochanter mayor dan
tensor fasia latae pada
anterolateral hip
dibawah SIAS.

5. Lokasi Tahanan Diterapkan pada aspek


lateral kaki bawah
proksimal sendi
pergelangan kaki.
Penerapan tekanan
tahanan sendi lutut dan
harus hati-hati
dilakukan.

6. Arah Tahanan External Rotation


pinggul.

7. Trik Movement Elevasi panggul, fleksi


samping badan
kontralateral, dan
adduksi pinggul.
Tidak Melawan

Gravitasi

1. Posisi Awal Pasien tidur


terlentang. Terapis
menyangga kaki posisi
pinggul fleksi 90˚,
rotasi netral, dan lutut
fleksi.

2. Stabilisasi Pasien memegang tepi


alas untuk
menstabilkan panggul.

3. Posisi Akhir Posisi Akhir : Pasien


memutar pinggul ke
dalam sampai ROM
penuh. Tangan terapis
menyangga pada aspek
medial paha harus
memungkinkan rotasi
penuh dan mencegah
adduksi pinggul.
Gerakan diulang dan
terapis meraba otot-
otot.
4. Trik Movement Adduksi pinggul dan
fleksi lutut.
NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR PENGUKURAN
PENGUKURAN KO
HIP EXTERNAL
ROTASI
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien duduk. Pinggul
fleksi 90˚ dan rotasi
netral. Bantalan
ditempatkan di bawah
paha distal untuk menjaga
paha dalam posisi
horizontal. Titik tengah
patella sejajar dengan
ASIS. Dengan
ketidakstabilan lutut,
pasien dalam posisi
terlentang dengan pinggul
ekstensi.
2. Stabilisasi Berat tubuh memberikan
beberapa stabilisasi.
Pasien memegang tepi
alas untuk menstabilkan
panggul. Terapis
menempatkan tangan di
aspek anterolateral paha
distal untuk mencegah
abduksi dan fleksi
pinggul. Terapis
mempertahankan posisi
tulang paha, tanpa
membatasi gerakan.
3. Gerakan Pasien memutar pinggul
ke luar sampai ROM
penuh.
4. Palpasi External rotators terlalu
dalam untuk dipalpasi.

5. Lokasi Tahanan Diterapkan pada aspek


medial kaki bawah
proksimal sendi
pergelangan kaki.
Penerapan tekanan
tahanan sendi lutut dan
harus hati-hati dilakukan.
Posisi tes alternatif yang
dijelaskan untuk rotator
internal dapat digunakan
dengan adanya
ketidakstabilan lutut.
6. Arah Tahanan Internal rotasi.

7. Trik Movement Fleksi dan abduksi


pinggul, fleksi samping
badan ipsilateral.
Tidak Melawan
Gravitasi
1. Posisi Awal Posisi sama seperti rotasi
internal.

2. Stabilisasi Pasien memegang tepi


alas untuk menstabilkan
panggul.

3. Posisi Akhir Pasien memutar pinggul


ke luar sampai ROM
penuh.

4. Trik Movement Fleksi pinggul, abduksi


pinggul dan fleksi lutut.
NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR PENGUKURAN
PENGUKURAN
KO
KNEE FLEXION
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien dalam posisi
tengkurap, bantal
diletakkan dibawah
perut sebagai
sanggahan.. Lutut
dalam posisi ekstensi,
tibia dalam posisi netral,
dan kaki berada di atas
ujung alas. Pada posisi
tengkurap rektus
femoris dapat
membatasi jangkauan
fleksi lutut.
2. Stabilisasi Terapis menstabilkan di
bagian paha pasien.
3. Gerakan Pasien menekuk lutut
hingga ROM penuh

4. Palpasi Biceps femoris:


proksimal dari sendi
lutut pada tepi lateral
fossa poplitea.
Semitendinosus:
proksimal dari sendi
lutut pada tepi medial
fossa poplitea.
Semimembranosus:
proksimal dari sendi
lutut di kedua sisi
tendon semitendinosus.
5. Lokasi Tahanan Terletak di proksimal
sendi pergelangan kaki
pada aspek posterior
kaki. Walmsey dan Yang
menemukanbahwa
pinggul yang mendekati
0°, kontraksi fleksi lutut
yang kuat tidak dapat
dilakukan lebih dari 90°
karena ketidaknyamanan.
Tidak jarang mengalami
kram otot hamstring jika
terlalu banyak tahanan
saat lutut bergerak ke
tingkat fleksi yang lebih
besar.

6. Arah Tahanan lutut ekstensi

7. Trik Movement Sartorius (menghasilkan


gerakan ekstensi
pinggul dan rotasi
eksternal) dan gracilis
(menghasilkan gerakan
adduksi pinggul).
Tidak Melawan
Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien berbaring miring
pada sisi yang tidak di
test. Terapis menopang
berat ekstremitas bawah
pasien. Pinggul dalam
posisi anatomis dengan
lutut diluruskan.
2. Stabilisasi Terapis menstabilkan
paha.
3. Posisi Akhir Pasien menekuk lutut
hingga ROM penuh

4. Trik Movement Hip fleksi menghasilkan


fleksi lutut pasif.

NO PROSEDUR PROSEDUR GAMBAR PENGUKURAN


PENGUKURAN KO
KNEE EXTENSION
Melawan Gravitasi
1. Posisi Awal Posisi pasien duduk.
Lutut ditekuk dan
bantalan ditempatkan di
bawah paha distal untuk
mempertahankan paha
dalam posisi horizontal.

2. Stabilisasi Terapis menstabilkan


paha dan pasien
menggenggam tepi alas.
3. Gerakan Pasien mengekstensikan
lutut hingga ROM penuh
jika paha belakang
kencang, pasien dapat
bersandar untuk
meredakan ketegangan
pada paha belakang
selama gerakan. Pasien
mungkin mencoba untuk
bersandar selama tes
untuk menempatkan otot
rektus femoris pada
peregangan dan
meningkatkan kontribusi
dari otot ini untuk
menghasilkan ekstensi
lutut.
4. Palpasi Rectus femoris: pada
paha tengah anterior.
Vastus intermedius:
terlalu dalam untuk
diraba. Vastus lateralis:
aspek lateral paha tengah.
Vastus medialis: aspek
medial paha distal.
Kelompok otot
quadriceps dapat teraba
proksimal tuberositas
tibialis pada tendon
patela.
5. Lokasi Tahanan Terletak pada permukaan
anterior ujung distal kaki.
Pastikan pasien tidak
mengunci lutut dalam
ekstensi penuh (posisi
closepacked).
6. Arah Tahanan Lutut flexion.

7. Trik Movement Tensor fascia latae (amati


rotasi internal pinggul)
Tidak Melawan
Gravitasi
1. Posisi Awal Pasien berbaring miring
pada sisi nontest. Terapis
menopang berat
ekstremitas bawah.
Pinggul dalam posisi
anatomis dengan lutut
ditekuk.

2. Stabilisasi Terapis menstabilkan


paha.
3. Posisi Akhir Pasien mengekstensikan
lutut hingga ROM penuh.

4. Trik Movement Ekstensi pinggul dari


posisi fleksi dapat
menghasilkan ekstensi
lutut pasif.

Anda mungkin juga menyukai